Anda di halaman 1dari 134

ANGGARAN PERUSAHAAN

(Budgeting)

Disusun oleh :
Desvita Tiara Pasha
(20661056)
ii

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan
karunia yang di berikan kepada penulis dan pihak yang
terkait sehingga dapat menyelesaikan buku yang
berkaitan dengan “Anggaran Perusahaan” dalam waktu
yang tepat dan juga dengan hasil yang
maksimal.Penulis menyampaikan rasa terima kasih atas
segala bantuan dari berbagai pihak yang telah
membantu dalam sumbangsih pemikiran, sarana dan
prasarana yang mampu menyelesaikan buku ini
sehingga buku ini dapat langsung bisa di gunakan oleh
para pihak yang membutuhkan.

Buku ini dirancang dan ditulis untuk mencapai


beberapa tujuan. Tujuan utama adalah untuk membantu
mahasiswa atau pihak yang membaca guna menambah
pengetahuan khususnya tentang ilmu penganggaran
perusahaan, dan tak lain juga tujuan pembuatan buku
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Anggaran
perusahaan” dalam proses pembelajaran mata kuliah di
semester 5. Buku ini dibuat dari berbagai referensi-
referensi yang ada di sekitar yang memungkinkan
dalam proses pengumpulan informasi yang sesuai.
iii

Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui


bahwa tulisan ini terdapat beberapa kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah
menyebutkan “tiada gading yang tidak retak” dan
sejatinya kesempurnaan hanyalah milik tuhan semata.
Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka
untuk menerima berbagai kritik dan saran dari para
pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan
sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan
perbaikan. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Desember 2022
Penulis
iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................iv
PENDAHULUAN.......................................................................1
BUDGET KOMPERHENSIF........................................................3
BUDGET PENJUALAN..............................................................5
BUDGET PRODUKSI...............................................................15
BUDGET BAHAN MENTAH....................................................25
BUDGET BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG (BTKL)...............30
BUDGET BIAYA OVERHEAD PABRIK.......................................36
BUDGET BIAYA PENJUALAN..................................................38
BUDGET BIAYA ADMINISTRASI..............................................41
BUDGET KAS.........................................................................45
KASUS 1................................................................................50
KASUS 2................................................................................54
Kasus 3..................................................................................60
KASUS 4................................................................................65
KASUS 5................................................................................69
KASUS 6................................................................................78
KASUS 7................................................................................82
KASUS 8................................................................................91
KASUS 9................................................................................94
v

KASUS 10..............................................................................97
KASUS 11............................................................................101
KASUS PT. DESVITA TIARA PASHA.......................................104
vi

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan
yang berbeda-beda, dan dengan cara yang berbeda-
beda pula. sebelum mencapai tujuan tersebut
perusahaan mempunyai perencanaan dan
pengendalian dalam menentukan masa depan dan
kebijakan perusahaan kedepannya. Di dalam
perencanaan dan pengendalian perusahaan tersebut
terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan
perusahaan salah satunya yaitu dalam penganggaran
perusahaan.

Penganggaran juga menjadi salah satu dasar


yang menentukan sukses atau tidaknya suatu
perusahaan karena penganggaran bukan hanya
membantu dari sisi perencanaan namun juga proses
kontrol terhadap keuangan suatu perusahaan. Jika tidak
ada perencanaan maka tidak akan berjalan dengan
lancar operasional perusahaan. Jika tidak ada
penganggaran maka tidak ada goals yang teridentifikasi
secara jelas bagi perusahaan guna direalisasikan.
Penganggaran merupakan sebuah proses yang dapat
menjadi perencanaan terhadap keuangan perusahaan,
vii

alokasi dana yang tepat bagi tiap aktivitas atau projek,


pedoman dalam merealisasikan tujuan.

Tanpa memahami konsep dan teknik


penyusunan anggaran yang benar, Perusahaan akan
kehilangan arah yang jelas dan menjadi perusahaan
yang tidak stabil dalam pengelolaan keuangan.
Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting
bagi perusahaan. Anggaran yang telah disusun berlaku
selama satu tahun kedepan dalam memenuhi
kebutuhan kegiatan perusahaan misalkan perusahaan
ingin membangun gedung baru, maka terlebih dahulu
dibuat rencana biaya yang telah disusun sebelum
proyek dilaksanakan. Anggaran disusun oleh
manajemen dalam jangka waktu satu tahun yang akan
membawa perusahaan ke kondisi yang diinginkan
dengan sumber daya yang diperkirakan.

Di dalam buku ini terdapat beberapa point yang


akan dijelaskan yang sudah mencakup secara umum
guna mempermudah pembaca memahami berbagai
macam konsep yang telah ada.
viii

BAB 2

BUDGET KOMPERHENSIF
A. PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF

Sesuai dengan namanya yang dimaksud dengan


anggaran Koprehensif adalah merupakan suatu
rangkaian dari anggaran perusahaan yang disusun
secara lengkap. Pada umumnya manajemen
perusahaan dapat memperoleh manfaat yang cukup
besardari penggunaan anggaran di dalam
perusahaannya, apabila anggaran yang dipergunakan
adalah anggaran komprehensif. Memang diakui bahwa
penggunaan anggaran parsial juga cukup
mendatangkan manfaat bagi perusahaan yang
mempergunakannya, namun apabila diperbandingkan
dengan pemakaian anggaran komprehensif dalam suatu
perusahaan, manfaat yang diperoleh dari penggunaan
anggaran parsial ini menjadi sangat kecil. Melihat
kepada adanya kenyataan tersebut, sudah selayaknya
apabila terdapat banyak perusahaan yang
mempergunakan Anggaran Komprehensif sebagai alat
Bantu untuk manajemen perusahaan guna
penyusunannya, sebagai alat koordinasidan
pengendalianserta sebagai alat untuk mengadakan
evaluasi dari pelaksanaan kegiatan di dalam
perusahaan yang bersangkutan.
Di dalam praktek terdapat beberapa perusahaan
belum mempergunakan anggaran komprehensif.
Namun demikian perlu diketahui bahwa penggunaan
anggaran parsial di dalam perusahaan tersebut
bukannya alternatif terbaik untuk jangka panjang yang
ix

sengaja yang dilih oleh manajemen, malainkaan


merupakan alternatif yang terbaik saat ini.
Apabila perusahaan mempunyai kemampuan untuk
mengadkan penyusunan anggaran komprehensif, maka
pada umumnya perusahaan yang bersangkutan akan
mempergunakannya. Secara umum penggunaan
anggaran komprehensif dapat dikatakan sebagai:
 Penerapan dari konsep-konsep anggaran secara
lengkap dan menyeluruh dalam setiap kegiatan
perusahaan.
 Penerapan pendekatan system scara
keseluruhan untuk pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
Dengan demikian maka penggunaan anggaran
komprehensif didalam perusahaan akan mengandung
pengertian bahwa konsep-konsep anggaran akan
dipergunakan dan diterapkan dalam seluruh aktivitas
perusahaan, yaitu mulai dari perencanaan jangka
(anggaran strategis) panjang sampai dengan
perencanaan jangka pendek (anggaran teknis). Untuk
penerapan konsep anggaran tersebut perlu
dipergunakan pendekatan system dan bukannya
pendekatan yang lain. Pendekatan system ini akan
dipergunakan untuk seluruh kegiatan yang ada di dalam
perusahaan pula.
Jika kesinambungan kebijakan tidak dapat
diperoleh di dalam pergantian periode, maka
perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dan
akhirnya pencapaian tujuan jangka panjang akan
semakin sulit untuk dilaksanakan.
x

BAB 3
BUDGET PENJUALAN
A. PENGERTIAN BUDGET PENJUALAN

Yang dimaksud dengan budget penjualan


(sales budget) adalah budget yang merencanakan lebih
terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode
yang akan datang yang dalamnya meliputi rencana
tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah
(kualitas) barang yang akan dijual, harga barang yang
akan dijual, waktu penjualan serta daerah penjualannya.

B. PENGGUNAAN BUDGET PENJUALAN

Secara umum, semua budget termasuk budget


penjualan mempunyai keguanaan pokok yaitu sebagai
pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja
dan sebagai alat pengawasan kerja.
Secara khusus, budget penjualan berguna
sebagai dasar penyusunan semua budget-budget dalam
perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi
pasar bersaing, budget penjualan harus disusun paling
awal dari pada semua budget yang lain, yang ada
dalam perusahaan.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENYUSUNAN BUDGET PENJUALAN

Secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua


kelompok yaitu:
xi

1. Faktor-faktor intern yaitu data, informasi dan


pengalaman yang terdapat dalam perusahaan itu
sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi
baik kualitas, kuantitas, harga, waktu
maupun tempat (daerah) penjualannya.
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan
dengan masalah penjualan seperti misalnya
tentang saluran distribusi, pemilihan media-
media promosi, cara atau metode penetapan
harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan,
secara kemungkinan perluasannya di waktu
yang akan datang.
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya
maupun keterampilan dan keahliannnya.
2. Faktor-faktor ekstern yaitu: data, informasi dan
pengalaman yang terdapat di luar perusahaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Keadaan persaingan di pasar
b. Posisi perusahaan dalam persaingan
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Elastisitas permintaan terhadap harga
barang yang dihasilkan.
e. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-
kebiasaan masyrakat
f. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya
maupun keamanan.
g. Keadaan perekonomian nasioanl maupun
internasioanal
h. Kemajuan teknologi, barang distitusi, selera
konsumen dan kemungkinan perubahannya
dan sebagainya.
xii

D. CARA-CARA MELAKUKAN PENAKSIRAN

Untuk menyusun budget penjualan, diperlukan


penaksiran-penaksiran (forecasting). Menurut sifatnya
cara (metode) untuk melakuakan penaksiran-penaksiran
tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Yang bersifat kwalitatif
Adalah penaksiran yang menitik beratkan pada
pendapat seseorang. Adapun beberapa cara
penaksiran yang bersifat kwalitatif antara lain:
a. Pendapat pimpinan bagian pemasaran (ekskutif
opinion)
b. Pendapat para petugas penjualan (salesman)
c. Pendapat lembaga-lembaga penyalur (channel of
distribution)
d. Pendapat konsumen (melalui penelitian pasar)
e. Pendapat para ahli yang di pandang memahami
(konsultan)
2. Yang bersifat kwantitatif
Adalah cara penaksiran yang menitik beratkan pada
perhtiungan-perhitungan angka dengan
menggunakan berbagai metode statistika. Adapun
cara penaksiran yang bersifat kwantitatif antara lain,
yaitu:
a. Cara yang menggunakan metode
 Metode Trend Bebas (Free Hand
Method)
 Metode Setengah Rata-Rata (Semi
Average Method)
 Metode Trend Momen (Momen Method)
xiii

 Metode Least Squard (Least Squad


Method)
 Metode Kuadratik (Parabolic Methode)
b. Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari
variabel yang akan di taksir serta hubungannya
dengan data historis darai variabel lain yang diduga
mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perkembangan variabel yang akan ditaksir,
misalnya dengan metode:
metode regresi tunggal, dimana penaksiran
hanya menggunakan satu variabel yang
dipengaruhi dan satu variabel bebas.
metode regresi ganda, dimana penaksirannya
menggunakan satu variabel yang dipengaruhi
dan lebih dari satu varibel bebas.
c. Cara penaksiran yang menggunakan metode-metode
statistika (trend ataupun regresi) yang diterapkan
pada berbagai analisa khusus, seperti:
analisa industri atau analisa market share
analisa jenis-jenis produk yang di hasilkan
perusahaan
analisa pemakai akhir dari produk (end used
analisis)
Sebagai ilustrasi , berikut ini diberikan beberapa contoh
cara penaksiran yang bersifat kuantitaif, sehingga dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas:
xiv

1. Metode Trend Moment


Sebagaimana hasilnya dengan metode Trend
Setengah Rata-Rata, metode Trend Moment juga
menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan
matematika tertentu untk mengetahui fungsi garis
lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang
dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan
demikian pengaruh unsur subyektif dapat
dihindarkan.
2. Metode Trend Least Square
Sebenarnya metode Trend Least Square
hanyalah merupakan penyederhanaan saja dari Metode
Trend Moment, sehingga mempermudah perhitungan-
perhitungannya.
3. Metode Kuadratik
Dari contoh-contoh penggunaan metode-metode
yang telah di utarakan di muka, baik metode Trend
Bebas, metode Trend Setengah Rata-Rata, metode
moment maupun metode Trend Least Square,
kesemuanya bertujuan untuk menemukan bentuk garis
lurus sebgai pengganti garis patah-patah yang dibentuk
garis historis. Fungsi garis lurus yaitu: Y 1 = a + bx.
Dengan demikian metode-metode tersebut lebih sesuai
digunakan oleh perusahaan yang mempunyai deretan
data historis, yang memang cenderung mengarah
kebentuk garis lurus. Sedangkan bagi perusahaan-
perusahaan yang mempunyai deretan-deretan data
historis yang jika garis lurus cenderung mengarah
kebentuk garis lengkung, maka metode-metode yang
xv

telah diutarakan di muka kurang sesuai untuk


digunakan.
Bagi perusahaan yang mempunyai deretan data
historis yang cenderung mengarah kebentuk garis
lengkung (non linier) semacam ini tersedia beberapa
metode panaksiran, yang masing-masing disesuaikan
dengan bentuk kelengkungan garis tersebut. Bilamana
deretan data historis yang cenderung mengarah ke
garsi lengkung yang berbentuk parabola maka metode
yang sesuai untuk dipergunakan adalah metode
kuadratik. Dalam matematika bentuk parabola semacam
itu dinyatakan dalam suatu perusahaan atau fungsu
parabola yaitu:
Y1 = a + bx + cx2
4. Metode Regresi Tunggal
Metode regresi tunggal merupakan metode untuk
mengadakan penaksiran (forecasting) yang tidak hanya
mendasarkan diri pada data historis dari satu variabel
saja, yaitu variabel yanga akan ditaksir itu sendiri,
melainkan juga menghubungkan dengan satu variabel
lain yang diperkirakan mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perkembangan variabel yang akan ditaksir
tersebut.

5. Metode Statistika Untuk Analisa Khusus


Sering kali digunakan untuk mengadakan
penaksiran untuk waktu-waktu yang akan datang,
perusahaan perlu mengadakan berbagai analisa-analisa
khusus, agar hasil penaksirannya nanti lebih lengkap
serta lebih akurat. Dengan demikian perusahaan akan
xvi

menerapkan metode-metode statistik (trend atau regresi


yang dapat dilakukan oleh perusahaan antara lain:
a) Analisa ini digunakan untuk mengetahui
perusahaan terhadap kegiatan industri secara
keseluruhan. Dengan analisa tersebut akan dapat
diketahui seberapa besar peranan perusahaan
terhadap industri. Dalam kaitannya dengan budget
penjualan, dengan analisa industri antara lain dapat
diketahui perbandingan antara penjualan
keseluruhan industri, atau dengan kata lain dapat
diketahui berapa besar bagian permintaan industri
yang dipenuhi oleh penjualan perusahaan yang
bersangkutan, semakin besar bagian dari
permintaan industri yang dipenuhi oleh penjualan
perusahaan yang bersangkutan, berarti semakin
kuat posisinya didalam persaingan, sebaliknya
semakin kecil bagian dari permintaan industri yang
dipenuhi oleh penjualan perusahaan, berarti
semakin kecil pula peranan perusahaan dalam
industri serta semakin lemah posisinya didalam
persaingan.
b) Analisa jenis produk
Ini diperlukan oleh perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu barang hasil produksi.
Oleh karena masing-masing jenis produk yang
dihasilkan tersebut mempunyai perbedaan pasar,
sifat dan pola perkembangan, serta mempunyai
perbedaan variabel-variabel yang mempengaruhi,
maka penaksiran untuk waktu-waktu yang akan
datang juga memerlukan pemahaman sendiri-
sendiri. Dengan demikian penerapan metode
statistika bagi produk yang satu, mungkin berbeda
dengan jenis produk yang lainnya.
xvii

c) Analisa pemakaian akhir dari produk


Sebagaimana diketahui ada perusahaan yang
menghasilkan barang-barang konsumsi, dan ada pula
perusahaan yang menghasilkan barang-barang industri.
Produk yang berupa barang konsumsi akan langsung
memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi produk yang
berupa barang industri, tidak secara langsung dapat
dipergunakan oleh pemakai akhir, melainkan akan
menjadi bahan masukan bagi perusahaan lain untuk
diproses lebih lanjut sebelum menjadi barang konsumsi.
Oleh karena itu perkembangan penjualan perusahaan
yang menghasilkan barang industri tersebut banyak
dipengaruhi oleh perkembangan penjualan dari
perusahaan yang akan memproses lebih lanjut. Dengan
demikian perkembangan penjualan benang dari
perusahaan permintaan benang akan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan penjualan perusahaan
tekstil. Perkembangan penjualan tinta cetak akan
banyak dipengaruhi oleh perkembangan penjualan
perusahaan percetakan. Ini berarti bahwa bilamana
suatu perusahaan yang menghasilkan barang industri
akan melakukan penaksiran, maka perlu mengadakan
analisis terhadap pemakai akhir dari produk yang
dihasilkan itu.

E. BENTUK BUDGET PENJUALAN

Tidak ada suatu bentuk standar yang harus


dipergunakan oleh perusahaan, jika akan menyusun
Budget Penjualan. Ini berarti bahwa tiap-tiap
perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan
bentuk serta formatnya, sesuai dengan keadaan
perusahaan masing-masing.
xviii

Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan sebuah


contoh Budget Penjualan, agar dapat memberikan
gambaran yang jelas.

F. BUDGET POTONGAN PENJUALAN

Seringkali dalam rangka melakukan kegiatan


penjualan, perusahaan memberikan potongan penjualan
(discount) kepada para pembelinya. Hal ini disamping
dimaksudkan sebagai daya tarik dalam persaingan,
sekaligus untuk mendorong para pembeli untuk
melakukan transaksi-transaki tunai dalam
pembeliannya.
Biasanya pembelian potongan pembelian berkaitan
dengan persyaratan-persyaratan pembayaran tertentu.
Misalnya syarat pembayaran (term of payment) tersebut
ditentukan sebesar 3/10, n/30 maka berarti:
1. Apabila pembeli melakukan pembayaran dalam
jangka waktu 10 hari selama transaksi
pembeliaannya, maka diberikan potongan
penjualan sebesar 3% dari jumlah pembeliannya
tersebut.
2. Apabila pembeli melakukan pembayaran sesudah
lewat batas 10 hari tersebut, maka tidak diberikan
potongan penjualan, sehingga harus membayar
penuh sebesar harga belinya.
3. Batas akhir keterlambatan pembayaran adalah
dalam waktu 30 hari sejak transaksi pembelian
diadakan. Bilamana pembelian yang bersangkutan
xix

belum juga melakukan pembayaran sesudah lewat


batas tersebut, berarti telah melalaikan
kewajubannya, yang berarti bahwa nama baiknya
mulai diragukan.

G. BENTUK BUDGET POTONGAN PENJUALAN

Tidak ada sesuatu bentuk standart yang harus


dipergunakan oleh perusahaan jika akan menyusun
budget potongan penjualan. Ini berarti bahwa masing-
masing perusahaan akan mempunyai kebebasan
menentukan bentuk serta formatnya sesuai dengan
keadaan perusahaan masing-masing.
xx

BAB 4

BUDGET PRODUKSI
A. FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DI DALAM
BUDGET DIPRODUKSIKAN
Diperlukan data, informasi dan pengalaman,
yang merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan didalam menyusun budget. Adapun
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam
menyusun budget unit yang akan diproduksikan, antara
lain adalah:
1. Rencana penjualan yang trertuang dalam budget
penjualan, khususnya rencana tentang jenis
(Kualitas) dan jumlah (Kuantitas) barang yang
akan dijual dari waktu-kewaktu selama periode
yang akan datang. Semakin besar jumlah yang
akan dijual, akan mendorong semakin besar
pula jumlah unit yang akan diproduksikan.
2. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang
tersedia, serta kemungkinan perluasnya siwaktu
yang akan datang.
3. tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya
(Kuantitatif) maupun keterampilan dan keahlian
Kualitatif), serta kemungkinan
pengembangannya diwaktu yang akan datang.
4. Modal kerja yang dimiliki perusahaan, serta
kemungkinan penambahannya diwaktu yang
akan datang.
5. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan,
khususnya yang berkaitan dengan kegiatan
produksi serta kemungkinan perluasan diwaktu
yang akan datang.
xxi

6. Luas perusahaan yang optimal, yaitu kapasitas


produksi yang memberikan biaya produksi rata-
rata perunit yang paling rendah.
7. Kebijaksanaan perusahaan dibidang persediaan
barang jadi. Sedangkan kebijaksanaan dibidang
persediaan barang jadi itu sendiri dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Fluktuasi penjualan dari waktu ke waktu
selama periode yang akan datang.
b) Fasilitas tempat penyimpanan yang tersedia.
c) Resiko kerugian yang timbul selama barang
dalam penyimpanan, seperti misalnya rusak,
kualitasnya turun, volumenya menyusut,
barang menjadi ketinggalan zaman dan
sebagainya.
d) Biaya-biaya yang timbul dalam rangka
penyimpanan, seperti misalnya sewa
gudang, biaya pemeliharaan gudang yang
disimpan, biaya modal yang tertanam dalam
barang yang disimpan dan sebagainya.
e) Tingkat perputaran persediaan barang jadi
(Inventoryturn over) diwaktu-waktu yang lalu.
f) Lamanya waktu yang diperlukan untuk
memproses bahan mentah hingga menjadi
barang jadi.
g) Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
8. Kebijaksanaan perusahaan dalam menetapkan
pola produksi selama periode yang akan datang.
Dimaksudkan dengan pola produksi ialah
perkembangan jumlah unit yang akan
diproduksikan dari waktu kewaktu selam periode
yang akan datang, dalam rangka menghadapi
pola penjualan selama periode tersebut.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan pola
penjualan ialah perkembangan jumlah unit yang
xxii

akan dijual dariwaktu kewaktu selama periode


yang akan datang.
Walaupun pola penjualan pada umumnya
bergelombang (tidak stabil), tidak berarti bahwa pola
produksi unutk menghadapi penjualan tersebut harus
juga bergelombang, dalam arti bahwa jika jumlah unit
penjualan meningkat, jumlah unit yang akan
diproduksikan juga harus meningklat pula, atau
sebaliknya. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah unit yang akan diproduksikan
tersebut adalah faktor intern yang berada didalam
perusahaan sendiri, yang dapat dikuasai atau diatur
oleh perusahaan, sesuai dengan yang diinginkannya.
Pada dasarnya dikenal tiga pola produksi unutk
menghadapi pola penjualan yang bergelombang
tersebut, yaitu:
A. Pola produsi stabil
ialah perkembangan yang stabil dari jumlah unit
yang akan diproduksikan dari waktu kewaktu selama
periode yang akan datang. Ini, berarti bahwa
walaupun terjadi fluktuasi penjualan, namun jumlah
unit yang akan diproduksikan dari waktu kewaktu
akan selalu sama. Dengan lain perkataan pola
produsi stabil yang dipergunakan untuk menghadapi
pola penjualan yang bergelombang, akan
mengakibatkan pola persediaan barang jadi
bergelombang.
Keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh apabila perusahaan menggunakan
pola produksi stabil semacam ini, antara lain:
 Semua tenaga kerja akan terus
dipakai sepanjang tahun, karena
produksi dari bulan kebulan selalu
sama. Ini berarti tidak ada sebagian
xxiii

tenaga kerja yang bulan-bulan


tertentu terpaksa dikeluarkan dari
perusahaan, karena perusahaan
menurunkan jumlah produksinya dan
tidak ada pula tambahan kebutuhan
tenaga kerja pada bulan-bulan
tertentu, karena perusahaan
meningkjat jumlah produksinya
 Mesin-mesin dan peralatan sipakai
secara stabil dan teratur dari bulan
kebulan sepanjang tahun. Ini berarti
bahwa mesin dan peralatan tersebut
tidak pernah dipaksa untuk bekerja
dengan kapasitas penuh pad bulan-
bulan tertentu (kjarena perusahaan
meningkatkan produksinya, dan tidak
pernah pula bekerja dengan sangat
lambat pada bulan-bulan tertentu.
 Jumlah produksi yang selalu sama
dari bulan ke bulan, tersebut juga
memungkinkan perusahaan untuk:
Mengadakan perencanaan pembelian
bahan mentah dan bahan pembantu
dengan teratur, sehingga dapat menjalin
hubungan yang tetap dengan para
supplier bahan mentah dan bahan
pembantu yang bersangkutan.

Produksi yang teratur dari bulan ke bulan


juga akan menyebabkan terjadinya
hubungan yang baik dengan lembaga-
lembaga keuangan.
xxiv

Disamping keuntungan-keuntungan
sebagaimana diutarakan dimuka, penggunanan pola
produksi stabil juga mengandung kerugian-kerugian
yakni bahwa pada bulan-bulan tertentu persediaan
barang jadi menumpuk dalam jumlah besar.
Tingginya persediaan barang jadi ini akan membawa
akibat berupa :

Biaya pemeliharaan, biaya penyimpanan


menjadi besar.

Resiko penyimpanan yang besar seperti


misalnya resiko kerusakan, penurunan
kualitas, penyusutan volume, ketinggalan
jaman (Out of date) dsb.
Dengan melihat segi-segi keuntungan dan segi-segi
kerugian tersebut, dapatlah diambil kesimpulan
bahwa pola produksi stabil lebih sesuai dipakai oleh
prusahaan yang sifat barang jadi yang diproduksikan
tidak mengandung biaya dan resiko penyimpanan
yang besar, sehingga walaupun pada bulan-bulan
tertentu terjadi penumpukan persediaan barang jadi,
tetapi biaya dan resiko penyimpanan rendah. Dengan
demikian nilai dan segi-segi keuntungan akan lebih
besar daripada nilai dan segi-segi kerugiannya.
Sebaliknya, bagi perusahaan yang biaya dan resiko
penyimpanan barang jadinya cukup tinggi, maka
penumpukan persediaan pada bulan-bulan tertentu
tersebut akan membebani biaya serta resiko yang
cukup besar pada perusahaan.dengan demikian nilai
dari segi-segi keuntungannya akan lebih kecil jika
xxv

dibandingkan dengan nilai dari segi kerugiannya.


Oleh sebab itu, bagi perusahaan semacam ini tidak
sesuai menggunakan pola produksi stabil.
B. POLA PRODUKSI YANG BERGELOMBANG
SESUAI DENGAN DAN SETINGKAT DENGAN
GELOMBANG PENJUALAN

adalah perkembangan jumlah unit yang akan datang


tidak ajeg dan tidak teratur melainkan berfluktuasi
sesuai dan setingkat dengan fluktuasi penjualannya.
Ini berrti bahwa pda bulan-bulan dimana jumlah unit
barang yang akan dijual meningkat, maka jumlah
unit yang akan diproduksikan juga ditingkatkan
sampai setinggi jumlah penjualan trsebut. Dengan
lain perkataan, pola produksi yang bergelombang
sesuai dan setingkat dengan gelombang dari pola
penjualan akan mengakibatkan pola persediaan
barang jadi yang ajeg (Stabil).

Keuntungan-keuntungan semacam ini diperoleh


apabila perusahaan menggunakan pola produksi
yang bergelombang sesuai dan setingkat
dengangelombang dari penjualan semacam ini
antara lain:
Menghemat biaya penyimpanan barang
jadi, seperti misalnya sewa gudang,
biaya pemeliharaan, buatan modal yang
tertanam dalam persediaan tersebut dsb.

Memperkecil resiko penyimpanan barang


jadi, seperti resiko kerusakan, penurunan
kualitas, penyusutan volume, ketinggalan
jaman dsb.
xxvi

Disamping keuntungan-keuntungan tersebut,


penggunaan pola produksi yang bergelombang
sesuai dan setingkat dengan gelombang dari pola
penjualan semacam ini, juga mengandung kerugian-
kerugian yaitu bahwa pada bulan-bulan tertentu
jumlah unit yang akan diproduksikan hanya sedikit,
sedangkan pada bulan-bulan tertentu jumlah yang
akan diproduksikan cukup besar. Fluktuasi jumlah
unit yang akan diproduksikan seperti ini akan
mendatangkan beberapa kerugian antara lain:
1. Pada bulan-bulan teertentu sebagian diantara
para tenaga kerja terpaksa diberhentikan dari
perusahaan karen pada bulan-bulan tersebut
perusahan hanya berproduksi dlam jumlah kecil.
Sebaliknya pada bulan-bulan tertentu
perusahaan membutuhkan tambahan tenaga
kerja yang baru, karena pada bulan-bulan tsb
perusahaan berproduksi dalam jumlah besar.
Hal ini akan mengakibatkan timbulnya beberapa
kerugian antara lain:
a. Timbulnya problem sosial dan masalah
pesangon pada bulan-bulan tertentu, dimana
sebagian dari tenaga kerja terpaksa
diberhentikan karena perusahaan
menurunkan jumlah produksinya.
b. Timbulnya biaya-biaya mencari tambahan
tenaga kerja yang baru, melatih tenaga kerja
yang baru pada bulan-bulan dimana
perusahan akan meningkatkan jumlah
produksinya.
c. Timbulnya resiko rendahnya produktivitas
kerja dari para tenaga kerja yang baru karena
tk yang baru belum mempunyai pengalaman
yang cukup dan keterampilan untuk dapat
menghasilkan produktivitas yang tinggi.
xxvii

d. Timbulnya rasa tidak tentram dari para tenaga


kerja karena selalu dibayang-bayangi rasa
khawatir akan diberhentikan oleh perusahaan
yaitu pada bulan-bulan dimana perusahaan
menurunkan jumlah produksi, hambatan
psikologis semacam ini akan berpengaruh
pada rendahnya semangat kerja mereka.
2. Fluktuasi produksi akan mengakibatkan
penggunaan mesin-mesin dan peralatan untuk
produksi secara tidak ajeg dan tidak teratur dari
bulan kebulan selama periode yang
bersangkutan.
3. Fluktuasi produksi dari bulan kebulan tersebut
juga menyebaban:
a. Perusahaan agak sulit untuk mengadakan
perencanaan pembelian bahan mentah dn
bahan pembantu secara teratur. Akibatnya
pembelian-pembelian bahan mentah dan
bahan pembantu menjadi ajeg dan tidak
teratur pula.
b. Produksi yang tidak teratur dari bulan kebulan
juga akan menyebabkan kurang terjadinya
hubungan yang baik dengan lembaga-
lembaga keuangan.
Dengan melihat segi-segi keuntungan dan segi
kerugian tersebut, dapatlah diambil kesimpulan
bahwa pola produksi yang bergelombang setingkat
dengan gelombang dari pola penjualan, lebih sesuai
dipakai di perusahaan yang barang jadi yang
diproduksinya mengandung biaya serta resiko
penyimpanan yang besar. Dengan demikian
diinginkan jumlah persediaan barang jadi yang cukup
kecil, untuk menghemat biaya penyimpanan tersebut.
Pola produksi yang bergelombang sesuai dan
setingkat dengan gelombang dari pola penjualan
xxviii

inilah yang dapat memeprkecil penumpukan


persediaan pada bulan bulan tertentu.
C. POLA PRODUKSI BERGELOMBANG SECARA
LEBIH MODERAT DARI PADA GELOMBANG
DARI PENJUALAN

ialah perkembangan jumlah unit yang akan


diproduksikan yang tidak ajeg dan tidak teratur dari
waktu ke waktu tetapi fluktuasinya tidak sesuai dan
tidak setingkat dengan fluktuasi jumah penjualannya
melainkan lebih modera. Ini berarti bahwa pada
bulan-bulan dimana jumlah unit yang akan dijual
meningkat maka jumlah unit yang akan
diproduksikan juga ditingkatkan namun tidak setinggi
jumlah penjualan tsb. Hal ini disebabkab karena
adanya pertimbangan tertentu atau adanya faktor
tertentu yang menghambat sehingga peningkatan
jumlah prodkusi

tidak setinggi peningkatan jumlah jumlah penjualan


faktor-faktor penghambat antara lain:
1) Terbatanya bahan mentah dan bahan pembantu
yang tersedia di pasar
2) terbatasnya tenaga kerja yang tersedia di
perusahaan baik jumlah (kuantitas) atau
keterampilan dan keahlian (kualitas)
3) terbatasnya modal kerja yang tersedia di
perusahaan
4) terbatasnya berbagai fasilitas lain terutama yang
berkaitan erat dengan kegiatan produksi.
Karena peninkatan jumlah produksi tidak setinggi
peningkatan jumlah penjualan maka akan diambil
dari persediaan barang jadi. Dengan demikian pada
bulan tertentu dimana jumlah penjualan mengalami
xxix

peningkatan jumlah persediaan barnag jadi akan


semakin menipis.
Dengan demikian pola produksi yang bergelombang
secara lebih moderat dari pada glelombang dari pola
penjualan mengakibatkan pola persediaan barang
jadi yang bergelombang pula.
Dengan demikian pola produksi yang
bergelombang secara lebih moderat ini sesuai
dipakai oleh perusahaan yang didapat barang jadi
yang diproduksinya mengandung biaya dan rsiko
penyimpanan yang besar, tetapi karena adanya
pertimbangan-pertimbangan terentu serta adanya
faktor tertentu yang menghambat, menyebabkan
perusahaan tidak dpat berproduksi sama atau
setingkat dengan jumlah penjualannnya.

B. BENTUK BUDGET UNIT YANG AKAN


DIPRODUKSI

Sebagaimana halnya dengan budget-budget


yang lain, bagi budget unit yang akan diproduksikan
ini juga tidak ada sesuatu untuk standar yang harus
digunakan. Ini berarti bahwa masing-maing
perusahaan mempunyaiu kebebasan untuk
menentukan bentuk serta pormatnya, sesuai dengan
keadaan persuahaan masing-masing.
xxx

BAB 5

BUDGET BAHAN MENTAH


A. JENIS-JENIS BAHAN MENTAH

Dimaksudkan dengan budget-budget bahan


mentah ialah semua budget yang berhubungan dan
merencanakan secara lebih terperinci tentang
penggunaan bahan mentah untuk proses produksi
selama periode yang akan dating. Budget-budget ini
terdiri dari tiga buah budget yang disusun berurutan,
yaitu:
1. Budget unit kebutuhan bahan mentah, yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang
jumlah unit bahan mentah yang dibutuhkan
untuk berproduksi selama periode yang akan
datang.
2. Budgat pembelian bahan mentah, yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang
pembelian bahan mentah untuk memenuhi
kebutuhan untuk berproduksi selama periode
yang akan datang.
3. budget biaya bahan mentah, yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang
besarnya biaya bahan mentah untuk
berproduksi selama periode yang akan datang.
Ketiga buah budget tersebut harus disusun
berurutan, sebab budget yang lebih awal akan
dipergunakan untuk menyusun budget yang
paling akhir.
xxxi

B. BUDGET UNIT KEBUTUHAN BAHAN MENTAH

1. Pengertian budget unit kebutuhan bahan


mentah

Budget unit kebutuhan bahan mentah ialah budget


yang merencanakan secara lebih terperincitentang
jumlah unit bahan mentah yang diperlukan untuk
menyelenggarakan proses produksi selama periode
yang akan datang, yang didalamnya meliputi
rencana tentang jenis (kualitas) bahan mentah yang
dibutuhkan, jumlah (kuantitas) bahan mentah yang
dibutuhkan yang masing-masing dikaitkan dengan
jenis barang jadi (produk) yang membutuhkan
bahan mentah tersebut, serta tempatatau
departemen dimana bahan mentah tersebut akan
diolah.
2. Kegunaan budget unit kebutuhan bahan
mentah
Sedangkan secara khusus, budget unit kebutuhan
bahan mentah berguna sebagai dasar untuk
penyusunan budget pembelian bahan mentah.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan budget unit kebutuhan
bahan mentah

 Budget unit yang akan diproduksikan,


khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
jumlah (kuantitas) barang yang akan
diproduksikan dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang.
xxxii

 Berbagai standard pemakaian beban dari


masing-masing jenis bahan mentah untuk
proses produksi, yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Dalam rangka mengetahui jumlah
unit bahan mentah yang dibutuhkan untuk
proses produksi, pada umumnya perusahaan
telah menetapkan standar-standar pemakaian
tiap-tiap jenis bahan mentah.
4. Bentuk Budget Unit kebutuhan Bahan
Mentah
Sebagaimana halnya dengan budget-budget yan
lain, bagi budget unit kebutuhan bahan mentah
ini juga tidak tersedia sesuatu bentuk yang
standar yang harus diperhunakan, ini berarti
bahwa masing-masing perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta
formatnya sesuai dengan keadaan perusahaan
masing-masing.

C. BUDGET PEMBELIAN BAHAN MENTAH

1) Pengertian budget pembelian bahan


mentah
Budget pembelian bahan mentah ialah budget
yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang pembelian-pembelian bahan mentah
selama periode yang akan datang yang
didalamnya meliputi rencana tentang jenis
(kualitas) bahan mentah yang akan dibeli, jumlah
(kuantitas) bahan mentah yang akan dibeli,
harga bahan mentah yang akan dibeli dan waktu
(kapan) bahan mentah tersebut akan dibeli.
xxxiii

2) Kegunaan budget pembelian bahan


mentah
Sedangkan secara khusus, budget pembelian
bahan mentah berguna sebagai dasar untuk
penyusunan budget biaya bahan mentah,
penyusunan budget utang dan budget kas.

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi


penyusunan budget pembelian bahan
mentah
Adapun faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan didalam menyusun budget
pembelian bahan mentah, antara lain:
a. Budget unit kebutuhan bahan mentah,
khususnya rencana tentang jenis
(kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang
yang akan diproduksi dari waktu kewaktu
selama periode yang akan datang.
b. Biaya-biaya yang harus ditanggung
perusahaan pada setiap kali melakukan
pembelian bahan mentah.
c. Biaya-biaya dan resiko yang harus
ditanggung perusahaan yang
berhubungan dengan penyimpanan
bahan mentah di gudang.
d. Fluktuasi harga bahan mentah di waktu-
waktu yang akan datang.
e. Tersedianya bahan mentah di pasar.
f. Modal kerja yang tersedia.
g. Kebijaksanaan perusahaan dibidang
persediaan bahan mentah.
xxxiv

D. BUDGET BIAYA BAHAN MENTAH

Yang dimaksud dengan biaya bahan mentah


adalah budget yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang biaya bahan mentah untuk
produksi selama periode yang akan datang, yang
didalamnya meliputi rencana tentang jenis bahan,
jumlah bahan, harga bahan dan kapan bahan
tersebut diolah.
xxxv

BAB 6
BUDGET BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
(BTKL)

PENGERTIAN BUDGET UPAH TENAGA KERJA


LANGSUNG

Dimaksudkan dengan Budget Upah Tenaga


Kerja Langsung (Direct Labour Budget) ialah budget
yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
upah yang akan dibayarkan kepada para Tenaga Kerja
Langsung selama periode yang akan datang, yang
didalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu yang
diperlukan oleh Tenaga Kerja Langsung untuk
menyelesaikan unit yang akan diproduksikan, tarif upah
yang akan dibayarkan pada Tenaga kerja Langsung dan
waktu (kapan) para Tenaga Kerja Langsung
menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-
masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk)
yang akan dihasilkan, serta tempat atau departemen
dimana Tenaga Kerja Langsung tersebut bekerja.
Sedangkan dimaksud dengan Tenaga Kerja Langsung
ialah para Tenaga Kerja yang langsung menangani
kegiatan proses produksi yaitu mengolah barang
mentah untuk diubah menjadi barang jadi.
Dari pengertian tersebut, dapatlah diketahui
bahwa bilamana perusahaan menghasilkan lebih dari
satu produk, maka rencana tentang Upah Tenaga Kerja
langsung dari masing-masing produk tersebut harus
terperinci dan dipisahkan secara jelas.
xxxvi

KEGUNAAN BUDGET UPAH TENAGA KERJA


LANGSUNG

Secara umum, semua budget termasuk Budget


Upah Tenaga Kerja Langsung, mempunyai tiga
kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai
alat mengkoordinasi kerja, serta sebagai alat
pengawasan kerja, yang membantu manajemen dalam
memimpin jalannya perusahaan. Sedangkan secara
khusus, Budget Upah Tenaga kerja Langsung berguna
sebagai dasar untuk penyusunan Budget harga Pokok
barang yang akan diproduksikan (Cost Of Goods
Manufactured budget) yang tercantum dalam Master
Income Statement Budget bersama-sama dengan
Budget Biaya bahan Mentah dan Budget biaya Pabrik
Tidak Langsung. Disamping itu Budget Upah Tenaga
Kerja Langsung juga berguna sebagai dasar untuk
penyusunan Budget kas, karena biaya ini memerlukan
pengeluaran kas.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENYUSUNAN BUDGET UPAH TENAGA KERJA
LANGSUNG

Agar suatu budget dapat berfungsi dengan baik, maka


taksiran-taksiran yang termuat didalamnya harus cukup
akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan
realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penafsiran
secara lebih akurat, diperlukan data informasi dan
pengalaman yang merupakan factor-faktor yang harus
dipertimbangkan didalam menyusun Budget Upah
Tenaga Kerja Langsung, antara lain:
xxxvii

1. Budget Unit yang akan diproduksikan, khususnya


rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah
(kuantitas) barang yang akan diproduksikan dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
2. Berbagai standart waktu (Time Standart) untuk
mengerjakan proses produksi yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Untuk menetapkan angka-angka
standart ini dapat dilakukan dengan dua cara
(metode), yaitu:
a. Dengan cara yang mendasarkan diri pada data
historis atau pengalamana diwaktu-waktu yang
lalu dengan memperbandingkan antara jumlah
produk yang dihasilkan suatu periode (tahun,
bulan dan sebagainya), dengan jumlah waktu
(jam) kerja yang dipergunakan untuk berproduksi
pada periode yang sama akan dapat diketahui
waktu (jam) kerja rata-rata untuk menghasilkan
satu unit produk pada periode tersebut. Dengan
demikian, bilaman perbandingan semacam ini
dilakukan pada beberapa periode yang lalu,
akan diperoleh beberapa data waktu kerja rata-
rata untuk menghasilkan satu unit produk.
Dengan menggunakan metode-metode statistik
tertentu dapatlah ditetapkan standart waktu
untuk menyusun Budget Upah tenaga Kerja
langsung yang akan datang.
Kelemahan dari cara yang mendasarkan diri
pada data historis atau pengalaman di waktu-
waktu yang lalu semacam ini adalah bahwa
apabila pengalaman-pengalaman yang lalu
tersebut merupakan pengalaman yang kurang
menguntungkan (misalnya terjadi pemborosan-
pemborosan waktu kerja), maka akan datang
juga merupakan standart (ideal) karena ikut pula
xxxviii

mengandung sesuatu yang merugikan


(pemborosan).
b. Cara yang mendasarkan diri pada penelitian-
penelitian khusus, penelitian seperti ini sering
dinamakan time and motion studi (penelitian
gerak dan waktu), yang menentukan standart
waktu dengan mengadakan percobaan-
percobaan proses produksi, sambil mengukur
serta menghitung waktu (jam) yang
dipergunakan selama percobaan berlangsung
3. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh
perusahaan Pada dasarnya ada tiga sistem
pembayaran upah, yaitu:
a. Sistem upah menurut waktu, yang menentukan
bahwa besar kecilnya upah yang akan
dibayarkan pada masing-masing tenaga kerja,
tergantung pada banyak sedikitnya waktu kerja
mereka. Sistem upah menurut waktu semacam
ini misalnya menetapkan upah kerja mereka.
Sistem upah menurut waktu semacam ini
misalnya menetapkan upah sebesar Rp. 350,-
per jam. Ini berarti bahwa tenaga kerja selama
satu hari bekerja lebih lama, akan menerima
upah yang lebih besar daripada tenaga kerja
yang dalam satu hari bekerja kurang lama.

Keuntungan-keuntungan yang akan


diperoleh apabila perusahaan menggunakan
system upah menurut waktu antara lain:
 Para tenaga kerja tidak perlu terburu-buru
didalam menjalankan pekerjaanya sebab
banyak sedikitnya unit hasil (output) yang
mampu mereka selesaikan tidak
berpengaruh terhadap besar kecilnya upah
xxxix

yang dia terima. Dengan demikian kualitas


barang yang diproduksikan akan dapat
terjaga.
 Bagi para tenaga kerja yang kurang terampil,
system upah ini dapat memberikan
ketenangan dan kemantapan dalam bekerja.
Sebab meskipun mereka kurang mampu
menyelesaikan hasil yang banyak, mereka
tetap akan memperoleh upah yang sama
dengan yang diterima oleh tenaga kerja yang
lain.
Disamping keuntungan-keuntungan tersebut,
penggunaan system upah menurut waktu
semacam ini juga mengandung kerugian-
kerugian antara lain:
 Para tenaga kerja yang lebih trampil akan
mengalami kekecewaan, karena kelebihan
ketrampilan tersebut tidak dapat mereka
manfaatkan untuk memperoleh upah yang
lebih besar dibandingkan dengan para
tenaga kerja yang kurang trampil.
 Adanya kecendrungan para tenaga kerja
untuk bekerja lamban, karena banyak
sedikitnya unit hasil (out-put), yang mampu
mereka selesaikan tidak berpengaruh pada
besar kecilnya upah yang mereka terima.
b. Sistem upah menurut unit hasil (out-put),
yang menentukan bahwa besar kecilnya upah
yang akan dibayarkan pada masing-masing
tenaga kerja tergantung pada banyak sedikitnya
unit (out-put) yang mereka hasilkan sebanyak
bekerja.
xl

BENTUK BUDGET UPAH TENAGA KERJA


LANGSUNG

Sebagaimana halnya dengan budget-budget yang


lain bagi budget upah tenaga kerja langsung ini juga
tidak ada suatu bentuk standard yang harus
dipergunakan ini berarti bahwa masing-masing
perusahaan menentukan bentuk formatnya sesuai
dengan keadaan perusahaan masing-masing.

BAB 7
xli

BUDGET BIAYA OVERHEAD PABRIK


A. PENGERTIAN BUDGET BIAYA OVERHEAD
PABRIK

Dimaksudkan dengan Budget Biaya Pabrik Tidak


Langsung (Factory Overhead Budget) ialah budget yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang beban
biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan
datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis
biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan. Yang
masing-masing dikaitkan dengan tempat (departemen)
dimana biaya pabrik tidak langsung tersebut terjadi.
Sedangkan, yang dimaksud dengan biaya pabrik tidak
langsung ialah semua biaya yang terdapat serta terjadi
di dalam lingkungan pabrik, tetapi tidak secara langsung
berhubungan dengan kegiatan proses produksi yaitu
proses mengubah bahan mentah menjadi bahan lain
yang akan dijual.
Secara garis besar, pabrik (bagian produksi)
sesuatu perusahaan dibagi menjadi 2 bagian utama:
1. Departemen produksi, yaitu kegiatan mengubah
bahan mentah untuk dijadikan barang lain yang
nantinya akan dijual. Dengan demikian bagian
mori putih misalnya departemen Produksi
(Producing departement), ialah bagian
(departement) yang menjalankan kegiatan
proses produksi akan meliputi Departemen
Pemintalan yang akan mengolah benang kapas
menjadi benang. Departemen Pertenunan yang
akan mengolah benang menjadi grey (blaco)
serta Departemen Penyelesaian Akhir
(Finishing) yang mengolah grey menjadi mori
putih yang nantinya akan dijual. Oleh karena
xlii

Departemen Produksi ini merupakan bagian


(departemen) yang menjalankan kegiatan proses
produksi, maka dengan sendirinya di dalam
Departemen Produksi ini akan terdapat biaya-
biaya bahan mentah, yaitu biaya bahan yang
diolah dalam proses produksi, biaya upah
tenaga kerja langsung yaitu upah yang
dibayarkan kepada tenaga kerja yang mengolah
bahan mentah tersebut, serta biaya-biaya yang
terdapat dan terjadi dalam lingkungan
Departemen Produksi tersebut, tetapi tidak
berhubungan langsung dengan proses-proses
produk. Dengan kata lain didalam Depertemen
Produksi terdapat 3 jenis biaya (Factory Cost)
yaitu biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya pabrik tidak langsung.
2. Departemen Pembantu (Service Departemen)
ialah bagian (departemen) tidak menjalankan
kegiatan proses produksi, melainkan
menjalankan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
membantu kelancaran jalannya proses produksi.
Dengan demikian tugas dari Departemen
Pembantu ini adalah membantu Departemen
Produksi agar kegiatan proses produksi berjalan
lancar. Oleh karena Departemen pembantu ini
tidak dapat menjalankan kegiatan proses
produksi, maka dengan sendirinya di dalam
lingkungan Departemen pembantu ini tidak akan
terdapat biaya bahan mentah dan biaya upah
tenaga kerja langsung

BAB 8
xliii

BUDGET BIAYA PENJUALAN


A. PENGERTIAN BUDGET BIAYA PENJUALAN

Dimaksud dengan budget biaya penjualan ialah


budget yang merencanakan secara terperinci tentang
biaya yang terjadi atau terdapat dalam lingkungan
bagian penjualan, serta biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh bagian penjualan, yang didalamnya
meliputi rencana tentang jenis biaya penjualan. Dan
waktu biaya penjulan tersebut terjadi dan dibebankan,
yang masing-masing dikaitkan dengan tempat dimana
biaya penjualan tersebut terjadi.
Dari pengertian tersebut dapatlah diketaui
bahwa bilamana perusahaan membagi bagian
penjulannya dan jadi beberapa bagian dimana rencana
tentang biaya penjulan dari masing-masing bagian
tersebut harus terperinci harus dipisahkan secara jelas.
Beberapa bagian yang biasanya dipergunakan oleh
perusahaan, antara lain:
1. Bagian Promosi, yang menangani urusan
kegiatan promosi, baik dengan periklanan,
kontrak penjualan pribadi,
2. Bagian Transaksi, yang menangani urusan
transaksi dengan para pembeli atau pelanggan.
3. Bagian Ekspedisi, yang menangani bagian
pengiriman barang yang terjual ketempat
pembeli.
4. Bagian Pengembangan dan Penelitian Pasar,
baik penelitian kuatitaf maupun penelitian
kuantitatif, untuk kepentingan peningkatan
penjualan.
xliv

B. KEGUNAAN BUDGET BIAYA PENJUALAN

Secara umum semua budget termasuk budget biaya


penjualan mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu
pedoman kerja, yang membantu manajemen dalam
membantu jalannya perusahaan. Sedangkan secara
khusus budget biaya penjualan berguna sebagai dasar
untuk menyusun budget kas, karena sebagaian dari
biaya-biaya memerlukan pengeluaran kas.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


BUDGET BIAYA PENJUALAN

Agar suatu budget dapat berfungsi dengan baik,


maka taksiran-taksiran yang ada didalamnya harus
akurat, diperlukan data, informasi dan pengalaman yang
merupakan fakta yang harus dipertimbangkan di dalam
menyusun budget biaya penjualan, antara lain:
1. Budget Penjualan, khususnya rencana tentang
jenis dan jumlah barang yang akan dijual dari
waktu ke waktu selama periode yang akan
datang.
2. Berbagai standard yang telah ditetapkan oleh
perusahaan yang berkaitan dengan biaya
penjualan.
3. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh
perusaan khususnya yang dibayarkan kepada
para karyawan di bagian penjualan.
xlv

4. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahan


khususnya depresiasi terhadap aktiva tetap yang
ada dilingkungan bagian penjualan.
5. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh
perusahaan untuk membagi biaya yang semula
merupakan satu kesatuan (biaya bersama)
menjadi beberapa kelompok biaya sesuai
dengan dimana biaya tersebut terdapat ataupun
terjadi.

D. BENTUK BUDGET BIAYA PENJUALAN

Sebagaimana halnya dengan budget-budget


yang lain, bagi budget biaya penjualan ini tidak ada
suatu bentuk standard yang harus digunakan, ini berarti
bahwa cara formatnya sesui\ai dengan keadaan
perusahaan masing-masing.

BAB 9
BUDGET BIAYA ADMINISTRASI
xlvi

A. PENGERTIAN BUDGET BIAYA ADMINISTRASI

Dimaksudkan dengan Budget Biaya Administrasi


(Administratioan Expenses Budget) ialah Budget yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-
biaya yang terjadi serta terdapat dalam lingkungan
kantor administratif perusahaan, serta biaya-biaya lain
yang sifatnya untuk kepentingan perusahaan secara
keseluruhan., yang didalamnya menyangkut rencana
tentang biaya administrasi, jumlah biaya administrasi
dan waktu (kapan) biaya administrasi tersebut terjadi
dan dibebankan, yang masing-masing dikaitkan dengan
tempat atau departemen dimana biaya administrasi
tersebut terjadi.
Dari pengertian tersebut di atas diketahui bahwa
bilamana perusahaan membagi kantor administrasi
(bagian administrasi) menjadi beberapa bagian
(departemen), maka rencana tentang biaya administrasi
dari masing-masing bagian (Departemen) tersebut juga
harus terperinci dan dipisahkan secara jelas.
Adapun pembagian bagian administrasi menjadi
beberapa bagian departemen banyak tergantung pada
masing-masing perusahaan. Perusahaan yang besar,
dimana urusan administrasi cukup banyak dan
kompleks, akan membagi bagian administrasi menjadi
bagian-bagian (departemen) yang cukup banyak pula.
Sedangkan perusahaan yang kecil, dimana rumusan
administrasinya sederhana, hanya akan membagi
administrasi menjadi satu atau dua bagian (departemen)
saja. Beberapa bagian (departemen) yang biasanya
dipergunakan oleh perusahaan, antara lain:
xlvii

1. Bagian Sekretariat (tata usaha) yang menangani


surat menyurat dan arsip.
2. Bagian Keuangan (Pembukuan) yang
menangani urusan pembukuan (Akuntansi) dan
masalah keuangan.
3. Bagian Perlengkapan (Rumah Tangga) yang
menangani urusan perlengkapan-perlengkapan
dan keperluan-keperluan kantor administrasi,
seperti misalnya penyedian kertas-kertas untuk
surat menyurat pemeliharaan dan perbaikan
alat-alat kantor (mesin tulis, meja kursi, almari
dan sebagainya, pemeliharaan gedung.
4. Bagian personalia, yang menangani urusan-
urusan yang berhubungan dengan masalah-
maalah personalia.
5. Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) yang
menangani urusan yang berhubungan dengan
pihak-pihak di luar perusahaan.

B. Kegunaan Budget Biaya Administrasi

Secara umum, semua Budget termasuk Budget


Biaya Administrasi, mempunyai tiga kegunaan pokok,
yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasian, serta sebagai alat pengawasan kerja,
yang membantu manajemen dalam memimpin jalanyan
perusahaan. Sedangakan secara khusus Budget Biaya
Administrasi berguna sebagai untuk menyusun Budget
Kas, karena sebagian dari biaya-biaya administrasi
tersebut memerlukan pengeluaran kas.
xlviii

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penyusunan


Budget Biaya Administrasi

Agar suatu Budget dapat berfungsi dengan baik,


maka tafsiran-tafsiran yang termuat didalamnya harus
cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan
realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penafsiran
secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan
pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harys
dipertimbangkan di dalam menyusun Budget. Adapun
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam
menyusun budget biaya administrasi, antara lain
1. Budget Penjualan, khususnya rencana tentang jenis
(kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan
dijual dari waktu ke waktu selam aperiode yang
akan datang.
2. Budget unit yang akan diproduksikan, khususnya
rencana tentang jenis dan jumlah barang yang akan
diproduksi dari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang. Walaupun secara tidak
langsung, Budget unit yang akan diproduksikan
mempengaruhi besar kecilnya biaya administrasi.
3. Berbagai standar yang telah ditetapkan pada
perusahaan, yang berkaitan dengan biaya
Administrasi (misalnya standard pemakaian bahan-
bahan, standard pemakaian listrik, dan
sebagainya).
4. Sistem pembayaran upah (gaji) yang dipakai
perusahaan, khususnya yang dibayarkan kepada
karyawan di bagian administrasi.
5. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan
khususnya depresiasi terhadp aktiva tetap yang ada
di lingkungan bagian administrasi.
xlix

6. Metode Alokasi Biaya yang dipakai oleh


perusahaan untuk membagi biaya-biaya yang
semula merupakan satu kesatuan (biaya bersama),
menjadi beberapa kelompok biaya sesuai dengan
tempat biay tersebut terdapat atau terjadi.

D. Bentuk Budget Biaya Administrasi

Sebagai mana halnya dengan Budget-budget


yang lain, bagi Budget Biaya Administrasi ini juga tidak
ada suatu bentuk standard yang harus dipergunakan. Ini
berati bahwa masing-masing perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya,
sesuai dengan keadaan perusahaan masing-masing.

BAB 10
BUDGET KAS
A. PENGERTIAN BUDGET KAS
l

Dimaksudkan dengan budget kas (Cas budget)


ialah budget yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya
dari waktu ke waktu selama periode yang akan dating,
baik perubahan yang berupa penerimaan Kas, maupun
perubahan yang berupa pengeluaran kas.
Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui
bahwa budget kas mencakup dua sector, yaitu.
1. Sektor penerimaan Kas, yang pada umumnya
berasal dari:
a. Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi.
b. Penagihan Piutang
c. Penjualan Aktiva tetap
d. Penerimaan lain-lain (Non Operating), seperti
misalnya penghasilah bunga, penghasilan
sewa, penghasilan Deviden dan Sebagainya.
2. Sektor pengeluaran Kas, yang pada umumnya
pengeluaran untuk biaya-biaya utama
(Operating) maupun biaya-biaya bukan utama
(Non Operating), seperti misalnya:
a. Pembelian tunai Bahan Mentah
b. Pembayaran Utang
c. Pembayaran Upah Tenaga Kerja
Langsung
d. Pembayaran biaya Administrasi
e. Pembelian Aktiva tetap
f. Pembayaran lain-lain (Non Operating),
seperti Misalnya, pembayaran Biaya Bunga,
pembayaran biaya sewa dan Sebagainya

B. KEGUNAAN BUDGET KAS


li

Secara umum, semua budget, termasuk Budget


Kas, mempunyai 3 kegunaan utama, yaitu sebagai alat
pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan
kerja yang membantu manajemen dalam memimpin
jalannya perusahaan. Sedangkan secara khusus,
budget kas berguna sebagai dasar untuk peyusunan
Master Balance Sheet budget (Budget Induk Neraca).

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


BUDGET KAS

Agar suatu Budget dapat berfungsi dengan baik,


maka taksiran-taksiran yang termuat didalamnya harus
cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan
realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran
secara lebih akurat, diperluka data, informasi dan
pengalaman yang merupakan factor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun Budget. Adapun
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam
penyusunan Budget Kas, antara lain:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran Kas,
antara lain
a. Budget penjualan, khususnya rencana tentang
jenis (kualitas) dan jumlah (kwantitas) baarang
yang akan dijual dari waaktu ke waktu selama
periode yang akan datang.
b. Keadaan persaingan di pasar, persaingan yang
lebih keras akan memaksa perusahaan untuk
lebih banyak melakukan transaksi-transaksi
penjualan secara kredit, sehingga memperkecil
pula penerimaan Kas.
c. Posisi perusahaan dalam persaingan. Bilamana
posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan
lii

lebih dapat “memaksakan” penjualan secara


tunai, sehingga akan memperbesar penerimaan
Kas.
d. Syarat pembayaran (Term Of payment) yang
ditawarkan oleh perusahaan. Bilamana potongan
penjualan (Discount) yang ditawarkan oleh
perusahaan cukup menarik para calon pembeli,
maka akan mendorong mereka untuk melakukan
pembelian-pembelian secara tunai, sehingga
akan memperbesar penerimaan kas
e. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan
piutang
f. Budget Perubahan Aktiva Tetap, khususnya
rencana tentang pengurangan (penjualan) aktiva
teta. Bilamana selama periode yang akan datang
perusahaan merencanakan akan melakukan
penjualan aktiva tetap, maka akan memperkecil
penerimaan kas.
g. Rencana-rencana perusahaan tentang
penerimaan-penerimaan kas dan sumber-
sumber lain (Non Operating), sperti misalnya
penghasilan Bunga, penghasilan Sewa,
penghasilan deviden dan sebaga
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran Kas,
antara lain:
a. Budget Pembelian Bahan Mentah, khususnya
tetntang jenis kwalitas) dan jumlah (Kwantitas)
bahan mentah yang akan dibeli dari waktu ke
waktu selama periode yang akan dating.
b. Keadaan persaingan para supplier bahan
mentah di pasar persaingan yang lebih keras
akan memaksa para supplier untuk melakukan
transaksi-transaksi penjualan secara kredit
sehingga mengerangi pembelian bahan mentah
secara tunai oleh perusahaan.
liii

c. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier


bahan mentah. Bilamana posisi perusahaan
cukup kuat, maka perusahaan dapat
”memaksakan” pembelian bahan mentah secara
kredit, sehingga mempengaruhi pengeluaran
kas.
d. Syarat pembayaran (Term Of Payment) yang
ditawarkan oleh Supplier cukup menarik
perusahaan, maka akan mendorong perusahaan
untuk melakukan pembelian secara tunai,
sehingga akan memperbesar pengeluaran kas.
e. Budget Upah Tenaga Kerja Langsung. Semakin
besar upah tenaga
kerja langsung yang akan dibayar akan semakin
besar pula pengeluaran kas yang akan
dilakukan.
f. Budget Biaya Pabrik Tidak Langsung. Semakin
besar biaya pabrik tidak langsung akan semakin
besar pula pengeluaran kas yang akan
dilakukan.
g. Budget biaya Administrasi. Semakin besar biaya
pabrik tidak langsung akan semakin besar pula
pengeluaran kas yang akan dilakukan
h. Budget perubahan Aktiva Tetap, khususnya
rencana tentang penambahan aktiva tetap.
Bilamana pada periode yang akan dating
perusahaan merencanakan akan melakukan
penambahan aktiva tetap, maka akan
memperbesar pengeluaran kas.
i. Rencana-rencana perusahaan tentang
pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan
lai-lain (Non operating), seperti Misalnya untuk
Biaya Bunga, Biaya Sewa dan sebagainya.

D. BENTUK BUDGET KAS


liv

Sebagaimana halnya dengan Budget-bedget


yang lain, bagi Budget Kas ini juga tidak ada sesuatu
bentuk yang standar yang harus dipergunakan. Ini
berarti bahwa masing-masing perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk formatnya, sesuai
dengan keadaan perusahaan masing-masing. Oleh
karena Budget Kas mencakup dua sector, yaitu sector
penerimaan kas dan pengeluaran kas, maka sebelum
disusun Budget Kas terlebih dahulu perlu disusun
skedul tentang penerimaan kas (Cash Flow Schedule)
dan schedule tentang pengeluaran kas (Cash Flow
Schedule) tersebut.

KASUS 1
Perusahaan Liga Utama Jaya memiliki data sebagai

berikut:

1. Data penjualan
lv

Penjualan Penjualan Harga/Unit


Tahun
Industri Perusahaan (Rp)
(unit) (unit)
2015 35.700 2.580 2.000
2016 37.200 2.580 2.700
2017 39.000 2.900 2.900
2018 41.600 3.460 3.000
2019 40.650 3.120 3.100
2020 43.000 3.500 3.250

2. Tahun 2021-2025 perusahaan merencanakan


penjualan untuk daerah masing-masing:
Daerah Persentase (%)
Kalimantan 20
Jawa 40
Sulawesi 15
Sumatera 25

3. Tingkat harga tahun 2021-2025 direncanakan akan


dinaikkan 12,5% dari rata-rata antara tahun 2015
sampai dengan 2020.
4. Penjualan tersebut dilakukan dengan tunai dan
kredit dengan pola penjualan sebagai yaitu 17,5%
tunai dimana potongan yang diberikan 8% dan
sisanya kredit. Dimana syarat penjualan adalah
(5/10, n/30). Dari persyaratan tersebut 25%
melakukan pembayaran dalam masa potongan dan
sisanya lewat potongan.
lvi

5. Jumlah penjualan industri untuk tahun 2021 dan


tahun 2022 diperkirakan sebesar unit 44.470 unit
dan 45.883 unit.

Diminta:
a) Tentukan penjualan perusahaan tahun 2021
dengan tahun 2025 apabila perusahaan
menginginkan dengan market share rata-rata
tahun 2015-2020 ditambah 2,5%.
b) Buatlah Budget Penjualan dan Budget Potongan
Penjualan untuk tahun 2021 dan tahun 2025
secara terperinci.
c) Tentukan Standar Kesalahan Peramalan apabila
diketahui nilai (trend moment) a = 35.992,86 b
= 1.412,86
Penyelesaian:
a) Penjualan
Penjualan Penjualan Harga/Unit
Tahun X market share
Industri (unit) (Y) Perusahaan (Rp)
2015 35.700 2.580 2.000 0 7,226890756
2016 37.200 2.580 2.700 1 6,935483871
2017 39.000 2.900 2.900 2 7,435897436
2018 41.600 3.460 3.000 3 8,317307692
2019 40.650 3.120 3.100 4 7,675276753
2020 43.000 3.500 3.250 5 8,139534884
2.825 7,621731899 rata-rata
3178,125 10,1217319 yang diinginkan
2021 44.470 4.501 6
2022 45.883 4.644 7
2023 47.296 4.787 8
2024 48.709 4.930 9
2025 50.121 5.073 10
lvii

b) Anggaran penjualan
lviii

Anggaran potongan penjualan


Potongan Tunai Potongan Kredit Jumlah Potongan
2021
40.054 29.504 69.559
80.109 59.009 139.118
30.041 22.128 52.169
50.068 36.881 86.949
200.272 147.522 347.794
2022
41.327 30.442 71.769
82.654 60.884 143.538
30.995 22.831 53.827
51.659 38.052 89.711
206.635 152.209 358.844
2023
42.600 31.379 73.979
85.199 62.758 147.958
31.950 23.534 55.484
53.250 39.224 92.473
212.998 156.896 369.894
2024
43.872 32.317 76.189
87.744 64.633 152.377
32.904 24.237 57.142
54.840 40.396 95.236
219.361 161.583 380.944
2025
45.145 33.254 78.399
90.290 66.508 156.797
33.859 24.940 58.799
56.431 41.567 97.998
225.724 166.270 391.993
lix

c) Standar kesalahan peramalan


periode penjualan batas atas batas bawah
2021 44.470 45.340 43.600
2022 45.883 46.753 45.013
2023 47.296 48.165 46.426
2024 48.709 49.578 47.839
2025 50.121 50.991 49.252

KASUS 2
Perusahaan Mahakam menentukan target
penjualannya berdasarkan perkembangan industri
dengan cara menilai market share dari tahu ke tahun.
Data permintaan untuk industri dan omset penjualan
perusahan selama 7 tahun terakhir adalah sebagai
berikut:

Tahun Permintaan Omset Perusahaan


Industri (ton)
2014 12.000 1.200
2015 11.000 990
2019 13.000 1.560
2017 14.000 1.750
lx

2018 13.000 1.430


2019 15.000 1.800
2020 16.000 2.060

Penjualan dilakukan untuk wilayah Kalimantan


Timur dengan rincian sebagai berikut:

Daerah Persentase Harga/ton


(%) (Rp)
Kutai 10 1.250.000
Samarinda 23 1.300.000
Bontang 15 1.415.000
Balikpapan 25 1.475.000
Tarakan 10 1.490.000
Berau 17 1.550.000

Penjualan dilakukan dengan cara tunai dan


kredit (7/10, n/30) dimana 25% tunai dengan potongan
12% sedangkan sisanya kredit dengan pola
pembayaran 35% pembayaran diterima pada waktu
potongan dan sisanya lewat batas waktu potongan.
lxi

Diminta:
1. Menentukan permintaan industri untuk tahun
2021 dan 2025 berdasarkan metode trend
moment
2. Tentukan penjualan perusahaan tahun 2021
dan 2025 bilamana perusahaan cukup puas
dengan rata-rata market share 3 tahun terakhir.
3. Buat Budget Penjualan dan Budget Potongan
Penjulan untuk tahun 2021 dan 2025 untuk
masing-masing daerah.
4. standar kesalahan peramalan

Penyelesaian:

Omset
Permintaan market
Tahun Perusahaan x
Industri (Y) shere
(ton)
2014 12.000 1.200 0
2015 11.000 990 1
2019 13.000 1.560 2
2017 14.000 1.750 3
2018 13.000 1.430 4 11
2019 15.000 1.800 5 12
2020 16.000 2.060 6 13
10.790 12
2021 16.286 1.948 7
2022 17.000 2.033 8
2023 17.714 2.118 9
2024 18.429 2.204 10
lxii

2025 19.143 2.289 11

Anggaran Penjualan
Keterangan Unit Harga per Unit Jumlah
2021
kutai 195 1.250.000 243.437.500
samarinda 448 1.300.000 582.302.500
bontang 292 1.415.000 413.356.875
balikpapan 487 1.475.000 718.140.625
tarakan 195 1.490.000 290.177.500
berau 331 1.550.000 513.166.250
jumlah 1.948 2.760.581.250
2022
kutai 203 1.250.000 254.114.583
samarinda 468 1.300.000 607.842.083
bontang 305 1.415.000 431.486.563
balikpapan 508 1.475.000 749.638.021
tarakan 203 1.490.000 302.904.583
berau 346 1.550.000 535.673.542
jumlah 2.033 2.881.659.375
2023
kutai 212 1.250.000 264.791.667
samarinda 487 1.300.000 633.381.667
bontang 318 1.415.000 449.616.250
balikpapan 530 1.475.000 781.135.417
tarakan 212 1.490.000 315.631.667
berau 360 1.550.000 558.180.833
jumlah 2.118 3.002.737.500
lxiii

2024
kutai 220 1.250.000 275.468.750
samarinda 507 1.300.000 658.921.250
bontang 331 1.415.000 467.745.938
balikpapan 551 1.475.000 812.632.813
tarakan 220 1.490.000 328.358.750
berau 375 1.550.000 580.688.125
jumlah 2.204 3.123.815.625
2025
kutai 229 1.250.000 286.145.833
samarinda 527 1.300.000 684.460.833
bontang 343 1.415.000 485.875.625
balikpapan 572 1.475.000 844.130.208
tarakan 229 1.490.000 341.085.833
berau 389 1.550.000 603.195.417
jumlah 2.289 3.244.893.750

Anggaran potongan penjualan


Jumlah
Potongan Tunai Potongan Kredit Potongan
2021
7.303.125 4.473.164 11.776.289
17.469.075 10.699.808 28.168.883
12.400.706 7.595.433 19.996.139
21.544.219 13.195.834 34.740.053
8.705.325 5.332.012 14.037.337
15.394.988 9.429.430 24.824.417
lxiv

82.817.438 50.725.680 133.543.118


2022
7.623.438 4.669.355 12.292.793
18.235.263 11.169.098 29.404.361
12.944.597 7.928.566 20.873.162
22.489.141 13.774.599 36.263.739
9.087.138 5.565.872 14.653.009
16.070.206 9.843.001 25.913.208
86.449.781 52.950.491 139.400.272
2023
7.943.750 4.865.547 12.809.297
19.001.450 11.638.388 30.639.838
13.488.488 8.261.699 21.750.186
23.434.063 14.353.363 37.787.426
9.468.950 5.799.732 15.268.682
16.745.425 10.256.573 27.001.998
90.082.125 55.175.302 145.257.427
2024
8.264.063 5.061.738 13.325.801
19.767.638 12.107.678 31.875.315
14.032.378 8.594.832 22.627.210
24.378.984 14.932.128 39.311.112
9.850.763 6.033.592 15.884.355
17.420.644 10.670.144 28.090.788
93.714.469 57.400.112 151.114.581
2025
8.584.375 5.257.930 13.842.305
20.533.825 12.576.968 33.110.793
14.576.269 8.927.965 23.504.233
25.323.906 15.510.893 40.834.799
lxv

10.232.575 6.267.452 16.500.027


18.095.863 11.083.716 29.179.578
97.346.813 59.624.923 156.971.735

Standar kesalahan peramalan


periode penjualan batas atas batas bawah
2021 16.286 17.114 15.458
2022 17.000 17.828 16.172
2023 17.714 18.542 16.886
2024 18.429 19.257 17.600
2025 19.143 19.971 18.315

Kasus 3
Perusahaan ABC sedang merencanakan target
penjualan tahun 2021 dan sekaligus dijabarkan menjadi
schedule produks! per triwulan dan yang tersedia
sebagal berikut :
1. Volume penjualan yang dicapai selama delapan
tahun adalah

2013 1.200 unit 2017 1.500 unit


2014 1.350 unit 2018 1.470 unit
2015 1.200 unit 2019 1.600 unit
2016 1.400 unit 2020 1.750 unit

2. Tingkat persediaan yang dikehendaki


lxvi

 Persediaan akhir tahun 2020 adalah 300 Unit


 Persediaan akhir 2021 adalah 20 % dari volume
penjulan tahun 2022.
3. Angka index penjualan dinyatakan dalam
presentase terhadap penjulan satu tahun sebagai
berikut :
Triwulan 1 31% Triwulan 3
20%
Tiiwulan 2 19% Triwulan 4
30%

4. Aturan yang harus dipenuhi untuk menyusun


schedule produksi adalah
• Produksi stabil/norma
• Angka toleransi produksi adalah 15 % dari
tingkat produksi normal
• Untuk triwulan 2 dan 3 yang volume
penjualannya relatif lebih rendah perlu dikenakan
volume produksi pada tingkat minimum.

Diminta
a. Tentukan garis trend momen penjuaian
b. Volume penjualan tahun 2021 dan 2022.
c. Buatkan Budget penjualan terperinci dimana
Daerah Presentase
Harga/'unit
lxvii

abcd 30% Rp.


12.000
efgh 20% Rp.
12.750
ijkl 40% Rp.
13.250
mnop 10% Rp.
14.000
d. Volume produksi tahun 2021.
e. Schedule produksi triwulan dengan
memperhatikan persyaratan yang telah
ditentukan,
f. Hitung berapa Standar Kesalahan Peramalan

Penyelesaian:

periode y x
2013 1200 0
2014 1350 1
2015 1200 2
2016 1400 3
2017 1500 4
2018 1470 5
2019 1600 6
2020 1750 7
2021 1755,714286 8
2022 1827,261905 9
2023 1898,809524 10
lxviii

Anggaran penjualan

KETERANGAN UNIT Hg/UNIT JUMLAH


2021
ABCD 527 12000 6.320.571
EFGH 351 12750 4.477.071
IJKL 702 13250 9.305.286

MNOP 14000 2.458.000


176
JUMLAH
1.756 22.560.929

KETERANGAN UNIT Hg/UNIT JUMLAH


2022
ABCD 548 12000 6.578.143
EFGH 365 12750 4.659.518
IJKL 731 13250 9.684.488

MNOP 14000 2.558.167


183
JUMLAH
1.827 23.480.315

KETERANGAN UNIT Hg/UNIT JUMLAH


2023
ABCD 570 12000 6.835.714
EFGH 380 12750 4.841.964
IJKL 760 13250 10.063.690

MNOP 14000 2.658.333


190
JUMLAH 24.399.702
lxix

1.899

Schedule produksi

.2021 2022 2023


Keterangan
(Unit) (Unit) (Unit)
Penjualan 1.756 1.827 1.899
Persediaan
300 365 380
Awal
1.456 1.462 1.519
Produksi 1.821 1.842 1.519
Persediaan
365 380 0
Akhir

TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN


Keterangan I II III IV
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
Penjualan 544 334 351 527
Persediaan
300 211 333 437
Awal
244 123 18 90
Produksi 455 455 455 455
Persediaan
211 333 437 365
Akhir
365
TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN TRIWULAN
Keterangan I II III IV
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
Penjualan 544 334 351 527
Persediaan
300 279 332 368
Awal
lxx

244 55 19 159
Produksi 523 523 387 387
Persediaan
279 469 368 228
Akhir
365
Standar kesalahan peramalan
penjuala
periode n batas atas batas bawah
2021 1.756 1.833 1.678
2022 1.827 1.904 1.750
2023 1.899 1.976 1.822

KASUS 4
Berikut ini data yang diperoleh dari perusahaan Kal-Tim
Perkasa, yang memproduksi barang "ADW" sedangkan
dalam penentuan rencana penjualan perusahaan
berpedoman pada usaha untuk, mempertahankan
market shere dari waktu ke waktu.
Data perencanaan yang dimiliki adalah
sebagai berikut:
1. Penjualan selama enam tahun terakhir

Tahun Penjualan Industri Penjualan Perusahaan


2015 75.000 Ton 6.000 Ton
2016 72.000 Ton 6.480 Ton
2017 78.000 Ton 7.020 Ton
2018 81.000 Ton 8.100 Ton
2019 90.000 Ton 9.900 Ton
2020 94.000 Ton 11.340 Ton
lxxi

2. Selama enam tahun terakhir market shere


perusahaan cenderung meningkat untuk tahun
2021 dan 2022 perusahaan cukup puas bila
diperoleh market shere seperti pada tahun 2020.
3. Kapasitas mesin yang ada dengan bekeda
dengan tiga shif adalah sebesar 15.000 Ton
setahun.
4. Kebijaksanaan persediaan yang dianut adalah
setiap awal tahun harus diusahakan jumlah
persediaan sebesar 10% dari jumlah penjualan
tahun itu, sedangkan tingkat produksi
bulanan/triwulan diusahakan stabil dari waktu ke
waktu.
5. Pola jumlah, bulan/triwulan adalah:
Periode Index Penjualan

 Januari 10 %

 Februari 10 %

 Maret 10 %

 Triwulan. II 20 %

 Triwulan III 20 %

 Triwulan IV 30 %

Atas data diatas, saudara diminta untuk:


a) Menentukan demand industri tahun 2021 dan
2022 atas dasar metode trend momen.
b) Menentukan target penjualan perusahaan
tahun 2021 dan tahun 2022 atas dasar tingkat
market share yang dikehendaki.
lxxii

c) Buatkan standar kesalahan peramalan


penjualan
d) Menentukan volume produks! tahun 2021.
e) Menyusun schedule produksi bulan/triwulanan
dengan menggunakan kebijaksanaan
persediaan dan kebijaksanaan produksi yang
telah ditentukan.

Penyelesaian:
Penjualan Penjualan MARKET
Tahun X
Industri Perusahaan SHARE
2015 75000 6000 0
2016 72000 6480 1 R
2017 78000 7020 2
2018 81000 8100 3
2019 90000 9900 4
2020 94000 11340 5 12
2021 96.867 11.686 6
2022 101.210 12.210 7
2023 105.552 12.734 8

Produksi 2021, 2022, 2023


lxxiii

.2021 2022 2023


Keterangan
(Unit) (Unit) (Unit)
Penjualan 11.686 12.210 12.734
Persediaan Awal 1.169 1.221 1.273
10.517 10.989 11.460
Produksi 11.738 12.262 11.460
Persediaan Akhir 1.221 1.273

Standar kesalahan peramalan


periode penjualan batas atas batas bawah
2021 96.867 100.156 93.577
2022 101.210 104.499 97.920
2023 105.552 108.842 102.263
0 199 398 1.818 1.195 1.792
lxxiv

SCHEDULE PRODUKSI 2023


Keterangan JANUARI FEBRUARI APRIL TRIWULAN I TRIWULAN III TRIWULAN IV

(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)


Penjualan 1.273 1.273 1.273 2.547 2.547 3.820
Persediaan Awal 1.273 955 637 318 637 955
0 318 637 2.228 1.910 2.865
Produksi 955 955 955 2.865 2.865 2.865
Persediaan Akhir 955 637 318 637 955 0

KASUS 5
PT. Polytechnic Industry adalah salah satu
perusahaan di Samarinda yang memproduksi barang RTM,
dalam melakukan penjualan perusahaan tersebut selalu
memperhatikan persaingan yang terjadi di pasar. Untuk itu
perusahaan selalu berpedoman pada usaha untuk
mempertahankan Market Share dari waktu kewaktu.

Data yang tersedia adalah sebagai berikut:


A. Rencana penjualan industri selama empat bulan
Bulan Penjualan Industri
Juli 225.000 Bungkus
Agustus 216.000 Bungkus
September 234.000 Bungkus
Oktober 243.000 Bungkus
Selama satu tahun terakhir Market Share
perusahaan selalu meningkat, untuk penjualan
bulan Juli, Agustus, September, dan Oktober
perusahaan cukup puas dengan Market Share yang
diperoleh bulan Juni yaitu sebesar 15,7%.
lxxv

B. Menurut pengalaman dari penjualan yang telah


dilakukan 40% secara tunai dengan potongan 7%
dan 60% penjualan kredit dengan syarat (5/10,
n/30). 50% dari penjualan kredit menggunakan
hak-haknya memperoleh discount sedangkan
sisanya membayar pada batas waktu kredit.
C. Penjualan dilakukan di wilayah:
1. Balikpapan 45%
2. Samarinda 30%
3. Kutai 25%
Untuk harga jual barang tersebut di semua wilayah
adalah sama yaitu Rp. 1.750,- perbungkus.
D. Untuk persediaan barang jadi perusahaan
menetapkan kebijaksanaan persediaan yang stabil
yaitu 3.500 bungkus. Sedangkan tingkat produksi
yang bergelombang sesuai dan setingkat dengan
gelombang dari pola penjualan.
E. Kebutuhan bahan mentah untuk membuat produk
tersebut masing-masing sebagai berikut:
R = 3,7 kg T = 2,4 kg M
= 0,6 liter
Harga bahan mentah tersebut :
R = Rp. 5,5,-/kg T = Rp. 3,25,-/kg M
= Rp. 17,5,-
F. Persediaan bahan mentah tersebut :
R = 10% T = 12% dan M = 13% dari
kebutuhan bulan tersebut, sedangkan persediaan
akhir untuk bahan RTM adalah sama besar 10%
dari kebutuhan yang bersangkutan.
G. Untuk menyelesaikan 1 produk RTM diperlukan
waktu 1,5 jam dan upah perjam Rp 150,-
lxxvi

Diminta:
1) Anggaran penjualan barang secara terperinci
menurut daerah dan bulan.
2) Anggaran potangan penjualan
3) Anggaran produksi
4) Anggaran kebutuhan dan biaya bahan mentah
5) Anggaran pembelian bahan mentah M perbulan
6) Anggaran Biaya tenaga Kerja Langsung

Penyelesaian:
Penjualan Market
Bulan X
Industri Share
Juli 225.000 0
Agustus 216.000 1
September 234.000 2 Regr
Oktober 243.000 3

Penjualan
Bulan X
Industri
Juli 247.500 4
Agustus 254.700 5
September 261.900 6
Oktober 269.100 7
lxxvii

PT. POLYTECHNIC INDUSTRY


BUDGET PENJUALAN
JULI - OKTOBER
Produk Industri
KETERANGAN
UNIT Hg/UNIT JUMLAH
Rp Rp
Juli
Balikpapan 111.375 175.500 19.546.312.500
Samarinda 74.250 175.500 13.030.875.000
Kutai 61.875 175.500 10.859.062.500
Jumlah 247.500 43.436.250.000
Agustus
Balikpapan 114.615 175.500 20.114.932.500
Samarinda 76.410 175.500 13.409.955.000
Kutai 63.675 175.500 11.174.962.500
Jumlah 254.700 44.699.850.000
September
Balikpapan 117.855 175.500 20.683.552.500
Samarinda 78.570 175.500 13.789.035.000
Kutai 65.475 175.500 11.490.862.500
Jumlah
Jumlah 261.900
261.900 45.963.450.000
45.963.450.000
Oktober
Balikpapan 121.095 175.500 21.252.172.500
Samarinda 80.730 175.500 14.168.115.000
Kutai 67.275 175.500 11.806.762.500
Jumlah 269.100 47.227.050.000
lxxviii

PT. POLYTECHNIC INDUSTRY


BUDGET POTONGAN PENJUALAN
JULI - OKTOBER
Produk
KETERANGAN POT.TUNAI POT.KREDIT JUMLAH
Rp Rp
Juli
Balikpapan 547.296.750 293.194.688 840.491.438
Samarinda 364.864.500 195.463.125 560.327.625
Kutai 304.053.750 162.885.938 466.939.688
Jumlah 1.216.215.000 651.543.750 1.867.758.750
Agustus
Balikpapan 563.218.110 301.723.988 864.942.098
Samarinda 375.478.740 201.149.325 576.628.065
Kutai 312.898.950 167.624.438 480.523.388
Jumlah 1.251.595.800 670.497.750 1.922.093.550
September
Balikpapan 579.139.470 310.253.288 889.392.758
Samarinda 386.092.980 206.835.525 592.928.505
Kutai 321.744.150 172.362.938 494.107.088
Jumlah
Jumlah 1.286.976.600
1.286.976.600 689.451.750 1.976.428.350
689.451.750 1.976.428.350
oktober
Balikpapan 595.060.830 318.782.588 913.843.418
Samarinda 396.707.220 212.521.725 609.228.945
Kutai 330.589.350 177.101.438 507.690.788
Jumlah 1.322.357.400 708.405.750 2.030.763.150
lxxix
lxxx
lxxxi
lxxxii

PT. POLYTECHNIC INDUSTRY


Budget Biaya Bahan Mentah
JULI - OKTOBER
Produk. X
KETERANGAN
kbth harga Jh.biaya
Juli
         Jenis. R 915.750 5,5 5.036.625
         Jenis. T 594.000 3,25 1.930.500
         Jenis. M 148.500 17,5 2.598.750
         Jumlah 1.658.250 9.565.875
Agustus
         Jenis. A 942.390 5,5 5.183.145
         Jenis. B 611.280 3,25 1.986.660
         Jenis. C 152.820 17,5 2.674.350
         Jumlah 1.706.490 9.844.155
September
         Jenis. A 969.030 5,5 5.329.665
         Jenis. B 628.560 3,25 2.042.820
         Jenis. C 157.140 17,5 2.749.950
         Jumlah 1.754.730 10.122.435
Oktober
         Jenis. A 982.720 5,5 5.404.960
         Jenis. B 637.440 3,25 2.071.680
         Jenis. C 159.360 17,5 2.788.800
         Jumlah 1.779.520 10.265.440
lxxxiii

KASUS 6
Rencana penjualan barang AAA selama 7
bulan pertama tahun 2021 untuk PT. Accounting
Bersaudara adalah sebagai berikut :
Bulan Jumlah
 Januari 2.400 Buah
 Februari 2.600 Buah
 Maret 2.600 Buah
 April 2.800 Buah
 Mei 2.400 Buah
 Juni 2.500 Buah
 Juli 3.000 Buah
Distribusi penjualan adalah daerah
Kalimantan Selatan 40% dan Kalimantan Timur 60%
dan harga jual untuk Kalsel Rp. 75.500,- perbuah
dan Kaltim Rp. 74.300,- perbuah.
Persediaan akhir bulanan yang dikehendaki
paling tidak 25% dari taksiran penjualan bulan
berikutnya, sedangkan persediaan barang jadi pada
tanggal 1 Januari 2021 adalah 550 buah.
Kebutuhan bahan mentah untuk membuat satu
buah produk AAA adalah:
Bahan mentah X 5,0 kg
Bahan mentah Y 3,0 liter
Bahan mentah Z 7,5 kg
Harga bahan mentah tersebut adalah :
Bahan mentah X Rp. 15.000 / kg
Bahan mentah Y Rp. 20.000 / liter
Bahan mentah Z Rp. 25.000 / kg
lxxxiv

Persediaan bahan mentah per 1 Januari 2021


Bahan mentah X 61.000 kg
Bahan mentah Y 70.000 liter
Bahan mentah Z 77.000 kg
Persediaan bahan mentah pada akhir bulan
adalah :
Bulan Bahan X Bahan Y
Bahan Z
Januari 60.000 kg 75.000 ltr
95.000 kg
Februari 60.000 kg 69.000 ltr
100.000 kg
Maret 62.000 kg 74.000 ltr
96.000 kg
April 65.000 kg 77.000 ltr
95.000 kg
Mei 64.000 kg 70.000 ltr
90.000 kg
Juni 63.000 kg 71.000 ltr
90.000 kg
Sedangkan untuk menyelesaikan satu buah produk
AAA diperlukan waktu 2,3 jam dan upah tenaga
kerja langsung per jam ditetapkan Rp. 7.600,-

Dari data tersebut diatas saudara diminta untuk


membuat :
1. Anggaran penjualan barang secara terperinci
menurut daerah dan periode
lxxxv

2. Anggaran produksi periode Januari s/d Juni


3. Anggaran kebutuhan bahan mentah x,y dan z
4. Anggaran pembelian bahan mentah x
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung.

Penyelesaian :
Anggaran Penjualan
Harga per
Keterangan Unit Jumlah
Unit
JANUARI
kalsel 960 75.500 72.480.000
kaltim 1.440 74.300 106.992.000
jumlah 2.400
FEBRUARI
kalsel 1.040 75.500 78.520.000
kaltim 1.560 74.300 115.908.000
jumlah 2.600
MARET
kalsel 1.040 75.500 78.520.000
kaltim 1.560 74.300 115.908.000
jumlah 2.600
APRIL
kalsel 1.120 75.500 84.560.000
kaltim 1.680 74.300 124.824.000
jumlah 2.800
MEI
kalsel 960 75.500 72.480.000
kaltim 1.440 74.300 106.992.000
jumlah 2.400
JUNI
lxxxvi

kalsel 1.000 75.500 75.500.000


kaltim 1.500 74.300 111.450.000
jumlah 2.500
JULI
kalsel 1.200 75.500 90.600.000
kaltim 1.800 74.300 133.740.000
jumlah 3.000

ANGGARAN PRODUKSI
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
Keterangan
(Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah)
Penjualan 2.400 2.600 2.600 2.800 2.400 2.500 3.000
Persediaan Awal 550 650 650 700 600 625 750
1.850 1.950 1.950 2.100 1.800 1.875 2.250
Produksi 2.500 2.600 2.650 2.700 2.425 2.625 2.250
Persediaan Akhir 650 650 700 600 625 750 0

ANGGRAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH


JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
Keterangan

Bahan Mentah X (kg) 12.500 13.000 13.250 13.500 12.125 13.125 11.250
Bahan Mentah Y (ltr) 7.500 7.800 7.950 8.100 7.275 7.875 6.750
Bahan Mentah Z (kg) 18.750 19.500 19.875 20.250 18.188 19.688 16.875

Anggaran biaya bahan mentah (Rp)


JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
Keterangan

Bahan Mentah X 187.500.000 195.000.000 198.750.000 202.500.000 181.875.000 196.875.000 168.750.000


Bahan Mentah Y 150.000.000 156.000.000 159.000.000 162.000.000 145.500.000 157.500.000 135.000.000
Bahan Mentah Z 468.750.000 487.500.000 496.875.000 506.250.000 454.687.500 492.187.500 421.875.000
lxxxvii

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH


JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
Keterangan

kebutuhan bahan mentah 12.500 13.000 13.250 13.500 12.125 13.125 11.250
persediaan awal 61.000 60.000 60.000 62.000 65.000 64.000 63.000
kekurangan - 48.500 - 47.000 - 46.750 - 48.500 - 52.875 - 50.875 - 51.750
persediaan akhir 60.000 60.000 62.000 65.000 64.000 63.000
pembelian 11.500 13.000 15.250 16.500 11.125 12.125 - 51.750
harga beli persatuan (Rp) 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
jumlah pembelian (Rp) 172.500.000 195.000.000 228.750.000 247.500.000 166.875.000 181.875.000 -776.250.000

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG


JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
Keterangan

produksi 2.500 2.600 2.650 2.700 2.425 2.625 2.250


standar waktu 2 2 2 2 2 2 2
jumlah jam (Rp) 5.750 5.980 6.095 6.210 5.578 6.038 5.175
upah per jam (Rp) 7600 7600 7600 7600 7600 7600 7600
jumlah biaya tenaga kerja 43.700.000 45.448.000 46.322.000 47.196.000 42.389.000 45.885.000 39.330.000

KASUS 7
Rencana penjualan barang AAA selama 7
bulan pertama tahun 2021 untuk PT. Accounting
Bersaudara adalah sebagai berikut :
Bulan Jumlah
 Januari 2.400 Buah
 Februari 2.600 Buah
 Maret 2.600 Buah
 April 2.800 Buah
 Mei 2.400 Buah
 Juni 2.500 Buah
 Juli 3.000 Buah
lxxxviii

Distribusi penjualan adalah daerah


Kalimantan Selatan 40% dan Kalimantan Timur 60%
dan harga jual untuk Kalsel Rp. 75.500,- perbuah
dan Kaltim Rp. 74.300,- perbuah.
Persediaan akhir bulanan yang dikehendaki
paling tidak 25% dari taksiran penjualan bulan
berikutnya, sedangkan persediaan barang jadi pada
tanggal 1 Januari 2021 adalah 550 buah.
Kebutuhan bahan mentah untuk membuat satu
buah produk AAA adalah:
Bahan mentah X 5,0 kg
Bahan mentah Y 3,0 liter
Bahan mentah Z 7,5 kg
Harga bahan mentah tersebut adalah :
Bahan mentah X Rp. 15.000 / kg
Bahan mentah Y Rp. 20.000 / liter
Bahan mentah Z Rp. 25.000 / kg
Persediaan bahan mentah per 1 Januari 2021
Bahan mentah X 61.000 kg
Bahan mentah Y 70.000 liter
Bahan mentah Z 77.000 kg
Persediaan bahan mentah pada akhir bulan
adalah :
Bulan Bahan X Bahan Y
Bahan Z
Januari 60.000 kg 75.000 ltr
95.000 kg
lxxxix

Februari 60.000 kg 69.000 ltr


100.000 kg
Maret 62.000 kg 74.000 ltr
96.000 kg
April 65.000 kg 77.000 ltr
95.000 kg
Mei 64.000 kg 70.000 ltr
90.000 kg
Juni 63.000 kg 71.000 ltr
90.000 kg
Sedangkan untuk menyelesaikan satu buah produk
AAA diperlukan waktu 2,3 jam dan upah tenaga
kerja langsung per jam ditetapkan Rp. 7.600,-

Dari data tersebut diatas saudara diminta untuk


membuat :
5. Anggaran penjualan barang secara terperinci
menurut daerah dan periode
6. Anggaran produksi periode Januari s/d Juni
7. Anggaran kebutuhan bahan mentah x,y dan z
8. Anggaran pembelian bahan mentah x
9. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

PT. Sempaja Kelian Sakti menyajikan data


sebagai berikut :

1. Taksiran penjualan selama tahun 2021 dalam


unit, adalah :
xc

Keteranga Almari Almari MJ Mj


n Hias Kursi T Kursi
M
Januari 100 40 20 30
Februari 80 60 40 30
Maret 120 50 20 50
Triwulan II 340 18 70 11
0 0
Triwulan III 380 90
20 16
Triwulan IV 400 10
0 0
0
25 18
0 0

Jumlah 1.42 78 34 56
0 0 0 0
2. Data persediaan yang dikehendaki :

Keterangan Awal Akhir


tahun tahun
 Almari 120 400
 Almari Hias
 Meja Kursi Tamu 300 60
 Meja Kursi ---- ----
Makan
xci

10 140

3. Tingkat penggunaan bahan baku :

Kayu Kaca Rotan Spont


Almari 0,29 m3 0,13 m2 ---- ----
Almari Hias 0,15 m3 0,13 m2 ---- 0,2 bal
Meja Kursi 0,17 m3 0,1 m2 0,20 kg -----
Tamu
0,10 m3 -------
---- 0,14
Meja Kursi bal
Makan

4. Persediaan bahan baku yang diinginkan :


Kayu Kaca Rotan Spont
Awal tahun 5 4 8 1
Akhir
Periode :
8 6 6 2
Januari
10 9 5 3
Februari
20 18 10 6
Maret
22 18 14 12
Triwulan II
25 20 19 18
Triwulan III
30 25 20 22
Triwulan IV
xcii

5. Harga bahan baku

 Kayu Rp. 800.000 per m3


 Kaca Rp. 650.500 per m3
 Rotan Rp. 11.000 per Kg
 Spont Rp. 14.000 per Bal

6. Tingkat penggunaan tenaga kerja :

 Almari 12,2 jam


 Almari Hias 12,5 jam
 Meja Kursi Tamu 13,7 jam
 Meja Kursi Makan 14,1 jam

7. Sedangkan upah tenaga kerja langsung per jam


ditetapkan Rp. 4.600,-

Diminta :
a) Jumlah yang diproduksi selama setahun untuk
masing-masing jenis produk.
b) Skedul produksi untuk masing-masing produk
(produksi stabil)
c) Anggaran kebutuhan bahan baku
d) Anggaran pembelian bahan baku
e) Anggaran biaya bahan baku yang habis
digunakan untuk produksi
xciii

f) Anggaran jam tenaga kerja langsung


g) Anggaran upah tenaga kerja langsung.

catatan :
1. masing-masing mahasiswa dapat tugas satu produk sesuai
dengan nomor urut absennya, dan dikumpul pada saat ujian
bersamaan dengan jawaban soal ujian nantinya sedangkan soal
ujian diberikan sesuai dengan jadwal dari akademik.
Penyelesaian :
Keterangan Mj Kursi M
Januari 30
Februari 30
Maret 50
Triwulan II 110
Triwulan III 160
Triwulan IV 180
Jumlah 560

ANGGARAN PRODUKSI
2021
Keterangan
(Unit)
Penjualan 560
Persediaan Awal 10
550
Produksi 690
Persediaan Akhir 140
xciv

ANGGARAN SCHEDULE 2021


JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III
Keterangan
(Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah)
Penjualan 30 30 50 110 160 180
Persediaan Awal 10 10 10 10 10 10
20 20 40 100 150 170
Produksi 160 160 180 240 290 310
Persediaan Akhir 140 140 140 140 140 140

ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III


Keterangan
(Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah)
Bahan baku kayu 16 16 18 24 29 31
bahan baku kaca 0 0 0 0 0 0
Bahan baku rotan 0 0 0 0 0 0
Bahan baku spont 22 22 25 34 41 43

ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU (Rp)

JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III


Keterangan
(Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah)
Bahan baku kayu (m^3) 12.800.000 12.800.000 14.400.000 19.200.000 23.200.000 24.800.000
bahan baku kaca (m^3) 0 0 0 0 0 0
Bahan baku rotan (Kg) 0 0 0 0 0 0
Bahan baku spont (ball) 313.600 313.600 352.800 470.400 568.400 607.600
xcv

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU KAYU


Keterangan JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III
(Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah)
Kebutuhan bahan baku 16 16 18 24 29 31
Persediaan awal 5 5 5 5 5 5
kekurangan -11 -11 -13 -19 -24 -26
persediaan akhir 8 10 20 22 25 30
pembelian 19 21 33 41 49 56
harga beli per satuan (Rp) 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000
Jumlah pembelian (Rp) 15.200.000 16.800.000 26.400.000 32.800.000 39.200.000 44.800.000

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN SPONT


Keterangan JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III
(unit) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah)
Kebutuhan bahan baku 22 22 25 34 41 43
Persediaan awal 1 1 1 1 1 1
kekurangan -21 -21 -24 -33 -40 -42
persediaan akhir 2 3 6 12 18 22
pembelian 23 24 30 45 58 64
harga beli per satuan (Rp) 650.500 650.500 650.500 650.500 650.500 650.500
Jumlah pembelian (Rp) 15.221.700 15.872.200 19.645.100 29.012.300 37.468.800 41.892.200

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG

Keterangan JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III

(unit) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah) (Buah)


Kebutuhan bahan baku 160 160 180 240 290 310
Persediaan awal 14 14 14 14 14 14
kekurangan 2.256 2.256 2.538 3.384 4.089 4.371
persediaan akhir 4.600 4.600 4.600 4.600 4.600 4.600
pembelian 10.377.600 10.377.600 11.674.800 15.566.400 18.809.400 20.106.600
xcvi

KASUS 8
Data yang diketahui dari PT. Ngalih Tamara adalah :
a. Rencana BOP setahun

Bagian Biaya
 Produksi 1 Rp.
2.000.000,-
 Produksi 2 Rp.
1.500.000,-
 Jasa X Rp.
500.000,-
 Jasa Y Rp.
400.000,-

b. Penggunaan Jasa dari bagian jasa :

Bagian Jasa X Jasa Y


 Bagian Produksi 1 50%
40%
 Bagian Produksi 2 40%
40%
 Bagian Jasa X 0
20%
 Bagian Jasa Y 10%
0
c. Luas Kegiatan yang direncanakan :

 Bagian Produksi 1 50.000 jam


setahun
xcvii

 Bagian Produksi 2 25.000 jam


setahun

Ditanyakan :

1. Menentukan besarnya BOP masing-masing


bagian jasa setelah saling memberi dan
menerima jasa masing-masing.

2. Menentukan besarnya BOP masing-masing


bagian produksi setelah menyerap BOP dari
bagian jasa.
3. Menentukan tariff BOP masing-masing
bagian produksi.

Penyelesaian :

NO.1
Keterangan X Y Produksi. 1 Produksi. 2
Biaya 500.000 400.000 2.000.000 1.500.000
Penggunaan Jasa :
Departemen Jasa X 0 10% 50% 40%
Departemen Jasa Y 20% 0 40% 40%

Misal :
X = Jasa X
Y = Jasa Y

Maka : X = 500.000 + 0,2Y


Y = 400.000 + 0,1X

Sehingga : X = 500.000 + 0,2Y

X = 500.000 + 80.000 + 0,02X


X-0,02X = 580.000
0,98X = 580.000

0,98

Y = 400.000 + 0,1X
xcviii

NO.2
Alokasi BOP Departemen Pembantu dan Departemen Produksi
Keterangan X Y Produksi. 1 Produksi. 2
Saldo Awal 500.000 400.000 2.000.000 1.500.000 4.400.000
Alokasi BOP Dept X ke
591.836,7 59.183,7 295.918,4 236.734,7
Dept lain
Alokasi BOP Dept Y ke
91.836,7 459.183,7 183.673,5 183.673,5
Dept lain
Saldo Akhir - 0 0 2.479.592 1.920.408 4.400.000

NO 3.
Tarif BOP Dept P1 2.479.592 = 50 Per Jam
50.000

Tarif BOP Dept P2 1.920.408 = 77 Per Jam


25.000
xcix

KASUS 9
Data perencanaan Perusahaan Ramadhan yang
berhasil dikumpulkan adalah sebagai berikut :
a. Biaya Overhead Pabrik setahun dari departemen.

Departemen Kegiatan Jumlah


Biaya
Produksi 1 Prosesing Rp.
16.000.000,-
Produksi 2 Finishing Rp.
8.000.000,-
Jasa 1 Diesel & listrik Rp.
2.000.000,-
Jasa 2 Bengkel & Gudang Rp.
3.000.000,-
b. Penggunaan Jasa dari dept. jasa 1 dan 2 adalah :
Keterangan Produksi 1 Produksi 2 Jasa 1 Jasa
2
Dept. Jasa 1 45% 45%
- 10%
Dept. Jasa 2 50% 40%
10% -
c. Waktu Kerja :
Dept. Produksi 1 = 10.000 jam
Dept. Produksi 2 = 5.000 jam
c

d. Rencana produksi 10.000 unit produk jadi setahun,


dengan harga jual per unit Rp. 10.000,- semua unit
yang diproduksi dapat habis.
e. Biaya-biaya produksi lainnya :
Biaya bahan baku langsung Rp. 36.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 18.000.000,-
Biaya Penjualan Rp. 5.000.000,-
Biaya Administrasi Rp. 3.000.000,-
f. Pajak keuntungan 40%.

Dari data tersebut saudara diminta :


1. Menentukan netto masing-masing departement
jasa sesudah saling menerima jasa
2. Menentukan tariff Overhead Pabrik Departement
Produksi
3. Menghitung harga pokok produksi perunit
4. Menyusun Rugi laba tahunan

Penyelesaian :
soal 1
Keterangan Jasa 1 (a) Jasa 2 (b) Produksi. 1 Produksi. 2
Biaya 2.000.000 3.000.000 16.000.000 8.000.000
Penggunaan Jasa :
Departemen Jasa 1 10 45 45
Departemen Jasa 2 10 50 40

Misal :
a = Jasa 1
b = Jasa 2

Maka : a = 2.000.000 + 0,1b


b = 3.000.000 + 0,1a
ci

soal 2

Tarif BOP Dept P1 18.661.616 = 1.866 Per Jam


10.000

Tarif BOP Dept P2 10.338.384 = 2.068 Per Jam


5.000

soal 3

Harga Pokok Produksi


biaya bahan baku 36.000.000,00
tenaga kerja 18.000.000,00
BOP 29.000.000,00
83.000.000,00
Unit yang di produksi 10.000,00
Harga Pokok Produksi per unit 8.300,00
biaya bahan baku 36.000.000,00
tenaga kerja 18.000.000,00
BOP 29.000.000,00
83.000.000,00
Unit yang di produksi 10.000,00 cii
Harga Pokok Produksi per unit 8.300,00

soal 4
PT THIARA SAFITRI
Laporan Laba/Rugi Tahunan

Penjualan (10.000 unit @ Rp. 10.000) 100.000.000,00


Harga Pokok Produksi 83.000.000,00
Laba kotor 17.000.000,00
Biaya operasional
Biaya penjualan 5.000.000,00
Biaya administrasi 3.000.000,00
8.000.000,00
Laba bersih sebelum pajak 9.000.000,00
Pajak 40% 3.600.000,00
laba bersih setelah pajak 5.400.000,00

KASUS 10
Dalam rangka penyusunan kas budget perusahaan
batik ulap dayo mempunyai data dan berbagai
perkiraan sebagai berikut :
A. Perkiraan penjualan untuk tahun 2021 adalah :
o Januari Rp. 2.000.000,-
o Februari Rp. 2.500.000,-
o Maret Rp. 3.000.000,-
o Triwulan II Rp. 8.000.000,-
o Triwulan III Rp. 7.000.000,-
o Triwulan IV Rp. 7.500.000,-
50% dari penjualan merupakan penjualan tunai
ciii

B. Kerugian piutang karena piutang tak tertagih


berdasarkan pengalaman sebesar 1% dari
penjualan kredit.
C. Pola pengumpulan piutang dagang diperkirakan :
Untuk bulanan :
80% pada bulan terjadinya penjualan
20% satu bulan setelah terjadinya penjualan
Untuk triwulan :
90% pada Triwulan Penjualan
10% pada Triwulan berikutnya
E. Berbagai pengeluaran yang membutuhkan
pengeluaran kas adalah :

1. pembelian Material
Januari Rp. 450.000,- Triwulan II
Rp. 1.250.000,-
Februari Rp. 400.000,- Triwulan III
Rp. 1.250.000,-
Maret Rp. 1.250.000,- Triwulan IV
Rp. 1.250.000,-
2. Pembayaran Upah dan Gaji :
Januari Rp. 390.000,- Triwulan II
Rp. 975.000,-
civ

Februari Rp. 300.000,- Triwulan III


Rp. 900.000,-
Maret Rp. 300.000,- Triwulan IV
Rp. 925.000,-
3. Pembayaran Hutang :
Januari Rp. 100.000,-
Februari Rp. 4.000.000,-
Maret Rp. 4.000.000,-
4. Pembayaran Deviden
Triwulan II Rp. 300.000,-
Triwulan IV Rp. 300.000,-
5. Macam – macam Biaya :
Januari Rp. 150.000,- Triwulan II Rp.
450.000,-
Februari Rp. 150.000,- Triwulan III Rp.
450.000,-
Maret Rp. 150.000,- Triwulan IV Rp.
450.000,-
Dari data tersebut diats saudara diminta untuk :
a. Skedul Pengumpulan piutang
b. Skedul penerimaan kas
c. Skedul pengeluaran kas
d. Anggaran kas dengan ketentuan bahan saldo
kas awal Januari 2021 adalah Rp. 1.500.000,-
cv

Penyelesaian :
Batik Ulap Doyo
Cash Budget
2022
Ket Jan Feb Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Ket Jan Feb Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Saldo awal
Saldo awal 1.500.000
1.500.000 2.000.000
2.000.000 2.000.000
2.000.000 2.000.000
2.000.000 6.000.000
6.000.000 6.000.000
6.000.000
Penjualan
Penjualan Tunai
Tunai 1.000.000
1.000.000 1.250.000
1.250.000 1.500.000
1.500.000 4.000.000
4.000.000 3.500.000
3.500.000 3.750.000
3.750.000
Piutang
Jan
Jan 792.000 198.000
792.000 198.000
Feb
Feb 990.000 247.500
990.000 247.500
Mar 1.188.000 297.000
Mar 1.188.000 297.000
Triwulan II 3.564.000 396.000
Triwulan IIIII
Triwulan 3.564.000 396.000
3.118.500 346.500
Triwulan
TriwulanIIIIV 3.118.500 346.500
3.341.250
Triwulan
Jumlah IV
Piutang 792.000 1.188.000 1.435.500 3.861.000 3.514.500 3.341.250
3.687.750
JumlahJumlah
Penerimaan
Piutang 3.292.000 4.438.000 1.435.500
792.000 1.188.000 4.935.500 9.861.000 3.514.500
3.861.000 13.014.500 3.687.750
13.437.750
Pengeluaran
Jumlah Penerimaan 3.292.000 4.438.000 4.935.500 9.861.000 13.014.500 13.437.750
Deviden 300.000 300.000
Pengeluaran
Pembelian Material 450.000 400.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Deviden Utang
Pemabyaran 100.000 4.000.000 4.000.000 300.000 300.000
Pembelian
Pembayaran Material
Upah dan Gaji 450.000
390.000 400.000
300.000 1.250.000
300.000 1.250.000
975.000 1.250.000
900.000 1.250.000
925.000
Pemabyaran Utang
Pengeluaran Lain - lain 100.000
150.000 4.000.000
150.000 4.000.000
150.000 450.000 450.000 450.000
Jumlah Pengeluaran
Pembayaran Upah dan Gaji 1.090.000
390.000 4.850.000
300.000 5.700.000
300.000 2.975.000
975.000 2.600.000
900.000 2.925.000
925.000
Surplus/Defisit 2.202.000 - 412.000 - 764.500 6.886.000 10.414.500 10.512.750
Pengeluaran Lain - lain 150.000 150.000 150.000 450.000 450.000 450.000
Tabungan/Pinjaman 202.000 - 2.412.000 - 2.764.500 886.000 4.414.500 4.512.750
Jumlah Pengeluaran
Saldo Akhir
1.090.000
2.000.000
4.850.000
2.000.000
5.700.000
2.000.000
2.975.000
6.000.000
2.600.000
6.000.000
2.925.000
6.000.000
Surplus/Defisit 2.202.000 - 412.000 - 764.500 6.886.000 10.414.500 10.512.750
Tabungan/Pinjaman 202.000 - 2.412.000 - 2.764.500 886.000 4.414.500 4.512.750
Saldo Akhir 2.000.000 2.000.000 2.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000

penjualan 2.000.000 2.500.000 3.000.000 8.000.000 7.000.000 7.500.000


tunai 1.000.000 1.250.000 1.500.000 4.000.000 3.500.000 3.750.000
kredit 1.000.000 1.250.000 1.500.000 4.000.000 3.500.000 3.750.000
kerugian piutang 1% 10.000 12.500 15.000 40.000 35.000 37.500
yang akan ditagih 990.000 1.237.500 1.485.000 3.960.000 3.465.000 3.712.500

KASUS 11
cvi

Perusahaan suka benggong mempersiapkan kas


untuk tahun 2006, data yang tersedia sebagai
berikut :

1. Rencana penjualan ( 50% dibayar tunai )


Januari Rp. 2.500.000,- Triwulan II
Rp. 10.000.000,-
Februari Rp. 3.125.000,- Triwulan III
Rp. 8.750.000,-
Maret Rp. 3.750.000,- Triwulan IV
Rp. 9.375.000,-

2. Pola pengumpulan piutang :


Bulanan
80% Pada bulan penjualan
10% Pada sebulan sebelumnya
6% Dua bulan sebelumnya
4% Tiga bulan sesudahnya

Triwulanan
90% pada triwulan penjualan
10% pada triwulan sesudahnya
3. Kerugian piutang ditaksir 1% dari penjualan
secara kredit

4. Pengeluaran Kas :
cvii

a. Deviden Triwulan II Rp. 375.000,-


Triwulan IV Rp. 650.000,-
b. Pembelian material
Januari Rp. 562.500,- Triwlan II
Rp.1.500.000,-
Februari Rp. – Triwulan III
Rp. 1.562.500,-
Maret Rp. 500.000,- Triwulan IV
Rp. 1.562.500,-
c. Pembayaran utang
Januari Rp. 250.000,- Triwulan II
Rp. –
Februari Rp. 5.000.000,- Triwulan III
Rp. –
Maret Rp. 5.000.000,- Triwulan IV
Rp. –

d. Pembayaran Upah dan Gaji


Januari Rp. 487.500,- Triwlan II
Rp. 1.218.000,-
Februari Rp. 375.000,- Triwulan III
Rp. 1.125.000,-
Maret Rp. 375.000,- Triwulan IV
Rp. 1.562.000,-
cviii

e. Pengeluaran lain - lain


Januari Rp. 187.500,- Triwlan II
Rp. 562.500,-
Februari Rp. 187.500,- Triwulan III
Rp. 562.500,-
Maret Rp. 187.500,- Triwulan IV
Rp. 562.500,-

Penyelesaian :
Ket
Ket Jan
Jan Feb
Feb Maret
Maret Triwulan IIII Triwulan
Triwulan Triwulan III
III Triwulan
Triwulan IV
IV
saldo awal
saldo awal 1.875.000 3.025.000
1.875.000 3.025.000 5.098.750
5.098.750 2.987.688
2.987.688 5.300.625
5.300.625 11.097.500
11.097.500
penjualan tunai
penjualan tunai 1.250.000 1.562.500
1.250.000 1.562.500 1.875.000
1.875.000 5.000.000
5.000.000 4.375.000
4.375.000 4.687.500
4.687.500
piutang
piutang
jan 990.000 123.750 74.250 49.500
jan 990.000 123.750 74.250 49.500
feb 1.237.500 154.688 92.813 61.875
feb
mar
1.237.500 154.688
1.485.000
92.813
185.625
61.875
mar II
Triwulan 1.485.000 185.625
3.960.000 495.000
TriwulanIII
triwulan II 3.960.000 495.000
3.465.000 433.125
triwulan
triwulan III
IV 3.465.000 433.125
3.712.500
triwulan
jumlah IV
piutang 990.000 1.361.250 1.713.938 4.287.938 4.021.875 3.712.500
4.145.625
jumlahjumlah piutang 990.000
4.115.000 1.361.250
5.948.750 1.713.938 4.287.938 13.697.500
8.687.688 12.275.625 4.021.875 4.145.625
19.930.625
jumlah 4.115.000 5.948.750 8.687.688 12.275.625 13.697.500 19.930.625
pengeluaran
deviden 300.000 300.000
pembelian material 450.000 400.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
pembayaran utang 100.000 4.000.000 4.000.000
pembayaran upah dan gaji 390.000 300.000 300.000 975.000 900.000 925.000
pengeluaran lain-lain 150.000 150.000 150.000 450.000 450.000 450.000
jumlah pengeluaran 1.090.000 850.000 5.700.000 6.975.000 2.600.000 2.925.000
saldo akhir 3.025.000 5.098.750 2.987.688 5.300.625 11.097.500 17.005.625

penjualan 2.500.000 3.125.000 3.750.000 10.000.000 8.750.000 9.375.000


tunai 1.250.000 1.562.500 1.875.000 5.000.000 4.375.000 4.687.500
kredit 1.250.000 1.562.500 1.875.000 5.000.000 4.375.000 4.687.500
kerugian piutang 1% 12.500 15.625 18.750 50.000 43.750 46.875
yang akan ditagih 1.237.500 1.546.875 1.856.250 4.950.000 4.331.250 4.640.625
cix

KASUS PT. DESVITA TIARA PASHA


periode baju celana
januari 365.015 368.778
februari 367.782 371.573
maret 333.145 336.580
april 396.065 400.148
mei 410.001 414.228
juni 377.107 380.995
juli 435.620 440.111
agustus 422.811 427.169
september 408.464 412.675
oktober 446.380 450.982
november 455.307 460.001
desember 450.991 455.640

2022
periode baju x
januari 365.015 0
februari 367.782 1
maret 333.145 2
april 396.065 3
mei 410.001 4
juni 377.107 5
juli 435.620 6
agustus 422.811 7
september 408.464 8
oktober 446.380 9
november 455.307 10
desember 450.991 11
cx

2023
periode
januari 466.748 12
februari 476.136 13
maret 485.524 14
april 494.913 15
mei 504.301 16
juni 513.689 17
juli 523.077 18

2022
periode celana x
januari 368.778 0
februari 371.573 1
maret 336.580 2
april 400.148 3
mei 414.228 4
juni 380.995 5
juli 440.111 6
agustus 427.169 7
september 412.675 8
oktober 450.982 9
november 460.001 10
desember 455.640 11

2023
periode
januari 471.559 12
februari 481.044 13
maret 490.530 14
april 500.015 15
mei 509.500 16
juni 518.985 17
juli 528.470 18
cxi

produk x
penjualan tunai 40% dengan potongan 8% sisahnya kredit dengan syarat 5/10 n/30 dari syarat tersebut
hany 50% saja yang melakukan pembayran pada masa potongan sisanya lewat masa potongan

produk y
penjualan tunai 30% dengan potongan 10% sisahnya kredit dengan syarat 6/10 n/30 dari syarat tersebut
hany 40% saja yang melakukan pembayran pada masa potongan sisanya lewat masa potongan

PT DESVITA TIARA PASHA


BUDGET PENJUALAN
januari 2023 - juli 2023
Produk X (BAJU) Produk Y (CELANA)
KETERANGAN JUMLAH
UNIT Hg/UNIT JUMLAH UNIT Hg/UNIT JUMLAH
Rp Rp Rp Rp Rp
Januari
Samarinda 46.675 5000 233.373.864 47.156 4000 188.623.776 421.997.639
Balikpapan 70.012 6000 420.072.955 70.734 5000 353.669.580 773.742.534
Tenggarong 93.350 5000 466.747.727 94.312 5000 471.559.439 938.307.167
BERAU 116.687 5000 583.434.659 117.890 5000 589.449.299 1.172.883.958
NUNUKAN 140.024 5000 700.121.591 141.468 4000 565.871.327 1.265.992.918
JUMLAH 466.748 2.403.750.795 471.559 2.169.173.421 4.572.924.217

februari
Samarinda 47.614 5000 238.067.997 48.104 4000 192.417.793 430.485.789
Balikpapan 71.420 6000 428.522.394 72.157 5000 360.783.361 789.305.755
Tenggarong 95.227 5000 476.135.993 96.209 5000 481.044.481 957.180.474
BERAU 119.034 5000 595.169.991 120.261 5000 601.305.602 1.196.475.593
NUNUKAN 142.841 5000 714.203.990 144.313 4000 577.253.378 1.291.457.367
JUMLAH 476.136 2.452.100.364 481.044 2.212.804.614 4.664.904.978

maret
Samarinda 48.552 5000 242.762.129 49.053 4000 196.211.809 438.973.939
Balikpapan 72.829 6000 436.971.833 73.579 5000 367.897.142 804.868.975
Tenggarong 97.105 5000 485.524.259 98.106 5000 490.529.523 976.053.782
BERAU 121.381 5000 606.905.323 122.632 5000 613.161.904 1.220.067.228
NUNUKAN 145.657 5000 728.286.388 147.159 4000 588.635.428 1.316.921.816
JUMLAH 485.524 2.500.449.933 490.530 2.256.435.807 4.756.885.740
cxii

april
Samarinda 49.491 5000 247.456.262 50.001 4000 200.005.826 447.462.088
Balikpapan 74.237 6000 445.421.272 75.002 5000 375.010.924 820.432.196
Tenggarong 98.983 5000 494.912.524 100.003 5000 500.014.565 994.927.090
BERAU 123.728 5000 618.640.656 125.004 5000 625.018.207 1.243.658.862
NUNUKAN 148.474 5000 742.368.787 150.004 4000 600.017.478 1.342.386.265
JUMLAH 494.913 2.548.799.501 500.015 2.300.067.000 4.848.866.501

mei
Samarinda 50.430 5000 252.150.395 50.950 4000 203.799.843 455.950.238
Balikpapan 75.645 6000 453.870.711 76.425 5000 382.124.705 835.995.417
Tenggarong 100.860 5000 504.300.790 101.900 5000 509.499.607 1.013.800.397
BERAU 126.075 5000 630.375.988 127.375 5000 636.874.509 1.267.250.497
NUNUKAN 151.290 5000 756.451.185 152.850 4000 611.399.529 1.367.850.714
JUMLAH 504.301 2.597.149.070 509.500 2.343.698.193 4.940.847.263

juni
Samarinda 51.369 5000 256.844.528 51.898 4000 207.593.860 464.438.388
Balikpapan 77.053 6000 462.320.150 77.848 5000 389.238.487 851.558.637
Tenggarong 102.738 5000 513.689.056 103.797 5000 518.984.649 1.032.673.705
BERAU 128.422 5000 642.111.320 129.746 5000 648.730.811 1.290.842.131
NUNUKAN 154.107 5000 770.533.584 155.695 4000 622.781.579 1.393.315.163
JUMLAH 513.689 2.645.498.638 518.985 2.387.329.386 5.032.828.024

juli
Samarinda 52.308 5000 261.538.661 52.847 4000 211.387.876 472.926.537
Balikpapan 78.462 6000 470.769.590 79.270 5000 396.352.268 867.121.858
Tenggarong 104.615 5000 523.077.322 105.694 5000 528.469.691 1.051.547.013
BERAU 130.769 5000 653.846.652 132.117 5000 660.587.114 1.314.433.766
NUNUKAN 156.923 5000 784.615.983 158.541 4000 634.163.629 1.418.779.612
JUMLAH 523.077 2.693.848.207 528.470 2.430.960.579 5.124.808.786
cxiii

PT DESVITA
BUDGET POTONGAN PENJUALAN
Januari 2023 – Juni 2023
BAJU CELANA
KETERANGAN JUMLAH
POT.TUNAI POT.KREDIT JUMLAH POT.TUNAI POT.KREDIT JUMLAH
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
JANUARI
Samarinda 7.467.964 3.500.608 10.968.572 5.658.713 3.168.879 8.827.593 19.796.164
Balikpapan 13.442.335 6.301.094 19.743.429 10.610.087 5.941.649 16.551.736 36.295.165
Tenggarong 14.935.927 7.001.216 21.937.143 14.146.783 7.922.199 22.068.982 44.006.125
BERAU 18.669.909 8.751.520 27.421.429 17.683.479 9.902.748 27.586.227 55.007.656
NUNUKAN 22.403.891 10.501.824 32.905.715 16.976.140 9.506.638 26.482.778 59.388.493
JUMLAH 76.920.025 36.056.262 112.976.287 65.075.203 36.442.113 101.517.316 214.493.603
FEBRUARI
Samarinda 7.618.176 3.571.020 11.189.196 5.772.534 3.232.619 9.005.153 20.194.349
Balikpapan 13.712.717 6.427.836 20.140.553 10.823.501 6.061.160 16.884.661 37.025.214
Tenggarong 15.236.352 7.142.040 22.378.392 14.431.334 8.081.547 22.512.882 44.891.273
BERAU 19.045.440 8.927.550 27.972.990 18.039.168 10.101.934 28.141.102 56.114.092
NUNUKAN 22.854.528 10.713.060 33.567.588 17.317.601 9.697.857 27.015.458 60.583.046
JUMLAH 78.467.212 36.781.505 115.248.717 66.384.138 37.175.118 103.559.256 218.807.973
MARET
Samarinda 7.768.388 3.641.432 11.409.820 5.886.354 3.296.358 9.182.713 20.592.533
Balikpapan 13.983.099 6.554.577 20.537.676 11.036.914 6.180.672 17.217.586 37.755.262
Tenggarong 15.536.776 7.282.864 22.819.640 14.715.886 8.240.896 22.956.782 45.776.422
BERAU 19.420.970 9.103.580 28.524.550 18.394.857 10.301.120 28.695.977 57.220.527
NUNUKAN 23.305.164 10.924.296 34.229.460 17.659.063 9.889.075 27.548.138 61.777.598
JUMLAH 80.014.398 37.506.749 117.521.147 67.693.074 37.908.122 105.601.196 223.122.343
APRIL
Samarinda 7.918.600 3.711.844 11.630.444 6.000.175 3.360.098 9.360.273 20.990.717
Balikpapan 14.253.481 6.681.319 20.934.800 11.250.328 6.300.184 17.550.511 38.485.311
Tenggarong 15.837.201 7.423.688 23.260.889 15.000.437 8.400.245 23.400.682 46.661.570
BERAU 19.796.501 9.279.610 29.076.111 18.750.546 10.500.306 29.250.852 58.326.963
NUNUKAN 23.755.801 11.135.532 34.891.333 18.000.524 10.080.294 28.080.818 62.972.151
JUMLAH 81.561.584 38.231.993 119.793.577 69.002.010 38.641.126 107.643.136 227.436.712
MEI
Samarinda 8.068.813 3.782.256 11.851.069 6.113.995 3.423.837 9.537.833 21.388.901
Balikpapan 14.523.863 6.808.061 21.331.923 11.463.741 6.419.695 17.883.436 39.215.360
Tenggarong 16.137.625 7.564.512 23.702.137 15.284.988 8.559.593 23.844.582 47.546.719
BERAU 20.172.032 9.455.640 29.627.671 19.106.235 10.699.492 29.805.727 59.433.398
NUNUKAN 24.206.438 11.346.768 35.553.206 18.341.986 10.271.512 28.613.498 64.166.704
JUMLAH 83.108.770 38.957.236 122.066.006 70.310.946 39.374.130 109.685.075 231.751.082
JUNI
Samarinda 8.219.025 3.852.668 12.071.693 6.227.816 3.487.577 9.715.393 21.787.085
Balikpapan 14.794.245 6.934.802 21.729.047 11.677.155 6.539.207 18.216.361 39.945.408
Tenggarong 16.438.050 7.705.336 24.143.386 15.569.539 8.718.942 24.288.482 48.431.867
BERAU 20.547.562 9.631.670 30.179.232 19.461.924 10.898.678 30.360.602 60.539.834
NUNUKAN 24.657.075 11.558.004 36.215.078 18.683.447 10.462.731 29.146.178 65.361.256
JUMLAH 84.655.956 39.682.480 124.338.436 71.619.882 40.107.134 111.727.015 236.065.451
JULI
Samarinda 8.369.237 3.923.080 12.292.317 6.341.636 3.551.316 9.892.953 22.185.270
Balikpapan 15.064.627 7.061.544 22.126.171 11.890.568 6.658.718 18.549.286 40.675.457
Tenggarong 16.738.474 7.846.160 24.584.634 15.854.091 8.878.291 24.732.382 49.317.016
BERAU 20.923.093 9.807.700 30.730.793 19.817.613 11.097.864 30.915.477 61.646.270
NUNUKAN 25.107.711 11.769.240 36.876.951 19.024.909 10.653.949 29.678.858 66.555.809
JUMLAH 86.203.143 40.407.723 126.610.866 72.928.817 40.840.138 113.768.955 240.379.821
cxiv

PT DESVITA
ANGGARAN PRODUKSI (PRODUK BAJU DAN CELANA)
Januari 2022 – Juni 2022
Januari Februari Maret April Mei Juni JULI
Keterangan
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (UNIT)
Penjualan 466.748 476.136 485.524 494.913 504.301 513.689 523.077
Persediaan Awal 56.010 57.136 58.263 59.390 60.516 61.643 62.769
410.738 419.000 427.261 435.523 443.785 452.046 460.308
Produksi 467.874 477.263 486.651 496.039 505.427 514.816 460.308
Persediaan Akhir 57.136 58.263 59.390 60.516 61.643 62.769 0

PT DESVITA
ANGGARAN PRODUKSI (PRODUK BAJU DAN CELANA)
Januari 2022 – Juni 2022
Januari Februari Maret April Mei Juni JULI
Keterangan
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (UNIT)
Penjualan 471.559 481.044 490.530 500.015 509.500 518.985 528.470
Persediaan Awal 70.734 72.157 73.579 75.002 76.425 77.848 79.270
400.826 408.888 416.950 425.012 433.075 441.137 449.199
Produksi 472.982 482.467 491.952 501.437 510.922 520.407 449.199
Persediaan Akhir 72.157 73.579 75.002 76.425 77.848 79.270 0

Catatan :
untuk persediaan awal produk baju sebesar 12% dari penjualan periode bersangkutan dan
untuk persediaan awal celana sebesar 15% dari bulan bersangkutan

Produk Y
Jenis Bahan Mentah Produk X (BAJU)
(CELANA)
ü  Jenis. A 1,8 kg 1,7 kg
ü  Jenis. B 1,5 kg 1,3 kg
ü  Jenis. C 1,2 ltr -

Jenis Bahan Mentah Dept.I Dept. II Dept. III

ü  Jenis. A 100% - -
ü  Jenis. B - 60% 40%
ü  Jenis. C 50% 50%
cxv

PT. “DESVITA‑ "


Budget Unit Kebutuhan Bahan Mentah
Januari 2022 Juni 2022
Jenis Bahan Mentah
Keterangan
Jenis. A Jenis. B Jenis. C
Januari
Produk X (CELANA) 842.174 701.811 561.449
Produk Y (BAJU) 804.070 614.877
Jumlah 1.646.244 1.316.688 561.449
·         Dept. I 1.646.244
·         Dept. II 790.013 280.725
·         Dept. III 526.675 280.725
Jumlah 1.646.244 1.316.688 561.449
Pebruari
ü  Produk X 859.073 715.894 572.715
ü  Produk Y 820.194 627.207
Jumlah 1.679.267 1.343.101 572.715
·         Dept. I 1.679.267
·         Dept. II 805.861 286.358
·         Dept. III 537.241 286.358
Jumlah 1.679.267 1.343.101 572.715
Maret
ü  Produk X 875.972 729.976 583.981
ü  Produk Y 836.319 639.538
Jumlah 1.712.290 1.369.514 583.981
·         Dept. I 1.712.290
·         Dept. II 821.709 291.991
·         Dept. III 547.806 291.991
Jumlah 1.712.290 1.369.514 583.981
April
ü  Produk X 892.870 744.059 595.247
ü  Produk Y 852.443 651.869
Jumlah 1.745.314 1.395.927 595.247
·         Dept. I 1.745.314
·         Dept. II 837.556 297.623
·         Dept. III 558.371 297.623
Jumlah 1.745.314 1.395.927 595.247
cxvi

Mei
ü  Produk X 909.769 758.141 606.513
ü  Produk Y 868.568 664.199
Jumlah 1.778.337 1.422.340 606.513
·         Dept. I 1.778.337
·         Dept. II 853.404 303.256
·         Dept. III 568.936 303.256
Jumlah 1.778.337 1.422.340 606.513
Juni
ü  Produk X 926.668 772.223 617.779
ü  Produk Y 884.693 676.530
Jumlah 1.811.361 1.448.753 617.779
·         Dept. I 1.811.361
·         Dept. II 869.252 308.889
·         Dept. III 579.501 308.889
Jumlah 1.811.361 1.448.753 617.779
Juli
ü  Produk X 828.554 690.462 552.370
ü  Produk Y 763.639 583.959
Jumlah 1.592.193 1.274.421 552.370
·         Dept. I 1.592.193
·         Dept. II 764.653 276.185
·         Dept. III 509.768 276.185
Jumlah 1.592.193 1.274.421 552.370
cxvii

PT'. “DESVITA
‑ "
Budget Pembelian Bahan Mentah
Januari 2022 Juni 2022

Jenis Bahan Mentah


Keterangan
Jenis. A Jenis. B Jenis. C
Januari
·         Kebutuhan 1.646.244 1.316.688 561.449
·         Persediaan Awal 145.980 131.580 188840
1.500.264 1.185.108 372.609
·         Persediaan Akhir 329.249 263.338 95.446
·         Pembelian 1.829.512 1.448.446 468.056
·         Harga beli (Rp) 20 30 15
Jumlah Pembelian (Rp) 36.590.244 43.453.380 7.020.833
Pebruari
·         Kebutuhan 1.679.267 1.343.101 572.715
·         Persediaan Awal 329.249 263.338 95.446
1.350.018 1.079.764 477.269
·         Persediaan Akhir 329.249 263.338 95.446
·         Pembelian 1.679.267 1.343.101 572.715
·         Harga beli (Rp) 20 30 15
Jumlah Pembelian (Rp) 33.585.339 40.293.039 8.590.727
Maret
·         Kebutuhan 1.712.290 1.369.514 583.981
·         Persediaan Awal 145.980 131.580 188840
1.566.310 1.237.934 395.141
·         Persediaan Akhir 342.458 273.903 99.277
·         Pembelian 1.908.768 1.511.837 494.418
·         Harga beli (Rp) 20 30 15
Jumlah Pembelian (Rp) 38.175.370 45.355.113 7.416.267
cxviii

April
·         Kebutuhan 1.745.314 1.395.927 595.247
·         Persediaan Awal 145.980 131.580 188840
1.599.334 1.264.347 406.407
·         Persediaan Akhir 349.063 279.185 101.192
·         Pembelian 1.948.397 1.543.533 507.599
·         Harga beli (Rp) 20 30 15
Jumlah Pembelian (Rp) 38.967.933 46.305.979 7.613.984
Mei
·         Kebutuhan 1.778.337 1.422.340 606.513
·         Persediaan Awal 145.980 131.580 188840
1.632.357 1.290.760 417.673
·         Persediaan Akhir 355.667 284.468 103.107
·         Pembelian 1.988.025 1.575.228 520.780
·         Harga beli (Rp) 20 30 15
Jumlah Pembelian (Rp) 39.760.495 47.256.845 7.811.701
Juni
·         Kebutuhan 1.811.361 1.448.753 617.779
·         Persediaan Awal 145.980 131.580 188840
1.665.381 1.317.173 428.939
·         Persediaan Akhir 362.272 289.751 105.022
·         Pembelian 2.027.653 1.606.924 533.961
·         Harga beli (Rp) 20 30 15
Jumlah Pembelian (Rp) 40.553.058 48.207.712 8.009.418
Juli
·         Kebutuhan 1.592.193 1.274.421 552.370
·         Persediaan Awal 145.980 131.580 188840
1.446.213 1.142.841 363.530
·         Persediaan Akhir 318.439 254.884 93.903
·         Pembelian 1.764.652 1.397.725 457.432
·         Harga beli (Rp) 20 30 15
Jumlah Pembelian (Rp) 35.293.036 41.931.759 6.861.487
cxix

PT. “DESVITA
‑ "
Budget Biaya Bahan Mentah
Januari 2022 Juni 2022
Produk. X (CELANA) Produk. Y (BAJU)
KETERANGAN
harg
kbth harga Jh.biaya kbth Jh.biaya
a
Januari
·         Jenis. A 842.174 20 16.843.475 804.070 20 16.081.395
·         Jenis. B 701.811 30 21.054.344 614.877 30 18.446.306
·         Jenis. C 561.449 15 8.421.738 - 15 -
·         Jumlah 2.105.434 46.319.558 1.418.947 34.527.700
Februari
·         Jenis. A 859.073 20 17.181.453 820.194 20 16.403.886
·         Jenis. B 715.894 30 21.476.816 627.207 30 18.816.222
·         Jenis. C 572.715 15 8.590.727 - 15 -
·         Jumlah 2.147.682 47.248.996 1.447.402 35.220.108
Maret
·         Jenis. A 875.972 20 17.519.431 836.319 20 16.726.378
·         Jenis. B 729.976 30 21.899.288 639.538 30 19.186.139
·         Jenis. C 583.981 15 8.759.715 - 15 -
·         Jumlah 2.189.929 48.178.434 1.475.857 35.912.516
April
·         Jenis. A 892.870 20 17.857.408 852.443 20 17.048.869
·         Jenis. B 744.059 30 22.321.760 651.869 30 19.556.056
·         Jenis. C 595.247 15 8.928.704 - 15 -
·         Jumlah 2.232.176 49.107.873 1.504.312 36.604.924
Mei
·         Jenis. A 909.769 20 18.195.386 868.568 20 17.371.360
·         Jenis. B 758.141 30 22.744.232 664.199 30 19.925.972
·         Jenis. C 606.513 15 9.097.693 - 15 -
·         Jumlah 2.274.423 50.037.311 1.532.767 37.297.333
Juni
·         Jenis. A 926.668 20 18.533.363 884.693 20 17.693.852
·         Jenis. B 772.223 30 23.166.704 676.530 30 20.295.889
·         Jenis. C 617.779 15 9.266.682 - 15 -
Jumlah 2.316.670 50.966.749 1.561.222 37.989.741
Juli
·         Jenis. A 828.554 20 16.571.090 763.639 20 15.272.774
·         Jenis. B 690.462 30 20.713.862 583.959 30 17.518.770
·         Jenis. C 552.370 15 8.285.545 - 15 -
Jumlah 2.071.386 45.570.496 1.347.598 32.791.544
cxx

PT. “DESVITA "



Budget Tenaga Kerja Langsung
Januari 2022 Juni 2022

Produksi Standar waktu Jumlah Upah Perjam Jumlah Upah


Keterangan
Unit Jam Jam Rp Rp
q  Januari
Produk X 467.874 0,3 140.362 400 56.144.918
Produk Y 472.982 0,2 94.596 400 37.838.576
Jumlah 234.959 93.983.494
Departement. 01 117.479 46.991.747
Departement. 02 70.488 28.195.048
Departement. 03 46.992 18.796.699
Jumlah 234.959 93.983.494
q  Februari
Produk X 477.263 0,3 143.179 400 57.271.510
Produk Y 482.467 0,2 96.493 400 38.597.379
Jumlah 239.672 95.868.889
Departement. 01 119.836 47.934.445
Departement. 02 71.902 28.760.667
Departement. 03 47.934,4 19.173.778
Jumlah 239.672 95.868.889
q  Maret
Produk X 486.651 0,3 145.995 400 58.398.102
Produk Y 491.952 0,2 98.390 400 39.356.182
Jumlah 244.386 97.754.284
Departement. 01 122.193 48.877.142
Departement. 02 73.316 29.326.285
Departement. 03 48.877 19.550.857
Jumlah 244.386 97.754.284
q  April
Produk X 496.039 0,3 148.812 400 59.524.694
Produk Y 501.437 0,2 100.287 400 40.114.986
Jumlah 249.099 99.639.680
Departement. 01 124.550 49.819.840
Departement. 02 74.730 29.891.904
Departement. 03 49.820 19.927.936
Jumlah 249.099 99.639.680
q  Mei
Produk X 505.427 0,3 151.628 440 66.716.414
Produk Y 510.922 0,2 102.184 440 44.961.168
Jumlah 253.813 111.677.582
Departement. 01 126.906 55.838.791
Departement. 02 76.144 33.503.275
Departement. 03 50.763 22.335.516
Jumlah 253.813 111.677.582
cxxi

q  Juni
Produk X 514.816 0,3 154.445 440 67.955.666
Produk Y 520.407 0,2 104.081 440 45.795.852
Jumlah 258.526 113.751.517
Departement. 01 129.263 56.875.759
Departement. 02 77.558 34.125.455
Departement. 03 51.705 22.750.303
Jumlah 258.526 113.751.517
q  Juli
Produk X 460.308 0,3 138.092 440 60.760.662
Produk Y 449.199 0,2 89.840 440 39.529.533
Jumlah 227.932 100.290.195
Departement. 01 113.966 50.145.097
Departement. 02 68.380 30.087.058
Departement. 03 45.586 20.058.039
Jumlah 227.932 100.290.195

PT. DESVITA

Budget Biaya Overhead Pabrik
Januari 2022 Juli 2022
Keterangan Jumlah Dept. 01 Dept. 02 Dept. 03
Rp Rp Rp Rp
Januari
Depresiasi Gedung 250.000 125.000 75.000 50.000
Depresiasi Alat-alat 2.100.000 1.050.000 630.000 420.000
Gaji tenaga Kerja 2.997.000 1.498.500 899.100 599.400
Pemeliharaan gedung 847.282 423.641 254.184 169.456
Pemeliharaan alat-alat 2.866.497 1.433.248 859.949 573.299
Bahan pembantu 3.289.422 1.644.711 986.827 657.884
Listrik 275.000 137.500 82.500 55.000
Aplikasi Dept Pembantu 395.160 197.580 118.548 79.032
Jumlah 13.020.360 6.510.180 3.906.108 2.604.072
FEBRUARI
Depresiasi Gedung 250.000 125.000 75.000 50.000
Depresiasi Alat-alat 2.100.000 1.050.000 630.000 420.000
Gaji tenaga Kerja 2.997.000 1.498.500 899.100 599.400
Pemeliharaan gedung 864.277 432.139 259.283 172.855
Pemeliharaan alat-alat 2.924.001 1.462.001 877.200 584.800
Bahan pembantu 3.355.411 1.677.706 1.006.623 671.082
Listrik 275.000 137.500 82.500 55.000
Aplikasi Dept Pembantu 403.087 201.543 120.926 80.617
Jumlah 13.168.776 6.584.388 3.950.633 2.633.755
cxxii

MARET
Depresiasi Gedung 250.000 125.000 75.000 50.000
Depresiasi Alat-alat 2.100.000 1.050.000 630.000 420.000
Gaji tenaga Kerja 2.997.000 1.498.500 899.100 599.400
Pemeliharaan gedung 881.273 440.636 264.382 176.255
Pemeliharaan alat-alat 2.981.506 1.490.753 894.452 596.301
Bahan pembantu 3.421.400 1.710.700 1.026.420 684.280
Listrik 275.000 137.500 82.500 55.000
Aplikasi Dept Pembantu 411.013 205.507 123.304 82.203
Jumlah 13.317.192 6.658.596 3.995.158 2.663.438
APRIL
Depresiasi Gedung 250.000 125.000 75.000 50.000
Depresiasi Alat-alat 2.100.000 1.050.000 630.000 420.000
Gaji tenaga Kerja 2.997.000 1.498.500 899.100 599.400
Pemeliharaan gedung 898.269 449.134 269.481 179.654
Pemeliharaan alat-alat 3.039.010 1.519.505 911.703 607.802
Bahan pembantu 3.487.389 1.743.694 1.046.217 697.478
Listrik 275.000 137.500 82.500 55.000
Aplikasi Dept Pembantu 418.940 209.470 125.682 83.788
Jumlah 13.465.608 6.732.804 4.039.682 2.693.122
MEI
Depresiasi Gedung 250.000 125.000 75.000 50.000
Depresiasi Alat-alat 2.100.000 1.050.000 630.000 420.000
Gaji tenaga Kerja 2.997.000 1.498.500 899.100 599.400
Pemeliharaan gedung 915.264 457.632 274.579 183.053
Pemeliharaan alat-alat 3.096.515 1.548.257 928.954 619.303
Bahan pembantu 3.553.378 1.776.689 1.066.013 710.676
Listrik 275.000 137.500 82.500 55.000
Aplikasi Dept Pembantu 426.867 213.433 128.060 85.373
Jumlah 13.614.024 6.807.012 4.084.207 2.722.805
JUNI
Depresiasi Gedung 250.000 125.000 75.000 50.000
Depresiasi Alat-alat 2.100.000 1.050.000 630.000 420.000
Gaji tenaga Kerja 2.997.000 1.498.500 899.100 599.400
Pemeliharaan gedung 932.260 466.130 279.678 186.452
Pemeliharaan alat-alat 3.154.019 1.577.010 946.206 630.804
Bahan pembantu 3.619.366 1.809.683 1.085.810 723.873
Listrik 275.000 137.500 82.500 55.000
Aplikasi Dept Pembantu 434.794 217.397 130.438 86.959
Jumlah 13.762.439 6.881.220 4.128.732 2.752.488
JULI
Depresiasi Gedung 250.000 125.000 75.000 50.000
Depresiasi Alat-alat 2.100.000 1.050.000 630.000 420.000
Gaji tenaga Kerja 2.997.000 1.498.500 899.100 599.400
Pemeliharaan gedung 817.446 408.723 245.234 163.489
Pemeliharaan alat-alat 2.780.774 1.390.387 834.232 556.155
Bahan pembantu 3.191.052 1.595.526 957.315 638.210
Listrik 275.000 137.500 82.500 55.000
Aplikasi Dept Pembantu 381.993 190.997 114.598 76.399
Jumlah 12.793.264 6.396.632 3.837.979 2.558.653
cxxiii

PT."DESVITA "
Budget Biaya Administrasi
Januari 2022 - Juni 2022
Sekretaris Keuangan R.Tangga Total
Keterangan
(RP.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
Januari
Gaji Karyawan 3.600.000 3.300.000 3.000.000 9.900.000
Bahan-bahan 695.428 650.428 695.428 2.041.285
Pemeliharaan gedung 86.992 65.244 65.244 217.479
Pemeliharaan alat-alat 88.320 88.320 88.320 264.959
Listrik 140.000 105.000 105.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 40.500 40.500 135.000
Depresiasi alat-alat 119.000 327.250 148.750 595.000
Jumlah 4.783.740 4.576.742 4.143.242 13.503.723
Pebruari
Gaji Karyawan 3.600.000 3.300.000 3.000.000 9.900.000
Bahan-bahan 704.865 659.865 704.865 2.069.595
Pemeliharaan gedung 87.934 65.951 65.951 219.836
Pemeliharaan alat-alat 89.891 89.891 89.891 269.672
Listrik 140.000 105.000 105.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 40.500 40.500 135.000
Depresiasi alat-alat 119.000 327.250 148.750 595.000
Jumlah 4.795.690 4.588.456 4.154.956 13.539.103
Maret
Gaji Karyawan 3.600.000 3.300.000 3.000.000 9.900.000
Bahan-bahan 714.302 669.302 714.302 2.097.905
Pemeliharaan gedung 88.877 66.658 66.658 222.193
Pemeliharaan alat-alat 91.462 91.462 91.462 274.386
Listrik 140.000 105.000 105.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 40.500 40.500 135.000
Depresiasi alat-alat 119.000 327.250 148.750 595.000
Jumlah 4.807.641 4.600.171 4.166.671 13.574.483
April -
Gaji Karyawan 3.600.000 3.300.000 3.000.000 9.900.000
Bahan-bahan 723.738 678.738 723.738 2.126.215
Pemeliharaan gedung 89.820 67.365 67.365 224.550
Pemeliharaan alat-alat 93.033 93.033 93.033 279.099
Listrik 140.000 105.000 105.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 40.500 40.500 135.000
Depresiasi alat-alat 119.000 327.250 148.750 595.000
Jumlah 4.819.591 4.611.886 4.178.386 13.609.863
cxxiv

Mei
Gaji Karyawan 4.050.000 3.712.500 3.375.000 11.137.500
Bahan-bahan 987.262 942.262 987.262 2.916.787
Pemeliharaan gedung 243.050 182.288 182.288 607.625
Pemeliharaan alat-alat 115.755 115.755 115.755 347.266
Listrik 140.000 105.000 105.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 40.500 40.500 135.000
Depresiasi alat-alat 119.000 327.250 148.750 595.000
Jumlah 5.709.068 5.425.555 4.954.555 16.089.178
Juni
Gaji Karyawan 4.050.000 3.712.500 3.375.000 11.137.500
Bahan-bahan 1.001.417 956.417 1.001.417 2.959.252
Pemeliharaan gedung 246.821 185.116 185.116 617.052
Pemeliharaan alat-alat 96.175 96.175 96.175 288.526
Listrik 140.000 105.000 105.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 40.500 40.500 135.000
Depresiasi alat-alat 119.000 327.250 148.750 595.000
Jumlah 5.707.414 5.422.958 4.951.958 16.082.330
Juli
Gaji Karyawan 4.050.000 3.712.500 3.375.000 11.137.500
Bahan-bahan 907.130 862.130 907.130 2.676.391
Pemeliharaan gedung 222.346 166.759 166.759 555.865
Pemeliharaan alat-alat 85.977 85.977 85.977 257.932
Listrik 140.000 105.000 105.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 40.500 40.500 135.000
Depresiasi alat-alat 119.000 327.250 148.750 595.000
Jumlah 5.578.454 5.300.117 4.829.117 15.707.688

PT."DESVITA"
Skedul Pembebanan Biaya Administrasi
Januari 2022 - Juni 2022
Jumlah Produk X Produk Y
Keterangan
Rp Rp Rp
Januari
·         Bagian sekretariat 3.600.000 2.378.884 2.404.855
·         Bagian Keuangan 3.300.000 2.275.947 2.300.794
·         Bagian R.Tangga 3.000.000 2.060.374 2.082.868
Jumlah 9.900.000 6.715.206 6.788.517
cxxv

Pebruari
·         Bagian sekretariat 3.600.000 2.384.841 2.410.849
·         Bagian Keuangan 3.300.000 2.281.787 2.306.670
·         Bagian R.Tangga 3.000.000 2.066.212 2.088.744
Jumlah 9.900.000 6.732.840 6.806.263
Maret
·         Bagian sekretariat 3.600.000 2.390.798 2.416.843
·         Bagian Keuangan 3.300.000 2.287.625 2.312.546
·         Bagian R.Tangga 3.000.000 2.072.050 2.094.622
Jumlah 9.900.000 6.750.473 6.824.010
April
·         Bagian sekretariat 3.600.000 4.819.591 2.422.837
·         Bagian Keuangan 3.300.000 2.293.464 2.318.423
·         Bagian R.Tangga 3.000.000 2.077.887 2.100.500
Jumlah 9.900.000 9.190.941 6.841.759
Mei
·         Bagian sekretariat 4.050.000 2.839.101 2.869.967
·         Bagian Keuangan 3.712.500 2.698.111 2.727.444
·         Bagian R.Tangga 3.375.000 2.463.884 2.490.671
Jumlah 11.137.500 8.001.095 8.088.083
Juni
·         Bagian sekretariat 4.050.000 2.838.293 2.869.121
·         Bagian Keuangan 3.712.500 2.696.833 2.726.125
·         Bagian R.Tangga 3.375.000 2.462.605 2.489.353
Jumlah 11.137.500 7.997.731 8.084.600
Juli
·         Bagian sekretariat 4.050.000 2.823.295 2.755.159
·         Bagian Keuangan 3.712.500 2.682.427 2.617.691
·         Bagian R.Tangga 3.375.000 2.444.050 2.385.067
Jumlah 11.137.500 7.949.772 7.757.917
cxxvi

PT."DESVITA "
Budget Biaya Penjualan
Januari 2022 - Juni 2022
Promosi Transaksi Ekspedisi Total
Keterangan
(RP.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
q  Januari
Gaji Karyawan 1.400.000 2.000.000 1.700.000 5.100.000
Bahan-bahan 601.998 388.167 789.659 1.779.824
Pemeliharaan gedung 452.438 334.959 687.397 1.474.794
Pemeliharaan alat-alat 287.914 170.505 404.842 863.261
listrik 150.000 50.000 150.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 54.000 72.000 180.000
Depresiasi alat-alat 175.000 125.000 190.000 490.000
Promosi 8.224.173 8.224.173 8.224.173 24.672.519
Jumlah 11.345.523 11.346.804 12.218.071 34.910.398
q  Februari
Gaji Karyawan 1.400.000 2.000.000 1.700.000 5.100.000
Bahan-bahan 610.486 394.768 801.922 1.807.175
Pemeliharaan gedung 459.508 339.672 699.181 1.498.361
Pemeliharaan alat-alat 293.102 173.332 412.381 878.815
listrik 150.000 50.000 150.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 54.000 72.000 180.000
Depresiasi alat-alat 175.000 125.000 190.000 490.000
Promosi 8.389.194 8.389.194 8.389.194 25.167.581
Jumlah 11.531.290 11.525.965 12.414.677 35.471.932
q  Maret
Gaji Karyawan 1.400.000 2.000.000 1.700.000 5.100.000
Bahan-bahan 618.974 401.369 276.967 1.297.310
Pemeliharaan gedung 466.579 344.386 710.964 1.521.929
Pemeliharaan alat-alat 298.290 176.158 419.921 894.368
listrik 150.000 50.000 150.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 54.000 72.000 180.000
Depresiasi alat-alat 175.000 125.000 190.000 490.000
Promosi 8.554.214 8.554.214 8.554.214 25.662.642
Jumlah 11.717.056 11.705.126 12.074.066 35.496.249
q  April
Gaji Karyawan 1.400.000 2.000.000 1.700.000 5.100.000
Bahan-bahan 627.462 407.969 826.448 1.861.879
Pemeliharaan gedung 473.649 349.099 722.748 1.545.496
Pemeliharaan alat-alat 303.477 178.984 427.461 909.922
listrik 150.000 50.000 150.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 54.000 72.000 180.000
Depresiasi alat-alat 175.000 125.000 190.000 490.000
Promosi 8.719.234 8.719.234 8.719.234 26.157.703
Jumlah 11.902.823 11.884.287 12.807.891 36.595.000
cxxvii

q  Mei
Gaji Karyawan 1.540.000 2.200.000 1.870.000 5.610.000
Bahan-bahan 635.950 414.570 838.710 1.889.231
Pemeliharaan gedung 480.719 353.813 734.532 1.569.063
Pemeliharaan alat-alat 308.665 181.810 435.000 925.476
listrik 150.000 50.000 150.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 54.000 72.000 180.000
Depresiasi alat-alat 175.000 125.000 190.000 490.000
Promosi 8.884.255 8.884.255 8.884.255 26.652.765
Jumlah 12.228.589 12.263.448 13.174.497 37.666.535
q  Juni
Gaji Karyawan 1.540.000 2.200.000 1.870.000 5.610.000
Bahan-bahan 644.438 421.171 850.973 1.916.583
Pemeliharaan gedung 487.789 358.526 746.315 1.592.631
Pemeliharaan alat-alat 313.853 184.636 442.540 941.029
listrik 150.000 50.000 150.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 54.000 72.000 180.000
Depresiasi alat-alat 175.000 125.000 190.000 490.000
Promosi 9.049.275 9.049.275 9.049.275 27.147.826
Jumlah 12.414.356 12.442.609 13.371.104 38.228.069
q  Juli
Gaji Karyawan 1.540.000 2.200.000 1.870.000 5.610.000
Bahan-bahan 652.927 427.772 863.236 1.943.934
Pemeliharaan gedung 441.898 327.932 669.831 1.439.661
Pemeliharaan alat-alat 319.041 187.462 450.080 956.583
listrik 150.000 50.000 150.000 350.000
Depresiasi gedung 54.000 54.000 72.000 180.000
Depresiasi alat-alat 175.000 125.000 190.000 490.000
Promosi 9.214.296 9.214.296 9.214.296 27.642.888
Jumlah 12.547.161 12.586.462 13.479.442 38.613.066
cxxviii

PT."DESVITA"
Skedul Pembebanan Biaya Penjualan
Januari 2022 - Juni 2022
Jumlah Produk X Produk Y
Keterangan
Rp Rp Rp
Januari
Bagian Promosi 11.345.523 5.643.671 5.701.852
Bagian Transaksi 11.346.804 5.644.308 5.702.496
Bagian Ekspedisi 12.218.071 6.077.708 6.140.363
Jumlah 34.910.398 17.365.687 17.544.711
Februari
Bagian Promosi 11.531.290 5.736.078 5.795.211
Bagian Transaksi 11.525.965 5.733.430 5.792.536
Bagian Ekspedisi 12.414.677 6.175.507 6.239.170
Jumlah 35.471.932 17.645.015 17.826.917
Maret
Bagian Promosi 11.717.056 5.828.485 5.888.571
Bagian Transaksi 11.705.126 5.822.551 5.882.575
Bagian Ekspedisi 12.074.066 6.006.075 6.067.991
Jumlah 35.496.249 17.657.111 17.839.138
April
Bagian Promosi 11.902.823 5.920.892 5.981.931
Bagian Transaksi 11.884.287 5.911.672 5.972.615
Bagian Ekspedisi 12.807.891 6.371.105 6.436.785
Jumlah 36.595.000 18.203.669 18.391.331
Mei
Bagian Promosi 12.228.589 6.082.940 6.145.649
Bagian Transaksi 12.263.448 6.100.280 6.163.168
Bagian Ekspedisi 13.174.497 6.553.469 6.621.028
Jumlah 37.666.535 18.736.689 18.929.845
Juni
Bagian Promosi 12.414.356 6.175.347 6.239.009
Bagian Transaksi 12.442.609 6.189.401 6.253.208
Bagian Ekspedisi 13.371.104 6.651.268 6.719.836
Jumlah 38.228.069 19.016.017 19.212.052
cxxix

Juni
Bagian Promosi 12.414.356 6.175.347 6.239.009
Bagian Transaksi 12.442.609 6.189.401 6.253.208
Bagian Ekspedisi 13.371.104 6.651.268 6.719.836
Jumlah 38.228.069 19.016.017 19.212.052
Juli
Bagian Promosi 12.547.161 6.241.410 6.305.752
Bagian Transaksi 12.586.462 6.260.959 6.325.503
Bagian Ekspedisi 13.479.442 6.705.159 6.774.283
Jumlah 38.613.066 19.207.528 19.405.538

PT “DESVITA”
Skedule Penerimaan Kas
Januari 2022 – Juni 2022
SUMBER PENERIMAAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
PENJ.TUNAI X 884.580.293 902.372.934 920.165.575 937.958.216 955.750.858 973.543.499 991.336.140
PENJ.TUNAI Y 585.676.824 597.457.246 609.237.668 621.018.090 632.798.512 644.578.934 656.359.356
PENAGIHAN PIUTANG X 685.068.977 1.140.226.669 1.442.456.392 1.470.740.889 1.499.025.387 1.527.309.885 1.555.594.382
PENAGIHAN PIUTANG Y 722.768.584 1.201.995.466 1.520.217.659 1.550.026.490 1.579.835.321 1.609.644.152 1.639.452.983
PENJ.AKTIVA TETAP 60.000.000 30.000.000 15.000.000 - - - -
PENGHASILAN BUNGA
PENGHASILAN SEWA
JUMLAH

PT “DESVITA”
Skedule Penerimaan Piutang produk x
Januari 2022 – Juni 2022
KETERANGAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Juli
q  JANUARI 685.068.977 441.378.066 288.450.095
q  FEBRUARI 698.848.604 441.378.066 294.252.044
q  MARET 712.628.231 450.080.988 300.053.992
q  APRIL 726.407.858 458.783.910 305.855.940
MEI 740.187.485 467.486.833
311.657.888
JUNI 753.967.112
476.189.755
JULI 767.746.739
JUMLAH 685.068.977 1.140.226.669 1.442.456.392 1.470.740.889 1.499.025.387 1.527.309.885 1.555.594.382
cxxx

PT “DESVITA”
Skedule Penerimaan Piutang produk y
Januari 2022 – Juni 2022
KETERANGAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Juli
q  JANUARI 722.768.584 464.688.969 303.684.279
q  FEBRUARI 737.306.497 464.688.969 309.792.646
q  MARET 751.844.411 473.851.520 315.901.013
q  APRIL 766.382.324 483.014.070 322.009.380
MEI 780.920.238 492.176.621
328.117.747
JUNI 795.458.151
501.339.171
JULI 809.996.065
JUMLAH 722.768.584 1.201.995.466 1.520.217.659 1.550.026.490 1.579.835.321 1.609.644.152 1.639.452.983

PT. "DESVITA"
Skedule Pengeluaran Kas
Januari 2005 - Juni 2005

Penggunaan Kas Januari Februari Maret April Mei Juni Juli


Pembelian tunai B. Mentah 33.432.752 31.668.136 34.923.552 35.668.952 36.414.352 37.159.752 32.289.132
Pembayaran utang 38.343.187 49.379.062 52.423.314 54.549.841 55.695.894 56.841.947 51.547.127
Upah tenaga kerja langsung 93.983.494 95.868.889 97.754.284 99.639.680 111.677.582 113.751.517 100.290.195
Biaya Pabrik tak langsung 10.670.360 10.818.776 10.967.192 11.115.608 11.264.024 11.412.439 10.443.264
Biaya administrasi 12.773.723 12.809.103 12.844.483 12.879.863 15.359.178 15.352.330 14.977.688
Biaya penjualan 34.240.398 34.801.932 34.826.249 35.925.000 36.996.535 37.558.069 37.943.066
Pembelian aktiva tetap - - - - - - -
Biaya Bunga 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Jumlah 224.643.914 236.545.899 244.939.074 250.978.945 268.607.565 273.276.054 248.690.472

PT. "DESVITA"
Skedule Pengeluaran Kas
Januari 2005 - Juni 2005

Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli


Januari 38.343.187 13.059.669 - - - - -
Februari - 36.319.394 12.370.366 - - - -
Maret - - 40.052.948 13.642.012 - - -
April - - - 40.907.829 13.933.184 - -
Mei - - - - 41.762.710 14.224.356
Juni - - - - - 42.617.590 14.515.528
Juli - - - - - - 37.031.599
Jumlah 38.343.187 49.379.062 52.423.314 54.549.841 55.695.894 56.841.947 51.547.127
cxxxi

PT. "DESVITA"
Skedul Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Januari 2005 - Juni 2005

Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli


Kas awal Bulan 39.600.000 2.753.560.764 6.390.657.180 10.653.305.400 14.982.580.141 19.381.892.655 23.864.203.070
Penerimaan Kas 2.938.604.677 3.873.642.315 4.507.587.294 4.580.253.686 4.667.920.078 4.755.586.470 4.843.252.862
2.978.204.677 6.627.203.079 10.898.244.474 15.233.559.086 19.650.500.219 24.137.479.124 28.707.455.932
Pengeluaran Kas 224.643.914 236.545.899 244.939.074 250.978.945 268.607.565 273.276.054 248.690.472
Kas akhir bulan 2.753.560.764 6.390.657.180 10.653.305.400 14.982.580.141 19.381.892.655 23.864.203.070 28.458.765.460

Anda mungkin juga menyukai