Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk
maupun isi yang sederhana.
Harapan saya semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pedoman maupun
petunjuk bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah-
makalah yang akan datang.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas jasa-jasanya dan senantiasa meridhai
kita semua.

Palangkaraya ,Juli 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI ..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah ......................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggaran Komprehensif ...........................................................5
B. Syarat Anggaran Komprehensif ..................................................................6
C. Komponen Anggaran Komprehensif ...........................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anggaran merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi.


Anggaran adalah suatu rencana yang pada umumnya dinyatakan dalam ukuran
kuantitatif dan biasanya dalam bentuk uang yang digunakan untuk menunjukkan suatu
perolehan dan penggunaan sumber-sumber organisasi.
Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan suatu aktivitas perusahaan
guna mencapai tujuan perusahaan. Anggaran merupakan alat yang efektif bagi
perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian atas aktivititas
perusahaan. Untuk itu suatu anggaran harus terorganisasi secara rapi, rinci, jelas dan
komprehensif (menyeluruh atau secara keseluruhan).
Dalam penyusunan suatu anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan
dua cara yaitu sebagian demi sebagian (parsial) dan secara keseluruhan
(komprehensif). Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat
berupa adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen,
serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Kesalahan-kesalahan dalam penyusunan anggaran komprehensif akan
menyebabkan kesalahan perusahaan dalam penyusunan atau pembuatan suatu
kebijaksanaan, serta mempersulit pihak perusahaan dalam melaksanakan evaluasi
ataupun pengawasan didalam suatu perusahaan. Untuk itu pemahaman akan anggaran
komprehensif sangat dibutuhkan, kesalahan pemahaman akan menyebabkan
kesalahan dalam penyusunan suatu anggaran.

3
B. RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah, dimana kami
akan mendalami bahasan mengenai anggaran komprehensif pada anggaran
perusahaan, yakni mengenai :

a. Apa yang dimaksud dengan anggaran komprehensif ?


b. Apa syarat anggaran komprehensif ?
c. Apa saja komponen yang terdapat pada anggaran komprehensif ?

C. TUJUAN

adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang ada,
yaitu :
a. Mengetahui pengertian anggaran komprehensif.
b. Mengetahui syarat anggaran komprehensif.
c. Mengetahui komponen yang terdapat dalam anggaran komprehensif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF


Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun
anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara, yakni secara sebagian
demi sebagian (partial) dan secara keseluruhan (comprehensive). Karena itu dikenal
Comprehensive Budget. Comprehensive budget (Anggaran komprehensif) yakni
penyusunan rencana perusahaan (Business budget) secara keseluruhan.
Anggaran komprehensif merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang
menyeluruh. Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh
aktivitas perusahaan baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan
administrasi.
Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran yang
bersifat menyeluruh atau penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan.
Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya
pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta
mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan
menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Pengertian istilah ”Komprehensif” secara khusus di dalam penganggaran suatu
perusahaan dapat diartikan sebagai:
1. Pemakaian secara lebih luas konsep penganggaran dalam setiap kegiatan
perusahaan.
2. Pemakaian pendekatan secara menyeluruh dalam pelaksanaan kegiatan sehari-
hari.
Sedangkan pedoman umum yang harus di perhatikan sebelum menyusun suatu
anggaran komprehensif adalah :
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.

5
B. SYARAT ANGGARAN KOMPREHENSIF

Dalam anggaran komprehensif memiliki dua syarat dalam manajerial, yaitu:


1. Syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan
(rencana) jangka panjang.
2. Syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana
jangka panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.

C. KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF

Berdasarkan pedoman diatas, anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi


dua komponen, yaitu:
1. Rencana Substantif (Substantive Plan)
Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang ingin
dicapai oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,
strategi yang dipakai serta asumsinya. Rencana substantif sedapat mungkin disusun
dalam bentuk yang formal sehingga dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh
bagi perusahaan. Secara umum rencana substantif dicirikan dengan bentuk narasi atau
rencana, bukan dalam bentuk bilangan rencana yang biasanya dalam rencana
keuangan.

1) Tujuan umum perusahaan


2) Sasaran khusus perusahaan
3) Strategi perusahaan
4) Instruksi perencanaan manajemen eksekutif (dasar-dasar perencanaan)

6
2. Rencana Keuangan (Financial Plan)
Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut
menjadi suatu anggaran yang memiliki perspektive keuangan. Dengan kata lain,
rencana keuangan merupakan usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana
dan kebijaksanaan perusahaan. Secara lebih jauh rencana keuangan merupakan
penyajian secara lebih terperinci semua tujuan, rencana dan strategi tersebut untuk
periode-periode waktu tertentu.
Berdasarkan pada jangka waktunya maka rencana keuangan dikelompokkan
menjadi:
1) Anggaran Jangka Panjang (Strategic Plan)
Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk
jangka waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau
sepuluh tahun. Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang
telah disusun pada saat perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya untuk
jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu menyusun
perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya
dalam jangka panjang.

Rencana jangka panjang merupakan suatu kesatuan yang utuh darl rencana-
rencana yang disusun untuk kegiatan-kegiatan setiap tahun. Kadang-kadang
perusahaan yang tidak menyusun perencanaan jangka panjang akan mengalami
kesulitan dalam menyusun anggaran tahunan.

2) Anggaran Tahunan (Tactical Plan)


Anggaran Tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu
perusahaan. Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:

7
a. Anggaran Operasional

Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan


perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah
mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian yakni:

a) Anggaran proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir


besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba yang
merupakan keseluruhan.

b) Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting Budget).


Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong
penyusunan suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement), yakni:

 Anggaran penjualan

Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue


yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan pada periode yang
akan dating Anggaran penjualan ini meliputi data:
 Jenis produk yang dijual
 Volume produk yang dijual
 Harga produk per satuan
 Wilayah pemasaran.

Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran


lainnya. Atau dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun dengan terlebih
dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak boleh begitu saja
menyusun rencana produksinya. Apabila tidak diperhitungkan, maka kemungkinan
sebagian (sebagian besar) produk tidak dapat terjual.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit
dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti
kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran
penjualan memerlukan teknik forecasting (peramalan) yang tepat, yang membuat
estimasi kegiatan masa depan dengan mendasarkan diri pada pengalaman-

8
pengalaman masa lalu. Tentu saja perlu dieprhatikan pula kemungkinan terjadinya
perubahan-perubahan di masa yang akan datang seperti:
 Perubahan selera konsumen
 Perubahan tingkat harga
 Penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi).

Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat anggaran-anggaran


lain juga ikut mengalami kesalahan-kesalahan, yang akhirnya merugikan perusahaan.

 Anggaran produksi

Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan produksi, yang


diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Anggaran
produksi ini terdiri dari beberapa sub-anggaran (sub-budget) yakni:

 Anggaran jumlah yang harus diproduksi

Rencana tentang jumlah produk yang harus dihasilkan dengan memperhatikan


terlebih dahulu anggaran penjualan, Persediaan awal dan persediaan akhir tahun.

Contoh:

Rencana penjualan 1.000 unit


Persediaan akhir 100 unit (+)
Barang yang harus tersedia 1.100 unit
persediaan awal 200 unit (-)
Jumlah yang harus diproduksi 900 unit

· Anggaran Bahan Mentah


Anggaran bahan mentah yang terdiri dari:

 Anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit).


 Anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).
 Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi (dalam
harga).

9
 Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung
dapat dikaitkandengan produksi barang. Dalam anggaran tenaga kerja langsung,
dicantumkan kebutuhan tenaga kerja baik kuantitas maupun biayanya. Atau dengan
kata lain, anggaran tenaga kerja langsung memerlukan dua input keputusan, yaitu:

o Standar jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.

o Standar upah rata-rata per jam.

Kebutuhan tenaga kerja langsung dicantumkan sebagai jam kerja langsung (JKL)
untuk setiap unit produk.

· Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk,
selain biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.

 Anggaran biaya distribusi dan promosi

Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh


perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.Termasuk ke
dalamnya antara lain:
· Biaya untuk para salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjualan lainnya.

 Ongkos pengangkutan.
 Biaya-biaya perjalanan.
 Biaya iklan dan promosi.
 Biaya administrasi penjualan.
 Biaya penyusutan (depresiasi) peralatan distribusi.
 Biaya asuransi dan lain-lain.

10
 Anggaran biaya umum dan administrasi

Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian
administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha
perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan anggaran distribusi, maka
anggaran biaya umum dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya
operasional (Operating Expenses Budget).

 Anggaran pengeluaran barang modal (capital expenditures budget)

Menggambarkan sejumlah penggunaan modal untuk ditanamkan pada aktiva


tetap perusahaan. Mencakup perencanaan perluasan pabrik, gedung baru, pembelian
mesin-mesin dan lain-lain.

 Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)

Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai anggaran-


anggaran sebelumnya.

Contoh : anggaran pemeliharaan dan anggaran penelitian.

Dari anggaran yang telah disusun dapat ddibuat perkiraan pendapatan dan
biaya. Untuk itu dapat disusun perkiraan penjualan harga pokok penjualan produk.

b. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan,


utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang
dilakukan perusahaan.Anggaran keuangan meliputi:

a) Anggaran Proyeksi Neraca


Mencerminkan perkiraan semua aktiva dan passiva yang akan dimiliki
perusahaan pada akhir suatu periode produksi.

11
Aktiva:

 Aktiva tetap.
 Aktiva lancar.

Passiva:

 Utang jangka pendek


 Utang jangka panjang
 Modal

b) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca


Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada didalam neraca, terutama
pos-pos yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan. Anggaran
pembantu proyeksi neraca meliputi:

 Anggaran kas

Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun
anggaran, terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.

Aliran kas masuk berasal dari:

 Penjualan tunai.
 Penagihan piutang.
 Penerimaan-penerimaan lain (bunga deviden dan lain-lain).
 Penjualan aktiva.
 Penerimaan pinjaman.

Aliran kas keluar dapat berasal dari:

 Pembelian bahan mentah.


 Pembayaran upah tenaga kerja.

12
Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon, alat-alat tulis
dan lain-lain). Pengeluaran kas untuk biaya tidak sama dengan total biaya yang sama
yang tampak pada budget biaya karena ada biaya yang tidak memerlukan pengeluaran
kas, seperti biaya penyusutan, bad dept expense, jumlah biaya bukan kas terlihat pada
laporan rugi laba.

· Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya ekspansi (pembelian mesin baru,


perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).
Dengan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dapat diketahui posisi kas
(surplus atau defisit).
 Anggaran piutang
Anggaran piutang mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam
kebijaksanaan penjulan produk, sebagian dilakukan dengan kredit.
 Anggaran utang
Anggaran utang disusun dengan mendasarkan diri pada:
o Besarnya pembelian kredit.
o Besarnya bunga pinjaman yang perlu dibayarkan, dan lain-lain.
 Anggaran penambahan modal
Anggaran penamabahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka panjang.
 Anggaran penyusutan aktiva
Anggaran ini di perlu disusun secara khusus oleh perusahaan, karena masing-
masing aktiva tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu, usia masing-masing aktiva
berlainan dan metode perhitungan masing-masing aktiva tetap berlainan.
Anggaran operasional (operation budget) dan anggaran finansial (financial
budget) adalah bagian dari planing atau forecasting budget. Selain anggaran
forecasting, maka selanjutnya dalam anggaran komprehensif dikenal pula:
 Anggaran variabel untuk berbagai biaya/ pengeluaran (variable expenses
budget).
 Data statistik pambantu (supplementary statistic).
 Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran (internal
raport).

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anggaran komprehensif merupakan suatu penyusunan catatan anggaran


perusahaan secara keseluruhan atau menyeluruh. Anggaran komprehensif memberikan
beberapa manfaat seperti adanya pendekatan secara sistematis terhadap
kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir
perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif juga
membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Dalam penyusunan suatu anggaran komprehensif tedapat dua syarat manajerial
yaitu syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan
(rencana) jangka panjang, syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan
realisasi rencana jangka panjang kedalam rencana jangka pendek secara
berkesinambungan.
Terdapa dua komponen dalam anggaran komprehensif yaitu rencana substantif
(meliputi tujuan umum perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi perusahaan
dan instruksi perencanaan manajemen eksekutif) dan rencana keuangan (meliputi
anggaran operasional dan anggaran keuangan).

14
DAFTAR PUSTAKA

http://bagus-ahmad.blogspot.co.id/2016/01/penganggaran-anggaran-komprehensif.html
https://books.google.co.id/books?id=8_dGZ7w3nsgC&pg=PA36&dq=anggaran+kompre
hensif&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=anggaran%20komprehensif&f=false
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-
tujuan-anggaran/anggaran-komprehensif-parsialal

15

Anda mungkin juga menyukai