Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE-2

ANGGARAN PARSIAL DAN ANGGARAN KOMPREHENSIF

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membedakan antara anggaran parsial dan


anggaran komprehensif
2. Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik anggaran parsial dan anggaran
komprehensif

A. RUANG LINGKUP ANGGARAN


Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai “Profit planning and control
may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for
accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of
management. Jika diterjemahkan berarti bahwa anggaran dikaitkan dengan fungsi-
fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan”.
Pemaparan dari penjelasan atas makna diatas yaitu anggaran ditekankan dalam
arti yang resmi agar anggaran ditata dengan terencana dan dituangkan dalam konsep
tertulis dengan teliti. Anggaran juga harus bersifat berurutan artinya anggaran
disusun dengan tahapan – tahapan yang logis, berkesinambungan dan realistis. Para
pimpinan departemen dihadapkan dengan tanggungjawab untuk menetapkan
kebijakan dimana kebijakan yang ditetapkan oleh para pimpinan departemen
tersebut, merupakan implementasi tugas pimpinan departemen dari segi fungsi
manajerial yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi.
Para pimpinan departemen perlu memperhatikan periode anggaran dengan
mempertimbangkan jangkauan pasar, kedudukan organisasi, kelompok barang dan
jasa, laporan – laporan yang dibuat oleh tiap departemen serta kondisi suatu negara.

Penganggaran Perusahaan 20
Universitas Pamulang by : Team Teaching

Para pimpinan departemen memiliki keahlian menetapkan anggaran berdasarkan


program – program yang ingin dicapai organisasi agar sesuai dengan kebijakan
perusahaan untuk mempengaruhi para karyawan dapat bekerjasama secara tim guna
menciptakan anggaran yang logis, berkesinambungan, dan realistis. Program –
program yang ditetapkan oleh tiap pimpinan departemen akan membuat perusahaan
dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Oleh karenanya, untuk
menyusun anggaran perusahaan, para pimpinan departemen benar – benar
memperhatikan kelengkapan – kelengkapan dalam menyusun anggaran perusahaan
tersebut. Menurut lengkap atau tidaknya suatu anggaran dapat dikelompokkan
dalam 2 (dua) jenis anggaran yaitu anggaran parsial dan anggaran komprehensif.

B. PENGANGGARAN PARSIAL
Penganggran parsial adalah penggaran yang ditata berdasarkan cakupan yang terbatas
atau cakupan yang khusus. contohnya korporasi hanya membuat penganggaran
operasional, penjualan atau pendanaan. Dalam penganggaran parsial tiap departemen
membuat budget dengan mandiri, sehingga pembuatan tersebut terlihat tanpa kesatuan,
disandingkan terhadap penggaran komprehensif, penganggaran parsial lebih gampang
ditata sebab tidak terlalu rumit. Terdapat berbagai argumen sehingga korporasi
membuat penganggaran dengan partial.
1. Korporasi belum memiliki keahlian untuk membuat penganggaran secara
menyeluruh sebab belum memiliki keahlian sehingga penganggaran yang
disajikan oleh departemen hanya yang dibutuhkan saja.
2. Belum adanya informasi komplit akan cakupan semua departemen dalam
korporasi. Penganggaran yang dibuat memiliki keterkaitan amat erat dengan
tersajikan atau belum tersajikan informasi serta keakuratan data.
3. Minimnya dana dalam menyusun penganggaran secara komplit sehingga dibuat
penganggaran yang penting saja.

Penganggaran Perusahaan 21
Universitas Pamulang by : Team Teaching

C. PENGANGGARAN KOMPREHENSIF
Komprehensif maknanya utuh atau keseluruhan. Membuat penganggran korporasi
bisa dilakukan melalui dua metode, yaitu metode parsial dan metode komprehensif.
Sebab itu dikenal penganggaran komprehensif. Penganggaran komprehensif merupakan
penataan rencana korporasi yang dibuat oleh korporasi secara utuh.
Penganggaran komprehensif adalah penganggran meliputi cakupan secara
keseluruhan. Kegiatan dalam ruang lingkup penganggran keseluruhan meliputi semua
kegiatan korporasi, kegiatan marketing, operasional, pendanaan dan kegiatan
administrasi.
Membuat penganggaran keseluruhan nantinya menimbulkan keuntungan seperti
terciptanya pendekatan aturan pimpinan perusahaan secara sistematis serta gampang
dilakukan penilaian sasaran yang dicapai korporasi dengan angka – angka.. Membuat
Anggaran menyeluruh akan mendorong manfaat pengendalian yang lebih aktif bagi
pemberlakuan kebijakan – kebijakan pimpinan. Dengan kata lain makna komprehensif
pada anggaran bisa dimaknai antara lain :
 Penggunaan dengan mengembangkan bagian – bagian anggaran di masing -
masing aktifitas korporasi.
 Penggunaan pendekatan sistem menyeluruh terhadap rutinitas aktifitas korporasi
dalam keseharian.
Terdapat aneka patokan umum yang penting diawasi ketika membuat anggaran
keseluruhan, yakni :
1. Melakukan konsentrasi pada sasaran komprehensif yang direncanakan
korporasi.
2. Dipersiapkannya program - program awal dengan luas.
3. Membuat program berskala panjang dan berskala singkat.
Sesuai penjelasan tersebut, anggaran keseluruhan bisa dijabarkan terdiri dari beberapa
bagian :
A. Rencana substantif
Rencana substantif adalah sasaran yang dituangkan dalam hal – hal yang
akan diraih oleh suatu korporasi pada skala pendek ataupun skala panjang,

Penganggaran Perusahaan 22
Universitas Pamulang by : Team Teaching

metode digunakan berikut asumsinya. Rencana substantif sebisa - bisanya dibuat


melalui format resmi, agar bisa menjasi patokan sebenarnya bagi korporasi.
B. Rencana keuangan
Rencana keuangan adalah uraian semua permasalahan telah
diprogramkan ke dalam penganggaran agar mempunyai pandangan keuangan.
Dengan makna berbeda, rencana keuangan adalah upaya agar semua sasaran,
program serta kebijakan korporasi disajikan dalam angka - angka. Dalam arti
yang lebih luas rencana keuangan adalah pencantuman makin detil seluruh
sasaran, program serta metode korporasi bagi jangka periode tertentu. Oleh
karenanya, sesuai skala periodenya, rencana keuangan terdiri dari beberapa
bagian, yakni :
1. Rencana strategis
Rencana strategis adalah rencana korporasi dalam skala periode yang
panjang, yaitu melewati 1 tahun bisa jadi lebih dari 5 atau 10 tahun. Membuat
rencana strategis dilaksanakan berdasarkan bentuk sasaran yang sudah
disepakati ketika korporasi dibentuk. Korporasi dibentuk bukan saja untuk skala
periode 1 atau 2 periode saja. Sebab inilah, korporasi penting membuat rencana
komprehensif akan program - program yang nantinya dilaksanakan untuk skala
panjang. Perencanaan strategis adalah rangkaian menyeluruh dari perencanaan
yang diatur terhadap aktifitas – aktifitas secara berkala. Seringkali korporasi
yang belum mengatur rencana strategis nantinya mendapatkan hambatan ketika
membuat penganggaran tahunan.
2. Rencana taktis
Rencana taktis adalah patokan aktifitas - aktifitas tahunan korporasi.
Rencana taktis dipisahkan, terdiri dari :
a. Penganggaran Operasional
Penganggaran operasional adalah program menyeluruh atas aktifitas –
aktifitas korporasi dalam meraih sasarannya. Biasanya sasaran korporasi
merupakan memperoleh laba. Anggaran tersebut dapat dibedakan ke dalam dua
bagian yaitu :

Penganggaran Perusahaan 23
Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Estimasi Laba Rugi. Menyusun penganggran ini untuk menghitung atau


menaksir banyaknya keuntungan, baik berdasarkan departemen, berdasarkan
hasil produksi, ataupun keuntungan dari hasil pencapaian.
 Pendukung Laba Rugi. Menyusun penganggaran ini mencakup semua
anggaran aktifitas yang mendukung penerbitan dokumen korporasi.
Anggaran Penjualan
Pada intinya penganggaran penjulan nantinya menjelaskan penghasilan
didapat akibat terjadinya aktifitas penjualan di masa – masa berikutnya.
Penganggran penjualan ini mencakup informasi :
 Jenis hasil produksi
 Jumlah hasil produksi
 Nilai satuan hasil produksi
 Area penjualan
Penganggaran penjualan dijadikan acuan membuat penganggaran –
penganggran berikutnya. Dengan terlebih dahulu menyusun pengganggaran
penjualan, maka barulah dibuat penganggaran – penganggaran lainnya. Korporasi
tidak diperkenankan membuat rencana produksinya dengan tanpa dasar tanpa
memperhitungkan penganggaran penjualan yang dapat mengakibatkan, hasil – hasil
produksi tidak laku di pasaran.
Saat penerapannya, penyajian penganggran penjualan sedikit rumit
dilaksanakan, sebab mesti memperhatikan berbagai faktor penentu, antara lain
keahlian menjual yang dipunyai oleh korporasi. Resikonya, membuat penganggaran
penjualan membutuhkan keahlian peramalan yang akurat, sehingga estimasi dan
perkiraan aktifitas periode – periode berikutnya dengan berdasarkan pada fakta –
fakta periode lampau. Nyata sekali bahwa penting dipertimbangkan estimasi adanya
pergeseran - pergeseran pada periode – periode berikutnya, antara lain :
 Pergeseran minat pelanggan
 Pergeseran nilai jual.
 Pergeseran teknologi karena adanya penemuan baru. Kekeliruan penetapan
angka penjualan dapat mengakibatkan penganggaran lainnya turut serta

Penganggaran Perusahaan 24
Universitas Pamulang by : Team Teaching

mengalami kekeliruan – kekeliruan, dampaknya menimbulkan kerugian bagi


korporasi.

Anggaran Produksi
Penganggaran produksi dibuat setelah mengamati semua aktifitas produksi, yang
dibutuhkan agar mendukung penganggaram penjualan yang telah dibuat.
Penganggaran produksi meliputi berbagai sub-anggaran yaitu :
1) Rencana produksi
Memperhatikan penganggran penjualan, Persediaan awal dan persediaan akhir
dapat dibuat anggaran Jumlah yang harus diproduksi
Contoh:
Estimasi penjualan 2.000 unit
Persediaan akhir 200 unit (+)
Barang tersedia dijual 2.200 unit
persediaan awal 200 unit (-)
Rencana produksi 1.800 unit
2) Bahan Baku, meliputi :
 unit kebutuhan bahan baku
 Unit pembelian bahan baku.
 Anggaran biaya bahan baku yang terpakai dalam produksi (dalam harga).
3) Tenaga Kerja Langsung
Tenaga Kerja Langsung memuat estimasi yang menjelaskan jumlah yang harus
dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang dibebankan terhadap masing -
masing maupun mencakup semua departemen produksi dalam kurun waktu 1
(satu) tahun proses produksi guna menghasilkan barang dan jasa menurut
perkiraan bagian produksinya.
4) Overhead Pabrik
yaitu seluruh jenis biaya yang dibebankan untuk memproduksi barang, kecuali
biaya material dan biaya tenaga kerja langsung.
5) Beban Distribusi

Penganggaran Perusahaan 25
Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penganggaran ini meliputi semua beban - beban yang akan dikeluarkan oleh
korporasi dalam kaitannya dengan aktifitas menjual produk. Termasuk ke
dalamnya antara lain:
 Beban tenaga penjual, supervisor dan karyawan penjualan lainnya.
 Beban angkut.
 Beban perjalanan
 Beban transportasi
 Beban akomodasi
 Beban konsumsi
 Beban iklan dan promosi.
 Beban penyusutan
 Beban - beban administrasi penjualan.
 Beban asuransi dan lainnya..
6) Beban Umum dan Administrasi
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan
bagian administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang
menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan
anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum dan administrasi ini akan
membentuk anggaran biaya operasional (Operating Expenses Budget).
7) Riset dan Penelitian.
Anggaran ini merupakan anggaran biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai
bagian dari anggaran-anggaran sebelumnya. Umpamanya:
 Anggaran Riset
 Anggaran Penelitian.
8) Keuangan
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya per¬ubahan kekayaan,
utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan
yang dilakukan perusahaan. Anggaran keuangan meliputi:

Penganggaran Perusahaan 26
Universitas Pamulang by : Team Teaching

9) Proyeksi Neraca
Anggaran Proyeksi Neraca mencerminkan perkiraan semua aktiva dan pasiva
yang akan dimiliki oleh perusahan pada akhir suatu periode produksi.
Aktiva:
 Aktiva berwujud
 Aktiva lancar
Kewajiban
 Kewajiban jangka pendek
 Kewajiban jangka panjang
 Ekuitas pemilik
10) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca.
Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada dalam neraca, terutama
pos-pos yang berhubungan dengan ma¬salah likuiditas perusahaan. Pos-pos
tersebut antara lain:
Anggaran Kas yang terdiri dari:
 Arus kas masuk
 Arus kas keluar
Arus kas masuk bersumber dari:
 Penjualan tunai
 Penagihan piutang .
 Penerimaan-penerimaan lain (bunga, dividen dan lain¬-lain)
 Penjualan asset
 Pinjaman-pinjaman.
Sedangkan aliran kas keluar dapat berasal dari:
 Pembelian material
 Pembayaran gaji
 Beban lainnya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon, alat-alat tulis
dan lain-lain).

Penganggaran Perusahaan 27
Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan ekspansi (pembelian mesin-


mesin baru, perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).

Anggaran Penambahan Modal


Penambahan modal merupakan proses “penilaian dan pengambilan investasi skala
panjang yang konsisten bagi optimalisasi sasaran korporasi”. Pengertian “Capital
Budgeting is the Process of evaluating and selecting long-term invesments consistents
with the firm’s goal of owner wealth maximization”. Investasi juga bermakna
pembiayaan sekarang dimana pencapaian yang diinginkan atas pembiayaan itu nantinya
diperoleh melebihi 1 tahun berikutnya.. Pengertian “Capital Budgeting involves the
entire process of planning whose returns are expected to extend beyond one year”.
Dampaknya, korporasi memerlukan alur khusus mengevaluasi dan memilih bermacam
pilihan investasi tersedia. Keputusan atas investasi itu rumit dilaksanakan sebab
membutuhkan evaluasi atas kondisi pada periode berikutnya, maka diperlukan estimasi
- estimasi berdasarkan asumsi atas kondisi sangat mungkin akan berlangsung, baik
kondisi di dalam ataupun di luar korporasi.
Anggaran penambahan modal mempunyai sasaran agar menerbitkan kebijakan tentang
investasi jangka panjang perusahaan ke dalam pelaksanaan aktifitas perusahaan.
Anggaran investasi jangka panjang perlu merencanakan pengembalian akhir atas modal
yang ditanamkan untuk peralatan, bangunan dan ilmu pengetahuan merupakan bentuk
anggaran penambahan modal. Pimpinan departemen diperkenankan mengambil salah
satu dari berbagai metode untuk penambahan modal, dimana banyak perusahaan
menengah kebawah menerapkan pada metode yang paling mudah, yang dinamakan
metode periode pengembalian, hanya perlu mengevaluasi periode yang diinginkan
untuk mengembalikan besaran tambahan modal yang diperlukan perusahaan. Capital
Budget prinsipnya dibuat untuk skala panjang.
Depresiasi Aktiva
Penyusutan atau depresiasi penting dibuat prioritas oleh korporasi, sebab harta berwujud
yang dikuasi korporasi tidak hanya satu melainkan banyak. Umur tiap – tiap harta

Penganggaran Perusahaan 28
Universitas Pamulang by : Team Teaching

berwujud itu berbeda dan cara menghitung depresiasi tiap – tiap harta berwujud itu
berbeda juga.
Penganggaran operasional dan Penganggaran Keuangan tidak akan terpisahkan
dari perencanaan dan peramalan anggaran. Disamping ramalan anggaran, maka
berikutnya dalam penganggaran keseluruhan dikenal juga :
1. Anggaran Beban Variabel digunakan bagi bermacam – macam beban yang
ditanggung oleh korporasi..
2. Informasi Tambahan Statistik.
3. Dokumen penganggaran terhadap pimpinan mengenai catatan pelaksanaan
anggaran

Bagian - bagian Anggaran Keseluruhan (Komprehensif)


Bagian – bagian penganggaran keseluruhan yang komplit terdiri – dari :
Rencana substantif
- Sasaran – saran korporasi
- Sasaran utama korporasi
- Strategi-strategi korporasi
- Penetapan bermacam estimasi pokok yang nantinya dipakai korporasi selanjutnya.
Rencana keuangan
A. Anggaran Jangka Panjang:
1. Penjualan, beban dan keuntungan
2. Penetapan besaran modal.
3. Penentuan tambahan modal.
4. Estimasi cash flow
5. Estimasi karyawan yang diperlukan
B. Anggaran Tahunan:
1. Anggaran operasional.
M Narafin menyatakan bahwa : “Anggaran operasional adalah anggaran yang
bertujuan untuk menyusun laba rugi. Anggaran laba rugi adalah anggaran berupa
daftar yang disusun seara sistematis atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang

Penganggaran Perusahaan 29
Universitas Pamulang by : Team Teaching

diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.” Anggaran operasional,


meliputi:
a. Anggaran proyeksi Rugi/Laba.
Anggaran proyeksi Rugi/Laba adalah estimasi keuntungan atau kerugian
nantinya dihasilkan melalui anggaran penjualan, produksi, beban
operasional, biaya produksi ditanggung korporasi atau institusi pada satu
periode anggaran.
b. Anggaran pendukung Rugi/Laba
 Anggaran penjualan.
Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan penjualan
secara terperinci tentang penjualan perusahaan dalam periode yang akan
datang yang didalamnya terdapat rencana tentang jenis ( kualitas ) barang
yang akan dijual, jumlah ( kuantitas ) yang akan dijual, harga penjualan
serta waktu dan tempat penjualannya.
 Anggaran produksi
Mulyadi (2000:14) menyatakan anggaran biaya produksi adalah “rencana
biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual.”
 Anggaran biaya distribusi
Mulyadi (2000:14) menyatakan anggaran biaya distribusi adalah
“anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan barang
atau menyampaikan barang ke pasar, diantaranya :
1. Biaya tenaga kerja bagian penjualan, yang terdiri dari
a. Pengawas penjualan (supervisor).
b. Tenaga Penjual ( salesman).
c. Pegawai kantor penjualan.
2. Ongkos angkut yakni ongkos membawa produksi selesai dari
manufaktur ke pelanggan.
3. Beban pengiriman, meliputi
a. Beban perjalanan karyawan penjualan.

Penganggaran Perusahaan 30
Universitas Pamulang by : Team Teaching

b. Akomodasi karyawan penjualan.


c. Beban makan dan minum karyawan penjualan.
4. Beban komunikasi ; yakni beban telepon yang digunakan bagi
keperluan penjualan produk.
5. Komisi yakni dana yang dikeluarkan untuk personil - personil
khusus yang sudah turut berkontribusi pada kegiatan jual beli
produk, kemungkinan terdiri dari tenaga penjual beserta pihak-
pihak lainnya.
6. Deprisiasi peralatan kerja departemen penjualan.
7. Beban departemen penjualan.
8. Beban asuransi.
9. Pajak.
10. Beban iklan dan promosi
 Anggaran biaya administrasi dan umum
Anggaran biaya administrasi dan umum adalah anggaran yang
merencanakan secara lebih rinci mengenai biaya – biaya yang akan
terjadi di dalam lingkungan kantor administrasi perusahaan serta biaya –
biaya terkait keperluan perusahaan secara agregat, yaitu segala biaya
terkait kepentingan para direksi dan stafnya, bagian keuangan, bagian
administrasi dan biaya – biaya lainnya dalam menjalankan kegiatan
perusahaan untuk menunjang usaha perusahaan
 Anggaran type appropriasi
Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)
Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai anggaran-
anggaran sebelumnya.
1. anggaran pemeliharaan
2. anggaran penelitian.
 Anggaran iklan dan promosi
Anggaran iklan dan promosi adalah proses yang sederhana, yang
memungkinkan seseorang menerima alasan bahwa tingkat terbaik

Penganggaran Perusahaan 31
Universitas Pamulang by : Team Teaching

(optimal) dari berbagai investasi adalah tingkat yang dapat


memaksimalkan laba.
2. Anggaran finansial.
Anggaran Keuangan (Financial Budget) adalah anggaran yang memuat
perkiraan - perkiraan terhadap aktifitas dan posisi keuangan perusahaan untuk
kurun waktu (periode) tertentu di masa – masa berikutnya. Anggaran Keuangan
perusahaan secara sistematis disajikan dalam laporan Neraca (Balance Sheet).
Oleh sebab itu sebutan lain untuk Anggaran Keuangan adalah Anggaran Neraca
(Balance Sheet Budget). Anggaran Finansial meliputi :
a. Anggaran neraca.
Anggaran neraca adalah anggaran yang memerinci taksiran keadaan aktiva
atau asset dan pasiva atau kewajiban serta kekayaan bersih dalam suatu
kurun masa yang akan datang.
b. Anggaran pembantu neraca.
 Anggaran kas.
Anggaran kas adalah anggaran yang memerinci taksiran penerimaan dan
pengeluaran uang tunai dalam suatu kurun masa yang akan datang
sebagai alat untuk memelihara likuiditas.
 Anggaran piutang.
Anggaran piutang merupakan budget yang dibuat untuk perencanaan
jumlah piutang perusahaan secara rinci dan perubahan-perubahan dari
masa ke masa selama periode akuntansi periode berikutnya.
 Anggaran hutang
Anggaran hutang merupakan anggaran yg merencanakan jumlah hutang
pada waktu yang akan datang.
 Anggaran penambahan modal
Anggaran penambahan modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk
penambahan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Oleh
karenanya jika korporasi berniat mengadakan tambahan modal, dalam

Penganggaran Perusahaan 32
Universitas Pamulang by : Team Teaching

hal ini yaitu tambahan modal disetor harus mendapat persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
 Anggaran penyusutan aktiva
Anggaran penyusutan aktiva adalah biaya pengalokasian harga
perolehan dari suatu aktiva tetap karena adanya penurunan nilai aktiva
tetap tersebut.
 Anggaran persediaan
Anggaran persediaan merupakan perencanaan dengan terstruktur dan
terinci mengenai jumlah persediaan produk jadi dari masa ke masa
selama jangka yang ditentukan di masa berikutnya, dimana anggaran
tersebut mencakup rincian mengenai spesifikasi atas produk jadi yang
tersedia.
 Anggaran Biaya Finansial
Anggaran biaya finansial merupakan budget yang direncanakan untuk
mengantisipasi pengeluaran beban - beban sehubungan dengan
pembuatan laporan keuangan perusahaan.

Dibawah ini skema penganggaran keseluruhan dimana skema tersaji memperlihatkan


hubungan dari anggaran departemen yang satu dengan departemen lainnya, sekalian
juga memperlihatkan cara pengolahan budget di suatu korporasi.

Penganggaran Perusahaan 33
Universitas Pamulang by : Team Teaching

LATIHAN:

Penganggaran Perusahaan 34
Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,


Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan


Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman Pelaksanaan
dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja


Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Penganggaran Perusahaan 35

Anda mungkin juga menyukai