PERTEMUAN 8:
PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal
25.Setelah membaca dan mempelajari materi ini, Anda harus mampu:
16.1Memahami pengertian PPh Pasal 25
16.2Memahami penghitungan PPh Pasal 25
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 16.1:
Penyusutan dan Amortisasi
PPh Pasal 25 merupakan angsuran PPh dalam tahun pajak berjalan yang harus
dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan. Besarnya angsuran PPh
Pasal 25 adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu, setelah
dikurangi dengan PPh yang telah dipotong/dipungut oleh pihak lain dan PPh
yang terutang/dibayar diluar negeri yang dapat dikreditkan; dibagi 12 (dua
belas)
Ayat 2 menyatakan besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh
Wajib pajak untuk bulan-bulan sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilandisampaikan sebelum batas waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran
pajak untuk bulan terakhirtahun pajak yang lalu.
Ayat 3 Dihapus.
Ayat 5 Dihapus.
Ayat 8, menyatakan Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak
memiliki Nomor Pokok Wajib pajak dan telah berusia 21 (dua puluh satu)
tahun yang bertolak ke luar negeri wajib membayar pajak yang ketentuannya
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Ayat 9 Dihapus
Besarnya angsuran PPh pasal 25 tiap bulan dilakukan dengan cara menghitung
selisih pajak yang terhutang pada tahun pajak yang lalu dengan kredit pajak
berupa PPh pasal 21,22, 23,dan 24 dibagi dengan 12. Kredit pajak (pasal 25)
adalah suatu jumlah yang merupakan angsuran pajak baik yang telah
dipungut/dipotong maupun yang dibayar berdasarkan ketentuan yang berlalu
yang dapat dikreditkan atau diperhitungkan dengan pajak yang terhutang.
Contoh
Tn. Candra sebagai pegawai di PT Sembada juga memiliki usaha, dimana data
pada tahun 2011 adalah:
PPh terutang sesuai dengan SPT tahunan PPh th. 2011 Rp. 40.000.000,00
PPh tahun 2011 yang telah dipotong di pungut dan dibayar :
1. PPh pasal 21 Rp.10.000.000,00
2. PPh pasal 22 Rp 4.000.000,00
3. PPh pasal 23 Rp 2.000.000,00
4. PPh pasal 24 -
5. PPh pasal 25 Rp 2.000.000,00+
Rp. 18.000.000,00 -
PPh kurang bayar Rp. 22.000.000,00
Berdasarkan data tahun 2011 tersebut dapat dihitung besarnya PPh pasal 25
untuk tahun 2012. Besarnya angsuran PPh pasal 25 untuk tahun 2012 adalah:
PPh yang terutang tahun 2011 Rp. 40.000.000,00
Dikurangi
1. PPh 21 Rp.10.000.000,00
2. PPh 22 Rp. 4.000.000,00
3. PPh 23 Rp. 2.000.000,00
4. PPh 24 - +
Rp. 16.000.000,00 -
Dasar perhitungan PPh pasal 25 untuk tahun 2012 Rp 24.000.000,00
Contoh Penghitungan :
a. Untuk WP OP yang menggunakan pembukuanTuan Alfatah (TK/0) terdaftar
sebagai Wajib Pajakpada KPP A tanggal 1 Februari 2009. Peredaranatau
penerimaan bruto menurut pembukuan dalambulan Februari 2009 sebesar Rp.
10.000.000,00dan penghasilan neto (laba fiskal) dapat dihitungberdasarkan
pembukuan sebesar Rp. 3.000.000,00.Besarnya PPh pasal 25 bulan Februari 2009
sebagaiberikut :
penghasilan netto (labafiskal) bulan Februari 2009= Rp. 3.000.000,00
penghasilan netodisetahunkan = 12 x Rp.3.000.000,00= Rp. 36.000.000,00
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan kondisi-kondisi tertentu dimana Direktur Jenderal Pajak
mempunyai wewenang untuk menentukan besarnya angsuran pajak dalam
tahun berjalan.
2. Data Tn. Andi dengan status K/3 diketahui sebagai berikut:
PPh terutang berdasarkan SPT 2010 sebesar Rp150.000.000,00, PPh yang
dipotong pemberi kerja Rp30.000.000,00, PPh dipungut pihak lain Rp
25.000.000,00, PPh dipotong pihak lain Rp7.500.000 dan Kredit pajak luar
negeri Rp27.500.000,00. Hitung PPh pasal 25 untuk tahun 2011
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Resmi, Siti. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi 7 Buku I. Jakarta:
Salemba Empat.