Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa rahmat, taufik
dan hidayah-Nya kami tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya
walaupun dalam bentuk maupun isi yang sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pedoman maupun petunjuk
bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga makalah ini dapat menambah wawasan
para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang
membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah-makalah yang
akan datang.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa membalas jasa-jasanya dan senantiasa meridhai kita semua. Amiin…

Jakarta, 02 Februari 2020

Penyusun
(Kelompok 4)

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB 1 ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG................................................................................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 3
C. TUJUAN ..................................................................................................................... 4
BAB 2 ........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF .................................................... 5
B. SYARAT ANGGARAN KOMPREHENSIF ............................................................. 7
C. KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF ....................................................... 7
BAB 3 ...................................................................................................................................... 18
PENUTUP ........................................................................................................................... 21
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 21
B. KRITIK DAN SARAN ............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anggaran merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi. Anggaran
adalah suatu rencana yang pada umumnya dinyatakan dalam ukuran kuantitatif dan biasanya
dalam bentuk uang yang digunakan untuk menunjukkan suatu perolehan dan penggunaan
sumber-sumber organisasi.
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,
produksi dan keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Sedangkan
pengertian dari penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam
ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi.

Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan suatu aktivitas perusahaan guna
mencapai tujuan perusahaan. Anggaran merupakan alat yang efektif bagi perusahaan untuk
melakukan perencanaan dan pengendalian atas aktivititas perusahaan. Untuk itu suatu
anggaran harus terorganisasi secara rapi, rinci, jelas dan komprehensif (menyeluruh atau secara
keseluruhan).
Dalam penyusunan suatu anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara yaitu
sebagian demi sebagian (parsial) dan secara keseluruhan (komprehensif). Penyusunan
anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi
tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Kesalahan-kesalahan dalam penyusunan anggaran komprehensif akan menyebabkan kesalahan
perusahaan dalam penyusunan atau pembuatan suatu kebijaksanaan, serta mempersulit pihak
perusahaan dalam melaksanakan evaluasi ataupun pengawasan didalam suatu perusahaan.
Untuk itu pemahaman akan anggaran komprehensif sangat dibutuhkan, kesalahan pemahaman
akan menyebabkan kesalahan dalam penyusunan suatu anggaran.

B. RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah, dimana kami akan
mendalami bahasan mengenai anggaran komprehensif pada anggaran perusahaan, yakni
mengenai :
a. Apa yang dimaksud dengan anggaran komprehensif ?
b. Apa syarat anggaran komprehensif ?
c. Apa saja komponen yang terdapat pada anggaran komprehensif ?

3
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang ada, yaitu :
a. Mengetahui pengertian anggaran komprehensif.
b. Mengetahui syarat anggaran komprehensif.
c. Mengetahui komponen yang terdapat dalam anggaran komprehensif.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF


Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun anggaran,
perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara, yakni secara sebagian demi sebagian
(partial) dan secara keseluruhan (comprehensive). Karena itu dikenal Comprehensive Budget.
Comprehensive budget (Anggaran komprehensif) yakni penyusunan rencana perusahaan
(Business budget) secara keseluruhan.
Anggaran komprehensif merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh.
Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas perusahaan
baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.
Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran yang bersifat
menyeluruh atau penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan. Penyusunan anggaran
komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara sistematis
terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir
perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu
fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan
manajemen.
Pengertian istilah ”Komprehensif” secara khusus di dalam penganggaran suatu perusahaan
dapat diartikan sebagai:
1. Pemakaian secara lebih luas konsep penganggaran dalam setiap kegiatan perusahaan.
2. Pemakaian pendekatan secara menyeluruh dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Sedangkan pedoman umum yang harus di perhatikan sebelum menyusun suatu anggaran
komprehensif adalah :
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.
Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan bila melakukan penyusunan budget secara
keseluruhan (komprehensif) :
1. Adanya kepekaan secara sistematis terhadap kebijakan manajemen.
2. Memudahkan diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara keseluruhan.
3. Membantu fungsi pengawasan yang lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijakan
manajemen.
Alasan perusahaan sulit atau tidak menyusun anggaran komprehensi disebabkan karena:
1. Tidak adanya keahlian (skill) manajemen untuk menyusun anggaran secara
keseluruhan.
2. Terbatasnya dana untuk membuat budget secara keseluruhan.

5
Ada beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan menyusun anggaran :
1. Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat anggaran secara
keseluruhan .
2. Tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam perusahaan.
3. Kekurangan biaya untuk membuat anggaran yang lengkap sehingga disusun anggaran
yang perlu.
Isi dari anggaran komprehensif terdiri dari :
1. Forecasting Anggaran : yaitu anggaran yang berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu dan taksiran-
taksiran tentang keadaan atau finansial perusahaan pada suatu saat tertentu di masa
yang akan datang.

2. Variabel Anggaran : yaitu anggaran yang berisi tentang tingkat perubahan biaya atau
tingkat variabelitas biaya, khususnya biaya-biaya yang termasuk kelompok biaya “semi
variabel”, sehubungan dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan.

3. Analisis Statistika dan Matematika : yaitu analisis yang dipergunakan untuk membuat
taksiran-taksiran serta untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka
mengadakan pengawasan kerja, semua analisis tersebut perlu dilampirkan dalam
anggaran yang disusun.

Laporan Anggaran
Laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran yang dilengkapi dengan berbagai
analisis perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat diketahui
bila ada penyimpangan yang terjadi dan dapat diambil kesimpulan serta tindak
lanjutnya.

6
B. SYARAT ANGGARAN KOMPREHENSIF
Dalam anggaran komprehensif memiliki dua syarat dalam manajerial, yaitu:
1. Syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan
(rencana) jangka panjang.
2. Syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka
panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.

C. KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF


Berdasarkan pedoman diatas, anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi dua komponen,
yaitu:

1. Rencana Substantif (Substantive Plan)


Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang ingin dicapai
oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, strategi yang
dipakai serta asumsinya. Rencana substantif sedapat mungkin disusun dalam bentuk
yang formal sehingga dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh bagi
perusahaan. Secara umum rencana substantif dicirikan dengan bentuk narasi atau
rencana, bukan dalam bentuk bilangan rencana yang biasanya dalam rencana keuangan.
1) Tujuan umum perusahaan
2) Sasaran khusus perusahaan
3) Strategi perusahaan
4) Instruksi perencanaan manajemen eksekutif (dasar-dasar perencanaan)

2. Rencana Keuangan (Financial Plan)


Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut menjadi
suatu anggaran yang memiliki perspektive keuangan. Dengan kata lain, rencana
keuangan merupakan usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana dan
kebijaksanaan perusahaan. Secara lebih jauh rencana keuangan merupakan penyajian
secara lebih terperinci semua tujuan, rencana dan strategi tersebut untuk periode-
periode waktu tertentu.
Berdasarkan pada jangka waktunya maka rencana keuangan dikelompokkan menjadi:
1) Anggaran Jangka Panjang (Strategic Plan)
Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka
waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau
sepuluh tahun. Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang
telah disusun pada saat perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya
untuk jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu

7
menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukannya dalam jangka panjang.
Rencana jangka panjang merupakan suatu kesatuan yang utuh darl rencana-
rencana yang disusun untuk kegiatan-kegiatan setiap tahun. Kadang-kadang
perusahaan yang tidak menyusun perencanaan jangka panjang akan mengalami
kesulitan dalam menyusun anggaran tahunan.
Anggaran Jangka Panjang meliputi :
· Proyeksi penjualan, biaya, dan laba.
· Proyek-proyek utama dan penambahan modal.
· Aliran Kas dan pembiayaan.
· Kebutuhan personil

2) Anggaran Tahunan (Tactical Plan)


Anggaran Tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu
perusahaan. Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:

a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah
mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian
yakni:
a) Anggaran proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba
yang merupakan keseluruhan.
b) Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting
Budget). Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang
menyokong penyusunan suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement),
yakni:
 Anggaran penjualan
Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa
revenue yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan
pada periode yang akan datang.
Anggaran penjualan ini meliputi data:
· Jenis produk yang dijual
· Volume produk yang dijual
· Harga produk per satuan
· Wilayah pemasaran.

8
Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-
anggaran lainnya. Atau dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya
disusun dengan terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan
penjualan. Perusahaan tidak boleh begitu saja menyusun rencana
produksinya. Apabila tidak diperhitungkan, maka kemungkinan
sebagian (sebagian besar) produk tidak dapat terjual.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit
dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas,
seperti kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya
penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forecasting
(peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan masa depan
dengan mendasarkan diri pada pengalaman-pengalaman masa lalu.
Tentu saja perlu dieprhatikan pula kemungkinan terjadinya perubahan-
perubahan di masa yang akan datang seperti:
· Perubahan selera konsumen
· Perubahan tingkat harga
· Penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi).
Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat anggaran-
anggaran lain juga ikut mengalami kesalahan-kesalahan, yang akhirnya
merugikan perusahaan.
 Anggaran produksi
Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan produksi,
yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Anggaran produksi ini terdiri dari beberapa sub-anggaran (sub-budget)
yakni:
 Anggaran jumlah yang harus diproduksi
Rencana tentang jumlah produk yang harus dihasilkan dengan
memperhatikan terlebih dahulu anggaran penjualan, Persediaan awal
dan persediaan akhir tahun.
Contoh:
Rencana penjualan 1.000 unit
Persediaan akhir 100 unit (+)
Barang yang harus tersedia 1.100 unit
Persediaan awal 200 unit (-)
Jumlah yang harus diproduksi 900 unit

9
 Anggaran Bahan Mentah
Anggaran bahan mentah yang terdiri dari:
· Anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit).
· Anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).
· Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi
(dalam harga).

 Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara
langsung dapat dikaitkan dengan produksi barang. Dalam anggaran
tenaga kerja langsung, dicantumkan kebutuhan tenaga kerja baik
kuantitas maupun biayanya. Atau dengan kata lain, anggaran tenaga
kerja langsung memerlukan dua input keputusan, yaitu:
· Standar jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.
· Standar upah rata-rata per jam.
Kebutuhan tenaga kerja langsung dicantumkan sebagai jam kerja
langsung (JKL) untuk setiap unit produk.

 Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk, selain biaya materi dan biaya tenaga kerja
langsung.
 Anggaran biaya distribusi dan promosi
Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan
produk.Termasuk ke dalamnya antara lain:
· Biaya untuk para salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjualan
lainnya.
· Ongkos pengangkutan.
· Biaya-biaya perjalanan.
· Biaya iklan dan promosi.
· Biaya administrasi penjualan.
· Biaya penyusutan (depresiasi) peralatan distribusi.
· Biaya asuransi dan lain-lain.

 Anggaran biaya umum dan administrasi


Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan

10
dan bagian administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan
yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama
dengan anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum dan administrasi
ini akan membentuk anggaran biaya operasional (Operating Expenses
Budget).
 Anggaran pengeluaran barang modal (capital expenditures budget)
Menggambarkan sejumlah penggunaan modal untuk ditanamkan pada
aktiva tetap perusahaan. Mencakup perencanaan perluasan pabrik, gedung
baru, pembelian mesin-mesin dan lain-lain.
 Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)
Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai anggaran-
anggaran sebelumnya.
Contoh : anggaran pemeliharaan dan anggaran penelitian.
Dari anggaran yang telah disusun dapat ddibuat perkiraan pendapatan dan
biaya. Untuk itu dapat disusun perkiraan penjualan harga pokok penjualan
produk.

b. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan,
utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan
yang dilakukan perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:
a) Anggaran Proyeksi Neraca
Mencerminkan perkiraan semua aktiva dan passiva yang akan dimiliki
perusahaan pada akhir suatu periode produksi.
Aktiva:
· Aktiva tetap.
· Aktiva lancar.
Passiva:
· Utang jangka pendek
· Utang jangka panjang
· Modal

b) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca


Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada didalam neraca,
terutama pos-pos yang berhubungan dengan masalah likuiditas
perusahaan. Anggaran pembantu proyeksi neraca meliputi:

11
 Anggaran kas
Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas
selama tahun anggaran, terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas
keluar.
Aliran kas masuk berasal dari:
· Penjualan tunai.
· Penagihan piutang.
· Penerimaan-penerimaan lain (bunga deviden dan lain-lain).

· Penjualan aktiva.
· Penerimaan pinjaman.
Aliran kas keluar dapat berasal dari:
· Pembelian bahan mentah.
· Pembayaran upah tenaga kerja.
· Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik,
telepon, alat-alat tulis dan lain-lain). Pengeluaran kas untuk biaya
tidak sama dengan total biaya yang sama yang tampak pada budget
biaya karena ada biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas,
seperti biaya penyusutan, bad dept expense, jumlah biaya bukan
kas terlihat pada laporan rugi laba.
· Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya ekspansi (pembelian mesin
baru, perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).
Dengan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dapat diketahui posisi
kas (surplus atau defisit).
 Anggaran piutang
Anggaran piutang mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam
kebijaksanaan penjulan produk, sebagian dilakukan dengan kredit.
 Anggaran utang
Anggaran utang disusun dengan mendasarkan diri pada:
· Besarnya pembelian kredit.
· Besarnya bunga pinjaman yang perlu dibayarkan, dan lain-lain.

 Anggaran penambahan modal


Anggaran penamabahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka
panjang.
 Anggaran penyusutan aktiva
Anggaran ini di perlu disusun secara khusus oleh perusahaan, karena
masing-masing aktiva tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu,

12
usia masing-masing aktiva berlainan dan metode perhitungan masing-
masing aktiva tetap berlainan.
 Anggaran operasional (operation budget)
 Anggaran finansial (financial budget) adalah bagian dari planing atau
forecasting budget. Selain anggaran forecasting, maka selanjutnya
dalam anggaran komprehensif dikenal pula:
· Anggaran variabel untuk berbagai biaya/ pengeluaran (variable
expenses budget).
· Data statistik pambantu (supplementary statistic).
· Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan
anggaran (internal raport).

 Anggaran Variabel (Variable Expense Gudget)


Yaitu perubahan biaya / pengeluaran perusahaan yang diakibatkan oleh
perubahan tingkat kegiatan produksi.

 Data Statistik Pelengkap


 Cost-Volume-Profit Analisis (Break Even Point Analisa)
 Ratio Analysis
 Berbagai standar biaya

 Laporan Internal
 Laporan dengan statistical (Statistical report)
 Laporan khusus (special report)

13
CONTOH KASUS

Contoh Master Budget


 Perusahaan industri A memproduksi barang X dan Y. barang tersebut dijual di daerah
P dan Q. Bahan yang dipergunakan adalah A, B, dan C. Rencana produksi kebutuhan
barang disusun sbb.
 Rencana penjualan barang X di kota P 10.000 unit dan di kota Q 4.000 unit. Rencana
penjualan barang Y di kota P 30.000 unit dan di kota Q 10.000 unit. Harga per unit
barang X Rp15.000,00 dan barang Y Rp12.000,00
 Persediaan bahan (menggunakan FIFO):

14
 Keperluan bahan tiap unit barang yang diproduksi (standard usage
rate/ SUR):
Barang X membutuhkan bahan A=1, B=2
Barang Y membutuhkan bahan B=2, C=2
 Taksiran biaya bahan A=Rp1.250,00,B=Rp500,00 dan C=Rp400,00
 Taksiran biaya tenaga kerja langsung per unit

 Anggaran biaya overhead per unit:

 Biaya-biaya:
Distribusi Rp70.000.000,00 (termasuk biaya non cash Rp10.000.000,00). Administrasi
Rp50.000.000,00 (termasuk non cash Rp5.000.000,00). Kelebihan biaya lain-lain
diatas pendapatan lain-lain Rp2.825.000,00. Rata-rata tarif pajak penghasilan 30%.
 Saldo awal laba ditahan Rp125.000.000,00
 Dividen yang direncanakan akan dibayar selama tahun depan Rp30.000.000,00
 Rencana penerimaan kas
a. Penjualan tunai Rp475.000.000,00
b. Penerimaan piutang Rp225.000.000,00
c. Pendapatan lain-lain Rp175.000,00
d. Pinjaman dari bank Rp10.000.000,00
e. Penjualan saham treasuri Rp15.000.000,00

 Rencana pengeluaran kas


a. Utang (anggap semua bahan dibeli kredit) Rp105.000.000,00. Penambahan
modal Rp40.000.000,00
b. Hal-hal aktual yang ditangguhkan Rp15.000.000,00
c. Biaya lain-lain Rp3.000.000,00
d. Taksiran pembayaran pajak penghasilan sepanjang tahun Rp23.932.500,00
e. Pembayaran wesel jangka panjang Rp50.000.000,00
 Saldo awal kas Rp360.000.000,00
 Biaya non cash dalam anggaran biaya overhead Rp10.380.000,00

15
Buatlah anggaran berikut dengan informasi yang ada:
1. Anggaran penjualan menurut produk dan daerah
2. Anggaran produksi menurut produk
3. Anggaran bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan produk
4. Anggaran pembelian menurut bahan
5. Anggaran harga pokok bahan baku
6. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen
7. Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen
8. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan
9. Ringkasan laba rugi
10. Ringkasan laporan laba ditahan yang direncanakan
11. Ringkasan rencana kas

Pembahasan :
1. Anggaran penjualan menurut produk dan bahan

2. Anggaran Produksi menurut produk

16
3. Anggaran Kebutuhan bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan produk

4. Anggaran pembelian bahan baku menurut bahan

5. Anggaran harga pokok bahan baku

17
6. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen

7. Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen

14.100
14.100
39.80039.800

Dari Anggaran Produksi


8. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan

18
9. Ringkasan laba rugi

10. Ringkasan laporan laba ditahan yang direncanakan

19
11. Ringkasan rencana kas

20
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan sebagai alat untuk pengawasan
dan pengendalian dan juga untuk esiensi dan efektifitas dana suatu organisasi. Anggran juga
mempunyai beberrapa komponen dantaranya anggaran operational dan keuangan, dan masih
terbagi beberapa komponen lagi, dan semuanya saling mempunyai keterkaitan satu sama
lainnya.
Suatu anggaran adalah merupakan suatu rencana keuangan periodic yang disusun bedasarkan
program-program yang telah disahkan, bisa juga diartikan anggaran adalah rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran komprehensif merupakan suatu penyusunan catatan anggaran perusahaan secara
keseluruhan atau menyeluruh. Anggaran komprehensif memberikan beberapa manfaat seperti
adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah
diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran
komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Dalam penyusunan suatu anggaran komprehensif tedapat dua syarat manajerial yaitu syarat
yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan (rencana) jangka
panjang, syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka
panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.
Terdapa dua komponen dalam anggaran komprehensif yaitu rencana substantif (meliputi tujuan
umum perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi perusahaan dan instruksi perencanaan
manajemen eksekutif) dan rencana keuangan (meliputi anggaran operasional dan anggaran
keuangan).

B. KRITIK DAN SARAN

Demikianlah isi pembahasan dari makalah ini, namun sebagai manusia yang tidak sempurna
kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan yang
terdapat didalamnya baik dari segi isi, pengetikan, dan kesalahan-kesalahan lain yang terjadi,
untuk itu kiranya bisa dimaklumi.
Namun demikian, segala masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa depan. Terima kasih.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://bagus-ahmad.blogspot.co.id/2016/01/penganggaran-anggaran-komprehensif.html
https://books.google.co.id/books?id=8_dGZ7w3nsgC&pg=PA36&dq=anggaran+komprehens
if&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=anggaran%20komprehensif&f=false
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-tujuan-
anggaran/anggaran-komprehensif-parsialal
http://larasati-cute.blogspot.com/2017/02/makalah-anggaran-komprehensif.html?m=1
https://www.slideshare.net/arkirusmana/tugas-anggaran-komprehensif-arki-rusmana-0211-
u276-28640677

22

Anda mungkin juga menyukai