Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ANGGARAN KOMPREHENSIF

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas UCP 1 Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

Dosen Pengampu : Dra. Fitri Yetti, MM

Disusun Oleh :

Hanan Laily 1810116002

Muhammad Jihad 1810116013

Farestha Azra Faradila 1810116021

Achmad Farhan 1810116030

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

SEMESTER GANJIL T.A 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana merupakan salah satu hal penting untuk dapat mencapai suatu tujuan.
Salah satu strategi rencana yang dapat diterapkan guna tercapainya tujuan perusahaan
adalah dengan menyusun anggaran. Anggaran dinilai sebagai komponen utama dalam
sebuah perencanaan. Penyusunan anggaran dapat dimulai dengan perencanaan kerja
untuk jangka waktu satu tahun kedepan yang dinyatakan dengan satuan moneter dan
satuan kuantitatif orang lain, sehingga penyusunan anggaran ini umumnya lebih sering
dikenal dengan perencanaan laba, yang mana anggaran dapat mengarahkan ke suatu
tujuan.
Selain untuk melakukan perencanaan, anggaran juga dapat digunakan untuk
pengendalian aktivitas perusahaan guna kelancaran perusahaan tersebut sehingga
anggaran harus tertata secara rinci, rapi, jelas, dan menyeluruh. Perusahaan dapat
menyusun anggaran dengan dua cara, yaitu secara sebagian (parsial) dan secara
keseluruhan (komprehensif). Penyusunan secara komprehensif dilakukan guna
mempermudah evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif dan pendekatan
terhadap kebijakan manajemen perusahaan. Penyusunan secara komprehensif harus
dilakukan dengan benar, hati-hati dan teliti karena kesalahan pada penyusunan
komprehensif dapat menyebabkan kesalahan pada penentuan kebijakan perusahaan
dan mempersulit pengendalian dan evaluasi terhadap aktivitas perusahaan. Untuk
dapat melakukan penyusunan komprehensif dengan tepat maka diperlukan
pemahaman tentang penyusunan anggaran komprehensif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis mengidentifikasi
masalah yang akan dibahas pada makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Anggaran Komprehensif?
2. Apa komponen yang terdapat pada Anggaran Komprehensif?
3. Bagaimana penyusunan Anggaran Komprehensif?
4. Bagaimana proses perhitungan Anggaran Komprehensif?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada
adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Anggaran Komprehensif.
2. Untuk mengetahui komponen yang terdapat pada Anggaran Komprehensif.
3. Untuk mengetahui penyusunan Anggaran Komprehensif.
4. Untuk mengetahui perhitungan Anggaran Komprehensif.
BAB II

TOERI-TEORI

2.1 Anggaran Komprehensif


Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang berisi
seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang
akan datang dalam satuan moneter (Heripson, 2015).
Komprehensif artinya menyeluruh. Dalam menyusun anggaran secara
keseluruhan (comprehensive) dikenal Comprehensive Budget. Comprehensive budget
(Anggaran komprehensif) adalah penyusunan rencana perusahaan secara
keseluruhan.
Anggaran komprehensif adalah perpaduan dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. Menurut (Christina & dkk, 2002),
anggaran komprehensif adalah instrumen sistematis dan formal untuk menyelesaikan
tugas perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dalam kegiatan operasional dan
keuangan perusahaan.
Jadi kesimpulannya anggaran komprehensif adalah rencana menyeluruh dari
sebuah perusahaan yang meliputi seluruh aktivitas mulai dari produksi hingga
penjualan. Setelah penyusunan anggaran komprehensif ini perusahaan diharapkan
dapat mendatangkan manfaat berupa adanya perencanaan yang menyeluruh dan
evaluasi hasil akhir dari perusahaan. Salah satu keunggulan dari penyusunan anggaran
komprehensif adalah dapat menghitung besarnya modal yang dibutuhkan perusahaan
dan membantu juga dalam pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-
kebijaksanaan manajemen.
2.2 Komponen-Komponen Anggaran Komprehensif
Anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi dua komponen, yaitu
Substantive Plan dan Financial Plan.
1. Substantive Plan (Rencana Substantif) adalah suatu rencana, strategi dan
asumsi yang menggambarkan tujuan baik untuk jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Komponen
substantive plan harus disusun dalam bentuk yang formal guna dapat dijadikan
penuntun sungguh-sungguh bagi perusahaan. Adapun Substantive Plan dapat
disusun dengan susunan berikut :
• Tujuan (sasaran) umum yang diinginkan perusahaan
• Tujuan (sasaran) khusus yang diinginkan perusahaan
• Penyusunan strategi perusahaan
• Penentuan berbagai asumsi dasar yang akan digunakan oleh
perusahaan untuk melakukan perencanaan
2. Financial Plan (Rencana Keuangan) adalah usaha guna mencapai segala tujuan
rencana perusahaan dan kebijakan perusahaan. Financial plan merupakan
penjabaran rencana menjadi anggaran yang memiliki nilai aspek keuangan.
Komponen financial plan ini harus disusun secara terperinci dengan
melingkupi semua tujuan, rencana, serta strategi untuk periode jangka waktu
tertentu. Komponen financial plan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
jangka waktu, yaitu Anggaran Jangka Panjang dan Anggaran Tahunan.
a. Anggaran Jangka Panjang
Perusahaan tidak hanya berdiri untuk jangka waktu satu tahun
saja, sehingga perlu dilakukannya penyusunan perencanaan kegiatan
yang akan dilakukan dalam jangka waktu panjang. Anggaran jangka
panjang merupakan kesatuan dari seluruh rencana yang disusun untuk
kegiatan pertahun yang penyusunannya dilakukan sesuai dengan pola
tujuan perusaaan saat berdirinya perusahaan tersebut. Anggaran
jangka panjang ini dinilai penting karena untuk mempermudah
perusahaan dalam menyusun anggaran tahunan.
Adapun anggaran jangka panjang meliputi :
• Penjualan, biaya, dan laba
• Penentuan besaran modal
• Perkiraan aliran kas
• Perkiraan kebutuhan tenaga kerja
b. Anggaran Tahunan
Anggaran tahunan merupakan suatu rencana kegiatan-kegiatan
tahunan yang akan dilakukan perusahaan yang disajikan dengan rinci
dalam bentuk anggaran operasional dan anggaran keuangan.
• Anggaran Operasional
Anggaran operasional adalah perencanaan seluruh
kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya yaitu
mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional dibagi menjadi
dua, yaitu :
➢ Anggaran proyeksi laba/rugi
Dalam anggaran proyeksi laba/rugi, besarnya perkiraan
laba ditaksir baik menurut bagian, jenis produk, maupun
laba keseluruhan.
➢ Anggaran pembantu laporan laba/rugi
Anggaran ini merupakan seluruh rencana kegiatan
yang mendukung penyusunan laporan laba/rugi. Anggaran
pembantu laporan laba/rugi terdiri dari :
▪ Anggaran penjualan
Anggaran penjualan merupakan dasar
penyusunan anggaran pembantu laporan laba/rugi
yang lainnya dengan teknik forecasting yang tepat,
karena apabila ada kesalahan maka akan berimbas
kepada anggaran-anggaran yang lain. Anggaran ini
membutuhkan beberapa data, yaitu : jenis, volume,
dan harga produk yang dijual, serta wilayah
pemasarannya.
▪ Anggaran produksi
Anggaran ini disusun dengan menunjang
anggaran penjualan yang sudah disusun dan
memperhatikan segala kegiatan produksi. Anggaran
produksi dibagi menjadi beberapa sub-anggaran,
yaitu:
 Anggaran jumlah yang harus diproduksi
Anggaran ini merupakan rencana jumlah
produk yang harus diproduksi dan mengacu
pada anggaran penjualan, persediaan awal
serta persediaan akhir tahun.
 Anggaran bahan mentah
Anggaran bahan mentah terdiri dari
anggaran kebutuhan bahan mentah, anggaran
pembelian bahan mentah, dan anggaran biaya
bahan mentah yang habis digunakan dalam
produksi.
 Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran ini merupakan rencana biaya
tenaga kerja yang langsung berkaitan dengan
produksi barang.
 Anggaran biaya overhead pabrik
Anggaran ini merupakan rencana semua
biaya yang digunakan untuk menghasilkan
suatu produk diluar biaya bahan dan biaya
tenaga kerja langsung.
▪ Anggaran biaya distribusi
Anggaran biaya distribusi adalah rencana seluruh
biaya yang akan dikeluarkan untuk memasarkan
produknya
▪ Anggaran biaya umum dan administrasi
Anggaran ini merupakan rencana biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi.
▪ Anggaran typr appropriasi
Rencana biaya yang tidak termasuk dalam kategori
anggaran sebelumnya, seperti untuk anggaran
pemeliharaan dan anggaran penelitian.
• Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan adalah perencanaan yang disusun
akibat dari adanya perubahan kekayaan, utang serta piutang yang
dilakukan oleh perusahaan. Anggaran keuangan ini meliputi :
➢ Anggaran proyeksi neraca
Anggaran ini merupakan perencanaan yang
menggambarkan perkiraan seluruh aktiva dan passive yang
akan dimiliki perusahaan di akhir periode produksi.
➢ Anggaran pembantu proyeksi neraca
Anggaran ini memfokuskan pada masing-masing pos
yang terdapat didalam neraca yang berhubungan dengan
likuiditas perusahaan.
➢ Anggaran penambahan modal
Anggaran ini merupakan perencanaan penambahan
modal untuk masa yang akan datang
➢ Anggaran penyusutan aktiva
Perusahaan harus menyusun anggaran ini secara
khusus karena perusahaan memiliki aktiva tetap lebih dari
satu dan berbeda-beda sehingga metode perhitungan
penyusutannya juga berbeda-beda.
2.3 Menyusun Anggaran Komprehensif
1. Identifikasi dan evaluasi variabel eksternal
Mengamati perubahan lingkungan makro dan industri untuk melihat peluang dan
ancaman ayng harus dihadapi di lingkungan tersebut.
2. Pengembangan tujuan umum perusahaan
Perusahaan harus merumuskan tujuan umum yang ingin dicapai sebelum
merumuskan strategi. Tujuan umum berisi visi dan misi perusahaan serta
keyakinan dan nilai dasar yang menggambarkan fondasi dasar tempat perusahaan.
3. Pengembangan sasaran khusus perusahaan
Perusahaan harus memiliki manajemen yang bagus untuk mendapatkan
pencapaian sasaran yang bersifat khsus yang nantinya akan memberikan
gambaran dasar bagi pengukuran kinerja.
4. Pengembangan dan evaluasi strategi perusahaan
Untuk menemukan alternatif terbaik demi tercapainya tujuan umum yang telah
direncanakan.
5. Instruksi perencanaan manajemen eksekutif
Tahap ini adalah tahap komunikasi dari rencana substantif kepada manajemen
tingkat bawah dan menengah untuk mengkomunikasikan bagaimana caranya
mengembangkan rencana laba yang strategis dan taktis.
6. Persiapan evaluasi perencanaan proyek
Setiap proyek perlu mengembangkan rencana proyek dan rencana periodik untuk
mengambil keputusan dan perencanaan selanjutnya.
7. Pengembangan dan persetujuan rencana laba strategis dan taktis
Setelah manajer dari berbagai pusat tanggung jawab menerima instruksi
perencanaan manajemen eksekutif dan rencana proyek, maka manajer dari
berbagai pusat tanggung jawab dapat memulai aktivitas intensifnya untuk
mengembangkan rencana laba secara strategis maupun taktis yang disusun secara
bersamaan.
8. Penggunaan laporan kinerja periodik
Berisi Laporan kinerja aktual periodik, membandingkan kinerja aktual dengan
kinerja yang direncanakan dan memperlihatkan setiap perbedaan sebagai varians
kinerja yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
2.4 Proses Penyusunan Anggaran Komprehensif
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai
berikut:
1. Penjualan dirinci menurut bulan/ kwartalan/ semester dan tahunan.
2. Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk.
3. Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran.
Langkah-langkah umum:
1. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar penyusunan
anggaran penjualan.
2. Membuat perkiraan penjualan/ target penjualan untuk tiap periode.
3. Perkiraan penjualan disusun dengan mempertimbangkan hasil analisis
perkiraan kondisi ekonomi makro, analisis industri dan persaingan, juga
analisis prestasi penjualan tahun-tahun lalu.
4. Perkiraan penjualan selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metoda
perkiraan/ peramalan yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Menyajikan jumlah penjualan yang dianggarkan
6. Jumlah penjualan yang dianggarkan disajikan dalam bentuk tabel yang dalam
bentuk paling sederhana setidaknya memuat informasi waktu, jumlah
penjualan yang dianggarkan dalam unit, harga dan jumlah penjualan dalam
satuan unit moneter.
Dalam penyusunan anggaran penjualan, dapat digunakan tabel-tabel untuk
menyajikan laporan anggaran penjualan. Beberapa tabel tersebut adalah
sebagai berikut:
Produk A
Harga jual Total
Periode Unit
per unit penjualan
a b c = a.b
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
JUMLAH
Tabel 2.1
Anggaran Penjualan Satu Jenis Produk

Total
penjua-lan
Periode Produk A Produk B
produk A
dan B
Harga Harga Total
Total penju-
Unit jual per Unit jual per penju-
alan
unit unit alan
a b c = a.b d e f = d.e g=c+f
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
JUMLAH
Tabel 2.2
Anggaran Penjualan Dua Jenis Produk

Produk A
Jawa Sumatera
Harga Harga
Periode Total
Unit jual per Unit jual per Total penjualan
penjualan
unit unit
a b c=axb d e f=dxe
Januari
Februari
Maret
Kwartal I
Kwartal II
Kwartal III
Kwartal IV
Jumlah
Tabel 2.3
Anggaran Penjualan Satu Jenis Produk pada Dua Daerah Pemasaran

b. Anggaran Kas
Dalam penyusunan anggaran kas ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu:
1. Tentukan arus kas masuk ke perusahaan dalam sebulan
2. Tentukan arus kas keluar dari perusahaan dalam sebulan
3. Arus kas masuk harus lebih besar dari arus keluar
4. Saldo akhir untuk bulan pertama menjadi saldo akhir untuk bulan kedua
5. Konsisten dengan anggaran kas selama periode yang direncanakan
c. Anggaran Administrasi
Anggaran beban administrasi dan umum merupakan salah satu unsur beban
usaha. Beban usaha terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan
umum. Oleh karena itu, beban administrasi dan umum adalah beban usaha
dikurangi beban penjualan. Beban administrasi dan umum adalah beban selain
beban penjualan, selain harga pokok barang terjual, selain beban non usaha.
Sebagaimana halnya dengan anggaran-anggaran yang lain, anggaran beban
usaha (operating expenses) juga tidak ada bentuk standar yang harus
dipergunakan. Ini artinya bahwa masing-masing perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya, sesuai dengan keadaan
perusahaan masing-masing. Contoh Bentuk Anggaran Beban Usaha:
PT “GATRA&OSA”
Anggaran Beban Usaha (Operating Expenses)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2011
Biaya Penjualan:
• Biaya gaji tenaga penjualan…………………………………………...Rp 715.000
• Biaya iklan……………………………………………………………………Rp 360.000
• Biaya Perjalanan…………………………………………………………...Rp 115.000
Total Biaya Penjualan…………………………………………………………..Rp 1.190.000

Biaya Administrasi&Umum:
• Biaya gaji pejabat kantor……………………………………………….Rp 360.000
• Biaya gaji pegawai kantor………………………………………………Rp 258.000
• Biaya sewa kantor…………………………………………………….......Rp 34.000
• Biaya perlengkapan kantor…………………………………………….Rp 18.000
• Biaya administrasi rupa-rupa…………………………………………Rp 25.000
Total biaya administrasi&umum…………………………………………....Rp 695.000
Total biaya penjualan dan administrasi&umum………………………Rp 1.885.000

d. Anggaran Laba Rugi


Informasi yang perlu disajikan dalam penyusunan laporan anggaran laba rugi
adalah sebagai berikut:
1) Menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
(penjualan hasil produksi/penjualan barang dagangan/memberikan service)
diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual, sehingga
diperoleh laba kotor.
2) Menunjukan biaya-biaya operasi yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya
administrasi&umum (operating expense)
3) Menunjukan harga hasil yang dipeoleh di luar operasi pokok perusahaan
yang diikuti dengan biaya di luar usaha pokok perusahaan.
4) Menunjukkan laba rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
Untuk menyusun atau menyajikan laporan anggaran laba rugi, terdapat
dua pendekatan yang bisa dipakai yaitu:
1) Laporan Laba-Rugi metode Full Costing; dimana bentuk penyajian.
Laporan Laba-Rugi metode Full Costing adalah sebagai berikut:
Laporan Laba-Rugi (Metode Full Costing):
Hasil Penjualan Rp 5.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 2.500.000 –
Laba Bruto Rp 2.500.000
Biaya Administrasi dan Umum Rp 500.000
Biaya Pemasaran Rp 750.000 –
Laba Bersih Usaha Rp 1.250.000

2) Laporan Laba-Rugi metode Variable Costing; dimana bentuk


penyajian. Laporan Laba-Rugi metode Variable Costing:
Laporan Laba-Rugi (Metode Variable Costing):
Hasil Penjualan Rp 5.000.000
Dikurangi Biaya-biaya variabel:
Biaya produksi variabel Rp 1.500.000
Biaya pemasaran variabel Rp 500.000
Biaya adm.&umum variabel Rp 300.000
Rp 2.300.000
Laba Kontribusi Rp 2.700.000
Dikurangi Biaya Tetap:
Biaya produksi tetap Rp 1.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp 250.000
Biaya adm.&umum tetap Rp 200.000
Rp 1.450.000
Laba Bersih Usaha Rp 1.250.000

e. Anggaran Neraca
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan,
utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan
yang dilakukan perusahaan. Anggaran keuangan terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1) Anggaran Proyeksi Neraca
Anggaran Proyeksi Neraca mencerminkan perkiraan semua aktiva dan pasiva
yang akan dimiliki oleh perusahan pada akhir suatu periode produksi.
Aktiva:
• Aktiva tetap
• Aktiva lancar
Pasiva:
• Utang jangka pendek
• Utang jangka panjang
• Modal sendiri
2) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca
Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada dalam neraca, terutama
pos-pos yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan. Pos-pos
tersebut antara lain:
Anggaran Kas yang terdiri dari:
• Aliran kas masuk
• Aliran kas keluar
Aliran kas masuk dapat berasal dari:
• Penjualan produk secara tunai
• Penagihan piutang-piutang dari penjualan kredit.
• Penerimaan-penerimaan lain (bunga, dividen dan lain-lain)
• Penjualan aktiva.
• Pinjaman-pinjaman.
Sedangkan aliran kas keluar dapat berasal dari:
• Pembelian bahan mentah untuk keperluan produksi.
• Pembayaran upah tenaga kerja (buruh).
• Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik,
telepon, alat-alat tulis dan lain-lain).
• Pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan expansi (pembelian
mesin-mesin baru, perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).
2.5 Anggaran komprehensif perspektif syariah
Dalam menyusun anggaran secara keseluruhan harus terdapat Nilai-nilai dasar
hukum Islam. Nilai-nilai dasar tersebut adalah kejujuran (sidq,amanah), keadilan,
pertanggungjawaban, kemanfaatan dan kesejahteraan. Adapun penerapan nilai-nilai
dasar hukum Islam seperti shidq dan amanah ke dalam fiqh anggaran didasarkan
kepada kaidah ushul fiqh yang menegaskan bahwa: yang artinya ” sesuatu kewajiban
tidak sempurna pelaksanaannya kecuali dengan adanya sesuatu hal, maka sesuatu hal
tersebut hukumnya wajib pula”. Dalam pengelolaan anggaran, kejujuran (shidq)
tersebut adalah suatu kewajiban, yang tidak bisa dijalankan kecuali dengan penerapan
prinsip transparansi anggaran. Oleh karena itu berdasarkan kaidah tersebut maka,
melakukan transparansi anggaran adalah wajib. Dalam pandangan Islam, menghindari
transparansi anggaran adalah suatu kemaksiatan. Perilaku jujur (shidq) sangat
berkaitan dengan sifat amanah. Bila karakter amanah (dapat dipercaya) dipelihara,
maka kejujuran (shidq) dapat ditegakkan. Dalam hal ini shidq berkaitan dengan proses
informasi anggaran, sedangkan amanah berkaitan dengan komitmen untuk
mengalokasikan dan mendistribusikan anggaran kepada yang berhak dalam rangka
implementasi nilai-nilai kemanfaatan, kesejahteraan dan pertanggungjawaban.
Pengendalian shidq dan amanah dilakukan dengan membangun sistem pengawasan.
Sistem kontrol atau pengawasan ini harus diimplementasikan dengan sangat tegas dan
didukung oleh supremasi hukum yang mencerminkan nilai-nilai keadila. Berdasarkan
kepada kaidah ushul fiqh di atas, dapat ditegaskan bahwa pengawasan anggaran adalah
suatu kewajiban karena, penerapan shidq dan amanah tidak akan berjalan, tanpa
adanya pengawasan. Pengawasan tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa
transparansi anggaran. Oleh karena itu dalam perspektif fiqh anggaran, menegakkan
transparansi anggaran adalah pelaksanaan ibadah yang menempati kedudukan yang
mulia dalam agama.
BAB II

STUDI KASUS

PT Texco adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furnitur. Dalam


hal ini hanya satu jenis produk yang akan dianalisis, yaitu kursi pimpinan. Data penjualan
11 tahun terakhir perusahaan ini ditampilkan dalam tabel berikut.
1. Anggaran Penjualan
Estimasi Penjualan Pada 2020
Dalam melakukan estimasi penjualan untuk 2020, data yang digunakan adalah data
historis, yaitu data yang tertera dalam tabel 1, dengan menggunakan metode
forecasting yaitu metode least square method dengan sistim manual.
Tabel 1
PT TEXCO
Perhitungan least square, estimasi penjualan
Tahun Y (000) X X2 XY

2009 150 -5 25 - 750


2010 155 -4 16 - 620
2011 165 -3 9 - 495
2012 160 -2 4 - 320
2013 155 -1 1 - 155
2014 165 0 0 0
2015 170 1 1 170
2016 165 2 4 320
2017 170 3 9 510
2018 175 4 16 700
2019 180 5 25 900

Total 1.810 0 110 260

Dari tabel 1 dimasukan ke dalam rumus :

Y = a + b(x) a = ΣY / n
b = ΣXY/ΣX2

Dari tabel 2 tersebut dapat diketahui : ΣY = 1.810, ΣX2 = 110 dan ΣXY = 260, maka : a = 1.810
/ 11 = 165, b = 260 / 110 = 2,36 dari hasil ini dimasukan dalam persamaan garis lurus
yaitu Y = a + b(X).
Y2020 = 165 + 2,36 (6)
Y2020 = 179,16 dibulatkan menjadi 179, dalam ribuan menjadi 179.000 unit. Komposisi
penjualan tahun 2020 pada PT Texco diatur sebagai berikut. Triwulan 1 = 25%, triwulan 2
= 25%, triwulan 3 = 20% dan triwulan 4 = 30%. Komposisi ini diatur sedemikan rupa,
sehingga kebijakan persediaan dapat dilakukan sesuai dengan permintaan.
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi penjualan untuk 2020 dan sesuai dengan
komposisi persentase penjualan adalah sebagai berikut: Triwulan 1 = 25% X 179.000 unit
= 44.750 unit, triwulan 2 = 44.750 unit, triwulan 3 = 35.800 unit dan triwulan 4 = 53.700
unit. Penjualan pada triwulan 3 adalah penjualan yang paling tinggi.
Dalam menyusun anggaran penjualan, setelah estimasi penjualan ditetapkan, maka,
selanjutnya adalah menetapkan harga jual untuk 2020. Dalam kasus ini, PT Texco
menetapkan harga jualnya dengan menggunakan teknik forecasting, yaitu menggunakan
metode yang sama (least square atau metode kuadrat terkecil). Untuk melakukan estimasi
harga jual pada 2020 akan digunakan data historis harga jual dari 2009 sampai dengan
2020.
Tabel 2
PT TEXCO
Perhitungan least square, estimasi harga jual
Tahun Y ( Rp.000) X X2 XY
2009 2.675 -5 25 - 13.375
2010 2.750 -4 16 - 11.000
2011 2.850 -3 9 - 8.550
2012 3.200 -2 4 - 6.400
2013 4.350 -1 1 - 4.350
2014 4.450 0 0 0
2015 4.550 1 1 4.550
2016 4.650 2 4 9.300
2017 4.650 3 9 13.950
2018 5.250 4 16 21.000
2019 5.500 5 25 27.500
Total 44.875 0 110 32.625

Hasil perhitungan dari tabel 3 dapat diketahui : ΣY = 44.875, ΣX2 = 110 dan ΣXY =
32.625. jadi a = 44.875 / 11 = 4.080 dan b = 32.625 / 110 = 291. Kemudian kita masukan
dalam persamaan garis lurus yaitu Y = a + b (X) . Jadi Y = 4.080 + 291 (X).
Y 2020 = 4.080 + 291 (6) = 5.826, maka, harga jual untuk 2020 diketahui sebesar Rp.
5.826.000,00 per unit, dibandingkan dengan harga tahun 2019 sebesar Rp. 5.500.000,00
naik sebesar 6%.
Menyusun Anggaran Penjualan 2020
Untuk kasus ini jumlah penjualan yang direncanakan untuk 2020 adalah sebesar 179.000
unit dengan harga yang telah ditetapkan sesuai dengan hasil estimasi, Rp. 5.826.000,00
per unit.
Tabel 3
PT TEXCO
Anggaran penjualan tahun 2020
Periode/Komposisi Rencana Harga /unit Total penjualan
penjualan (Rp.000) (RP.000)
179.000 unit
Triwulan 1, 25% 44.750 5.826 260.713,5
Triwulan 2 , 25% 44,750 5.826 260.713,5
Triwulan 3 , 20% 35.800 5.826 208.570,8
Triwulan 4 , 30% 53.700 5.826 312.856,2
Total 179.000 5.826 1.042.854

2. Anggaran Produksi
Menyusun Anggaran Produksi 2020
Berdasakan hasil penyusunan anggaran penjualan, anggaran penjualan diketahui
sebanyak 179.000 unit, persediaan awal sebanyak 150 unit, sedang persediaan akhir
sebanyak 100 unit. Formula untuk menyusun anggaran produksi adalah :
Keterangan Jumlah (unit)
Rencana penjualan 179.000
Persediaan akhir 100
179.100
Persediaan awal 150
Anggaran produksi 178.950
Karena komposisi penjualan dalam satu tahun PT Texco adalah triwulanan, maka,
anggaran produksi pun berdasarkan triwulanan, yaitu triwulan 1 sampai dengan triwulan
4 --- anggaran produksi yang sudah diketahui sebanyak 178.950 unit akan dibagi dengan 4
triwulan sama dengan 44.737,5 sama dengan komposisi anggaran produksi bulanan.
Hasilnya adalah pecahan. Karena hasilnya pecahan, maka 44.737,5 unit dibulatkan ke
bawah menjadi 44.700 unit, maka 44.700 unit x 4 triwulan = 178.800 unit, dalam hal ini
terjadi selisih sebesar 178.950 unit – 178.800 unit = 150 unit. Selisih ini akan dialokasikan
ke triwulan 4, sehingga jumlah masing-masing triwulan adalah; triwulan 1 akan diproduksi
44.700 unit; triwulan 2 sebanyak 44.700 unit; triwulan 3 sebanyak 44.700 unit; sedang
triwulan 4 sebanyak 44.700 unit + 150 unit sama dengan 44.850 unit. Jumlah masing-
masing triwulan dapat disusun sebagai anggaran produksi untuk 2020 adalah :
Tabel 4
PT TEXCO
Anggaran produksi tahun 2020
(pola produksi stabil dalam unit)
Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Angg.penjualan 44.750 44.750 35.800 53.700
Persediaan akhir 100 50 8.950 100
Persediaan awal 44.800 44.750 44.850 53.800
150 100 50 8.950
Produksi 44.700 44.700 44.700 44.850
3. Anggaran Pembelian Bahan
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Tabel 5
PT TEXCO
Anggaran kebutuhan bahan mentah langsung tahun 2020
Periode Anggaran Busa super Kulit
produksi (lembar) (meter)
SUR Jml.kebut, SUR Jml.Kebut.
Triwulan 1 44.700 3 134.100 5 223.500
Triwulan 2 44.700 3 134.100 5 223.500
Triwulan 3 44.700 3 134.100 5 223.500
Triwulan 4 44.850 3 134.550 5 224.250
TOTAL 178.950 3 536.850 5 894.750
Tabel 6
Anggaran kebutuhan PT TEXCO
bahan mentah langsung 2020
Periode Anggaran Besi Vernikel Roda Puter
Produksi SUR Jumlah kebut. (SUR) Jumlah kebut.
(meter) (buah)
Triwulan 1 44.700 2 89.400 4 buah 178.800 bh
Triwulan 2 44.700 2 89.400 4 buah 178.800 bh
Triwulan 3 44.700 2 89.400 4 buah 178.800 bh
Triwulan 4 44.850 2 89.700 4 buah 179.400 bh
TOTAL 178.950 2 357.900 4 buah 715.800 bh
Anggaran Pembelian Bahan Mentah
Tabel 7
PT TEXCO
Persediaan bahan mentah langsung
Jenis bahan mentah Persediaan awal Persediaan akhir
Busa super 50.000 lembar 45.000 lembar
Kulit 100.000 meter 75.000 meter
Besi vernikel 40.000 meter 35.000 meter
Roda puter 150.000 buah 125.000 buah
Tabel 8
PT TEXCO
Anggaran pembelian bahan mentah langsung
Keterangan Busa super Kulit Besi vernikel Roda puter
(meter) (meter) (meter) (buah)
Kebutuhan 536.850 894.750 357.900 715.800
Persediaan akhir 45.000 75.000 35.000 125.000
581.850 969.750 392.900 840.800
Persediaan awal 50.000 100.000 40.000 150.000
Pembelian 531.850 869.750 352.900 690.800

Anggaran Biaya Bahan Mentah Langsung


Tabel 9
PT TEXCO
Anggaran biaya bahan mentah langsung tahun 2010
Rencana Harga/satuan Total biaya
Jenis bahan pembelian (Rp.) bahan mentah
(Lbr./Meter/Buah) langsung
(Jutaan Rupiah)
Busa super 531.850 35.000,00 18.614.750
Kulit 869.750 25.000,00 21.743,750
Besi vernikel 352.900 15.000,00 5.293,500
Roda puter 690.800 10.000,00 6.908,000
Total 52.560,000
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Anggaran jam kerja langsung
Tabel 10
PT TEXCO
Standar usage rate dan tarif upah per jam
Jenis Departemen Standar Usage Rate Tarif per jam
Pemotongan 0,25 jam Rp. 15.000,00
Perakitan 0,5 jam Rp. 17.500,00
Anggaran jumlah jam kerja langsung yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah produksi
yang akan dilakukan terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 11
Anggaran jumlah jam kerja langsung kursi
pimpinan
Periode Rencana Dep. Pemotongan Dep. Perakitan
produksi SUR Jml. Dlh. SUR Jml. Dlh
Triwulan 1 44.700 0,25 11.175 0.5 22.350
Triwulan 2 44.700 0,25 11.175 0,5 22.350
Triwulan 3 44.700 0,25 11.175 0,5 22.350
Triwulan 4 44.700 0,25 11.175 0,5 22.350
Total 44.700 89.400

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Tabel 12
Anggaran biaya tenaga kerja langsung tahun
2020
Departemen Jml. Jam kerja Tarif perjam Total anggaran biaya
langsung (DLH) kerja langsung tenaga kerja
langsung
Pemotongan 44.700 Rp. 15.000,00 Rp. 670.500.000,00
Perakitan 89.400 Rp. 17.500,00 Rp.1.564.500.000,00
Total Rp. 2.235.000.000,00

5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Anggaran biaya overhead pabrik tahun 2020
Jenis Biaya Jumlah
1. Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 175.000.000,00
2. Biaya bahan baku tidak langsung Rp. 10.000.000,00
3.Penyusutan Rp. 50.000.000,00
4. Biaya listrik dan air pabrik Rp. 150.000.000,00
Total Rp. 385.000.000,00
6. Anggaran Keuangan
UD. VENUS yang menjadi distributor kertas akan menyusun anggaran kas bulanan
periode Juli s/d Desember 2002 (6 bulan) dari data adalah sebagai berikut:
a. Saldo piutang tanggal 1 Juli 2002 = Rp 0
Saldo kas tanggal 1 Juli 2002 = Rp 200.000
Saldo kas minimum ditetapkan = Rp 180.000
b. Penjualan:
Juli Rp 1.000.000,-
Agustus Rp 1.200.000,-
September Rp 1.400.000,-
Oktober Rp 1.200.000,-
Nopember Rp 1.400.000,-
Desember Rp 1.000.000,-
Dengan pola sebagai berikut:
60 % dari padanya adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit
dgn cara:
• 40% diterima pada bulan terjadinya penjualan
• 40% diterima satu bulan sesudahnya
• 20% diterima dua bulan sesudahnya
c. 10% dari penjualan kredit dicadangkan untuk piutang yang diduga tidak akan
dapat ditagih
d.
Bulan Penerimaan yang lainnya Pengeluaran Kas
Juli Rp 56.000 Rp 350.000
Agustus Rp 202.000 Rp 400.000
September Rp 192.000 Rp 500.000
Oktober Rp 58.000 Rp 800.000
Nopember Rp 164.400 Rp 950.000
Desember Rp 168.000 Rp 1.900.000
BAB III
SOAL
4.1 Pilihan Ganda

1. Dibawah ini yang bukan termasuk dalam anggaran pembantu laba/rugi adalah
a. Anggaran penjualan
b. Anggaran produksi
c. Anggaran biaya distribusi
d. Anggaran penambahan modal
2. Dibawah ini yang termasuk ke dalam anggaran produksi adalah
a. Anggaran bahan mentah, anggaran biaya distribusi, anggaran tenaga kerja
langsung
b. Anggaran jumlah yang harus diproduksi, anggaran bahan mentah,
anggaran tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik
c. Anggaran biaya overhead pabrik, anggaran biaya distribusi, anggaran biaya
umum dan administrasi
d. Anggaran biaya umum dan administrasi, anggaran biaya distribusi, anggaran
typr appropriasi
3. Anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya harus dapat menggambarkan …..
a. Penjualan yang terperinci menurut bulan
b. Penjualan yang terperinci menurut jenis produk
c. Penjualan yang dilakukan menurut daerah pemasaran
d. a, b, dan c benar
4. Didalam anggaran kas terdiri dari anggaran ….
a. Aliran kas masuk
b. Aliran kas keluar
c. Anggaran bulanan
d. Aliran kas masuk dan aliran kas keluar
5. Yang tidak termasuk dalalm anggaran komprehensif adalah ….
a. Anggaran penjualan
b. Anggaran produksi
c. Anggaran biaya overhead
d. Anggaran sehari-hari
4.1 Soal Essay
1. Apa yang dimaksud dengan anggaran komprehensif menurut christina ?
Anggaran komprehensif adalah instrumen sistematis dan formal untuk
menyelesaikan tugas perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dalam kegiatan
operasional dan keuangan perusahaan.
2. Anggaran komprehensif dikelompokkan menjadi 2 komponen. Jelaskan
secara singkat ?
Substantive Plan (Rencana Substantif) adalah suatu rencana, strategi dan
asumsi yang menggambarkan tujuan baik untuk jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang yang diinginkan oleh sebuah perusahaan. Financial Plan (Rencana
Keuangan) adalah usaha guna mencapai segala tujuan rencana perusahaan dan
kebijakan perusahaan. Financial plan merupakan penjabaran rencana menjadi
anggaran yang memiliki nilai aspek keuangan.
3. Komponen Financial plan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan jangka
waktu, yaitu anggaran jangka panjang dan anggaran tahunan. Jelaskan
perbedaan keduanya ?
Anggaran jangka panjang adalah kesatuan dari seluruh rencana yang
disusun untuk kegiatan pertahun yang penyusunannya dilakukan sesuai dengan
pola tujuan perusaaan saat berdirinya perusahaan tersebut.
Anggaran tahunan adalah suatu rencana kegiatan-kegiatan tahunan yang
akan dilakukan perusahaan yang disajikan dengan rinci dalam bentuk anggaran
operasional dan anggaran keuangan.
4. Informasi apa saja yang perlu disajikan dalam penyusunan laporan anggaran
laba rugi?
1) Menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
(penjualan hasil produksi/penjualan barang dagangan/memberikan service)
diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual, sehingga diperoleh
laba kotor.
2) Menunjukan biaya-biaya operasi yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya
administrasi&umum (operating expense).
3) Menunjukan harga hasil yang dipeoleh di luar operasi pokok perusahaan yang
diikuti dengan biaya di luar usaha pokok perusahaan.
4) Menunjukkan laba rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
5. Menurut Anda, seberapa penting penyusunan anggaran komprehensif bagi
perusahaan?
Menurut saya sangat penting, karena dengan menyusun anggaran
komprehensif perusahaan dapat mengetahui perencanaan secara menyeluruh,
melakukan pengawasan kegiatan operasional, dan dapat melakukan evaluasi akhir
yang tepat bagi perusahaan.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Anggaran komprehensif merupakan suatu penyusunan catatan anggaran
perusahaan secara keseluruhan atau menyeluruh. Anggaran komprehensif
memberikan beberapa manfaat seperti adanya pendekatan secara sistematis
terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi
tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran
komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Dalam penyusunan suatu anggaran komprehensif tedapat dua syarat
manajerial yaitu syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-
pokok kebijakan (rencana) jangka panjang, syarat yang kedua manajer telah
menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka panjang kedalam rencana jangka
pendek secara berkesinambungan.
Terdapa dua komponen dalam anggaran komprehensif yaitu rencana
substantif (meliputi tujuan umum perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi
perusahaan dan instruksi perencanaan manajemen eksekutif) dan rencana
keuangan (meliputi anggaran operasional dan anggaran keuangan).

B. Saran
Demikianlah isi pembahasan dari makalah ini, namun sebagai manusia yang
tidak sempurna kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta
kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya baik dari segi isi, pengetikan,
dan kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu kiranya bisa dimaklumi.
Namun demikian, segala masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa depan.
Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I Made. (2010). ANALISIS ANGGARAN KOMPREHENSIF PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR. Jurnal Ilmu dan Budaya. 32(23).

Arsonta, R. (2019). PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF PADA UKM SEPATU SELLO


SHOE MALANG (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Aziz, M. (2020). PENGANGGARAN KORPORASI BISNIS. Forum Pemuda Aswaja.

Darwis, D., & Yusiana, T. (2016). Penggunaan Metode Analisis Historis Untuk Menentukan
Anggaran Produksi. EXPERT: Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan
Teknologi, 6(2).

Ulliyawatik, U. (2017). APPLICATION OF COMPREHENSIVE BUDGET PREPARATION ON


UMKM BATIK MALANG (Study at UMKM Batik Blimbing-Malang). Manajemen
Bisnis, 7(1).

Vuzi Fandiyah, L. (2020). PERAMALAN PENJUALAN BERAS PADA UD. ELANG PERKASA
PONOROGO SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF TAHUN
2020 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
GLOSARIUM

1. Anggaran Rencana menyeluruh dari sebuah perusahaan


Komprehensif yang meliputi seluruh aktivitas mulai dari
produksi hingga penjualan.
2. Substantive Plan Suatu rencana, strategi dan asumsi yang
menggambarkan tujuan baik untuk jangka
pendek maupun tujuan jangka panjang yang
diinginkan oleh sebuah perusahaan.
3. Financial Plan Usaha guna mencapai segala tujuan rencana
perusahaan dan kebijakan perusahaan.
4. Operating expense Menunjukan biaya-biaya operasi yang terdiri dari
biaya penjualan dan biaya administrasi dan
umum.
5. Extra ordinary gain or Menunjukkan laba rugi yang insidentil
loss
6. Anggaran biaya Rencana seluruh biaya yang akan dikeluarkan
distribusi untuk memasarkan produknya

Anda mungkin juga menyukai