Anda di halaman 1dari 13

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG

Jurnal AKSARA PUBLIC


Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI


TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK INDONESIA

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Putri Kharisma, Vargo Christian L Tobing
Program Studi Akuntansi Universitas Putera Batam
(Naskah diterima: 1 Januari 2020, disetujui: 1 Februari 2020)

Abstract
Dividend policy is a decision of a company to distribute profits generated in the form of
dividends or will be retained in the form of retained earnings. Dividend policy is influenced by
net income and operating cash flow. The purpose of this study is to determine whether there is
an influence between net income and operating cash flow on dividend policy. The independent
variables in this study are net income and operating cash flow, while the dependent variable in
this study is the dividend policy measured by the dividend payout ratio. The population in this
study were manufacturing companies on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2018. The
sample in this study were 45 data consisting of 9 companies and 5 years of research. The method
used in this research is descriptive statistics, classic assumptions, and influence tests. The results
of this study the researchers found that partially net income had no significant effect on dividend
policy measured using the dividend payout ratio and partially operating cash flow did not
significantly influence the dividend policy measured using the dividend payout ratio. Partially,
net profit and operating cash flow together do not significantly influence dividend policy as
measured by dividend payout ratio.
Keywords: Net Profit, Operating Cash Flow and Dividend Policy.
Abstrak
Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan untuk mendistribusikan laba yang dihasilkan
dalam bentuk dividen atau akan dipertahankan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan dividen
dipengaruhi oleh laba bersih dan arus kas operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh antara laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan
dividen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah laba bersih dan arus kas operasi,
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang diukur dengan
rasio pembayaran dividen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2014-2018. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 data yang terdiri
dari 9 perusahaan dan 5 tahun penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji pengaruh. Hasil penelitian ini para peneliti
menemukan bahwa laba bersih secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen yang diukur dengan dividend payout ratio dan arus kas operasi secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio.
Laba bersih dan arus kas operasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio.
Katakunci: Laba Bersih, Arus Kas Operasi dan Kebijakan Dividen.
171
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

I. PENDAHULUAN dihasilkan oleh perusahaan emiten besar,

K
eputusan dalam membagikan laba maka dividen yang dibagikan juga besar,
dalam bentuk dividen atau malah sedangkan jika laba yang dihasilkan oleh
ditahan dalam bentuk laba ditahan perusahaan kecil maka dividen yang dibagikan
disebut kebijakan dividen. Kebijakan dividen relatif kecil. Namun jika laba yang dihasilkan
disetiap perusahaan akan berbeda-beda, baik perusahaan fluktuatif, maka sebaiknya
dalam jenis dividen maupun besaran dividen kebijakan dividen yang dibuat adalah kecil
yang dibagikan. Setiap keputusan kebijakan untuk menjaga kestabilannya.
dividen yang diambil oleh perusahaan harus Penelitian sebelumnya (Mulyaningsih &
tetap memperhatikan tujuan utama dari Rahayu, 2016) menyatakan bahwa terdapat
perusahaan yaitu kesejahteraan para pengaruh positif yang signifikan antara laba
pemegang saham dan meningkatkan nilai bersih dan kebijakan dividen. Namun
perusahaan. Perusahaan dalam menetapkan penelitian lainnya (Ivan Leo. Leny Suzan &
kebijakan dividen harus bijak dan Dewa, 2017) menyatakan bahwa laba bersih
memperhatikan faktor-faktor yang secara parsial tidak berpengaruh signifikan
mempengaruhi kebijakan dividen tersebut. terhadap kebijakan dividen. Faktor lainnya
Faktor pertama yang akan mempengaruhi yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen
kebijakan dividen adalah laba bersih. adalah arus kas operasi. Arus kas berguna
Laba merupakan tujuan utama untuk memberi informasi mengenai dari mana
perusahaan dalam menjalankan bisnis, tanpa kas berasal dan bagaimana kas digunakan oleh
laba maka kegiatan operasional perusahaan perusahaan. Apabila arus kas operasi
akan terganggu (Tobing, 2018). Laba bersih mengalami perubahan, biasanya laba bersih
adalah laba yang diperoleh setelah perusahaan juga mengalami perubahan di
mengurangi pendapatan dan biaya, informasi masa mendatang yang akan berdampak pada
ini terdapat di laporan laba rugi. Laba bersih kebijakan dividen perusahaan.
berkaitan dengan kebijakan dividen karena Arus kas operasi berkaitan dengan
merupakan pertimbangan utama perusahaan kebijakan dividen, karena arus kas operasi
dalam menetapkan kebijakan dividen. menggambarkan kegiatan operasi perusahaan
Menurut (Harahap, 2018) jika laba yang dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang

172
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

menghasilkan laba yang tinggi belum tentu Salah satu laporan yang dapat menarik minat
memiliki ketersediaan kas yang mencukupi. investor adalah laporan laba dan rugi, arus kas
Jika perusahaan tidak memiliki ketersediaan dan juga kebijakan dividen yang dibagikan
kas yang mencukupi maka perusahaan tidak setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk
dapat membagikan kebijakan dividen mengetahui pengaruh dari laba bersih dan arus
sekalipun mengalami laba. Perusahaan kas operasi terhadap kebijakan dividen selama
memiliki ketersediaan kas atau tidak, dapat 5 tahun dari periode 2014 sampai 2018.
dilihat melalui arus kas operasi. Penelitian II. KAJIAN TEORI
sebelumnya (Febrina & Hj.Hafsah, 2016) 2.1 Laba Bersih
menyatakan bahwa arus kas operasi tidak Menurut (Sirait, 2014) Laporan laba rugi

berpengaruh terhadap kebijakan dividen. ialah laporan yang melaporkan kinerja

Namun, peneliti lainnya (Hidayat, 2017) perusahaan dalam menjalankan operasinya

menyatakan bahwa arus kas operasi pada jangka waktu tertentu. Laporan ini

berpengaruh positif signifikan terhadap melaporkan penghasilan dan biaya, serta laba

kebijakan dividen. atau rugi selama periode tertentu. Menurut

Objek dalam penelitian ini adalah (Hery, 2012) laba bersih bersumber dari

perusahaan manufaktur sektor industri barang transaksi penghasilan, pengeluaran,

konsumsi. Alasan peneliti mengambil sektor keuntungan, dan kerugian, yang terdapat

industri barang konsumsi karena sektor ini dalam laporan laba rugi. Angka laba bersih

terus mengalami pertumbuhan dan dapat tahan akan didapat dari laba dari operasi berlanjut

melalui krisis dibanding dengan sektor +/- keuntungan atau kerugian dari operasi

lainnya, dikarenakan industri barang dan yang dihentikan – kerugian luar biasa.

konsumsi adalah salah satu kebutuhan dari Menurut kasmir dalam penelitian (Rinjani &

masyarakat. Banyaknya kebutuhan Hasanah, 2019) laba bersih merupakan laba

masyarakat akan barang dan konsumsi yang dihitung atas biaya, yaitu biaya

membuat perusahaan dalam sektor ini perusahaan dalam periode tertentu yang

bersaing untuk menghasilkan produk yang termasuk pajak.

baik, dan juga membuat laporan kinerja yang


baik guna menarik investor untuk berinvestasi.

173
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

2.2 Arus Kas Operasi merupakan sebuah keputusan apakah laba


Menurut (Surya, 2012, hal. 48) Jumlah yang dihasilkan perusahaan akan dibagikan
arus kas yang berasal dari aktivitas operasi kepada para pemegang saham sebagai dividen
menjadi indikator penting dalam menentukan atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan
apakah operasi perusahaan dapat guna pembiayaan investasi dimasa mendatang.
menghasilkan arus kas yang dapat mencukupi Menurut Brigham dan Houston dalam
untuk melunasi pinjaman, membayar dividen, penelitian (Nugraheni & Mertha, 2019)
dan melakukan investasi baru tanpa Kebijakan dividen meupakan keputusan
mengandalkan sumber pendanaan dari luar. berapa banyak keuntungan yang akan
Menurut (Rudianto, 2012, hal. 195) Arus kas dibagikan kepada pemegang saham untuk
dari aktivitas operasi berkaitan dengan periode tersebut sebagai dividen untuk
pembuatan produk perusahaan dan juga pembayaran kembali atas investasi yang telah
penjualan produk. Yang artinya, kegiatan dilakukan, dan berapa banyak yang akan
terkait dengan upaya perusahaan dalam disimpan di perusahaan untuk digunakan
mencapai hasil dari operasi. Menurut martani sebagai cadangan laba untuk pengembangan
dalam penelitian (Sumekar, 2018) laporan perusahaan.
yang berisi informasi mengenai arus kas, arus 2.4 Dividend payout ratio
kas keluar dan juga setara kas dalam periode Menurut (Simanjuntak & Kiswanto,
waktu tertentu, laporan ini disebut dengan 2015) pada dasarnya kebijakan dividen dapat
laporan arus kas. diukur melalui beberapa aspek, salah satunya
2.3 Kebijakan Dividen ukuran atau proksi yang digunakan adalah
Menurut (Halim, 2015) yang disebut dividend payout ratio (DPR) yakni dengan
dengan kebijakan dividen ialah keputusan cara membandingkan dividen yang dibagikan
mengenai tentang berapa banyak laba dengan earning after tax (EAT). Menurut
perusahaan akan didistribusikan untuk (Sudana, 2011) kebijakan dividen berkaitan
pemegang saham dalam bentuk dividen, dan dengan penentuan besarnya dividend payout
apakah akan ditahan dalam bentuk laba ratio, yaitu besarnya persentase laba bersih
ditahan di perusahaan. Menurut Sartono dalam setelah pajak yang dibagikan dari hasil
penelitian (Prasetyo, 2017) Kebijakan dividen keputusan pembelanjaan perusahaan,

174
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

khususnya yang berkaitan dengan kriteria sehingga beradasarkan kriteria yang


pembelanjaan internal perusahaan. Menurut ditentukan maka ada 9 perusahaan yang
van home dalam penelitiaan (Prasetyo, 2017) memenuhi kriteria. Jenis data yang digunakan
dividend payout ratio menunjukkan presentasi dalam penelitian ini adalah data sekunder
laba perusahaan yang dibayarkan kepada yang merupakan laporan keuangan. Sumber
pemegang saham secara tunai. Menurut Lukas data yang digunakan adalah laporan keuangan
dalam penelitian (Prasetyo, 2017) dividend perusahaan manufaktur sektor barang dan
payout ratio merupakan rasio yang konsumsi selama 5 tahun yaitu 2014 sampai
menjelaskan tentang jumlah pembayaran 2018. Teknik analisis yang digunakan dalam
dividen yang dapat diberikan oleh perusahaan penelitian ini adalah uji statistik deskriptif, uji
kepada pemegang saham dari laba bersih yang asumsi klasik (uji normalitas, uji
dihasilkan. dividend payout ratio (DPR) dapat mulitkolinearitas, uji heterokedastisitas, dan
dihitung dengan rumus: uji autokorelasi), dan uji pengaruh (uji linear
berganda, uji f, uji t, dan uji analisis
DPR =
determinasi).
Rumus: Dividen payout ratio
IV. HASIL PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN
4.1 Uji Statistik Deskriptif
Jenis dari penelitian yang dilakukan
Data sebelum outlier berjumlah 45 data
adalah penelitian kuantitatif. Variabel
yang terdiri dari 9 perusahaan sektor industri
independen atau variabel bebas dalam
barang dan konsumsi selama 5 tahun yang
penelitian ini ada dua yaitu laba bersih dan
dimulai dari 2014 sampai 2018 dan data
arus kas operasi, sedangkan variabel dependen
setelah dilakukan outlier berjumlah 42 data.
atau variabel terikat dalam penelitian ini
Berdasarkan tabel 1 dibawah dapat dilihat
adalah kebijakan dividen yang diukur dengan
bahwa jumlah data yang digunakan dalam
dividend payout ratio. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 42 data, sehingga
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
dapat dijelaskan laba bersih memiliki nilai
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
minimum sebesar 20.619.309.858, nilai
2014-2018. Dalam menentukan sampel dalam
maksimum 12.762.229.000.000, nilai mean
penelitian ini, peneliti menetapkan beberapa
sebesar 3855369496344,95 dan nilai standar

175
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

deviasi sebesar 3276897484530,426. Arus kas 3552806169163,553. Kebijakan dividen yang


operasi memiliki nilai minimum sebesar diukur dengan dividen payout ratio memiliki
24.353.235.988, nilai maksimum dari arus kas nilai minimum sebesar 0,68, nilai data
operasi adalah sebesar 14.076.579.000.000, maksimumnya 145,92, nilai mean sebesar
nilai mean sebesar 3974068674207,79 dan 62,5919 dan nilai standar deviasi sebesar
nilai standar deviasi sebesar 29,73275.
Tabel 1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Laba Bersih 42 20619309858 12762229000000 3855369496344,95 3276897484530,426

Arus Kas Operasi 42 24353235988 14076579000000 3974068674207,79 3552806169163,553

Kebijakan Dividen 42 ,68 145,92 62,5919 29,73275


Valid N (listwise) 42
(Sumber: Output IBM SPSS v25)

4.2 Uji Normalitas test ditemukan nilai asymp.sig (2-tailed)


Hasil uji normalitas dapat dilihat sebesar 0,059. Dengan angka sebesar 0,059
dibawah ini : maka dapat disimpulkan bahwa data
Gambar 2 Grafik Histogram terdistribusi normal, ini dibuktikan dengan
nilai uji kolmogorov-sminorv lebih besar dari
nilai signifikan 0,05. Berdasarkan penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa data
penelitian yang peneliti gunakan terdistribusi
normal.
4.3 Uji Multikolinearitas
(Sumber: Output IBM SPSS v25)
Berdasarkan tabel 2 dibawah dapat
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa
dilihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0,1
kurva pada gambar membentuk lonceng yang
yang artinya tidak ada hubungan antar
diaman artinya data berdistribusi normal.
variabel bebas dan nilai VIF menunjukkan
Dalam uji one-sample kolmogorov-smirnov

176
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

3,3272 yang artinya nilai ini kurang dari 10, multikolinearitas dapat dilihat pada tabel
hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat dibawah ini :
gejala multikolinearitas. Hasil uji
Tabel 2 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Laba Bersih ,306 3,272
Arus Kas Operasi ,306 3,272
a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
(Sumber: Output IBM SPSS v25)
4.4 Uji Heterokedastisitas 0,260 dan arus kas operasi sebesar 0,581, dari
Berdasarkan tabel 3 dibawah ini dapat dua variabel ini memiliki nilai signifikan lebih
dilihat pada tabel dibawah ini bahwa nilai besar dari 0,05 yang artinya data pada
signifikan untuk variabel laba bersih sebesar penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.
Tabel 3 Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31,291 3,885 8,054 ,000
Laba Bersih -1,575E-12 ,000 -,299 -1,143 ,260
Arus Kas Operasi -7,069E-13 ,000 -,146 -,556 ,581
a. Dependent Variable: Abs_RES
(Sumber: Output IBM SPSS v25)
4.5 Uji Autokorelasi tabel dibawah ini nilai durbin watson sebesar
Berdasarkan tabel 4 dibawah ini dapat 1,342 kurang dari nilai dL sebesar 1,4073
dilihat nilai durbin watson sebesar 1,342 dan yang artinya terjadi gangguan autokorelasi
akan dibandingkan dengan nilai tabel positif. Karna ada masalah autokorelasi,
signifikan 5%. Berdasarkan klasifikasi nilai maka diperlukan tindakan perbaikan. Untuk
DW yaitu a = 5%, k = 2, n = 42, maka di melakukan tindakan perbaikan, peneliti
peroleh hasil dari tabel DW adalah dL menggunakan cochrane orcutt.
sebesar 1,4073 dan dU sebesar 1,6061. Dari

177
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

Tabel 4 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,286a ,082 ,034 29,21651 1,342

a. Predictors: (Constant), Arus Kas Operasi, Laba Bersih


b. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
(Sumber: Output IBM SPSS v25)

Tabel 5 Uji Autokorelasi Cochrane Orcutt


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,244a ,060 ,010 27,83487 1,943
a. Predictors: (Constant), Lag_X2, Lag_X1
b. Dependent Variable: Lag_Y
(Sumber: Output IBM SPSS v25)
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat hasil yang diukur dengan dividend payout ratio
durbin watson setelah menggunakan cochrane nilainya tetap sebesar 54,251. Variabel laba
orcutt sebesar 1,943 dengan dL sebesar bersih memiliki nilai koefisien 3,921E-12, ini
1,4073 dan dU sebesar 1,6061. Hasil dari berarti setiap kenaikan 1% variabel laba bersih
durbin watson setelah menggunakan cochrane maka akan menaikkan kebijakan dividen yang
orcutt 1,943 lebih besar dari nilai dL sebesar diukur dengan dividend payout ratio sebesar
1,4073 dan 1,943 lebih besar dari nilai dU 3,921E-12 dengan syarat variabel lain nilainya
sebesar 1,6061, yang artinya tidak terjadi tetap. Koefisien yang bernilai positif artinya
autokorelasi. terdapat hubungan postif diantara kedua
4.6 Uji Linear Berganda variabel. Jika nilai laba bersih meningkat
Berdasarkan tabel 6 dibawah dapat maka akan meningkatkan juga kebijakan
dilihat bahwa persamaan regresi linear dividen yang diukur dengan dividend payout
berganda diatas menunjukkan nilai konstanta ratio. Variabel arus kas operasi memiliki nilai
sebesar 54,251 yang artinya jika tidak ada koefisien -1,705E-12, ini berarti setiap
variabel laba bersih dan arus kas operasi, kenaikan 1% variabel arus kas operasi maka
maka nilai dari variabel kebijakan dividen akan menurunkan kebijakan dividen yang

178
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

diukur dengan dividend payout ratio sebesar dividen yang diukur dengan dividen payout
1,705E-12 dengan syarat variabel lain nilainya ratio, sebaliknya jika nilai arus kas operasi
tetap. Koefisien yang bernilai negatif artinya menurun maka akan meningkatkan juga
terdapat hubungan negatif diantara kedua kebijakan dividen yang diukur dengan
variabel. Jika nilai arus kas operasi meningkat dividend payout ratio.
maka akan menurunkan juga kebijakan
Tabel 6 Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 54,251 7,102 7,638 ,000
Laba Bersih 3,921E-12 ,000 ,432 1,557 ,128
Arus Kas Operasi -1,705E-12 ,000 -,204 -,734 ,467
a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
(Sumber: Output IBM SPSS v25)

4.7 Uji T
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 7 Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 54,251 7,102 7,638 ,000
Laba Bersih 3,921E-12 ,000 ,432 1,557 ,128
Arus Kas Operasi -1,705E-12 ,000 -,204 -,734 ,467
a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
(Sumber: Output IBM SPSS v25)
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dilihat tabel t dengan rumus dF = n – k yaitu dF = 42
bahwa, Laba bersih tidak berpengaruh – 3 = 39 dengan a sebesar 5%), dan nilai
signifikan terhadap kebijakan dividen yang signifikan 0,128 > 0,05 maka dapat
diukur dengan dividend payout ratio, Variabel disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak yang
laba bersih memiliki nilai thitung sebesar 1,557 artinya laba bersih tidak terdapat pengaruh
dan ttabel sebesar 2,02269 (dapat dilihat pada yang signifikan terhadap kebijakan dividen

179
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

yang diukur dengan dividend payout ratio, 4.7 Uji F


sehingga hipotesis pertama ditolak. Arus kas Tingkat kepercayaan dalam penelitian
operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ini yaitu 95%, a = 5%. Nilai dF1 dapat
kebijakan dividen yang diukur dengan dihitung dengan dF1 = k – 1 sehingga dF1 = 3
dividend payout ratio, Variabel arus kas – 1 = 2, nilai dF2 dapat dihitung dengan dF2 =
operasi memiliki nilai thitung sebesar -0,734 dan n – k sehingga dF1 = 42 – 3 = 39. Berdasarkan
ttabel sebesar 2,02269 (dapat dilihat pada tabel t nilai dF dan tingkat a diatas diperoleh f tabel
dengan rumus dF = n – k yaitu dF = 42 – 3 = sebesar 3,24. Berdasarkan tabel 4.9 diatas
39 dengan a sebesar 5%), dan nilai signifikan dapat dilihat bahwa f hitung sebesar 1,731 dan
0,467 > 0,05 maka dapat disimpulkan H0 nilai signifikan 0,190 dimana f hitung 1,731<
diterima dan Ha ditolak yang artinya arus kas ftabel 3,24 dan signifikan 0,190 > 0,05. Maka
operasi tidak terdapat pengaruh yang dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak
signifikan terhadap kebijakan dividen yang yang artinya secara simultan variabel
diukur dengan dividend payout ratio, sehingga independen tidak berpengaruh signifikan
hipotesis kedua ditolak. terhadap variabel dependen.
Tabel 8 Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2954,912 2 1477,456 1,731 ,190b
Residual 33290,575 39 853,604
Total 36245,487 41
a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
b. Predictors: (Constant), Arus Kas Operasi, Laba Bersih
(Sumber: Output IBM SPSS v25)
Analisi Determinasi dapat dilihat bahwa nilai R square sebesar
Analisis determinasi dilakukan untuk 8,2% yang artinya persentase pengaruh
melihat hubungan antara dua atau lebih variabel bebas (laba bersih dan arus kas
variabel bebas terhadap variabel terikat secara operasi) sebesar dan sisanya 91,8%
serentak. Berdasarkan tabel 9 dibawah ini dipengaruhi oleh faktor lainnya.

180
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

Tabel 9 Analisis Determinasi


Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,286a ,082 ,034 29,21651
a. Predictors: (Constant), Arus Kas Operasi, Laba Bersih
b. Dependent Variable: Dividen Payout Ratio
(Sumber: Output IBM SPSS v25)

Laba bersih terhadap kebijakan dividen yang membayar dividen yang besar karena kas yang
diukur dengan dividend payout ratio ada digunakan untuk keperluan lain.
Dalam penelitian ini laba bersih tidak Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dilakukan oleh (Febrina & Hj.Hafsah, 2016)
dividen yang diukur dengan dividend payout dan bertolak belakang dengan penelitian yang
ratio Ini karena perusahaan lebih memilih dilakukan oleh (Hidayat, 2017).
menyimpan laba dari pada membayar dividen. V. KESIMPULAN
Laba yang tidak dibagi oleh perusahaan akan Berdasarkan Hasil dan Pembahasan,
digunakan untuk berinvestasi atau maka kesimpulan penelitian ini adalah
mengembangkan produk baru. Penelitian ini sebagai berikut:
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh 1. Laba bersih secara parsial tidak
(Purba, Suzan, & Mahardika, 2017) dan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
bertolak belakang dengan penelitian yang dividen yang diukur dengan dividend
dilakukan oleh (Mulyaningsih & Rahayu, payout ratio, sehingga hipotesis pertama
2016). Arus kas operasi terhadap kebijakan ditolak.
dividen yang diukur dengan dividend payout 2. Arus kas operasi secara parsial tidak
ratio. berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
Dalam penelitian ini arus kas operasi dividen yang diukur dengan dividend
tidak berpengaruh signifikan terhadap kebi- payout ratio, sehingga hipotesis kedua
jakan dividen yang diukur dengan dividend ditolak.
payout ratio. Ini karena perusahaan dengan 3. Laba bersih dan arus kas operasi secara
arus kas operasi yang positif tidak selalu dapat simultan tidak berpengaruh signifikan

181
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

terhadap kebijakan dividen yang diukur yang tercatat di BEI periode 2011-
2015). E- Proceeding of Manajement,
dengan dividend payout ratio, sehingga
4(2), 1565–1571.
hipotesis ketiga ditolak.
Mulyaningsih, N., & Rahayu, D. 2016. Pe-
ngaruh Laba Bersih Dan Arus Kas
DAFTAR PUSTAKA Operasi Terhadap Kebijakan Dividen
Pada Perusahaan Food and Beverage
Febrina, R. D., & Hj.Hafsah. 2016. Pengaruh
yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi
(43), 33–43.
Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Properti Dan Real Estate
Nugraheni, N. P., & Mertha, M. 2019.
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Likuiditas Dan Kepemilikan
Taahun 2012-2016. Journal of Chemical
Institusional Terhadap Kebijakan Divi-
Information and Modeling, 53(9), 1689–
den Perusahaan Manufaktur. 26, 736–
1699.https://doi.org/10.1017/CBO97811
762.Diambil dari doi: https:-
07415324.004.
//doi.org/10.24843/EJA.2019.v26.i01.7
%0APengaruh.
Halim, A. 2015. Manajemen Keuangan Bisnis
Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Mitra
Prasetyo, E. T. 2017. Debt to Equity Ratio dan
Wacana Media.
Return on Asset Pengaruhnya Terhadap
Dividen Payout Ratio. 17(3), 137–150.
Harahap, B. 2018. Pengaruh Laba Bersih Dan
Arus Kas Aktivitas Perusahaan Manu-
Purba, I. L. P., Suzan, L., & Mahardika, D. P.
faktur Di Kota Batam Periode 2012-
K. 2017. Pengaruh Laba Bersih, Arus
2016. 3(1), 11–20.
Kas Operasi, Dan Investment Oppor-
tunity Set (IOS) Terhadap Kebijakan
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Dividen (Studi Pada Perusahaan Badan
Jakarta: PT Bumi Aksara.
/udaha Milik Negara Yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-
Hidayat, R. 2017. Pengaruh Profitabilitas,
2015). 4(2), 1565–1571.
Struktur Modal dan Arus Kas Operasi
Terhadap Kebijakan Dividen Peru-
Rinjani, S., & Hasanah, U. 2019. Pengaruh
sahaan (Studi Kasus pada Perusahaan
Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi
Manufaktur Sektor Industri Barang
Terhadap Dividen tunai (Studi Pada
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Indonesia ). 5(2), 79–88.
Farmasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2013-2018 ). 3(2), 145–158.
Ivan Leo. Leny Suzan & Dewa. 2017.
Pengaruh laba bersih, arus kas operasi,
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi Konsep
dan investement opportunitty set (IOS)
& Teknik Penyusunan Laporan Keua-
terhadap kebijakan dividen (studi pada
ngan. Jakarta: Erlangga.
perusahaan badan usaha milik negara

182
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 4 Nomor 1 Edisi Februari 2020 (171-183)

Simanjuntak, D., & Kiswanto. 2015. Deter- Sumekar, A. 2018. Pengaruh Arus Kas Ter-
minan Kebijakan Dividen Pada Peru- hadap Pembayaran Deviden Pada
sahaan Manufaktur Di Inonesia Tahun Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
2011-2013. 7. Di Bursa Efek Indonesia (BEI). (April).

Sirait, P. 2014. Pelaporan dan Laporan Ke- Surya, R. A. S. 2012. Akuntansi Keuangan
uangan. Yogyakarta. Versi IFRS +. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudana, I. M. 2011. Manajemen Keuangan Tobing, V. C. L. 2018. Pengaruh Struktur


Perusahaan Teori & Praktik (N. I. Sal- Modal Dan Perputaran Persediaan Ter-
lama, ed.). Surabaya: Penerbit Erlangga. hadap Perubahan Laba Pada Perusahaan
Sub Sektor Perdagangan Eceran Di
Bursa Efek Indonesia. 3(1), 118–124.

183

Anda mungkin juga menyukai