Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Penganggaran

Oleh

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


STIE YAPMAN MAJENE
2017
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kami tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktunya
walaupun dalam bentuk maupun isi yang sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pedoman maupun petunjuk
bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga makalah ini dapat menambah wawasan
para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang membangun
sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah-makalah yang akan datang.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
membalas jasa-jasanya dan senantiasa meridhai kita semua. Amiin…
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1| PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB 2| ISI
A. PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF
B. SYARAT ANGGARAN KOMPREHENSIF
C. KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF
BAB 3| PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Anggaran merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi. Anggaran
adalah suatu rencana yang pada umumnya dinyatakan dalam ukuran kuantitatif dan biasanya dalam
bentuk uang yang digunakan untuk menunjukkan suatu perolehan dan penggunaan sumber-sumber
organisasi.
Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan suatu aktivitas perusahaan guna
mencapai tujuan perusahaan. Anggaran merupakan alat yang efektif bagi perusahaan untuk
melakukan perencanaan dan pengendalian atas aktivititas perusahaan. Untuk itu suatu anggaran
harus terorganisasi secara rapi, rinci, jelas dan komprehensif (menyeluruh atau secara
keseluruhan).
Dalam penyusunan suatu anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara
yaitu sebagian demi sebagian (parsial) dan secara keseluruhan (komprehensif). Penyusunan
anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara sistematis
terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir
perusahaan secara kuantitatif.
Kesalahan-kesalahan dalam penyusunan anggaran komprehensif akan menyebabkan
kesalahan perusahaan dalam penyusunan atau pembuatan suatu kebijaksanaan, serta mempersulit
pihak perusahaan dalam melaksanakan evaluasi ataupun pengawasan didalam suatu perusahaan.
Untuk itu pemahaman akan anggaran komprehensif sangat dibutuhkan, kesalahan pemahaman
akan menyebabkan kesalahan dalam penyusunan suatu anggaran.

B. RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah, dimana kami akan
mendalami bahasan mengenai anggaran komprehensif pada anggaran perusahaan, yakni
mengenai :
a. Apa yang dimaksud dengan anggaran komprehensif ?
b. Apa syarat anggaran komprehensif ?
c. Apa saja komponen yang terdapat pada anggaran komprehensif ?

C. TUJUAN

adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang ada, yaitu :
a. Mengetahui pengertian anggaran komprehensif.

b. Mengetahui syarat anggaran komprehensif.

c. Mengetahui komponen yang terdapat dalam anggaran komprehensif.


BAB 2
ISI
A. PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF

Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun anggaran,


perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara, yakni secara sebagian demi sebagian (partial)
dan secara keseluruhan (comprehensive). Karena itu dikenal Comprehensive Budget.
Comprehensive budget (Anggaran komprehensif) yakni penyusunan rencana perusahaan (Business
budget) secara keseluruhan.
Anggaran komprehensif merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh.
Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik
dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.
Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran yangbersifat
menyeluruh atau penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan.Penyusunan anggaran
komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara sistematis terhadap
kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan
secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan
menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Pengertian istilah ”Komprehensif” secara khusus di dalam penganggaran suatu perusahaan
dapat diartikan sebagai:
1. Pemakaian secara lebih luas konsep penganggaran dalam setiap kegiatan perusahaan.
2. Pemakaian pendekatan secara menyeluruh dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Sedangkan pedoman umum yang harus di perhatikan sebelum menyusun suatu anggaran
komprehensif adalah :
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.

B. SYARAT ANGGARAN KOMPREHENSIF

Dalam anggaran komprehensif memiliki dua syarat dalam manajerial, yaitu:


1. Syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan (rencana) jangka
panjang.

2. Syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka panjang
kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.
C. KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF

Berdasarkan pedoman diatas, anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi dua


komponen, yaitu:
1. Rencana Substantif (Substantive Plan)

Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang ingin dicapai
oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, strategi yang dipakai
serta asumsinya. Rencana substantif sedapat mungkin disusun dalam bentuk yang formal sehingga
dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh bagi perusahaan. Secara umum rencana
substantif dicirikan dengan bentuk narasi atau rencana, bukan dalam bentuk bilangan rencana yang
biasanya dalam rencana keuangan.

1) Tujuan umum perusahaan

2) Sasaran khusus perusahaan

3) Strategi perusahaan

4) Instruksi perencanaan manajemen eksekutif (dasar-dasar perencanaan)

2. Rencana Keuangan (Financial Plan)

Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut menjadi suatu
anggaran yang memiliki perspektive keuangan. Dengan kata lain, rencana keuangan merupakan
usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana dan kebijaksanaan perusahaan. Secara lebih
jauh rencana keuangan merupakan penyajian secara lebih terperinci semua tujuan, rencana dan
strategi tersebut untuk periode-periode waktu tertentu.

Berdasarkan pada jangka waktunya maka rencana keuangan dikelompokkan menjadi:

1) Anggaran Jangka Panjang (Strategic Plan)

Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu
yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun. Penyusunan
anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah disusun pada saat perusahaan
didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya untuk jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu
perusahaan perlu menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukannya dalam jangka panjang.
Rencana jangka panjang merupakan suatu kesatuan yang utuh darl rencana-rencana yang
disusun untuk kegiatan-kegiatan setiap tahun. Kadang-kadang perusahaan yang tidak menyusun
perencanaan jangka panjang akan mengalami kesulitan dalam menyusun anggaran tahunan.

2) Anggaran Tahunan (Tactical Plan)

Anggaran Tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan.


Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:

a. Anggaran Operasional

Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk


mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Anggaran
operasional ini dibagi menjadi 2 bagian yakni:

a) Anggaran proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya laba, baik
menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba yang merupakan keseluruhan.

b) Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting Budget). Anggaran ini
meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong penyusunan suatu laporan Rugi/
Laba (Income Statement), yakni:

 Anggaran penjualan

Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue yang diterima
sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan pada periode yang akan datang.
Anggaran penjualan ini meliputi data:
 Jenis produk yang dijual
 Volume produk yang dijual
 Harga produk per satuan
 Wilayah pemasaran.
Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran lainnya.
Atau dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun dengan terlebih dahulu memperhatikan
rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak boleh begitu saja menyusun rencana produksinya.
Apabila tidak diperhitungkan, maka kemungkinan sebagian (sebagian besar) produk tidak dapat
terjual.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit dilakukan, karena
harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti kemampuan menjual yang dimiliki
perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan memerlukan teknik forecasting(peramalan)
yang tepat, yang membuat estimasi kegiatan masa depan dengan mendasarkan diri pada
pengalaman-pengalaman masa lalu. Tentu saja perlu dieprhatikan pula kemungkinan terjadinya
perubahan-perubahan di masa yang akan datang seperti:
 Perubahan selera konsumen
 Perubahan tingkat harga
 Penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi).
Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat anggaran-anggaran lain juga
ikut mengalami kesalahan-kesalahan, yang akhirnya merugikan perusahaan.

 Anggaran produksi

Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan produksi, yang diperlukan
untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Anggaran produksi ini terdiri dari
beberapa sub-anggaran (sub-budget) yakni:

 Anggaran jumlah yang harus diproduksi

Rencana tentang jumlah produk yang harus dihasilkan dengan memperhatikan terlebih
dahulu anggaran penjualan, Persediaan awal dan persediaan akhir tahun.

Contoh:

Rencana penjualan 1.000 unit

Persediaan akhir 100 unit (+)

Barang yang harus tersedia 1.100 unit

persediaan awal 200 unit (-)

Jumlah yang harus diproduksi 900 unit

 Anggaran Bahan Mentah

Anggaran bahan mentah yang terdiri dari:

o Anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit).

o Anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).

o Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi (dalam harga).

 Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat
dikaitkandengan produksi barang. Dalam anggaran tenaga kerja langsung, dicantumkan kebutuhan
tenaga kerja baik kuantitas maupun biayanya. Atau dengan kata lain, anggaran tenaga kerja
langsung memerlukan dua input keputusan, yaitu:

o Standar jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.

o Standar upah rata-rata per jam.

Kebutuhan tenaga kerja langsung dicantumkan sebagai jam kerja langsung (JKL) untuk
setiap unit produk.
 Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain
biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.

 Anggaran biaya distribusi dan promosi

Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.Termasuk ke dalamnya antara lain:
 Biaya untuk para salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjualan lainnya.

 Ongkos pengangkutan.

 Biaya-biaya perjalanan.

 Biaya iklan dan promosi.

 Biaya administrasi penjualan.

 Biaya penyusutan (depresiasi) peralatan distribusi.

 Biaya asuransi dan lain-lain.

 Anggaran biaya umum dan administrasi

Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi. Anggaran
administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama
dengan anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum dan administrasi ini akan membentuk
anggaran biaya operasional (Operating Expenses Budget).

 Anggaran pengeluaran barang modal (capital expenditures budget)

Menggambarkan sejumlah penggunaan modal untuk ditanamkan pada aktiva tetap


perusahaan. Mencakup perencanaan perluasan pabrik, gedung baru, pembelian mesin-mesin dan
lain-lain.

 Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)

Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai anggaran-anggaran


sebelumnya.

Contoh : anggaran pemeliharaan dan anggaran penelitian.

Dari anggaran yang telah disusun dapat ddibuat perkiraan pendapatan dan biaya. Untuk itu
dapat disusun perkiraan penjualan harga pokok penjualan produk.
b. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, utang dan
piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:

a) Anggaran Proyeksi Neraca

Mencerminkan perkiraan semua aktiva dan passiva yang akan dimiliki perusahaan pada
akhir suatu periode produksi.

Aktiva:

 Aktiva tetap.

 Aktiva lancar.

Passiva:

 Utang jangka pendek

 Utang jangka panjang

 Modal

b) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca

Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada didalam neraca, terutama pos-pos
yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan. Anggaran pembantu proyeksi neraca
meliputi:

 Anggaran kas

Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran,
terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.

Aliran kas masuk berasal dari:

 Penjualan tunai.

 Penagihan piutang.

 Penerimaan-penerimaan lain (bunga deviden dan lain-lain).

 Penjualan aktiva.

 Penerimaan pinjaman.
Aliran kas keluar dapat berasal dari:

 Pembelian bahan mentah.

 Pembayaran upah tenaga kerja.

 Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon, alat-alat tulis dan lain-lain).
Pengeluaran kas untuk biaya tidak sama dengan total biaya yang sama yang tampak
pada budget biaya karena ada biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas, seperti biaya
penyusutan, bad dept expense, jumlah biaya bukan kas terlihat pada laporan rugi laba.

 Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya ekspansi (pembelian mesin baru, perluasan bangunan


pabrik dan lain-lain).

Dengan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dapat diketahui posisi kas (surplus atau defisit).

 Anggaran piutang

Anggaran piutang mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam kebijaksanaan


penjulan produk, sebagian dilakukan dengan kredit.

 Anggaran utang

Anggaran utang disusun dengan mendasarkan diri pada:

 Besarnya pembelian kredit.

 Besarnya bunga pinjaman yang perlu dibayarkan, dan lain-lain.

 Anggaran penambahan modal

Anggaran penamabahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka panjang.

 Anggaran penyusutan aktiva

Anggaran ini di perlu disusun secara khusus oleh perusahaan, karena masing-masing aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu, usia masing-masing aktiva berlainan dan metode
perhitungan masing-masing aktiva tetap berlainan.

Anggaran operasional (operation budget) dan anggaran finansial (financial budget) adalah
bagian dari planing atau forecasting budget. Selain anggaran forecasting, maka selanjutnya dalam
anggaran komprehensif dikenal pula:
 Anggaran variabel untuk berbagai biaya/ pengeluaran (variable expenses budget).

 Data statistik pambantu (supplementary statistic).

 Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran (internal raport).


BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Anggaran komprehensif merupakan suatu penyusunan catatan anggaran perusahaan


secara keseluruhan atau menyeluruh. Anggaran komprehensif memberikan beberapa manfaat
seperti adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta
mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun
anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Dalam penyusunan suatu anggaran komprehensif tedapat dua syarat manajerial yaitu syarat
yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan (rencana) jangka panjang,
syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka panjang
kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.
Terdapa dua komponen dalam anggaran komprehensif yaitu rencana substantif (meliputi
tujuan umum perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi perusahaan dan instruksi
perencanaan manajemen eksekutif) dan rencana keuangan (meliputi anggaran operasional dan
anggaran keuangan).

B. KRITIK DAN SARAN

Demikianlah isi pembahasan dari makalah ini, namun sebagai manusia yang tidak
sempurna kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan
yang terdapat didalamnya baik dari segi isi, pengetikan, dan kesalahan-kesalahan lain yang terjadi,
untuk itu kiranya bisa dimaklumi.
Namun demikian, segala masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa depan. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://bagus-ahmad.blogspot.co.id/2016/01/penganggaran-anggaran-komprehensif.html
https://books.google.co.id/books?id=8_dGZ7w3nsgC&pg=PA36&dq=anggaran+komprehensif&hl=id
&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=anggaran%20komprehensif&f=false
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-tujuan-
anggaran/anggaran-komprehensif-parsialal

Anda mungkin juga menyukai