Penganggaran Perusahaan
“Proyeksi Neraca,Anggaran Komprenshif
Anggaran Fleksibel”
Disusun oleh :
MUH YUSRIL
201910022
Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa
rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk maupun isi yang sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pedoman maupun
petunjuk bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan pembuatan
makalah-makalah yang akan datang.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas jasa-jasanya dan senantiasa meridhai kita
semua.
Amiin…
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB 1| PENDAHULUAN.............................................................................................
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................
C. TUJUAN.................................................................................................................
BAB 2| PEMBAHASAN...............................................................................................
A. NERACA...............................................................................................................
B. ANGGARAN KOMPREHENSIF.........................................................................
C. ANGGARAN FLEKSIBEL....................................................................................
BAB 3| PENUTUP...........................................................................................................
A. KESIMPULAN.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah, dimana kami
akan mendalami bahasan mengenai anggaran komprehensif pada anggaran perusahaan,
yakni mengenai :
1. Apa Pengertian Neraca
2. Apasaja Faktor Yang Mempengaruhi Neraca
3. Bagaimana Metode Penyusunan Proyeksi Neraca
4. Apa yang dimaksud dengan anggaran komprehensif ?
5. Apa syarat anggaran komprehensif ?
6. Apa saja komponen yang terdapat pada anggaran komprehensif ?
7. Apa yang dimaksud anggaran ?
8. Apa yang dimaksud dengan anggaran fleksibel ?
C. TUJUAN
adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang ada,
yaitu :
a. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Neraca
b. Untuk Mengetahui Faktor Apasaja Yang Mempengaruhi Neraca
c. Untuk Mengetahui Bagaimana Metode Penyusunan Proyeksi Neraca
Setiap kali terjadi penambahan didalam salah satu komponen aktiva suatu badan usaha,
selalu akan disertai dengan penambahan didalam komponen kewajiban atau ekuitas atau
pengurangan pada salah satu komponen aktiva lainnya. Demikian pula, jika terjadi
pengurangan pada salah satu komponen aktiva, selalu akan disertai dengan pengurangan
didalam komponen kewajiban atau ekuitas atau penambahan pada salah satu komponen
aktiva lainnya.
Transaksi-transaksi yang hanya melibatkan rekening-rekening aktiva, atau yang
melibatkan rekening aktiva dan kewajiban, mungkin lebih mudah dimengerti karena
lebih jelas hubungannya. Misalnya :
1. Transaksi penerimaan pinjaman uang dari bank (kredit bank). Transaksi ini jelas
akan menambah kas perusahaan (di sisi aktiva) dan menambah utang bank (di sisi
kewajiban).
2. Sebaliknya, transaksi pembayaran utang usaha akan mengurangi kas perusahaan
(di sisi aktiva) dan mengurangi utang usaha (di sisi kewajiban).
3. Sedangkan transaksi pembelian kendaraan (aktiva tetap) secara tunai, akan
mengurangi kas perusahaan dan akan menambah rekening aktiva tetap (keduanya di sisi
aktiva).
Tetapi transaksi yang melibatkan rekening penjualan dan biaya, sering kali
membingungkan bagi pihak yang tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi.
Misalnya :
a. Transaksi penjualan tunai akan menambah kas (di sisi aktiva) dan menambah
rekening laba ditahan (di sisi kewajiban).
b. Transaksi penjualan kredit akan menambah piutang usaha (di sisi aktiva) dan
menambah rekening laba ditahan (di sisi kewajiban).
c. Transaksi pembayaran biaya secara tunai akan mengurangi kas (di sisi kewajiban)
dan mengurangi rekening laba ditahan (di sisi kewajiban).
d. Transaksi pengakuan biaya secara kredit akan menambah utang usaha dan
mengurangi rekening laba ditahan (keduanya di sisi kewajiban).
Iluatrasi 9.1 baerikut ini mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang metode
penyusunan proyeksi neraca.
PT. Tintamas adalah sebuah sebuah produsen pulpen yang berlokasi di Jakarta.
Berkaitan dengan proses penyusunan proyeksi neraca perusahaan tersebut untuk akhir
tahun 2009, tim penyusun anggaran perusahaan tersebut mengumpulkan berbagai data
berikut:
Neraca
Per 31 Desember 2018
Kas 1.625.000.000 Utang usaha 600.000.000
Putang usaha 550.000.000 Utan bank 700.000.000
Perlengkapan 4.000.000
Persediaan bahan baku 200.000.000
Persedaan baang jadi 150.000.000 Modal saham 2.000.000.000
aktiva tetap 1.200.000.000 Laba diterima 429.000.000
Berdasarkan data dan keterangan tersebut, maka dapat disusun proyeksi neraca dengan
menggunkan persamaan akuntasi, sebagaiman terlihat berikut ini:
Proyeksi neraca 2009 (dalam jutaan)
Kas Piutang Perleng. Bahan Barang Aktiva Utang Utang Modal Laba
Usaha
Kantor Baku Jadi Tetap Usaha Bank Saha Ditahan
m
1.62 55 4 20 150 1.200 60 700 200 429
5 0 0 0 0
a 100 1000
0
b 70 (700
0 )
c (4 40
0)
d (36) (36)
e 30 (300)
0
f (4 845 40
45) 0
g 80 80
0 0
h (5 (55
50) 0)
i (2 (200
00) )
j (3 (350
50) )
k (2 (30 550 (25)
25) 0)
l (3 (20) (380
60) )
m (600) (600
)
45 850 8 70 100 1.700 1.25 500 2.0 63
5 0 0 00
Berdasarkan kertas kerja penyusunan proyeksi neraca tersebut diatas, maka dapat
disusun proyeksi neraca PT. Tintamas per 31 desember 2009, seperti berikut :[1]
Proyeksi neraca
Per 31 Desember 2019
Kas 455.000.000 Utang usaha 1.250.000.000
Putang usaha 850.000.000 Utan bank 500.000.000
Perlengkapan 8.000.000
Persediaan bahan 700.000.000
baku
Persedaan baang jadi 100.000.000 Modal saham 2.000.000.000
aktiva tetap 1.700.000.000 Laba diterima 63.000.000
b. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan,
utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang
dilakukan perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:
a) Anggaran Proyeksi Neraca
Mencerminkan perkiraan semua aktiva dan passiva yang akan dimiliki
perusahaan pada akhir suatu periode produksi.
Aktiva:
Aktiva tetap.
Aktiva lancar.
Passiva:
Utang jangka pendek
Utang jangka panjang
Modal
b) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca
Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada didalam neraca, terutama
pos-pos yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan. Anggaran pembantu
proyeksi neraca meliputi:
Anggaran kas
Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun
anggaran, terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Aliran kas masuk berasal dari:
· Penjualan tunai.
· Penagihan piutang.
· Penerimaan-penerimaan lain (bunga deviden dan lain-lain).
· Penjualan aktiva.
· Penerimaan pinjaman.
Aliran kas keluar dapat berasal dari:
· Pembelian bahan mentah.
· Pembayaran upah tenaga kerja.
· Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon, alat-alat tulis
dan lain-lain). Pengeluaran kas untuk biaya tidak sama dengan total biaya yang sama
yang tampak pada budget biaya karena ada biaya yang tidak memerlukan pengeluaran
kas, seperti biaya penyusutan, bad dept expense, jumlah biaya bukan kas terlihat pada
laporan rugi laba.
· Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya ekspansi (pembelian mesin baru, perluasan
bangunan pabrik dan lain-lain).
Dengan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dapat diketahui posisi kas
(surplus atau defisit).
Anggaran piutang
Anggaran piutang mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam
kebijaksanaan penjulan produk, sebagian dilakukan dengan kredit.
Anggaran utang
Anggaran utang disusun dengan mendasarkan diri pada:
· Besarnya pembelian kredit.
· Besarnya bunga pinjaman yang perlu dibayarkan, dan lain-lain.
Anggaran penambahan modal
Anggaran penamabahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka panjang.
Anggaran penyusutan aktiva
Anggaran ini di perlu disusun secara khusus oleh perusahaan, karena masing-
masing aktiva tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu, usia masing-masing aktiva
berlainan dan metode perhitungan masing-masing aktiva tetap berlainan.
C. ANGGARAN FLEKSIBEL
Anggaran fleksibel (disebut juga dengan anggaran variabel) didasarkan atas
pengetahuan tentang perilaku pola biaya. Anggaran fleksibel dibuat untuk suatu
rentangan aktivitas (range of activities), bukan hanya untuk satu tingkatan aktivitas
saja., dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat-tingkat kegiatan yang berbeda. Idealnya, anggaran fleksibel disusun sesudah kita
memiliki analisa terperinci tantang bagaimana setiap biaya dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan kegiatan.
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya
terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Biaya tetap
Biaya yang umumnya selalu konstan, bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak
terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi
tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Contoh , biaya sewa
gedung, gaji pegawai.
b. Biaya Variabel.
Biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar
volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan. Kalau
contoh yang gampang, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan
sebuah produk adalah biaya variabel.
Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan
sebenarnya terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih
tetap dan akurat. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang
dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan
beban operasi.
Sebuah anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat
perbandingan lebih valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang
diharapkan dan pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan
dijual. Anggaran Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan
adalah mungkin untuk membedakan efisiensi asli.
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk;
anggaran tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint)
dari operasi untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran
tetap (stutic budget) karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk
berfungsi sebagai panduan penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark)
dalam mengawasi dan mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau
yang diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda
dari output yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang
dianggarkan akibat faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu
menyatukan perubahan-perubahan ini dan merevisi anggaran induk sebelum
menentukan efisiensi operasi.
Sebelum anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi
biaya tetap dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian
dapat meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya tetap" adalah
biaya-biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang aktivitas tertentu.
Sebuah anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan pendapatan dan biaya untuk
berbagai tingkat produksi atau aktivitas penjualan. Ini jauh lebih berguna daripada statis
anggaran , yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang
kemungkinan akan menyimpang jauh dari aktivitas yang sebenarnya selama periode
anggaran.
Sebaliknya, sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat
membandingkan hasilnya dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah
anggaran fleksibel ini juga berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari
siklus anggaran, karena mudah untuk model skenario yang berbeda dan melihat
bagaimana mereka mempengaruhi pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran fleksibel (flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan
pendapatan dan beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.
Aktivitas penyesuaian anggaran melibatkan 2(dua) asumsi penting tentang
perilaku biaya :
· Total Biaya Variable berubah dalam tingkat proporsi langsung dengan
perubahan aktivitasnya,
· Biaya Tetap tidak beruban sepanjang dalam cakupan aktivitas tertentu.
Disamping itu pula terdapat sekurang-kurangnya ada 3(tiga) faktor penting
dalam seleksi basis aktivitas untuk Anggaran Fleksibel :
· Basis aktivitas dan Overhead variable seharusnya berkorelasi.
· Aktivitas seharusnya tidak dinyatakan dalam mata uang dollar atau mata
uang lain. Contoh, Baiaya Tenaga Kerja Langsung biasanya adalah pilihan terburuk dari
sebuah basis aktivitas karena perubahan dalam tingkat upah tidak menghasilkan
perubahan proporsional di dalam Overhead.
· Basis aktivitas harus sederhana dan mudah dimengerti.
A. KESIMPULAN
http://bagus-ahmad.blogspot.co.id/2016/01/penganggaran-anggaran-komprehensif.html
https://books.google.co.id/books?
id=8_dGZ7w3nsgC&pg=PA36&dq=anggaran+komprehensif&hl=id&sa=X&redi
r_esc=y#v=onepage&q=anggaran%20komprehensif&f=false
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-
tujuan-anggaran/anggaran-komprehensif-parsialal
Charles T dkk, akuntansi biyaya pendekatan marjinal,( Jakarta: Erlangga, 2006)
Marianus sinaga, Cost Acounting, a manajemen emphasis, 6th edition,(Jakarta:
Erlangga,1996)
http://kmplnmakalah.blogspot.com/2013/03/penganggaran.html.
http://anakfoseiunhas.blogspot.com/2013/10/anggaran-fleksibel-akuntansi-
manajemen.html
http://rahmisetyautamy9.blogspot.com/2013/03/definisi-dan-contoh-biaya-tetap.html.
http://khadijahmuin.blogspot.com/2013/12/anggaran-fleksibel-varian-biaya.html.
http://d-ekatnadi.blogspot.com/2010/09/makalahresume-flexible-budget.html