Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN PENJUALAN

MATA KULIAH : PENGANGGARAN / BUDGETING

DOSEN : PURWANTI ., S.Pd., MM

KELOMPOK 4

SIDIG NUR KARIM (111710614)

SUHENDAR (111710701)

ALVINA YULIA NAFITRI (111710652)

FITRI HANDAYANI (111611535)

UNIVERSITAS PELITA BANGSA


Jl. Raya kalimalang No.9 Cibatu Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530

1
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................ 3

1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 3

BAB II ................................................................................................................................ 4

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4

2.1 PENGERTIAN ANGGARAN DAN ANGGARAN PENJUALAN ........................... 4

2.2 MENGAPA ANGGARAN PENJUALAN DIPERLUKAN ....................................... 6

2.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN


............................................................................................................................................ 7

PENYUSUNAN ................................................................................................................. 7

2.4 PERIODE ANGGARAN PENJUALAN..................................................................... 9

2.5 LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN ........................ 10

2.6 BENTUK ANGGARAN PENJUALAN ................................................................... 10

2.7 BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN 10

ANGGARAN PENJUALAN ........................................................................................... 10

2.8 TEKNIS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DAN ILUSTRASI .......... 13

2.9 TUJUAN, MANFAAT, DAN FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN .................... 15

BAB III ............................................................................................................................. 17

PENUTUP ........................................................................................................................ 17

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal tersebut,
manajemen harus berupaya sebaik-baiknya agar seluruh kegiatan operasional
perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi


perencanaan dan pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan
manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut adalah dengan mengunakan
anggaran. Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan
atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan
sub-sub masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian anggaran penjualan?


2. Apa saja kegunaan anggaran penjualan?
3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan?
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan?
5. Apa saja tujuan dan fungsi anggaran penjualan?

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANGGARAN DAN ANGGARAN PENJUALAN


Glenn A. Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:

"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and


formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control
responsibility of management". Dari pengertian tersebut, anggaran dikaitkan
dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan,
koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar
manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam badan usaha.

Perencanaan merupakan satu diantara fungsi-fungsi manajemen, begitu juga


dengan pengendalian. Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang erat
kaitannya dengan anggaran. Perencanaan yang telah disiapkan dengan baik, tidak
akan ada manfaatnya tanpa ada pengendalian,demikian pula sebaliknya. Anggaran
merupakan suatu perencanaan yang terinci dalam bentuk kuantitatif yang
menunjukan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan dalam suatu periode
tertentu.

Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam


penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama
dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran
penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri
maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak
realistis

4
Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang
menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa
datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu
serta tempat penjualan barang

Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar


anggarananggaran operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling
memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip. Agar anggaran
penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan "Tim Peramal Penjualan"
yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-ahli
bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan
menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.

Pengertian anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:166) yaitu :

“ Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka


dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu ”.

Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran penjualan
adalah : “Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan
dalam kurun waktu satu tahun atau lebih ”.

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) pengertian anggaran


penjualan adalah sebagai berikut :

Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci


penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi
rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan di jual, jumlah (kuantitas), harga
barang, waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualannya.

Kesimpulan kedua, yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan adalah


dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum
menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut
dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada
keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan
merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara

5
maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan
kesalahan pada anggaran yang lain.

Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah


merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang
pemasaran (sales planning). Beberapa rencana perusahaan di bidang pemasaran
yang lain misalnya:

1. Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan
datang, seperti misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar ( market
penetration ), pengembangan pasar (market develovment), mempertahankan
market share, memperkenalkan produk baru, dan sebagainya.
2. Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode
yang akan datang.
3. Rencana tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode
yang akan datang.
4. Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.
5. Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode
yang akan datang.
6. Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.
7. Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan
sebagainya.

2.2 MENGAPA ANGGARAN PENJUALAN DIPERLUKAN


Anggaran penjualan sangatlah diperlukan dalam memulai suatu usaha dalam
perusahaan. Karena perusahaan dapat mengetahui berapa target penjualan dan
berapa harga yang akan dijual untuk setiap produknya pada periode yang akan
datang. Dengan begitu perusahaan dapat menargetkan penjualan pada periode yang
akan datang sesuai apa yang diharapkan oleh perusahaan.

6
2.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN
ANGGARAN
PENYUSUNAN
Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya:

1. Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional;
keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan
konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen
industri.
2. Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan
modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti
untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan
lainlain.
3. Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya
penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu
sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi
tertutup
5. Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya
peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan
lain-lain.

6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan


7. Faktor Teknis

7
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan
yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
8. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun
harus dapat dipertahankan.

Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus dipertimbangkan
dalam penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu
(2007:45) yaitu:

1. Faktor Intern

Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang
terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut yaitu:

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu
maupun tempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan,
seperti tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi,
cara penetapan harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya
diwaktu yang akan datang.
d. Tenaga kerja tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya,
kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta
kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.
2. Faktor Ekstern

Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman
yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap
budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:Keadaan
persaingan dipasar.

a. Posisi perusahaan dalam persaingan.

8
b. Tingkat pertumbuhan penduduk.
c. Tingkat penghasilan masyarakat.
d. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang
terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget
penjualan yang akan disusun.
e. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
f. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
maupun keamanan.
g. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
h. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan
kemungkinan perubahannya, dan sebagainya.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi penjualan yang akan


datang adalah :

1. Pengalaman masa lalu (volume penjualan)


2. Prospektif kebijaksanaan harga jual
3. Jumlah pesanan penjualan yang belum terpenuhi
4. Studi penelitian pasar
5. Kondisi ekonomi secara umum
6. Promosi
7. Persaingan dalam industri

2.4 PERIODE ANGGARAN PENJUALAN


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), periode anggaran penjualan:

1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)


Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran
penjualan jangka panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut
analisis mendalam mengenai potensi pasar di masa mendatang yang dapat
diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan perekonomian dan lain-lain.
2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)

9
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu
tahun atau dua belas bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan.
Anggaran penjualan jangka pendek harus disusun berdasarkan daerah
pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan pengendaliannya.

2.5 LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN


Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan menurut M.
Nafarin (2007 : 176), yaitu:

1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.


2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan
penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan
2.6 BENTUK ANGGARAN PENJUALAN
Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika
akan menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup
rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat
(daerah) penjualan.

2.7 BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


PENYUSUNAN
ANGGARAN PENJUALAN
a. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk
yang akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut.
Walaupun nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk
keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut
diketahui jumlahnya.

10
b. Rincian daerah pemasaran.
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan
mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan
seperti ini di dalam penyusunan anggaran penjualannya perlu untuk
memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini
sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan pengawasan
penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini akan dibagi menjadi
beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan
kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak geografis
dan tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan
atau kelompok kota tujuan pemasaran.
c. Diskriminasi harga

Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang


menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah
pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat
beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk
daerah yang berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang
dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas
sehingga dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika
harga untuk masing-masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka
penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan
didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara
satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.

d. Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering
dijumpai adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli
dalam jumlah tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu
seringkali mendapatkan perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan
pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam anggaran yang
disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan

11
oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan persyaratanpersyaratan
khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih
mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam anggaran yang
ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan pembelian ini
merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu pembayaran,
maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi
dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini
dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang
langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada.

e. Pada umumnya anggaran penjualan

Anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun.
Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam
perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga
dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan
yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen
dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan
perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan
menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan
yang menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan
perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan
bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola
ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang
bersangkutan.

Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan,


semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan
koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini.

12
2.8 TEKNIS PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DAN ILUSTRASI
Ketika ingin menyusun anggaran penjualan, terlebih dahulu harus melihat
data penjualan pada periode yang lalu.

Contoh : PT. Usaha Maju yang berdiri pada tahun 2009 adalah perusahaan
yang memproduksi berbagai macam jenis boneka. Dalam menyusun anggaran
penjualan PT. Usaha Maju mengumpulkan data penjualan tahun lalu.

Table 1, Data Penjualan untuk bulan berakhir Desember 2012


Keterangan Ukuran Besar Ukuran sedang Ukuran Kecil
Penjualan (unit) 3000 5000 8000
Harga Jual (unit) Rp100.000 Rp55.000 Rp20.000

Rp300.000.000 Rp275.000.000 Rp160.000.000

Untuk bulan Januari 2013, manajemen PT. Usaha Maju menargetkan penjualan
masing-masing sebanyak 5%.

PT. Usaha Maju

Anggaran Penjualan untuk Bulan Berakhir pada Januari 2013


Keterangan Ukuran Besar Ukuran sedang Ukuran Kecil
Penjualan (unit) 3150 5250 8400
Harga Jual (unit) Rp100.000 Rp55.000 Rp20.000

Rp315.000.000 Rp288.750.000 Rp168.000.000

Caranya :

1. Dengan menambahkan persentase kenaikan penjualan pada periode yang lalu.

Penjualan bulan Januari = penjualan bulan Desember x(1+ Pertumbuhan


Bulan Januari).

Jadi penjualan (unit) untuk boneka di bulan Januari 2013 ialah

· Ukuran Besar 3000x(1+5%) = 3150 unit

13
· Ukuran Sedang 5000x(1+5%) = 5250 unit

· Ukuran Kecil 8000x(1+5%) = 8400 unit

2. Menghitung harga penjualan

Penjualan (Rp) = Penjualan (unit) x harga jual perunit

· Ukuran Besar 3150x Rp 100.000 = Rp 315.000.000

· Ukuran Sedang 5250x Rp 55.000 = Rp 288.750.000

· Ukuran Kecil 8400x Rp 20.000 = Rp 168.000.000

Dalam memperkirakan penjualan ada 4 metode yang dapat di pakai yaitu :

1. Metode Rata-rata Bergerak


2. Metode Trend Moment
3. Metode Perkiraan Asosiatif; Regresi dan Analisis Kolerasi
4. Metode Analisis Industri

Berikut contoh anggaran penjualan berdasarkan metode analisis industri:

Pada bulan Desember 2012, PT. Usaha Maju menjual produknya sebesar 16.000
unit dan penjualan industri pada saat itu 50.000 unit. Pada bulan Januari, Februari
dam Maret tahun 2013 mengalami kenaikan penjualan industri sebesar 5%, 10%,
dan 5%. Pangsa pasar untuk ketiga bulan tersebut sama seperti tahun sebelumnya.

Caranya :

1. Hitunglah pangsa pasar untuk perusaah PT. Usaha Maju


a. Pangsa pasar bulan Desember 2013 = penjualan perusahaan/ penjualan
indutri
b. Pangsa pasar bulan Desember 2013 = 16.000/50.000 = 32%
2. setelah mendapatkan pangsa pasar perusahaan, kemudian menghitung kenaikan
penjualan industri dan penjualan perusahaan.

14
Bulan Januari 2013

a. Penjualan industri 2013 = 50.000 x(1+5%) = 52.500 unit


b. Penjualan perusahaan 2013 = 52.500 x 32% = 16.800 unit

Bulan Februari 2013

a. Penjualan industri = 52.500 x (1+10%) = 57.750 unit


b. Penjualan perusahaan = 57.750 x 32% =18.840 unit

Bulan Maret 2013

a. Penjualan industri = 57.750 x (1+5%) =60.638 unit


b. Penjualan perusahaan =60.638 x 32% =19.405 unit

PT. Usaha Maju

Anggaran Penjualan untuk Triwulan yang berakkhir 31 Maret 2013


Ukuran
Keterangan Ukuran Besar Sedang Ukuran kecil Total

Januari 4000 5000 6800 16800

Februari 4840 6000 8000 18840

Maret 4905 6500 8500 19405

2.9 TUJUAN, MANFAAT, DAN FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran penjualan:

1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.


2. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses
perencanaan (contoh dalam rencana pemasaran).

15
3. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari
rencana laba yang menyeluruh.
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang
dilakukan.

Menurut Tendi Haruman & Sri Rahayu (2007:45) tujuan penyusunan anggaran
penjualan adalah :

“ Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan
datang dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang
dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di bidang penjualan “.

Sedangkan kegunaan dari anggaran penjualan ialah :

“ Sebagai pedoman kerja, alat koordinasi dan pengawasan kerja serta sebagai dasar
bagi penyusunan budget-budget lainnya “.

Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan yaitu:

1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada


umumnya.
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap
pelaksanaan divisi pemasaran.
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang
di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual,
jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu
penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang
pertama metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square.
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:

1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.


2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam
proses perencanaan.
3. Memberikan informasi dalam profit planing control.
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.

Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan


akan menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai hubungan timbal balik
sangat erat, yaitu permasalahan yang berhubungan dengan penjualan dan
permasalahan yang berhubungan dengan produksi. Dari permasalahan ini terdapat
dua alternatif hubungan timbal balik antara anggaran penjualan dan anggaran
produksi. Alternatif pertama adalah besar kecilnya perusahaan dipengaruhi oleh
besar kecilnya penjualan. Sedangkan alternatif kedua adalah besar kecilnya
penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Dan lebih baik menggunakan
trend garis lengkung untuk semua produk agar dapat melihat metode mana yang
lebih baik bagi produk tertentu dengan melihat standar kesalahan prediksi
masingmasing produk dengan kedua metode.

17
DAFTAR PUSTAKA

AgusAhyari. (1989). Anggaran Perusahaan: Pendekatankuantitatif. (Buku I).


Yogyakarta: BPFE.

Asri Sw., Marwan. (1982). PeramalanPenjualan. Yogyakarta:


PenerbitFakultasEkonomi UGM.

Munandar. (1989). Budgeting. (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE.

Ridwan Iskandar Sudayat, SE:


http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-pengertian-penjualan.pdf

Dra. NarumondangBulanSiregar, MM:


http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-narumondang.pdf

Syihab El Zahry: http://arie.ngeblogs.com/2010/01/04/anggaran-penjualan/

18

Anda mungkin juga menyukai