Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI KEUANGAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Strategic
Dosen Pengampu I : Dr. Astri Riani Dewi, S.pd.,M.Si
Dosen Pengampu II : Jajang Saeful Zaman, S.kom,I.,MM

Kelompok 2
Disusun :
Dani Murdiani (1610009)
Putri Septiani (1610010)
Aon Kusnawan (1610011)
Rima Ratna Julia (1610013)
Manajemen 6 A

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH


MUBAROKIYAHTASIKMALAYA
2018/2019SURYALAYA – TASIKMALAYA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Strategi Keuangan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah tentang Digital Marketing ini dapat


memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
Pendahuluan....................................................................................................1
Rumusan masalah ..........................................................................................1
Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
Pembahasan....................................................................................................3
Pengertian perencanaan keuangan..................................................................5
Strategi Keuangan.........................................................................................10
Tujuan, Peranan & Fungsi Keuangan Dalam Perusahaan............................11
Utang & Nilai perusahaan............................................................................20
BAB III PENUTUP.....................................................................................25
Penutup.........................................................................................................25
Kesimpulan...................................................................................................25
Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................26

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan keuangan dan Pemasaran adalah Aspek yang sangat penting
dalam melakukan suatu kegiatan usaha . tanpa adanya proses pemasaran , suatu
produk tidak akan laku, dan tanpa adanya Pengelolaan Keuangan, perusahaan
tidak akan tau besar Laba , Rugi modal akhir yang akan di jadi kan modal awal
untuk tahun berikutnya , intinya tanpa ada Pengelolaan Keuangan sebuah Usaha
besar kemungkinan akan mengalami “gulung tikar”.

Strategi keuangan yang efektif berupa pengawasan dan pengawasan


catatan-catatan keuangan, perencanaan dan pengelolaan anggaran dalam rangka
mencapai tujuan maksimal keuntungan pemilik modal.
Efektivitas pengelolaan keuangan akan sangat ditentukan oleh tujuan
bisnis yang dimiliki oleh wirausaha dalam dokumen rencana strateginya. Jika
tujuan bisnis berupa membangun skala usaha yang luas, meningkatkan market
share dan jumlah konsumen maka strategi keuangan dengan menetapkan profit
margin yang tinggi, hanya memakai modal sendiri, dan memperbanyak asset
tetap, mungkin tidak akan cocok.
Untuk mendukung tujuan bisnis tersebut lebih tepat jika dibuat marjin
keuntungan yang tidak begitu besar sehingga harga cukup kompetitif. Utang
digunakan karena keterbatasan pendanaan modal sendiri, menggunakan asset tetap
melalui fasilitas sewa, bukan milik sendiri untuk meminimalisasi modal kerja
yang dibutuhkan.
Itu sebabnya dalam makalah kali ini , kita akan membahas seberapa
pentingnya Pengelolaan Keuangan/Pemasaran dalam Usaha .

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu pengertian dari Pengelolaan Keuangan ?

2. Apa itu Pemasaran ?


1
3. Apakah Pentingnya Pengelolaan Keuangan/Pemasaran dalam Usaha ?

C. TUJUAN

Menurut rumusan masalah tersebut yang menjadi tujuannya adalah:

1. Pengertian Pengelolaan Keuangan

2. Pengertian Pemasaran

3. Pentingnya Pengelolaan Keuangan/Pemasaran dalam Usaha

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Perencanaan keuangan


Manajemen keuangan strategis adalah studi keuangan dengan pandangan
jangka panjang mempertimbangkan tujuan strategis perusahaan. Manajemen
keuangan saat ini semakin disebut sebagai "Manajemen Keuangan Strategis"
sehingga memberikan kerangka acuan yang meningkat.
Untuk memahami apa itu manajemen keuangan strategis, kita harus
terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan istilah "Strategis". Yang
merupakan sesuatu yang dilakukan sebagai bagian dari rencana yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu, Manajemen Keuangan Strategis adalah aspek-aspek dari
rencana keseluruhan organisasi yang menyangkut manajer keuangan. Ini termasuk
bagian yang berbeda dari rencana bisnis, misalnya rencana pemasaran dan
penjualan, rencana produksi, rencana personalia, pengeluaran modal, dll. Semua
ini memiliki implikasi keuangan bagi manajer keuangan suatu organisasi.
Tujuan dari Manajemen Keuangan adalah memaksimalkan kekayaan
pemegang saham. Untuk memenuhi tujuan ini, sebuah perusahaan membutuhkan
"tindakan jangka panjang" dan di sinilah strategi cocok.
Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan
danpengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan,
pertama,anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume
penjualan harus mencakuppermintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu
dipikirkan, termasuk tenaga kerja,kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi
selama tahapan-tahapan pemasokan.Suatu perencanaan keuangan dapat
mempengaruhi kinerja suatu perusahaan /organisasi karena, memuat misi dan
tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunanmenajemen dan bagaimana
cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja
perusahaan.

3
1.1 Model Perencanaan Keuangan

Sebagian perencanaan akan meminta pengguna menggunakan ekspektasi


masa depanuntuk Nilai – nilai yang diramalkan untuk banyak variabel lainnya.

unsur–unsur modeldiantaranya:

Ramalan penjualan : ramalan penjualan akan menjadi penggerak yang


artinyapengguna model perencanaan akan memberikan nilai ini, dan kebanyakan
nilai lainnyaakan dihitung berdasarkan atas nilai tersebut. Perencanaan akan
berfokus padaproyeksi penjualan di masa akan datang dan syarat pendanaan yang
dibutuhkan untuk mendukung penjualan tersebut.Sering kali ramalan penjualan
akan diberikan dalambentuk tingkat pertumbuhan dalam penjualan dan bukannya
dalam satu angkapenjualan yang eksplisit. Ramalan yang sempurna tentu tidak
mungkin sebab penjualanbergantung pada kondisi ekonomi di masa depan yang
tidak pasti.

Peramalan Laporan Keuangan :

Laporan pro forma: sebuah rencana keuangan yang memiliki ramalan


neraca,laporan laba rugi, dan laporan kas disebut laporan keuangan pro forma,
atau disingkat pro forma saja. Pro forma secara harfiah berarti “ dalam bentuk”.
Dalam hal ini laporan keuangan adalah bentuk yang kita gunakan untuk membuat
laporanini berdasarkan proyeksi dari hal –hal penting, seperti penjualan. Pro
forma adalahout put dari model perencanaan keuangan.

Pendekatan Persentase Penjualan

4
Jumlah pinjaman jangka panjang adalah sesuatu yang ditentukan oleh
manajemen,dan ini tidak harus berhubungan langsung dengan tingkat
penjualan.Jika diberikan

suatu ramalan penjualan, kita akan dapat menghitung berapa banyak


pendanaanyang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk meramalkan tingkat
penjualan yangdiramalkan.Model perencanaan yang diuraikan didasarkan atas
pendekatanpersentase penjualan (percentage of sales approach). Sasaran kita
disini adalahmengembangkan suatu cara yang praktisa dan cepat dalam membuat
laporan proforma.

1.2 Hal – hal yang harus diwaspadai perencanaan Jangka waktu Jangka waktu
dapat dibedakan antara keputusan jangka pendek dan jangka waktu yanglebih
panjang

Agregasi : Yaitu mengkombinasikan keputusan-keputusan penganggaran


modal menjadi suatuproyek besar

Asumsi dan skenario

1.3 Tingkat Pertumbuhan dan Pendanaan Eksternal

Pada tingkat pertumbuhan rendah, jumlah dana yang tersedia dari


sumberinternal (yakni dengan menggunakan laba ditahan) mungkin melampaui
jumlahinvestasi dalam aset yang dibutuhkan. Namun saat tingkat pertumbuhan
meningkat,sumber dana dari dalam perusahaan tidak akan cukup dan perusahaan
harusmencari dana dari pasar uang dan modal.Mengamati hubungan antara tingkat
pertumbuhan dengan pendanaan eksternalyang diperlukan merupakan alat yang
berguna dalam perencanaan jangka panjang.Terdapat 2 tingkat pertumbuhan yang
berguna dalam perencanaan keuangan yakni :

1. Tingkat Pertumbuhan Internal (Internal growth rate)Merupakan tingkat


pertumbuhan dimana perusahaan dapat membiayai kenaikanasetnya dengan
menggunakan laba ditahan sebagai satu-satunya sumber danaalias perusahaan

5
sama sekali tidak menggunakan dana dari luar.Rumusnya :b x ROAInternal
Growth Rate = ------------------1- b x ROAROA = return on assets (tingkat
pengembalian aset) = laba bersih / total aset b = retention ratio = plowback ratio =
1- d = laba yang ditahan / laba bersih

2. Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (Sustainable growth rate)Merupakan


tingkat pertumbuhan dimana perusahaan dapat membiayai kenaikanasetnya
dengan menggunakan laba ditahan sebagai satu-satunya sumber dana
aliasperusahaan sama sekali tidak menggunakan dana dari luar.Rumusnya :b x
ROAInternal Growth Rate = ------------------1– b x ROAROA = return on assets
(tingkat pengembalian aset) = laba bersih / total aset b = retention ratio =
plowback ratio = 1- d = laba yang ditahan / laba bersihFaktor-Faktor yang
Menentukan Tingkat Pertumbuhan1. Margin laba yang menunjukkan efisiensi
dalam operasi perusahaan2. Perputaran aset yang menunjukkan efisiensi
penggunaan aset 3. Penggunaan dana pinjaman (financial leverage) yang
menunjukkan rasio utangyang optimal4. Kebijakan dividen yakni seberapa besar
laba yang diberikan kepada pemegangsaham dibanding dengan yang ditahan /
diinvestasikan kembali dalamperusahaan.

1.4 Hubungan Antara Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Perencanaan jangka panjang pada umumnya menggunakan model


keuangantertentu, salah satu yang sering digunakan adalah model persentase
penjualan.Dasar pemikiran dari model ini adalah bahwa perusahaan tentunya
memerlukandana yang makin besar kalau yang aktivitasnya meningkat, ukuran
aktivitas iniadalah penjualan. Asumsi penting dari model ini adalah bahwa
rekening-rekeningyang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan
proporsinya tetap tidak berubah. Umumnya diakui bahwa kalau penjualan
meningkat, suatu aktiva tentunyameningkat. Karena itu, untuk menggunakan

6
model tersebut diperlukan : Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila
penjualan berubah .

Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan

Perencanaan Keuangan Jangka Pendek

Perencanaan keuangan jangka pendek umumnya, berdimensi waktu kurang dari1


(satu) tahun yang bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena
denganperencanaan ini dapat diprakirakan berapa, kapan, dan apakah kebutuhan
kastersebut dapat dibiayai oleh perusahaan atau harus mencari sumber dari luar.
Alat yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas yaitu taksiran
tentangkas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.

1.5 Penggangaran Kas

Kas dapat dipandang sebagai darah kehidupan bagi perusahaan, tanpa kas
yangcukup maka perusahaan akan mengalami kesulitan dan kegagalan.

Cash Budget (anggaran kas) memberikan gambaran pada manajer keuangan


tentang totalkebutuhan kas untuk satu periode tertentu, kapan perusahaan akan
mengalamikekurangan atau kelebihan kas dan berapa besarnya pinjaman yang
harusdilakukan. Perencanaan profit disajikan dalam bentuk proyeksi laba-rugi
yangmenggambarkan antisipasi laba yang akan dicapai perusahaan. Tingkat
labatersebut dinyatakan dalam ukuran-ukuran tertentu, seperti : profit margin,
return , oninvestment , (ROI), dan return on equity (ROE).

Proyeksi laba yang tinggi belum tentudapat memberikan proyeksi kas yang tinggi
pula. Dalam perencanaan keuangan iniakan dibahas berbagai faktor yang
mempengaruni perencanaan kas danperencanaan laba tersebut. Selanjutnya akan
dibahas terlebih dahulu mengenaipengertian dan jenis-jenis dari
anggaran.Pengertian anggaran (business budget ) menurut Drs. M. Munandar
(Budgeting,Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan kerja)
ialah : suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh

7
kegiatan perusahaan yangdinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku
untuk jangka waktu (periode)tertentu yang akan datang Dari pengertian tersebut di
atas, maka dapat terlihat bahwa anggaran memiliki4 unsur yaitu :

1. Rencana,yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau


kegiatanyang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran merupakan
suaturencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti misalnya
disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan,
dinyatakandalam unit moneter.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan


yangakan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
Secaragaris besar kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi
limakelompok, yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi
(producing),kegiatan pembelanjaan (financing),kegiatan administrasi
(administrating) serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
masalahpersonalia (personnel ).

Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedomankerja, sebagai alat


pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja, makaanggaran harus
mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter,yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkanpada


berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang
berlaku di Indonesia ialah unit “rupiah”. Unit moneter ini sangat
diperlukanmengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beraneka
ragamtersebut sering mempunyai kesatuan unit yang berbeda- beda, seperti
misalnyabahan mentah menggunakan kesatuan berat (kilogram dan
sebagainya),kesatuan panjang (meter dan sebagainya), kesatuan luas (meter
persegi dansebagainya); kesatuan luas (meter persegi dan sebagainya), kesatuan
isi (literdan sebagainya); tenaga kerja menggunakan kesatuan jam kerja atau
kesatuanwaktu (harian, mingguan, bulanan dan sebagainya).4. Jangka waktu
tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaranberlakunya untuk
8
masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam anggaran
adalah taksiran (forecast ) tentang apa yang akan terjadi sertaapa yang akan
dilakukan di waktu yang akan datang. Jika dikaitkan denganmasalah waktu
anggaran, dikenal dua macam anggaran :

a. Anggaran strategis (strategic budget ) Anggaran yang berlaku untuk jangka


panjang yaitu jangka waktu yangmelebihi satu periode akuntansi (melebihi satu
tahun)

b. Anggaran taktis (tactical budget ) Anggaran yang berlaku untuk jangka pendek
yaitu satu periode akuntansiatau kurang.Anggaran yang disusun untuk satu
periode akuntansi (setahunpenuh) dinamakan budget periodical (periodical
budget), sedangkan anggaran yang disusun untuk jangka waktu yang kurang dari
satu periode akuntansi(misalnya hanya untuk jangka tiga bulan dan sebagainya)
dinamakan anggaranbertahap (continunous budget ).

1.6 Perencanaan dan Sumber Jangka Panjang

Perencanaan kebutuhan jangka panjang dinyatakan didalam suatu


rencanakebutuhan tambahan capital. Tambahan capital akan meliputi jumlah-
jumlah uangbesar maka keputusan terhadap tindakan itu akan berpengaruh dalam
jangkapanjang serta pengaruh-pengaruh ekonomis yang kuat terhadap perusahaan.

Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk


memenuhipengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar
bias memulaiusahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan
peralatan. Pencariandana jangka panjang diperoleh dari Pembiayaan Melalui
Utang :

1. Utang jangka panjang

2. Obligasi perusahaan

Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) :

9
1. Saham biasa

2. Laba ditahan

1.7 Biaya pinjaman bank

Biaya pinjaman Bank adalah bunga dan biaya lainnya yang harus
ditaggung olehsuatu perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya
pinjaman meliputiantara lain: Bunga atas penggunaan dana pinjaman baik
pinjaman jangka pendek maupunjangka panjang Amortisasi diskonto atau
premium yang terkait pada oleh pinjaman Selisih kurs atau pinjaman dalam valuta
asing yang dipinjam

2. Strategi Keuangan Perusahaan

Strategi mengelola keuangan usaha atau bisnis dalam perusahaan.


Manajemen keuangan dalam berwirausaha tentu sedikit berbeda dari manajemen
keuangan pribadi. Dalam situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih
bijak dan disiplin mengelola cash flow-nya. Dan yang terpenting, dia harus
mampu memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadinya

Berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan
usaha yang bisa dijadikan acuan bagi Anda yang memiliki usaha baik itu kecil
maupun besar:

1. Pertahankan agar cash flow tetap positif

Dunia usaha tidak terlepas dari hitung-hitungan untung dan rugi. Kalau
hasil penjualan dikurangi biaya produksi dan biaya-biaya perusahaan adalah
positif maka perusahaan tersebut untung, dan kalau hasil negatif maka rugi. Untuk
membuat perencanaan keuangan perusahaan, maka arus kas (cash flow) harus
positif, sehingga merencanakan keuangan selanjutnya lebih mudah. Bagaimana
kalau cash flow perusahaan tersebut negatif / rugi? Yang harus dilakukan adalah
menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun Anda

10
juga harus tetap memperhatikan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa
yang Anda jual.

2. Buat cadangan dana darurat (emergency fund)

Keberadaan dana darurat / emergency fund sangat penting bagi usaha kecil
menengah. Dana darurat ini untuk mengantisipasi apabila dalam beberapa
hari/bulan tidak mendapatkan order; ada karyawan yang masuk rumah sakit
karena kecelakaan, ada order yang cukup besar.

3. Proteksi pendapatan (asuransi jiwa)

Proteksi terhadap pendapatan atau dengan kata lain proteksi terhadap


pengusaha yang menjadi sumber penghasilan keluarga adalah suatu hal yang perlu
direncanakan terlebih dahulu, sebelum kita masuk kepada perencanaan kebutuhan
keuangan lainnya.

Seperti halnya dana darurat, asuransi jiwa adalah merupakan sebuah cara
yang perlu dipersiapkan dalam mengantisipasi resiko kehilangan sumber
penghasilan yang disebabkan oleh kematian atau terjadinya ketidakmampuan total
akibat kecelakaan atau sakit pengusaha tersebut yang menjadi sumber penghasilan
utama dalam keluarga. Apalagi kalau pengusaha tersebut mempunyai banyak ide
yang berguna dalam usahanya, harus diasuransikan.

4. Proteksi terhadap tempat usaha

Pelimpahan resiko kepada pihak perusahaan asuransi terhadap tempat


usaha juga sangat penting sekali. Ini mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, misalnya terjadi pencurian, kebakaran dan huru hara. Jangan
sampai terjadi setelah kebakaran yang menghabiskan seluruh tempat usaha, stok
barang dan barang jadi pengusaha tersebut jadi bangkrut. Ini harus dihindari.

3. Tujuan, Peranan dan Fungsi Keuangan Dalam Perusahaan

Peranan manajemen keuangan dalam perusahaan

11
A. Manajemen Keuangan Perusahaan

1.Pengertian manajemen keuangan

Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang


berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang di perlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.

Dengan kata lain, manajemen keuangan adalah kegiatan mengelola dana untuk
di manfaatkan sesuai kebutuhan seara efektif dan efisien

Manajemen keuangan Meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Sumber dana

Manajemen keuangan harus dapat memilih sumber dana yang akan di


gunakan dalam perusahaan

b. Penggunaan dana

Dana dalam perusahaan dapat digunakan untuk penanaman modal jangka


pendek dan penanaman modal jangka panjang

c. Pengawasan pengguanan dana

Dana yang digunakan harus di awasi penggunaannya agar sesuai dengan


rencana dan tujuan yang teah di tetapkan

2. Prinsip manajemen keuangan

Prinsip manajemen keuangan meliputi sebagai berkut:

a. Konsistensi (consistency)

Sisten dan kebijakan keuangan dari organisasi hars konsisten dari


waktu ke waktu ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh
disesuaikan apabila terjadi perubahan diorganisasi .

12
b. Akuntabilitas (accountability)

Kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelompok


atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana peralatan atau
ewenangan yang di berikan pihak ketiga telah di gunakan.

c. Transparansi (transparency)

Oganisasi harus terbuka dengan pekerjaannya menyediakn informasi


berkaitan dengan rencana an aktivitasnya kepada para pemangku
kepentingan

d. Kelangsungan hidup (viabiity)

Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi baik di tingkat


strategis maupun operasional harus sejalan atau disesuaikan dengan dana
yang di terima.

e. Integritas (integrity)

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya individu yang terlibat


harus mmpunyai integritas yang baik

f. Pengelolaan (stewardship)

Organisasi harus dapat mengelola dana baik dana yang teah di peroleh
dan menjamin bahwa dana tersebt di gunakan untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan

g. Stadar akuntansi (accounting standards)

Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus


sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku secara umum.

B. Tujuan Manajemen Keuangan Perusahaan

Ada dua tujuan utama manajemen keuangan perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Memaksimukan kekayaan pemilik perusahaan


13
Salah satu tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah
memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang sahamnya
( wealth of the sharesholdres). Sebab, Prinsip ekonomi menyatakan bahwa
penggunaan dana hanya dapat dibenarkan jika memberikan manfaat yang
lebih besar dari pengorbanannya.

Berikut penjelasan lebih lanjutnya.

a. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh


dengan memaksimalkan laba perusahaan.
b. Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditur , dan
pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
c. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada
aliran kas dan pada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
d. Tidak mengabaikan kewajiban social, seperti lingkungan eksternal ,
keselamatan kerja , dan keamanan produk.
2. Memaksimumkan Nilai Perusahaan

Memaksimalkan nilai perusahaan (Market value of firm)


memperhatikan dua unsur yang penting yaitu, nilai waktu uang dan resiko
yang ditanggung oleh pemilik perusahaan. Nilai waktu uang berarti kita
mengakui bahwa nilai rupiah saat ini selalu lebih berharga daripada nanti.
Investor mempertimbangkan resiko yang ditanggungnya. Semakin tinggi
resiko yang ditanggung, semakin besar tingkat keuntungan yang
diisyaratkan.Memaksimalkan nilai perusahaan Identik dengan
memaksimalkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit). Setiap
penggunaan dana harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih
besar dari biaya. Pertimbangan teknis memaksimumkan nilai perusahaan
adalah sebagai berikut :

a. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas dari pada


memaksimumkan laba, karna memaksimumkan nilai berarti
mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
14
b. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan bebrbagai resiko
terhadap arus pendapatan perusahaan.
c. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan
datang mungkin beragam

C. Fungsi Manajemen Keuangan Perusahaan

Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi


keuangan. Manajemen keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah
aktiva dan memilih sumber dana untuk membelanjai aktiva

Tersebut. Fungsi manajemen keuangan meliputi :

1. Perencanaan dan pengendalian

Perencanaan keuangan adalah suatu rancangan yang akan dilaksanakan


untuk mengatur kondisi keuangan,seperti besar penghasilan besar
pengeluaran investasi tabungan, pembayaran asuransi dan pajak

Pembuatan perencanaan keuangan perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

Sesuai kemampuan (realistis).

a. Perencanaan harus didasarkan pada kemampua dan pengalaman yang


dimiliki. Dengan demikian,sasaran yang ditetapkan tidak terlalu tinggi dan
juga tidak terlalu rendah.
b. Dirumuskan dengan jelas. Sasaran perlu dirumuskan dengan jelas sehingga
pelaksanaan dan pengendaliannya akan menjadi lebih mudah.
c. Dapat diukur hasilnya.Sasaran yang ditetapkan akan menjadi acuan
tindakan pelaksanaan dan pengendaliannya dari waktu ke waktu . oleh
karna itu, ukurannya dibuat secara kuantitatif.
d. Ada kerangka waktu yang jelas. Mengukur hasil atau pencapaian hasil
suatu usaha terkait ada jumlah donator

2. Keputusan investasi dan pembiayaannya

15
Keputusan investasi dan pembiayaannya meliputi :

a. Penganggara keuangan, yaitu tindak lanjut dari perencanaan keuangan


dengan membuat penerimaan dan pengeluaran secara detail.
b. Pencarian sumber dana,yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk kegiatan operasional perusahaan,baik kualitas maupun
kuantitas sesuai dengan perencanaan.
c. Penyimpanan keuangan yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta
penyimpanan dan pengamanan dana tersebut.
3. Pengelolaan Perusahaan yang efektif dan efisien

Pengelolaan Perusahaan yang efektif dan efisien meliputi hal-hal sebagai


berikut.

a. Pengelolaan keuangan,yaitu menggunakan dana perusahaan untuk


memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
b. Pemeriksaan keuangan, yaitu meliputi audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
c. Pelaporan keuangan yaitu menyediakan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.

D. Tugas Pokok Manajemen Keuangan Perusahaan

1. Mendapatkan dana perusahaan

Mencari dana yang dibutuhkan perusahaan meliputi berbagai kegiatan


menemukanmenganalisis,serta memutuskan sumber dana yang dipilih dari
beberapa jumlahnya.

Dana-dana itu berasal dari

a. Dari dalam perusahaan (internal source)

Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan berasal dari dalam perusahaan


itu sendiri dengan menggunakan laba cadangan berupa laba yang ditahan
(retained earning)
16
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari :

1. Dana yang berasal dari pemilik perusahaan.


2. Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
3. Surplus dana dan cadangan dana.
4. Selisih nilai buku dan nilai pasar dari harta yang dimiliki perusahaan

b. Dari luar perusahaan (external source)

Dana dari luar perusahaan, yang merupakan utang perusahaan ,


disebut juga modal asing yang berupa dana dari pihak bank,asuransi,serta
kreditur-kreditur lainnya

2. Menggunakan dana perusahan

Penggunaan dana perusahaan (allocation of fund) meliputi kegiatan


merencanakan menganalisis serta memutuskan apa yang akan dibiayai dan
berapa jumlahnya sehingga dapat memberikan keuntungan sekaligus
meningkatkan nilai perusahaan. Hal itu berarti penggunaan dana perusahaan
terkait erat dengan investasi .

Kemungkinan kondisi investasi antara lain :

1. Melakukan investasi secara nyata (real investment).


2. Membeli aktiva keuangan (financial assets) seperti saham dan obligasi.
3. Membeli aktiva nyata sekaligus aktiva keuangan

E. Menentukan Deviden

Deviden adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para
pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham
yang dimilikinya. Ada macam-macam kebijakn deviden yang dilakukan oleh
perusahaan antara lain :

1. Kebijakan deviden yang stabil


17
Artinya jumlah deviden perlembar yang dibayarkan setiap tahunnya
relative tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan
perlembar saham setiap tahunnya berfluktuasi.
2. Kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal plus
jumlah ekstra tertentu.Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah
minimal deviden perlembar saham tiap tahunnya.

3. Kebijakan deviden dengan penetapan dividend payout ratio yang


konstan.
Artinya jumlah deviden perlembar saham yang dibayarkan setiap
tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan
neto yang diperoleh setiap tahunnya.
4. Kebijakan deviden yang fleksibel
Penetapan besarnya deviden payout ratio yang fleksibel setiap tahun
disesuaikan dengan posisi serta kebijakan financial perusahaan yang
bersangkutan.

F. Analisis Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi
dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba rugi.

Jenis-jenis keuangan adalah sebagai beirkut :

a. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode tersebut.
b. Laporan laba rugi
Merupakan suatu laporan mengenai perhitungan hasil yang dicapai suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
c. Laporan perubahan ekuitas

18
Merupakan laporan yang berisi penjelasan tentang perubahan ekuitas
perusahaan setelah perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya
selama periode akuntansi tertentu.
d. Laporan arus kas
Merupakan laporan yang berisi arus kas masuk dan kas keluar suatu
perusahaan selama satu periode akuntansi tersebut

2. Analisa rasio laporan keuangan adalah suatu alat untuk membadingkan


jumlah pada periode tertentu dengan jumlah pada pos lain suatu laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan meilhat hubungannya
yang bersifat signifikan yang mempunyai makna antara satu dengan yang
lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif. 3 cara untuk
menganalisis laporan keuangan.

1. analisis horizontal, mengenalisis data laporan keuangan lebih


darisatu periode.
2. analisis vertical, mengevaluasi data laporan keuangan dengan cara
menjelaskan setiap unsure dalam laporan keuangan yang ditunjukkan
dengan nilai persentase.
3. analisis rasio, menggambarkan hubungan diantara unsure dalam
laporan keuangan.
4. Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuanganya harus dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
Jenis rasio likuiditas adalah sebagai berikut :
a. Current Ratio
b. Cash Ratio
c. Quick(Acid Test) Ratio
d. Inventory working capital to total assets ratio
e. Cash to current liabilities ratio
f. Cash to operating expense ratio

19
5. Ratio rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba.
6. Rasio solvabilitas yaitu rasio untuk mengukur kemmapuan perusahaan
memenuhi seluruh kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang seandainya perusahaan dilikuidasi
7. Rasio leverage digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang
disediakan oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengna dana
yang diperoleh dari kreditur perusahaan
8. Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam
menggunakan sumber dayanya.

4. Utang dan Nilai Perusahaan

a. Pengertian Utang

Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan
akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari hutang dan modal.
Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan.
Sementara itu modal menunjukkan besarnya kepentingan pemilik pada harta
perusahaan. Persamaan tersebut juga tergambar pada neraca yang memuat
harta, hutang dan modal.

Adanya hutang di neraca menunjukkan perusahaan pernah menarik sumber


daya yan digunakan dari kreditur. Pada bab ini akan dibicarakan akuntansi atas
kegiatan pendanaan yang berasal dari kreditur. Hutang didefinisikan sebagai
pengorbanan manfaat ekonomi di masa datang yang bersifat probable yang
timbul dari kewajiban sekarang dari suatu entitas untuk menyerahkan harta
atau menyediakan jasa ke entitas lain di kemudian hari sebagai akibat dari
transaksi atau kejadian masa lalu. Dari definisi di atas dapat ditarik beberapa
hal penting yaitu :

Hutang ini timbul dari transaksi atau kejadian masa lalu.

20
Hutang harus melibatkan transfer asset atau penyediaan jasa dikemudian hari
yang bersifat probable (hampir pasti).

Hutang ini merupakan kewajiban dari suatu entitas.

b. Klasifikasi Utang

Untuk tujuan pelaporan, hutang diklasifikasikan sebagai hutang lancar dan


hutang jangka panjang. Suatu hutang yang berasal dari kegiatan operasional
akan diklasifikasikan sebagai hutang lancar jika hutang ini akan dilunasi
dengan menggunakan harta lancar dalam satu tahun ke depan atau dalam satu
siklus operasi normal, yang mana yang lebih lama. Namun hutang yang berasal
dari pinjaman bank, atau pinjaman lainnya diklasifikasikan menurut kriteria
satu tahun. Suatu hutang yang jatuh tempo dalam satu tahun sejak tanggal
neraca akan diklasifikasikan sebagai hutang lancar.

c. Pengukuran Utang

Pengukuran merupakan proses pemberian atribut nilai pada hutang.


Atribut nilai yang diberikan pada hutang adalah nilai moneter. Namun ternyata
pengklasifikasian hutang menjadi lancar dan tidak lancar menjadi
pertimbangan dalam pengukuran hutang. Secara umum hutang akan diukur
sebesar nilai sekarang dari hutang tersebut yang merupakan jumlah uang yang
harus dibayarkan untuk melunasinya sekarang. Aturan ini lebih tepat untuk
hutang tidak lancar. Sementara itu hutang yang berasal dari kegiatan
operasional misalnya hutang gaji dan hutang usaha, umumnya hutang ini akan
segera dilunasi sehingga selisih antara nilai jatuh tempo dengan nilai sekarang
hutang tersebut tidak material. Oleh karena itu hutang yang berasal dari
operasional umumnya untuk tujuan praktis disajikan sebesar nilai jatuh
temponya.

Untuk tujuan pengukuran, baik hutang lancar maupun tidak lancar dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :

21
1. Hutang yang jumlahnya sudah pasti. Contoh dari hutang ini adalah
nominal dari wesel atau obligasi.
2. Hutang yang jumlahnya harus diestimasi. Dilihat dari kepastiannya,
hutang ini pasti terjadi namun jumlahnya belum diketahui secara pasti.
Hutang garansi merupakan contohnya.
3. Hutang bersyarat (contingent liablility) yaitu suatu hutang yang akan
muncul jika terjadi kejadian lain. Contohnya perusahaan dituntut
dipengadilan oleh perusahaan lain. Perusahaan akan berkewajiban
membayar uang jika pengadilan memenangkan perusahaan yang
menuntut tersebut. Tingkat kemungkinan timbulnya hutang bersyarat
dapat dibagi menjadi :

Probable : Tingkat kemungkinannya sangat tinggi dan bahkan dapat


dikatakan hampir pasti. Jika jumlah hutangnya dapat diestimasi dengan
handal, maka hutang ini dicatat, jika jumlahnya sulit diestimasi maka
keberadaan hutang ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Reasonable posible : Kemungkinan terjadinya 50% atau dapat terjadi dapat


pula tidak. Jika kondisinya demikian cukup diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.

Remote : Kemungkinan terjadinya sangat kecil sehingga tidak perlu dicatat


dan dilaporkan kecuali untuk hutang jaminan pembayaran hutang walaupun
tingkat kemungkinan terjadinya kewajiban kecil tetapi harus diungkap dalam
catatan atas laporan keuangan.

d. Akuntansi Hutang Jangka Pendek

Seperti telah dibahas pada bagian di atas, hutang jangka pendek tidak perlu
didiskontokan ke nilai sekarang. Yang termasuk hutang ini adalah Hutang Usaha
(Account Payable), serta berbagai hutang opersional seperti hutang gaji, listrik,
telepon, pajak dan sebagainya. Sementara itu untuk hutang wesel, walaupun
jangka pendek umumnya disajikan sebesar nilai sekarangnya.

22
Hutang operasional

No. Jenis Hutang Perlakuan

1. Account Payable Hutang ini dicatat jika hak kepemilikan barang sudah
berpindah kepada perusahaan. Dilihat dari jumlahnya, yang dicatat adalah
sebesar jumlah yang akan dibayar yaitu harga faktur.
2. Hutang biaya Dicatat manakala jasa sudah dikonsumsi dan sebesar jumlah
yang akan dibayar.

Pinjaman jangka pendek

Perusahaan kadangkala menerbitkan sebuah promes atau janji tertulis untuk


membayar uang pada tanggal tertentu. Dilihat dari ada atau tidaknya tarip
bunga yang harus dibayar, noters dapat dibagi menjadi hutang wesel berbunga
dan hutang wesel tak berbunga. Hutang wesel berbunga merupakan hutang
wesel yang penerbitannya disamping harus membayar nominal wesel juga
harus membayar bunga.

 Hutang Wesel Berbunga (Interest Bearing Notes Payable)

Misalkan perusahaan pada tanggal 2 April 2004 perusahaan menerbitkan


sebuah promes nilai nominal Rp1.000.000,00 bunga 3% setahun yang akan
jatuh tempo 30 Juni 2004 sebagai pelunasan hutang usaha. Jurnal yang dibuat
pada tanggal 2 April adalah sebagai berikut :

2004

April 1

Hutang Usaha 1.000.000

23
Wesel Bayar/Hutang Wesel 1.000.000

Selanjutnya pada tanggal jatuh tempo (30 Juni 2004) jurnal yang dibuat adalah

2004

Juni 30

Wesel Bayar/Hutang Wesel 1.000.000

Biaya Bunga 30.000

Kas 1.030.000

Bunga yang dibayar = 3% x 3/12 x Rp1.000.000,00 = Rp7.500,00

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan Usaha adalah suatu perencanaan yang harus direncanakan
sematang matang mungkin untuk bisa mencapai tujuan yang semaksimal mungkin
di kemudian hari agar usaha yang di jalan kan dapat berkembang dengan pesat di
hari yang akan datang.

B. Saran
Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya harus menggunakan Prinsip
pengelolaan keuangan dan pemasaran yang benar untuk menjamin kesuksesan
suatu usaha , baik usaha- usaha kecil maupun usaha – usaha besar.

25
DAFTAR PUSTAKA

Gerry W Gant …………………………….. Acounting Intermedite

Situs di internet …………………………… Sri Utami, SE, AK, Msi

Kumpulan makalah Di Internet……………

26

Anda mungkin juga menyukai