Memahami perusahaan secara menyeluruh bisa membuat impresi positif bagi si penerima
kerja, karena bagi mereka tentu saja kamu akan dianggap lebih meyakinkan. Tapi
memang sih tidak selalu, apalagi kalau kamu terlalu membuat-buat dengan menyebut
perusahaan tersebut sering-sering di dalam wawancara.
Sementara dengan memahami industri yang dijalankan oleh perusahaan, kamu akan
dianggap ‘niat’ dan memiliki potensi. Perusahaan tentu senang memiliki karyawan yang
memahami industri yang mereka jalankan.
Terlepas dari apapun gelar dan keahlianmu, dengan memahami seluruh industri yang
dijalankan maka perusahaan akan merasa bahwa kamu adalah aset yang berharga.
Seseorang yang memiliki pengetahuan lengkap terhadap seluruh industri di dalam
perusahaan, memiliki potensi untuk menduduki jabatan penting di perusahaan loh!
Salah satu kesalahan umum yang seringkali dilakukan oleh para calon pelamar kerja
adalah tidak mempersiapkan selling point diri dengan baik. Biasanya mereka terlalu
berfokus dengan portofolio dan CV, sampai lupa nantinya bagaimana ‘menjual diri’mu
kepada perusahaan.
Namun ada pula kandidat yang menyiapkan berbagai macam selling point namun sulit
dibuktikan. Misalnya seorang kandidat berkata “Saya merupakan orang yang bisa bekerja
di dalam tim” namun seluruh portfolionya menunjukkan kalau ia selalu bekerja sendiri.
Lalu bagaimana solusinya? Mudah saja, siapkanlah setidaknya tiga sampai lima nilai
dirimu yang sekiranya bisa bermanfaat di dalam perusahaan. Untuk hal ini sesuaikan pula
dengan posisi yang akan kamu lamar.
Misalnya kamu bisa berkata, “Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, hal ini
ditunjukkan dengan portfolio saya yang sukses meloloskan perusahaan saya ke dalam
lebih dari 5 tender besar pemerintah”.
Dengan demikian si penerima kerja bisa mengkonfirmasi apa yang kamu katakan, dan
tentu saja menghindari kamu dicap sebagai calon pegawai yang besar mulut tapi penuh
dengan omong kosong.
Selain nilai diri, persiapkanlah alasan mengapa para penerima kerja harus menerima
kamu sebagai karyawan mereka. Untuk menambah nilai jual ini, kamu boleh menjelaskan
kemampuan dan keahlian yang kamu punya dan sekiranya bisa membantu perusahaan.
Satu hal yang perlu kamu ingat, seseorang memiliki perusahaan tentu saja dengan niat
berbisnis dan menambah keuntungan. Ketika kamu sedang diwawancara, kamu harus
bisa menunjukkan kepada perusahaan bahwa keahlian yang kamu punya bisa menambah
omzet perusahaan mereka.
Untuk mengetahui beberapa pertanyaan yang mungkin keluar saat kamu melakukan
wawancara kamu bisa membeli buku seputar pertanyaan-pertanyaan umum wawancara
yang banyak berseliweran di toko buku.
Nah kamu bisa membaca salah satu dari beberapa buku yang banyak tersebut. Lalu
persiapkan saja jawaban-jawaban yang bisa kamu keluarkan. Saran kami, jangan
memberikan jawaban yang terlalu bertele-tele dan dibuat-buat. Buatlah sesimpel mungkin
namun meyakinkan.
Dalam setiap wawancara kerja, sudah pasti si pewawancara akan banyak menyecar kamu
dengan berbagai pertanyaan. Alasannya tentu saja agar mereka bisa mendapatkan
seseorang yang terbaik diantara seluruh pelamar kerja.
Nah seringkali salah satu cara yang meleka lakukan adalah dengan bertanya beberapa
pertanyaan yang membuat si pelamar kaget. Tapi tenang saja, kamu bisa kok
mengantisipasi pertanyaan model ini.
Caranya adalah, bayangkan bila kamu berada di posisi mereka dan kamu melihat diri
kamu sendiri. Bayangkan kemungkinan apa saja yang membuat mereka menolak kamu
sebagai kandidat.
Setelah itu barulah kamu persiapkan jawaban yang mungkin bisa membantu kamu keluar
dari pertanyaan tersebut.
Salah satu hal penting yang seringkali membuat para kandidat gagal menjalankan proses
wawancara adalah ketidaksiapan mental. Banyak orang yang menyepelekan tekanan yang
muncul di saat proses wawancara berlangsung.
Untuk menghilangkan rasa was-was ini, kamu bisa berbicara di depan kaca sambil terus-
terusan mengucapkan beberapa kata yang nantinya akan kamu sampaikan saat
wawancara, misalnya perkenalan diri, portfolio, hingga misalnya alasan-alasan mengapa
kamu harus diterima bekerja.
Bila sudah berlatih dengan diri sendiri, saatnya kamu memanggil satu atau dua orang
teman dekatmu. Lalu mintalah mereka menanyakan beberapa pertanyaan wawancara
kerja yang umum ditanyakan. Pertanyaan boleh mengacu kepada buku-buku wawancara
kerja maupun internet.
Setelah itu selesaikan seluruh rangkaian wawancara tersebut, dan di akhir sesi wawancara
kamu bisa langsung meminta feedback dan saran dari temanmu. Cara lain adalah dengan
merekam seluruh rangkaian wawancara tersebut.
Nantinya kamu bisa memutar ulang rekaman tersebut dan bisa mengira-ngira dimana titik
lemahmu. Lalu kamu bisa kembali menyusun strategi serta mengulang latihan di momen
yang kamu rasa kamu kurang yakin ketika menjawab pertanyaan wawancara.
Kemudian bersiaplah ditanya “berapa gaji yang anda inginkan?” Meski terdengar sulit,
kamu bisa kok menjawab dengan tepat. Cari saja gaji di posisi yang kamu lamar di
internet sebelumnya, lalu kamu bandingkan berdasarkan kemampuan diri serta
perusahaan tempatmu melamar gaji.
Saran kami kamu bisa langsung tembak gaji dengan angka yang tertinggi dari rata-rata
gaji di posisi serupa, yang telah kamu cari sebelumnya di internet. Tidak perlu khawatir
karena biasanya setelah diterima, akan ada proses negosiasi gaji kok. Kalau sudah pasang
tarif tinggi, setidaknya kamu bisa menawar gaji dengan lebih mudah nantinya.
Ada pula pertanyaan yang cukup menarik yakni seputar hobi. Jawablah dengan jujur,
jelas, dan lengkap. Hal ini dimaksudkan agar si pewawancara secara umum mengetahui
latar belakang, serta kepribadianmu, apakah nantinya kira-kira akan cocok dengan
lingkungan perusahaan.
Pertanyaan jebakan berikutnya adalah “apakah anda melamar ke perusahaan lain selain
perusahaan kami?” Nah jawablah dengan jujur. Kamu bisa juga menggiring si
pewawancara, apalagi bila kebetulah posisi dan kultur dari semua perusahaan yang kamu
lamar mirip.
Hal ini justru bisa memperkuat alasanmu bekerja di dalam perusahaan tersebut. Kamu
bisa bilang begini “Saya melamar di perusahan A,B, dan C, dengan posisi X. Karena
selain menunjang kemampuan saja, menurut saya secara kultur dan lingkungan kerja
ketiga perusahan ini mirip sehingga harapannya saya bisa berkembang dengan
maksimal.” Wah keren!
Nah untuk itulah kamu harus banyak-banyak berlatih di masa krusial ini. Dengan
membuat impresi yang baik selama 5 menit pertama, kamu pada dasarnya telah
mengamankan posisimu dibandingkan kandidat-kandidat lainnya.
Sopan barangkali bukanlah tips yang aneh, apalagi bagi kamu yang tinggal di Indonesia
yang memang budayanya lebih sensitif terhadap tata krama dan tingkah laku. Jadi kamu
tidak perlu bingung.
Tapi mengapa kami tulis disini? Percaya atau tidak semakin ke bawah semakin banyak
HRD yang mengeluh karena si calon pegawai yang tidak mempunyai tata krama. Mulai
dari ketika mengirim email lamaran kerja, hingga ketika wawancara.
Percaya deh, sepintar apapun otakmu bila tidak memiliki tata krama pasti akan sulit
dalam mencari kerja. Kamu mungkin bisa lolos ketika seleksi berkas, tapi HRD bisa saja
secara subjektif tidak meloloskanmu hanya karena mereka tidak suka dengan tingkah
lakumu.
Meski demikian, kamu tetap perlu mengingat bahwa sopan tidak sama dengan pasif loh.
Kamu harus sopan dalam bersikap dan membawa diri, tapi bukan berarti kamu harus
lebih banyak diam dan menunggu ditanya oleh pewawancara.
Selain itu jangan pernah memposisikan pewawancara sebagai musuh yang harus kamu
lawan dan patahkan argumennya. Kamu memang harus cukup peka untuk yang satu ini.
Tapi biar bagaimanapun bertanya dan mencecar kandidat adalah salah satu cara pencari
kerja untuk mendapatkan karyawan yang terbaik.
Kuncinya, bukalah pikiranmu dan jangan terkurung dengan asumsi-asumsi diri yang ada.
Kamu harus bisa membuka pikiran terhadap seluruh pertanyaan maupun sanggahan si
pewawancara terhadap apa yang kamu katakana.
8) Cara Menjawab Soal “Jelaskan Tentang Dirimu!”
Salah satu pertanyaan paling umum dan kemungkinan besar ditanyakan oleh
pewawancara adalah “jelaskan tentang dirimu”. Hal ini sebenarnya merupakan salah satu
kesempatan terbesarmu untuk mempromosikan dirimu.
Dengan pertanyaan terbuka macam ini, kamu sudah sewajarnya bisa menjelaskan
berbagai macam hal yang sekiranya cocok dengan posisi yang kamu lamar di perusahaan,
dan berbagai hal yang sekiranya berhubungan dengan perusahaan.
Intinya jawab pertanyaan ini dengan berbagai aktivitasmu semasa sekolah, soft skill yang
kamu punya, pengalaman organisasi, serta prestasi akademik dan tentu saja ‘prestasi’
secara organisasi.
Mengapa prestasi dalam organisasi penting? Prestasi akademik memang penting, karena
hal ini menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan di atas rata-rata. Namun
menunjukkan prestasi organisasi tidak kalah penting, karena hal ini menunjukkan bahwa
kamu merupakan orang yang matang dalam berorganisasi dan tentu bisa bekerja dengan
baik di dalam tim.
Percayalah, hal ini merupakan salah satu hal penting yang cukup dicari oleh perusahaan.
Karena di dalam perusahaan bidang apapun, hampir selalu kamu akan bekerja di dalam
tim yang besar, dan ini membutuhkan keterampilan sosialisasi dan organisasi yang tidak
bisa didapat dengan singkat!
Bila konten yang ingin kamu sampaikan sudah matang, jangan lupa sekali lagi berlatih.
Nah, selama berlatih ini coba kamu sesekali perhatikan bahasa tubuhmu, intonasi, kontak
mata, dan hal-hal kecil macam ini.
Pertama kali masuk ke dalam ruangan wawancara, sampaikan salam secara jelas dan
tegas. Kemudian kamu boleh berjabat tangan dengan para pewawancara, sambil kembali
membuka wawancara dengan hangat.
Bila sudah dipersilahkan maka kamu bisa langsung menyampaikan yang ingin kamu
sampaikan dan menjawab pertanyaan pewawancara secara lugas, tegas, dan jelas.
Pastikan kontak mata tertuju terus kepada pewawancara.
Hindari hilang kontak mata! Meski terdengar sepele, percayalah ketika kamu gugup tanpa
sadar kamu akan sangat sering melirik ke kanan kiri, dan yang lebih bahaya ketika kamu
melirik ke atas. Gestur-gestur macam ini akan membuatmu dianggap sedang mengingat-
ngingat dan membuat-buat jawaban.
Selain itu pertahankan postur tubuh yang baik, tegak, tidak menunduk, tapi tidak
membusungkan dada. Keluarkan suara yang jelas, tidak perlu keras, apalagi bila kamu
diwawancara di dalam ruangan yang cukup sempit. Setidaknya jangan sampai suaramu
sulit didengar si pewawancara.
Terakhir matikan saja nada dering dan getar di ponselmu. Hindari distraksi ponsel dengan
cara ini. Karena ketika kamu tampak gelisah dengan ponselmu, para pewawancara pasti
akan sadar. Selain itu khawatirnya kamu juga tidak akan bisa menjawab pertanyaan
dengan benar.
Salah satu kesalahan yang cukup umum ditemui oleh para penerima kerja adalah,
banyaknya kandidat yang pasif dan takut bertanya soal perusahaan, dan tentu soal beban
kerja, gaji, dan hal-hal seputar pekerjaannya kepada si pemberi kerja.
Padahal pertanyaan macam ini merupakan pertanyaan yang penting loh. Kamu akan
selalu diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai jenis pekerjaan, jobdesc,
pembagian tugas, hingga honor kepada si pemberi kerja.
Manfaatkanlah waktu untuk bertanya ini dengan sebaik mungkin. Tapi hindari
menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Caranya adalah dengan membuat
catatan, dan selalu lihat catatanmu untuk setiap pertanyaan yang telah dan akan kamu
tanyakan.
Kami pun memiliki beberapa pertanyaan ‘cerdas’ yang bisa kamu tanyakan kepada si
pewawancara, yang tentu bisa membuatmu tampak cedas dan capable. Berikut ini adalah
pertanyaannya:
Bisakah anda jelaskan mengenai tanggung jawab harian yang perlu saya kerjakan
selama di perusahaan ini?
Kira-kira bagaimana nantinya perusahaan saya akan menilai performa saya dalam
bekerja di posisi ini? Seberapa sering?
Dari perusahaan sendiri, bagaimana kira-kira orang yang bisa sukses bekerja di
posisi ini sebelumnya?
Apa tantangan atau masalah terbesar yang sekiranya bisa saya bantu untuk hadapi
bila saya dapat bekerja di posisi ini?
Di posisi ini, dengan divisi apa saya kebanyakan akan berhubungan? Bagaimana
proses dan cara kerja divisi tersebut?
Benefit apa saja yang sekiranya bisa saya dapatkan di perusahaan ini, dan apakah
ada uang lembur?
Salah satu hal yang seringkali dilakukan oleh seorang calon pelamar kerja adalah
membicarakan hal-hal jelek mengenai perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya. Apalagi
memang orang Indonesia terkenal sebagai orang yang senang gibah, wow!
Nah hindari hal semacam ini, karena percayalah banyak diantara perusahaan-perusahaan
besar yang para HRD nya rajin berkomunikasi. Selain itu dengan membicarakan hal
buruk mengenai perusahaan tempatmu bekerja sebelumnya, artinya kamu memberikan
impresi buruk kepada pewawancara.
Tentu saja si pewawancara boleh berasumsi bahwa orang-orang macam ini nantinya akan
mudah bicara buruk mengenai perusahaan tempatnya bekerja kepada orang-orang di luar
sana. Akhirnya? Mudah ditebak, kamu pasti akan sulit diterima bekerja diperusahaan
manapun.
Bila sudah selesai menjalankan seluruh rangkaian wawancara, jangan lupa untuk
mengucapkan terima kasih dan tentu saja salam penutup. Wawancara memang sudah
selesai, tapi kamu akan tetap dinilai hingga kamu keluar ruangan.
Jangan sampai kamu tidak menutup wawancara dengan terima kasih dan salam penutup.
Karena bisa-bisa kamu dianggap sebagai calon pegawai yang tidak memiliki tata krama,
dan ini penting karena sangat menentukan apakah kamu akan diterima di dalam bekerja
atau tidak.
Terdengar klise memang, tapi menurut kami kamu harus memiliki semangat juang yang
tinggi. Sekolah di kampus ternama, IPK mentereng, sederet riwayat prestasi akademik,
sederet perjalanan organisasi, tidak menjamin kamu akan diterima di perusahaan-
perusahaan elit.
Ada banyak faktor yang menentukan apakah kamu diterima kerja di suatu perusahaan.
Kamu pun perlu mengingat bahwa si pewawancara pun manusia juga. Ada kalanya
mereka pun tidak fit saat mewawancarai kamu, sehingga bisa saja karena kesalahan
penilaian mereka kamu justru ditolak.
Hal-hal macam ini, atau yang lazim disebut faktor X merupakan segala faktor yang
menurut kami sulit diprediksi. Sehingga ketika mengalami kegagalan, kamu harus terus
evaluasi dan berusaha kembali dan jangan cepat menyerah.
Prinsipnya, apakah kamu akan diterima atau tidak diterima bekerja ditentukan berbagai
faktor baik yang bisa dikendalikan ataupun yang tidak bisa dikendalikan. Namun ketika
kamu sama sekali tidak mencoba, otomatis kesempatanmu mendapat kerja adalah nol
persen!
Memang sih tidak ada yang bilang dan boleh mengatur mengenai pakaian apa yang harus
kamu pakai di wawancara, kamu adalah kamu! Tapi sayangnya, banyak pewawancara
yang akan mengambil impresi pertama dari penampilan fisik dan pakaian yang kamu
pakai.
Untuk alasan itulah saran kami turunkanlah egomu sedikit saja, dan cobalah pakai
pakaian yang sesuai. Meski tidak ada aturan baku, tapi kami coba simpulkan beberapa
pakaian yang bisa kamu pakai saat wawancara kerja.
Normal fit, atau slim fit boleh selama postur dan bentuk badan sesuai.
terang seperti hijau muda, kuning, pink, ungu muda, oranye, dll.
Motif minimal.
Warna matching.
Sementara itu untuk bawahan kamu bisa menggunakan pakaian yang:
Normal fit dan slim fit boleh selama postur dan bentuk badan mendukung.
Warna matching.
15) Doa
Terakhir, jangan pernah lupa untuk berdoa. Bagi yang masih memiliki orang tua, boleh
juga untuk meminta doa dan restu dari orang tua. Usaha boleh maksimal, tapi jangan lupa
ya untuk berdoa selalu!
Cara Menjawab Pertanyaan Saat Wawancara Kerja
Dikutip dari sumber yang sama Sarah Archer, pendiri CareerTree mengungkapkan bahwa
ingat mereka tidak mencari kisah hidup, Anda hanya perlu memilih empat atau lima hal
penting tentang diri Anda yang relevan dengan pekerjaan. Ini dapat mencakup
keterampilan khusus, kualifikasi, pengalaman bertahun-tahun, atau hasrat untuk bidang
keahlian Anda. Berlatihlah menjawab dengan ringkas untuk menciptakan jawaban yang
fantastis. Selain itu Khaterine Burik, pendiri The Interview doctor juga menyatakan
bahwa cukup berikan tentang diri Anda dan biarkan pewawancara bertanya lebih detail.
Berlatihlah dengan keras sampai kata-kata mengalir dari lidah Anda dan Anda akan
membuat presentasi yang luar biasa.
4 Apa kelemahanmu
Sebutkanlah tiga kelemahan atau hal yang perlu dikembangkan lagi, selanjutnya menurut
penasihat karier Dasha Amrom sebutkan tiga alasan yang mendasari Anda merasa bahwa
ha-hal tersebut merupakan kelemahan Anda. Ketiga, sebutkan cara untuk memperbaiki
atau mengatasi sifat-sifat tersebut dan jangan lupa sebutkan contoh konkretnya.