Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan hidayah -Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas membuat makalah dari
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Saya
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang “NORMA DAN NILAI SOSIAL
BUDIMAN
BAB I
PENDAHULUAN
Norma sosial adalah kebiasaan umum atau aturan yang menjadi pedoman perilaku yang
sudah ada dalam suatu kelompok masyarakat dan memiliki batasan wilayah tertentu. Batas
norma sosial adalah perilaku yang pantas bagi suatu kelompok masyarakat, sehingga juga dapat
disebut sebagai kaidah sosial atau peraturan sosial. Norma adalah aturan yang mengikat
masyarakat. Aturan ini bisa berupa perintah atau larangan. Norma memiliki sanksi. Itu sebabnya
norma bersifat mengikat. Kalau tidak ada norma, keadaan di sekitar kita jadi berantakan. Karena,
tidak ada aturan yang membatasi perilaku masyarakat. Manusia bebas melakukan apapun yang
mereka sukai, tanpa memikirkan keselamatan diri dan orang di sekitarnya. Norma sendiri bisa
dikatan sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat, ringkasnya sebagai pembatas atau juga bisa
sebagai pedoman berprilaku dalam masyarakat. Dengan adanya norm aini kita menjadi individu
Sebelum membahas macam macam norma, kamu perlu tau kalau terbentuknya norma
dipengaruhi oleh nilai sosial yang ada. Nilai sosial bisa menjadi dasar pedoman atau panduan
yang ada di dalam norma untuk menciptakan kehidupan yang aman dan teratur.
Nilai akan mempengaruhi cara pandang masyarakat mengenai perbuatan apa saja yang boleh
dilakukan, dianjurkan, serta perbuatan yang dilarang karena merugikan diri sendiri dan orang
lain.
Norma Agama
Bersumber dari kitab suci dan wahyu Tuhan, bersifat mutlak dan wajib ditaati oleh setiap
pemeluk agama.
Contoh : Menjalankan Dharma dalam agama Hindu, menjalankan rukun iman dalam
agama islam.
Norma Kesusilaan
Bersumber pada hati manusia yang bersifat universal atau umum. Setiap orang di dunia
Contoh : Tidak berbuat rasis, tidak merampas hak orang lain, dan tidak berbohong.
Norma Kesopanan
Bersumber pada aturan pergaulan antaranggota keluarga, teman, dan lain- lain.
Contoh : Mengganti kata “Gue” menjadi “Saya” pada saat berbicara pada guru. Tidakkah
mungkin jika kita sebagai murid berbicara “Elo-Gue” kepada guru, kecuali pada teman
teman kita.
Norma Hukum
Bersumber pada perintah dan undang – undang yang dibuat oleh Lembaga negara.
Contoh : Seseorang yang melakukan tindak pidana pencurian divonis hukuman minimal
5 tahun penjara.
Hal pertama yang perlu dipahami dari nilai sosial adalah pengertiannya. Secara umum, nilai
sosial adalah standar yang memuat seperangkat perilaku dan berfungsi sebagai pedoman
Standar ini kemudian secara otomatis mengatur segala tindakan sampai ucapan semua orang
Selain itu, adanya nilai sosial juga akan membantu mencapai tujuan yang dimiliki suatu
suku, agama, ras, dan lain-lain. Maka setiap anggota kelompok masyarakat perlu menerapkan
nilai-nilai sosial tersebut.
Masyarakat kemudian akan mengetahui apa saja yang termasuk baik untuk dilakukan dan mana
saja yang sebaiknya tidak dilakukan. Setiap orang akan menyadari batasan yang mereka miliki
dan berusaha untuk tidak melampaui batas agar bisa diterima oleh kelompok masyarakat.
1) Nilai tercipta secara sosial bukan bawaan lahir. Artinya, seseorang terus menerus
adalah nilai kesuksesan karena orang tuamu mengajarkan hal tersebut di dalam keluarga.
Nah, berarti nilai bukan diperoleh dari lahir, melainkan ditanamkan oleh orang tuamu.
Contoh: bagimu, gelar berpengaruh besar terhadap hidup seseorang. Akan tetapi, orang
lain belum tentu memandang hal yang sama. Bisa saja menurut mereka, koneksi
3) Nilai berlangsung secara terus menerus melalui interaksi, kontak sosial, dan
dari gelar pendidikan. Tapi, seiring waktu, kamu berinteraksi dengan orang baru atau
dipengaruhi oleh perasaan atau emosi. Contoh: Orang tuamu menjunjung tinggi nilai
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antar individu, antar
individu dengan kelompok, atau antar kelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat
Soerjono Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur
2. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syaraf dan bunuh diri
3. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian dan kenakalan remaja
KEMISKINAN
Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya
sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga
kemiskinan dilihat sebagai keadaan seseorang tidak memiliki harta yang cukup untuk
ini timbul karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan
baik.
KEJAHATAN
Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensial,
kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, dan kekecewaan yang agresif. Kejahatan juga
dapat dipicu oleh pola hidup konsumtif yang tidak diimbangi dengan produktivitas.
DISORGANISASI KELUARGA
keluarga adalah keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar nikah, perceraian,
Umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan dan
sikap apatis. Keinginan untuk melawan antara lain ditunjukan dalam sikap radikalisme.
Sementara, sikap apatis misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral
generasi tua. Dalam masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, generasi muda
seolah terjepit antara norma lama dan norma baru (yang kadang belum terbentuk).
PEPERANGAN
PELACURAN
Dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan berupa penyerahan diri kepada umum untuk
melakukan perbuatan
seksual guna mendapatkan upah. Faktor penyebab pelacuran umumnya berasal dari
dalam maupun dari luar pelaku. Faktor dari dalam antara lain nafsu seksual yang tinggi,
sifat malas, dan keinginan untuk hidup mewah. Faktor dari luar antara lain faktor
MENURUT AHLI
Nilai Sosial
Nilai didefinisikan sebagai konsepsi (pemikiran) abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang
Ciri-ciri Nilai :
2. Disebarkan antara sesama warga masyarakat (bukan bawaan individu sejak lahir)
1. Dapat menyumbang seperangkat alat untuk menetapkan “harga” sosial dari suatu
kelompok
5. Alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan
dan aktivitas.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia.
Nilai juga dapat dibedakan berdasarkan cirinya, yaitu nilai dominan dan nilai yang mendarah
daging.
1. Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibadingkan nilai lainnya.
2. Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan,
Tingkatan Norma
Norma yang berlaku di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda.
Ada norma yang lemah, sedang, hingga norma yang mempunyai daya ikat sangat kuat dimana
anggota masyarakat pada umumnya tidak berani melanggarnya. Demikian dilihat dari kekuatan
mengikat terhadap anggota masyarakat, norma dibedakan menjadi beberapa tingkatan. Masing-
1. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang
melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan.
2. Kebiasaan (folksways) adalah aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat
daripada usage.
3. Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat secara sadar atau
tidak sadar dan dijadikan alat pengawas atau control terhadap anggota-anggota
masyarakat.
4. Adat istiadat (custom), pada umumnya tidak tertulis, namun memiliki sanksi, baik
langsung maupun tidak langsung. Sanksinya berupa sikap penolakan dari masyarakat.
Bahkan pengusiran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan tentang norma dan nilai di atas, kita menjadi tau bahwa pentingnya akan adanya
Norma di dalam kehidupan Masyarakat. Tanpa adanya norma kita menjadi tidak teratur dan tidak
tertata dalam menjalani kehidupan social. Dan kita menjadi tau bahwa norma dibagi menjadi 4,
Yaitu :
1. NORMA AGAMA
2. NORMA KESUSILAAN
3. NORMA KESOPANAN
4. NORMA HUKUM
Dan norma memiliki tingkatan kekuatan memaksa yang berbeda, antara lain :
1. Cara (Usage)
2. Kebiasaan (Folkways)
Daftar Pustaka
Sumber :
https://www.ruangguru.com/blog/nilai-norma-dan-keteraturan-sosial
https://www.zenius.net/blog/materi-sosiologi-nilai-dan-norma-sosial
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/nilai-sosial/
#Pengertian_Nilai_Sosial