Anda di halaman 1dari 14

NORMA DAN NILAI SOSIAL YANG

DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT

SMA HANG TUAH 1 SURABAYA

Oleh : Muhammad Arif Budiman / X MIPA 4 / 18


DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar ……………………………………… i

BAB 1 : PENDAHULUAN ………………………..... ii

1.1) Definisi Norma di Sosiologi …………………….... 1


1.2) Hubungan antara Norma dan Nilai Dalam
Kehidupan Bersosial Masyarakat ……………….. 2
1.3) Pengertian Nilai dalam Kehidupan Sosial ………. 3

BAB 2 : PEMBAHASAN …………………………………. iii

2.1) Masalah Sosial ……………………………………… 4


2.2) NILAI DAN NORMA YANG ADA DI SOSIOLOGI
MENURUT AHLI…………………………………………… 5

BAB 3 : PENUTUP ……………………………………….. iv

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………. v


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan hidayah -Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas membuat makalah dari

mata pelajaran Sosiologi

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Saya

mohon maaf bila ada penulisan kata yang kurang tepat.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang “NORMA DAN NILAI SOSIAL

YANG DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT” ini dapat memberikan

manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 4 April 2022


MUHAMMAD ARIF

BUDIMAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1) DEFINISI NORMA DI DALAM SOSIOLOGI

Norma sosial adalah kebiasaan umum atau aturan yang menjadi pedoman perilaku yang

sudah ada dalam suatu kelompok masyarakat dan memiliki batasan wilayah tertentu. Batas

norma sosial adalah perilaku yang pantas bagi suatu kelompok masyarakat, sehingga juga dapat

disebut sebagai kaidah sosial atau peraturan sosial. Norma adalah aturan yang mengikat

masyarakat. Aturan ini bisa berupa perintah atau larangan. Norma memiliki sanksi. Itu sebabnya

norma bersifat mengikat. Kalau tidak ada norma, keadaan di sekitar kita jadi berantakan. Karena,

tidak ada aturan yang membatasi perilaku masyarakat. Manusia bebas melakukan apapun yang

mereka sukai, tanpa memikirkan keselamatan diri dan orang di sekitarnya. Norma sendiri bisa

dikatan sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat, ringkasnya sebagai pembatas atau juga bisa

sebagai pedoman berprilaku dalam masyarakat. Dengan adanya norm aini kita menjadi individu

yang teratur dan tidak nyeleneh dalam berososialiasi.


1.2) HHUBUNGAN ANTARA NORMA DAN NILAI DALAM
KEHIDUPAN BERSOSIAL DALAM MASYARAKAT

Sebelum membahas macam macam norma, kamu perlu tau kalau terbentuknya norma
dipengaruhi oleh nilai sosial yang ada. Nilai sosial bisa menjadi dasar pedoman atau panduan
yang ada di dalam norma untuk menciptakan kehidupan yang aman dan teratur.

Nilai akan mempengaruhi cara pandang masyarakat mengenai perbuatan apa saja yang boleh
dilakukan, dianjurkan, serta perbuatan yang dilarang karena merugikan diri sendiri dan orang
lain.

Norma sendiri dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

 Norma Agama

Bersumber dari kitab suci dan wahyu Tuhan, bersifat mutlak dan wajib ditaati oleh setiap

pemeluk agama.

Contoh : Menjalankan Dharma dalam agama Hindu, menjalankan rukun iman dalam

agama islam.

 Norma Kesusilaan

Bersumber pada hati manusia yang bersifat universal atau umum. Setiap orang di dunia

mengakui dan menganut norm ini.

Contoh : Tidak berbuat rasis, tidak merampas hak orang lain, dan tidak berbohong.
 Norma Kesopanan

Bersumber pada aturan pergaulan antaranggota keluarga, teman, dan lain- lain.

Contoh : Mengganti kata “Gue” menjadi “Saya” pada saat berbicara pada guru. Tidakkah

mungkin jika kita sebagai murid berbicara “Elo-Gue” kepada guru, kecuali pada teman

teman kita.

 Norma Hukum

Bersumber pada perintah dan undang – undang yang dibuat oleh Lembaga negara.

Contoh : Seseorang yang melakukan tindak pidana pencurian divonis hukuman minimal

5 tahun penjara.

1.3) PENGERTIAN NILAI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Hal pertama yang perlu dipahami dari nilai sosial adalah pengertiannya. Secara umum, nilai

sosial adalah standar yang memuat seperangkat perilaku dan berfungsi sebagai pedoman

individu dalam hidup bermasyarakat. 

Standar ini kemudian secara otomatis mengatur segala tindakan sampai ucapan semua orang

dalam kelompok masyarakat. Keberadaannya membantu setiap masyarakat mendapatkan hak

dan melaksanakan kewajiban dengan adil dan merata. 

Selain itu, adanya nilai sosial juga akan membantu mencapai tujuan yang dimiliki suatu

kelompok masyarakat. Misalnya bertujuan untuk menciptakan kerukunan meskipun berbeda

suku, agama, ras, dan lain-lain. Maka setiap anggota kelompok masyarakat perlu menerapkan

nilai-nilai sosial tersebut. 
Masyarakat kemudian akan mengetahui apa saja yang termasuk baik untuk dilakukan dan mana

saja yang sebaiknya tidak dilakukan. Setiap orang akan menyadari batasan yang mereka miliki

dan berusaha untuk tidak melampaui batas agar bisa diterima oleh kelompok masyarakat.  

 Ciri – Ciri Nilai Sosial :

1) Nilai tercipta secara sosial bukan bawaan lahir. Artinya, seseorang terus menerus

mempelajari nilai seiring berjalannya waktu. Contoh: kamu menganggap pendidikan

adalah nilai kesuksesan karena orang tuamu mengajarkan hal tersebut di dalam keluarga.

Nah, berarti nilai bukan diperoleh dari lahir, melainkan ditanamkan oleh orang tuamu.

2) Nilai memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap individu dan masyarakat.

Contoh: bagimu, gelar berpengaruh besar terhadap hidup seseorang. Akan tetapi, orang

lain belum tentu memandang hal yang sama. Bisa saja menurut mereka, koneksi

pertemanan yang lebih penting. 

3) Nilai berlangsung secara terus menerus melalui interaksi, kontak sosial, dan

akulturasi. Contoh: Sebelumnya, kamu memandang nilai kesuksesan itu berdasarkan

dari gelar pendidikan. Tapi, seiring waktu, kamu berinteraksi dengan orang baru atau

masuk ke lingkungan baru. Lama-lama, nilai itu bisa berubah.


4) Nilai melibatkan emosi dan perasaan. Artinya, dalam menjalankan nilai, kita akan

dipengaruhi oleh perasaan atau emosi. Contoh: Orang tuamu menjunjung tinggi nilai

pendidikan. Maka mereka rela menabung demi masa depan anak-anaknya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ) MASALAH SOSIAL

Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antar individu, antar

individu dengan kelompok, atau antar kelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat

menghasilkan integrasi. Namun, interaksi sosial juga dapat menghasilkan konflik.

Soerjono Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur

kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Soerjono

Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat yaitu sebagai berikut:

Masalah sosial dari faktor ekonomis, seperti kemiskinan dan pengangguran

1. Masalah sosial dari faktor biologis, seperti penyakit menular

2. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syaraf dan bunuh diri
3. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian dan kenakalan remaja

BEBERAPA MASALAH SOSIAL MASA KINI

 KEMISKINAN

Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya

sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga

mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Dalam masyarakat modern,

kemiskinan dilihat sebagai keadaan seseorang tidak memiliki harta yang cukup untuk

memenuhi standar kehidupan dilingkungannya. Secara sosiologis, masalah kemiskinan

ini timbul karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan

baik.

 KEJAHATAN

Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensial,

kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, dan kekecewaan yang agresif. Kejahatan juga

dapat dipicu oleh pola hidup konsumtif yang tidak diimbangi dengan produktivitas.

 DISORGANISASI KELUARGA

Adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal

memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi

keluarga adalah keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar nikah, perceraian,

buruknya komunikasi antaranggota keluarga, krisis keluarga karena kepala keluarga


meninggalkan keluarga (seperti meninggal, dihukum pidana atau berperang), serta

terganggunya mental salah satu anggota keluarga.

 MASALAH GENERASI MUDA MASYARAKAT MODERN

Umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan dan

sikap apatis. Keinginan untuk melawan antara lain ditunjukan dalam sikap radikalisme.

Sementara, sikap apatis misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral

generasi tua. Dalam masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, generasi muda

seolah terjepit antara norma lama dan norma baru (yang kadang belum terbentuk).

 PEPERANGAN

Merupakan sebuah bentuk pertentangan antara kelompok atau masyarakat (termasuk

Negara) yang umumnya diakhiri dengan akomodasi.

 PELANGGARAN TERHADAP NORMA NORMA MASYARAKAT

 PELACURAN

Dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan berupa penyerahan diri kepada umum untuk

melakukan perbuatan

seksual guna mendapatkan upah. Faktor penyebab pelacuran umumnya berasal dari

dalam maupun dari luar pelaku. Faktor dari dalam antara lain nafsu seksual yang tinggi,

sifat malas, dan keinginan untuk hidup mewah. Faktor dari luar antara lain faktor

ekonomi dan urbanisasi


2.2) NILAI DAN NORMA YANG ADA DI SOSIOLOGI

MENURUT AHLI

 Nilai Sosial

Nilai didefinisikan sebagai konsepsi (pemikiran) abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang

dianggap baik dan buruk.

Ciri-ciri Nilai :

1. Konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat

2. Disebarkan antara sesama warga masyarakat (bukan bawaan individu sejak lahir)

3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)

4. Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.

5. Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang

6. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat

7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai

Fungsi nilai sosial menurut Drs. Suprapto

1. Dapat menyumbang seperangkat alat untuk menetapkan “harga” sosial dari suatu

kelompok

2. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkahlaku

3. Penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial

4. Alat solidaritas dikalangan anggota kelompok (masyarakat)

5. Alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu

agar orang mau berperilaku sesuai dengan sistem nilai


Pembagian nilai

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia.

2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan

dan aktivitas.

3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia.

Nilai juga dapat dibedakan berdasarkan cirinya, yaitu nilai dominan dan nilai yang mendarah

daging.

1. Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibadingkan nilai lainnya.

2. Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan,

sehingga seseorang menjalankannya tanpa melalui proses berpikir atau pertimbangan

lagi, melainkan secara tidak sadar

 Tingkatan Norma

Norma yang berlaku di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda.

Ada norma yang lemah, sedang, hingga norma yang mempunyai daya ikat sangat kuat dimana

anggota masyarakat pada umumnya tidak berani melanggarnya. Demikian dilihat dari kekuatan

mengikat terhadap anggota masyarakat, norma dibedakan menjadi beberapa tingkatan. Masing-

masing tingkatan norma memiliki kekuatan memaksa yang berbeda.

1. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang

melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan.
2. Kebiasaan (folksways) adalah aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat

daripada usage.

3. Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat secara sadar atau

tidak sadar dan dijadikan alat pengawas atau control terhadap anggota-anggota

masyarakat.

4. Adat istiadat (custom), pada umumnya tidak tertulis, namun memiliki sanksi, baik

langsung maupun tidak langsung. Sanksinya berupa sikap penolakan dari masyarakat.

Bahkan pengusiran.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan tentang norma dan nilai di atas, kita menjadi tau bahwa pentingnya akan adanya

Norma di dalam kehidupan Masyarakat. Tanpa adanya norma kita menjadi tidak teratur dan tidak

tertata dalam menjalani kehidupan social. Dan kita menjadi tau bahwa norma dibagi menjadi 4,

Yaitu :

1. NORMA AGAMA

2. NORMA KESUSILAAN

3. NORMA KESOPANAN
4. NORMA HUKUM

Dan norma memiliki tingkatan kekuatan memaksa yang berbeda, antara lain :

1. Cara (Usage)

2. Kebiasaan (Folkways)

3. Tata Kelakuan (Mores)

4. Adat Istiadat (Custom)

Daftar Pustaka

Sumber :

https://www.ruangguru.com/blog/nilai-norma-dan-keteraturan-sosial

https://www.zenius.net/blog/materi-sosiologi-nilai-dan-norma-sosial

https://penerbitbukudeepublish.com/materi/nilai-sosial/

#Pengertian_Nilai_Sosial

Anda mungkin juga menyukai