Dalam keluarga
proses sosialisasi pertama kali dilakukan. Apa yang di anggap baik dan benar dalam sebuah
masyarakat akan diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sehingga akan mempengaruhi
kepribadiannya di masa mendatang.
Proses pembentukan kepribadian seseorang akan berbeda satu sama lain tergantung dari
pola sosialisasi yang di anut oleh masyarakatnya. Walaupun demikian, setiap masyarakat
mempunyai pola-pola prilaku umum yang membatasi prilaku individu berdasarkan
kepribadiannya.
Manusia merupakan mahluk tidak berdaya kalau hanya mengandalkan nalurinya.Naluri
manusia tidak selengkap dan sekuat pada binatang.Untuk mengisi kekosongan dalam
kehidupannya manusia mengembangkan kebudayaan. Manusia harus memutuskan sendiri apa
yang akan dimakan dan juga kebiasaan-kebiasaan lain yang kemudian menjadi bagian dari
kebudayaannya. Manusia mengembangkan kebiasaan tentang apa yang dimakan, sehingga
terdapat perbedaan makanan pokok di antara kelompok/masyarakat. Demikian juga dalam hal
hubungan antara laki-laki dengan perempuan, kebiasaan yang berkembang dalam setiap
kelompok menghasilkan bermacam-macam sistem pernikahan dan kekerabatan yang berbeda
satu dengan lainnya.
Di dalam kehidupan masyarakat ada nilai dan norma sosial sebagai pedoman berprilaku
masyarakat agar kehidupan social menjadi tertib. Perilaku yang tidak sejalan dengan nilai dan
norma sosial disebabkan oleh unsure kesengajaan karna nilai-nilai dan norma sosial dianggap
sebagai ikatan yang mengurangi kebebasan perilaku, juga unsur ketidaktahuannya karna tidak
tersosialisasinya sperangkat nilai-nilai dan norma sosial yang ada. Hal itu semata-mata didorong
oleh keinginan masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat bertahan, sebab tanpa ketertiban
sosial, maka kehidupan sosial tidak akan bertahan lama.