Anda di halaman 1dari 9

PERGAULAN TIDAK SEHAT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
 Abdul hafiq
 Azizah aslam
 Masyhur mukhlisin
 Medita wardhani
 Melati eka putri
 Suryo nuruddinata
 Vani puspitasari

KELAS : X MIPA 1

SMAN 1 DUMAI

JALAN SOEKARNO HATTA 2017/2018


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
sederhana ini dengan judul “Pergaulan Tidak Sehat” karya ilmiah ini
diajukan untuk memenuhi syarat tugas Penjas, dalam penyusunan
karya ilmiah sederhana ini, penulis mendapat bimbingan serta
dukungan moril dari orang tua dan teman-teman penulis.

Penulis juga menyadari bahwa teknik dalam penyusunan dan


materi yang disajikan masih jauh dari sempurna, dan disini masih
banyak kekurangan dan perlu perbaikan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman, guru dan bagi
pembaca yang sangat memotivasi penulis dalam meyusun karya ilmiah
ini lebih baik kedepannya lagi.

Dumai, Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .…………………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….

BAB I. PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Pergaulan Tidak Sehat …………………………………..

1.2 Penyebab Pergaulan Tidak Sehat ………………….…………………

BAB II. PENUTUP

2.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….

2.2 Saran ……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut denagn pergaulan bebas adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang. “Bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita
dengar,baik di lingkungan maupun dari media massa.
Dari segi bahasa, pergaulan artiya proses bergaul, sedangkan bebas artinya
terlepas dari ikatan. Jadi, pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang
lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia
sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan
orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan
(interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu
harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses
seperti saat ini.
1.2 PENYEBAB
1. Sikap mental yang tidak sehat

Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga
terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang
lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi
seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan
keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum,
mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa
dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat
mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga
pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan
adanya pergaulan bebas.

2. Pelampiasan rasa kecewa

Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya


terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah
yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja
yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat),
lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga
menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh
oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa
tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.

3. Kegagalan remaja menyerap norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh
modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
4. Perubahan zaman
Seiring dengan prkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang
atau yg sering lebih dikenal globalilasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk
meniru kebudayaan barat yg berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu
mereka untuk bergaul seperti orang barat yg lebih bebas.

5. Kurang kontrol

Berkurangnya control terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas control


sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat. Remaja menganggap bahwa
masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur
tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi,
segala sesuatu telah terlambat.

6. kesenjangan

Kesenjangan ekonomi dan pertunjukkan kemewahan di media masa


kemungkinan seseorang terpicu untuk ikut bermewah-mewahan tanpa melihat
kemampuan ekonominya. Akibatnya, tidak jarang yang menempuh jalan sesaat
gunamemenuhi kehidupan mewahnya.

Kesenjangan pendapat antara orang tuadan remaja mengandung artibahwa


sebagian remaja Indonesia masih memiliki pandangan bahwa orang tua mereka
ketinggalan zaman dalam urusan orang muda. Remaja cenderung meninggalkan
bagaimana mereka akan bergaul.
7. Agama dan iman

Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa


agama,hidup mereka akan kacau karena mereka tidak mempunyai landasan
hidup. Agama dan keimanan dapat membentuk kepribadian individu. Dengan
agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Remaja yang ikut ke dalam pergaulan tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk.

BAB 2
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia
sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan
orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan
(interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu
harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses
seperti saat ini. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat
menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan
tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut
peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan
seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh
elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya
terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral,
agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

2.2 SARAN

Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak.Hal ini
sangatlah penting,namun mereka tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak
dan harus menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, diantaranya
memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih
terhadap sesama.Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan orang tua.
DAFTAR PUSTAKA

http://tugasekolahkita.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-pergaulan-
bebas-remaja.html

http://science-ipa8.blogspot.co.id/2012/05/i-pergaulan-bebas.html

Anda mungkin juga menyukai