Anda di halaman 1dari 2

PUTIH ABU-ABU BERJUTA WARNA

Nama ku adalah Rina Novelia. Aku duduk di kelas 2 SMA. Sekolah ku di SMAN 1
Karawang, Jawa Barat. Sekolah ku merupakan salah satu sekolah yang populer di sini. Banyak
anak-anak yang ingin bersekolah di sini.

1 tahun yang lalu, tepatnya pada waktu penerimaan murid baru di SMAN 1 Karawang,
aku ingin mendaftar disana. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari
pun sudah ku lalui, dan sudah ku penuhi semua persyaratan nya. Esok harinya pengumuman
pun tiba, aku segera melihat ke arah papan pengumuman itu, sambil berkata di dalam hati
“semoga namaku ada di papan itu” kemudian aku melihat dan mencari-cari namaku dan
ternyata namaku ada disana dengan nomor 249 dari 250 siswa. Hatiku berkata “Alhamdulillah
aku lulus di sekolah ini walaupun no 2 dari belakang” aku senang karena tidak mudah untuk
bersekolah disini.

MPLS ( masa pengenalan lingkungan sekolah) tiba, guru dan kakak OSIS pun
membimbing kami. Saat MPLS, aku mendapatkan banyak teman. Salah satunya adalah Citra.
Dia adalah teman sebangku ku saat MPLS . Dia baik kepada ku dan kami pun menjadi teman
akrab.

Tetapi, MPLS sudah berakhir, dan akan ditentukan kelas permanen. Keesokan harinya,
aku dan dia mencari kelas kami masing-masing. Ternyata aku di kelas X MIPA 1. Kemudian kami
ketemu di kantin, dan aku bertanya : “Cit, kelas berapa”?

Citra : “kelas X MIPA 3”

Rina : “Yah, kita beda kelas. Aku kelas X MIPA 1 Cit”

Yaudah gak apa-apa Rin, kan bisa ketemu juga “ ucap Citra”. Ia deh “ucap Rina”.

Ternyata, pada saat kelas X mereka jarang ketemu dan bermain bersama lagi. Karena
Citra mempunyai teman baru di kelasnya. Rina pun sedih, dia cemburu jika Citra mempunyai
teman baru lagi.

Semester demi semester telah dilalui, tidak disangka Citra melupakan ku yang dulunya
dekat sekali dengan ku. Huffttt…. Aku harap pada saat kelas 2 nanti, aku bisa satu kelas dengan
Citra.

Tidak disangka-sangka harapan Aku terwujud. Ternyata,aku dan Citra satu kelas, XI
MIPA 1. Aku sangat senang sekali bisa 1 kelas dengan Citra. Kemudian kami duduk sebangku
lagi.
Pada saat jam pelajaran berlangsung, ada seorang murid baru laki-laki, yang bernama
Aldo. Dari dia memperkenalkan dirinya, aku suka dengan cara dia berbicara dan juga
penampilannya. Dia duduk di kursi kosong sebelah kanan ku. Seketika dia tersenyum kepada ku.
Aku pun juga begitu.

Aku pun berbagi cerita dengan apa yang ku rasakan saat itu kepada Citra. Citra pun
mengangguk angguk saja.

Lonceng pun berbunyi “teng” waktunya istirahat. Aku pun memakan bekal ku bersama
sahabatku, Citra. Seketika aku tersedak dan membutuhkan air putih, tiba-tiba Aldo datang dan
memberikan air putih itu. Aku pun berterima kasih. Tidak tahu kenapa dia perhatian sekali
kepadaku.

Keesokan harinya, tidak tahu kenapa tiba-tiba Citra mendiamkan ku, tidak menegur ku
seperti biasanya.

Anda mungkin juga menyukai