Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENJAS

BAHAYA , PENULARAN dan PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/AIDS

DISUSUN OLEH :

NAMA : MELATI EKA PUTRI


KELAS : XI MIPA 1

SMAN 1 DUMAI

JALAN SOEKARNO HATTA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah sederhana ini dengan judul
“BAHAYA, PENULARAN dan PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/AIDS” karya ilmiah ini
diajukan untuk memenuhi syarat tugas Penjas, dalam penyusunan karya ilmiah
sederhana ini, penulis mendapat bimbingan serta dukungan moril dari orang tua
dan teman-teman penulis.

Penulis juga menyadari bahwa teknik dalam penyusunan dan materi yang
disajikan masih jauh dari sempurna, dan disini masih banyak kekurangan dan
perlu perbaikan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
teman-teman, guru dan bagi pembaca yang sangat memotivasi penulis dalam
meyusun karya ilmiah ini lebih baik kedepannya lagi.

Dumai, Mei 2019

Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................
1.3 Tujuan Masalah..............................................................

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Bahaya Penyakit HIV/AIDS ............................................
2.2 Penularan Penyakit HIV/AIDS.........................................
2.3 Gejala Penularan HIV/AIDS............................................
2.4 Pencegahan Penyakit HIV/AIDS.....................................

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan.....................................................................
3.2 Saran ..............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang
HIV/AIDS. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada
disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan
penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.Acquired Immune Deficiency
Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V =
Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan
tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit
antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita
itulah yang disebut AIDS. Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum
akhirnya mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS
adalah sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii
pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya
penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS.
Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama
dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak
menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini
termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang
ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke
dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.

  1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja bahaya penyakit HIV/AIDS ?
2. Hal-hal apa saja yang dapat menularkan HIV/AIDS ?
3. Apa ciri-ciri/gejala seseorang yang terinfeksi HIV ?
4. Bagaimana cara mencegah penularan HIV ?

1.4 Tujuan Masalah


1. Mengetahui bahaya penyakit HIV/AIDS.
2. Mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menularkan HIV/AIDS.
3. Mengetahui apa saja ciri-ciri/gejala seseorang yang telah terinfeksi HIV.
4. Mengetahui bagaimana cara mencegah penularan HIV.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bahaya Penyakit HIV/AIDS


1. Tidak Ada Obat
AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang mudah
menular dan mematikan. Virus tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia, dengan
akibat turunnya/hilangnya daya tahan tubuhnya sehingga mudah terjangkit dan meninggal
karena penyakit infeksi, kanker lainnya. Dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin
pencegahnya atau obat untuk penyembuhannya.

2. Kematian
Menurut perhitungan WHO (1992) tidak kurang dari 3 orang di seluruh dunia terkena infeksi
virus AIDS setiap menitnya. Dan yang mengerikan adalah jumlah penderita 70% adalah
kalangan pemuda, usia produktif.

3. Serangan Bagi Anak Muda


Kelompok resiko tinggi terjangkitnya penyakit bahaya ini adalah homoseksual,
heteroseksual, promiskuitas, penggunaan jarum suntik pecandu narkotik dan free sex serta
orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama (khususnya para
remaja/generasi muda usia 13-25 tahun).

4. Tidak Bemoral
Pola dan gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan perubahan-perubahan nilai kehidupan
yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama, termasuk nilai-nilai hubungan
seksual antar individu.

5. Seks Bebas
Permasalahan lain yang berdampak sangat tinggi bagi penularan virus AIDS adalah remaja
yang meninggalkan rumah/minggat menjadi anak jalanan, dan tuna susila yang melakukan
seksual aktif dan pecandu narkoba secara bebas dan tidak terjaga kebersihan/kesehatannya.

6. Bunuh Diri

Jika seseorang menderita penyakit ini, maka akan menimbulkan depresi yang mendalam,
semangat hidup rendah dan hilang kepercayaan diri. permasalahan ini telah banyak memakan
korban jiwa, sebab dari mereka-mereka yang terjangkit penyakit ini selalu mengakhiri penyakit
yang di deritanya dengan bunuh diri.

7. Gila

Orang yang Hilang kepercayaan diri, banyak dijahui orang karena penyakit yang dideritanya
ini akan menimbulkan stress yang begitu berat, jika Stress yang diderita terus dibiarkan maka
akan menyebabkan kegilaan alias tidak mempunyai kesadaran normal.

2.2 Penularan Penyakit HIV/AIDS


1. Melalui hubungan seksual dengan pengidap HIV tanpa perlindungan 

2. Melalui tranfusi darah yang sudah tercemar HIV 

3. Transmisi ibu ke anak . Hal ini dapat terjadi in  utero selama minggu-minggu terakhir
kehamilan dan saat. Saat yang kritis terhadap penularan HIV adalah saat proses melahirkan
karena HIV menular saat darah dan cairan vagina ibu kontak dengan darah dan  cairan
anaknya. HIV tidak menular melalui air ketuban  / melalui plasenta. 

4. Melalui pemakaian jarum  suntik, akupuntur, jarum tindik dan peralatan lain yang telah
dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV 

2.3 Gejala Penularan HIV/AIDS


         Demam : demam merupakan gejala awal terkena virus HIV, suhu tubuhnya mencapai 38 derajat
celcius. Pada gejala ini merupakan tahap virus masuk kedalam aliran darah dan bereplikasi
dalam jumlah besar. sehingga terjadinya reaksi inflasi yang ada didalam tubuh. 
         Kelelahan : kelelahan yang berlebihan adalah tanda efek dari sistem kekebalan tubuh yang
aktif.
         Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening : Pada tanda ini
merupakan tanda yang biasa terjadi jika seorang terjangkit virus. sedangkan pembengkakan
kelenjar getah bening adalah tanda bahwa sitem kekebalan tubuh sedang aktif.
         Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala : nyeri tenggorokan dan sakit kepala merupakan tanda
bahwa antibodi tidak melawan virus HIV AIDS.
         Ruam-Ruam Kulit : Ruam-ruam pada kulit yang seperti bisul-bisul kecil dan berwarna merah
muda yang terasa gatal. Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung sembuh. bila
ini terjadi segera hubungi dokter. 
         Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan : Pada gejala ini merupakan tanda bahwa bakteri dan
kuman dapat masuk ke tubuh kita dengan mudah karna sistem imun kita sudah menurun. 
         Turunnya Berat Badan : Jika berat badan anda menurun hingga 10% dan terjadi diare dan
demam yang panjang biasanya dalam waktu 30 hari. 
         Batuk Kering : batuk kering bila ini terjadi dalam waktu yang lama kira-kira satu minggu dan
tak kunjung sembuh atau berkurang setelah meminum obat.
         Pnuemonia dan Toksoplasmosis : Pnuemonia merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini
disebabkan oleh jamur dan biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya menurun,
sedangkan Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini diakibatkan oleh
sistem imun yang menurun.
         Berkeringat Pada Malam Hari :  berkeringat pada malam hari merupakan tanda dari 50%
orang yang pernah menderita penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas berlebihan.
         Perubahan Pada Kuku : kuku melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna seperti
kehitaman dan kebiru-biruan. Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.
         Bingung dan Sulit Berkonsentrasi : Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang disebabkan
karna fungsi motorik tidak mampu berkordinasi dengan baik sehingga penderita tak mampu
mengerakkan tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah lupa, marah, dan
tersinggung.
         Herpes di Mulut dan Alat Kelamin : Gejala ini merupakan infeksi pada stadium akhir.
         Menstruasi Tidak Teratur : Lama datang bulan, ini terjadi karna jumlah darah yang semakin
berkurang.
         Infeksi Jaringan Kulit Rambut 

2.4 Pencegahan Penyakit HIV/AIDS


1.      Pencegahan Penularan melalui Hubungan Seksual
Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu
pencegahan penularan melalui hubungan seksual memegang peranan paling penting. Untuk itu
setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu:
a.       Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (Abstinence). Hubungan seksual hanya
dilakukan melalui pernikahan yang sah.
b.      Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan. sendiri, yaitu
suami atau isteri sendiri. Tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah.
c.       Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan hubungan seksual harus
menggunakan kondom secara benar dan konsisten.
Ketiga konsep pencegahan di atas ini dikenal dengan istilah ABC (Abstinence, Be faithful,
Condom).
d.      Mempertebal iman dan takwa aagar tidak terjerumus ke dalam hubungan hubungan seksual
diluar nikah.
e.       Jangan berganti-ganti pasangan seksual.
f.       Abstrinensi (tidak melakukan hubungan seks).
2.      Pencegahan Penularan Melalui Darah
Penularan HIV melalui darah menuntut kita untuk berhati-hati dalam berbagai tindakan yang
berhubungan dengan darah maupun produk darah dan plasma.
a.       Transfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk transfusi tidak tercemar HIV. Perlu
dianjurkan pada seseorang yang HIV (+) atau mengindap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak
menjadi donor darah. Begitu pula dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi,
misalnya sering melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.
b.      Penggunaan produk darah dan plasma
Sama halnya dengan darah yang digunakan untuk transfusi, maka terhadap produk darah dan
plasma (cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV.
c.       Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit. Penggunaan alat-alat seperti
jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu memperhatikan masalah
sterilisasinya. Tindakan desinfeksi dengan pemanasan atau larutan desinfektan merupakan
tindakan yang sangat penting untuk dilakukan. Cara mensterilkan alat-alat tersebut dapat
dengan mencucinya dengan benar. Anda dapat memakai ethanol 70% atau pun pemutih.
Caranya, sedot ethanol dengan jarum suntik tersebut, lalu semprotkan keluar. Hal ini dilakukan
dua kali.
d.      Bersikap waspada pada jarum suntik dan alat bedah
Jarum suntik, pisau cukur, obat infus, dapat menularkan virus HIV pada tubuh yang sehat.
Sebaiknya anda menghindari secara waspada pengunaan alat-alat ini pada tubuh anda. Pastikan
bahwa setiap jarum suntik yang masuk pada tubuh anda adalah sterul dan bersih. Lakukan
kewaspadaan dengan beberapa langkah berikut ini.
·         Gunakan jarum suntik sekali pakai.
·         Sterilkan segala peralatan bedah yang akan digunakan.
·         Hindari mengkonsumsi narkoba, karena penularan tertinggi adalah lewat jarum suntik yang
digunakan dalam aktivitas narkoba.
·         Hindari mentato tubuh, apalagi mentato tubuh disembrang tempat yang tidak bisa dijamin
steril dan bersih.

e.       Menghindari kontak darah dengan penderita HIV


HIV/AIDS dapat disebarkan melalui kontak darah lewat tranfusi melalui tubuh yang terinfeksi
HIV dengan tubuh yang sehat. Juga dapat ditularkan melalui luka pada penderita HIV/AIDS
kepada seseorang yang sehat. Oleh karena itu gunakan selalu pengaman seperti sarung karet
jika anda berurusan dengan penderita HIV untuk mencegah anda tertular virus HIV/AIDS.
3.      Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak
Seorang ibu yang terinfeksi HIV, risiko penularan terhadap janin yang dikandungnva atau
bayinya cukup besar, kemungkinannva sebesar 30-40 %. Risiko itu akan semakin besar bila si
ibu telah terkena atau menunjukkan gejala AIDS. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah
terinfeksi HIV dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan. Risiko bagi
bayi terinfeksi HIV melalui susu ibu sangat kecil, sehingga tetap dianjurkan bagi si ibu untuk
tetap menyusukan bayi dengan ASI-nya. Sebaiknya wanita yang telah terinfeksi HIV dianjurkan
untuk tidak hamil.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada
disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan
penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. HIV merupakan penyakit yang sangat
berbahaya, maka dari itu kita harus waspada terhadap virus tersebut. Sebaiknya kita tidak
melakukan hal-hal yang dapat menularkan penyakit tersebut. Ingat, mencegah lebih baik
daripada mengobati.

3.2      Saran
Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan
hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV / AIDS, karena selain
dapat menular kepada diri kita sendiri juga dapat menular kepada janin dalam kandungan kita.
Kita juga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah
dengan darah yang sudah terpapar HIV.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2013/05/makalah-hiv-aids-pengertian-penularan.html

https://sitifathonahstmikpringsewu.wordpress.com/2013/01/17/keistimewaan-wanita-
berjilbab/

http://vao07.blogspot.com/2016/07/makalah-penularan-dan-pencegahan-hivaids.html

Anda mungkin juga menyukai