Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Cara Menghindari Penularan HIV/AIDS

Disusun Oleh
KELOMPOK 3:

Elva
Rani
Nana
Manda
Renal
Gilang
Jurga

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KAMPAR


KECAMATAN KAMPAR KIRI
T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan Rahmat dan Ridho-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah cara penularan HIV/AIDS. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi tugas yang diberikan serta
dapat menjadi nilai untuk penulis. Oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran dari
pembaca sebagai perbaikan bagi penulis untuk masa yang akan datang.Akhir kata penulis
mengucapkan “Terimakasih

Penulis

6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
BAB III PENUTUP................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya
dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik
sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan
penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat
informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa
menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu
mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah
beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit
AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan
bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua. Dengan
pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari
anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal
tersebut
1.2 Rumusan Masalah

Mengetahui tentang penyakit HIV/AIDS


Tanda dan gejala penderita HIV/AIDS
Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi HIV/AIDS

HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan


AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi
genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang
berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel
tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.

Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih
yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang
pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat
ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat
berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat
digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa
kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki
pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh
Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi
AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS
yang mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

2.2. Tanda dan Gejala pengidap HIV/AIDS

Gejala AIDS beraneka ragam dan tergantung pada manifestasi khusus penyakit tersebut.
Sebagai contoh, pasien AIDS dengan infeksi paru dapat mengalami demam dan keluar
keringat malam sementara pasien tumor kulit akan menderita lesi kulit. Gejala non
6
spesifik pada pasien AIDS mencakup rasa letih yang mencolok, pembengkakan kelenjar
leher, ketiak serta lipat paha, penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya dan diare
yang berlarut-larut. Karena gejala-gejala yang belakangan ini dapat dijumpai pada
banyak kondisi lainnya, maka hanya kalau kondisi ini sudah disingkirkan dan gejala
tersebut tetap ada, barulah diagnosis AIDS di pertimbangkan, khususnya pada orang-
orang yang bukan termasuk kelompok resiko tinggi
Berikut Tanda dan Gejala klinis penderita AIDS :
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5. Dimensia/HIV ensefalopati.

2.3 Bagaimana Cara Menghindari Penyakit HIV dan AIDS


1. Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Seks
Bersumber dari jurnal kesehatan internasional, menggunakan kondom saat berhubungan seks
efektif mencegah penyakit HIV dan AIDS. Pemakaian kondom dapat mengurangi risiko
penyakit HIV dan AIDS sebesar 90%-95% saat digunakan secara konsisten. Gunakan kondom
yang terbuat dari lateks atau bahan sintetis seperti poliuretan, karena tidak mudah robek
sehingga efektif mencegah kehamilan dan penyakit kelamin.
2. Tidak Bergonta-ganti Pasangan Seks
Dalam beberapa kasus, peluang untuk tertular atau menularkan HIV semakin tinggi ketika
sering bergonta-ganti pasangan seks. Hindari bergonta-ganti pasangan seks menjadi pilihan
yang paling aman jika Anda aktif secara seksual.
3. Hindari Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dapat mengganggu proses pengambilan
keputusan Anda. Alkohol dan obat-obatan terlarang akan memengaruhi fungsi kognitif saat
dikonsumsi. Kondisi ini memicu Anda terlibat perilaku menyimpang yang meningkatkan
peluang tertular atau menularkan penyakit HIV dan AIDS. Sebagai contoh, melakukan
hubungan seksual tanpa menggunakan kondom dengan sembarang orang.
4. Jangan Berbagi Jarum atau Alat Suntik
Berbagi jarum suntik dapat meningkatkan risiko Anda terinfeksi HIV dan AIDS. Virus HIV
dapat bertahan hidup di jarum suntik bekas selama 42 hari, tergantung pada suhu dan faktor
lainnya.
5. Minum Obat PrEP
Obat PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) merupakan kombinasi obat tenofovir dan emtricitabine.
Dilansir dari sebuah jurnal internasional, efektifitas obat PrEP sebesar 99% dalam mengurangi
risiko terkena HIV dan AIDS. PrEP adalah oral yang di minum setiap hari untuk menurunkan
kemungkinan tertular HIV. Anda membutuhkan obat ini jika:
Pasangan Anda mengidap penyakit HIV dan AIDS
Aktif secara seksual dan sering bergonta-ganti pasangan seksual
Menggunakan jarum suntik secara bersamaan
HIV menginfeksi dan menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh sehingga sulit untuk
melawan penyakit lain.
Penyakit HIV dan AIDS umumnya tidak menunjukkan gejala apa pun ketika awal terinfeksi.
6
6. Minum Obat PEP
Obat PEP (Post Exposure Prophylaxis) juga termasuk dalam salah satu obat untuk menghindari
penyakit HIV dan AIDS. Penggunaan obat PEP biasanya setelah terjadi beberapa tindakan
yang berisiko menyebabkan penyakit HIV dan AIDS. Misalnya, setelah berhubungan seks
tanpa kondom dengan seseorang yang mungkin mengidap HIV dan AIDS.
Selain itu, tertusuk jarum suntik bekas pasien HIV atau menggunakan jarum suntik secara
bersamaan. Anda perlu mengonsumsi obat ini dalam waktu 72 jam setelah melakukan tindakan
berisiko. Selanjutnya, Anda harus mengonsumsi obat ini selama 28 hari untuk pencegahan.
7. Hindari melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain
Cara menghindari penyakit HIV dan AIDS berikutnya dengan tidak melakukan kontak
langsung terhadap cairan tubuh orang lain. Cairan yang terinfeksi HIV dapat masuk ke tubuh
dan menginfeksi. Terutama jika orang tersebut menderita penyakit HIV dan AIDS. Cairan yang
perlu Anda hindari untuk kontak langsung antara lain:
 Darah
 Air mani
 Cairan pra-ejakulasi
 Cairan rektal
 Cairan vagina
 ASI
Meski demikian, Anda tidak selalu mengetahui siapa saja yang telah terinfeksi penyakit HIV
dan AIDS. Jadi, berhati-hatilah sebelum menyentuh sesuatu dan rajinlah untuk mencuci tangan
setelah menyentuh sesuatu.
8. Konsultasikan Diri ke Dokter Jika Hamil
Penyakit HIV dan AIDS kerap kali tidak menunjukkan gejala apapun ketika awal terinfeksi.
Jika Anda sedang hamil, maka ada kemungkinan untuk menularkan penyakit tersebut ke bayi
selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui. Rutin memeriksakan diri selama hamil dan
konsultasi dengan dokter menjadi upaya pencegahan penularan penyakit.
Dengan mengetahui bagaimana cara menghindari penyakit HIV dan AIDS serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka, kemungkinan kecil untuk tertular penyakit
tersebut. Pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan medis jika terdapat gejala yang
mencurigakan pada diri Anda. Sekian ulasan tentang bagaimana cara menghindari penyakit
HIV dan AIDS.

2.3 Cara pencegahan


Cara pencegahan:

1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan


satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
6
2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya
jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus
dijamin sterilisasinya.

Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk


mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau
informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan
AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-
poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa
baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan
secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar
seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan
diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

6
DAFTAR PUSTAKA

LKS SMA/MA PPKN

Anda mungkin juga menyukai