Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR (HIV)

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Meli Khumaeroh (A0020022)


2. Moh .Syafik (A0020023)
3. Moh. Ardi Irvanto (A0020024)
4. Mohammad Bilal F. (A0020025)
5. Muhammad Anwar (A0020026)
6. Nadia Riski Anisa (A0020027)
7. Niken Anindia R. (A0020028)
8. Nur Tri Asih (A0020029)
9. Peni Rofiani (A0020030)
10. Rahma Azahra (A0020031)

PODI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Keperawatan Komunitas mengenai ”Penyakit menular
HIV/AIDS ”. Dalam penyusunan makalah ini,penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu,saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata,kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kesalahan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan
bagi pembaca.

Slawi, Mei 2022


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................
1. Tujuan Umum......................................................................................
2. Tujuan Khusus.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Definisi HIV.............................................................................................
B. Penyebab HIV /AIDS..............................................................................
C. Tanda dan Gejala HIV / AIDS...............................................................
D. Cara Pencegahan HIV /AIDS.................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang
menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung
secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang
belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS,bahkan penyakit yang saat
ini belum bisa dicegah dengan vaksin.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan
dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H
= Human (manusia), I =Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V =
Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel
kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah
terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan
gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS.
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum
akhirnya mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan
pada penderita AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang langka, yang
dikenal dengan nama pneumocystis cariniipneumonia (PCP), dan sejenis
kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya penyakit ini
baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita di diagnosis mengidap
AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara
fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka
telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini
termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat
tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa
dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saatpenularan) sampai
timbulnya penyakit.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum agar kita serta orang lain mengetahui tentang penyakit
HIV/Aids secara umum.
2. Tujuan Khusus
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkandapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan.Secara terperinci tujuan dari penelitian dan
penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang penyakit HIV / AIDS
2.Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
3.Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi HIV
HIV adalah virus yang menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada
manusia, sehingga tubuh tidak bisamelawan infeksi-infeksi yang masuk ke tubuh.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan
AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human
(manusia), I =Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.Maka
dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak selkekebalan
tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang
berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala
penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS, yaitu:A =
Acquired (didapat), I = Immune (kekebalan tubuh),D = Deficiency (kekurangan),
S = Syndrome (gejala).
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIVsebelum akhirnya
mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita
AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama
pneumocystis carinii pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu
kaposi’ssarcoma (KS).
Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem
kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir dan disebabkan oleh HIV atau
Human Immunodeficiency Virus. AIDS bukan penyakit turunan, oleh sebab itu
dapat menulari siapasaja. Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency
Virus (atau disingkatHIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh
manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor . Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit inibelum benar-
benar bisa disembuhkan.
Penyakit ini kadang disebut “infeksi oportunistik”, karena penyakit ini
menyerangdengan cara memanfaatkan kesempatan ketika kekebalan tubuh
menurun sehingga kanker daninfeksi oportunistik inilah yang dapat menyebabkan
kematian. Biasanya penyakit ini barumuncul dua sampai tiga tahun setelah
penderita didiagnosis mengidap AIDS. Orang yangmengidap KS mempunyai
kesempatan hidup lebih lama dibandingkan orang yang terkenainfeksi
oportunistik. Akan tetapi belum ada seorang pun yang diketahui benar-benar
sembuhdari AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit.
Secara fisik diaakan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Apakah
seseorang sudah tertular HIV atau tidak hanya bisa diketahui melalui tes darah.
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah
tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakitini termasuk lama
dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satuorang ke
orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab
penyakitmasuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.
B. Penyebab HIV
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya.
tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit AIDS
menunjukkan bahwa adafaktor-faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan
alkohol dan obat bius, kurang gizi,tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit
lain terutama penyakit yang ditularkan lewatalat kelamin merupakan faktor-faktor
yang mungkin berperan di antaranya adalah waktu.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus
menerusmemperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan
menghancurkan kelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-
helper. Normalnya sel T-helper ini (juga disebut sel T4) memainkan suatu peranan
penting pada pencegahan infeksi. Ketikaterjadi infeksi, sel-sel ini akan
berkembang dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh
yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodi yang
menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang berbahaya.
Selain mengerahkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi infeksi, sel T-
helper juga memberi tanda bagi sekelompok sel-sel darah putih lainnya yang
disebut sel T-suppressor atau T8, ketika tiba saatnya bagi sistem kekebalan tubuh
untuk menghentikan serangannya. Biasanya kita memiliki lebih banyak sel-sel T-
helper dalam darah daripada sel-sel T-suppressor, dan ketika sistem kekebalan
sedang bekerja dengan baik, perbandingannya kira-kira dua banding satu. Jika
orang menderita penyakit AIDS, perbandingan ini kebalikannya, yaitu sel-sel T-
suppressor melebihi jumlah sel-sel T-helper. Akibatnya,penderita AIDS tidak
hanya mempunyai lebih sedikit sel-sel penolong yaitu sel T-helper untuk
mencegah infeksi, tetapi juga terdapat sel-sel penyerang yang menyerbu sel-sel
penolong yang sedang bekerja.
Selain mengetahui bahwa virus HIV membunuh sel-sel T-helper, kita juga
perlu tahu bahwa tidak seperti virus-virus yang lain, virus HIV ini mengubah
struktur sel yang diserangnya. Virus ini menyerang dengan cara menggabungkan
kode genetiknya denganbahan genetik sel yang menularinya. Hasilnya, sel yang
ditulari berubah menjadi pabrik pengasil virus HIV yang dilepaskan ke dalam
aliran darah dan dapat menulari sel-sel T-helper yang lain. Proses ini akan terjadi
berulang-ulang. Virus yang bekerja seperti ini disebut retrovirus.
HIV tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa virus ini juga merusask otak dan sistem saraf pusat. Otopsi
yang dilakukan pada otak pengidap AIDS yang telah meniggal mengungkapkan
bahwa virus inijuga menyebabkan hilangnya banyak sekali jaringan otak. Pada
waktu yang bersamaan,peneliti lain telah berusaha untuk mengisolasi HIV dengan
cairan cerebrospinal dari orangyang tidak menunjukkan gejala-gejala terjangkit
AIDS. Penemuan ini benar-benar membuatrisau. Sementara para peneliti masih
berpikir bahwa HIV hanya menyerang sistem kekebalan,semua orang yang
terinfeksi virus ini tetapi tidak menunjukkan gejala terjangkit AIDS ataupenyakit
yang berhubungan dengan HIV dapat dianggap bisa terbebas dari kerusakan
jaringanotak. Saat ini hal yang cukup mengerikan adalah bahwa mereka yang
telah terinfeksi virus HIV pada akhirnya mungkin menderita kerusakan otak dan
sistem saraf pusat.
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel-sel Limfosit
(sel T helper) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap terjadinya infeksi
sehingga daya tahan tubuh penderita berkurang dan mudah terinfeksi oleh
berbagai penyakit.
C. Tanda dan gejala
Gejala AIDS adalah hasil dari kondisi umumnya tidak terjadi pada individü
dengan system kekebalan yang şehat. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi yang
disebabkan oleh bakterı, virus, fungi dan parasit yang dalam keadaan normal bisa
dikendalikan oleh elemen system.
1. Demam

Demam ringan adalah gejala awal yang paling umum terjadi saat
seseorang terpapar virus HIV. Demaın ringan ini seringkali disertai
dengan sakit tenggorokan, kelelahan yang ekstrim, dan pembekakan
kelenjar getah bening.Demam adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh
sebagai akibat dari masuknya virus HIV ke aliran darah dengan jumlah
yang berlipat ganda.

2. Nyeri otot
Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-orang yang
mengalami gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan
seseorang yang telah terpapar virus HIV.Gejala ini seringkali diabaikan
hingga paparan virus HIV benar-benar maşuk ke tingkat yang
mengkhawatirkan.

3. Ruam kulit

Ruam bisa berupa bercak-bercak kemerahan pada kulit atau


benjolan menyerupai jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-
sembuh. Gejala ini akan muncul jika paparan vims HIV telah mencapai
pada tingkat yang lebih parah.

4. Mual muntah dan diare


Antara 30- 60 persen pengidap HIV akan mengalami gejala singkat
mual, muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap
lanjut, gejala-gejala di atas juga bisa muncul sebagai efek samping dari
terapi pengobatan.

5. Berat Badan Turun Drastis


Berat badan tumn drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa
tubuh telah terinfeksi HIV. Berat badan turun drastis bisa terjadi akibat
diare atau kurangnya nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan makanan.
6 Batuk Kering
Biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit
virus HIV, sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit mi semalan
memburuk. Penggunaan Obat batuk sekali pun tidak dapat meredakan
batuk akibat paparan vims HIV.

7. Pembahan pada Kuku


Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku sepefti
penebalan, kuku melengkung, dan perubahan warna seperti kuku
menghitam atau muncul garis coklat vertikal atau horisontal dipermukaan
kuku.

"Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi jamur seperti


kandida.Mengingat penderita HIV mengalami penurunan sistem
kekebalan tubuh, maka jamur tersebut bisa sangat mudah betkembang,"
kata Horberg.

8. Infeksi Jamur pada Mulut


Infeksi jamur tak hanya menyerang permukaan kuku, tapi juga
organ lain seperti mulut. Jika jamur sudah menginfeksi mulut, maka
pengidap HIV akan sulit untuk mengunyah dan menelan makanan.
9. Kebingungan dan Sulit Konsentrasi

Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV. Selain


kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat
mempengaruhi memori dan masalah perilku sepetli mudah marah dan
tersinggung. Gejala ini diiringi dengan menurunnya keampuan motoris
tubuh seperti menjadi ceroboh, menurunnya kordinasi tubuh, dan bahkan
hilangnya kemampuan untuk menulis.

10. Herpes Genital

Heıpes genital yang teçjadi pada penderita HIV umumnya tidak


memiliki gejala yang khas. Namun luka yang muncul cenderung lebih
beşar dan lebih dalanı. Penyakit ini lebih banyak menular melalui
hubungan kontak kulit dengan penderita, temtama saat berhubungan
seks. Umumnya gejalanya adalah timbul bintil-bintil di bagian luar alat
kelamin yang bentuknya memerah dan membengkak.

D. Cara mencegah HIV


Pencegahan tentu saja harus dikaitkan dengancara-cara penularan HIV seperti
yang sudah dikemukakan. Ada beberapa cara pencegahanHIV/AIDS, yaitu :
a. Pencegahan penularan melalui hubungan seksual, infeksi HIV terutama
terjadi melalui hubungan seksual, sehingga pencegahan AIDS perlu
difokuskan pada hubungan seksual. Untuk ini perlu dilakukan
penyuluhan agar orang berperilaku seksual yang aman dan bertanggung
jawab, yakni : hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan
sendiri (suami/isteri sendiri), kalau salah seorang pasangan anda sudah
terinfeksi HIV, maka dalam melakukan hubungan seksual perlu
dipergunakan kondom secara benar,mempertebal iman agar tidak
terjerumus ke dalam hubungan-hubungan seksual di luar nikah.
b. Pencegahan Penularan Melalui Darah dapat berupa : pencegahan dengan
cara memastikan bahwa darah dan produk-produknya yang dipakai untuk
transfusi tidak tercemar virus HIV, jangan menerima donor darah dari
orang yang berisiko tinggi tertular AIDS, gunakan alat-alat kesehatan
seperti jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik yang bersih dan
sucihama.
c. Pencegahan penularan dari Ibu-Anak (Perinatal). Ibu-ibu yang ternyata
mengidap virusHIV/AIDS disarankan untuk tidak hamild. Mencegah
Penularan Lewat. Alat-Alat Yang Tercemar Bila hendak menggunakan
alat-alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, pisau
cukur dan lain-lainnya), pastikan bahwa alat-alat tersebut benar-benar
steril. Cara mensterilkan alat-alat tersebutdapat dengan mencucinya
dengan benar. Anda dapat memakai ethanol 70% atau punpemutih.
Caranya, sedot ethanol dengan jarum suntik tersebut, lalu semprotkan
keluar. Hal ini dilakukan dua kali. Manifestasi AIDS rata-rata timbul 10
tahun sesudah infeksi.
Tindakan-tindakan untuk mencegah penularan HIV AIDS. Yaitu :

a. Pahami HIV AIDS dan menarik pada orang lain


Memahami HIV AIDS dan bagaimanavirus ini ditularkan merupakan
dasar untuk melakukan tindakan pencegahan

b. Membuka status HIV AIDS patner seks anda


Berhubungan seks dengan sembarang orangmenjadikan pelaku seks
bebas ini sangat berisiko terinfeksi HIV, karena mengetahuistatus HIV
AIDS patner seks penting.

c. Gunakan jarum suntik yang baru dan steril


Penyebaran paling cepat HIV AIDS adalahmelalui penggunaan jarum
suntik secara bergantian dengan orang yang memiliki status
HIV positif, penularan melalui jarum suntik sering terjadi pada IDU
(pengguna narkoba suntikan).

d. Lakukan tes HIV secara berkala


Jika anda tergolong orang beresiko tinggi, sebaiknya melakukan tes HIV
secara teratur, minimal 1 tahun sekali.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

AIDS merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh


menurunnya kekebalan tubuh akibat virus HIV. Sebagian besar orang yang
terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda
AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi
tertentu yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization) menjadi 4 tahapan stadium klinis, dimana pada stadium penyakit
HIV yang paling terakhir (stadium IV) digunakan sebagai indikator AIDS.
Sebagian besar keadaan ini merupakan infeksi oportunistik yang apabila diderita
oleh orang yang sehat, infeksi tersebut dapat diobati.

B. SARAN

Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati
memilih pasangan hidup, jangan sampai menikah dengan pasangan
yang mengidap HIV / AIDS, karena selain dapat menularkan kepada diri
sendiri juga dapat menularkan kepada janin dalam kandungan kita. Kita juga
harusberhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara  bergantian dan
tranfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.
DAFTAR PUSTAKA

Maulanusantara.files.wordpress.com

Flexner, C. 1998. Penghambat HIV-Protease. N.Inggris J.Med. 338:1281-1293

Patrick, AK & Potts, KE 1998. Inhibitor Protease sebagai Agen


Antivirus. klinikMikrobiol. Wahyu 11: 614-627

Anda mungkin juga menyukai