Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENYAKIT MENULAR HIV/AID

disusun oleh

KELOMPOK 2 XI MIPA 4

FIA ROHMADONA

YUMNA DAFFA ANINDITA (34)

TEGAR SINABOLANG (29)

ALYA YUFITA TSUNAMI (03)

CALVIN OLGA DONA

ALBI YUNIARTO N
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan
rahmat-Nya, karena akhirnya makalah yang berjudul ”PENYAKIT MENULAR HIV/AIDS”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak secara
langsung maupun tidak langsung makalah ini tidak dapat terwujud. Dengan segala keterbatasan
penulis dengan segala keterbatasan penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca pada umumnya. Terimakasih

Ponorogo, 15 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masala...........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. HIV (Human Immunodeficiency Virus) ......................................................2
B. Etiologi..........................................................................................................3
C. Tanda dan Gejala AID..................................................................................4
D. Cara Penularan AID bukan Penyakit............................................................5
E. Cara Mengetahui Seseorang Telah Terinfeksi..............................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan
tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin
sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa
menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =Immuno
deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus. Maka dapat dikatakan HIV adalah virus
yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan
daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll.

Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS.
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap
AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah
sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii
pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS).
Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis
mengidap AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara
fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Oleh karena itu 90% dari
pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV
karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit
ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau
masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai
timbulnya penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan HIV/AIDS?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya HIV/AIDS?
3. Apakah tanda dan gejala terjadinya HIV/AIDS?
4. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS?
5. Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS?
6. Bagamana cara mengatasi HIV/AIDS?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami lebih spesifik menganai HIV/AIDS
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HIV (Human Immunodeficiency Virus)


HIV adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih
yang bernama sel CD4, sehingga merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya
tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. HIV adalah
suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus yang merusak daya tahan tubuh
dengan menyerang sistem kekebalan/imunitas tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi
tidak berdaya dalam melawan infeksi. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah,
cairan kelamin (air mani/sperma atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang
telah terinfeksi. HIV suatu virus yang biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lain
melalui kontak seksual. Orang yang telah terinfeksi virus HIV akan terkena penyakit yang
disebabkan oleh virus HIV tersebut, yaitu AIDS. Virus HIV yang telah masuk ke dalam tubuh
seseorang tidak akan menimbulkan gejala-gejala yang terlihat secara fisik sehingga penderitanya
terlihat normal seperti tidak sedang terkena penyakit. Namun perlu diwaspadai walaupun dari luar
penderita HIV tampak normal-normal tetapi dia dapat menularkan virus tersebut kepada orang
lain dalam berbagai cara yang mungkin juga tidak disadari oleh penderita itu.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah dampak atau efek dari
perkembangbiakan virus dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk
menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.Penyakit AIDS disebabkan
oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4
pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV. AIDS adalah sindrom menurunnya
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular
oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.

AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit
yang menyerang tubuh manusia seesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV.Akibat
kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur,
parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali
menderita keganasan,khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus
HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus.Retrovirus mempunyai kemampuan
menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selam
periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan
periode imkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan
gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan sistem imun dan menghancurkannya.

Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk
mereplikasi diri.Dalam prose itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit. Secara
structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang dikelilingi pembungkus
lemak yang melingkar-melebar.Pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA.

2
HIV mempunyai 3 gen yang merupakan komponen funsional dan structural Tiga gen
tersebut yaitu gag, pol, danenv. Gag berarti group antigen, pol mewakili polymerase, dan env
adalah kepanjangan dari envelope (Hoffmann, Rockhstroh, Kamps,2006). Gen gag mengode
protein inti. Gen pol mengode enzim reverse transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode
komponen structural HIV yang dikenal dengan glikoprotein. Gen lain yang ada dan juga penting
dalam replikasi virus, yaitu: rev, nef, vif, vpu, dan vpr. AIDS disebabkan salah satu kelompok
virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering disebut dengan HIV.Seseorang yang terkena
atau terinfeksi HIV AIDS sistem kekebalan tubuhnya akan menurun drastic.Virus AIDS
menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita
HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh.
Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan
secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

B. Etiologi
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya.Tidak semua
orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit AIDS menunjukkan bahwa adafaktor-
faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang gizi,tingkat stress
yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama penyakit yang ditularkan lewatalat kelamin
merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan di antaranya adalah waktu. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus memperlemah sistem kekebalan tubuh
dengan cara menyerang dan menghancurkan kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-
helper. Normalnya sel T-helper ini (juga disebut sel T4) memainkan suatu peranan penting pada
pencegahan infeksi. Ketikaterjadi infeksi, sel-sel ini akanberkembang dengan cepat, memberi
tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh
memproduksi antibodiyang menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri danvirus-virus yang
berbahaya. Selain mengerahkan sistem kekebalan tubuh untukmemerangi infeksi, sel Thelper
juga memberi tanda bagi sekelompok sel-sel darah putih lainnya yang disebut sel T-suppressor
atau T8, ketika tiba saatnya bagi sistem kekebalan tubuh untuk menghentikan serangannya.
Biasanya kita memiliki lebih banyak sel-sel T-helper dalam darah dari pada sel-sel T-suppressor,
dan ketika sistem kekebalan sedang bekerja dengan baik, perbandingannyakira-kira dua banding
satu.
Jika orang menderita penyakit AIDS, perbandingan inikebalikannya, yaitu sel-sel T-
suppressor melebihi jumlah sel-sel T-helper. Akibatnya, penderita AIDS tidak hanya mempunyai
lebih sedikit sel-sel penolong yaitu sel T-helper untuk mencegah infeksi, tetapi juga terdapat sel-
sel penyerang yang menyerbu sel-selpenolong yang sedang bekerja.Selain mengetahui bahwa
virus HIV membunuh sel-sel T-helper, kita jugaperlu tahu bahwa tidak seperti virus-virus yang
lain, virus HIV ini mengubah struktur sel yang diserangnya. Virus ini menyerang dengan cara
menggabungkan kode genetiknya denganbahan genetik sel yang menularinya. Hasilnya, sel yang
ditulari berubah menjadi pabrik pengasil virus HIV yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan
dapat menulari sel-sel T-helper yang lain. Proses ini akan terjadi berulang-ulang. Virus yang
bekerja seperti ini disebut retrovirus. HIV tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh.Hasil
penelitianmenunjukkan bahwa virus ini juga merusask otak dan sistem saraf pusat.
3
Otopsi yang dilakukan pada otak pengidap AIDS yang telah meniggal mengungkapkan bahwa
virus ini juga menyebabkan hilangnya banyak sekali jaringan otak. Pada waktu yang bersamaan
peneliti lain telah berusaha untuk mengisolasi HIV dengan cairan cerebrospinal dari orangyang
tidak menunjukkan gejala-gejala terjangkit AIDS.Penemuan ini benar-benar membuat risau.

Sementara para peneliti masih berpikir bahwa HIV hanya menyerang sistem
kekebalan,semua orang yang terinfeksi virus ini tetapi tidak menunjukkan gejala terjangkit AIDS
atau penyakit yang berhubungan dengan HIV dapat dianggap bisa terbebas dari kerusakan
jaringan otak. Saat ini hal yang cukup mengerikan adalah bahwa mereka yang telah terinfeksi
virus HIV pada akhirnya mungkin menderita kerusakan otak dan sistem saraf pusat. Penyakit
AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel-sel Limfosit(sel T helper) yang berfungsi
melindungi tubuh terhadap terjadinya infeksi sehingga dayatahan tubuh penderita berkurang dan
mudah terinfeksi oleh berbagai penyakit.

C. Tanda dan Gejala AID


adalah hasil dari kondisi umumnya tidak terjadi pada individu dengan system kekebalan
yang sehat. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, fungi dan
parasit yang dalam keadaan normal bisa dikendalikan oleh elemen system
(http://www.id.wikipedia.org/wiki/prostitusi). Demam ringan adalah gejala awal yang paling
umum terjadi saat seseorang terpapar virus HIV. Demam ringan ini seringkali disertai dengan
sakit tenggorokan, kelelahan yang ekstrim, dan pembekakan kelenjar getah bening. Demam
adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh sebagai akibat dari masuknya virus HIV ke aliran darah
dengan jumlah yang berlipat ganda. Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-
orang yang mengalami gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan seseorang yang
telah terpapar virus HIV. Gejala ini seringkali diabaikan hingga paparan virus HIV benar-benar
masuk ke tingkat yang mengkhawatirkan. Ruam kulit Ruam bisa berupa bercak-bercak
kemerahan pada kulit atau benjolan menyerupai jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-
sembuh. Gejala ini akan muncul jika paparan virus HIV telah mencapai pada tingkat yang lebih
parah. Mual muntah dan diare Antara 30- 60% pengidap HIV akan mengalami gejala singkat
mual, muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap lanjut, gejala-gejala di atas
juga bisa muncul sebagai efek samping dari terapi pengobatan. Berat Badan Turun Drastis Berat
badan turun drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa tubuh telah terinfeksi HIV. Berat badan
turun drastis bisa terjadi akibat diare atau kurangnya nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan
makanan.

Batuk kering, biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit virus HIV,
sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit ini semakin memburuk. Penggunaan obat batuk sekali
pun tidak dapat meredakan batuk akibat paparan virus HIV. Perubahan pada Kuku Tanda lain
dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku seperti penebalan, kuku melengkung, dan
perubahan warna seperti kuku menghitam atau muncul garis coklat vertikal atau horisontal
dipermukaan kuku.
4
“Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi jamur seperti kandida. Mengingat
penderita HIV mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, maka jamur tersebut bisa sangat
mudah berkembang,” kata Horberg. Infeksi Jamur pada Mulut Infeksi jamur tak hanya
menyerang permukaan kuku, tapi juga organ lain seperti mulut. Jika jamur sudah menginfeksi
mulut, maka pengidap HIV akan sulit untuk mengunyah dan menelan makanan. Kebingungan dan
Sulit Konsentrasi Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV.

Selain mengalami kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat
mempengaruhi memori dan masalah perilaku seperti mudah marah dan tersinggung. Gejala ini
diiringi dengan menurunnya keampuan motoris tubuh seperti menjadi ceroboh, menurunnya
kordinasi tubuh, dan bahkan hilangnya kemampuan untuk menulis. Herpes Genital Herpes genital
yang terjadi pada penderita HIV umumnya tidak memiliki gejala yang khas. Namun luka yang
muncul cenderung lebih besar dan lebih dalam. Penyakit ini lebih banyak menular melalui
hubungan kontak kulit dengan penderita, terutama saat berhubungan seks. Umumnya gejalanya
adalah timbul bintil-bintil di bagian luar alat kelamin yang bentuknya memerah dan membengkak
Gejala HIV/AIDS pada wanita 1. Gejala awal : 0-1 bulan Menderita penyakit seperti flu dalam
seminggu atau sebulan disebut sebagai infeksi HIV akut.sistem kekebalan tubuh, sebagai bagian
dari pertahanan tubuh, mengembangkan antibodi terhadap HIV. Proses tersebut terlihat dari
antibodi yang disebut serokonversi. Gejala meliputi demam, sakit kepala nyeri tubuh, sakit
tenggorokan, kelenjar getah bening, ruam kulit, masalah sistem pencernaan. Gejala-gejala ini
cenderung tidak diperhatikan atau disalah artikan sebagai penyakit lain yang juga menunjukkan
berbagai gejala yang sama. Tes HIV dilakukan sebelum serokonversi tidak membantu dalam
mendeteksi virus.Pada beberapa wanita, serokonversi dapat terjadi dalam waktu satu bulan.
Gejala terakhir : 1 bulan – 10 tahun Setelah tingkat gejala di ataas dapat diturunkan dengan obat-
obatan, penyakit ini masuk ke dalam fase asimptomatik.tidak ada gejala HIV yang diperlihatkan
oleh wanita setelah 1 tahun. Tahap tanpa gejala dapat berlangsung selama sekitar 10 tahun.

Dengan demikian, perempuan positif HIV tidak menunjukkan gejala HIV selama sekitar
10 tahun setelah terkena gejala seperti flu biasa. Tetapi meski demikian, virus tetap ada dalam
tubuh mereka, mereka tidak sadar secara terus-menerus menularkan vrus kepada orang lain
melalu hubungan badan tanpa pengaman dan juga melalui transfusi darah atau melalui berbagi
jarum suntik. Jika seorang wanita hamil, anak-anak mereka ikut terkena HIV/AIDS.Setelah 5-6
tahun, wanita yang mengidap HIV positif mungkin terlihat pada penurunan berat badan,
kehilangan nafsu makan, masalah sisem pencernaan, infeksi kulit, tetapi hal ini biasanya
diabaikan atau disalahartikan.

D. Cara Penularan AID Bukan Penyakit


Karena Aids tidak menular. Yang menular adalah HIV yaitu virus yang menyebabkan
tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam larutan darah, cairan sperma dan cairan
vagina sehingga dapat menular melalui kontak darah/cairan tersebut. HIV sangat mudah mati jika
di luar tubuh manusia dan sangat sensitif terhadap suhu pada 600C HIV sudah mati (Buku
Sumber untuk advokasi, 2003 : 83).
5
HIV AIDS berkembang sangat pesat di benua Afrika. Hampir sekitar 10% dari jumlah
populasi dunia terdapat di sana, namun sayang sekali kira-kira 60% dari jumlah populasi ini
mengidap AIDS. Begitu pula dengan Indonesia.Mengapa penyakit ini menyebar dengan begitu
cepat? Karena tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan telah menurun. Penyakit ini banyak
ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik, bawaan lahir karena tertular dari ibu
kandungnya, transfusi darah, dll. Beberapa faktor yang memengaruhi penularan HIV AIDS ini
adalah: 1.

Moralitas dewasa ini khususnya di Indonesia telah tersedia banyak media baik media
elektronik maupun media cetak memuat banyak sekali gambar-gambar erotis dan bahkan video
yang merangsang hasrat seksual yang kurang patut. Dan memicu banyaknya kasus pemerkosaan
serta banyaknya kasus perselingkuhan di berbagai tempat. 2. Ketidaktahuan sebagian orang tidak
sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak yang tidak mau diperiksa karena dianggap aib, jika
mengidap penyakit ini. Dengan begitu, penyakit ini tidak bisa dihentikan penyebarannya. 3.
Kebudayaan di beberapa negeri, kaum perempuan tidak dapat bertanya pada pasangan mereka
mengenai riwayat skandal asmara. 4. Tidak memadainya fasilitas medisMenurut sebuah majalah
di Afrika (South African Medical Journal) fasilitas medis yang sudah terbatas bahkan lebih
terbebani lagi akibat AIDS. Dua rumah sakit besar melaporkan bahwa lebih dari setengah pasien
rawat inap mereka positif mengidap HIV. Pejabat medis terkemuka dari sebuah rumah sakit di
KwaZulu-Natal mengatakan bahwa bangsalnya menampung 140 persen dari kapasitasnya.
Adakalanya, dua pasien harus seranjang, dan orang ketiga harus tidur di kolongnya. Dengan
pengetahuan akan dampak HIV AIDS ini banyak orang akan terselamatkan. Reaksi Anda akan
menentukan seberapa serius HIV AIDS ini bagi diri Anda.

E. Cara mengetahui seseorang telah terinfeksi


Untuk mengetahui seseorang tertular atau tidak dapat melakukan test HIV dan Test HIV
dapat dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terinfeksi. Jika seseorang merasa telah melakukan
aktifitas yang beresiko HIV, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan test.
Penanganan yang dini dan tepat akan menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini. Jika
hasil test HIV positif, sebaiknya penderita melakukan pemeriksaan CD4 dan viral load test. Sel
CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang penting dari
sistem kekebalan tubuh kita Pengecekan CD4 ini penting karena setelah lama terinfeksi HIV,
jumlah sel CD4 semakin menurun.ini tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak.
Semakin rendah jumlah CD4, semakin mungkin kita akan jatuh sakit.

Jumlah CD4 adalah ukuran kunci kesehatan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun
tubuh. Semakin rendah jumlahnya, semakin besar kerusakan yang diakibatkan HIV. Jika
penderita mempunyai jumlah CD4 di bawah 200, atau persentase CD4 di bawah 14% maka
dianggap AIDS berdasarkan definisi Depkes. F. Pencegahan Pemerintah maupun lembaga
masyarakat telah banyak melakukan terobosanterobosan untuk mencegah penyebaran HIV
AIDS.Beberapa membuahkan hasil, namun tetap saja penularan melalui hubungan seks menjadi
peringkat atas yang sulit dihindari.
6

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti atau anjurkan bagi lingkungan Anda untuk
menghambat penularan HIV AIDS yaitu:

1. Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan seksual yang patut.
2. Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti pasangan.
3. Pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan hubungan seksual sebaiknya
menggunakan kondom.
4. Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua. Suntikan jarum yang
dipakai bergantian dan tidak steril dapat menyebabkan penyebaran karena transfusi darah, jadi sangat
berhati-hati sebelum memakai jarum.
5. Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tattoo, dan tindik.
6. Bagi seorang ibu yang mengidap HIV AIDS, sebaiknya tidak hamil, untuk menghambat penularan ke
bayi yang akan dilahirkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS
dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga merusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit
walaupun yang sangat ringan sekalipun. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah,
cairan kelamin (air mani/ sperma atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang
telah terinfeksi.

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita harus membarikan penyuluhan terutama kepada remaja
tentang HIV/ADIS an menghimbau agar tidak melakukan seks bebas, sehingga kesadaran
individu terhadap bahaya seks diluar nikah, yang dapat menyebabkan penyakit menular seksual
dan harus adanya peran orang tua dalam mengontrol anaknya agar tidak melakukan pergaulan
bebas.
7

DAFTAR PUSTAKA

http://www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-teratasi-namun-
bisadicegah.html#ixzz2dWHMXVwf
http://www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-teratasi-namun-bisadicegah.html
http://www.gen22.net/2013/04/penyakit-hiv-gejala-penularan-virus-hiv.html
http://penyakithivaids.com/

Anda mungkin juga menyukai