Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atau berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah berjudul “Pencegahan Primer,Sekunder,Tersier Pada Pasien
HIV/AIDS Dengan COVID 19” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan HIV/AIDS.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung
dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat bermanfaat. Akhir kata melalui
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian HIV/AIDS.........................................................................................3
2.2 Fase infeksi HIV/AIDS.......................................................................................4
2.3 Pencegahan klien HIV/AIDS dengan Covid19..................................................4
BAB III..............................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................7
3.2 Saran...................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pencegahan primer pada pasien HIV/AIDS dengan Covid
19
2. Untuk mengetahui apa pencegahan sekunder pada pasien HIV/AIDS dengan
Covid 19
3. Untuk mengetahui apa pencegahan tersier pada pasien HIV/AIDS dengan Covid
19
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Secara struktural morfologinya, virus HIV sangat kecil sama halnya dengan virus-
virus lain, bentuk virus HIV terdiri atas sebuah silinder yang dikelilingi pembungkus
lemak yang melingkar-melebar. Dan pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA atau
ribonucleic acid. Bedanya virus HIV dengan virus lain, HIV dapat memproduksi selnya
sendiri dalam cairan darah manusia, yaitu pada sel darah putih. Sel-sel darah putih yang
biasanya dapat melawan segala virus, lain halnya dengan virus HIV, virus ini justru
dapat memproduksi sel sendiri untuk merusak sel darah putih (Harahap, 2008: 42).
4
ibu hamil ke janinnya. Adapun upaya proteksi spesifik yang sudah direkomendasikan
untuk pengendalian penyakit HIV/AIDS sebagai berikut :
a) Menurut permenkes nomor 21 tahun 2013 telah dijelaskan penanggulangan
HIV/AIDS pada pasal 14 tentang pencegahan HIV/AIDS melalui hubungan seksual
dilakukan melalui :
- Tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berisiko.
- Setia dengan pasangan
- Menggunakan kondom secara konsisten pada saat berhubungan
- Menghindari penyalahgunaan obat atau zat adiktif narkoba
- Melakukan pencegahan lain seperti melakukan sirkumsisi.
Dalam melakukan hubungan seksual, proteksi penularan HIV/AIDS dapat efektif
dilakukan untuk mengurangi risiko melalui (Men & Estimate 2015) :
- Mempunyai satu pasangan seks yang berisiko rendah
- Pasangan seks sesama ODHA ( Orang dengan HIV/AIDS )
- Dan tidak melakukan hubungan seks
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan lini kedua dari teori pencegahan penyakit.
Pencegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi dan meminimalisir prevalensi
penyakit dengan durasi waktu yang cukup singkat. Pencegahan sekunder terdiri dari
deteksi dini dan pengobatan tepat (Porta 2008) dalam (Septarini, 2017) . Berikut salah
satu contoh upaya pencegahan sekunder sebagai berikut :
Pengobtan Tepat
Pengobatan yang spesifik merupakan upaya tepat setelah mendapatkan pelaporan dari
deteksi dini. Walaupun HIV/AIDS sampai saat ini belum ditemukan obat paten untuk
menyembuhkan HIV/AIDS, namun peranan obat ini dapat menjadi penghambat dan
memperpanjang perkembangan virus HIV di dalam tubuh.
Sebelum ditemukan pengobatan ARV ( Anti Retrovirus ) yang ada saat ini, pengobatan
yang ada hanya disasarkan pada penyakit opportunistik yang diakibatkan oleh infeksi
HIV. Berikut macam-macam pengobatan yang digunakan :
‐ Penggunaan TMP-SMX oral untuk profilaktif
‐ Pentamidin aerosol untuk mencegah pneumonia P. Carinii.
5
‐ Tes tuberkulin pada penderita TBC aktif
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier merupakan lini terakhir dari tahap pencegahan penyakit. Pencegahan
tersier bertujuan untuk membatasi akibat dari penyakit yang dapat terjadi pada jangka
waktu yang relatif lama dan juga memperbaiki kualitas hidup seseorang untuk bisa lebih
membaik (Porta 2008) dalam (Septarini, 2017)
Dalam topik penyakit HIV/AIDS hampir dipastikan orang yang terinfeksi HIV/AIDS
akan berujung pada kematian. Beberapa contoh yang bisa diterapkan adalah
penggunaan terapi ARV. Hingga sampai saat ini, hanya ARV yang masih menjadi terapi
efektif untuk menghambat perkembangan virus HIV dalam menyerang CD4+T.
Keterlambatan dalam penggunaan terapi ARV akan meningkatkan mortalitas (Rumah &
Sanglah 2011).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HIV atau Human Immunodeficiency Virus secara fisiologis adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya. Dalam buku “Pers Meliput AIDS”,
virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus, yaitu virus yang
dapat berkembang biak dalam darah manusia. Pasien yang sudah terinfeksi HIV dan
mengalami stress yang berkepanjangan, akan mempercepat menyebarnya AIDS.
3.2 Saran
Untuk tenaga Kesehatan dan pemerintah harapannya dapat bekerja sama untuk
mengadakan Pendidikan dan Promosi Kesehatan terkait HIV/AIDS dengan cara yang
lebih menarik serta terus mengembangkan penelitian terkait HIV/AIDS. Bagi
masyarakat umum harapannya dapat melakukan pencegahan infeksi HIV/AIDS
sebagaimana mestinya agar HIV AIDS tidak menyebar keberadaannya.