Asuhan Ny.H G1P0Ab0 Emesis
Asuhan Ny.H G1P0Ab0 Emesis
Dosen Pengampu :
Lilis Sulistiya Nengrum, S.Kep, Ns, M.Ked (Trop)
Disusun Oleh :
DEA ADESTI ENOFANI
202102108
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 17 Desember 2021
Ruangan / RS : Klinik Jaya Kusuma Husada
I. Biodata
3
2. Ukuran panggul luar
Crista iliaka :
Spina iliaka :
Bodilouge :
3. BB
BB Sekarang : 51.6 kg
BB Sebelumnya : 50,2 kg
4. TB
X. Pengkajian
1) Pola fungsional
a) Pola Persepsi – Manajemen Kesehatan
4
kehidupan sehari-hari dan frekuensi
(misal : rokok, alkohol)
8 Penggunaan alat keamanan obat nyamuk lotion anti
dirumah/sehari-hari, dan faktor resiko spray nyamuk
timbulnya penyakit
9 Gambaran kesehatan keluarga tidak ada riwayat tidak ada riwayat
penyakit yang penyakit yang
mewariskan mewariskan
risiko risiko
10 Gambaran kesehatan secara umum sehat, lebih sehat, sedikit
dan saat ini bertenaga, tidak cemas, mual
mual
b) Pola Nutrisi-Metabolik
5
makanan yang makanan yang
dimakan dimakan
5 Gangguan Eliminasi tidak ada tidak ada
6 Penggunaan Alat Bantu tidak ada tidak ada
d) Pola Aktivitas-Latihan
1 Mandi 0 0
2 Berpakaian 0 0
3 Perawatan Diri 0 0
4 Toileting 0 0
5 Kontinensia 0 0
6 Berpindah 0 0
7 Berjalan 0 0
8 Makan 0 0
Ket : 0: mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain,
3 : dibantu orang dan alat 4 : ketergantungan total
e) Pola Istirahat-Tidur
6
3 Kemampuan Penciuman baik baik
4 Kemampuan Pengecapan baik baik
5 Kemampuan Taktil baik baik
6 Status mental baik sedikit cemas
7 Daya Pikir baik baik
8 Fungsi intelektual baik baik
9 Status emosional baik moody
10 Kemampuan bahasa baik baik
g) Pola Persepsi Diri-Konsep Diri
1 Gambaran Diri
2 Harga Diri baik baik
3 Peran baik baik
4 Identitas
Ideal Diri menjadi istri dan menjadi istri dan
5
anak yang baik calon ibu yang baik
h) Pola Peran dan Hubungan
7
2 Pengguaan Alat dan Pelindung ya
Pemenuhan Kebutuhan
3 terpenuhi
Seksualitas
j) Pola Pertahanan Diri (Koping – Toleransi Stress)
1 Kegiatan Keagamaan
Nilai Kepercayaan Terhadap
2
Tuhan
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala dan rambut
1. Kepala
Inspeksi Palpasi
Bentuk bulat normal, tidak ada lesi, tidak tidak ada krepitasi dan nyeri tekan,
ada benjolan, warna kulit putih, bersih massa normal
2. Rambut
Inspeksi Palpasi
Warna hitam, distribusi merata, tidak ada Kerapuhan +
ketombe
Wajah
Inspeksi Palpasi
Bentuk bulat simetris, tidak ada kelainan tidak ada krepitasi dan nyeri tekan,
dan lesi massa normal
b) Mata
8
Inspeksi
simetris, sclera putih (+), bentuk dan ukuran pupil normal, reaksi pupil terhadap cahaya
cepat normal, konjungtiva enemis (+),tidak ada kelainan/trauma,perdarahan tidak ada
c) H i d u n g
Inspeksi Palpasi Perkusi
Bentuk sedikit mancung, tidak ada krepitasi dan Sinus (+)
simetris, tidak ada kelainan, nyeri tekan, massa normal
lesi dan perdarahan, hidung
bersih
d) Telinga
Inspeksi Palpasi
tampak simetris dan bersih tidak terkaji
e) Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi Palpasi
Bentuk tipis warna merah sedikit gelap. tidak ada nyeri tekan,nyeri telan
Warna lidah,keadaan gigi, palatum,tonsil,
mukosa mulut, lesi, trauma, perdarahan,
kebersihan, sputum tidak terkaji
f) L e h e r
Inspeksi Palpasi
Bentuk, kesimetrisan trakhea, kelainan, lesi, nyeri tekan, masa, krepitasi, pembesaran
trauma, kaku kuduk/leher. kelenjar tyroid, JVD, pembesaran kel.
limfe
9
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Thorak Bentuk, retraksi Tidak ada - -
intercosta normal. Krepitasi, nyeri
Tidak ada lesi, tekan
kelainan, trauma
Paru Vokal fremitus Sonor Bunyi nafas
normal normal
Jantung Ictus cordis (tidak Ictus cordis (tiak Batas Suara
terkaji) terkaji) jantung jantung 1,
pada batas 2. Tidak
normal ada suara
jantung
tanbahan,
irama
konstan
i) Pemeriksaan Abdomen
10
Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi
Simetris, Kulit lembab, Bising usus Adanya Nyeri (+)
vaskularisasi normal, sedikit normal massa Palpasi hepar
strie,tidak ada jaringan DJJ : 154 (kontur, batas,
parut, letak umbilical dan ukuran) (TK)
warna tidak ada kelainan, Palpasi splen (kontur,
distensi (-) batas, ukuran) (TK)
Palpasi ginjal (kontur,
batas, ukuran)(TK)
Undulasi Abdomen
(+)
Kontraksi uterus (+)
Pemeriksaan leopold
I : teraba janin 2 jari
diatas syhphisis
Inspeksi Palpasi
Bentuk dalam kesan normal, tidak ada dalam kesan normal
(benjolan,lesi, pembesaran, ascites, kelainan
,lochea, jahitan perineum, perdarahan,
hemoroid)
Inspeksi Palpasi
dalam kesan normal tidak ada nyeri tekan , massa,
krepitasi, tonus otot
11
Inspeksi Palpasi
Bentuk, kebersihan, kesimetrisan, kelainan, nyeri tekan , massa, kehangatan, turgor,
lesi, trauma, perdarahan, warna, sianosis, tekstur,kelembapan, CRT
diaphoresis
m) Pemeriksaan Neorologi
a. Tingkat kesadaran ( secara kwantitatif )/ GCS :E4V5M6
b. Fungsi serebral : Normal
c. saraf kranial : (+)
d. system motorik : (+)
e. Refleks fisiologis dan patologis : (+)
f. system sensorik: (+)
XI. Pemeriksaan penunjang
Ultra Sonografi
XII. Program terapi
Prolacta DHA 1X1
Tablet Fe
XIII. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
HCG meingkat
Ds :
- Pasien mengatakan Esterogen
mual hingga enggan merangsang SSP
untuk makan
- Pasien ingin muntah Pengosongan
1. Mual
dipagi hari lambung terhambat
Do :
- UK : 11 minggu Asam lambung
- KU : Tampak sedikit meningkat
cemas
Mual
Ds : Kurang
2. Ansietas
- Pasien dan keluarga pengetahuan
12
mengatakan cemas
akan butuhan nutrisi Berfikir berlebihan
janin tidak terpenuhi tidak pada porsinya
karena mual
Do : Cemas
- Pasien tampak
cemas Ansietas
13
XV. Rencana keperawatan
14
takut, kelelahan dan kuranganya
b. Mual & Muntah: Efek yang pengetahuan)
Mengganggu (2106) 4. Dorong pasien untuk tidak mentolerir
1. Tidak ada kehilangan selera mual tapi bersikap asertif dengan
makan dengan skala outcome 5. penyedian layanan kesehatan dalam
2. Sedikit intoleransi bau dengan memperoleh bantuan farmakologi dan
skala outcome 4. non farmakolgi.
3. Tidak ada ansietas dengan skala 5. Ajari penggunaan teknik
outcome 5. nonfarmakologi (misalnya, biofeed-
back, hypnosis, relaksasi, imajinasi
terbimbing, terapi music,
distraksi,akupesur)untuk mengatasi
mual.
b. Manajemen muntah (1570)
1. Kaji emesis terkait warna,
konsistensi, akan adanya darah,
waktu, dan sejauh mana kekuatan
emesis.
2. Kendalikan faktor-faktor lingkungan
15
yang mungkin bisa membangitkan
mual (misalnya , bau yang tidak
menyenangkan, suara, stimulasi
visual yang kurang menyenangkan)
3. Kurang atau hilangkan faktor-faktor
yang bersifat personal yang memicu
atau meningkatkan mual
(kecemasan, takut, kelelahan dan
kuranganya pengetahuan)
4. Ajari penggunaan teknik
nonfarmakologi (misalnya, biofeed-
back, hypnosis, relaksasi, imajinasi
terbimbing, terapi music,
distraksi,akupesur)untuk mengatasi
mual.
NOC : NOC : NIC:
Ansietas Setelah dilakukan a. Tingkat Kecemasan (1211) Pengurangan Kecemasan (5820)
(00146) tindakan keperawatan 1. Tidak ada kekhawatiran 1. Gunakan pendekatan yang tenang
selama 1 X 24 jam berlebihan dengan skala dan meyakinkan.
16
pasien diharapkan dapat outcome 5. 2. Berikan informasi factual terkait
mengontrol cemas. 2. Tidak ada kesulitan untuk rileks diagnosis, perawatan dan prognosis.
dengan skala outcome 5. 3. Dorong keluarga untuk mendampingi
3. Tidak ada rasa cemas yang klien dengan cara yang tepat.
diungkapkan secara lisan dengan 4. Instruksikan klien untuk
skala outcome 5. menggunakan teknik relaksasi.
5. Dengarkan klien.
b. Control kecemasan diri (1402)
1. Mengurangi penyebab
kecemasan secara konsisten
dengan skala outcome 5.
2. Mendapatkan informasi untuk
mengurangi kecemasan secara
konsisten dengan skala outcome
5.
3. Menggunakan teknik relaksasi
untuk mengurangi kecemasan
secara konsisten dengan skala
outcome 5.
17
XVI. Tindakan Keperawatan
No diagnose Hari/tgl/jam Implementasi Paraf
NIC :
c. Manajemen mual (1450)
1. Melakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasukfrekuensi, durasi, tingkat
keparahan, dan faktor-faktor pencetus menggunakan alat (pengkajian) seperti
Self-care Journal, Visual Analog Scales dll.
2. Mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang mungkin bisa membangitkan
mual (misalnya , bau yang tidak menyenangkan, suara, stimulasi visual yang
kurang menyenangkan)
17 Des 2021
Mual (00134) 3. Mengurang atau menghilangkan faktor-faktor yang bersifat personal yang
(10.45)
memicu atau meningkatkan mual (kecemasan, takut, kelelahan dan
kuranganya pengetahuan)
4. Mendorong pasien untuk tidak mentolerir mual tapi bersikap asertif dengan
penyedian layanan kesehatan dalam memperoleh bantuan farmakologi dan
non farmakolgi.
5. Mengajari penggunaan teknik nonfarmakologi (misalnya, biofeed-back,
hypnosis, relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi music,
distraksi,akupesur)untuk mengatasi mual.
18
d. Manajemen muntah (1570)
1. Kaji emesis terkait warna, konsistensi, akan adanya darah, waktu, dan sejauh
mana kekuatan emesis.
2. Kendalikan faktor-faktor lingkungan yang mungkin bisa membangitkan mual
(misalnya , bau yang tidak menyenangkan, suara, stimulasi visual yang kurang
menyenangkan)
3. Kurang atau hilangkan faktor-faktor yang bersifat personal yang memicu atau
meningkatkan mual (kecemasan, takut, kelelahan dan kuranganya
pengetahuan)
4. Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi (misalnya, biofeed-back, hypnosis,
relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi music, distraksi,akupesur)untuk
mengatasi mual.
NIC:
Pengurangan Kecemasan (5820)
1. Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
Ansietas 17 Des 2021
2. Memberikan informasi factual terkait diagnosis, perawatan dan prognosis.
(00146) (10.45)
3. Mendorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang tepat.
4. Menginstruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi.
5. Mendengarkan klien.
19
XVII. Evaluasi Keperawatan
No diagnose Evaluasi Paraf
S : Pasien mengatakan mual berkurang, selebihnya dapat
dikontrol.
O:
- Pasien tampak lebih jarang mual.
Mual (00134) - Pasien dapat menghindari pemicu mual
- Pasien dapat meminimalisir terhadap intoleransi
bau.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan.
S : Pasien mengatakan sudah tidak terlalu cemas dan
merasa tenang
O:
- Pasien tampak tenang dan tidak gelisah
Ansietas (00146)
- Pasien dapat beraktivitas dan beristirahat tanpa
rasa was was
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
20
21