Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Massage Abadomen Terhadap Konstipasi Pada

Pasien Yang Terpasang Ventilasi Mekanik Di Ruang ICU RS


Mitra Siaga Tegal.

Oleh :
Mohammad Bilal Firmansyah
A0020025
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Konstipasi
Latar Belakang
adalah masalah yang sering terjadi pada pasien yang dirawat di ICU, Konstipasi terjadi akibat
lamanya tirah baring (pasien hanya berada di atas tempat tidur dalam waktu yang lama karena anjuran
dari dokter) dan asupan nutrisi yang kurang serat (Marshal, Aitten and Chaboyer, 2015).

Bedasarkan data prevalensi konstipasi di Asia (Korea, Cina, dan Indonesia) pada laki-laki diperkirakan
sebanyak 11%diperkirakan sebanyak 11% sedangkan pada wanita sekitar 15-23%. Sedangkan prevalensi
di Indonesia terdapat angka kejadian konstipasi sebanyak 3.857.327 jiwa, hal ini sesuai dengan data
Internasional Amerika Serikat Bereau pada tahun 2003 (Sari, 2016).

Bagaimana penerapan massage abdominal terhadap pasien konstipasi yang terpasang ventilasi mekanik
di ruang ICU?
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum 1.4.1 Manfaat Teoritis


Menganalisa pengaruh terapi massage abdominal Penelitian ini diharapkan dapat menambah
terhadap pasien konstipasi yang terpasang ventilasi referensi untuk mengembangkan teori
mekanik di ruang ICU. keperawatan kritis dan diharapkan menjadi
kerangka acuan sebagai penelitian yang baru
1.3.2 Tujuan Khusus tentang keperawatan kritis mendatang di
kepewatan pada pasien konstipasi yang
1. Menggambarkan teori tentang pemberian terapi massage terpasang ventilasi mekanik.
abdominal untuk mencegah terjadinya konstipasi pada
pasien yang terpasang ventilatasi mekanik. 1.4.2 Manfaat praktis
 Manfaat bagi rumah sakit
2. Menggambarkan implementasi tentang terapi massage  Manfaat bagi pasien
abdominal yang bermanfaat untuk meredakan gejala
konstipasi pada pasien.

3. Mengetahui hasil penerapan terapi massage abdominal


dengan pasien yang mengalami konstipasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Ginjal Kronis
2.1.1 Pengkajian
1. Identitas pasien terdiri dari identitas nama pasien, umur, alamat, agama suku pendidikan,
pekerjaan,identitas penanggung jawab, dan hubungan dgn pasien.
2. Keluhan utama pasien, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga.
3. Pemeriksaan fisik
 Feses keras dan berbentuk
 Frekuensi bising usus lebih rendah dari rentang normal
 Frekuensi bising usus lebih tinggi
 Massa abdomen yang bisa diraba
 Mengejan ssat buang air besar (BAB)
 Nyeri saat BAB
 Tidak dapat mengeluarkan feses, dll.
2.1.2 Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal (SDKI D.0049).
Definisi : Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta
feses kering dan banyak.
Batasan karakteristik:
a.Penurunan motilitas gastrointestinal,
b.Ketidakcukupan diet,
c.Ketidakcukupan asupan serat,
d.Ketidakcukupan asupan cairan,
e.Kesulitan bernafas, nafas berat,
f.Aganglionik (kelainan kongentinal),
g.Kelemahan otot abdomen
2.1.3 Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan mengikuti Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Tindakan keperawatan yang akan dilakukan mengikuti SIKI : Manajemen Konstipasi
(I.04155) :
● Periksa tanda dan gejala konstipasi.
● Periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume, dan
warna).
● Identifikasi faktor risiko konstipasi (obat – obatan, tirah baring, dan diet rendah
serat).
● Lakukan massase abdomen selama 10 menit untuk meningkatkan motilitas
gastrointestinal .
● Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan.
● Kolaborasi penggunaan obat (pencahar) suppositoria rektal, jika perlu.
Prosedur Pelaksanaan Massage Abdomen. 2.1.4 Implementasi Keperawatan
1. Cuci tangan. Proses tindakan keperawatan ini sesuai dengan
2. Siapkan alat berupa minyak zaitun atau baby prosedur (SOP) yang bertujuan untuk mendapatkan
oil hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan yang
3. Buka baju pasien pada area perut yang akan telah dilakukan dan diselesaikan.
dipijat
4. Oleskan minyak pijat pada area perut. 2.1.5 Evaluasi
5. Lakukan massase abdomenI dalam waktu 10 - Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses
15 menit selama kurang lebih 7 hari.
keperawatan setelah rencana dan pelaksanaan
6. Cucic tangan
tindakannya telah tercapai. Tujuan evaluasi sendiri
Manfaat Massage Abomen antara lain:
7. Meningkatkan motilitas gastrointestinal.
adalah untuk melihat hasil tindakan asuhan
8. Melunakan feses. keperawatan dan keadaan klien.
9. Dan meancarkan desekasi.
BAB 3
Metode Penelitian
3.1 Desain Penelitian
Dalam penulisan proposal Karya Tulis Imiah ini peneliti menggunakan jenis penelitian yang berupa
penelitian deskriptif.
Desain penelitian studi kasus ini menggunakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit
penelitian secara intensif contohnya satu klien, kelompok, keluarga, institusi, dan komunitas
(Nursalam ,2017).
3.2 Subyek Studi Kasus
Subjek studi kasus dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini merupakan dua klien (individu dan keluarga)
yang telah diamati secara mendalam.
Peneliti menetapkan dua kriteria berupa kriteria insklusi dan eksklusi dalam pengambilan subjek studi
kasus yaitu:
3.2.1 Kriteria inklusi:
1. Pasien yang terpasang ventilasi mekanik.
2. Pasien yang mengalami penurunan motilitas gastrointestinal.
3. Pasien yang susah BAB selama 3 hari atau lebih.
4. Bersedia di teliti
Lanjutan...

3.2.2 Kriteria eksklusi:


1. Pasien tidak terpasang ventilasi mekanik.
2. Pasien yang tidak mengalami penurunan motilitas gastrointestinal.
3.3 Fokus Studi
Fokus studi dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah Pengaruh Massage abdomen yang
mengalami penurunan motilitas gastrointestinal.
3.4 Definisi Operasional Fokus Studi
Konstipasi adalah masalah keperawatan yang dialami oleh pasien karena lamanya tirah baring di
tempat tidur dan tidak adanya pengeluaran feses selama 3 hari lebih, serta menjadikan feses keras dan
susah untuk dikeluarkan. Massage abdomen adalah teknik memijat pada bagian perut sekitar 10 menit
untuk meningkatkan motilitas pengeluaran feses yang bermanfaat supaya feses menjadi lunak dan
dapat dikeluarkan dengan mudah. 
3.5 Tempat dan waktu penelitian
Pengambilan data studi kasus pada pasien konstipasi yang terpasang ventilasi mekanik dilakukan di
ruang ICU RS Mitra Siaga Tegal. Dengan waktu penelitian pada bulan Maret 2023 – April 2023.
.
3.6 Metode pengumpulan data
a) Wawancara
b) Observasi dan pemeriksaan fisik
c) Studi Dokumentasi dan Angket
d) Dari pemeriksaan diagnotik dan data lain yang releven.
e) Instrumen Penelitian
3.7 Analisis Data dan Penyajian Data.
f) Pengumpulan data
g) Mereduksi data
h) Penyalin data
i) Kesimpulan
3.8 Etika Penelitian
j) Otonomi (Kebebasan) 7. Kerahasiaan (Confidentiality)
k) Berbuat baik (Beneficience) 8. Akuntabilitas (Accountability)
l) Keadilan (Justice)
m) Tidak merugikan (Non-Maleficience)
n) Kejujuran (Veracity)
o) Menepati janji (Fidelity)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai