Anda di halaman 1dari 25

CARE OF CLIENT

with CONTRACTURE
by.Sunarto .,S.ST., Ners.,MKes

Polytechnic Health Nursing Programs


Ministry of Health Republic of Indonesia
Surakarta 2021
Pengertian
• Suatu keadaan patologis tingkat akhir dari suatu kontraksi.
pembentukan sikatrik berlebihan dari proses
penyembuhan luka.
• Pembatasan luas gerak sendi, yang disebabkan oleh
pemendekan struktur jaringan lunak sekitar sendi.
• hilangnya atau kurang penuhnya lingkup gerak sendi
secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi,
fibrosis jaringan penyokong, otot dan kulit.
Etiologi
Tidak ada atau kurangnya mobilisasi sendi
akibat suatu keadaan antara lain :

1. Imbalance kekuatan otot

2. Penyakit kongenital

3. Ankilosis

4. Nyeri
Predisposisi :

1. Adanya spastisitas / rigiditas otot, ex : stroke,


post meningitis / encephalitis dll.
2. Adanya proses peradangan pada sendi tersebut.
3. Adanya nyeri otot atau struktur jaringan lunak
lain yang berhubungan dengan sendi tersebut.
4. Adanya “imbalance” dari otot yang
mempengaruhi sendi tersebut misalnya pada
penderita poliomielitis.
Preventif :

Menggerakkan sendi (pasif atau aktif) ke segala


arah bidang geraknya masing-masing (latihan
luas gerak sendi = range of motion exercise
Pathofisiologi
Apabila jaringan ikat dan otot dipertahankan
dalam posisi memendek dalam jangka waktu
yang lama, serabut-serabut otot dan jaringan
ikat akan menyesuaikan memendek dan
menyebabkan kontraktur sendi.
PENATALAKSANAAN
Pengembalian fungsi dengan cara
menganjurkan penggunaan anggota badan
untuk ambulasi dan aktifitas lain.
PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
Mengoptimalkan penanganan fisioterapi, meliputi :
a. Proper positioning
b. Exercise
c. Stretching
d.Splinting/bracing
e. Pemanasan

2. Operatif
Konservatif
Proper positioning
Proper positioning
Exercise
Stretching
Splinting/bracing
Pemanasan
• IR
• Sederhana
• Paparan sinar matahari
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan klinis

• Pemeriksaan radiologis
KOMPLIKASI
 Dupuytren (jari tetap fleksi tidak dapat diekstensikan.
 Kelumpuhan / kecacatan permanen
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
• Biodata pasien dan penanggung jawab pasien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit terdahulu, sekarang, dan keturunan/keluarga
• Pemeriksaan fisik head to toe
• Pemeriksaan medis
• Pengkajian Dasar Data Klien ( aktifitas/istirahat, pola eliminasi,
pola keb. Nutrisi, pola reproduksi, interaksi social, mekanisme
koping, pola keyakinan)
Diagnosa Keperawatan

• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan


penurunan kekuatan/tahanan otot.
• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
kerusakan permukaan kulit.
• Ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan
ketidaktahuan tentang proses/penyembuhan penyakit
Intervensi Keperawatan
a. Dx.1 : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan/tahanan otot.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam, diharapkan gangguan


mobilitas fisik dapat teratasi.
Kriteria Hasil : Menunjukkan perilaku mampu melakukan aktivitas.
Intervensi :
• Lakukan latihan rentang gerak secara konsisten, diawali dengan pasif kemudian aktif.
Rasional : mencegah secara progresif mengencangkan jaringan parut, kontraktur,
meningkatkan pemeliharaan fungsi otot dan sendi dan menurunkan kehilangan kalsium
dan tulang.
• Instruksikan dan bantu dalam mobilitas, contoh tongkat, walker secara tepat.
Rasional : meningkatkan keamanan ambulasi.
• Dorong dukungan dan bantuan keluarga/orang terdekat pada latihan rentang gerak.
Rasional : memampukan keluarga/orang terdekat untuk aktif dalam perawatan pasien
dan memberikan terapi lebih konstan/konsisten.
• Masukkan aktivitas sehari-hari dalam terapi fisik, hidroterapi, dan asuhan keperawatan.
Rasional : komunikasi aktivitas yang menghasilkan perbaikan hasil dengan
meningkatkan efek masing-masing.
• Dorong partisipasi pasien dalam semua aktivitas sesuai kemampuan individual.
b. Dx.2 : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan
kerusakan integritas kulit dapat teratasi
Kriteria Hasil : Menunjukkan penyembuhan tepat waktu dan tidak ada tanda-tanda
infeksi
Intervensi :
• Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi.
Rasional : area meningkat resikonya untuk kerusakan dan memerlukan
pengobatan lebih intensif.
• Evaluasi proses penyembuhan. Kaji ulang harapan terhadap penyembuhan
dengan pasien.
Rasional : penyembuhan mulai dengan segera, tetapi penyembuhan lengkap
memerlukan waktu.
• Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk mempertahankan
aktivitas.
Rasional : meningkatkan sirkulasi dan perfusi kulit dengan mencegah tekanan
lama pada jaringan.
• Dorong mandi tiap 2 hari sekali.
Rasional : sering mandi membuat kekeringan kulit
c. Dx.3 : Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan
ansietas dapat teratasi
Kriteria Hasil : Berkurangnya ansietas ketingkat yang bisa diatasi.
Intervensi :
• Dorong pasien untuk mengungkapkan kecemasannya, jangan
menyangkal.
Rasional : menurunkan kecemasan. Penyangkalan dapat memperburuk
mekanisme koping.
• Evaluasi mekanisme koping/pertahanan yang digunakan untuk
berhadapan dengan perasaan ataupun ancaman yang sesungguhnya.
Rasional : mungkin dapat menghadapi situasi dengan baik pada waktu itu,
misalnya penolakan dan regresi mungkin dapat mekanisme koping untuk
waktu tertentu.
• Anjurkan untuk melakukan pendekatan spiritual.
Rasional : pendekatan spiritual dapat membantu penerimaan pasien
terhadap kondisi yang dialami sehingga mengurangi rasa cemas
d. Dx.4 : Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan tentang proses/penyembuhan
penyakit.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan kurangnya pengetahuan
dapat teratasi
Kriteria Hasil : Menyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan.
Intervensi :
• Kaji ulang prognosis dan harapan yang akan datang
Rasional : memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan
informasi.
• Diskusikan harapan pasien untuk kembali ke rumah, bekerja, dan aktivitas normal.
Rasional : pasien sering kali mengalami kesulitan memutuskan pulang. Masalah sering terjadi
(contoh gangguan tidur, kesulitan melakukan aktivitas) yang mempengaruhi keberhasilan menilai
tindakan hidup normal.
• Kaji ulang perawatan luka, graft kulit dan luka.Identifikasi sumber yang tepat untuk perawatan
pasien rawat jalan.
Rasional : meningkatkan kemampuan perawatan diri setelah pulang dan meningkatkan
kemandirian.
• Dorong kesinambungan program latihan dan jadwalkan periode istirahat
Rasional : mempertahankan mobilitas, menurunkan komplikasi, dan mencegah kelelahan,
membantu proses penyembuhan.
EVALUASI
• Klien dapat mempertahankan rentang gerak
• Klien menunjukan luka sembuh
• Klien mengungkapkan perasaan lebih santai, Klien
memperlihatkan tenang dan relaks
• Klien mengungkapkan pemahaman penyakit dan
pengobatannya

Anda mungkin juga menyukai