Anda di halaman 1dari 12

ANALISA JURNAL PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP

INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARIA


DI RUMAH SAKIT BENGKULU

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Stase Keperawatan Maternitas


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
KELOMPOK IV

ISMAIL YUNUS 24.21.1565


HIKMATUL KHASANAH 24.21.1566
NUR ATHIROH ANNISA 24.21.1567
RINI WAHYU NINGSIH 24.21.1568
MAELAH BIRRI 24.21.1569

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan “Analisa jurnal pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas
nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria Di rumah sakit bengkulu ”Guna memenuhi
Tugas Kelompok Stase Keperawatan Maternitas program pendidikan profesi Ners STIKes
Surya Global Yogyakarta tahun 2022.

Yogyakarta, Juli 2022

Penyusun :

KELOMPOK IV
ISMAIL YUNUS 24.21.1565
HIKMATUL KHASANAH 24.21.1566
NUR ATHIROH ANNISA 24.21.1567
RINI WAHYU NINGSIH 24.21.1568
MAELAH BIRRI 24.21.1569

Mengetahui,

PembimbingAkademik, Preceptor

( Rr.Viantika Kusumasari,S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Sri Riyana,S.kep.,Ns.,M.Kep)


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Konsep Teori
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial. Nyeri yang dirasakan seseorang
mempunyai rentang nyeri yang berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya. Rasa nyeri
ini dapat timbul akibat trauma fisik yang disengaja atau tidak disengaja. Salah satu trauma
fisik yang disengaja yaitu luka operasi seksio sesarea. Seksio sesarea itu sendiri adalah suatu
persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan syarat dinding rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500
gram (Widiatie, 2015).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang actual dan potensial. Nyeri sangat mengganggu dan
menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun (Smeltzer, 2010).Tanpa
melihat sifat, pola atau penyebab nyeri, nyeri yang tidak diatasi secara adekuat mempunyai
efek yang membahayakan diluar ketidaknyamanan yang disebabkannya, hal ini dapat
mempengaruhi system pulmonary, kardiovaskular, gastrointestinal, endokrin dan
imunologik (Yeager dkk, 1987 dalam Smeltzer, 2010). Strategi penatalaksanaan nyeri
mencakup baik pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Semua intervensi akan
sangat berhasil bila dilakukan sebelum nyeri menjadi lebih parah dan keberhasilan sering
dicapai jika beberapa intervensi diterapkan secara simultan (Smeltzer, 2010).
Seers and Carroll’s dalam Dunford and Thompson (2010) dalam penelitiannya
mengenai Systematic Review Of Relaxation In Acute Pain, mengidentifikasi ada tiga
penelitian yang melaporkan bahwa penggunaan relaksasi dapat menurunkan sensasi nyeri
dan distress akibat nyeri termasuk nyeri akibat prosedur pembedahan.
Pada pasien yang mengalami kehamilan dan persalinan tidak normal kebanyakan
dilakukan seksio sesarea. Indikasi dilakukan seksio sesarea diantaranya karena adanya
panggul sempit absolute, tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi, stenosis serviks
atau vagina, plasenta previa, disporposi sefalopelvik, rupture uteri membakat, kelainan letak
dan gawat janin.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam,
nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas
secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga
dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan intervensi mandiri keperawatan dimana
perawat mengajarkan kepada pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan
untuk merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri.
Sementara Smeltzer dan Bare dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa tujuan
dari teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stress
baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan 9 10 menurunkan
kecemasan. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan oleh klien setelah melakukan teknik
relaksasi nafas dalam adalah dapat menghilangkan nyeri, ketenteraman hati, dan
berkurangnya rasa cemas.
BAB II
SKENARIO KASUS

B. Kasus atau Skenario Klinis


Pasien datang ke IGD Masuk tanggal 04 Juli 2022 jam 09.00 WIB dengan diagnosa
G4P3Ab0Ah3 dengan usia kehamilan 38 minggu dengan plasenta letak rendah protein urine
positif, gerakan janin positif, setelah dilakukan pengkajian di IGD Pasien langsung
dipindah ke ruang VK. Pasien masuk di ruang VK tanggal 05 Juli 2022 jam 08.00 dan
langsung dilakukan pemeriksaan, DJJ 152 x/menit, Tekanan Darah 120/90 mmHg. Advis
dokter dilakukan operasi sesar pada tanggal 06 Juli 2022 jam 08.00 WIB letak plasenta
dibawah Pasien masuk ruang OK untuk menjalani operasi sectio caesaria pada tanggal 06
juli 2022 jam 08.30, kemudian pasien melahirkan dengan operasi sesar anak perempuan
dengan berat 3035 gram. Keadaan umum pasien baik dan operasi berjalan dengan baik. Lalu
pasien di pindah ke ruang kana. Sesudah menjalani masa pemulihan di ruang OK pasien
dipindah ke ruang kana jam 10.20 WIB, Saat dikaji pasien mengatakan post op SC hari ke
1, nyeri pada bekas luka post operasinya, pasien juga mengatakan susah bangun dari tempat
tidur dan terasa nyeri saat banyak bergerak. Pasien mendapatkan terapi inj kalnex 1000mg ,
Ketorolax 3 x 1 ampul, inj cefazolin 2 gr dan Infus NACL .
BAB III
RUMUSAN MASALAH

A. Problem (Diskripsi pasien atau masalah utama)


Nyeri Post Seksio Sesarea.
B. Intervensi (penatalaksanaan yang dilakukan)
1. Teknik Relaksasi nafas dalam.
2. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik
C. Comparison (Pembanding Intervensi)
Dengan menggunakan sebelum dan sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
D. Outcome (Yang diharapkan)
Penurunan nyeri post seksio sesarea.
BAB IV

STRATEGI PENELUSURAN BUKTI

1. Mencari pada google cendekia dengan kata kunci Nyeri Post Seksio Sesaria.

2. Dari daftar jurnal yang muncul, kami tertarik untuk mengambil jurnal “Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada pasien Post Seksio Sesaria Di
Rumah Sakit Bengkulu”.
BAB V
HASIL PENELUSURAN BUKTI
A. Judul Jurnal
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada pasien Post
Seksio Sesaria Di Rumah Sakit Bengkulu.
B. Penulis
1. Dita Amita (Dosen Program Studi Keperawatan. STIKes Bhakti Husada Bengkulu).
2. Fernalia (Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Tri Mandiri Sakti
Bengkulu).
3. Rika Yulendasari(Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Malahayati
Bandar Lampung).
C. Tahun Terbit
Tahun 2018.
D. Penerbit
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 12, No.1, Januari
2018: 26-28
BAB VI
TELAAH KRITIS
A. Validity

Critical appraisal yang digunakan untuk mengkritis jurnal menggunakan instrument VIA yang
terdiri dari validity, importance, dan applicability seperti sebagai berikut :
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain pre-experimental. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest Postest.
Kritisi:
Menurut pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil
perlakuan lebih akurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan
(Sugiono, 2015). Ini membuktikan bahwa desain dalam jurnal ini sesuai dengan teori.
2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Post SC yang memenuhi kriteria inklusi dan
eklusi dengan jumlah sampel 30 orang.
Kritisi:
Populasi sudah sesuai, karna sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Pembagian populasi
sudah meliputi target dan populasi terjangkau (Nursalam, 2018).
3. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah relaksasi napas dalam, pelaksanaannya dilakukan
selama 5 kali sehari dalam 2 hari. Variabel dependennya adalah intensitas nyeri yang diukur
menggunakan skala nyeri numerik dengan skor terndah 0 dan skor tertinggi 10.
4. Uji Statistik
Dari hasil analisis didapatkan rata-rata skor intensitas nyeri sebelum intervensi relaksasi
napas dalam adalah 5 dengan standar deviasi 0,516. Rata-rata skor intensitas nyeri setelah
relaksasi napas dalam adalah 3 dengan standar deviasi 0,516.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,004, maka dapat disimpulkan ada perbedaan
yang signifikan antara skor intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi relaksasi napas
dalam. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan uji statistic Wilcoxon.
Kritisi : sudah sesuai dengan teori.
B. Importance (Dalam result)
1. Menurut kelompok kami, penelitian ini penting untuk diterapkan di RS karena terlihat
dari hasil penelitian pada 30 responden hasil dari penelitian ini signifikan artinya
penelitian ini valid dalam penerapan melakukan implementasi keperawatan yang akan
ditegakkan.
C. Applicability (Dalam discussion)
Penelitian ini sudah dapat diterapkan di rumah sakit karena:
1. Pasien rawat inap dengan keluhan nyeri post oprasi sc sangat banyak sekali dan
mereka masih banyak yang belum mengetahu bahwa teknik non farmakologis nafas
dalam dapat menurunkan intensitas nyeri.
2. Sebenarnya terapi non farmakologis mungkin sudah banyak dilakukan oleh tenaga
medis dirumah sakit, dan kami disini hanya memperkuat bahwa dengan menggunakan
terapi relaksai nafas dalam bisa mempengaruhi penurunan nyeri pada pasien post sc.
3. Dari segi keefektifan, terapi ini sangat mudah dilakukan oleh pasien sehingga terapi
relaksasi nafas dalam sangat mudah untuk digunakan.

II. ANALISIS PICO


Judul Jurnal : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada
pasien Post Seksio Sesaria Di Rumah Sakit Bengkulu.

P (Problem) : Sectio caesarea yaitu proses persalinan dengan melalui pembedahan


dimana irisan dilakukan diperut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk
mengeluarkan bayi. Bedah sectio caesarea umumnya dilakukan ketika proses persalinan
normal melalui vagina tidak memungkinkan karena beresiko kepada komplikasi medis
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain pre-experimental.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest Postest. Penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Bengkulu. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Post SC
yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi dengan jumlah sampel 30 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.

I (Intervention) : Variabel independen dalam penelitian ini adalah relaksasi napas dalam,
pelaksanaannya dilakukan selama 5 kali sehari dalam 2 hari. Variabel dependennya
adalah intensitas nyeri yang diukur menggunakan skala nyeri numerik dengan skor
terndah 0 dan skor tertinggi 10.

O (Outcome) : hasil dalam penelitian ini Rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan
teknik relaksasi nafas dalam didapat skor 5. Rata rata intensitas nyeri sesudah dilakukan
teknik relaksasi nafas dalam didapat skor 3.Teknik relaksasi nafas dalam berpengaruh
terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi Sectio caesarea.
BAB VII

PERBANDINGAN DAN KESIMPULAN

A. Perbandingan Antara Jurnal Dengan Kondisi Saat Ini


Di RSUD Panembahan upaya untuk menurunkan skala nyeri yaitu pemberian
obat analgesik. Namun, walau upaya ini telah dilakukan ternyata masih ada saja pasien
yang mengeluhkan nyeri. Mungkin salah satu penyebabnya karena dalam
penatalaksanaan nyeri hanya diberikan analgesik dan belum maksimal melakukan
intervensi keperawatan seperti pembelajaran teknik relaksasi nafas dalam. Padahal teknik
relaksasi nafas dalam dapat digunakan oleh pasien untuk mengontrol nyeri yang
dirasakan. Kemudian dengan adanya jurnal ini kami berharap bahwa teknik ini selalu di
gunakan.
B. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah Rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi
nafas dalam didapat skor 5. Rata rata intensitas nyeri sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas
dalam didapat skor 3.Teknik relaksasi nafas dalam berpengaruh terhadap intensitas nyeri pada
pasien post operasi Sectio caesarea. Dan dapat diberikan kepada pasien pos sc dan berpengaruh
untuk menurunkan intensitas nyeri pos sc.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, 2013 Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri ,Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Anwar, Dessy 2001 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Karya Abdirama
Arikunto, Suharsimi, 2002 Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arini, 2008. Seksio Sesarea. (Online), (http://www.idi.com/info_seksio20%sesarea/., diakses
tanggal 10 Desember 2011. Pukul 14.00 WIB) Di Rumah Sakit Unipdu Medika
Jombang. Jurnal Edu Health, VOL. 5 No. 2.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono., 2007. Ilmu Bedah Kebidanan.Jakarta : EGC.
Wasis, 2008 Pedoman Riset Praktis Untuk Perawat.
Whalley, J., 2008. Panduan Praktis bagi Calon Ibu : Kehamilan & Persalinan. Alih Bahasa :
Purnama, Meilina. Jakarta : BIP.
Widiatie. W, 2015 Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Pada Ibu Postseksio Sesarea

Anda mungkin juga menyukai