Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS JURNAL DAN PICO

Mata Kuliah KEP GAWATDARURAT


(Ns Supri, S.Kep)

Disusun Oleh

Jinni Simamora

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang mahaesa, karena berkat rahmatnya, saya
dapat menyelesaikan makalah tentang Analisa jurnal dan pico.
Saya berharap dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui prihal cara
pembandingan Analisa jurnal serta pico nya, dapat juga menentukan jumlah sampel, Teknik
sampling dan desain penelitian.
Dalam membahas masalah tentang Analisa jurnal ini, saya mendapatkan informasi dari
media elektronik khususnya media internet. Untuk itu, semua hal mengenai Analisa jurnal kami
muat dalam makalah ini. Mudah – mudahan dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan
manfaat dan berkontribusi positif bagi kepentingan pembaca.
Atas segala kekurangan makalah ini, saya mohon koreksi, kritik, dan saran dari pembaca
ataupun dari guru pembimbing. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

Tang-sel, 22 November 2019


Penulis

Jinni Simamora

2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ……………………...……....................................………….….....1

DAFTAR
ISI …………………………......…………......................................................2

1.1 Jurnal Utama ….……………........................…………..…..3


1.2 Jurnal Pendukung …..….…………........................…………..….8
1.3 Jurnal Pembanding ........................................................…………18
1.4 Analisa Jurnal ….…………………………………………..27
A. Jurnal Utama ….…………………………………………..27
B. Jurnal Pendukung ……………………………………………...27
C. Jurnal Pembanding ……………………………………………...28
D. Analisa Pico ……………………………………………...29

3
1.1 JURNAL UTAMA
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 12, No.1, Januari 2018:
26-28 26

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP


INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO
CAESAREA DI RUMAH SAKIT BENGKULU
Dita Amita1 , Fernalia2 , Rika Yulendasari3
1Dosen Program Studi Keperawatan, STIKes Bhakti Husada Bengkulu.
Email : dita.amita@yahoo.co.id
2Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
Email : lia.fernalia@yahoo.com
3Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Email : rikayulendasari@malahayati.ac.id

ABSTRACT:
THE EFFECT OF DEEP BREATHING RELAXATION ON THE INTENSITY OF PAIN IN
POSTOPERATIVE PATIENTS SECTIO CAESAREA AT BENGKULU HOSPITAL This
research in purpose to explain the effect of deep breathing relaxation to intensity of pain in
postoperative patients sectio caesarea at Bengkulu Hospital. This research use quantitative method
with pre eksperimen design without control group. The samples taken with accidental sampling
technique with total sample 30 people. Instrument that use intensity of pain scale questionnaire
that normative. Result of data analysis indicate that there is a strong effect to intensity of pain
(p=0,000) after deep breating relaxation. Recommendation of this study to nursing health service
kindly more attention and doing implementation of deep breathing relaxation on patients sectio
caesarea.
Keywords: Sectio caesarea, deep breathing relaxation, intensity of pain.

ABSTRAK:
Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada
pasien post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Bengkulu. Penelitian ini dengan metode
kuantitatif dengan desain pre eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sampel diambil dengan teknik
accidental sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Instrument yang digunakan adalah skala
intensitas nyeri yang telah baku. Hasil analisis data didapatkan bahwa ada pengaruh yang
bermakna penurunan intensitas nyeri (p= 0,004) setelah dilakukan relaksasi napas dalam. Hasil

4
penelitian merekomendasikan bagi pelayanan keperawatan sebaiknya memperhatikan dan
melaksanakan latihan relaksasai napas dalam pada pasien post operasi Sectio caesarea. Kata kunci:
Sectio caesarea, relaksasi napas dalam, intensitas nyeri.
PENDAHULUAN Sectio caesarea yaitu tetapi banyak faktor yang bukan medis yang
proses persalinan dengan melalui dapat mempengaruhi, misalnya faktor
pembedahan dimana irisan dilakukan diperut ekonomi, kepercayaan atau adat istiadat
ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) mengenai tanggal kelahiran anak dan lain-
untuk mengeluarkan bayi. Bedah sectio lain. Banyak ibu yang mengeluh rasa nyeri
caesarea umumnya dilakukan ketika proses dibekas jahitan SC. Keluhan ini sebenarnya
persalinan normal melalui vagina tidak wajar karena tubuh mengalami luka dan
memungkinkan karena beresiko kepada proses penyembuhannya tidak sempurna.
komplikasi medis lainnya (Hartati, 2015; Dampak nyeri yang perlu ditanyakan adalah
Amalia & Mafticha, 2015). World Health hal-hal yang spesifik seperti pengaruhnya
Organization (WHO) (2013) menyatakan terhadap pola tidur, pola makan, energi,
bahwa ibu hamil yang dilakukan tindakan aktifitas keseharian (Zakiyah, 2015). Nyeri
operasi Sectio caesarea meningkat 5 kali lipat setelah pembedahan merupakan hal yang
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. biasa terjadi, yang perlu diwaspadai jika
Sectio caesarea dilakukan atas indikasi yang nyeri disertai dengan komplikasi setelah
terbatas pada panggul sempit dan placenta pembedahan seperti luka jahitan yang tidak
previa (Hartati, 2015; Olina, 2017). Sectio menutup, infeksi pada luka operasi, dan
caesarea bukan lagi hanya indikasi medis, gejala lain yang
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 12, No.1, Januari 2018:
26-28.
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI
PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT BENGKULU
Dita Amita1 Dosen Program Studi Keperawatan STIKes Bhakti Husada Bengkulu. Email :
dita.amita@yahoo.co.id
Fernalia2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Email :
lia.fernalia@yahoo.com Rika Yulendasari3 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas
Malahayati Lampung. Email : rikayulendasari@malahayati.ac.id 27 berhubungan dengan jenis
pembedahan (Potter & Perry, 2010).
Perawat berperan besar dalam penanggulangan nyeri non farmakologis yakni melatih teknik
relaksasi napas dalam yang merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan (Smeltzer & Bare, 2010).
Tujuan relaksasi nafas dalam yaitu agar individu dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa
ketegangan dan stress yang membuat individu merasa dalam kondisi yang tidak nyaman menjadi
nyaman. Hasil penelitian Widiattie (2015) menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan teknik
relaksasi nafas dalam terhadap perubahan tingkat nyeri pasien post operasi sectio caesarea di RS
Unipdu Medika Jombang (P= 0,000).

5
METODE PENELITIAN Penelitian ini PEMBAHASAN
merupakan penelitian kuantitatif, dengan
Manuaba (2013) menyatakan bahwa persepsi
desain pre-experimental. Rancangan
nyeri individu yang berbeda-beda dalam
penelitian yang digunakan adalah One Group
skala dan tingkatannya karena merupakan
Pretest Postest. Penelitian dilakukan di
kondisi berupa perasaan yang tidak
Rumah Sakit Bengkulu. Populasi dalam
menyenangkan, dan sifatnya sangat subjektif.
penelitian ini adalah pasien Post SC yang
Hasil penelitian diperoleh p value yaitu 0,004
memenuhi kriteria inklusi dan eklusi dengan
< 0,05 artinya hipotesis alternatif sebelumnya
jumlah sampel 30 orang. Teknik
dapat diterima. Dengan demikian pada
pengambilan sampel yang digunakan adalah
penelitian ini, ada pengaruh teknik relaksasi
accidental sampling. Variabel independen
nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada
dalam penelitian ini adalah relaksasi napas
pasien post operasi sectio caesarea.
dalam, pelaksanaannya dilakukan selama 5
kali sehari dalam 2 hari. Variabel Saat dilakukan teknik relaksasi nafas dalam,
dependennya adalah intensitas nyeri yang pasien merelaksasikan otot-otot skelet yang
diukur menggunakan skala nyeri numerik mengalami spasme yang disebabkan oleh
dengan skor terndah 0 dan skor tertinggi 10. peningkatan prostaglandin sehingga terjadi
vasodilatasi pembuluh darah dan akan
HASIL PENELITIAN
meningkatkan aliran darah ke daerah yang
Tabel 1 Analisis Perbedaan Rata-rata Skor mengalami spasme dan iskemik. Kemudian
Intensitas Nyeri Responden Sebelum Dan juga mampu merangsang tubuh untuk
Setelah Intervensi Relaksasi Napas Dalam Di melepaskan opoiod endogen yaitu endorphin
Rumah Sakit Bengkulu (N = 30) dan enkefalin, yang mana opoiod ini
berfungsi sebagai (analgesik alami) untuk
Variabel n Median SD P Value
memblokir resptor pada sel-sel saraf
Skor pre 30 5 0,516 0,004 sehingga mengganggu transmisi sinyal rasa
sakit. Maka dapat menyebabkan frekuensi
Skor post 30 3 0,516 nyeri pada pasien operasi sectio caesarea
Sumber : data primer (2017) dapat berkurang. Periode relaksasi yang
teratur dapat membantu untuk mengatasi
Dari hasil analisis tabel diatas didapatkan keletihan dan ketegangan otot
rata-rata skor intensitas nyeri sebelum
intervensi relaksasi napas dalam adalah 5
dengan standar deviasi 0,516. Rata-rata skor
intensitas nyeri setelah relaksasi napas dalam
adalah 3 dengan standar deviasi 0,516. Hasil
uji statistik diperoleh nilai p = 0,004, maka
dapat disimpulkan ada perbedaan yang
signifikan antara skor intensitas nyeri
sebelum dan setelah intervensi relaksasi
napas dalam. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan uji statistic Wilcoxon.

6
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of
Holistic Healthcare), Volume 12, No.1,
Januari 2018: 26-28
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI
NAFAS DALAM TERHADAP
INTENSITAS NYERI PADA PASIEN
POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI
RUMAH SAKIT BENGKULU
Dita Amita1 Dosen Program Studi
Keperawatan STIKes Bhakti Husada
Bengkulu. Email : dita.amita@yahoo.co.id
Fernalia2 Dosen Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKes Tri Mandiri Sakti
Bengkulu. Email : lia.fernalia@yahoo.com
Rika Yulendasari3 Dosen Program Studi
Ilmu Keperawatan, Universitas Malahayati
Lampung.
Email : rikayulendasari@malahayati.ac.id 28
yang terjadi dengan nyeri kronis yang
meningkatkan nyeri (Smeltzer & Bare,
2010).
Hasil penelitian menunjukkan dengan
dilakukan relaksasi nafas dalam dapat
mengurangi intensitas nyeri pada pasien
dengan dilakukan teknik relaksasi dapat
menurunkan intensitas nyeri (Rosemary,
2010). Selain dapat menurunkan intensitas
nyeri teknik nafas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah, tujuan
teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi
stres baik stress fisik maupun emosional
yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan (Joko, 2009).

7
KESIMPULAN Olina, Y. B. (2017). Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Perawat
Rata-rata intensitas nyeri sebelum
Terhadap Pelaksanaan Inisiasi
dilakukan teknik relaksasi nafas
Menyusu Dini Pada Persalinan
dalam didapat skor 5. Rata rata
Sectio Caesarea Di Rumah Sakit
intensitas nyeri sesudah dilakukan
Islam Sultan Agung Kota
teknik relaksasi nafas dalam didapat
Semarang (Doctoral dissertation,
skor 3.Teknik relaksasi nafas dalam
Muhammadiyah University of
berpengaruh terhadap intensitas nyeri
Semarang).
pada pasien post operasi Sectio
caesarea. SARAN Perawat di ruangan Potter & Perry. 2010. Buku Ajar
sebaiknya memperhatikan dan Fundamental Keperawatan
melaksanakan latihan relaksasai Volume 2, EGC:Jakarta.
napas dalam pada pasien post operasi
Rosemary. (2010). Panduan praktis
Sectio caesarea.
bagi calon ibu: kehamilan dan
DAFTAR PUSTAKA persalinan. Jakarta : PT. Bhuana
Ilmu Populer
Amalia, A., & Mafticha, E. (2015).
Jenis Persalinan Dengan Skala Smetzer S C, Bare B G. (2010). Buku
Nyeri Involusi Uterus Masa Nifas Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Di RSUD Prof. Dr. Soekandar Volume 2, EGC: Jakarta.
Mojosari Mojokerto. HOSPITAL
Widiatie, Wiwik. 2015. Pengaruh
MAJAPAHIT, 4(2).
Teknik Relaksasi Nafas dalam
Hartati, Suryani. (2015). Asuhan Terhadap Penurunan Intensitas
Keperawatan Ibu Postpartum Nyeri Pada Ibu Post Seksio
Seksio Sesarea (Pendekatan Teori Sesarea di RS Unipdu Medika
Model Selfcare dan Comfort). Jombang.
Jakarta Timur : CV. Trans Info
Jurnal Keperawatan. Volume 1 No 2.
Media
Zakiyah, Ana. (2015). Nyeri:
Joko, Tamsuri. (2009). Manajemen Konsep dan Penatalaksanaan
Nyeri Kesehatan Post Op. Jakarta: dalam Praktik Keperawatan
Nuha Medika. Berbasis Bukti. Jakarta Selatan:
Salemba Medika
Manuaba, 2013. Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana edisi 2. Jakarta: EGC

8
1.2 JURNAL PENDUKUNG
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 1

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN


GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA
PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARE DI IRINA D BLU
RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO
Chandra Kristianto Patasik, Jon Tangka, Julia Rottie
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado E-mail:cha_chris91@ymail.com

ABSTRACT:
Pain is an unpleasant symptom that felt by patients post sectio caesarea.
Alternatives to reduce pain with deep breathing relaxation techniques and guided
imagery not definitely known how its effectiveness. The purpose of this research
was to determine the effectivity of deep breathing relaxation techniques and guided
imagery to reduction pain in post surgery patients sectio caesarea. This research is
an analytical research with quasi-experimental research methods. The research
design was a single group pre-post test without control group. The sampling
technique used is accidental sampling where found samples as many as 20 people.
The data analysis using paired sample t-test in SPSS 17 programe at 95%
significance level (α=0.05). The results showed that deep breathing relaxation
techniques and guided imagery proved to be effective in reducing pain intensity in
post surgery patients sectio caesarea in the Irina D Department of RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado (p value=0.000; α 0.05) which means that the hypothesis is
accepted. Conclusion, deep breathing relaxation techniques and guided imagery can
reduce pain intensity in post surgery patients sectio caesarea in the Irina D
Department of RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Implementation of deep
breathing relaxation techniques and guided imagery to reduce pain in post surgery
patients sectio caesarea can be be done according to the SOP so not just focus on
the pharmacological treatment only. Keywords: Deep Breathing Relaxation
Techniques, Guided Imagery, Pain, Sectio Caesarea.
ABSTRAK:
Nyeri merupakan suatu gejala yang tidak menyenangkan yang dialami oleh pasien
post operasi sectio caesarea. Alternatif untuk menurunkan nyeri yaitu dengan
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery bagaimana
efektifitasnya belum jelas diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektifitas teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terhadap penurunan

9
nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea. Penelitian ini merupakan penelitian
analitik dengan metode penelitian kuasi eksperimen.Desain penelitian adalah satu
kelompok pre-post tes tanpa kelompok kontrol.Teknik pengambilan sampel yaitu
Accidental Sampling dimana didapatkan sampel sebanyak 20 responden. Teknik
analisa data menggunakan uji paired sampel t-tes program SPSS 17 pada tingkat
kemaknaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik relaksasi
nafas dalam dan guided imagery terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri
pada pasien post operasi sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado (nilai p=0,000; α 0,05) yang berarti hipotesis diterima.
Kesimpulan, teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery mampu menurunkan
intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof.
Dr. R.D. ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 2
Kandou Manado. Penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery
untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea dapat dilakukan
sesuai dengan SOP agar tidak hanya terpaku pada penaganan secara farmakologis
saja. Kata kunci: Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Guided Imagery, Nyeri, Sectio
Caesarea.
PENDAHULUAN Institute for Clinical Excellence,
2004).
Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan
teknologi telah meningkat pesat. Berdasarkan data yang ditemukan di
Kemajuan teknologi dan ilmu Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
dibidang kesehatan membawa Kandou Manado terdapat 1.504
manfaat yang besar bagi manusia, operasi sectio caesarea pada tahun
termasuk pada penatalaksanaan sectio 2011 dan 1.511 operasi sectio
caesarea.Sectio caesarea merupakan caesarea pada tahun 2012. Ini
salah satu cara yang digunakan menunjukkan bahwa banyaknya
dibidang kesehatan untuk membantu operasi sectio caesarea pada saat ini
persalinan ketika ada masalah tak yang dilakukan di BLU RSUP Prof.
terduga terjadi selama persalinan, Dr. R. D. Kandou Manado, walaupun
seperti faktor dari ibu yaitu panggul operasi ini sangat beresiko.
yang sempit, faktor dari janin yang
Respon nyeri yang dirasakan oleh
letaknya lintang, tidak cukup ruang
pasien merupakan efek samping yang
bagi janin untuk melalui vagina, dan
timbul setelah menjalani suatu
kelainan pada janin seperti berat
operasi.Nyeri yang disebabkan oleh
badan janin melebihi 4000 gram
operasi biasanya membuat pasien
(National Institute of Health,
merasa sangat
2012).Sectio caesarea adalah operasi
kesakitan.Ketidaknyamanan atau
bedah dimana dokter kandungan
nyeri bagaimanapun keadaannya
membuat sebuah lubang di perut dan
harus diatasi dengan manajemen
rahim ibu kemudian mengeluarkan
nyeri, karena kenyamanan merupakan
janin dari lubang tersebut (National
kebutuhan dasar manusia.

10
Nyeri merupakan sensasi yang sangat kali per menit), penurunan tekanan
tidak menyenangkan dan bervariasi darah, penurunan frekuensi nafas
pada tiap individu.Nyeri dapat (sampai 4-6 kali per menit),
mempengaruhi seluruh pikiran penurunan ketegangan otot,
seseorang, mengatur aktivitasnya, metabolisme menurun, vasodilatasi
dan mengubah kehidupan orang dan peningkatan temperatur pada
tersebut.Nyeri merupakan faktor extermitas (Rahmayati, 2010).
psikososial yang perlu diungkap
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume
lewat komunikasi terapeutik, karena
1. Nomor 1. Agustus 2013 3
seorang perawat perlu mendapatkan
data baik secara subjektif maupun Teknik relaksasi nafas dalam akan
objektif untuk menilai seberapa besar lebih efektif bila dikombinasikan
pengaruh nyeri tersebut pada pasien dengan beberapa teknik lainnya,
(Berman, Snyder, Kozier, & Erb, seperti guided imagery. Guided
2003). Penanganan nyeri dengan imagery merupakan teknik yang
melakukan teknik relaksasi menggunakan imajinasi seseorang
merupakan tindakan keperawatan untuk mencapai efek positif tertentu
yang dilakukan untuk mengurangi (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever,
nyeri. 2010).Teknik ini dimulai dengan
proses relaksasi pada umumnya yaitu
Penanganan nyeri dengan tindakan
meminta kepada klien untuk
relaksasi mencakup teknik relaksasi
perlahan-lahan menutup matanya dan
nafas dalam dan guided
fokus pada nafas mereka, klien
imagery.Beberapa penelitian telah
didorong untuk relaksasi
menunjukkan bahwa relaksasi nafas
mengosongkan pikiran dan
dalam sangat efektif dalam
memenuhi pikiran dengan bayangan
menurunkan nyeri pasca operasi
untuk membuat damai dan tenang
(Sehono, 2010).
(Rahmayati, 2010).
Relaksasi adalah sebuah keadaan
Penelitian yang dilakukan oleh
dimana seseorang terbebas dari
Syahriyani (2010), tentang pengaruh
tekanan dan kecemasan atau
teknik relaksasi terhadap perubahan
kembalinya keseimbangan
intensitas nyeri pada pasien post
(equilibrium) setelah terjadinya
operasi apendiktomi di ruang
gangguan.Tujuan dari teknik
perawatan bedah RSU TK II
relaksasi adalah mencapai keadaan
Pelamonia Makassar, menunjukkan
relaksasi menyeluruh, mencakup
bahwa intensitas nyeri responden
keadaan relaksasi secara fisiologis,
sebelum dan sesudah pemberian
secara kognitif, dan secara
teknik relaksasi mengalami
behavioral. Secara fisiologis, keadaan
peningkatan penurunan nyeri dari
relaksasi ditandai dengan penurunan
nyeri ringan 20,00% ke 66,67%, nyeri
kadar epinefrin dan non epinefrin
sedang 53,33% ke 20,00%, dan nyeri
dalam darah, penurunan frekuensi
berat 26,67% ke 13,33%. Uji lebih
denyut jantung (sampai mencapai 24

11
lanjut membuktikan ada pengaruh inklusi dalam penelitian ini adalah
pemberian teknik relaksasi terhadap pasien post sectio caesareahari
perubahan intensitas nyeri pada pertama, pasien yang bersedia
pasien post operasi apendiktomi di menjadi responden, pasien yang
ruang perawatan bedah RSU TK II reaksi analgetiknya telah hilang atau
Pelamonia Makassar. 6 jam setelah pemberian analgetik
dan belum mendapatkan analgetik
Hasil survei sementara di Irina D
lagi. Sedangkan
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado pada salah seorang perawat kriteria eksklusi dalam penelitian ini
senior menyatakan umumnya perawat adalah pasien yang telah diberikan
jarang bahkan tidak melakukan teknik teknik relaksasi lainnya, pasien yang
relaksasi nafas dalam dan guided telah melakukan operasi sectio
imagery karena penanganan nyeri caesarea sebelumnya, pasien sectio
berfokus hanya pada penanganan caesarea yang mengalami komplikasi.
secara farmakologis saja.
Instrumen yang digunakan dalam
Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini berupa lembar observasi
maka penulis merasa tertarik untuk yang berisi tentang data umum
mengetahui lebih lanjut mengenai responden, dan lembar isian nyeri
efektifitas teknik relaksasi nafas yang terdiri dari nomor, inisial, umur,
dalam dan guided imagery terhadap jam post operasi sectio caesarea, jam
penurunan nyeri abdomen pada terjadinya nyeri, hasil skala nyeri
pasien post operasi sectio caesareadi sebelum dilakukan tindakan, lama
Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. dan jumlah tindakan, dan hasil skala
Kandou Manado. nyeri sesudah dilakukan tindakan
serta lembar intensitas nyeri berupa
METODE PENELITIAN
skala intensitas nyeri 10 poin dengan
Jenis penelitian ini adalah analitik kata-kata penjelas dan prosedur
dengan metode penelitian kuasi teknik relaksasi nafas dalam dan
eksperimen.Desain penelitian adalah guided imagery.
satu kelompok pre-post tes tanpa
Data primer diambil langsung dari
kelompok kontrol.
responden dengan cara penggunaan
Penelitian dilaksanakan di Irina D lembar observasi dan data sekunder
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou terdiri dari gambaran umum lokasi
Manado pada tanggal 7 Juni – 15 Juni penelitian dan data ejurnal
2013. keperawatan (e-Kp) Volume 1.
Nomor 1. Agustus 2013 4 pasien yang
Populasi dalam penelitian ini adalah telah menjalani operasi sectio
semua pasien yang telah menjalani caesarea.
operasi sectio caesarea di Irina D
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Prosedur teknik relaksasi nafas dalam
Manado dengan teknik pengambilan dan guided imagery yaitu ciptakan
sampel Accidental Sampling. Kriteria lingkungan yang tenang, jaga privasi

12
pasien, usahakan tangan dan kaki
pasien alam keadaan rileks, minta
pasien untuk memejamkan mata dan
usahakan agar pasien berkonsentrasi,
minta pasien menarik nafas melalui
hidung secara perlahan-lahan sambil
menghitung dalam hati “hirup, dua,
tiga”, selama pasien memejamkan
mata kemudian minta pasien untuk
membayangkan hal-hal yang
menyenangkan atau keindahan, minta
pasien untuk menghembuskan udara
melalui mulut dan membuka mata
secara perlahan-lahan sambil
menghitung dalam hati “hembuskan,
dua, tiga”, minta pasien untuk
mengulangi lagi sama seperti
prosedur sebelumnya sebanyak tiga
kali selama lima menit.
Teknik pengolahan data pada
penelitian ini terdiri dari koding,
editing, tabulasi data, dan entri
data.sedangkan analisa data
dilakukan dengan pengujian analisa
univariat dan bivariat.
Menurut Yurisa 2008, etika penelitian
memiliki berbagai macam prinsip,
namun terdapat empat prinsip utama
yang perlu dipahami, yaitu
menghormati harkat dan martabat
manusia (respect for human dignity),
menghormati privasi dan kerahasiaan
subyek penelitian (respect for privacy
and confidentiality), keadilan dan
inklusivitas (respect for justice and
inclusiveness), memperhitungkan
manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan (balancing harms and
benefits).

13
HASIL dan PEMBAHASAN relaksasi nafas dalam dan guided imagery
dan intensitas nyeri sesudah dilakukan teknik
Tabel 1. Distribusi menurut umur di Irina D
relaksasi nafas dalam dan guided imagery di
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
(n=20 orang) Umur Banyak Responden n %
Manado (n=20 orang) Intensit as Nyeri Mea
10 – 20 Tahun 2 10,0 21 – 30 Tahun 10 50,0
n Std. Deviati on Std. erro r mea n t p value
31 – 40 Tahun 6 30,0 >40 Tahun 2 10,0 Total
N Sebelu m 6,15 1,089 0,24 10,10 0 0,00 0
20 100,0 Sumber : Data primer
20 Sesuda h 3,05 0,945 0,21 1 Sumber : Data
Tabel 2. Distribusi menurut tingkat primer
pendidikan di Irina D BLU RSUP Prof. Dr.
Penelitian yang dilakukan di Irina D BLU
R. D. Kandou Manado (n=20 orang) Tingkat
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ini
Pendidikan Banyak Responden n % SD 1 5,0
menggunakan 20 orang sampel. Berdasarkan
SMP 1 5,0 SMA 18 90,0 Total 20 100,0
umur responden paling banyak berumur 21-
Sumber : Data primer
30 tahun yaitu 10 orang (50,0%). Umur
Tabel 3. Distribusi menurut pekerjaan di responden adalah variabel penting yang akan
Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou mempengaruhi reaksi maupun ekspresi
Manado (n=20 orang) Pekerjaan Banyak responden terhadap rasa nyeri. Semakin
Responden n % Ibu Rumah Tangga 15 75,0 meningkatnya umur, semakin tinggi reaksi
Wiraswasta 5 25,0 Total 20 100,0 Sumber : maupun respon terhadap nyeri yang
Data primer ejurnal keperawatan (e-Kp) dirasakan. Berdasarkan tingkat pendidikan,
Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 5 responden paling banyak berpendidikan
SMA yaitu 18 orang (90,0%). Tingkat
Tabel 4. Distribusi menurut intensitas nyeri pendidikan seseorang sangat mempengaruhi
sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas pengetahuan seseorang.Semakin tinggi
dalam dan guided imagery di Irina D BLU tingkat pengetahuan seseorang, semakin
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (n=20 tinggi tingkat pencegahan berbagai jenis
orang) Intensitas Nyeri Banyak Responden n penyakit maupun kelainan-kelainan yang
% Tidak Nyeri 0 0,0 Nyeri Ringan 0 0,0 dapat mengakibatkan operasi. Menurut
Nyeri Sedang 5 25,0 Nyeri Hebat 12 60,0 Nikita 2012, semakin tinggi tingkat
Nyeri Sangat Hebat 3 15,0 Nyeri Terhebat 0 pendidikan seseorang maka akan semakin
0,0 Total 20 100,0 Sumber : Data primer tinggi kemampuan seseorang untuk
Tabel 5. Distribusi menurut intensitas nyeri menyerap informasi dan
sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas mengimplementasikannya ke dalam perilaku
dalam dan guided imagery di Irina D BLU dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (n=20 kepeduliannya pada tingkat kebutuhan
orang) Intensitas Nyeri Banyak Responden n kesehatan. Berdasarkan pekerjaan, responden
% Tidak Nyeri 0 0,0 Nyeri Ringan 13 65,0 paling banyak hanya bekerja sebagai ibu
Nyeri Sedang 7 35,0 Nyeri Hebat 0 0,0 Nyeri rumah tangga yaitu 15 orang (75,0%)
Sangat Hebat 0 0,0 Nyeri Terhebat 0 0,0 sementara yang lainnya ejurnal keperawatan
Total 20 100,0 Sumber : Data primer (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 6
sebagai wiraswasta. Pekerjaan memiliki
Tabel 6. Hasil analisis perbandingan ratarata peran penting dalam tingkat kesehatan
intensitas nyeri sebelum dilakukan teknik seseorang.Beban berat yang dilakukan oleh
14
seseorang sesuai dengan pekerjaannya dapat dua jenis operasi yang dilakukan berdasarkan
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit keadaan pasien yaitu Cito dan elektif.Operasi
maupun kelainan-kelainan. Nikita Cito merupakan operasi yang harus segera
berpendapat bahwa pekerjaan dan aktifitas dilakukan karena darurat.Pasien yang
seseorang menuntut beban kerja berat yang menjalani operasi Cito tidak dapat
semakin beresiko untuk mengalami penyakit mempersiapkan diri untuk menghadapi
dan pekerjaan seseorang yang kurang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
memperhatikan kehati-hatian akan beresiko setelah operasi seperti nyeri.Berbeda dengan
untuk mengalami cedera. Cedera yang operasi elektif, pasien sudah dipersiapkan
dialami seseorang kadang-kadang sejak lama sesuai jadwal sehingga pasien
menyebabkan seseorang harus menjalani dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi
operasi. nyeri setelah selesai operasi. Dalam
penelitian ini, responden yang menjalani
Frekuensi pasien yang datang untuk
operasi Cito lebih banyak yaitu 17 responden
melakukan persalinan di BLU RSUP Prof.
(85,0%) sedangkan yang lainnya menjalani
Dr. R. D. Kandou Manado cukup banyak
operasi elektif.
karena rumah sakit ini merupakan rumah
sakit rujukan. Tidak semua pasien yang Respon nyeri yang dirasakan oleh setiap
datang dapat melakukan persalinan secara pasien berbeda-beda sehingga perlu
normal karena mengalami beberapa dilakukan eksplorasi untuk menentukan nilai
hambatan seperti faktor dari ibu yaitu nyeri tersebut. Menurut Syahriyani (2010),
panggul yang sempit, faktor dari janin yang perbedaan tingkat nyeri yang dipersepsikan
letaknya lintang, tidak cukup ruang bagi janin oleh pasien disebabkan oleh kemampuan
untuk melalui vagina, dan kelainan pada sikap individu dalam merespon dan
janin seperti berat badan janin melebihi 4000 mempersepsikan nyeri yang dialami.
gram, atau secara faktor sosial yaitu Kemampuan mempersepsikan nyeri
keinginan orang tua untuk melahirkan sesuai dipengaruhi oleh beberapa faktor dan
dengan waktu yang telah ditentukan, berbeda diantara individu. Tidak semua
sehingga harus dilakukan suatu operasi yaitu orang terpajan terhadap stimulus yang sama
sectio caesarea. Selama periode penelitian mengalami intensitas nyeri yang sama.
pada 7 Juni sampai 15 Juni 2013 didapatkan Sensasi yang sangat nyeri bagi seseorang
20 responden yang menjalani operasi sectio mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain.
caesarea, dan 60,0% dari responden tersebut Salah satu upaya untuk menurunkan nyeri
mengalami nyeri hebat bahkan nyeri sangat adalah dengan menggunakan teknik
hebat (15,0%) dan yang lainnya mengalami farmakologis dan teknik nonfarmakologis.
nyeri sedang (25,0%). Intensitas nyeri ini Teknik farmakologis yaitu dengan
diukur menggunakan skala intensitas nyeri menggunakan obat-obatan sedangkan teknik
10 poin dengan kata-kata penjelas.Nyeri nonfarmakologis salah satunya yaitu dengan
merupakan efek samping yang dialami pasien relaksasi nafas dalam dan guided imagery.
setelah menjalani suatu operasi.Nyeri yang Pada penelitian ini, sesudah dilakukan teknik
dirasakan oleh pasien diakibatkan oleh relaksasi nafas dalam dan guided imagery
terputusnya kontinuitas jaringan karena terjadi perubahanintensitas nyeri, dimana
insisi.Jenis operasi juga mempengaruhi responden hanya mengalami dua tingkat
respon nyeri seseorang terhadap nyeri.Ada nyeri yaitu nyeri sedang (35,0%) dan nyeri
15
ringan (65,0%). Tidak ada lagi yang apendektomi, dengan hasil yaitu
mengalami nyeri hebat dan sangat hebat. adapengaruh yang signifikan pada intensitas
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1.
nyeri pasien post operasi apendektom
Nomor 1. Agustus 2013 7
sesudah dilakukan teknik relaksasi, dari 4
Efek relaksasi nafas dalam dan guided
orang yang mengalami nyeri hebat
imagery membuat responden merasa rileks
(40,0%)sesudah dilakukan teknik relaksasi
dan tenang. Responden menjadi rileks dan
menjadi
tenang saat mengambil oksigen di udara
melalui hidung, oksigen masuk kedalam 2 orang (20,0%), nyeri sedang 5 orang
tubuh sehingga aliran darah menjadi lancar (50,0%) menjadi 2 orang (20,0%), dan tidak
serta dikombinasikan dengan guided imagery
menyebabkan pasien mengalihkan nyeri yang semula 1 orang (10,0%) menjadi
perhatiannya pada nyeri ke hal-hal yang 6 orang (60,0%). Namun yang membedakan
membuatnya senang dan bahagia sehingga penelitian ini dan penelitian yang dilakukan
melupakan nyeri yang sedang dialaminya. oleh Nikita (2012) adalah tempat penelitian,
Inilah yang menyebabkan intensitas nyeri jumlah responden, tindakan relaksasi, dan
yang dirasakan pasien post operasi sectio operasi yang dialami responden. Nikita
caesareaberkurang setelah dilakukan teknik (2012) melakukan penelitian di Irina A pada
relaksasi nafas dalam dan guided imagery. 10 responden post operasi apendektomi dan
hanya menggunakan teknik relaksasi nafas
Adanya perubahan intensitas nyeri sebelum dalam saja, sedangkan penelitian ini
dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dilakukan di Irina D pada 20 responden post
dalam dan guided imagery juga operasi sectio caesarea dan menggunakan
dapatdiketahui setelah dilakukan uji statistik teknik relaksasi nafas dalam yang
menggunakan uji paired sample ttestpada dikombinasikan dengan guided imagery.
tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Nilai
mean sebelum dilakukan teknik relaksasi SIMPULAN
nafas dalam dan guided imagery yaitu 6,15 Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat
sedangkan sesudah dilakukan teknik nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea
relaksasi nafas dalam dan guided imagery sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas
yaitu 3,05. Hasil analisi diperoleh nilai dalam dan guided imagery di Irina D BLU
p=0,000 dengan kata lain p<0,05. Olehkarena RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
itu maka hipotesis diterima. Jadi,hasil sebagian besar mengalami nyeri hebat
penelitian ini menunjukkan bahwateknik sampai sangat hebat, tingkat nyeri pada
relaksasinafas dalam dan guidedimagery pasien post operasi sectio caesarea sesudah
terbukti efektif dalam dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
menurunkanintensitasnyeri pada pasien post guided imagery di Irina D BLU RSUP Prof.
operasisectio caesarea. Hasil ini mendukung Dr. R. D. Kandou Manado sebagian besar
penelitiansebelumnya yang dilakukan oleh mengalami penurunan ke kategori nyeri
Nikita(2012) yang meneliti tentang pengaruh ringan selebihnya ke kategori nyeri sedang,
teknik relaksasi terhadap perubahan dan teknik relaksasi nafas dalam dan guided
intensitas nyeri pada pasien post operasi imagery efektifterhadap penurunan nyeri
pada pasien post operasi sectio caesarea.

16
DAFTAR PUSTAKA 0060060.pdf didownload pada tanggal : 04
Mei 2013 pukul 17.00 WITA
A service of the U.S. National Library of
Medicine, 2012.Cesarean Sehono, Endrayani. 2010. Pengaruh Teknik
Section.http://www.nlm.nih.gov/medli Relaksasi Guided Imagery Terhadap
neplus/cesareansection.html diakses pada Penurunan Nyeri Pada Pasien Pasca
tanggal 01 April 2013 pukul 18. 30 WITA Operasi Fraktur Di RSUD DR. Moewardi.
http://etd.eprints.ums.ac.id/10412/ di
Berman A. Snyder S. Kozier B & Erb G.
download pada tanggal 03 Mei 2013 pukul
2003.Buku Ajar Praktik Keperawatan
12.40 WITA
KlinisKozier & Erb edisi 5. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC Sidauruk P. 2011.Mekanisme Terjadinya
Nyeri. http://www.forexsid.com/
Hastono, Sutanto Priyo. 2007. Analisis Data
2011/03/mekanisme-terjadinyanyeri.html
Kesehatan.Depok: SPH ejurnal
diakses pada tanggal 04 April 2013 pukul
keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.
20.30 WITA
Agustus 2013 8 Jayanthi, Niken. 2010.
Analisa Data. Smeltzer. Suzanne C. Bare Brenda G. Hinkle
http://rentalhikari.wordpress.com/2010 / Janice L & Cheever Kerry H. 2010.
03/23/analisa-data/ diakses pada tanggal Brunner & Suddarth’s Textbook of
15 Mei 2013 pukul 13.20 WITA Medical-Surgical Nursing edisi 12.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health
Jayanthi, Niken. 2010. Teknik Relaksasi
Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi
Nafas Dalam. http://rentalhikari.
Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
wordpress.com/2010/03/23/teknikrelaksa
Nuha Medika Syahriyani ST. 2010.
si-nafas-dalam/ diakses pada tanggal 01
Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap
April 2013 pukul 17.40 WITA
Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien
Mawei, Nikita Mayumi. 2012. Pengaruh Post Operasi Apendiktomi di Ruang
Teknik Relaksasi Terhadap Perubahan Perawatan Bedah RSU TK II Pelamonia
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Makassar.
Apendektomi. National Institute for https://www.box.com/s/d306231b8d03
Clinical Excellence, 2004.Caesarean f80cf358 didownload pada tanggal 10 Mei
Section.http:// 2013 pukul 19.30 WITA Vaandda, Vhadh.
www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG01 2012. Pengertian Sectio Caesaria.
3publicinfoenglish.pdf didownloa d pada http://www.scribd.com/
tanggal 05 April 2013 pukul 21.00 WITA doc/77221559/Pengertian-SectioCaesaria
diakses pada tanggal 04 Mei 2013 pukul
Oxorn H & Forle W. 2010.Ilmu Kebidanan: 13.30 WITA
Patologi & Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika Yurisa, Wella. 2008. Etika Penelitian
Rahmayati, Yeni Nur. 2010. Pengaruh Kesehatan. http://yayanakhyar.
Guided Imagery Terhadap Tingkat files.wordpress.com/2009/01/etikapeneliti
Kecemasan Pada Pasien Skizoafektif Di an-kesehatan_files-ofdrsmed.pdf
RSJD SURAKARTA. didownload pada tanggal 15 Mei 2013
http://etd.eprints.ums.ac.id/9482/1/J21 pukul 14.30 WITA

17
Zhukmana, Aulia Dwi. 2009. LP Sectio diakses pada tanggal 04 April 2013 pukul
caesarea. http://www.scribd.com/ 17.40 WITA
doc/16308854/LP-Sectio-Caesarea

18
1.3 JURNAL PEMBANDING
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP
PERUBAHANSKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO
CAESAREADI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO
Linatu Sofiyah 1), Atun Raudotul Ma’rifah 2), Indri Heri Susanti 3)
Prodi Keperawatan S1, STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
email: atunraudotulmarifah@gmail.com

Abstract
Sectio Caesarea is the birth of the fetus through the abdominal (laparotomy) which requires an
incision into the uterus (hysterectomy). WHO estimates the number of births by sectio caesarea
10% to 15% of all birth process. Complaints perceived by sectio caesarea post-surgery patients is
pain. One of the nonpharmacological treatment that can be done is a hand grip relaxation
technique. The purpose of thisresearch is to know the effect of hand grip relaxation techniques to
the change of pain scale in sectio caesarea post-surgery patients at Prof. Dr. Margono Soekardjo
Purwokerto. Research design used in this study is quasi experiments with nonrandomized
preposttest with control group. Sampling technique used is accidental sampling. The sample of the
research were 32 respondent (16 respondents were as experiment groupand16 respondents were as
control group). The pain scale is measured by observation sheet of numeric ratring scale. The
statistical test used in this research were wilcoxon signed rank test and mann whitney u test. The
result of analysis shows significant differences of pain scale after being given a hand grip
relaxation technique between the experimental group and the control group with p value of 0,000
(p < α). Therefore, hand grip relaxation technique has effect to pain scale change in sectio caesarea
post-surgery patients.
Keywords: Hand Grip Relaxation Technique, Pain, Sectio Caesarea Post-Surgery

1. PENDAHULUAN World Health Organization (WHO)


memperkirakan bahwa angka persalinan
Salah satu cara untuk menurunkan angka
dengan sectio caesarea sekitar 10% sampai
kematian dengan tindakan penyelamatan
15% dari semua proses persalinan. Di negara
bayi serta ibunya dalam persalinan dengan
maju seperti Britania Raya angka kejadian
cara operasi sectio caesarea[3] .Sectio
sectio caesarea sebesar 20% dan di Amerika
caesareamerupakan kelahiran janin melalui
Serikat sebesar 23%[9]. Perkembangan
jalur abdominal (laparotomi) yang
operasi sectio caesarea di Indonesia
memerlukan insisi ke dalam uterus
berdasarkan survei sederhana yang dilakukan
(histerotomi)[8] .
oleh Gulardi dan Basalamah, terhadap 64
rumah sakit di Jakarta pada tahun 1993

19
hasilnya tercatat 17.665 kelahiran sebanyak farmakologis maupun non
35,7-55,3% melahirkan dengan operasi farmakologis.Prosedur secara
sectio caesarea[5] . farmakologisdilakukan dengan pemberian
analgesik, yaitu untuk mengurangi atau
Pada pembedahan sectio caesarea rasa nyeri
menghilangkan rasa nyeri[14].Sedangkan
biasanya dirasakan pasca melahirkan, karena
secara non farmakologis dapat dilakukan
pada waktu proses pembedahan sectio
dengan cararelaksasi, teknik pernapasan,
caesarea dokter telah melakukan pembiusan.
pergerakan/perubahan posisi, massage,
Pengaruh obat bius biasanya akan
akupressur, terapi panas/dingin,
menghilang sekitar 2 jam setelah proses
hypnobirthing, musik, danTENS
persalinan selesai. Setelah efek bius habis,
(Transcutaneous Electrical Nerve
rasa nyeri pada bagian perut mulai terasa
Stimulation) [21] .
karena luka yang terdapat di bagian perut.
Nyeri pasca bedah akan menimbulkan reaksi Salah satu pengobatan non-farmakologis
fisik dan psikologi pada ibu postpartum yang dapat dilakukan adalah teknik relaksasi
seperti mobilisasi terganggu, malas genggam jari.Teknik relaksasi genggam jari
beraktifitas, sulit tidur, tidak nafsu makan, merupakancara yang mudah untuk mengelola
tidak mau merawat bayi sehingga perlu emosi dan mengembangkan kecerdasan
adanya cara untuk mengontrol nyeri agar emosional. Di sepanjang jari-jari tangan kita
dapat 65 beradaptasi dengan nyeri post terdapat saluran atau meridian energi yang
operasi sectio caesarea dan mempercepat terhubung dengan berbagai organ dan
masa nifas[7] . emosi[2].Titik-titik refleksi pada tangan
memberikan rangsangan secara refleks
Nyeri merupakan pengalaman sensori yang
(spontan) pada saat genggaman. Rangsangan
dibawa oleh stimulus sebagai akibat adanya
tersebut akan mengalirkan semacam
kerusakan jaringan[15].Nyeri persalinan
gelombang kejut atau listrik menuju otak.
merupakan sensasi yang tidak
Gelombang tersebut diterima otakdan
menyenangkan akibat stimulasi saraf
diproses dengan cepat diteruskan menuju
sensorik.Nyeri tersebut terdiri atas dua
saraf pada organ tubuh yang mengalami
komponen, yaitu komponen fisiologis dan
gangguan, sehingga sumbatan di jalur energi
komponen psikologis. Komponen fisiologis
menjadi lancer[16].Teknik relaksasi
merupakan proses penerimaan impuls
genggam jari membantu tubuh, pikiran dan
tersebut menuju saraf pusat. Sementara
jiwa untuk mencapai relaksasi[2].Dalam
komponen psikologis meliputi rekognisi
keadaan relaksasi secara alamiah akan
sensasi, interpretasi rasa nyeri dan reaksi
memicu pengeluaran hormon endorfin,
terhadap hasil interpretasi nyeri tersebut.Rasa
hormon ini merupakan analgesik alami dari
nyeri persalinan bersifat personal, setiap
tubuh sehingga nyeri akan berkurang[1] .
orang mempersepsikan rasa nyeri yang
berbeda terhadap stimulus yang sama Berdasarkan penelitian sebelumnya dengan
tergantung pada ambang nyeri yang judul yang hampir sama dilakukan oleh
dimilikinya[21] . Pinandita(2012), dengan hasil ada pengaruh
teknik relaksasi genggam jari terhadap
Manajemen nyeri mempunyai beberapa
penurunan intensitas nyeri pada pasien post
tindakan atau prosedur baik secara

20
operasi laparatomi di RS PKU responden 66 dengan memberikan lembar
Muhammadiyah Gombong. observasi skala nyeri Numeric Rating Scale
pada pasien post operasi sectio caesarea.
Berdasarkan data yang diambil dari Rekam
Medik tahun 2013, dalam bulan Januari Pengumpulan data didapatkan dengan
sampai Desemberyaitu sebesar 1596 pasien. mengunjungi ruang Flamboyanyang
Sedangkan pada tahun 2014 bulan Januari dilakukan pada tanggal 3 April - 2 Mei tahun
yaitu sebesar 105 pasien[17][18] . 2014. Setelah peneliti menemukan pasien
sesuai dengan kriteria penelitian maka
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
tertarik untuk melakukan penelitian
penelitian, memberikan lembar informed
mengenai pengaruh teknik relaksasi
consentmeminta responden untuk
genggam jari terhadap perubahan skala nyeri
menandatanganinya. Peneliti memberikan
pada pasien post operasi sectio caesarea di
lembar observasi skala nyeri numeric rating
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
scale pada kedua kelompok sebelum
Purwokerto. Tujuan penelitian ini adalah
diberikan teknik relaksasi genggam jari,
untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi
kelompok eksperimen diberi perlakuan
genggam jari terhadap perubahan skala nyeri
teknik relaksasi genggam jari ± 30 menit dan
pada pasien post operasi sectio caesarea.
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan
2. METODE teknik relaksasi genggam jari dan
memberikan lembar observasi skala nyeri
Penelitian ini menggunakan metode Quasi numeric rating scale kembali pada kedua
Eksperiment Designdengan rancangan non kelompok sesudah diberikan teknik relaksasi
randomized pre-posttest with control genggam jari.
group[10] . Populasi pada penelitian ini
adalah semua pasien post sectio caesarea Analisis data menggunakan analisis
rata-rata dalam waktu perbulan. Sampel univariat, untuk mendeskripsikan skala nyeri
dalam penelitian ini dengan perhitungan sebelum dan sesudah diberikanteknik
rumus (Nursalam, 2008) jika besarpopulasi≤ relaksasi genggam jari. Analisis bivariat
1000 maka besar sampel bisa diambil 20%- dilakukan dengan menggunakan wilcoxon
30%. Besar sampel dalam penelitian ini 30% signed rank test yaitu membandingkan nilai
dari 105 yaitu 32 responden terbagi menjadi rata-rata sebelum diberi perlakuan dengan
2 kelompok yaitu 16 responden sebagai sesudah diberi perlakuan, sedangkan untuk
kelompok eksperimen dan 16 responden membandingkan nilai rata-rata antara
sebagai kelompok kontrol. Teknik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan uji mann whitney u test[20] .
accidental sampling.
3. HASIL PENELITIAN
Instrumen pengumpulan data yang
Tabel 1.
digunakan dalam penelitian ini menggunakan
lembar observasi skala nyeri Numeric Rating Skala Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea
Scale (NRS) dan Standar Operasional Sebelum dan Sesudah Diberikan Teknik
Prosedur (SOP) Teknik Relaksasi Genggam Relaksasi Genggam Jari Pada Kelompok
Jari. Data diperoleh secara langsung dari Eksperimen

21
Nilai Skala nyeri Sebelum Sesudah Freku kelompok kontrol terdapat 6 responden
ensi (f) Perse ntase (%) Fre kue nsi (f) Perse (37,5%) menyatakan nyeri sedang dan 10
ntase (%) 0 Tidak nyeri 0 0 0 0 1-3 Nyeri responden (62,5%) menyatakan nyeri berat.
ringan 0 0 8 50 4-6 Nyeri sedang 9 56,2 6
Tabel 4.
37,5 7-9 Nyeri berat 7 43,8 2 12,5 10 Nyeri
sangat berat 0 0 0 0 Total 16 100 16 100 Perbedaan Skala Nyeri Post Operasi Sectio
Berdasarkan Tabel 1 didapatkan hasil bahwa Caesarea Pada Kelompok Kontrol Variabel N
sebelum teknik relaksasi genggam jari Mean rank Z p value Sebelum pada
terdapat 9 responden (56,2%) menyatakan kelompok kontrol 16 1,50 - 1,414 0,157
nyeri sedang dan 7 responden (43,8%) Sesudah pada kelompok kontrol 16 0,00
menyatakan nyeri berat dan sesudah teknik Berdasarkan Tabel 4 didapatkan hasil p value
relaksasi genggam jari terdapat 8 responden sebesar 0,157 (p> α), maka dapat
(50%) menyatakan nyeri ringan, 6 responden disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
(37,5%) menyatakan nyeri sedang dan 2 signifikan skala nyeri sebelum dan sesudah
responden (12,5%) menyatakan nyeri berat. pada kelompok kontrol.
Tabel 2. Tabel 5.
Perbedaan Skala Nyeri Post Operasi Sectio Perbedaan skala nyeri post operasi sectio
Caesarea Sebelum Dan Sesudah Diberikan caesarea antara kelompok eksperimen dan
Teknik Relaksasi Genggam Jari Pada kelompok kontrol Variabel N Mean rank Z p
Kelompok Eksperimen Variabel N Mean value Eksperimen 16 11,00 - 3,536 0,000
rank Z p value Sebelum padakelompok Kontrol 16 22,00 Berdasarkan Tabel 5 hasil
eksperimen 16 0,00 - 3,357 0,001 Sesudah uji statistik menggunakan Mann Whitney U
pada kelompok eksperimen 16 6,50 67 Test didapatkan nilai p value sebesar 0,000
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan hasil p value (p< α) dapat disimpulkan bahwa ada
sebesar 0,001 (p< α), maka dapat perbedaan yang signifikan skala nyeri
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sesudah diberikan teknik relaksasi genggam
signifikan skala nyeri sebelum dan sesudah jari antara kelompok eksperimen dan
pada kelompok eksperimen. kelompok kontrol. Hal ini menunjukan
bahwa ada pengaruh teknik relaksasi
Tabel 3.
genggam jari terhadap perubahan skala nyeri
Skala Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea pada pasien post operasi sectio caesarea di
Pada Kelompok Kontrol Nilai Skala nyeri RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
Sebelum Sesudah Freku ensi (f) Perse ntase Purwokerto.
(%) Fre kue nsi (f) Perse ntase (%) 0 Tidak
4. PEMBAHASAN
nyeri 0 0 0 0 1-3 Nyeri ringan 0 0 0 0 4-6
Nyeri sedang 8 50 6 37,5 7-9 Nyeri berat 8 50 Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum
10 62,5 10 Nyeri sangat berat 0 0 0 0 Total 16 diberikan teknik relaksasi genggam jari
100 16 100 Berdasarkan Tabel 3 didapatkan sebagian besar responden mengalami nyeri
hasil bahwa sebelum pada kelompok kontrol sedang sebanyak 9 responden dan sesudah
terdapat 8 responden (50%) menyatakan diberikan teknik relaksasi genggam jari
nyeri ringan dan 8 responden (50%) sebagian besar mengalami nyeri ringan 8
menyatakan nyeri berat dan sesudah pada responden (Tabel 1). Ada perbedaan skala

22
nyeri sebelum dan sesudah pada kelompok Teknik ini membantu tubuh, pikiran dan jiwa
eksperimen dengan nilai p value sebesar untuk mencapai relaksasi[2].Teknik relaksasi
0,001 (p< α) (Tabel 2). juga merupakan suatu tindakan untuk
membebaskan mental dan fisik dari
Hal ini didukung olehpenelitian
ketegangan dan stress, sehingga dapat
Pinandita(2012)tentang“ Pengaruh Teknik
meningkatkan toleransi terhadap nyeri.
Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan
Berbagai metode relaksasi digunakan untuk
Intensitas Nyeri Pada Paisen Post Operasi
menurunkan kecemasan dan ketegangan otot
Laparatomi Di RS PKU Muhammadiyah
sehingga didapatkan penurunan denyut
Gombong “ yaitu ada perbedaan nilai rata-
jantung, penurunan respirasi serta penurunan
rata atau mean antarapre dan post dengan
ketegangan otot[15].Beberapa penelitian,
perlakuan teknik relaksasi genggam jari
menunjukan bahwa relaksasi efektif dalam
terhadap penurunan intensitas nyeri pada
menurunkan nyeri pasca operasi.Ini mungkin
kelompok eksperimen dengan mean sebelum
karena relatif kecilnya peran otot-otot
diberikan teknik relaksasi genggam jari
skeletal dalam nyeri pasca operatif[19] .
sebesar 6,64 dan 68 mean sesudah
diberikanteknik relaksasi genggam jari Dengan adanya penurunan nyeri ini
sebesar 4,88. membuktikan bahwa teknik relaksasi
genggam jari dapat mengurangi rasa nyeri
Pada hasil penelitian yang dilakukan sebelum
yang dirasakan oleh pasien.Hal ini sesuai
diberikan teknik relaksasi genggam jari
dengan pendapat Lianayang mengemukakan
bahwa sebagian besar skala nyeri responden
bahwa menggenggam jari sambil menarik
mengalami nyeri sedang dimungkinkan
nafas dalamdalam (relaksasi) dapat
karena banyak faktor seperti perhatian
mengurangi dan menyembuhkan ketegangan
responden terhadap nyeridengan cara
fisik dan emosi, karena genggaman jari akan
responden tidur untuk mengurangi nyerinya
menghangatkan titik-titik keluar dan
dan dukungan dari keluarga seperti keluarga
masuknya energi pada meridian (energi
selalu menemani ketika pasien mengeluh
channel) yang terletak pada jari tangan
nyeri dengan tidak meninggalkan pasien
kita[6] .
diruangan sendiri. Makna nyeri bagi
beberapa individu dipersepsikan berbeda- Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum
beda, jika individu memandang nyeri pada kelompok kontrol sebagian besar
bukanlah suatu ancaman, maka individu responden mengalami nyeri sedang dan
tersebut akan dapat beradaptasi dengan beratsebanyak 8 responden dan sesudah pada
baik[13].Pada kelompok eksperimen sesudah kelompok kontrol sebagian besar responden
diberikan teknik relaksasi genggam jari mengalami nyeri berat 10 responden (Tabel
terjadi penurunan skala nyeri pada pasien 3). Tidak ada perbedaan skala nyeri sebelum
post operasi sectio caesarea karena teknik dan sesudah pada kelompok kontrol dengan
relaksasi genggam jari menghasilkan nilai p value sebesar 0,157 (p> α) (Tabel 4).
relaksasi dan melancarkan sirkulasi.
Hal ini disebabkan karena adanya persepsi
Teknik relaksasi genggam jari adalah cara individu tentang nyeri berbeda-beda.Menurut
yang mudah untuk mengelola emosi dan Patasik menyatakan bahwa tidak semua
mengembangkan kecerdasan emosional. orang terpajan terhadap stimulus yang

23
samamengalami intensitas nyeri yang relaksasi genggam jari terhadap perubahan
sama[11] . skala nyeri pada pasien post operasi sectio
caesarea di RSUD Prof. Dr. Margono
Perbedaan nyeri yang dirasakan responden
Soekardjo Purwokerto (Tabel 5).
juga didukung oleh teori yang dijelaskan oleh
Hidayat dan Uliyah menyatakan bahwa nyeri Relaksasi merupakan suatu usaha
merupakan kondisi berupa perasaan yang menurunkan nyeri atau menjaga agar
tidak menyenangkan.Sifatnya sangat tidakterjadi nyeri yang masih berat
subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada denganmenurunkan ketegangan otot.
setiap orang dalam hal skala atau Relaksasi yaitusuatu cara mengurangi
tingkatannya, dan hanya orang tersebut yang rangsangan nyeridengan mengistirahatkan
dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa atau relaksasi padaotot-otot tubuh, teknik ini
nyeri yang dialaminya[4] . mudah dipelajarioleh ibu post partum dengan
melakukannafas dalam, pola pernafasan yang
Pada kelompok kontrol tidak terjadi
teraturdan rileks serta petunjuk cara
penurunan skala nyeri karena tidak diberikan
melepaskanendorfin dalam tubuh atau
teknik relaksasi genggam jari. Hal ini juga
relaksasi alamidalam tubuh dalam keadaan
dikarenakan luka post operasi masih dalam
normal[4] .
fase inflamasi dimana fase inflamasi
berlangsung sampai 5 hari pasca operasi dan Penurunan nyeri lebih banyak pada
pasien masih berada dalam kondisi kelompok eksperimen dibandingkan dengan
merasakan nyeri[12].Terlihat skala nyeri kelompok kontrol.Hal ini sesuai dengan teori
yang didapatkan memiliki perbedaan dengan gate control dari Melzack dan Wall
hasil sesudahpada kelompok eksperimen. mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat
diatur atau bahkan dihambat oleh mekanisme
Hal ini didukung oleh teori Potter & Perry,
pertahanan di sepanjang sistem saraf
kemampuan seseorang dalam
pusat.Teori ini mengatakan bahwa impuls
mempersepsikan nyeri dipengaruhi oleh
nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan
sejumlah faktor seperti usia, jenis kelamin,
dibuka dan impuls dihambat saat sebuah
lingkungan, kecemasan dan lain-lain.
pertahanan tertutup.Upaya menutup
Dimana faktor-faktor tersebut dapat
pertahanan tersebut merupakan dasar teori
meningkatkan atau menurunkan persepsi,
menghilangkan nyeri.Pemblokan ini dapat
meningkatkan atau menurunkan toleransi
dilakukan melalui mengalihkan perhatian
terhadap nyeri, dan mempengaruhi sikap
ataupun dengan tindakan relaksasi[13] .
respons terhadap nyeri[13] .
Penanganannyeridengantekniknonfarmakol
Hasil penelitian menggunakan Mann
ogismerupakan modal utama menuju
Whitney U Test didapatkan nilai p value
kenyamanan[22].Dipandangdarisegibiayada
sebesar 0,000 (p< α), maka Ho ditolak dan Ha
nman
diterima yang berarti ada perbedaan yang
faat,penggunaanmanajemennonfarmakologis
signifikan skala nyeri sesudah diberikan
leb
teknik relaksasi genggam jari antara
ihekonomisdantidakadaefeksampingnyajika
kelompok eksperimen dan 69 kelompok
diba ndingkan dengan managemen
kontrol. Adanya perbedaan tersebut dapat
farmakologis.
disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik

24
Pada kelompok eksperimen, responden Skala nyeri post sectio caesarea
diberikan perlakuan berupa teknik relaksasi sebelumteknik relaksasi genggam jari pada
genggam jari selama ± 30 menit.Hasil kelompok eksperimen sebagian besar
penelitian menunjukan bahwa skala nyeri menyatakan nyeri sedang yaitu 9 responden
sesudah diberikan teknik relaksasi genggam (56,2%) dan sesudah teknik relaksasi
jari lebih rendah dibandingkan yang tidak genggam jari pada kelompok eksperimen
diberikan teknik relaksasi genggam jari. Pada sebagian besar menyatakan nyeri ringan yaitu
kelompok eksperimen setiap responden 8 responden (50%).Skala nyeri post operasi
diberikan teknik relaksasi genggam jari yang sectio caesarea sebelum pada kelompok
bertujuan merelaksasikan dan menurunkan kontrol sebagian besar menyatakan nyeri
skala nyeri pada pasien post sectio caesarea. sedang dan berat yaitu 8 responden (50%)
Sedangkan pada kelompok kontrol tidak dan sesudah pada kelompok kontrol sebagian
diberikan teknik relaksasi genggam jari besar menyatakan nyeri berat yaitu 10
sehingga tidak terjadi penurunan skala nyeri responden (62,5%).Ada pengaruh teknik
dikarenakan tidak relaksasi genggam jari terhadap perubahan
mendapatkanrangsangan/stimulus untuk skala nyeri pada pasien post operasi sectio
mengurangi nyeri. caesarea di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekardjo Purwokerto dengan nilai p value
Teknik relaksasi genggam jari adalah cara
sebesar 0,000 (p < α).
yang mudah untuk mengelola emosi dan
mengembangkan kecerdasan emosional Berdasarkan hasil analisis,disarankan agar
[2]dan Potter & Perry menyatakan bahwa rumah sakit dapat menerapkan pelaksanaan
teknik relaksasi membuat pasien dapat terapi non farmakologis pada pasien post 70
mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak operasi sectio caesarea berupa teknik
nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi relaksasi genggam jari. Sedangkan bagi ibu
pada nyeri[13] . post sectio caesareadisarankan menggunakan
teknik nonfarmakologis dalam
Hal ini sejalan dengan penelitian
penatalaksanaan nyeri post sectio caesarea,
Pinandita(2012)dengan judul Pengaruh
salah satunya dengan teknik relaksasi
Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
genggam jari, bagi perawat disarankan agar
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
perawat dalam melaksanakan asuhan
Operasi Laparatomi dengan hasil penelitian
keperawatan terhadap nyeri tidak hanya
yaitu ada pengaruh teknik relaksasi genggam
memberikan managemen farmakologis
jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada
(obat) tetapi dikombinasikan managemen
pasien post operasi laparotomi dengan pvalue
non farmakologis seperti teknik relaksasi
sebesar 0,000 (p< α).
genggam jari kepada pasien post operasi
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan sectio caesarea dan bagi penelitian
bahwa teknik relaksasi genggam jari selanjutnya, penelitian ini dapat
merupakan salah satu cara untuk mengurangi dikembangkan lebih lanjut dengan meneliti
atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri pada
post operasi sectio caesarea. pasien post sectio caesarea dengan
menggunakan metode penelitian yang
5. KESIMPULAN berbeda dan menggunakan teknik
nonfarmakologis lainnya.
25
6. REFERENSI RuangFlamboyan.Skripsi.UniversitasMuh
a mmadiyahPurwokerto.
Aprianto.(2012).
Tidakdipublikasikan
PerbedaanImajinasiTerpimpinDenganMen
dengarkanMusikKeroncongTerhadapPenu Norwitz, Errol dkk.(2007). At aGlance
run anNyeriPadaPasien Post Operasi Obstetri&GinekologiEdisi 2. Jakarta:
Hernia Di RSUD Wilayah Erlangga
KabupatenPekalongan.http://www.eskripsi
Nurak, MT. (2011).
.stikesmuhpkj.ac.id/eskripsi/index.php?p=f
IndikasiPersalinanSectio Caesarea
streampdf&fid=228&bid=276Diakses10
BerdasarkanUmurDanParitas Di
Maret 2014
RumahSakit DKT GubengPojok Surabaya
Cane, PM. Tahun
(2013).HidupSehatDanSelaras:Penyembuh 2011.http://librarygriyahusada.com/librar
a n Trauma. AlihBahasa : Maria, S & y/i
Emmy, L.D. Yogyakarta: Capacitar mages/files/Jurnal%20Penelitian%20Pers
International, INC. ali nan%20Sectio%20Caesarea.PDF
Diakses 23 Januari 2014
Daniati.(2008). Penatalaksanaan Terapi
Latihan pada Kondisi Pasca Operasi Sectio Nursalam.(2008).
Caesarea di RSUD Dr. Moewardi KonsepDanPenerapanMetodologiPeneliti
Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. an IlmuKesehatanPedomanSkripsi, Tesis,
http://etd.eprints.ums.ac.id/2750/2.hasprev danInstrumenPenelitianKeperawatan.
ie wThumbnailVersion/J100050003.pdf Jakarta: SalembaMedika.
Diakses 24 November 2013
Patasik, CK. (2013).
HidayatdanUliyah.(2008). EfektifitasTeknikRelaksasiNafasDalam
KetrampilanDasarPraktikKlinikuntukKebi Dan Guided Imagery
d anan. Jakarta: SalembaMedika. TerhadapPenurunanNyeriPadaPasien
Post OperasiSectioCaesare Di Irina D
Kasdu, D. (2003). OperasiCaesar
BluRsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
:MasalahdanSolusinya. Jakarta:
https://www.google.co.id/#q=Efektifitas
PuspaSwara.
+Te
Liana, E. (2008). Teknik Relaksasi : knik+Relaksasi+Nafas+Dalam+Dan+Gu
Genggam Jari untuk Keseimbangan Emosi. ide
http://www.pembelajar.com/teknikrelaksas d+Imagery+Terhadap+Penurunan+Nyeri
i-genggam-jari untukkeseimbanganemosi +Pa
Diakses 21 Oktober 2013 da+Pasien+Post+Operasi+Sectio+Caesar
e+
Miranti, R. (2011). Di+Irina+D+Blu+Rsup+Prof.+Dr.+R.+
PengaruhPemberianTeknikRelaksasiNafas D.+ Kandou+Manado Diakses 24
D Oktober 2013
alamTerhadapPerubahanSkalaNyeriPadaIb
uPrimigravida Post OperasiSectio Caesarea
Hari 1 Di

26
Pinandita.(2012). MasaseTerhadapPenurunanSkalaNyeriPa
PengaruhTeknikRelaksasiGenggamJariTer da PasienPascaApendiktomi Di Ruangan
h Bedah RSUD Dr. M. ZeinPainan.
adapPenurunanIntensitasNyeriPadaPasien http://repository.unand.ac.id/17872/1/YU
Post SR IZAL.pdf Diakses 5 Mei 2014
OperasiLaparatomi.http://digilib.stikesmu
hg
ombong.ac.id/files/disk1/27/jtstikesmuhgo
gdl-iinpinandi-1344-2-hal.32--
3.pdfDiakses 21 Oktober 2013 71
Potter & Perry.(2006). BukuAjar
Fundamental KeperawatanKonsep, Proses
Dan Praktik(ed.4, vol 2).Jakarta: EGC. .
(2010). Fundamental of Nursing
Fundamental Keperawatan(buku 2 edisi
7).Jakarta: SalembaMedika.
Prasetyo, SN. (2010). KonsepDan
ProsesKeperawatanNyeri. Yogyakarta:
GrahaIlmu.
Puwahang.(2011). Jari-
jaritangan.http://titikrefleksi-pada-tangan
Diakses 29 Oktober 2013
RekamMedik RSUD Prof. Dr.
MargonoSoekardjo.(2013) Purwokerto.
RekamMedik RSUD Prof. Dr.
MargonoSoekardjo.(2014) Purwokerto.
Smeltzer and Bare.(2002).
KeperawatanMedikalBedahEdisi 8 Vol 1.
Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC.
Sugiyono.(2010). StatistikaUntukPenelitian.
Bandung: Alfabeta.
Yuliatun, Laily.(2008).
PenangananNyeriPersalinanDenganMeto
de Nonfarmakologi.JawaTimur:
Bayumedia Publishing.
Yusrizal. (2012).
PengaruhTeknikRelaksasiNafasDalam
Dan

27
1.4
ANALISA JURNAL

A. Jurnal Utama
1. Judul jurnal : Pengaruh Teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas
nyeri pada pasien Post Operasi Sectio Caesarea di RUMAH SAKIT BENGKULU
2. Peneliti : Dita Amita, Fernalia, Rika Yulendasari
3. Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu Post Operasi
Sectio Caesarea di ruangan rawat inap Rumah sakit Bengkulu, dilakukan selama 5x
sehari dalam 2 hari.
4. Sampel : 30 Sampel
5. Tekhnik Sampling : Accidental Sampling

6. Desain penelitian : Metode kuantitatif dengan desain pre eksperimen tanpa


kelompok kontrol
7. Instrument penelitian : Skala intensitas nyeri yang telah baku.
8. Uji statistic : Hasil uji statistic didapatkan rata-rata skor intensitas nyeri
sebelum intervensi relaksasi napas dalam adalah 5 dengan standar deviasi 0,516. Rata-
rata skor intensitas nyeri setelah relaksas napas dalam adalah 3 dengan standar deviasi
0,516. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,004, maka dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan antara skor intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi
relaksasi napas dalam. Pengukuran dilakukan dengan menguunakan uji statistic
Wilcoxon. Variable dependennya adalah intensitas nyeri dengan skor terendah 0 dan
skor tertinggi 10.

B. Jurnal Pendukung
1. Judul jurnal : Efektifitas Teknik relaksasi nafas dalam dan quided
imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien Post Operasi Section Caesare di Irina D
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU. MANADO
2. Peneliti : Chandra Kristianto Patasik, Jon Tangka, Julia Rottie

28
3. Uji statistic : Hasil uji statistic yang didapat adalah dengan menggunakan
desain penelitian satu kelompok pre-post tes tanpa kelompok control. Dan
menggunakan Teknik pengambil sample yaitu Accidental Sampling dimana didapatkan
sampel sebanya 20 responden. Teknik Analisa data menggunakan uji paired sampel t-
tes program SPSS 17 pada tingkat kemaknaan 95% (α=0.005). hasil penelitian ini
menunjukan bahwa Teknik relaksasi nafas dalam dan quided imagery terbukti efektif
dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi section caesarea di Irina
D BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado (nilai p=0,000; α 0.05) yang berarti
hipotesis diterima.

C. Jurnal Pembanding
1. Judul jurnal : Pengaruh Teknik relaksasi genggaman jari terhadap
perubahan skala nyeri pada pasien post operasi section caesare di RSUD Prof. DR.
Margono Soekardjo Purwokerto.
2. Peneliti : Linatu Sofiah, Indri Heri Susanti
3. Uji statistic : Hasil uji statsitik yang didapatkan bahwa skala nyeri post
section caesarea sebelum Teknik relaksasi genggam jari pada kelompok eksperiemen
sebagian besar menyatakan nyeri sedang yaitu 9 responden (56,2%) dan sesudah
Teknik relaksasi genggam jari pada kelompok eksperimen sebagian besar menyatakan
nyeri ringan yaitu 8 responden (50%). Skala nyeri post operasi section caesarea
sebelum pada kelompok control sebagian besar menyatakan nyeri sedang dan berat
yaitu 8 responden (50%) dan seseduah pada kelompok control sebagian besar
menyatakan nyeri berat yaitu 10 responden (62,5%). Ada pengaruh Teknik relaksasi
genggam jari terhadap perubahan skala nyeri pada pasien post operasi section caesarea
di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto dengan nilai p value sebesar 0,000
(p<α).

29
D. Analisa Pico
Unsur PICO Analisis
Problem Nyeri pada pasien post sc
Intervensi Metode kuantitatif dengan desain pre eksperimen tanpa
kelompok kontrol .
1. Nyeri pada pasien post SC
2. Diberikan therapy relaksasi nafas dalam pada pasien
post op SC
Comparison Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor intensitas
nyeri sebelum dan setelah intervensi relaksasi nafas dalam,
hasil penelitian menunjukkan p value 0,000 dengan
demikian peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh
dalam Teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas
nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea
Outcome intervensi pengaruh Teknik relaksasi nafas dalam terhadap
intensitas nyeri pada pasien post operasi section caesarea,
nilai P value sebesar 0,000 (p<α).

30

Anda mungkin juga menyukai