Anda di halaman 1dari 17

PERBANDINGAN SCORE KECEMASAN PASIEN PREOPERASI YANG

AKAN DILAKUKAN TINDAKAN APENDIKTOMY DENGAN SPINAL


ANESTESI YANG MELAKUKAN RELAKSASI NAFAS DALAM DAN
TIDAK MELAKUKAN RELAKSASI NAFAS DALAM
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah biostatistik
Dengan dosen pengampu: Ns. Putu Atika Parwati, S.Kep.,M.Kep., I Gede Putu
Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D, I Ketut Swarjana, Dr.PH

OLEH:
Ayu Annisa Salsabila (2014301056)
Euvemia Kristiant Grace Stavita (2014301058)
Intan Jeanetha Tambajong (2014301069)
Iskandar (2014301072)
Itsna Salsabila (2014301073)
Shinty Maria Novenia Da Costa (2014301099)

KELAS B
D- IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perbandingan Score Kecemasan Pasien Pre Operasi yang Akan Dilakukan
Tindakan Apendiktomy dengan Spinal Anestesi yang Melakukan Relaksasi
Nafas Dalam dan Tidak Melakukan Relaksasi Nafas Dalam” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Biostatistik. Selain itu, makalah penelitian ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan penelitian tentang perbandingan rata-rata
score kecemasan pasien pre operasi yang akan dilakukan tindakan apendiktomy
dengan spinal anestesi yang melakukan relaksasi nafas dalam dan tidak melakukan
relaksasi nafas dalam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak I Gede Putu Darma Suyasa,
S.Kp., M.Ng., Ph.D, I Ketut Swarjana, Dr.PH, dan ibu Ns. Putu Atika Parwati,
S.Kep.,M.Kep. selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah penelitian ini.

Denpasar, 28 November
2022

(Penulis)

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
A. Masalah Penelitian ....................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Hipotesis....................................................................................................... 5
BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................... 6
A. Metode Pengambilan Data ........................................................................... 6
B. Jumlah dan Besar Sampel ............................................................................ 6
C. Metode Analisis Data ................................................................................... 7
BAB III HASIL ANALISIS DATA ....................................................................... 9
A. Analisis SPSS ............................................................................................... 9
1. Uji Normalitas Shapiro-Wilk ................................................................... 9
2. Uji Independent T-Test .......................................................................... 11
3. Interpretasi Output Uji Independent Samples T-Test............................. 12
B. Diagram ...................................................................................................... 13
C. Scatter Plot ................................................................................................. 14
BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Masalah Penelitian

Kecemasan adalah pengalaman subjektif dari seseorang dan merupakan


sebuah emosi seperti rasa kekhawatiran yang tidak jelas. Salah satu stressor
kecemasan adalah tindakan operasi atau pembedahan. Kecemasan adalah
diagnosa keperawatan utama yang dialami pasien pre operasi.
Kekhawatiran nyata yang lebih ringan dapat terjadi karena pengalaman
sebelumnya dengan sistem perawatan kesehatan dan orang yang dikenal pasien
dengan kondisi yang sama. Keluasan reaksi pasien pada banyak faktor,
meliputi ketidaknyamanan dan perubahan- perubahan diantisipasi-baik fisik,
finansial, yang psikologis, spiritual, atau sosial-dan hasil akhir pembedahan
pembedahan tersebut memperbaiki keadaan. Kecemasan yang tinggi dapat
memberikan efek dalam mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh yang ditandai
dengan adanya peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi nadi,
peningkatan frekuensi napas. Oleh karena itu, pada pasien pre operasi yang
akan melakukan pembedahan abdomen harus diatasi kecemasannya dengan
beberapa cara baik menggunakan tindakan farmakologi dan nonfarmakologi.
Tetapi dalam penelitian yang kami lakukan untuk mengatasi kecemasan kami
memilih tindakan nonfarmakologi seperti relaksasi nafas dalam.
Terapi relaksasi adalah teknik yang didasarkan kepada keyakinan bahwa
tubuh berespon pada ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau
kondisi penyakitnya. Teknik relaksasi dapat menurunkan ketegangan
fisiologis. Teknik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang dalam posisi
berbaring atau duduk di kursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
teknik relaksasi adalah klien dengan posisi yang nyaman, klien dengan pikiran
yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang.
Teknik relaksasi yang lebih dipilih untuk menurunkan kecemasan pada
pasien pre operasi yaitu teknik relaksasi nafas dalam. Dalam terapannya terapi
relaksasi nafas dalam lebih mudah dipelajari dan diterapkan oleh para pasien

4
nantinya, serta keuntungannya menggunakan terapi nafas dalam ini adalah
waktu dan dana yang dikeluarkan tidak terlalu banyak dibandingkan terapi
relaksasi yang lain. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian
pada pasien yang menerapakan relaksasi nafas dalam dan yang tidak
melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengatahui rerata score
kecemasan pada pasien yang akan melakukan Tindakan apendiktomy dengan
spinal anestesi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah penelitian tersebut maka rumusan masalah yang


dapat diambil adalah bagaimana perbandingan rata-rata score kecemasan
pasien pre operasi yang akan dilakukan tindakan apendiktomy dengan spinal
anestesi yang melakukan relaksasi nafas dalam dan tidak melakukan relaksasi
nafas dalam.

C. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini yaitu:


1. Ho
Tidak ada perbedaan rata-rata score kecemasan pasien pre operasi yang akan
dilakukan tindakan apendiktomy dengan spinal anestesi yang melakukan
relaksasi nafas dalam dan tidak melakukan relaksasi nafas dalam
2. Ha:
Ada perbedaan rata-rata score kecemasan pasien pre operasi yang akan
dilakukan tindakan apendiktomy dengan spinal anestesi yang melakukan
relaksasi nafas dalam dan tidak melakukan relaksasi nafas dalam.

5
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Metode Pengambilan Data

Metode penelitian yang dipakai dalam penenlitian ini adalah Quasi


Eksperimen dengan menggunakan pendekatan Pretest Design. Pengambilan
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 responden dan dibagi menjadi 2
kelompok. Kelompok satu terdiri dari 18 orang dan kelompok dua terdiri dari
18 orang. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pretest dan
posttest. Pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling.

B. Jumlah dan Besar Sampel

1. Subjek penelitian adalah pasien pre operasi yang mengalami kecemasan


yang akan dilakukan tindakan bedah abdomen (apendiktomy) dengan
spinal anestesi.
2. Besar sample ditentukan menggunakan rumus beda dua proporsi
efektivitas dua tindakan, dengan angka tingkat kepercayaan (α) 95%.
a. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh
pasien pre operasi yang mengalami kecemasan yang akan dilakukan
tindakan bedah abdomen (apendiktomy) dengan spinal anestesi yang
melakukan relaksasi nafas dalam dengan pasien yang tidak melakukan
relaksasi nafas dalam. Kategori pasien :
1) ASA 1 dan ASA 2
2) Rata – rata usia 15 – 25 tahun
3) BB : 40 – 70 kg.

b. Besar Sampel
Merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut yaitu pasien pre operasi bedah abdomen
(apendiktomy) dengan teknik spinal anestesi. Total Sampel yang
digunakan sebanyak 36 orang yang dibagi menjadi dua kelompok

6
yaitu kelompok 1 berjumlah 18 orang dan kelompok 2 berjumlah 18
orang. Dimana kelompok 1 merupakan kelompok yang melakukan
relaksasi nafas dalam pre operasi bedah abdomen (apendiktomy) dan
kelompok 2 merupakan kelompok yang tidak melakukan relaksasi
nafas dalam pre operasi bedah abdomen (apendiktomy).

C. Metode Analisis Data


Metode Analisa data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu :
1. Pengumpulan Data
Pasien dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 adalah pasien yang
melakukan relaksasi napas dalam, sedangkan kelompok 2 adalah pasien
yang tidak melakukan relaksasi napas dalam.
2. Reduksi Data
Kecenderungan data menunjukkan jika score kecemasan kelompok 1 lebih
rendah dari kelompok 2, lalu jika dilihat dari nilai mean score HARS
kecemasan pasien pre operasi yang melakukan relaksasi napas dalam yaitu
kelompok 1 (4,83) dan yang tidak melakukan relaksasi napas dalam yaitu
kelompok 2 (8,89). Didapatkan perhitungan p-value (0,008) < (0,05) yang
berarti terdapat perbedaan rata-rata skor indeks kecemasan pasien pre
operasi bedah abdomen (Apendiktomy) yang melakukan relaksasi napas
dalam dan yang yang tidak melakukan relaksasi napas dalam.
3. Penyajian Data
Berdasarkan hasil penelitian kecemasan pasien pre operasi yang akan
melakukan pembedahan apendiktomy antara kelompok 1 yang melakukan
relaksasi napas dalam memiliki score HARS (Hamilton Rating Scale for
Anxiety) yaitu 1 (3), 3 (3), 5(7), 7 (2), 9 (1), 11 (1), 15 (1). dan kelompok
2 yang tidak melakukan relaksasi napas dalam memiliki score HARS
(Hamilton Rating Scale for Anxiety) yaitu 2 (1), 4 (3), 6(2), 8 (2), 10 (6),
12 (1), 14 (1), 18 (1), 22 (1). Hal ini menunjukan adanya perbedaan rata-
rata skor indeks kecemasan pasien dengan perhitungan p-value (p < 0,05).
4. Kesimpulan

7
Hasil penelitian menunjukkan jika kecemasan pasien pre operasi tidak
melakukan relaksasi napas dalam lebih besar dari pasien pre operasi yang
melakukan relaksasi.

8
BAB III
HASIL ANALISIS DATA
A. Analisis SPSS
Kriteria inklusi meliputi pasien pre operasi yang mengalami kecemasan
yang akan dilakukan tindakan bedah abdomen (apendiktomy) dengan spinal
anestesi, dimana sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu yang melakukan
relaksasi nafas dalam dan tidak melakukan relaksasi nafas dalam serta pasien
dengan status fisik ASA 1,2. Rata-rata usia: 15-25 tahun, BB: 40-70 kg.
1. Uji Normalitas Shapiro-Wilk
a. Masukkan data pada variable view dan data view
1) Data pada variable view

2) Data pada data view

9
b. Setelah data terisi, lakukan Analyze pilih Descriptive Statistics,
kemudian pilih Explore

c. Kemudian akan muncul tab Explore, pindahkan data ke kolom


Dependent List, lalu pilih Plots kemudian centang Normalitas plots
with tests pilih Continue lalu OK.

d. Akan keluar hasil dari uji kenormalan data/ Test of Normality

10
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Shapiro-Wilk karena sampel dalam penelitian ini berjumlah 36
responden. Pada data diatas didapatkan semua nilai signifikan > (lebih
besar dari) 0,05 maka data “BERDISTRIBUSI NORMAL”.

2. Uji Independent T-Test


a. Klik Analyze pilih Compare Means kemudian pilih Independent-
Samples T-Test

b. Kemudian akan muncul tab Independent-Samples T-Test, lalu


pindahkan data kelompok ke kolom Test Variable (s) dan data Score
HARS Kecemasan Pasien ke kolom Grouping Variable dan klik
Define Groups kemudian masukkan groups 1 dan 2, klik Continue lalu
OK.

11
c. Lalu akan muncul hasil data Independent Samples T-Test.

3. Interpretasi Output Uji Independent Samples T-Test


Berdasarkan data spss diatas, dilihat dari nilai mean score HARS
kecemasan pasien pre operasi yang melakukan relaksasi nafas dalam
(5.33) dan yang tidak melakukan relaksasi nafas dalam (9.33). Jadi
jumlah yang tidak melakukan relaksasi nafas dalam pre operasi 4 lebih
besar daripada yang melakukan relaksasi nafas dalam pre operasi.
Hasil uji statistik dengan uji t-dependent didapatkan perhitungan p-
value (0,008) < α (0,05) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor indeks
kecemasan pasien pre operasi bedah abdomen (apendiktomy) yang

12
melakukan relaksasi nafas dalam dan yang tidak melakukan relaksasi
nafas dalam.
B. Diagram

Berdasarkan pada diagram 1, score HARS kecemasan pasien pre operasi yang
melakukan relaksasi nafas dalam yaitu 1 (3), 3 (3), 5(7), 7 (2), 9 (1), 11 (1), 15
(1).

Berdasarkan pada diagram 2, score HARS kecemasan pasien pre operasi yang
tidak melakukan relaksasi nafas dalam yaitu 2 (1), 4 (3), 6(2), 8 (2), 10 (6), 12
(1), 14 (1), 18 (1), 22 (1).

13
C. Scatter Plot

Pada grafik scatter plot score HARS (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
kecemasan pasien yang melakukan relaksasi nafas dalam dan tidak melakukan
relaksasi nafas dalam pre operasi, dari plot ini yang di kita pahami adalah garis
diagonal diatas menyatakan bahwa kenormalannya. Artinya semakin plot atau
lingkaran mendekat dengan garis diagonal maka sebaran data pada analisis data
yang dilakukan berdistribusi normal. Dari plot diatas juga menunjukkan

14
sebaran lingkaran mendekati garis diagonal meskipun ada sedikit yang jauh
namun tidak banyak, sehingga tepat dengan interpretasi sebelumnya dari
Shapiro-Wilk.

15
BAB IV
KESIMPULAN
Hasil dari Analisa data spss dengan uji Independent T-Test diperoleh
kesimpulan bahwa ada perbedaan rata-rata skor HARS kecemasan pasien yang
melakukan relaksasi nafas dalam dan yang tidak melakukan relaksasi nafas dalam
pre operasi yang akan dilakukan tindakan bedah abdomen (apendiktomy) dengan
spinal anestesi, dengan p-value (0,008) < α (0,05). Dimana nilai mean score HARS
kecemasan pasien pre operasi yang melakukan relaksasi nafas dalam (5.33) dan
yang tidak melakukan relaksasi nafas dalam (9.33), jadi jumlah yang tidak
melakukan relaksasi nafas dalam pre operasi 4 lebih besar daripada yang melakukan
relaksasi nafas dalam pre operasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Rokawie, Agung Octa Nihando, Sulastri, & Anita. (2022, Agustus). Relaksasi nafas
dalam menurunkan kecemasan pasien pre operasi bedah abdomen. Jurnal
Kesehatan, 8 (2), 257-262. 26 November 2022. https://ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/500.
Swarjana, I Ketut. “Uji T : SPSS” Youtube, diunggah oleh I Ketut Swarjana, 26
November 2022, https://www.youtube.com/watch?v=VUHDVtIiAhY.

Swarjana, I Ketut. (2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.

17

Anda mungkin juga menyukai