Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS JURNAL “EFFECT OF MUSIC THERAPY IN RELIEVING

ANXIETY IN PATIENTS UNDERGOING SURGERY” DI IBS


RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun Unuk Pemenuhan Tugas Matakuliah


Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:
Kelompok 48

KHAIRIL ANWAR : 19160104


PUTU ERLA KARISMA DEWI : 19160096
NURJANI TAUFIK : 19160048
NI MADE ESHA ARI NINGSIH : 19160105

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Analisis Jurnal “Effect of Music Therapy in Relieving Anxiety in Patients Undergoing


Surgery” di IBS RSUD Pandan Arang Boyolali

Disusun oleh:
Kelompok 48

Khairil Anwar : 19160104


Putu Erla Karisma Dewi : 19160096
Nurjani Taufik : 19160048
Ni Made Esha Ari Ningsih : 19160105

Boyolali, ....... Januari 2020


Mengetahui.
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
Universitas Respati Yogyakarta IBS RSUD Pandan Arang Boyolali

(Cornelia Dede Y.N., S.Kep., Ns., M.Kep.) (....................................................)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini yang
berjudul “Analisis Jurnal Effect of Music Therapy in Relieving Anxiety in Patients
Undergoing Surgery di IBS RSUD Pandan Arang Boyolali” dapat selesai dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pembelajaran kami sebagai
mahasiswa sekaligus lebih mengetahui materi mengenai keperawatan perioperatif. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih atas bantuan maupun bimbingan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini.

Boyolali, 13 Januari 2020


Penyusun.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II JURNAL
BAB III PEMBAHASAN
A. Nama Peneliti ................................................................................................... 4
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
D. Metode Penelitian ............................................................................................ 5
E. Hasil Penelitian ................................................................................................ 5
F. Korelasi Antara Isi Jurnal dan Teori ................................................................ 6
G. Korelasi Antara Isi Jurnal dan di Klinik .......................................................... 7
H. Analisis SWOT ................................................................................................ 7
I. Analisis PICO .................................................................................................. 8
J. Implikasi Keperawatan .................................................................................... 9
K. Manfaat Jurnal ................................................................................................. 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan perioperatif merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pembedahan
pasien. Istilah perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga fase
pembedahan, yaitu preoperatif phase, intraoperatif phase dan post operatif phase. Masing-
masing fase dimulai pada waktu tertentu dan berakhir pada waktu tertentu pula dengan
urutan peristiwa yang membentuk pengalaman bedah dan masing-masing mencakup
rentang perilaku dan aktivitas keperawatan yang luas yang dilakukan oleh perawat dengan
menggunakan proses keperawatan dan standar praktik keperawatan. Disamping perawat
kegiatan perioperatif ini juga memerlukan dukungan dari tim kesehatan lain yang
berkompeten dalam perawatan pasien sehingga kepuasan pasien dapat tercapai sebagai
suatu bentuk pelayanan prima (Brunner & Suddarth, 2012).
Keperawatan preoperatif merupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif.
Sedangkan tindakan keperawatan preoperatif merupakan tindakan yang dilakukan oleh
perawat dalam rangka mempersiapkan pasien untuk dilakukan tindakan pembedahan
dengan tujuan untuk menjamin keselamatan pasien intraoperatif. Persiapan fisik maupun
pemeriksaan penunjang serta persiapan mental sangat diperlukan karena kesuksesan suatu
tindakan pembedahan klien berawal dari kesuksesan persiapan yang dilakukan selama
tahap persiapan. Kesalahan yang dilakukan pada saat tindakan preoperatif apapun
bentuknya dapat berdampak pada tahaptahap selanjutnya, untuk itu diperlukan kerjasama
yang baik antara masing-masing komponen untuk kesembuhan pasien secara paripurna
(Rothrock, 2012). Kegiatan keperawatan yang dapat dilakukan sesuai peran perawat
perioperatif antara lain mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi resiko
pelaksanaan operasi, mengkaji kebutuhan fisik dan psikologis dan memfasilitasi persiapan
fisik dan psikologis selama masa pra pembedahan (Taylor, 2011).
Salah satu tindakan mandiri yang dapat dilakukan oleh perawat dalam mengatasi
masalah psikologis pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan yaitu, dengan
tindakan pengurangan kecemasan secara non farmakologi dengan cara terapi musik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di IBS RSUD Pandanarang pada
tanggal 9 Januari 2020, dari 23 pasien yang diwawancarai pada saat pre operasi
didapatkan hasil 20 orang (86,8%) mengatakan cemas karena akan dilakukan operasi,
sedangkan pada 3 orang (13,02%) mengatakan biasa saja karena operasi yang dijalani saat
ini bukan yang pertama kali.
Hasil dari jurnal yang kelompok analisis dengan judul Effect of Music Therapy in
Relieving Anxiety in Patients Undergoing Surgery efektif menurunkan kecemasan bagi

1
pasien pra operatif, sehingga kelompok tertarik untuk menerapkan di ruang IBS RSUD
Pandanarang sehingga diharapkan terapi musik yang akan diterapkan dapat menurunkan
tingkat kecemasan yang dirasakan oleh pasien pre operatif.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan penerapan jurnal dengan judul Effect of Music Therapy in Relieving
Anxiety in Patients Undergoing Surgery dapat menurunkan kecemasan yang dirasakan
oleh pasien pra operatif
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisa judul, tujuan, nama peneliti, tempat dan waktu
penelitian
b. Mahasiswa mampu menganalisa metode, populasi, sampel, dan teknik sampling
yang digunakan serta hasil penelitian
c. Mahasiswa mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan jurnal dengan analisa
SWOT dan PICO
d. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi jurnal dengan teori

e. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi isi jurnal dengan penerapan dilapangan

f. Mahasisa mampu mengetahui implikasi keperawatan

2
BAB II
JURNAL

Terlampir.

3
BAB III
PEMBAHASAN

A. Nama Peneliti
1. Dr. Kartik Syal sebagai peneliti 1
Asisten Professor, Departemen Anastesi, Indira Gandhi Medical College, Shimla,
Himichal Pradesh-171001, India. Email: kartik.syal@gmail.com.
2. Dr. Dara Singh sebagai peneliti 2
Asisten Professor, Departemen Anastesi, IGMC, Shimla, Himachal Pradesh, India.
3. Dr. Rajesh Verma sebagai peneliti 3
Asisten Professor, Departemen Anastesi, IGMC, Shimla, Himachal Pradesh, India.
4. Dr. Ramesh Kumar sebagai peneliti 4
Asisten Professor, Departemen Anastesi, IGMC, Shimla, Himachal Pradesh, India.
5. Dr. Anita Sharma sebagai peneliti 5
Asisten Professor, Departemen Anastesi, IGMC, Shimla, Himachal Pradesh, India.
Analisis:
Menurut LIPI (2014) mama penulis harus tanpa gelar akademis atau indikasi
jabatan atau kepangkatan. Pada jurnal ini peneliti mencantumkan gelar pada penulisan
nama dalam jurnal tetapi pelaksanaan penelitian ini sudah sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki peneliti. Pada jurnal juga mencantumkan peneliti 1 sebagai korespondensi dan
alamat email yang dapat dihubungi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat : Indira Ghandi Medical College, India.
2. Waktu : Maret 2016 - waktu yang tidak ditentukan (Target 100 responden)
Analisis:
Tempat penelitian sudah jelas lokasinya yaitu di Indira Ghandi Medical College
namun waktu penelitian belum menyebutkan secara jelas kapan penelitian ini selesai
hanya saja mencantumkan bahwa penelitian dimulai sejak Maret 2016 hingga tercapainya
jumlah responden yang telah ditentukan. LIPI (2014) menyebutkan bahwa lembaga
tempat penelitian harus mencantumkan nama lembaga, alamat, dan kode pos, nama
negara. Sedangkan untuk keterangan waktu mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun
penelitian.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi musik
perioperatif dalam mengubah tingkat kecemasan dan berdampak tidak langsung pada

4
hemodinamik seperti MAP, heart rate, dan kadar serum katekolamin pada pasien yang
menjalani pembedahan.
Analisis:
Tujuan pada penelitian ini sudah sesuai dengan judul jurnal yang diambil dan isi
jurnal sudah berkaitan dengan judul dan tujuan penelitian. Peneliti juga sudah
mencantumkan tujuan yang spesifik sehingga pada tujuan apabila dibaca secara sekilas
tanpa membaca isinya, pembaca dapat mengetahui sasaran dari tujuan penelitian ini
dilakukan. Peneliti hanya mencantumkan tujuan umum penelitian.

D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada jurnal yaitu eksperimen.
Analisis:
Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Dharma, 2011). Menurut Dharma (2011) jenis penelitian ini dibagi lagi
ke dalam beberapa design penelitian yaitu true eksperimen (pre-post control group,
post test only control group, dan solomon four group) dan, quasi eksperimen (pre-post
test nonequivalent control group, post test only nonequivalent control group, pre-post
test without control, dan time series). Pada penelitian tidak disebutkan secara jelas
design penelitian eksperimen yang digunakan.
2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel, Instrumen Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang akan menjalankan
pembedahan di Indira Gandhi Medical College, sampel yang digunakan berjumlah
100 responden, teknik pengambilan sampel dengan teknik wawancara dan
pengumpulan data MAP, HR, dan lab serum kaekolamin. Instrumen yang digunakan
yaitu skala analogi visual untuk kecemasan, alat pengukur MAP dan HR, serta
pemeriksaan laboratorium untuk test serum katekolamin responden.
Analisis:
Sampel penelitian adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari
populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau melakukan
pengamatan/pengukuran (Dharma, 2011). Peneliti telah menetapkan sampel
penelitiannya yaitu berjumlah 100 responden dan masing-masing 50 respoonden
dikelompokan dalam kelompok kontrol dan intervensi.

E. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat kecemasan yang
signifikan pada kelompok responden yang mendapatkan terapi musik dibandingkan

5
kelompok non terapi musik (p value < 0,001). MAP dan heart rate juga lebih rendah pada
kelompok terapi musik dibandingkan kelompok non terapi musik setelah pemberian terapi
musik. Baik kelompok terapi musik maupun non terapi musik, sama-sama mendapatkan
terapi beta blocker, sehingga mengilangkan faktor perancu. Kadar serum epinefrin secara
signifikan lebih rendah pada kelompok terapi musik, berkaitan dengan skala kecemasan,
sedangkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada serum norepinefrin pada kedua
kelompok.
Analisis:
Pada penelitian ini sudah menjelaskan hasil penelitian beserta tabel-tabel yang
dapat memudahkan pembaca memahami isi hasil penelitian. Pembahasan juga dibuat
dengan membandingkan teori dan hasil yang didapatkan dari penelitian. Dari hasil
penelitian ada pengaruh terapi musik dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
pembedahan juga sudah mencantumkan nilai signifikansi, yaitu p-value 0,001 (p<0,05)
yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.

F. Korelasi Antara Isi Jurnal dengan Teori


Musik adalah etentitas yang dapat memberikan energi positif dan perasaan yang
menyenangkan yang disebabkan oleh aktivasi akumben nukleus (bagian otak yang
mengendalikan kenikmatan dan penghargaan) (Chanda dan Levitin, 2013). Efek positif
dari musik dikenal secara luas dan terbukti secara ilmiah disebabkan oleh stimulasi
struktur otak yang dikenal mengatur fungsi otonomo, esomosional, dan kognitif (Lin, et
al, 2011).
Terapi musik adalah sebuah aktivitas terapeutik yang menggunakan musik
sebagai media untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik, dan
kesehatan emosi. Chanda dan Levatin (2013) menyebutkan unsur-unsur musik yakni
irama, nada, dan intensitasnya masuk ke kanalis auditorius telinga luar yang disalurkan ke
tulang pendengaran. Musik mampu mengaktifkan memori yang tersimpan di limbik dan
mempengaruhi sistem syaraf otonom melalui neurotransmitter yang akan mempengaruhi
hipotalamus lalu ke hifofisis. Musik yang masuk ke kelenjar hifofisis mamapu
memberikan tanggapan terhadap emosional melalui feedback negatif ke kelenjar adrenal
untuk menekan pengeluaran hormon efinefrin, norenefrin dan dopa yang disebut homon
stress. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang dan rileks.
Hasil penelitian menunjukan hal senada seperti di atas bahwa terapi musik yang
diberikan kepada pasien perioperatif mampu secara signifikan menurunkan tingkat
kecemasan pada pasien. Dalam penelitian lain oleh Paramita, et al (2016) menyebutkan
bahwa terdapat pengaruh terapi musik terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pra
pembedahan sectio caesar di RSIA Pusurategalsari, Surabaya.

6
G. Korelasi Antara Isi Jurnal dengan Realita Klinis
Hasil pengamatan kelompok di IBS RSUD Pandan Arang, terapi musik sudah
diterapkan namun terdapat perbedaan dalam penerapannya yaitu pada jurnal yang
dianalisa terapi musik dilakukan pada fase pre operasi dengan sasaran pasien yang akan
menjalani operasi, sedangkan di IBS RSUD Pandanarang waktu penerapan terapi musik
pada fase intra operasi dimana sasaran dari kegiatan tersebut menurut kelompok adalah
tenaga medis dan beberapa pasien yang sebelumnya dilakukan anestesi regional, namun
untuk pasien yang dilakukan anestesi general tidak bisa langsung mendapat manfaat dari
kegiatan tersebut.

H. Analisis SWOT
1. Strong (Kekuatan)
Jurnal terapi musik ini memiliki kekuatan yaitu kemudahan dalam
pelaksanakannya karena alat dan bahan yang digunakan mudah di dapat seperti sound
dan tidak banyak memakan biaya serta tenaga selain itu dapat dilakukan secara
mandiri oleh perawat di IBS RSUD Pandanarang karena sudah kompeten sehingga
terapi musik ini efektif untuk menurunkan kecemasan
2. Weakness (Kekurangan)
Jurnal musik ini memiliki kekurangan dalam penerapannya yaitu waktu yang
dibutuhkan untuk menghidupkan lagu tidak bisa terlalu lama,karena ketika di ruang
penerimaan pasien yang kondisinya stabil akan langsung di transfer ke ruang
tindakan.
3. Opportunities (Keuntungan)
Penerapan terapi musik untuk menurunkan kecemasan sebelum menjalani
operasi memiliki peluang besar bagi rumah sakit untuk menambah intervensi dengan
mudah tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Menurunnya tingkat kecemasan
pada pasien sebelum operasi dengan menggunakan terapi musik maka pasien akan
merasa senang dan puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dengan
begitu keuntungan bagi rumah sakit adalah pasien akan senang dan kembali lagi ke
rumah sakit tersebut untuk berobat maupun hanya chek up kesehatan. Dengan
menigkatnya kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit akan berdampak
baik bagi rumah sakit karena akan mendapat lebih banyak pasien dan akan
meningkatkan finansial rumah sakit.
4. Treat (Ancaman)
Pengurangan kecemasan pada pasien sebelum operasi atau pada fase pre
operatif dengan pemberaian terapi musik memungkinkan tidak hanya rumah sakit
Pandanarang yang menggunakan teknik ini dikarenakan dalam penerapannya sendiri
sangat mudah dan tidak memakan biaya banyak.

7
I. Analisis PICO
1. Population/Person
Sampel yang digunakan adalah 100 responden yang dibagi kedalam dua
kelompok, masing-masing 50 responden di kelompok kontrol dan intervensi.
Responden merupakan pasien perioperatif di Indira Ghandi Medical College, India
selama proses penelitian.
2. Intervention
Peneliti mengelompokan seluruh responden ke dalam dua kelompok yaitu
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok kontrol adalah kelompok yang
tidak diberikan terapi musik dan kelompok intervensi adalah kelompok yang
diberikan terapi musik selama perioperatif. Seluruh responden sama-sama diberikan
0,25 mg alprazolam pada malam hari sebelum operasi namun tidak diberikan terapi
farmakologi anxiolytic apapun pada hari operasi.
Responden kelompok intervensi diberikan terapi musik menggunakan
headphone pada saat pre operatif minimal 20 menit. Musik yang diberikan merupakan
musik pilihan responden yang mana terdapat 3 m tipe musik yang disediakan peneliti
yaitu musik spiritual, musik folk, dan musik bollywood. Pada kelompok kontrol,
responden mendapatkan perlakuan perawatan pre operatif standar tanpa terapi musik.
Data penelitian (MAP, HR, dan tingkat kecemasan) diambil saat pre-operatif
yaitu pertama saat pasien berada di ruang penerimaan pasien (T1) dan kedua saat
pasien sebelum dilakukan pembedahan di kamar bedah (T2). Sampel darah secara
acak diambil dari 10 responden pada masing-masing kelompok pada waktu kedua
pengumpulan data (T2) untuk menilai kadar katekolamin serum di laboratorium.
3. Comparation
a. Jurnal 1 : Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien
Pra Pembedahan Sectio Caesar di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Pusurategalsari, Surabaya.
Hasil : Ada perbedaan tingkat kecemasan pasien sebelum dan sesudah diberi
terapi musik dengan signifikansi 0,000 dimana 0,000 < 0,05 dengan uji
anakova.
b. Jurnal 2 : Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi
di Instalasi Bedah Pusat RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2018.
Hasil : Pengaruh terapi musik terhadap kecemasan pre operasi di Instalasi Bedah
Pusat RSUP. H. Adam Malik Medan menunjukkan p value = 0.00, dan
0.000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari pemberian
terapi musik klasik pada uji T yaitu sebelum diberikan terapi musik
didapat hasil uji t 382,5 menjadi 301,3 (81,2).

8
c. Jurnal 3 : Pengaruh Musik Klasik dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Sectio Caesarea dengan Tindakan Subarachnoid Blok (SAB) di
RSU Mitra Delima Bululawang, Malang, Jawa Timur.
Hasil : Musik klasik berpengaruh menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
yang akan menjalani operasi Sectio Caesarea (p=0,000). Musik klasik
terbukti menurunkan kecemasan pada kelompok intervensi sebanyak 26
responden (100%).
4. Outcome
Terapi musik dapat memberikan penurunan yang signifikan terhadap tingkat
kecemasan pasien yang akan menjalani pembedahan.

J. Implikasi Keperawatan
Kecemasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang paling sering
ditemui pada pasien yang akan menjalani operasi. Salah satu tindakan mandiri yang dapat
dilakukan oleh perawat untuk menurunkan kecemasan ttersebut yaitu dengan cara terapi
musik. Pemberian terapi musik merupakan salah satu teknik non farmakologi yang sudah
terbukti dapat menurunkan kecemasan yang dirasakan oleh pasien pra operatif dilihat dari
hasil penerapan jurnal Effect of Music Therapy in Relieving Anxiety in Patients
Undergoing Surgery di ruang IBS efektif menurunkan kecemasan bagi pasien pra
operatif, sehingga diharapkan penerapan jurnal ini bisa di laksanakan di IBS RSUD
Pandanarang dengan harapan dapat menurunkan kecemasan yang dirasakan oleh pasien
yang akan dilakukan tindakan.

K. Manfaat Jurnal
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa generasi penerus tenaga medis di rumah sakit
khusunya di ruang operasi, agar setelah membaca analisis jurnal ini bisa
menerapkan tentang tindakan non farmakologi yaitu pengurangan rasa cemas dan
nyeri pada pasien post operasi menggunakan terapi music.
2. Bagi Institusi Rumah Sakit
Dapat menjadi suatu pertimbangan atau solusi untuk mengurangi tingkat
kecemasan dan tingkat nyeri pada pasien post operasi.

9
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penulis menyimpulkan melalui hasil analisis jurnal berjudul “Effect of Music
Therapy in Relieving Anxiety in Patients Undergoing Surgery” dimana jurnal ini dapat
diterapkan di lingkungan klinis yaitu RSUD Pandan Arang Boyolali khususnya unit
Instalasi Bedah Sentral dalama menurunkan tingkat kecemasan pasien periooperatif
melalui terapi musik saat pre operatif.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
penggunaan terapi musik dalam menurunkan tingkat kecemasan. Selain itu,
diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam
telaah jurnal lainnya agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
dengan menggunakan evidance based yang kuat.
2. Bagi Perawat
Diharapkan bagi perawat agar lebih meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam pemrawatan perioperatif dengan menambahkan asuhan terapi
musik pada pasien saat pre operatif untuk menurunkan tingkat kecemasannya.
3. Bagi RSUD Pandan Arang Boyolali
Diharapkan institusi rumah sakit dapat mempetimbangkan terapi musik agar
dimasukan ke dalam standar perawatan perioperatif/prosedur tetap di rumah sakit
khususnya unit IBS dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien perioperatif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Baradero, Mary, et al. (2008). Keperawatan Perioperatif . Jakarta: EGC.


Basri dan Lingga. (2019). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Kecemasan Pasien Pre
Operasi di Instalasi Bedah Pusat RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2018. Jurnal
Keperawatan Priority. Vol. 2 (2). Juli 2019; 41-50.
Brunner & Suddarth, (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta EGC
Chandra dan Levatin. (2013). Neurochemistry of Music. Trends Cogn Sci. Vol. 17 (4), 2013;
179-90.
Dharma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans InfoMedika.
Gwinnutt, Carl L. (2011). Catatan Kuliah Anestesi Klinis (3rd ed) (Diana Susanto,
Penerjemah). Jakarta: EGC.
Latief, SA., Suryadi, A. Kartini., & Dachlan, M.R. (2007). Petunjuk Praktis Anestesiologi (2
ed). Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
LIPI. (2014). Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Jakarta: LIPI.
Lin, et al. (2011). Music Therapy for Patients Receiving Spine Surgery. J Clin Nurs. 2011.
Vol. 20 (7); 960-68.
Negoro. (2017). Pengaruh Musik Klasik dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Sectio Caesarea dengan Tindakan Subarachnoid Blok (SAB) di RSU Mitra Delima
Bululawang, Malang, Jawa Timur. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
Paramita, et al. (2016). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan
Pasien Pra Pembedahan Sectio Caesar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pusurategalsari,
Surabaya. Jurnal Sains Psikologi, Vol. 5 (2), Maret 2016; 6-9.
Rothrock JC, Alexander SM. (2012). Alexander’s Surgical Procedures. St Louis: Elservier
Mosby.
Sjamsuhidajat, R & Wim De Jong. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.
Taylor, et al. (2011). Fundamentals of Nursing : The Art and Science of Nusing Edition.
China. Lippincott Company

Anda mungkin juga menyukai