S
dengan masalah Hernia Nukleus Pulposus di ruangan
Tulip 3A RSUD. dr. Pirngadi Medan
DISUSUN OLEH :
I. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas HNP terjadi pada umur pertengahan, kebanyakan pada jenis kelamin
pria dan pekerjaan atau aktivitas berat (mengangkat baran berat atau mendorong
benda berat)
2. Keluahan Utama Nyeri pada punggung bawah
(P) trauma (mengangkat atau mendorong benda berat)
(Q) sifat nyeri seperti ditusuk-tusuk atau seperti disayat, mendenyut, seperti kena
api, nyeri tumpul atau kemeng yang terus-menerus. Penyebaran nyeri apakah
bersifat nyeri radikular atau nyeri acuan (referred fain). Nyeri tadi bersifat
menetap, atau hilang timbul, makin lama makin nyeri.
(R) letak atau lokasi nyeri menunjukkan nyeri dengan setepat-tepatnya sehingga
letak nyeri dapat diketahui dengan cermat.
(S) Pengaruh posisi tubuh atau atau anggota tubuh berkaitan dengan aktivitas
tubuh, posisi yang bagaimana yang dapat meredakan rasa nyeri dan memperberat
nyeri. Pengaruh pada aktivitas yang menimbulkan rasa nyeri seperti berjalan,
turun tangga, menyapu, gerakan yang mendesak. Obat-oabata yang ssedang
diminum seperti analgetik, berapa lama diminumkan.
(T) Sifanya akut, sub akut, perlahan-lahan atau bertahap, bersifat menetap, hilng
timbul, makin lama makin nyeri.
3. Riwayat Keperawatan
a. Apakah klien pernah menderita Tb tulang, osteomilitis, keganasan (mieloma
multipleks), metabolik (osteoporosis)
b. Riwayat menstruasi, adneksitis dupleks kronis, bisa menimbulkan nyeri
punggung bawah.
4. Status mental
Pada umumny aklien menolak bila langsung menanyakan tentang banyak
pikiran/pikiran sedang (ruwet). Lebih bijakasana bila kita menanyakan
kemungkinan adanya ketidakseimbangan mental secara tidak langsung (faktor-
faktor stres)
5. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Umum
Ø Keadaan umum
pemeriksaan tanda-tanda vital, dilengkapi pemeriksaan jantung, paru-paru, perut.
Inspeksi - inspeksi punggung, pantat dan tungkai dalam berbagai posisi dan
gerakan untuk evalusi neyurogenik - Kurvatura yang berlebihan, pendataran arkus
lumbal,adanya angulus, pelvis ya ng miring/asimitris, muskulatur paravertebral
atau pantat yang asimetris, postur tungkai yang abnormal. - Hambatan pada
pegerakan punggung, pelvis dan tungkai selama begerak. - Klien dapat
menegenakan pakaian secara wajar/tidak - Kemungkinan adanya atropi, faskulasi,
pembengkakan, perubahan warna kulit. palpasi dan perkusi - paplasi dan perkusi
harus dikerjakan dengan hati-hati atau halus sehingga tidak membingungkan klien
- Paplasi pada daerah yang ringan rasa nyerinya ke arah yang paling terasanyeri. -
Ketika meraba kolumnavertebralis dicari kemungkinan adanya deviasi ke lateral
atau antero-posterior - Palpasi dna perkusi perut, distensi pewrut, kandung
kencing penuh dll.
Ø Neuorologi
Pemeriksaan motorik - Kekuatan fleksi dan ekstensi tungkai atas, tungkai bawah,
kaki, ibu jari dan jari lainnya dengan menyuruh klien unutk melakukan gerak
fleksi dan ekstensi dengan menahan gerakan. Atropi otot pada maleolus atau kaput
fibula dengan membandingkan kanan-kiri. - fakulasi (kontraksi involunter yang
bersifat halus) pada otot-otot tertentu. Pemeriksan sensorik Pemeriksaan rasa raba,
rasa sakit, rasa suhu, rasa dalam dan rasa getar (vibrasi) untuk menentukan
dermatom mana yang terganggu sehingga dapat ditentuakn pula radiks mana yang
terganggu. pemeriksaan refleks - refleks lutut /patela/hammer (klien
bebraring.duduk dengan tungkai menjuntai), pada HNP lateral di L4-5 refleks
negatif. - Refleks tumit.achiles (klien dalam posisi berbaring, luutu posisi fleksi,
tumit diletakkan diatas tungkai yang satunya dan ujung kaki ditahan dalam posisi
dorsofleksi ringan, kemudian tendon achiles dipukul. Pada ahnp lateral 4-5 refleks
ini negatif. Pemeriksaan range of movement (ROM) Pemeriksaan ini dapat
dilakukan aktif atau pasif untuk memperkirakan derajat nyeri, functio laesa, atau
untuk mememriksa ada/tidaknya penyebaran nyeri.
b. Pemeriksaan penunjang
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan dari masalah
pasien yang nyata ataupun potensial dan membutuhkan tindakan keperawatan
sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi atau dikurangi. (Lismidar, 1990)
1) Nyeri berhubungan dengan penjepitan saraf pada diskus intervetebralis
2) Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis,
anestesi, nyeri, hilangnya fungsi
3) Perubahan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia
4) Perubahan eliminasi alvi (konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi,
intake cairan yang tidak adekuat
5) Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan
hemiparese/hemiplegi
6) Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan tirah baring lama
C. INTERVENSI & IMPLEMENTASI
1. Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan dampak penjepitan
saraf pada radiks intervertebralis Tujuan : Nyeri berkurang atau rasa nyaman
terpenuhi.
Kriteria : - Klien mengatakan tidak terasa nyeri. - lokasi nyeri minimal -
keparahan nyeri berskala 0 - Indikator nyeri verbal dan noverbal (tidak
menyeringai)
INTERVENSI
Identifikasi klien dalam membantu menghilangkan rasa nyerinya
Berikan informasi tentang penyebab dan cara mengatasinya Tindakan
penghilangan rasa nyeri noninvasif dan nonfarmakologis (posisi, balutan (24-
48 jam), distraksi dan relaksasi. Terapi analgetik
RASIONAL
Pengetahuan yang mendalam tentang nyeri dan kefektifan tindakan
penghilangan nyeri. Informasi mengurangi ansietas yang berhubungan dengan
sesuatu yang diperkirakan. Tindakan ini memungkinkan klien untuk
mendapatkan rasa kontrol terhadap nyeri. Terapi farmakologi diperlukan
untuk memberikan peredam nyeri.
2. Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis,
anestesi, nyeri, hilangnya fungsi,. Tujuan : Rasa cemas klien akan
berkurang/hilang. Kriteria hasil : T Klien mampu mengungkapkan
ketakutan/kekuatirannya. T Respon klien tampak tersenyum.
INTERVENSI
1. Diskusikan mengenai kemungkinan kemajuan dari fungsi gerak untuk
mempertahankan harapan klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
2. Berikan informasi mengenai klien yang juga pernah mengalami gangguan
seperti yang dialami klien danmenjalani operasi
3. Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-lat yang tersedia yang
dapat membantu klien
4. Berikan support sistem (perawat, keluarga atau teman dekat dan pendekatan
spiritual)
5. Reinforcement terhadap potensi dan sumber yang dimiliki berhubungan
dengan penyakit, perawatan dan tindakan
RASIONAL
1. Menunjukkan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi dengan efektif
tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya.
2. Harapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat mengurangi kecemasan,
justru malah menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat.
3. Memungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yang paling tepat
untuk kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan tingkat keterampilannya
sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya.
4. Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan
sangat membantu klien.
5. Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarnya yang
dapat mendukung dia untuk berkomunikasi.
I. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN
Nama :Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Kawin : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Jl. Pelita IV NO..21
Tgl .Masuk RS : 3 November 2021
No .Reg : 01.08.93.74
Ruangan : Tulip 3A
Gol. Darah :-
Tgl. Pengkajian : 9 November 2021
Tgl. Operasi :-
Diagnosa Medis : HNP(Hernia Nukleus Pulposus)
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny.H
Hubungan Dengan
Klien : Suami istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Pelita IV NO..21
3. Fungsi Motorik
Cara berjalan : Klien mengatakan sulit berdiri tegak keika nyeri
timbul.
4. Fungsi sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan : Klien dapat mengetahui area
kulit tubuhnya yang disentuh.
b. Test tajam-tumpul : Klien dapat mengidentifikasi barang tajam
dan tumpul yang disentuhkan kekulitnya.
c. Test panas dingin : Klien dapat mengidentifikasi rasa panas dan
dingin yang disentuhkan kekulitnya.
Do :
1. Terlihat pergerakan lambat saat
miring kanan dan kiri.
2. Kekuatan otot ekstremitas bawah
bernilai 4 (tahanan minimal).
D. RENCANA KEPERAWATAN
E. CATATAN PERKEMBANGAN