Anda di halaman 1dari 15

EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM AKUPRESUR UNTUK

MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DAN RENTANG GERAK


EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE

Disusun oleh :

Annisa khairani

Pipit Wulansari

Innes Etikawanti

Saidati Nata’sa Istiqomah

Dosen Pembimbing

Ani Astuti, M.Kep.Ns.Sp.Kep.M.B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

YAYASAN HARAPAN IBU JAMBI


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM AKUPRESUR UNTUK


MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT DAN RENTANG GERAK
EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE:

Disusun Oleh

Annisa Khairani 1914201001

Pipit Wulansari 1914201001

Innes Etikawanti 1914201006

Saidati Nata’sa 1914201010

Mengetahui

Dosen Pembimbing :

Ani Astuti, M.Kep.Ns.Sp.Kep.M.B

2
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dangan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah matakuliah konsep dasar
keperawatan dalam waktu yang telah ditentukan. Makalah ini di buat untuk matakuliah
keperawatan medical bedah dengan judul pleno jurnal evidence based pada system
persyarafan. Semua ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang mendukung, oleh karna itu
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis berharap makalah ini dapat dipahami dam bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun orang lain yang membacanya serta dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan kita.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
belum sempurna. Oleh sebab itu mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan penulisan
makalah di masa yang akan datang.

Jambi , November 2021

3
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................. 1

Kata Pengantar............................................................................................... 2

Daftar isi ........................................................................................................ 2

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang..................................................................................................4

Tujuan Penulisan .............................................................................................4

BAB II JURNAL ...................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN


A. Profil Penelitian ................................................................................................
B. Deskripsi Penelitian Berdasarkan Analisa Pico................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................

B. Saran ...................................................................................................................

C. Daftar Pustaka.....................................................................................................

D. Lampiran Logbook ............................................................................................

E. Lampiran Konsultasi Jurnal ...............................................................................

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke adalah suatu ganguan yang dialami pada pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh
terjadinya penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah pada otak. WHO beranggapan
bahwa stroke merupakan suatu penyakit yang ditandai seperti munculnya tanda dan gejala
klinis yang terjadi pertumbuhan secara terus-menerus akibat dari adanya gangguan pada
fungsi otak secara global yang ditandai dengan timbulnya gejala ini terjadi selama kurang
lebih 24 jam yang mampu mengakibatkan kematian. (Price, 2013 ; Oktraningsih, 2017).

Stroke termasuk penyakit yang paling banyak diderita setelah jantung dan kanker. Stroke
juga menjadi penyakit yang menyebabkan kecacatan tertinggi di dunia. Menurut American
Heart Association (AHA), porevelensi terjadinya stroke yang menyebabkan kematian di
Amerika terjadi sebanyak adalah 50 – 100 dari 100.000 penderita stroke. Data RISKESDAS
(2013), menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia terdapat 12,1 penderita setiap seribu
orang. Di kota Semarang stroke mampu menjadi salah satu penyakit penyebab kematian
tertinggi. Menurut Profil Kesehatan Kota Semarang tahun 2017 kasus kematian akibat stroke
hemoragik dikota Semarang sebesar 790 kasus dan untuk stroke non hemoragik ditemukan
2070 kasus pada tahun 2016. Angka dari kasus – kasus ini akan meningkat setiap tahunnya
( Dinata 2013). Stroke terbagi dalam dua jenis yang berbeda dilihat dari sebab
terjadinya yaitu stroke non hemoragik atau stroke iskemik dan stroke hemoragik. Penyebab
dari stroke non hemoragik yaitu adanya gumpalan darah yang terbentuk didalam pembuluh
darah ( thrombosis serebral ) sehingga aliran darah yang menuju otak menjadi tersumbat.
Arterosklerosis serebral juga menyebabkan penggumpalan darah pada arteri serebral yang
dapat menghambat aliran darah menuju pembuluh otak distal. Stroke hemoragik terjadi akibat
pecahnya pembuluh darah yang ada didalam otak..

Jadi pentalaksanaan yang dilakukan untuk Evidence Based Praction Dalam Evidence Based
Practice Dalam Akupresur Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Dan Rentang Gerak
Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke

5
B. Tujuan Penulisan
1. Memaparkan informasi terkini dengan evidence based practice diarea keperawatan
terkait dengan topic Akupresur Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Dan Rentang
Gerak Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke
2. Memberikan penjelasan tentang temuan terbaru atau inovasi didunia keperawatan
tentang Akupresur Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Dan Rentang Gerak
Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke
3. Meningkatkan critical thingking tentang Akupresur Untuk Meningkatkan Kekuatan
Otot Dan Rentang Gerak Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke bagi dunia
keperawatan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. profil penelitian
1 Judul penelitian : AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN
OTOT DAN RENTANG GERAK EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN
STROKE
2 Pengarang/outhor: Muhamad Adam1* , Elly Nurachmah1 , Agung Waluyo1
3 Keyword : acupressure, upper extremity, hemiparesis, muscle strength,
range of motion, stroke
4 Sumber : Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok
16424, Indonesia
5 Abstrak : Penurunan fungsi ekstremitas atas merupakan komplikasi
yang sering terjadi pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiplegia sebagai
akibat dari kelemahan dan keterbatasan rentang gerak sendi pada bahu. Akupresur
bermanfaat dalam memperbaiki fungsi ektremitas atas dengan melancarkan
pergerakan aliran qi (energi vital) di dalam tubuh namun belum banyak penelitian
yang mengkaji pengaruh akupresur untuk meningkatkan kekuatan otot dan
rentang gerak ekstremitas atas pada pasien pasca stroke. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap kekuatan otot dan tentang
gerak ekstremitas atas pada pasien stroke pasca rawat inap. Penelitian ini
menggunakan quasi-experimental design dengan pendekatan pre-post test design
pada 34 responden (n kontrol= n intervensi= 17). Kelompok intervensi diberi
akupresur setiap hari 10 menit selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan
adanya perbedaan yang bermakna pada kekuatan otot dan rentang gerak
ekstremitas atas antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p= 0,001 dan
p= 0,000; α= 0,05). Akupresur merupakan intervensi yang efektif untuk
meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak pada pasien pasca stroke yang
mengalami hemiparesis. Rekomendasi pada penelitian ini adalah diperlukan
adanya perawat yang menguasai akupresur dan memodifikasi standar asuhan
keperawatan dengan memasukkan terapi komplementer akupresur dalam asuhan
keperawatan pasien stroke yang mengalami kelemahan dan keterbatasan rentang
gerak ekstremitas atas.

7
6 Tanggal publikasi : 3, November 2014,

B. Deskripsi penelitian berdasarkan metode PICO

1. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh

akupresur terhadap kekuatan otot dan tentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke

pasca rawat inap.

2. Disain penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental dengan

pendekatan control groups pretest-post test design.

3. Populasi dan sampel: populasi di Indonesia perlu dilakukan penelitian kembali

dengan metode yang lebih singkat, yaitu selama tujuh hari.

Sampel melibatkan 34 pasien stroke pasca rawat inap.. Rerata usia pada kelompok

kontrol sebesar 62,53 tahun sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 63,88 tahun.

4. Problem ; Penurunan fungsi ekstremitas atas merupakan komplikasi yang sering

terjadi pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiplegia sebagai akibat dari

kelemahan dan keterbatasan rentang gerak sendi pada bahu. Akupresur bermanfaat

dalam memperbaiki fungsi ektremitas atas dengan melancarkan pergerakan aliran qi

(energi vital) di dalam tubuh namun belum banyak penelitian yang mengkaji pengaruh

akupresur untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas pada

pasien pasca stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur

terhadap kekuatan otot dan tentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke pasca rawat

inap.

8
5. Intervention: : Intervensi dilakukan dengan memberikan akupresur 10 menit pada

keenam titik akupunktur di regio scapula, sekali sehari selama tujuh hari di rumah

responden.

6. Comparator: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada

kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas antara kelompok intervensi dan

kelompok kontrol (p= 0,001 dan p= 0,000; α= 0,05).

7. Outcome/finding/hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan

yang bermakna pada kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas antara kelompok

intervensi dan kelompok kontrol (p= 0,001 dan p= 0,000; α= 0,05). Akupresur

merupakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak

pada pasien pasca stroke yang mengalami hemiparesis. Rekomendasi pada penelitian ini

adalah diperlukan adanya perawat yang menguasai akupresur dan memodifikasi standar

asuhan keperawatan dengan memasukkan terapi komplementer akupresur dalam asuhan

keperawatan pasien stroke yang mengalami kelemahan dan keterbatasan rentang gerak

ekstremitas atas.

Hasil penelitian ini telah dapat menjawab tujuan penelitian, yaitu

mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap kekuatan otot dan tentang gerak

ekstremitas atas pada pasien stroke pasca rawat inap. Penelitian ini memberikan bukti

bahwa akupresur dapat meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas.

Oleh karena itu, terapi akupresur perlu diterapkan sebagai salah satu intervensi

keperawatan terutama pada pasien stroke.

8. Kelemahan-kelemahan penelitian :

9
a.) Keterbatasan penelitian ini adalah tidak menguji adanya faktor lain yang mungkin

juga memengaruhi kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke.

Penelitian ini juga hanya mengambil sampel pasien stroke di rumah sakit ketika rawat

inap, tidak kepada pasien pada masa rehabilitasi setelah dipulangkan.

b.) Daftar pustaka yang digunakan oleh penulis atau peneliti menggunakan tahun yang

sudah lama

c.) Sampel yang digunakan tergolong sedikit

9. Manfaat hasil penelitian

Manfaat praktis: Penelitian ini memberikan bukti bahwa akupresur dapat meningkatkan

kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas. Oleh karena itu, terapi akupresur perlu

diterapkan sebagai salah satu intervensi keperawatan terutama pada pasien stroke.

Manfaat teoritis: Pembuktian efektifitas akupresur dalam penelitian ini menjadi salah

satu evidence based practice yang akan semakin memperkuat dukungan teoritis bagi

perkembangan terapi komplementer dalam ilmu keperawatan medikal bedah, sehingga

dapat dijadikan sebagai materi dalam pembelajaran keperawatan medikal bedah.

1
0
BAB ⅼV

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan adalah :

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental dengan pendekatan control


groups pretest-post test design yang melibatkan 34 pasien stroke pasca rawat inap. Rentang
gerak ekstremitas atas, diukur dengan menggunakan goniometer pada 5 gerakan dasar sendi
ekstremitas atas yaitu rotasi eksterna bahu: 90º, fleksi bahu: 180º, abduksi bahu: 180°,
ekstensi siku: 180º dan supinasi lengan: 90º. Kelompok intervensi diberi akupresur setiap hari
10 menit selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
pada kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol (p= 0,001 dan p= 0,000; α= 0,05).

2 .SARAN

a. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan
literature,institusi pendidikan, khususnya tentang faktor pencetus pasien gangguan
sistem persyrafan. Dikarenakan adanya keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian
ini sehingga hasil yang didapatkan belum mewakili teori secara keseluruhan:
b. Digunakan untuk intervensi keperawatan untuk meningkatkan proses kesembuhan pada
pasien stroke

1
1
DAFTAR PUSTAKA
Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2013.Diakses: 24 Oktober 2021, dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20 2013.pdf

Price, S.A., Wilson, L.M. 2013. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. Jakarta:
EGC.

Lampiran konsultasi Jurnal

1
2
1
3
Log book Kegiatn Penyusunan makalah Jurnal

Nama : Annisa Khairani ; 1914 201001

: Pipit wulan sari : 1914 201004

: Innes etikawanti ; 1914 201006

: Saidati natasa ; 1914 201010

Tempat : Stikes harapan ibu Jambi

Hari :1

Tanggal Kegiatan Hasil yang diperoleh Kendala TTD


29-11-2021

1
4
1
5

Anda mungkin juga menyukai