Disusun oleh:
KELOMPOK 5
ELIWATI P3.73.26.1.13.015
MUHAMMAD MUFTI FAQIHI P3.73.26.1.13.027
RIA NUR ANDRIANI P3.73.26.1.13.037
VIVI DESTASARI P3.73.26.1.13.047
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kulah Praktik
Fisioterapi Komprehensif I
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
ELIWATI P3.73.26.1.13.015
MUHAMMAD MUFTI FAQIHI P3.73.26.1.13.027
RIA NUR ANDRIANI P3.73.26.1.13.037
VIVI DESTASARI P3.73.26.1.13.047
LAPORAN KASUS
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan di hadapan penguji
LAPORAN KASUS
Laporan kasus ini telah diujikan dalam konferensi kasus pada tanggal 7 bulan
Oktober tahun 2016
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun laporan konferensi kasus yang
bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan
1. Orang tua kami, yang telah selalu memberikan dukungan moral maupun
materi
2. Ratu Karel Lina, SST. Ft., SKM., MPH selaku Ketua Program Studi D-
Cipto Mangunkusumo
Mangunkusumo.
6. Kak Gina Rizki Indria, Kak Rendi dan Kak Deni selaku fisioterapis di
Mangunkusumo.
9. dr. Dinda, dr. Hani, dr. Diah, dan dr. Ria selaku dokter residen di
Harapan kami bahwa laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada pasien hemiparesis sinistra ec stroke iskemik dengan penambahan latihan core
Kami menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang kami miliki. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca
akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan
Penulis
vi | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
DAFTAR ISI
vii | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
E. INTERVENSI FISIOTERAPI ................................................................... 44
F. EVALUASI ................................................................................................ 47
BAB IV ................................................................................................................. 67
PEMBAHASAN KASUS ..................................................................................... 67
A. Hasil Penatalaksanaan Fisioterapi .............................................................. 67
B. Keterbatasan ............................................................................................... 70
BAB V................................................................................................................... 71
PENUTUP ............................................................................................................. 71
A. Simpulan .................................................................................................... 71
B. Saran ........................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72
Lampiran 1 ......................................................................................................... xi
Lampiran 2 ....................................................................................................... xiv
Lampiran 3 ..................................................................................................... xviii
viii | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
DAFTAR GAMBAR
ix | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
otak yang terjadi secara mendadak dan disertai manifestasi klinis berupa defisit
neurologis. Stroke dapat terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor yang tidak
bisa diubah baik dari usia ataupun jenis kelamin dan faktor yang dapat diubah
seperti pola makan dan gaya hidup yang buruk atau tidak teratur serta beberapa
faktor dari resiko penyakit lain seperti hipertensi, diabetes mellitus dan lain-
maju, setelah penyakit jantung dan kanker (Ginsberg, 2005). Menurut WHO
(2012) stroke adalah penyebab kematian nomor 2 sebanyak 6.7 juta jiwa.
neurologis yang terjadi juga tergantung dari seberapa besar dan dimana tempat
pada salah satu sisi tubuh. Hal tersebut akan mengurangi kontrol otot, postur,
gerakan tubuh dan keseimbangan tubuh (Wowiling & Lolombulan n.d.). Pasien
pasca stroke yang mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, akan
mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengontrol otot trunk saat bergerak
control dan menjadi bagian yang paling dasar untuk stabilitas tubuh sehingga
tubuh dapat melakukan mobilitas yang baik (Syatibi et al. 2016). Selain trunk
control, komponen yang juga penting dalam menjaga postur tubuh agar tetap
menjadi dua, yaitu keseimbangan statis dan dinamis. Salah satu intervensi
menargetkan otot perut, postur, panggul, dan bahu yang membantu dalam
pemeliharaan postur yang baik dan benar serta memberikan pondasi untuk
semua gerakan lengan ataupun kaki (Anon n.d.). Bagi pasien stroke, core
merupakan sesuatu hal yang penting dalam dalam menjaga kondisi posturnya.
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas proses fisioterapi pada
B. Identifikasi Masalah
balance.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
dynamic sitting balance dan trunk control pada pasien stroke subakut.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
3. Bagi Pasien
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
fungsi otak fokal atau global karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh
darah di otak dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih
Menurut Brunner & Suddarth (2002) dalam (Safitri et al. 2012) stroke
darah ke bagian otak secara tiba-tiba, dan merupakan keadaan yang timbul
1. Anatomi Otak
hemisfer kanan dan kiri dan tersusun dari korteks. Korteks ditandai
depan dari sulkus sentralis dan di atas sulkus lateralis. Bagian ini
2) Lobus Temporalis
3) Lobus Parietalis
pasang saraf cranial. Secara garis besar batang otak terbagi menjadi 3
segmen, yaitu:
1) Mesensefalon
serebrum.
2) Pons
regulasi pernapasan dan rasa raba, rasa nyeri, dan rasa suhu.
3) Medulla Oblongata
d. Medulla spinalis
e. Ganglia Basal
lima struktur di kedua sisi otak, yaitu nukleus kaudatus, putamen, globus
penting dalam menghambat tonus otot di seluruh tubuh (tonus otot yang
(Irfan, 2012).
korteks serebri. Fungsi utama ganglia basalis adalah inisiasi dan fasilitasi
diinginkan yang dapat menganggu gerakan halus dan efektif (Baehr &
Frotscher, 2012).
dan luasnya. Gangguan klinis pada ganglia basalis dapat telihat dari
Otak menerima 17% curah jantung dan memakai 20% oksigen yang
10 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
darah arterial dari sepasang sistem sirkulasi utama, yang menyalurkan darah
tengah).
11 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
dalam kanalis karotikus dan melalui foramen laserum masuk ke
b. Kapsula interna
2. Arteri vertebralis
serebellum
3. Kinesiologi Trunk
Salah satu fungsi trunk atau spine column adalah untuk memberikan
a. Fleksi
12 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Terjadi pada bidang sagital. Bagian anterior vertebra merapat
b. Ekstensi
c. Lateral fleksi
d. Rotasi
ke sisi sebaliknya.
13 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
e. Shear
f. Distraction / Compression
C. Klasifikasi Stroke
a. Stroke Iskemik
14 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan
b. Stroke Hemoragik
(Irfan, 2012).
15 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Kondisi ini ham\pir sama dengan TIA, hanya saja berlangsung
(Irfan, 2012).
d. Completed Stroke
a. Sistem Karotis
amaurosis fugaks
b. Sistem Vertebrobasiler
16 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
3) Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo,
D. Epidemiologi
Menurut WHO tahun 2012 stroke adalah penyakit mematikan nomor dua
yang terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan
terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi
17 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
E. Etiologi
1. Stroke Iskemik
a. Thrombotic stroke
b. Embolic stroke
aliran darah dan berasal dari pembuluh darah mana saja. Emboli
c. Hipoperfusi stroke
18 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Berkurangnya tekanan darah sistemik disebabkan oleh
2. Stroke Hemoragik
19 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
b. Pelebaran pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan
dikategorikan menjadi tiga, yaitu bisa dikendalikan, potensial bisa dikendalikan dan
Tabel 2.1
Faktor risiko stroke
Infark jantung
Merokok
Transient Ischemic
Attack (TIA)
20 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Stenosis karotis
asimtomatik
F. Patofisiologi
Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi fokal pembuluh darah otak yang
mengalami oklusi. (Hacke et al. 2003) Tanda dan gejala fokal atau global yang
muncul pada stroke disebabkan oleh penurunan aliran darah otak. Oklusi dapat
sampai anoksia pada salah satu daerah percabangan pembuluh darah di otak.
(Setyopranoto 2003)
1. Trombus
penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena trombus yang makin lama
aliran darah yang terjadi pada proses oklusi satu atau lebih pembuluh darah
lokal.
21 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
intermitten sedangkan trombosis vena dapat menyebabkan emboli paru.
Stroke trombotik dapat dibagi menjadi stroke pada pembuluh darah besar
paling sering adalah titik percabangan arteri serebral utamanya pada daerah
tidak ada aliran darah lebih dari 30 detik gambaran EEG akan mendatar, bila
lebih dari 2 menit aktivitas jaringan otak berhenti, bila lebih dari 5 menit
maka kerusakan jaringan otak dimulai, dan bila lebih dari 9 menit manusia
2. Embolus
Infark iskemik dapat diakibatkan oleh emboli yang timbul dari lesi
gumpalan kecil dapat terlepas dari trombus yang lebih besar dan dibawa ke
tempat-tempat lain dalam aliran darah. Bila embolus mencapai arteri yang
terlalu sempit untuk dilewati dan menjadi tersumbat, aliran darah fragmen
22 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Stroke infark terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Aliran darah
yang mengalir ke otak normalnya adalah 58 mL/100 gram otak/menit. Jika turun
meskipun struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel. Jika
aliran darah ke otak turun sampai <10 mL/100 gram otak/menit, akan terjadi
G. Manifestasi Klinis
Manifestasi stroke yang biasanya tergantung pada besarnya area lesi adalah:
1. Hemiparese/ hemiplegia
2. Hemiparestesia
4. Hemianopsia
5. Disartria
1. Area Cerebrum
23 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
c. Refleks patologis positif pada sisi yang lumpuh
2. Area Cerebelum
gerakan
statis dan dinamis tubuh ketika ditempatkan pada berbagai posisi (Sahabuddin
sendi, jaringan lunak) yang diatur oleh otak untuk merespon perubahan internal
dan eksternal tubuh. Bagian otak yang mengatur keseimbangan meliputi, basal
a. Visual
berkembang sesuai umur, mata akan membantu agar tetap focus pada
24 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
titik utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan sebagai
keseimbangan tubuh.
b. Sistem vestibular
c. Somatosensoris
25 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
proprioseptif menuju serebellum, tetapi ada pula yang menuju ke
pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon
3. Kekuatan otot
4. Sistem adaptasi
fungsional.
26 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
5. Lingkup gerak sendi
I. Trunk control
(Pappalardo et al. 2014) Trunk control merupakan komponen yang paling krusial
dalam aktivitas. (Hsieh et al. 2002) Kompensasi gerakan pada trunk sering
Beberapa studi menjelaskan bahwa trunk control ada tahap awal dapat
memprediksi hasil aktivitas pada tahap akhir pasien pasca stroke. Trunk control
juga dinilai sebagai prediktor dari lamanya fungsional, kecepatan dalam gaya
penanganan pada trunk control pada tahap awal pasca stroke harus diperhatikan
dan sangat disarankan. Hilangnya trunk control pada pasien stroke merupakan
gangguan dari masalah defisit jalur descenden yang mempersarafi otot trunk.
Faktor utama dalam kontrol postural adalah variasi ambang refleks regang
neuron motorik dan secara tidak langsung oleh perubahan lepas muatan oleh
27 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
neuron eferen gamma ke otot. Penyesuaian postur dan gerakan volunter terjadi
dengan adanya serangkaian refleks postur yang mencakup refleks statis dan
tingkat dalam susunan saraf pusat, dari medula spinalis sampai ke korteks
serebrum dan sebagian besar dipengaruhi oleh jalur motorik. (Irfan, 2012)
J. Teknologi Fisioterapi
mengontrol posisi dan gerakan pada bagian pusat tubuh. Target tama pada
latihan ini adalah otot yang letaknya lebih dalam (deepmuscle) pada
abdomen, yang terkoneksi dengan spine, pelvic, dan shoulder. Core stability
merupakan hal penting dalam postural set. Selain itu, core stability juga
thorax and pelvvic stability/mobility, dan ankle and hip strategies. (Irfan,
2012)
2. Konsep Bobath
pemeriksaan dan tindakan secra individual yang diarahkan pada tonus otot,
gerak dan fungsi akibat esi pada susunan saraf pusat. (Raine et al. 2009)
28 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
K. Penatalaksanaan Fisioterapi
1. Asesmen Pasien
2. Penegakkan Diagnosa
3. Perencanaan Fisioterapi
29 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
indikasi-kontra indikasi, setidaknya mengandung tujuan, rencana
4. Intervensi
5. Evaluasi
30 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
L. Kerangka Pikir Studi Kasus
31 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
BAB III
STATUS KLINIS
A. IDENTITAS KLIEN
1. No. MR : 4156537
2. Nama : Tn. E
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan : Kontraktor
8. Hobi :-
B. ASESMEN/PEMERIKSAAN
1. Anamnesis
32 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Empat hari SMRS (25-08-2016), sehabis pulang kerja os mengeluh sakit
rendah, namun tiba-tiba sisi tubuh sebelah kiri lemah dan bibir
e. Riwayat Sosial :
f. Kemampuan Sebelumnya :
g. Goal/Harapan Klien :
2. Pemeriksaan Umum
d. Pernafasan : 20x/menit
e. Kesadaran : baik
3. Pemeriksaan Fisioterapi
a. Observasi
Keterangan:
33 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
: Nyeri
: Hipertonus
: Hipotonus
: Kelemahan
: Spastik
34 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
b. Kemampuan sensorik : Baik
TIS : 8
d. Koordinasi :
Indeks barthel : 30
otot tersebut terjadi karena tirah baring yang lama. Ketika os duduk,
postur tampak tidak sesuai dengan aligment. Dapat dilihat dari posisi
Postural Pattern
1. Posisi supine
35 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Head dan neck : normal
Shoulder :
o Dextra : normal
o Sinistra : depresi
Elbow :
o Dextra : normal
o Sinistra : flexi
o Dextra : normal
Trunk : normal
Hip :
Knee :
Ankle :
36 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Shoulder : protraksi
Elbow :
o Dextra : ekstensi
o Sinistra : flexi
o Dextra : normal
Trunk : flexi
Hip : flexi
Knee :
Ankle :
secara cepat dan tidak terkontrol, begitupun ketika turun. Os juga tidak
37 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
g. Deformitas/ kecacatan : Tidak ada
tools)
1. Makan :0
2. Mandi :0
3. Kebersihan diri :0
4. Berpakaian :0
5. Defekasi : 10
6. Miksi : 10
7. Penggunaan toilet : 0
8. Transfer :5
9. Mobilitas :5
38 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
3. (item 1) : os kompensasi : 0
6. (item 4) : os kompensasi : 0
kembali : 0
kembali :0
c. Koordinasi
2. (item 1) : asimetris 0
4. (item 3) : asimetris 0
1. Derajat kesadaran : 0
2. Menjawab pertanyaan : 0
3. Mengikuti perintah : 0
5. Lapang pandang : 0
6. Paresis wajah : 0
39 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
7. Motorik lengan kanan : 0
12. Sensorik : 0
13. Disartria : 0
14. Neglect : 0
5) MMT :
Dextra Sinistra
Ekstensi shoulder 4 3
Ekstensi elbow 4 3
Ekstensi wrist 4 3
Ekstensi finger 4 3
Ekstensi hip 4 3
40 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Knee Fleksi knee 4 3
Ekstensi knee 4 3
Plantar fleksi 4 3
6) PFGD Aktif
Shoulder Fleksi - - - +
shoulder
Ekstensi - - - -
shoulder
Elbow Fleksi - - - -
elbow
Ekstensi - - - -
elbow
Wrist Fleksi - - - -
wrist
Ekstensi - - - -
wrist
Finger Fleksi - - - +
finger
41 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Ekstensi - - - +
finger
Hip Fleksi + - - +
hip
Ekstensi - - - -
hip
Knee Fleksi - - - +
knee
Ekstensi - - - -
knee
Ankle Dorso - - - -
Plantar - - - -
4. Pemeriksaan Penunjang :
C. DIAGNOSA FISIOTERAPI
1. Problematik Fisioterapi
Gangguan keseimbangan
42 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Spasme pada otot piriformis
b. Activity Limitation :
c. Participation Restriction:
bagian kiri akibat lesi pada basal ganglia kanan yang menyebabkan os
memakai baju sendiri, dan tidak dapat duduk lebih dari 2 menit sehingga
D. PERENCANAAN FISIOTERAPI
43 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Meningkatkan keseimbangan duduk statis dan dinamis
E. INTERVENSI FISIOTERAPI
berulang
secara berulang
44 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
T : 15 menit
R : 8 hold x 8 repetisi
Uraian intervensi :
1. Lakukan mobilisasi pada area phalang dan metacarpal, lalu beri gerakan
fleksi dan ekstensi pada jari-jari di setiap bagiannya. Setelah itu, lakukan
untuk ikut melakukannya dan berusaha agar siku tidak terdorong keluar.
5 menit
menggerakkan panggul.
7. Fasilitasi bertahap :
45 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Os diminta untuk memiringkan badannya, lalu di tekuk kedua
berdiri.
sebelahnya
c) Reverse crunch : os dalam posisi supine, lalu flexi hip, flexi knee 900,
46 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
2. Edukasi/ Home Programe
a. Positioning
b. Latihan menggenggam
F. EVALUASI
O :
HR : 88 kali/ menit
BP : 110/90 mmHg
HR : 88 kali/ menit
BP : 110/90 mmHg
47 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
VAS :5
MMT :
Dextra sinistra
Ekstensi shoulder 4 3
Ekstensi elbow 4 3
Ekstensi wrist 4 3
Ekstensi finger 4 3
Ekstensi hip 4 3
Ekstensi knee 4 3
Ankle Dorso 4 3
Plantar 4 3
PFGD Aktif
48 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Shoulder Fleksi - - - +
shoulder
Ekstensi - - - -
shoulder
Elbow Fleksi - - - -
elbow
Ekstensi - - - -
elbow
Wrist Fleksi - - - -
wrist
Ekstensi - - - -
wrist
Finger Fleksi - - - +
finger
Ekstensi - - - +
finger
Ekstensi - - - -
hip
Knee Fleksi - - - +
knee
Ekstensi - - - -
knee
49 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Ankle Dorso - - - -
Plantar - - - -
tubuh, masih ada spasme pada otot piriformis, belum dapat menggenggam
P :
50 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Tanggal : 28 September 2016
O :
HR : 82 kali/ menit
BP : 110/80 mmHg
HR : 88 kali/ menit
BP : 110/80 mmHg
VAS : 4,7
51 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
MMT :
Dextra sinistra
Ekstensi shoulder 4 3
Ekstensi elbow 4 3
Ekstensi wrist 4 3
Ekstensi finger 4 3
Ekstensi hip 4 3
Ekstensi knee 4 3
Ankle Dorso 4 3
Plantar 4 3
PFGD Aktif
52 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Shoulder Fleksi - - - +
shoulder
Ekstensi - - - -
shoulder
Elbow Fleksi - - - -
elbow
Ekstensi - - - -
elbow
Wrist Fleksi - - - -
wrist
Ekstensi - - - -
wrist
Finger Fleksi - - - +
finger
Ekstensi - - - +
finger
Ekstensi - - - -
hip
Knee Fleksi - - - +
knee
Ekstensi - - - -
knee
53 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Ankle Dorso - - - -
Plantar - - - -
tubuh, masih ada spasme pada otot piriformis, belum dapat menggenggam
P :
54 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Tanggal : 29 September 2016
O :
HR : 85 kali/ menit
BP : 100/80 mmHg
HR : 89 kali/ menit
BP : 100/80 mmHg
1. Makan :0
2. Mandi :0
3. Kebersihan diri :0
4. Berpakaian :5
5. Defekasi : 10
6. Miksi : 10
7. Penggunaan toilet :0
55 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
8. Transfer :5
9. Mobilitas :5
1. Os duduk, tangan yang sakit menyilang ke dada lalu siku menyentuh bed
3. (item 1) : os kompensasi : 0
4. Os menyentuh bed dengan tangan yang sehat menyilang ke dada lalu siku
6. (item 4) : os kompensasi : 0
56 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
c. Koordinasi
2. (item 1) : asimetris 1
4. (item 3) : asimetris 1
1. Derajat kesadaran :0
2. Menjawab pertanyaan :0
3. Mengikuti perintah :0
5. Lapang pandang :0
6. Paresis wajah :0
12. Sensorik :0
13. Disartria :0
14. Neglect :0
VAS : 3,9
57 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
MMT :
Dextra Sinistra
Shoulder Fleksi 4 3
shoulder
Ekstensi 4 3
shoulder
Ekstensi elbow 4 3
Ekstensi wrist 4 4
Ekstensi finger 4 4
Ekstensi hip 4 3
Ekstensi knee 4 3
Ankle Dorso 4 3
Plantar 4 3
58 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
PFGD Aktif
Shoulder Fleksi - - - +
shoulder
Ekstensi - - - -
shoulder
Elbow Fleksi - - - -
elbow
Ekstensi - - - -
elbow
Wrist Fleksi - - - -
wrist
Ekstensi - - - -
wrist
Finger Fleksi - - - -
finger
Ekstensi - - - -
finger
Ekstensi - - - -
hip
59 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Knee Fleksi - - - +
knee
Ekstensi - - - -
knee
Ankle Dorso - - - -
Plantar - - - -
P :
60 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Tanggal : 30 September 2016
O :
HR : 86 kali/ menit
BP : 100/80 mmHg
HR : 90 kali/ menit
BP : 110/80 mmHg
1. Makan :0
2. Mandi :0
3. Kebersihan diri :0
4. Berpakaian :5
5. Defekasi : 10
6. Miksi : 10
7. Penggunaan toilet :0
61 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
8. Transfer :5
9. Mobilitas :5
3. (item 1) : os kompensasi : 0
6. (item 4) : os kompensasi : 0
62 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
c. Koordinasi
2. (item 1) : asimetris 1
4. (item 3) : asimetris 1
1. Derajat kesadaran :0
2. Menjawab pertanyaan :0
3. Mengikuti perintah :0
5. Lapang pandang : 0
6. Paresis wajah :0
12. Sensorik :0
13. Disartria :0
14. Neglect :0
VAS :2
63 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
MMT :
Dextra Sinistra
Ekstensi shoulder 4 3
Ekstensi elbow 4 3
Ekstensi wrist 4 4
Ekstensi finger 4 4
Ekstensi hip 4 3
Ekstensi knee 4 3
Ankle Dorso 4 3
Plantar 4 3
64 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
PFGD Aktif
Shoulder Fleksi - - - +
shoulder
Ekstensi - - - -
shoulder
Elbow Fleksi - - - -
elbow
Ekstensi - - - -
elbow
Wrist Fleksi - - - -
wrist
Ekstensi - - - -
wrist
Finger Fleksi - - - -
finger
Ekstensi - - - -
finger
Ekstensi - - - -
hip
65 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Knee Fleksi - - - +
knee
Ekstensi - - - -
knee
Ankle Dorso - - - -
Plantar - - - -
P :
66 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
berinisal Tn. E (32) mengalami stroke iskemik sekitar satu bulan yang lalu.
Terjadi sumbatan pada basal ganglia kanan dan berakibat pada kelemahan sisi
tubuh bagian kiri. Pasien dalam keadaan composmentis dengan vital sign stabil
Health Stroke Scale (NIHSS), Trunk Impairment Scale (TIS), dan Barthel Index.
Hasil pemeriksaan di hari pertama didapatkan MMT lengan dan tungkai kanan
pemeriksaan TIS bernilai 8 dari hasil maksimal 23. Kami berencana memberi
Intervensi ini kami dapatkan dalam sebuah jurnal penelitian berjudul “The effect
67 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Core stability secara definisi adalah kemampuan untuk mengontrol posisi
dan gerakan batang badan melalui panggul dan kaki untuk memungkinkan
produksi optimal, transfer dan control kekuatan dan gerakan ke segmen terminal
Daerah core adalah letak atau tempat dari pusat perkenaan gaya gravitasi dan
tempat dari awal semua gerakan. Pada daerah ini terdapat 29 otot yang terkait
agonis dan antagonis, yang mana akan meningkatkan hubungan dari kedua
Core muscle merupakan "inti" atau bagian pusat untuk semua kekuatan
daripada otot-otot inti batang badan berasal dari regio batang badan dan
68 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
b. Fungsi dinamik core muscle
otot-otot dan sendi melawan posisi statis Fungsi dinamis core muscle
Pasien
Alat ukur
Awal Akhir
MMT 3 4
NIHSS 2 1
Barthel Index 30 35
TIS 8 11
gerakan berkurang
69 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
B. Keterbatasan
Pasien yang kami berikan intrvensi walaupun dengan diagnosa yang sama
permasalahn yang berbeda dengan acuan jurnal yang kami ambil, sehingga tidak
semua pengukuran dalam jurnal dapat kami terapkan dalam intervensi ini.
70 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
memilih latihan core mana yang paling sesuai dengan kondisi pasien.
71 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, E.E.R., 2009. Prevalensi Stroke Iskemik Pada Pasien Rawat Inap Di
Rsup Fatmawati Jakarta Selatan Pada Tahun 2008. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Available at:
http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/Eka Evia Rahmawati Agustina.pdf.
Baehr, M. & Frotscher, M., 2012. Diagnosis Topik Neurologi DUUS: Anatomi,
Fisiologi, Tanda, Gejala, Ed 4. Jakarta: EGC.
Buss, D.M. et al., 2015. Obstacle Crossing During Gait in Children With
Cerebral Palsy: Cross-Sectional Study With Kinematic Analysis of Dynamic
Balance and Trunk Control,
Cabanas-Valdes, R., Bagur-Calafat, C., Girabent-Farres, M., Caballero-Gomez, F.
M., Hernandez-Valino, M., & Urrutia Cuchi, G. (2015). The effect of
additional core stability exercises on improving dynamic sitting balance and
trunk control for subacute stroke patients: A randomized controlled trial.
Clinical Rehabilitation, (August 2016), 1–10.
http://doi.org/10.1177/0269215515609414
72 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Hacke, W. et al., 2003. European Stroke Initiative Recommendations for Stroke
Management – Update 2003. Department of Neurology, University of
Heidelberg, Germany, (16), pp.311–337.
Hsieh, C. et al., 2002. Trunk Control as an Early Predictor of Comprehensive
Activities of Daily Living Function in Stroke Patients. American Heart
Association, Inc, pp.2626–2631.
Irfan, M. 2012. Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Israr, Y.A., 2008. Stroke. Faculty of Medicine, Universitas of Riau.
Maas, M.B. & Safdieh, J.E., 2009. Manual Ischemic Stroke : Pathophysiology and
Principles of Localization Contributors : Neurology Board Review Manual
Ischemic Stroke : Pathophysiology and Principles of Localization. In P.
Alireza A tri, MD, ed. Neurology Board Revew Manual. Turner White
Communications Inc., pp. 2–16.
Mclean, C. (2006). CORE STABILITY : ANATOMICAL , BIOMECHANICAL
AND PHYSIOLOGICAL EVIDENCE, 1–28.
Rumantir, CU, 1986. Pola Penderita Stroke di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung Periode 1984-1985. Laporan Penelitian Pengalaman Belajar
Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Penyakit Saraf, s.l.: Dokter Spesialis
Bidang Ilmu Penyakit Saraf.
73 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Safitri, F.Nu., Agustina, H.R. & Amrullah, A.A., 2012. Resiko Stroke Berulang
dan Hubungannya dengan Pengetahuan dan Sikap Keluarga. Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Padjadjaran, pp.1–13.
Sahabuddin, H., 2016. Hubungan Antara Flat Foot dengan Keseimbangan
Dinamis pada Murid TK Sulawesi Kota Makassar. Skripsi Fisioterapi
Univeritas Hasanuddin.
Setyopranoto, I., 2003. Stroke : Gejala dan Penatalaksanaan. Continuing Medical
Education, 38(4), pp.247–249.
Setyopranoto, I., 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. Continuing Medical
Education, 38(4), pp.247–249.
Syatibi, M., Kurniawan, H., & Untari, R. (2016). Pengaruh Trunk Control
Activity Terhadap Tingkat Kemandirian Aktivitas Kehidupan Sehari-hari
(Activity of Daily Living) Pasien Pasca Stroke. Keterapian Fisik, 1(1), 1–
74.
Truelsen, T., Begg, S. & Mathers, C., 2000. The Global Burden of
Cerebrovascular Disease.
Verheyden, G., Nieuwboer, A., Mertin, J., Preger, R., Kiekens, C., & Weerdt, W.
De. (2004). Clinical Rehabilitation The Trunk Impairment Scale : a new tool
to measure. http://doi.org/10.1191/0269215504cr733oa
Watson, M.A. et al., 2008. The Human Balance System; A Complex Coordination
pp.1–5.
Woodruff, T.M. et al., 2011. Pathophysiology, treatment, and animal and cellular
74 | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Lampiran 1
xi | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
3: Tidak dapat melawan gravitasi
4: Tidak ada gerakan
Motorik lengan 0: Tidak ada simpangan jika pasien
kiri (angkat 90°, diminta mengangkat kedua lengan 10
tahan 10 detik) detik
1: Lengan menyimpang ke bawah
ebelum 10 detik
6
2: Lengan terjatuh ke
kasur/badan/tidak dapat diluruskan
penuh
3: Tidak dapat melawan gravitasi
4: Tidak ada gerakan
Motorik tungkai 0: Tidak ada simpangan jika pasien
kanan (angkat diminta mengangkat kedua tungkai 5
30o, tahan 5 detik) detik
1: Tungkai menyimpang ke bawah
7 sebelum 5 detik
2: Tungkai terjatuh ke Kasur/tidak
dapat diluruskan penuh
3: Tidak dapat melawan gravitasi
4: Tidak ada gerakan
Motorik tungkai 0: Tidak ada simpangan jika pasien
o
kiri (angkat 30 , diminta mengangkat kedua tungkai 5
tahan 5 detik) detik
1: Tungkai menyimpang ke bawah
8 sebelum 5 detik
2: Tungkai terjatuh ke Kasur/tidak
dapat diluruskan penuh
3: Tidak dapat melawan gravitasi
4: Tidak ada gerakan
Ataksia anggota 0: Tidak ada
9 badan 1: Pada satu ekstremitas
2: Pada dua atau lebih ekstremitas
Sensorik (pin 0: Normal
10 prick test) 1: Defisit parsial
2: Defisit berat
Bahasa 0: Tidak ada afasia
1: Afasia ringan-sedang
11 2: Afasia berat
3: Tidak dapat diperiksa
(mutism)/afasia global
Disartria 0: Artikulasi normal
12 1: Disartria ringan sedang
2: Disartria berat
Neglect/tidak ada 0: Tidak ada
13
atensi 1: Parsial
xii | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
2: Total
TOTAL SKOR
Interpretasi :
xiii | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Lampiran 2
The starting position for each item is the same. The patient is sitting on the edge of
a bed or treatment table without back and arm support. The thighs make full contact
with the bed or table, the feet are hip width apart and placed flat on the floor. The
knee angle is 900. The arms rest on the legs. If hypertonia is present the positio n of
the hemiplegic arm is taken as the startin g position. The head and trunk are in a
midline position.
If the patient scores 0 on the first item, the total score for the TIS is 0.
Each item of the test can be performed three times. The highest score counts. No
practice session is allowed.
The patient can be corrected between the attempts.
The tests are verbally explained to the patient and can be demonstrated if needed.
Item
Static sitting balance
1 Starting position Patient falls or cannot maintain starting E0
position for 10 seconds without arm
support E2
Patient can maintain starting position for
10 seconds
If score5 0, then TIS total score5 0
2 Starting position Patient falls or cannot maintain sitting E0
Therapist crosses the position for 10 seconds without arm
unaffected leg over the support E2
hemiplegic leg Patient can maintain sitting position for 10
seconds
3 Starting position Patient falls E0
Patient cro sses the Patient cannot cross the legs without arm E1
unaffected leg over the support on bed or table
hemiplegic leg Patient crosses the legs but displaces the E2
trunk more than 10 cm backwards or
assists cro ssing with the hand E3
Patient crosses the legs without trunk
displacement or assistance
Total static sitting balance /7
Dynamic sitting balance
xiv | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
1 Starting position Patient falls, needs support from an upper E0
extremity or the elbow does not touch the
Patient is instructed to bed or table E1
touch the bed or table with Patient moves actively without help, elbow
the hemiplegic elbow (by touches bed or table
shortening the hemiplegic If score5/0, then items 2 and 3 score 0
side and lengthening the
unaffected side) and
return to the starting
position
xv | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
7 Starting position Patient demonstrates no or opposite E0
shortening/lengthening
Patient is instructed to lift Patient demonstrates appropriate E1
pelvis from bed or table at shortening/lengthening
the hemiplegic side (by If score5/0, then item 8 scores 0
shortening the hemiplegic
side and lengthening the
unaffected side) and
return to the starting
position
8 Repeat item 7 Patient compensates. Possible E0
compensations are: (1) use of upper
extremity, (2) pushing off with the
ipsilateral foot (heel loses contact with the E1
floor)
Patient moves without compensation
9 Starting position Patient demonstrates no or opposite E0
shortening/lengthening
Patient is instructed to lift Patient demonstrates appropriate E1
pelvis from bed or table at shortening/lengthening
the unaffected side (by If score5/0, then item 10 scores 0
shortening the unaffected
side and lengthening the
hemiplegic side) and retu
rn to the starting position
10 Repeat item 9 Patient compensates. Possible E0
compensations are: (1) use of upper
extremities, (2) pushing off with the
ipsilateral foot (heel loses contact with the E1
floor)
Patient moves without compensation
Total dynamic sitting balance /10
Co-ordination
1 Starting position Hemiplegic side is not moved three times E0
Patient is instructed to Rotation is asymmetrical E1
rotate upper trunk 6 times Rotation is symmetrical E2
(every shoulder should be If score5/0, then item 2 scores 0
moved forward 3 times),
first side that moves must
be hemiplegic side, head
should be fixated in
starting position
2 Repeat item 1 within 6 Rotation is asymmetrical E0
seconds Rotation is symmetrical E1
3 Starting position Hemiplegic side is not moved three times
Rotation is asymmetrical
xvi | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Patient is instructed to Rotation is symmetrical
rotate lower trunk 6 times If score5/0, then item 4 scores 0
(every knee should be
moved forward 3 times),
first side that moves must
be hemiplegic side, upper
trunk should be fixated in
starting position
4 Repeat item 3 within 6 Rotation is asymmetrical E0
seconds Rotation is symmetrical E1
Total co-ordination /6
Total Trunk Impairment Scale /23
xvii | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I
Lampiran 3
Barthel Indeks
xviii | P o l t e k k e s K e m e n k e s J a k a r t a I I I