KTI
Oleh :
Nigeffe Pasalaila
P1337420215119
2018
PROPOSAL LAPORAN KASUS
KTI
Oleh :
Nigeffe Pasalaila
P1337420215119
2018
ii
PRAKATA
1 Purwokerto Timur untuk memenuhi tugas akhir pembuatan Karya Tulis Ilmiah
Kesehatan Semarang.
dukungan serta semangat kepada penulis. Untuk itu dlam kesempatan ini
3. Ibu Walin S.ST, M.Kes selaku Ketua Program Studi Keperawatan Purwokerto
serta selaku dosen pembimbing dan penguji dalam penyusunan laporan kasus
laporan kasus.
Akademik
vi
6. Ibu Aris Fitriyani S.Kep, Ns, MM selaku Dosen Penguji
7. Kedua orang tua, Bapak dan Ibu yang senantiasa mendampingi dan
memberikan dukungan moril maupun spiritual. Dengan segala jerih payah dan
kasih sayang yang tidak terbalaskan oleh apapun. Terimakasih bapak dan ibu
atas doanya.
8. Adik tercinta Salsa Alifia Citra, Ruly Septya Ningrum dan Risky Supratiwi
9. Khittoh, Hani, Sisca, Umi, Nuri, Sinta, Mafaza, Siti dan Renanda, selaku
11. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih terdapat
kritik dan saran guna memperbaiki laporan kasus ini sehingga dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA ........................................................................................................ vi
D. Tujuan...................................................................................................... 6
E. Manfaat .................................................................................................... 6
1. Definisi ............................................................................................. 8
2. Klasifikasi ......................................................................................... 9
3. Etiologi ............................................................................................ 10
viii
6. Pathway ........................................................................................... 14
9. Komplikasi ..................................................................................... 15
1. Definisi ........................................................................................... 30
2. Karakteristik. ................................................................................... 31
ix
E. Konsep Asuhan Keperawatan................................................................37
1. Pengkajian ......................................................................................37
3. Perencanaan ....................................................................................38
4. Implementasi ..................................................................................40
5. Evaluasi ..........................................................................................40
C. Partisipan ................................................................................................ 3
A. Hasil....................................................................................................... 47
B. Pembahasan ........................................................................................... 79
A. Kesimpulan ............................................................................................ 89
B. Saran ...................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.3 Jumlah energi dan protein yang dianjurkan bagi anak umur 7-12
tahun ............................................................................................................ 32
2.4 Kriteria hasil dan skala dalam perencanaan berat badan berlebih pada
2.5 Kriteria hasil dan skala dalam perencanaan berat badan berlebih pada
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
2. Asuhan Keperawatan A. S
6. Informed Consent
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehingga akan membuat seseorang menjadi malas tidak terkecuali pada anak-
anak. Hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat kesehatan anak tersebut. Salah
Kegemukan dan obesitas terjadi akibat asupan energi lebih tinggi dari pada
makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang
rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style (Ayu,
2015).
dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologi spesifik
energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi
kesehatan. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus (positive energy balance)
dalam jangka waktu cukup lama, maka dampaknya adalah terjadinya obesitas.
Berat Badan Berlebih merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT) anak yang
1
2
berada di atas persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis
kelaminnya. Berat Badan Berlebih pada masa anak dapat meningkatkan kejadian
diabetes mellitus (DM) tipe 2. Selain itu, juga berisiko untuk menjadi obesitas
dan lain-lain. Selain itu, Berat Badan Berlebih pada anak usia 6-7 tahun juga
menjadi menurun dan cenderung malas akibat kelebihan berat badan (Ratu,
2011).
Faktor faktor penyebab Berat Badan Berlebih pada anak antara lain:
asupan makanan berlebih yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan,
minuman soft drink, makanan jajanan seperti makanan cepat saji (burger, pizza,
hot dog) dan makanan siap saji lainnya yang tersedia di gerai makanan.
Akibatnya, anak akan mengalami kelebihan berat badan saat berusia 4-5 tahun.
kurang sehat dengan kandungan kalori tinggi tanpa disertai konsumsi sayur dan
buah yang cukup sebagai sumber serat. Anak yang berusia 5-7 tahun merupakan
sampel didapatkan prevalensi anak yang Berat Badan Berlebih sebesar 24% dan
United States didapatkan prevalensi sejak tahun 1980 hingga sekarang untuk usia
2-5 tahun meningkat dua kali lipat dari 5% hingga 12,4% dan untuk anak usia 6-
11 tahun meningkat lebih dari tiga kali lipat dari 5% hingga 17,6%. Menurut
3
Berat Badan Berlebih pada anak dan remaja sejajar dengan orang dewasa.
Prevalensi yang cenderung meningkat baik pada anak maupun orang dewasa
sudah merupakan peringatan bagi pemerintah dan masyarakat bahwa berat badan
tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk
(obesitas) 8,0 persen dan prevalensi gemuk pada remaja umur (13-15 tahun)
sebesar 10.8 persen, terdiri dari 8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk
(obesitas). Prevalensi gemuk dan sangat gemuk (obesitas) di Sulawesi Utara pada
(usia > 15 th) yang dilaporkan tercatat 18.734.668 orang, dari jumlah tersebut
10,38 persen, terdiri dari laki-laki 616.867 orang atau 7,55 persen dan perempuan
1.321.761 orang atau 12,51 persen. Dari hasil pengukuran berat badan berlebih
diperoleh persentase sebesar 28,97 persen dengan rincian pada laki-laki sebesar
24,04 persen dan perempuan sebesar 31,28 persen. Terdapat dua kabupaten/kota
yang tidak melaporkan hasil pengukuran berat badan berlebih yaitu Sragen,
adalah Kota Salatiga yaitu 71,18 persen, diikuti Magelang 65,02 persen, dan
berlebih terendah adala Pati yaitu 4,47 persen, diikuti Banjarnegara 6,65 persen,
Salah satu Kabupaten di Jawa Tengah dengan prevalensi masalah gizi pada
anak sekolah yang tinggi adalah Kabupaten Banyumas. Data penilaian status gizi
Umiyarni, 2016).
Berat Badan Berlebih terjadi sebagai hasil kronis dari kelebihan asupan
energi yang berasal dari makanan dan minuman sedangkan keluaran energi
kurang akibat gaya hidup yang kurang aktivitas. Kurang aktivitas fisik
tubuh, perubahan metabolik dan neuroendokrin, serta herediter juga ikut terlibat
namun dalam proporsi yang tidak dominan. Perilaku sedentari atau tidak
beraktivitas fisik merupakan faktor risiko utama penyebab berat badan berlebih.
Gaya hidup sedentari dan kurang aktivitas fisik terus meningkat sebagai akibat
adanya transisi gaya hidup. Dahulu, segala aktivitas memerlukan tenaga fisik
lain menunjukkan bahwa faktor berdiam ini sangat besar pengaruhnya terhadap
didapatkan data anak yang mengalami kelebihan berat badan yaitu 1 anak
perempuan dari kelas 5. Sebagian besar anak tersebut kurang memiliki minat
5
Kebutuhan anak mendapatkan solusi dan support dari orang tua, keluarga
dan juga bantuan dari tenaga kesehatan. Beberapa solusinya yaitu dengan
mengurangi porsi makan (diit) .Selain itu hal-hal seperti melakukan aktivitas
fisik olahraga (berjalan, bersepeda) dan mengatur pola makan yang sehat juga.
kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Berat
Purwokerto Timur”.
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Pada
Klien Yang Mengalami Berat Badan Berlebih Dengan Fokus Studi Sering Makan
C. Rumusan Masalah
Purwokerto Timur?
6
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Yang Mengalami Berat Badan Berlebih Dengan Fokus Studi Sering Makan
E. Manfaat penulisan
Berdasarkan dengan tujuan yang ada, maka penulisan laporan kasus ini
diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis atau akademik dan praktis.
1. Manfaat Teoritis
7
khususnya dalam asuhan keperawatan pada anak berat badan berlebih dengan
2. Manfaat Praktis
b. Profesi Kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
8
9
2. Klasifikasi
berat badan seseorang (kg) dibagi dengan tinggi badan (TB)2 dalam
BB
BMI = -------------
(TB)2
Tabel 2. 1
Klasifikasi BMI
BMI Klasifikasi
lain-lain.
3. Etiologi
asupan diet yang tidak sehat atau akibat gaya hidup kurang bergerak
(Nirwana, 2012).
anak gemuk.
fisik/cara mengasuh.
yaitu ketelitian alat ukur ini 0,5 kg atau 1,0 kg sehingga tidak tepat
sebagai berikut :
penimbangan.
lainnya.
13
bergerak gerak.
pencatatatan.
sepatu/alas kaki.
sering disebut akibat masalah gizi kronis. Alat ukur yang digunakan
BB Gaya hidup
Penampakan BB RR
kurang gerak
berlebih
Pola nafas
Malu dan tidak percaya tidak efektif Malas
beraktivit
as
Intoleransi aktivitas
7. Faktor penyebab
berlebih yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan, minuman
soft drink, makanan jajanan seperti makanan cepat saji (burger, pizza,
hot dog) dan makanan siap saji lainnya yang tersedia di gerai makanan.
8. Manifestasi Klinis
tulangnya juga lebih cepat matang. Anak akan relatif lebih tinggi pada
masa remaja awal, tetapi juga lebih cepat selesai, sehingga hasil
tidak proporsional, hidung dan mulut relatif kecil, dan memiliki dagu
menggantung dan sering disertai stric. Paha dan lengan atas besar, jari-
seumuran.
9. Komplikasi
yaitu:
a. Saluran pernafasan
b. Gejala asma
16
d. Gejala prediabetes
darah. Jika kondisi ini terus berlangsung maka pada saat usia
10. Pencegahan
yaitu :
berikut:
b. Memperbesar penggunaannya.
a. Protein
b. Lemak
c. Karbohidrat
betul.
d. Vitamin
e. Mineral
11. Penatalaksanaan
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
2016),
sanitasi lingkungan.
bagi anak.
21
produktivitas.
d. Jenis pertumbuhan
a. Pertumbuhan linier
22
hal, yaitu :
kehidupan).
lanjut.
seseorang.
change).
keterampilan.
development).
24
pattern is predictable).
diramalkan.
characteristics).
25
anak sampai dewasa yaitu masa prenatal, masa bayi, masa anak
.
26
1) Faktor genetik
2) Faktor lingkungan
pendidikan rendah.
27
5) Olahraga
Atik, 2016).
Tabel 2. 2
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi. Pola
lingkungan.
sosialnya tetapi juga pada aktivitas fisiknya. Anak akan cenderung malas
lebih cepat pada anak-anak di zaman modern saat ini. Anak-anak yang
berada di masa emas perkembangannya menjadi tidak sehat baik dari segi
rohani maupun jasmani. Maka penting bagi orang tua untuk mengarahkan,
pada anak adalah : Masalah jantung atau penyakit jantung yang umumnya
satu organ vital tersebut. Kedua masalah tersebut cukup berbahaya bagi
jantung kaena organ ini akan bekerja lebih keras dari yang seharusnya
1. Definisi
manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup, siapa pun dia, dari
sakit. Oleh karena itu, makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus
mentah dari alam sekitar, sehingga setiap daerah memiliki ciri khas
variasi ikan.
pangan karena mengandung bahan kimia yang berbahaya. Hal ini bisa
31
lanjut. Makanan jajanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan gizi
yang berbahaya. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi kesehatan anak bila
umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau
persiapan lebih lanjut. Istilah makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk
food, fast food, dan street food karena istilah tersebut merupakan bagian
perwujudan perilaku.
jajanan tradisional yang didistribusikan tanpa merek daganag dan ijin edar.
Termasuk dalam kelompok makanan ini antara lain cilok, bakso goreng,
siomay, pangsit, batagor, dan sosis. Sedangkan jajanan pabrik dibuat oleh
seperti pisang goreng, nasi goreng, tempe goreng, jus, es lilin, dan sirup.
Menurut Holil Muhammad Par’i (2014) Jumlah energi dan protein yang
dianjurkan oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi bagi anak umur 7-
12 tahun ialah:
Tabel 2. 3
Harus diadakan waktu supaya ana makan pagi dahulu sebelum masuk
33
sekolah. Sebaiknya mereka di beri roti atau maanan lain untuk di makan
jejak kawan kawanya. Jika kantin yang tersedia ada sekolahan bersih, tidak
makanan apa yang bergizi dan hubungan antara yang dimakan sehari-hari
tuanya.
4. Faktor penyebab
sosial ekonomi.
1. Hamburger
34
makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya
diisi dengan patty yang biasanya diambil dari daging, kemudian sayur-
dari negara Jerman. Saus burger diberi berbagai jenis saus seperti
sosis.
2. Pizza
adalah adonan roti yang umumnya berisi tomat, keju, saus dan bahan
Fried Chicken atau ayam goreng pada umumnya jenis makanan fast
food yang umum dijual di restoran makanan fast food. Fried chicken
5. Spaghetti
35
Spaghetti adalah mie Italia yang berbentuk panjang seperti lidi, yang
6. Hot Dog
Hot dog merupakan makanan fast food berupa sosis yang diselipkan
melengkapi isiannya.
Perlu dipahami, bahwa antara status gizi dengan indikator status gizi
sedangkan indikator status gizi memberi refleksi tidak hanya akibat asupan
gizi, tetapi juga pengaruh diluar gizi, misalnya aktifitas atau penyakit.
Oleh sebab itu, indikator status gizi dikategorikan sensitif, tetapi tidak
selalu spesifik.
adalah asupan gizi dan penyakit infeksi, sedangkan yang tidak langsung
antara lain kegiatan fisik, pola pertumbuhan tubuh, serta jenis kelamin.
terutama pada anak dibawah 5 tahun (balita). Gangguan gizi kronis yang
terjadi pada anak anak akan tampak akibatnya pada pertumbuhan masa
36
Status gizi
Keseimbang
an gizi
asupan gizi yang seimbang. Gizi yang tidak seimbang akan mengakibatkan
1. Pengkajian
a. Pengkajian klinis
khas, yaitu wajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif
gannguan napas.
b. Pengkajian fungsional
2. Diagnosa keperawatan
2015).
3. Perencanaan
Tabel 2. 4
Kriteria hasil dan skala dalam perencanaan berat badan berlebih pada
anak sering makan kudapan
Indikator Skala
Awal Tujuan
1. Asupan kalori - -
2. Asupan protein - -
3. Asupan lemak - -
4. Asupan karbohidrat - -
Keterangan:
1. Tidak adekuat.
2. Sedikit aadekuat.
3. Cukup adekuat.
5. Sepenuhnya adekuat.
Intervensi :
39
pasien.
pedoman diet).
sumplemen.
badan.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Tabel 2. 5
Kriteria hasil dan skala dalam perencanaan berat badan berlebih pada
anak sering makan kudapan
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Asupan kalori - 5 -
2. Asupan protein - 4 -
3. Asupan lemak - 5 -
4. Asupan karbohidrat - 5 -
Keterangan:
1. Tidak adekuat.
2. Sedikit aadekuat.
41
3. Cukup adekuat.
5. Sepenuhnya adekuat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian ini adalah desain studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi suatu
yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus ini
dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa,
aktivitas atau individu. Studi kasus pada penelitian ini yaitu untuk
B. Definisi Penelitian
(diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulang oleh
orang lain.
Laporan studi kasus ini berjudul asuhan keperawatan pada anak yang
mengalami obesitas dengan fokus studi berat badan berlebih adalah serangkaian
tindakan atau proses keperawatan yang diberikan kepada anak berat badan
42
43
C. Partisipan
Partisipan dalam kasus ini ada dua klien atau dua keluarga (dua kasus)
dengan masalah keperawatan dan diagnosis medis yang sama, yaitu anak berat
1. Kriteria Inklusi
perempuan.
2. Kriteria Eksklusi
1. Tempat penelitian
letaknya yang dekat dengan kampus dan tempat tinggal penulis sehingga
2. Waktu penelitian
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
pertama. Data yang diperlukan dan didapatkan dari hasil wawancara antara
makanan, pengetahuan klien dan keluarga tentang obesitas dan berat badan
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
Timur, atau melalui status yang dimiliki responden seperti hasil uji
Uji keabsahan data yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan studi
kasus ini adalah dengan memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan asuhan
klien, perawat atau tenaga medis lainnya yang berkaitan dengan masalah anak
G. Analisa Data
yang terjadi pada 2 orang klien yang telah dipilih menjadi objek penelitian
dengan teori yang ada dalam tinjauan pustaka dan selanjutnya dituangkan dalam
keperawatan sesuai rencana yang telah di buat dan melakukan evaluasi terhadap
keadaan klien setelah dilakukan tindakan keperawatan sesuai tujuan yang telah
direncanakan.
46
Data disajikan secara narasi sesuai dengan desain penelitian studi kasus dan
disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek penelitian yang menjadi
data pendukungnya.
H. Etika penelitian
Etika dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah hal yang sangat penting
etika yang harus diperhatikan dalam penelitian ini menurut Hidayat (2011) yaitu:
adekuat mengenai tujuan dari asuhan keperawatan yang akan dilakukan dan
penelitian.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Penulis menjamin kerahasiaan dari hasil laporan studi kasus ini baik
dilaporkan sebagai hasil dari penelitian, dan data tersebut bersifat umum
A. Hasil
Bab ini berisi data – data hasil asuhan keperawatan berat badan berlebih
pada An. N dan An. S selama 3 kali kunjungan, dimulai tanggal 20 April 2018
sebagai berikut.
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat Penyakit
47
48
Riwayat Sosial
Ny. Y mengatakan Ny. R mengatakan
sudah 28 tahun umur 25 tahun menikah
menikah dengan Tn. S dengan Tn. B lalu
lalu dikaruniai anak dikaruniai anak
Status Pernikahan
pertama An.P, pertama An. T,
Orangtua
kemudian anak kedua kemudian anak kedua
An. A dan lahir anak An. A dan anak ketiga
ketiga yaitu An. N. An. S
c. Genogram
Klien 1 An. N
52
Klien 2
Keterangan :
= Laki–laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
= Garis perkawinan
= Garis keturunan
e. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
Inspeksi : Pengembangan
Pengembangan paru
paru kanan dan kiri
kanan dan kiri simetris
simetris
Palpasi : Gerakan dada
Palpasi : Gerakan dada
kanan dan kiri terasa
kanan dan kiri terasa
Paru – Paru sama, tidak ada nyeri
sama, tidak ada nyeri
tekan
tekan
Auskultasi : Sonor
Auskultasi : Sonor
Perkusi : Suara napas
Perkusi : Suara napas
vesikuler
vesikuler
Inspeksi : Simetris
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak terdapat
Palpasi : Tidak terdapat
nyeri dada
nyeri dada
Abdomen Auskultasi : Bising
Auskultasi : Bising usus
usus normal
normal
Perkusi : Timpani
Perkusi : Timpani
58
f. Analisa Data
Data Obyektif :
An. S terlihat gemuk,
berat badan klien saat
ini 60 kg. Tinggi badan
klien saat ini 155.
Data Subyektif : Intoleransi aktifitas Gaya hidup gerak
Ny.R mengatakan
bahwa An.S sehari-
harinya sudah kurang
dalam beraktivitas fisik.
Data Obyektif :
Saat melakukan
aktivitas An. S cepat
lelah.
h. Intervensi
Klien 2
Berat badan berlebih Monitor nutrisi :
berhubungan dengan sering a. Timbang berat badan pasien.
makan kudapan b. Monitor pertumbuhan dan
Tujuan : Setelah dilakukan perkembangan.
tindakan keperawatan selama 3 c. Lakukan pengukuran antropometrik
kali kunjungan diharapkan klien pada komposisi tubuh.
mampu menjaga keseimbangan d. Monitor kecenderungan turun dan
masukan dan keluaran energi atau naiknya berat badan.
kalori e. Monitor diet dan asupan kalori.
f. Tentukan pola makan.
NOC = Pengetahuan : Status g. Tentukan faktor-faktor yang
Nutrisi mempengaruhi asupan nutrisi.
Kriteria Hasil
Indikator Awal Tujuan Management Nutrisi :
Asupan kalori 5 a. Tentukan status nutrisi gizi pasien
Asupan Protein 5 dan kemampuan (pasien) untuk
Asupan lemak 5 memenuhi kebutuhan gizi.
Asupan b. Identifikasi (adanya) alergi atau
5 intoleransi makanan yang dimiliki
Karbohidrat
63
pasien.
Keterangan skala: c. Tentukan apa yang menjadi
1. Tidak adekuat preferensi makanan bagi pasien.
2. Sedikit adekuat d. Instruksikan pasien mengenai
3. Cukup adekuat kebutuhan nutrisi (yaitu membahas
4. Sebagian besar adekuat pedoman diet).
5. Sepenuhnya adekuat e. Tentukan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi.
f. Memberitahu pilihan makanan
sambil menawarkan bimbingan
terhadap pilihan (makanan) yang
lebih sehat.
g. Atur diet yang diperlukan (yaitu
menyediakan makanan protein
tinggi, menyarankan menggunakan
bumbu dan rempah sebagai
alternatif untuk garam,
menyediakan pengganti gula untuk
mengurangi kalori, menambah atu
mengurangi vitamin, mineral,
sumplemen.
h. Ciptakan lingkungan yang optimal
pada saat mengkonsumsi makan
(misalkan, bersih, santai, bebas dari
bau yang menyengat).
i. Dorong pasien untuk membuat
target mingguan yang realistik yang
terkait dengan asupan makanan dan
olahraga, dan tempel target tersebut
ditempat yang mudah dibaca setiap
harinya.
j. Dorong pasien mengkonsumsi air
yang cukup setiap hari.
k. Rencanakan hadiah jika pasien
mampu mencapai target jangka
pendek dan panjangnya.
l. Informasikan pasien jika terdapat
komunikasi manajemen berat badan.
m. Bantu pasien membuat perencana
makan yang seimbang dan konsisten
dengan jumlah energi yang
dibutuhkan setiap harinya.
Intoleransi aktifitas berhubungan Terapi aktivitas:
dengan gaya hidup kurang gerak a. Bantu klien untuk memilih aktivitas
Tujuan : Setelah dilakukan dan pencapaian tujuan melalui
tindakan keperawatan selama 3 aktivitas yang konsisten dengan
kali kunjungan diharapkan An.N kemampuan fisik.
64
a) Implementasi
Tabel 4.8. Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
Implementasi
Dx Keperawatan Tanggal Tanggal Tanggal
Waktu Waktu Waktu
20 April 2018 20 April 2018 20 April 2018
Klien 1
Berat badan 09.00 – 09.05 Membina hubungan 08.30 – 08.35 Membina hubungan 08.30 – 08.35 Mengingatkan
berlebih saling percaya dengan saling percaya dengan jadwal yang
berhubungan Ny. Y dan klien. Ny. Y dan An.N kemarin sudah
dengan sering direncanakan.
makan kudapan 09.05 – 09.15 Memperkenalkan diri 08.35 – 08.40 Mengingatkan jadwal
dan menjalin yang kemarin sudah 08.35 – 08.40 Memonitor asupan
komunikasi yang baik. direncanakan kalori An. N.
09.15 – 09.20 Melakukan pengkajian 08.40 – 08.45 Memberikan 08.40 – 08.45 Mengkaji tingkat
kepada ibu An. N informasi seputar pengetahuan Ny. S
mengenai perilaku An. gaya hidup sehat dan mengenai diit An.
N selama di rumah. berat badan berlebih. N.
09.20 – 09.30 Memberikan Inform 08.45 – 08.50 Menjelaskan pola 08.45 – 08.50 Melaksanakan
consent sebagai makan bergizi penyuluhan
persetujuan antara seimbang. kesehatan tentang
mahasiswa, keluarga nutrisi dan berat
dan pasien. 08.50 – 08.55 Menjelaskan diet badan berlebih.
seimbang untuk berat
09.30 – 09.40 Melakukan pengkajian badan berlebih sesuai 08.50 – 08.55 Membantu An.N
terhadap An. N dengan kebutuhan untuk memilih
melalui Ny. Y kalori perhari
66
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
10.15 – 10.20 Menyarankan Ny. S 09.20 – 09.25 Melaksanakan 09.10 – 09.15 Menyarankan Ny.
untuk menyajikan Penyuluhan kesehatan Y untuk memberi-
pemberian makanan tentang berat badan kan makanan
tambahan yang berlebih pada pasien protein dan kalori
menarik dengan dan keluarga. kepada An. N
menyarankan kreasi dengan menyaran-
bubur biskuit buah, 09.25 – 09.30 Meminta Ny. Y untuk kan memperbanyak
agar–agar biscuit dan menyebutkan kembali telor, bubur kacang
jus biskuit buah. tentang berat badan hijau dan daging.
berlebih.
10.20 – 10.25 Mengobservasi 09.15 – 09.20 Menyarankan
keadaan lingkungan 09.30 – 09.35 Melaksanakan untuk menyajikan
rumah An. N. penyuluhan tentang makanan yang
sering makan kudapan menarik dengan
10.25 – 10.30 Menyampaikan dan kepada Ny. Y dan memberi masukan
mengontrak jadwal An.N. kepada Ny. Y
pertemuan selanjutnya untuk membuat
untuk memberikan 09.35 – 09.40 Menjelaskan tentang omlet telor dengan
penyuluhan kesehatan tanda dan gejala dicampur wortel,
kepada Ny. S dan An. sering makan daun bawang, dan
N tentang berat badan kudapan. seledri.
berlebih.
09.40 – 09.45 Meminta An. N dan Mengkaji adanya
Ny. Y untuk 09.20 – 09.25
menyebutkan kembali keterbatasan finan-
tentang pengertian sial yang dapat
sering makan kudapan mempengaruhi
dan tanda, gejala pemberian
sering makan makanan yang
kudapan. disarankan.
68
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
Berat badan 10.30 – 10.35 Membina hubungan 12.30 – 12.35 Membina hubungan 12.30 – 12.35 Mengingatkan
berlebih saling percaya dengan saling percaya dengan jadwal yang
berhubungan Ny. R dan klien. Ny. R dan An.S kemarin sudah
dengan sering direncanakan.
10.35 – 10.40 Memperkenalkan diri 12.35 – 12.40 Mengingatkan jadwal
makan kudapan dan menjalin yang kemarin sudah
komunikasi yang baik. direncanakan 12.35 – 12.40 Memonitor asupan
kalori An. S.
10.40 – 10.45 Melakukan pengkajian 12.40 – 12.45 Memberikan
kepada ibu An. S informasi seputar 12.40 – 12.45 Mengkaji tingkat
mengenai perilaku An. gaya hidup sehat dan pengetahuan Ny. R
S selama di rumah. berat badan berlebih. mengenai diit An.S
10.45 – 10.55 Memberikan Inform 12.45 - 12.50 Menjelaskan pola 12.45 - 12.50 Melaksanakan
consent sebagai makan bergizi penyuluhan
persetujuan antara seimbang.
kesehatan tentang
mahasiswa, keluarga
dan pasien. 12.50 – 12.55 Menjelaskan diet nutrisi danberat
seimbang untuk berat badan berlebih.
10.55 – 11.00 Melakukan pengkajian badan berlebih sesuai
terhadap An. S melalui dengan kebutuhan 12.50 – 12.55 Membantu An.S
Ny. R kalori perhari untuk memilih
makanan kesukaan
70
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
11.00 – 11.05 Melakukan pemeriksa- 12.55 – 13.00 Memotivasi dan An. S yang sesuai
an fisik terhadap An. S mendiskusikan dengan diit yang
dengan menimbang pengambilan disarankan.
berat badan pasien, keputusan dalam
penanganan berat
Memonitor pertum- badan berlebih. 12.55 – 13.00 Menyediakan
buhan dan perkem- contoh menu
bangan An. S, Menjelaskan makanan yang
melakukan penguku- 13.00 – 13.05 frekuensi makan yang sesuai.
ran antropometrik cukup dan sesuai
pada komposisi tubuh dengan kebutuhan 13.00 – 13.05 Mengatur diet yang
dan memonitor kalori. diperlukan:
kecenderungan turun menyediakan
dan naiknya berat 13.05 – 13.10 Memberikan makanan protein,
badan. penyuluhan tentang menyarankan
lingkungan sehat. menggunakan
11.05 – 11.10 Memonitor asupan Menjelaskan tentang bumbu dan rempah
makanan An. S diit untuk anak rempah sebagai
dengan berat badan alternatif untuk
berlebih.
11.10 – 11.15 Menganjurkan Ny. R garam, menambah
untuk meningkatkan Mengkaji tingkat kalori, karbohidrat,
asupan makanan 13.10 – 13.15 pengetahuan Ny. R mineral.
kepada An. S. tentang sering makan
kudapan. 13.05 – 13.10 Memberikan Ny. R
11.15 – 11.20 Mengkaji tingkat materi-materi
pengetahuan Ny. R Melaksanakan tertulis yang sesuai
tentang nutrisi untuk 13.15 – 13.20 Penyuluhan kesehatan dengan kebutuhan
An. S tentang berat badan pengetahuan yang
berlebih pada pasien telah diidentifikasi.
dan keluarga.
71
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
11.20 – 11.30 Menyarankan Ny. R 13.20 – 13.25 Meminta Ny. R untuk 13.10 – 13.15 Menyarankan Ny.
untuk menyajikan menyebutkan kembali R untuk memberi-
pemberian makanan tentang berat badan kan makanan
tambahan yang berlebih. protein dan kalori
menarik dengan kepada An. S
menyarankan kreasi 13.25 – 13.30 Melaksanakan dengan menyaran-
bubur biskuit buah, jus penyuluhan tentang kan memperbanyak
biskuit buah. sering makan kudapan telor, bubur kacang
kepada Ny. R dan An. hijau dan daging.
S.
11.30 – 11.40 Mengobservasi
Menyarankan
keadaan lingkungan 13.30 – 13.35 Menjelaskan tentang 13.15 – 13.20
untuk menyajikan
rumah An. S. tanda dan gejala makanan yang
sering makan menarik dengan
11.40 – 11.45 Menyampaikan dan kudapan. memberi masukan
mengontrak jadwal
kepada Ny. R untuk
pertemuan selanjutnya 13.35 – 13.40 Meminta An. S dan
membuat omlet
untuk memberikan Ny. R untuk telor dengan
penyuluhan kesehatan menyebutkan kembali
dicampur wortel,
kepada Ny. R dan An. tentang pengertian
sering makan kudapan daun bawang, dan
S tentang berat badan
dan tanda, gejala seledri.
berlebih.
sering makan
kudapan. Mengkaji adanya
13.20 – 13.25
keterbatasan finan-
13.40 – 13.45 Menyarankan tidak sial yang dapat
meningkatkan pembe- mempengaruhi
rian susu kental pemberian
manis, jus alpukat dan makanan yang
susu kotak. Bisa disarankan.
72
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
Membina hubungan
saling percaya dengan
Ny. R dan An.S
73
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
Intoleransi 10.30 – 10.35 Membina hubungan 12.30 – 12.35 Membina hubungan 12.30 – 12.35 Membina
aktifitas saling percaya dengan saling percaya dengan hubungan saling
berhubungan Ny. R dan An. S Ny. R dan An.S percaya dengan
gaya hidup Ny.R dan An.S
kurang gerak 10.35 – 10.40 Menjelaskan maksud 12.35 – 12.40 Mengingatkan jadwal
dan tujuan kunjungan yang kemarin sudah 12.35 – 12.40 Melanjutkan
kepada Ny. R dan An. direncanakan. kontrak yang
S kemarin untuk
12.40 – 12.45 Menanyakan kesiapan mengetahui
10.40 – 10.45 Memberikan Inform dan kesediaan Ny.R kegiatan yag sudah
consent sebagai untuk pemberian dijadwalkan.
persetujuan antara penyuluhan kesehatan
mahasiswa, keluarga tentang aktifitas fisik.
dan pasien
12.40 – 12.45 Menanyakan
12.45 - 12.50 Mengkaji tingkat kembali kegiatan
Melakukan pengkajian
10.45 – 10.55 pengetahuan Ny. R apa saja yang sudah
terhadap An.S melalui
tentang aktifitas fisik. dilakukan
Ny. R
12.50 – 12.55 Menjelaskan tentang 12.45 - 12.50 Mengkaji tingkat
Melakukan pemeriksa-
10.55 – 11.00 aktifitas fisik. pengetahuan Ny. R
an fisik terhadap An. S
mengenai
12.55 – 13.00 Menjelaskan aktifitasnya An.S.
Mengobservasi
11.00 – 11.05 penyebab bila tidak
keadaan lingkungan
melakukan aktifitas. 12.50 – 12.55 Mengajarkan
rumah An. S
keluarga mengenai
13.00 – 13.05 Menyarankan An. S diet yang
Menjelaskan tentang
11.05 – 11.10 melakukan aktifitas dianjurkan.
aktifitas fisik yang
fisik seperti bersepeda
baik untuk dilakukan.
74
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
11.10 – 11.15 Memberikan dan jalan sehat untuk 12.55 – 13.00 Menjelaskan pada
penjelasan tentang menjaga Ny. R mengenai
lingkungan sehat. keseimbangan berat tujuan kepatuhan
badannya. terhadap aktifitas
11.15 – 11.20 Menanyakan kepada fisik yang
An. S apakah sudah 13.05 – 13.10 Menjelaskan tanda disarankan.
mulai rutin melakukan dan gejala sering
aktifitas fisik seperti makan kudapan. 13.00 – 13.05 Membantu Ny. R
bersepeda dan jalan untuk memilih
sehat untuk menjaga 13.10 – 13.15 Menjelaskan akibat kegiatan An. S
keseimbangan yang ditimbulkan yang sesuai dengan
masukan dan karena sering maknan kemauan An.S.
pengeluaran energi. kudapan.
13.05 – 13.10 Menanyakan
11.20 – 11.30 Mengkaji tingkat 13.15 – 13.20 Menjelaskan kepada An.S sudah
pengetahuan Ny. R penanganan gaya melakukan aktifitas
tentang aktifitas fisik kurang gerak dengan bersepeda dengan
untuk An. S cara berolahraga, rutin atau belum.
bersepeda, senam, dan
Menyampaikan dan berjalan sehat. 13.10 – 13.15 Mengatur kegiatan
mengontrak jadwal aktifitas fisik yang
pertemuan selanjutnya 13.20 – 13.25 Meminta Ny. R untuk diperlukan dengan
untuk memberikan menyebutkan kembali bersepeda, senam,
penyuluhan kesehatan tentang aktifitas yang dan jalan sehat.
kepada Ny. R dan An. bisa mengurangi berat
S tentang aktifitas fisik badannya 13.15 – 13.20 Memberikan Ny. R
materi-materi
tertulis yang sesuai
75
Lanjutan Tabel 4.8 Implementasi Asuhan Keperawatan Berat Badan Berlebih pada An. N dan An. S
b) Evaluasi
76
77
Klien 2
Dx 1 S: Ibu An. S S: Ibu An. S S: Ibu An. S
mengatakan klien mengatakan klien mengatakan klien
gemuk mulai dari umur gemuk mulai dari umur gemuk mulai dari umur
10 tahun.Berat badan 10 tahun.Berat badan 10 tahun.Berat badan
lahir An.S yaitu 3,2 kg. lahir An.S yaitu 3,2 kg. lahir An.S yaitu 3,2 kg.
Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan
bahwa An.S sangat bahwa An.S sangat bahwa An.S sangat
senang makan makanan senang makan makanan senang makan makanan
yang berat dan yang berat dan yang berat dan
minuman yang manis minuman yang manis minuman yang manis
seperti roti, susu kental seperti roti, susu kental seperti roti, susu kental
manis, dan susu kotak. manis, dan susu kotak. manis, dan susu kotak.
An.S juga gemar An.S juga gemar An.S juga gemar
mengemil makanan mengemil makanan mengemil makanan
yang mengandung yang mengandung yang mengandung
lemak seperti sosis, lemak seperti sosis, lemak seperti sosis,
78
B. Pembahasan
1. Pengkajian
fisik. Penulis melakukan pengkajian pertama pada An.N dimana An.N berjenis
Keluhan utama pada kedua klien yaitu berat badan berlebih. Pada klien
pertama An.N memang sudah gemuk. Berat badan lahir An. N yaitu 4,3 kg.
sejak lahir dikarenakan faktor keturunan dari keluarga, jadi faktor kegemukan
pada An N ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Par’i (2016) mengatakan
faktor genetik merupakan penentu sifat yang diturunkan dari kedua orang tua.
terus menerus (positive energy balance) dalam jangka waktu cukup lama, maka
keadaan indeks massa tubuh (IMT) anak yang berada di atas persentil ke-95
80
pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya. Berat Badan
Berlebih pada masa anak dapat meningkatkan kejadian diabetes mellitus (DM)
tipe 2. Selain itu, juga berisiko untuk menjadi obesitas pada saat dewasa dan
lain. Selain itu, berat badan berlebihpada anak usia 6-7 tahun juga dapat
kental manis, jus alpukat sedangkan An.S suka mengemil makanan sosis, naget,
pangsit, gorengan, siomay, batagor dan cilok. Pada pengkajian pola nutrisi dan
metabolik ditemukan data pada An. N suka mengemil makanan roti, susu kental
manis, jus alpukat. Menurut Pudjiadi (2005) protein yang berkualitas tinggi
seperti susu sapi, daging, ikan dan telur, kacang hijau, kacang kedelai, jagung,
roti, mie, dan kentang. Sedangkan An.S suka mengemil makanan sosis, naget,
faktor penyebab kegemukan pada anak antara lain asupan makanan berlebih
yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan, minuman soft drink,
makanan jajanan seperti makanan cepat saji (burger, pizza, hotdog) dan
berjalan terus dengan mantap walaupun tidak secepatnya seperti waktu bayi.
Jadwal makanannya harus disesuaikan dengan waktu yang mereka yang harus
berada di sekolahan. Harus diadakan waktu supaya anak makan pagi dahulu
81
sebelum masuk sekolah. Sebaiknya mereka diberi roti atau makanan lain untuk
di makan pada waktu istirahat. Adakalanya mereka lebih suka makan dikantin
bersih, tidak perlu melarang mereka makan di kantin akan tetapi petunjuk untuk
makanan yang kurang lebih sama dengan yang dianjurkan untuk anak
prasekolah terkecuali porsinya harus lebih besar oleh sebab kebutuhannya lebih
pada golongan umur ini banyak faedahnya. Guru harus menerangkan makanan
apa yang bergizi dan hubungan antara yang dimakan sehari-hari dengan
memenuhi syarat hidup sehat. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia
berserat tinggi (sayuran dan buah segar setiap hari), menghindari makanan yang
penulis bahwa kebiasaan menjaga berat badan berlebih dengan makan makanan
yang sehat dan gizi seimbang bisa mempertahankan berat badannya agar tidak
bertambah.
82
2. Diagnosa keperawatan
Data yang menduung diagnosa ini adalah ini adalah data subjektif dan
data objektif yang didapat dari klien I dan klien II. Data fokus yang ditemukan
pada An.N, yaitu pada data subjetif Ny.Y mengatakan bahwa sudah dari lahir
An. N memang sudah gemuk. Berat badan lahir An. N yaitu 4,3 kg. Ny. Y
memang sudah faktor keturunan. An. N mengatakan pola makan tidak teratur,
An.N sangat senang makan makanan yang berat dan minuman yang manis
seperti sosis, roti, buah alpukat, susu kental manis, dan susu dancow. An. N
mengatakan makan nasi dan lauk sehari 3 kali dan minum sehari 5 gelas. Data
objektif saat dilakukan pengkajian klien terlihat gemuk, berat badan klien saat
Pada An.S data fokus yang ditemukan pada data subjektif yaitu, Ny.R
mengatakan klien gemuk mulai dari umur 10 tahun.Berat badan lahir An.S yaitu
3,2 kg. Ibu klien mengatakan bahwa An.S sangat senang makan makanan yang
berat dan minuman yang manis seperti roti, susu kental manis, dan susu kotak.
An.S juga gemar mengemil makanan yang mengandung lemak seperti sosis,
pangsit, bakso, telur gulung, batagor, siomay, dan cilok. Ibu klien juga
mengatakan makan nasi dan lauk sehari 3 kali dan minum sehari 5 gelas. Data
objektif saat dilakukan pengkajian, An.S terlihat gemuk, berat badan klien saat
Diagnosa keperawatan yang dapat diambil pada An.N dan An.S setelah
2017).
3. Perencanaan
klien mampu menjaga keseimbangan masukan dan keluaran energi atau kalori.
NIC An.N = : 1) Monitor nutrisi, yang meliputi: Timbang berat badan pasien,
antropometrik pada komposisi tubuh, Monitor diet dan asupan kalori, Tentukan
pilihan (makanan) yang lebih sehat, mengatur diet yang diperlukan (yaitu
NIC An.S = : 1) Monitor nutrisi, yang meliputi: Timbang berat badan pasien,
antropometrik pada komposisi tubuh, Monitor diet dan asupan kalori, Tentukan
pilihan (makanan) yang lebih sehat, mengatur diet yang diperlukan (yaitu
turunnya berat badan. Walaupun tidak terlaksanana namun berat badan tidak
bertambah.
4. Implementasi
menjalin komunikasi yang baik, melakukan pengkajian kepada ibu kedua pasien
tingkat pengetahuan ibu pasien tentang nutrisi untuk kedua pasien, menyarankan
dengan menyarankan kreasi bubur biskuit buah, agar–agar biscuit dan jus biskuit
kesehatan kepada kedua pasien dan ibunya tentang berat badan berlebih.
positif, yaitu tidak bertambahnya berat badan kedua pasien selama pelaksanaan
berhasil menurunkan berat badan pasien pada proporsi yang ideal. Hal itu terjadi
karena terbatasnya waktu asuhan keperawatan, sehingga wajar bila berat badan
pasien tidak dapat diturunkan dalam waktu yang singkat. Hasil tersebut
mengenai nutrisi yang sehat dapat membawa dampak positif terhadap berat
badan pasien.
Hasil positif yang didapatkan tersebut di atas tidak lepas dari pelibatan
anggota keluarga pasien, yaitu ibu dari kedua pasien. Hal ini menunjukan
berlebih tidak hanya didasarkan pada teori saja, tetapi juga berdasarkan
kesepakatan bersama dengan orang tua anak, sehingga masalah berat badan
5. Evaluasi
selama 3 kali kunjungan pada pasien pertama, pada kunjungan tanggal 20 April
2018 masalah berat badan berlebih berhubungan dengan sering makan kudapan
yang tidak efektif belum teratasi. Kondisi yang sama juga masih terjadi pada
kunjungan kedua tanggal 22 April 2018. Pada kunjungan ketiga tanggal 23 April
2018 masalah berat badan berlebih berhubungan dengan sering makan kudapan
yang tidak efektif teratasi sebagian. Hasil evaluasi keperawatan selama 3 kali
kunjungan pada pasien kedua, pada kunjungan tanggal 20 April 2018 masalah
berat badan berlebih berhubungan dengan sering makan kudapan yang tidak
efektif belum teratasi. Kondisi yang sama juga masih terjadi pada kunjungan
kedua tanggal 22 April 2018. Pada kunjungan ketiga tanggal 23 April 2018
masalah berat badan berlebih berhubungan dengan sering makan kudapan yang
Dari hasil evaluasi penulis berpendapat bahwa masalah berat badan berlebih
yang berhubungan dengan sering makan kudapan pada pasien pertama (An.N)
dan pasien kedua (An.S) sudah teratasi sebagian. Hal ini dapat dilihat dari
kriteria hasil yang telah mendapat hasil tujuan awal sama dengan tujuan akhir.
berlebih teratasi sebagian. Keterbatasan penulis dalam hal evaluasi yaitu harus
A. Kesimpulan
makan kudapan pada pasien An.N dan An.S yang dilakukan pada tanggal 20-
1. Pengkajian
Keluhan utama pada kedua klien yaitu berat badan berlebih. Pada
klien pertama An.N memang sudah gemuk. Berat badan lahir An. N yaitu
4,3 kg. Sedangkan An.S gemuk dari usia 10 tahun, pada An N mengalami
nutrisi dan metabolik An. N suka mengemil makanan roti, susu kental
manis, jus alpukat sedangkan An.S suka mengemil makanan sosis, naget,
dan metabolik ditemukan data pada An. N suka mengemil makanan roti,
berkualitas tinggi seperti susu sapi, daging, ikan dan telur, kacang hijau,
kacang kedelai, jagung, roti, mie, dan kentang. Sedangkan An.S suka
cilok.
2. Diagnosa keperawatan
89
90
Dari lahir An. N memang sudah gemuk dan hal ini berasal dari
An.N sangat senang makan makanan yang berat dan minuman yang
manis seperti sosis, roti, buah alpukat, susu kental manis, dan susu
dancow. An. N mengatakan makan nasi dan lauk sehari 3 kali dan minum
sehari 5 gelas. Klien terlihat gemuk, berat badan klien saat ini 65 kg.
Tinggi badan klien saat ini 167. Pada An.S, klien gemuk mulai dari umur
10 tahun. An.S sangat senang makan makanan yang berat dan minuman
yang manis seperti roti, susu kental manis, dan susu kotak. An.S juga
pangsit, bakso, telur gulung, batagor, siomay, dan cilok. An.S juga jarang
beraktivitas dan bergerak di rumah. Berat badan klien saat ini 60 kg dan
tinggi badan 155 cm. Diagnosa keperawatan yang dapat diambil pada
An.N dan An.S setelah dilakukan pengkajian yaitu berat badan berlebih.
3. Perencanaan
intervensi keperawatan.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Hal ini dapat dilihat dari kriteria hasil yang telah mendapat hasil tujuan
B. Saran
berhubungan dengan sering makan kudapan, yaitu pihak keluarga agar lebih
mengontrol dan mengatur pola makan anak agar dapat seimbang, serta
anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, W. Onibala, F dan Bataha,Y. (2017). Perbedaan Anak Usia Remaja Yang
Arundhana, Imam Andi. Hadi, H dan Julia, M. (2013) Perilaku sedentari sebagai
Purnamasari,U.D., Dardjito, E., Kusnandar. (2016). Body Mass Index For Ages
And Height For Ages Index In Urban And Rural Areas, 8 (1).85-97.
Soedirman.
Sartika, Ratu Ayu Dewi. (2011) Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun
di Indonesia, 15 (1).37-43 Depok : UI.
Pustaka Pelajar
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI BERAT
BADAN BERLEBIH DENGAN FOKUS STUDI SERING MAKAN
KUDAPAN DI SD NEGERI LEDUG PURWOKERTO TIMUR
Oleh:
Nigeffe Pasalaila
P1337420215119
2018
2
A. Pengkajian
1. Identitas Data
Nama : An. N
Usia : 11 Tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Agama : Islam
2. Keluhan Utama
Ibu An. N mengatakan bahwa sudah dari lahir An. N memang sudah
3. Keluhan Tambahan
Ibu klien mengatakan bahwa dari keluarga memang sudah gemuk klien
sangat senang makan makanan yang berat dan minuman yang manis
seperti roti, buah alpukat, susu kental manis, dan susu dencow. Ibu klien
Ibu An. N mengatakan bahwa berat badan yang dialami An. N memang
sudah dari lahir. Berat badan An. N waktu lahir 4,3 kg. An. N mengatakan
berat badan saat ini 65 kg dan tinggi 167 cm. Ibu An. N mengatakan
makan jus alpukat, susu kental mani, susu dencow, roti dan sosis.
a. Prenatal
b. Natal
c. Postnatal
g. Alergi
h. Kecelakaan
i. Immunisasi
1) Hepatitis : 0 hari
6) Campak : 9 bulan
6. Riwayat Keluarga
Genogram
6
Keterangan:
= Laki–laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
= Garis perkawinan
= Garis keturunan
7. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh
Klien diasuh oleh ibunya karena ibu klien adalah seorang ibu
Klien adalah tipe anak yang ceria apabila di luar rumah atau
c. Lingkungan rumah
Ibu klien mengatakan rumah klien sedang namun bersih, setiap hari
Data Obyektif (DO): Ibu klien saat pasien demam atau batuk
Data Subyetik (DS): Ibu klien mengatakan bahwa klien makan nasi
gelas.
8
Data Obyektif (DO) : Klien tampak gemuk, berat badan klien saat ini
65 kg.
c. Pola eliminasi
Data Subyektif (DS) : Ibu klien mengatakan bahwa klien Buang Air
Data Subyektif (DS) : Klien tidur malam dari jam 21.00 malam
Data Obyektif (DO) : Tidak tampak kantung mata/ mata panda pada
Data Subyektif (DS) : Pasien tidak ada gangguan pada kelima panca
penglihatan normal.
Data Obyektif (DO) : Klien belum bisa mengatur makanan yang sehat.
Data Subyektif (DS): Saat bertemu orang yang baru dikenalnya pasien
orang tua.
Data Obyektif (DO) : Klien menurut saat diperintah orang tua untuk
i. Pola seksualitas
Data Obyektif (DO) : Klien tampak dekat dengan ibu dan lebih dekat
Data Obyektif (DO) : Setiap sore klien di rumah dan pernah ikut
9. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda vital
TD :110/80 Mmhg
Suhu : 36,5 0C
d. Antropometri
TB : 157 cm
BB : 65 kg
e. Kepala
f. Mata
g. Hidung
h. Mulut
Bibir kering, lidah tidak kotor, gigi putih, gusi bersih tidak ada iritasi/
kemerahan.
i. Telinga
j. Leher
k. Dada
1) Jantung
Perkusi : Sonor
Auskutasi : Reguler
2) Paru–paru
Inspeksi : Simetris
dinding dada
Perkusi : Sonor
Auskutasi : Vesikuler
l. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Timpani
m. Genitalia
n. Ekstremitas
o. Kulit
B. Analisa Data
Analisa data pada asuhan keperawatan pada An. N dengan berat badan
Tabel Lampiran 1. 1
Analisa Data Asuhan Keperawatan pada Kasus Berat Badan Berlebih
Data Fokus Penyebab Masalah
No
(Symptomp and Sign) (Etiologi) (Problem)
1 DS: Ibu An. N mengatakan bahwa Sering makan Berat badan
sudah dari lahir An. N memang kudapan berlebih
sudah gemuk. Berat badan lahir An.
N yaitu 4,3 kg. Ny. Y mengatakan
bahwa dari keluarga memang sudah
gemuk. Ny. Y beranggapan
memamng sudah faktor keterunan.
An. N mengatakan pola makan
tidak teratur, banyak makan,
aktifitas sehari-hari hanya duduk-
duduk sambil bermain game. An. N
sangat senang makan makanan
yang berat dan minuman yang
manis seperti sosis, roti, buah
alpukat, susu kental manis, dan
susu dencow. An. N mengatakan
makan nasi dan lauk sehari 3 kali
dan minum sehari 5 gelas.
DO : Saat melakukan
aktivitas An. N cepat lelah
dan mengantuk.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
kudapan.
Tabel Lampiran 1. 2
Kriteria hasil dan skala dalam perencanaan berat badan berlebih pada
anak sering makan kudapan.
Skala
Indikator
Awal Tujuan
1. Asupan kalori 2 5
2. Asupan protein 1 5
3. Asupan lemak 2 2
4. Asupan karbohidrat 3 5
Keterangan skala:
1. Tidak adekuat.
2. Sedikit adekuat.
3. Cukup adekuat.
5. Sepenuhnya adekuat.
Intervensi :
pasien.
pedoman diet).
16
terkait dengan asupan makanan dan olahraga, dan tempel target tersebut
dan panjangnya.
gerak
fisik.
Tabel Lampiran 1. 3
Indikator dan Skala dalam Perencanaan Keperawatan intoleransi aktivitas
dengan sering makan kudapan.
Skala
Indikator
Awal Tujuan
1. Melakukan aktifitas rutin 2 5
2. Aktifitas fisik 2 5
3. Pemulihan energi setelah istirahat 2 5
Keterangan skala:
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
Intervensi :
aktifitas harian.
kesehatan terkait peran dalam beraktivitas secara fisik, sosial, spiritual dan
kognisi.
E. Implementasi Keperawatan
Tabel Lampiran 1. 4
Implementasi Asuhan Keperawatan pada Kasus Berat Badan Berlebih.
Tanggal/
Dx Implementasi Respon klien Paraf
jam
20 April I,II 1. Membina Klien mau
2018 hubungan saling berkenalan dan
11.00 percaya dengan berjabat tangan
Ny. Y dan klien. ditemani ibunya.
2. Memperkenalkan
diri dan menjalin
komunikasi yang
baik. Nigef
I 3. Melakukan Ibu An. N antusias
pengkajian dan kooperatif ketika
kepada ibu An. N diberi pertanyaan
mengenai seputar An. N.
perilaku An. N
selama di rumah.
4. Mengkaji
ketersediaan dan
Melakukan cross Nigef
check terhadap
19
data pengkajian
yang telah diolah.
5. Mengkaji data
yang belum
lengkap
Tanggal/
Dx Implementasi Respon klien Paraf
jam
23 April I,II 1. Memberikan Ibu pasien
2018 pendidikan mengatakan mulai
13.00 kesehatan tentang mengerti tentang
pola makan pola makan gizi
bergizi seimbang seimbang.
dan kebutuhan
kalori perhari.
2. Menanyakan Ibu pasien dan An. N
kembali kepada bisa menjawab
pasien dan pertanyaan yang
keluarga tentang sudah diberikan.
penjelasan yang
sudah diberikan.
3. Menanyakan An. N mengatakan
kepada An. N sudah menjalankan
apakah sudah sesuai jadwal yang
mulai sudah dibuat waktu
menjalankan itu.
sesuai jadwal
yang telah
diberikan. Nigef
I 4. Menganjurkan Ibu klien suka
orang tua klien memberikan cemilan
untuk mengurangi roti dan susu jika
makan-makanan anaknya meminta
yang bisa cemilan.
menambah berat
badan. nigef
I 5. Menanyakan Ibu klien
kepada An. N mengatakan berlari
apakah sudah pagi jika hari libur
mulai rutin saja.
melakukan
aktifitas fisik
seperti bersepeda,
dan berlari pagi
untuk menjaga
keseimbangan
masukan dan
pengeluaran
energi.
Nigef
22
F. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan pada An. N dengan berat badan berlebih di Jalan
Tabel Lampiran 1. 5
Evaluasi Asuhan Keperawatan pada Berat Badan Berlebih.
Tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf
20 April I Subjektif (S) : Ibu An.N mengatakan bahwa
2018 sudah dari lahir An.N memang sudah gemuk.
Berat badan lahir An. N yaitu 4,3 kg. An.N
mengatakan berat badan saat ini 65 kg dan
tinggi 167 cm. Ny.Y mengatakan bahwa dari
keluarga memang sudah gemuk. Ny.Y
beranggapan memamng sudah faktor
keterunan. An.N mengatakan pola makan tidak
teratur, banyak makan, aktifitas sehari-hari
hanya duduk-duduk sambil bermain game.
An.N sangat senang makan makanan yang
berat dan minuman yang manis seperti sosis,
roti, buah alpukat, susu kental manis, dan susu
dencow. An.N mengatakan makan nasi dan
23
1 = Tidak adekuat.
2 = Sedikit adekuat.
3 = Cukup adekuat.
5 = Sepenuhnya adekuat
P : Lanjutkan intervensi
kebutuhan gizi.
makanan sehat.
Skala
Indikator
Awal Tujuan Akhir
1. Melakukan 2 5 2
aktifitas rutin.
2. Aktifitas fisik. 2 5 2
3. Pemulihan 2 5 2
energi setelah
istrahat.
Nigef
P : Lanjutkan intervensi
Beri waktu kepada klien untuk mengajukan
pertanyaan dan mendiskusikan
permasalahannya
Keterangan skala:
1 =Sangat terganggu
2 =Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
25
Skala
Indikator
Awal Tujuan Akhir
1. Asupan kalori 2 5 3
2. Asupan protein 1 5 2
3. Asupan lemak 3 5 3
4. Asupan 2 5 2
karbohidrat
P : Lanjutkan intervensi
a. Anjurkan pola makan bergizi seimbang dan
kebutuhan kalori perhari.
b. Menentukan status nutrisi gizi pasien dan
kemampuan (pasien) untuk memenuhi
kebutuhan gizi.
c. Menganjurkan untuk melaksanakan jadwal
yang sudah dibuat untuk menu makanan Nigef
sehat.
26
Keterangan skala:
1 = Tidak adekuat.
2 = Sedikit adekuat.
3 = Cukup adekuat.
4 = Sebagian adekuat.
5 = Sepenuhnya adekuat.
27
Skala
Indikator
Awal Tujuan Akhir
1. Melakukan 2 5 3
aktivitas rutin. Nigef
2. Aktivitas fisik 2 5 3
3. Pemulihan 2 5 3
energi setelah
istirahat.
P : Lanjutkan intervensi
Ikut sertakan keluarga atau orang terdekat.
Nigef
Keterangan skala:
1 = Sanagat terganggu.
2 = Banyak terganggu.
3 = Cukup terganggu.
4 = Sedikit terganggu.
5 = Tidak terganggu.
28
2. Asupan protein 1 5 3
3. Asupan lemak 3 5 3
4. Asupan 2 5 3
karbohidrat
P : Lanjutkan intervensi
Motivasi orang tua untuk membantu
memberikan makanan yang sehat dan
bergizi untuk kesehatan An. N supaya tidak
bertambah berat badan nya.
Keterangan skala:
1 = Tidak adekuat.
29
2 = Sedikit adekuat.
3 = cukup adekuat.
4 = Sebagian adekuat.
5 = Sepenuhnya adekuat.
Oleh:
Nigeffe Pasalaila
P1337420215119
2018
2
A. Pengkajian
1. Identitas Data
Nama : An. S
Tempat, tanggal lahir : Purwokerto, 20 Maret 2006
Usia : 11 Tahun
Pendidikan : SD
Alamat : Jalan Penatusa, Purwokerto Rt 04 Rw IV Ledug
Agama : Islam
Nama ayah/ ibu : Tn. B / Ny. R
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pekerjaan ibu : Wiraswasta
Pendidikan ayah : SLTA
Pendidikan ibu : SLTA
Agama : Islam
Alamat : Jalan Penatusan, Purwokerto Rt 04 Rw IV Ledug
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
2. Keluhan Utama
3. Keluhan Tambahan
Ibu klien mengatakan bahwa An.S sangat senang makan makanan yang
berat dan minuman yang manis seperti roti, susu kental manis, dan susu
3
Ibu An. S mengatakan berat badan An.S waktu lahir 3,2 kg. Ibu klien
mengatakan bahwa An.S sangat senang makan makanan yang berat dan
minuman yang manis seperti roti, susu kental manis, dan susu kotak. An.S
mengatakan berat badan saat ini 60 kg dan tinggi 155 cm. An. S
mengatakan gemar mengemil makanan yang mengandung lemak seperti
sosis, pangsit, bakso, telur gulung, batagor, syomay, dan cilok. Ibu klien
juga mengatakan An. S juga jarang berativitas dan bergerak dirumah.
a. Prenatal
g. Alergi
h. Kecelakaan
i. Immunisasi
1) Hepatitis : 0 hari
2) BCG + Polio I : 1 bulan
3) DPT/ HB I + Polio II : 2 bulan
4) DPT/ HB II + Polio III : 3 bulan
5) DPT/ HB III + Polio IV : 4 bulan
6) Campak : 9 bulan
6. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan:
= Laki–laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
= Garis perkawinan
= Garis keturunan
7. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh
Klien diasuh oleh ibunya karena ibu klien adalah seorang ibu
rumah tangga sehingga memiliki waktu penuh untuk merawat dan
mengamati tumbuh kembang klien. Secara keseluruhan pengasuh
An.S adalah kedua orangtuanya penuh dimana jika pagi An.S
6
Ibu klien mengatakan rumah klien sedang namun bersih, setiap hari
lantai di sapu sehari 2 kali, perabotan rumah tangga tertata rapi,
sampah dikumpulkan di belakang rumah dan akan di bakar jika sudah
banyak. Rumahnya terlihat di pinggir jalan namun bukan jalan raya.
Data Subyetik (DS): Ibu klien mengatakan bahwa klien makan nasi
dan lauk Sehari 3 kali, klien sangat menyukai
makanan dan minuman yang manis, susu
kental manis, roti, dan sosis. Klien menyukai
sayur-sayuran seperti wortel, jagung, bayam,
dan toge, klien minum sehari 4 gelas.
Data Obyektif (DO) : Klien tampak gemuk, berat badan klien saat ini
65 kg.
7
c. Pola eliminasi
Data Subyektif (DS) : Ibu klien mengatakan bahwa klien Buang Air
Besar (BAB) 1 hari sekali dan Buang Air
Kecil (BAK) 4-5 kali per hari, warna urin
kuning dan tidak/ pernah mengalami gangguan
ataupun kesulitan berkemih.
Data Obyektif (DO) : Klien melakukan toileting mandiri.
Data Subyektif (DS) : Klien tidur malam dari jam 20.00 malam
sampai jam 05.40 pagi, kemudian pada siang
hari klien tidur 1 jam.
Data Obyektif (DO) : Tidak tampak kantung mata/ mata panda pada
klien, konjungtiva tidak anemis.
f. Pola kognitif dan persepsi
Data Subyektif (DS) : Pasien tidak ada gangguan pada kelima panca
indra Mata simetris, tidak sipit, pupil ishokor,
sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
penglihatan normal.
Data Obyektif (DO) : Klien belum bisa mengatur makanan yang sehat.
8
Data Subyektif (DS): Saat bertemu orang yang baru dikenalnya pasien
tidak malu dan cerewet. Pasien mudah
mengingat orang yang baru dikenalnya.
Data Obyektif (DO) : Pasien terlihat akrab.
Data Obyektif (DO) : Setiap sore klien di rumah dan pernah ikut
mengaji di mushola AL-HUDHA.
9. Pemeriksaan Fisik
Bibir kering, lidah tidak kotor, gigi putih, gusi bersih tidak ada
iritasi/ kemerahan.
10
i. Telinga
1) Jantung
Inspeksi : simetris, tidak terdapat penonjolan iktus kordis
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskutasi : Reguler
2) Paru–paru
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Taktil fremitus seimbang, tidak terdapat retraksi
dinding dada
Perkusi : Sonor
Auskutasi : Vesikuler
l. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskutasi : Bising usus normal
m. Genitalia
B. Analisa Data
Analisa data pada asuhan keperawatan pada An. S dengan berat badan
berlebih di Jalan Penatusa Ledug Purwokerto Rt 04 Rw IV tertera pada
tabel berikut:
Tabel Lampiran 1. 1
Analisa Data Asuhan Keperawatan pada Kasus Berat Badan Berlebih
Data Fokus Penyebab Masalah
No
(Symptomp and Sign) (Etiologi) (Problem)
1 DS: Ibu An. S mengatakan Sering makan Berat badan
kudapan berlebih
klien gemuk mulai dari
umur 10 tahun. Berat badan
lahir An.S yaitu 3,2 kg. Ibu
klien mengatakan bahwa
An.S sangat senang makan
makanan yang berat dan
minuman yang manis
seperti roti, susu kental
manis, dan susu kotak. An.S
juga gemar mengemil
makanan yang mengandung
lemak seperti sosis, pangsit,
bakso, telur gulung,
batagor, syomay, dan cilok.
Ibu klien juga mengatakan
An.S juga jarang berativitas
dan bergerak dirumah. An.S
mengatakan makan nasi dan
lauk sehari 3 kali dan
minum sehari 5 gelas.
DO : Saat melakukan
aktivitas An. S cepat lelah
dan mengantuk.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
Tabel Lampiran 1. 2
Kriteria hasil dan skala dalam perencanaan berat badan berlebih pada
anak sering makan kudapan.
13
Skala
Indikator
Awal Tujuan
1. Asupan kalori 2 5
2. Asupan protein
1 5
3. Asupan lemak 2 5
4. Asupan karbohidrat 2 5
Keterangan skala:
1. Tidak adekuat.
2. Sedikit adekuat.
3. Cukup adekuat.
5. Sepenuhnya adekuat.
Intervensi :
pasien.
pedoman diet).
terkait dengan asupan makanan dan olahraga, dan tempel target tersebut
dan panjangnya.
gerak
fisik.
Tabel Lampiran 1. 3
Indikator dan Skala dalam Perencanaan Keperawatan intoleransi aktivitas
dengan sering makan kudapan.
15
Skala
Indikator
Awal Tujuan
1. Melakukan aktifitas rutin 2 5
2. Aktifitas fisik 2 5
3. Pemulihan energi setelah istirahat 2 5
Keterangan skala:
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
berlebih sesuai
dengan kebutuhan
kalori perhari.
pengeluaran
energi.
Tanggal/
Dx Implementasi Respon klien Paraf
jam
25 April I,II 1. Memberikan Ibu pasien
2018 pendidikan mengatakan mulai
13.00 kesehatan tentang mengerti tentang
pola makan pola makan gizi
bergizi seimbang seimbang.
dan kebutuhan
kalori perhari.
F. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan pada An. S dengan berat badan berlebih di RT
04 RW IV Kelurahan Ledug Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas
tertera pada tabel berikut:
Tabel Lampiran 1. 5
Evaluasi Asuhan Keperawatan pada Berat Badan Berlebih.
Tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf
20 April I Subjektif (S) : Ibu An. S mengatakan klien
2018 gemuk mulai dari umur 10 tahun. Berat badan
lahir An.S yaitu 3,2 kg. Ibu klien mengatakan
bahwa An.S sangat senang makan makanan
yang berat dan minuman yang manis seperti
roti, susu kental manis, dan susu kotak. An.S
juga gemar mengemil makanan yang
mengandung lemak seperti sosis, pangsit,
bakso, telur gulung, batagor, syomay, dan
cilok. Ibu klien juga mengatakan An.S juga Nigef
jarang berativitas dan bergerak dirumah. An.S
mengatakan makan nasi dan lauk sehari 3 kali
dan minum sehari 5 gelas. Ny.R mengatakan
An.S setelah pulang sekolah makan siang
langsung tidur sampai sore.
Objektif (O): Pasien gemuk, pipi tembam, perut
terlihat agak buncit, dan malas untuk
beraktifitas. BB = 65kg dan TB = 155.
Assasment (A) : Masalah berat badan berlebih
berhubungan dengan sering makan kudapan
yang tidak efektif belum teratasi.
Keterangan skala:
1 = Tidak adekuat.
2 = Sedikit adekuat.
3 = Cukup adekuat.
4 = Sebagian besar adekuat.
5 = Sepenuhnya adekuat.
P : Lanjutkan intervensi
a. Anjurkan pola makan bergizi
seimbang dan kebutuhan kalori
perhari.
b. Menentukan status nutrisi gizi pasien
dan kemampuan (pasien) untuk
memenuhi kebutuhan gizi.
c. Menganjurkan untuk melaksanakan
jadwal yang sudah dibuat untuk
menu makanan sehat.
Skala Nigef
Indikator
Awal Tujuan Akhir
1. Melakukan 2 5 2
aktifitas rutin.
2. Aktifitas fisik. 2 5 2
3. Pemulihan 2 5 2
energi setelah
istrahat.
Keterangan skala:
1 =Sangat terganggu
22
2 =Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
P : Lanjutkan intervensi
a. Beri waktu kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan dan
mendiskusikan permasalahannya.
2. Asupan protein 1 5 2
3. Asupan lemak 2 5 3
4. Asupan 2 5 2
karbohidrat
23
Keterangan skala:
1 = Tidak adekuat.
2 = Sedikit adekuat.
3 = Cukup adekuat.
4 = Sebagian adekuat.
5 = Sepenuhnya adekuat.
P : Lanjutkan intervensi
a. Anjurkan pola makan bergizi seimbang dan
kebutuhan kalori perhari.
b. Menentukan status nutrisi gizi pasien dan
kemampuan (pasien) untuk memenuhi
kebutuhan gizi.
c. Menganjurkan untuk melaksanakan jadwal
yang sudah dibuat untuk menu makanan
sehat.
II S : Ibu klien mengatakan bahwa klien mulai
beraktivitas seperti membantu ibunya dan
melakukan kegiatan yang membuatnya untuk
bergerak yaitu bersepeda.
O : pasien sudah melakukan kegiatan bersepeda Nigef
keliling kompleks.
A : Masalah intoleransi aktivitas berhubungan
dengan gaya hidup kurang gerak belum
teratasi.
2. Aktivitas fisik 2 5 3
3. Pemulihan 2 5 3
energi setelah
istirahat.
Nigef
Keterangan skala:
1 = Sanagat terganggu.
2 = Banyak terganggu.
3 = Cukup terganggu.
4 = Sedikit terganggu.
5 = Tidak terganggu.
P : Lanjutkan intervensi
a. Ikut sertakan keluarga atau orang
24
terdekat.
MENGHITUNG PERNAFASAN
A PENGERTIAN
selama 1 menit
B TUJUAN
fungsi pernafasan
C PETUGAS
Perawat
D PERALATAN
1. Jam tangan
2. Buku catatan
3. Alat tulis
2. Mencuci tangan
F FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur
G FASE KERJA
8. Mencuci tangan
H FASE TERMINASI
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
A PENGERTIAN
pada radialis.
B TUJUAN
diagnosis.
C PETUGAS
Perawat
D PERALATAN
1. Jam tangan
2. Handscoen
3. Buku catatan
4. Alat tulis
F FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
G FASE KERJA
lengan bawah
H FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
B. TUJUAN
C. PETUGAS
Perwat
PERALATAN
D.
1. Timbangan
2. Buku Catatan
3. Alat Tulis
2. Mencuci tangan
F. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur
G. FASE KERJA
hipertensi
H. FASE TERMINASI
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
Disusun Oleh :
Nigeffe Pasalaila
P1337420215119
Tingkat 3C