Anda di halaman 1dari 18

RISET BIDANG KEPERAWATAN

Ns. Diah Merdekawati, M.Kep


Evidence-based practice
adalah integrasi hasil penelitian dengan pengalaman
klinik dan nilai pasien untuk menyediakan asuhan
yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau.

Penelitian qualitatif, quantitatif dan hasil penelitian


berguna untuk menghasilkan ilmu baru.
Mengapa riset penting untuk EBP
 Gambaran
Mengidentifikasi dan memahami fenomena dan hubungan
antar fenomena.
 Penjelasan
Mengklarifikasi hubungan antar fenomena dan
mengidentifikasi alasan mengapa peristiwa tertentu terjadi.
 Prediksi
Memperkirakan outcome yang spesifik pada situasi tertentu.
 Kontrol
Jika outcome suatu situasi bisa diprediksi, langkah selanjutnya
adalah mengontrol atau memanipulasi situasi untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.
Hambatan dalam EBP
Terbagi 3 yaitu:
1. Hambatan dari perawat
* pengetahuan riset tidak adekuat.
* rendahnya perhatian terhadap riset.
* minat yang kurang terhadap riset.
* role model yang kurang.
* gagal dalam penggunaan riset pada
peran klinikal dan manajerial.
* kurang penguatan dan percaya diri.
2. Hambatan dari riset

* kurang fokus pada masalah klinik.


* komunikasi temuan tidak adekuat.
* hasil riset tidak dipublikasi.
* desiminasi tidak aplikatif untuk klinik.
3. Hambatan dari organisasi atau institusi
* manajemen yang tidak ingin berubah.
* perawat tidak diijinkan untuk
menggunakan hasil penelitian.
* beban kerja perawat yang terlalu banyak.
* tidak mempunyai wewenang untuk
mengimplementasikan hasil riset.
* dukungan dan kerjasama yang kurang seperti
perawat senior, dokter, tenaga kesehatan lain.
Peran perawat pada riset
keperawatan

 Diploma: Membantu identifikasi masalah,


membantu pengumpulan data, menggunakan hasil
riset di lapangan dengan pengawasan.

 Sarjana:
Mengkritisi penemuan riset,
menggunakan hasil riset di lapangan.
 Master: Berkolaborasi di proyek penelitian,
menyediakan keahlian klinik untuk research
 Doktor: Mengembangkan ilmu dan teori
keperawatan melalui riset, melakukan riset yang
didanai secara mandiri.
 Postdoc: Mengembangkan dan mengkoordinir
program riset yang didanai
Sejarah riset keperawatan
Florence Nightingale (1859)
Fokus: lingkungan yang sehat seperti ventilasi,
kebersihan, air bersih dan gizi berperan penting
terhadap peningkatan kesehatan fisik dan mental.
Riset untuk perubahan yang signifikan pada
masyarakat seperti pengujian air, peningkatan
sanitasi, pencegahan kelaparan dan penurunan
morbiditas dan mortalitas.
Riset keperawatan 1900s-1970s
1920s dan 1930s: studi kasus.
1950s: ANA mengembangkan fungsi, standar dan kualifikasi
perawat profesional.
1960s: riset diperkenalkan pada institusi keperawatan S1 dan
S2, jumlah penelitian klinik meningkat fokus pada
peningkatan kualitas asuhan dan pengembangan indikator
outcome pasien.
1970s: pengembangan model, konsep dan teori untuk
menuntun praktek klinik.
Riset keperawatan 1980s dan 1990s
Publikasi penelitian klinik meningkat, jurnal
keperawatan bertambah, tetapi penggunaan hasil riset
di lapangan masih sedikit.
Penelitian qualitatif berkembang pesat

Riset keperawatan abad 21


Pengembangan ilmu untuk implementasi EBP
Sumber ilmu di keperawatan
 Traditions
 Authority
 Borrowing
 Trial and Error
 Personal experience
 Role modelling
 Intuition
 Reasoning
Perolehan ilmu melalui riset
keperawatan
 Penelitianquantitatif: proses yang sistematis, objektif
dan formal dimana data numerik digunakan untuk
mendapatkan informasi.
Jenisnya:
- penelitian deskriptif
- penelitian korelasi
- penelitian quasi-eksperimental
- penelitian eksperimental
 Penelitianqualitatif: pendekatan yang subjektif dan
sistematis digunakan untuk menggambarkan
pengalaman hidup dan memberikan mereka arti.

Jenisnya:
- phenomenological research
- grounded theory research
- ethnographical research
- historical research
Ruang lingkup riset keperawatan
 Promosi kesehatan.
 Keperawatan klinik.
 Kelompok risiko tinggi.
 Deskripsi keperawatan yang holistik.
 Kelompok khusus.
 Kepatuhan terhadap program pengobatan dan keperawatan.
Rancangan penelitian

Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi:

1. Penelitian dasar (basic research)


Ditujukan untuk mengembangkan suatu ilmu atau
menguji teori yang temuannya bisa diterapkan
kemudian.

2. Penelitian aplikasi (applied research)


Menerapkan suatu ilmu pada situasi tertentu.
Umumnya penelitian ini untuk meningkatkan
praktek keperawatan secara langsung.
Menetapkan rancangan penelitian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai