Anda di halaman 1dari 5

RESUME INDIVIDU

TUTORIAL 3

Dosen Pengampu: Ns. Siti Fadlilah, S.Kep., Ns., MSN

DISUSUN OLEH:

Ayu Putri Purwandini

(19130035)

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2022
Skenario 3:

“Galau memilih yang mana”

Kasus :

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 12 bulan ke Puskesmas. Perawat menanyakan keluhan anak
kepada ibunya, ibu anak mengatakan bahwa anaknya sudah 3 hari bab cair, terkadang juga muntah. Hasil
pemeriksaan fisik anak, bb 8 kg (sebelunya 9 kg), menangis air mata sedikit, dan tanda2 dehidrasi lainya.
Dokter menyarankan pada ibu anak untuk memberikan anaknya cairan oralit secara teratur dan
membawanya ke RS 2 hari lagi jika belum sembuh. Perawat merasa bingung karena pernah membaca
evidence based practice tentang penanganan diare pada anak dengan pemberian suplemen zinc. Perawat
ingin merekomendasikan suplemen zinc pada dokter, namun perawat bingung tentang seberapa efektif
zinc dapat mengobati diare dan mempercepat penyembuhan diare. Perawat mencari evidence melalui
search engine dengan menggunakan logika bahasa bolean, dan mencoba merumuskan pertanyaan
“PICO”, kemudian melakukan critical appraisal, tahapan implementating best evidence pun akan
dilakukan oleh perawat.

Istilah Sulit:

1. Dehidrasi  Keadaan tubuh yang kekurangan cairan akibat lebih banyak cairan yang keluar dari
tubuh daripada cairan yang masuk dalam tubuh
2. Oralit obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang
3. Evidence based practice  integrasi hasil penelitian berdasarkan bukti ilmiah dengan keahlian
klinis
4. Suplemen zinc  adalah suplemen untuk mencegah atau mengatasi kekurangan
(defisiensi) zinc atau seng. Selain itu, suplemen mineral ini juga digunakan dalam pengobatan
diare akut.
5. Search engine  mesin pencari diinternet
6. Bahasa bolean bahasa dalam pemograman
7. PICO 
8. Critical appraisal  telaah kritis dimana para klinisi mampu menilai secara efisien apakah suatu
literatur kedokteran dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan klinis atau tidak
9. Implementating best evidence  praktik keperawatan mendukung perawat dalam praktik sesuai
dengan pendidikan dan lisensi mereka.
Brainstorming :

Ayu : apa itu Ebp

Yulia : langkah langkah penerapan Ebp

Prili : tujuan dari Ebp

Bagus : sebutkan tahapan impementating bp

Ina : mengapa perawat bingung dalam pemberian suplemen zinc

Nur : manfaat dari Ebp

Deni : Syarat penelitian agar masuk ke Ebp

Luqman : apakah penggunaan Ebp begitu akurat sehingga dijadikan bukti yang kuat

LO:

1. Apa itu Ebp

2. Langkah langkah penerapan Ebp

3. Tujuan dari Ebp

4. Sebutkan tahapan implementating based practice

5. Kelebihan dan kekurangan dari Ebp

6. Komponen pendukung Ebp

7. Faktor apa saja yang menghambat implementasi ebp

8. Model model Ebp

9.bagaimana cara mencari bukti implentating based practice yang sesuai dengan kasus
Jawaban LO:

3. Tujuan Evidance Based Nursing adalah:

a. Memberikan landasan yang objektif dan rasional dalam praktek keperawatan. Salah satu ciri khas
metode ilmiah adalah objektif yang artinya pembuktian terhadap suatu kebenaran dilakukan

berdasarkan fakta empirik. Hasil penelitian akan menghasilkan intervensi yang bersifat objektif dan

rasional.dalam praktek keperawatan ditemukan fenomena dari pengalaman klinik yang harus dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah dan fakta. ilmiah inilah yang kemudian dijadikan dasar dalam praktik
keperawatan EBN. Tindakan keperawatan yang dilakukan atas dasar fakta ilmiah akan

menghasilkan suatu asuhan keperawatan yang berkualitas.

b. Memberikan bukti bahwa praktik keperawatan dilandasi oleh penerapan prinsip-prinsip ilmiah yang
relevan dan terkini (up to date). Dengan menerapkan evidence based nursing atau praktik keperawatan
dilandasi bukti ilmiah, memberikan bukti bahwa praktik keperawatan dilandasi oleh dasar ilmu
pengetahuan yang kuat yang didapat melalui penelitian. praktik keperawatan dilandasi oleh prinsip
tindakan yang telah terbukti efektifitas dalam mengatasi masalah-masalah yang dialam oleh pasien.

c. Melatih kemampuan perawat untuk berfikir kritis dan rasional terhadap suatu fenomena atau masalah.

Penerapan EBN secara tidak langsung akan melatih kemampuan berfikir kritis dan rasional seorang
perawat dalam menghadapi masalah atau fenomena untuk menemukan solusi yang tepat. Sumber ilmiah
merupakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yang salah

satunya adalah hasil penelitian terdahulu.

d. Sebagai salah satu ciri keperawatan professional setiap tindakan praktek keperawatan professional
selalu berlandaskan pada bukti ilmiah, bukan berdasarkan kebiasaan. Sebagai professional dibidang
kesehatan maka sudah seharusnya melandasi setiap tindakan berdasarkan fakta ilmiah dari hasil penelitian
yang dilakukan dengan benar dan terbukti memberikan manfaat bagi pasien.

e. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Indikator dari peningkatan ini adalah meningkatnya
kepuasan pasien, berkurangnya hari perawatan dan berkurangnya biaya perawatan.

Indikator-indikator ini dapat dicapai dengan menerapkan prosedur keperawatan yang telah terbukti efektif

secara ilmiah.Sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan peneliti berikutnya. Efektifitas penerapan hasil
penelitian dalam praktek keperawatan diketahui melalui evaluasi proses dan evaluasi hasil. Hasil evaluasi
dijadikan sebagai landasan untuk menyusun pertanyaan penelitian berikutnya untuk topik yang relevan.
Sehingga ilmu keperawatan akan semakin berkembang.

Referensi: Hapsari, E. D. (2018). Pengantar Evidence-Based Nursing. In PROSIDING SEMINAR


NASIONAL & INTERNASIONAL.
7. Faktor yang menghamvat implementasi EBP

Rendahnya implementasi EBP dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sumber daya yang sedikit, akses
informasi yang terbatas, staf yang tidak memadai, dan kurangnya dukungan kelembagaan, kurangnya
komunikasi antara lingkungan akademik dan praktik klinis, inkonsistensi antara pendidikan dan praktik
dalam disiplin keperawatan, kurangnya kerja tim, dan citra negatif masyarakat tentang profesi
keperawatan, keterbatasan yang dirasakan dalam ruang lingkup praktik perawat, waktu, pengetahuan
tentang EBP, dan hambatan terkait individu dianggap faktor penghambat rendahnya implementasi EBP
(Shayan et al., 2018).

Referensi: PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian 2021; Volume 19; No 1.
Website: journals.itspku.ac.id 76 Analisis Kesiapan Perawat dalam Impelementasi Evidence-Based
Practice (EBP) di RSUD Sawerigading Kota Palopo, Wahyu Hidayat

9.bagaimana cara mencari bukti implentating based practice yang sesuai dengan kasus

Perawat memegang peranan yang penting dalam pelayanan rumah sakit, dimana perawat berada dengan
pasien selama 24 jam. Perawat tidak hanya berperan sebagai care giver namun juga sebagai client
advocate, counsellor, educator, collaborator, coordinator, change agent dan consultant (Doheny dalam
Kusnanto, 2003). Perawat juga harus memiliki kemauan dalam meningkatkan kesadaran profesional
kesehatan dalam belajar, mengetahui dan menerapkan praktik berbasis bukti dalam keperawatan atau
disebut Evidence Based Pratice (EBP) (3 rd International Nursing Conference, 2018).

Referensi: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KOMPETENSI


APLIKASI EVIDENCE-BASED PRACTICE, Dame Elysabeth 2021

Jawaban Brainstorming:

6. Manfaat EBP

- Memberi landasan yang objektif dan rasional dalam praktik keperawatan

- Memberikan bukti bahwa praktik keperawatan dilandasi oleh penerapan prinsip-prinsip ilmiah yang
relavan dan terkini

- Melatih kemampuan perawat berpikir kritis dan rasional terhadap suatu fenomena atau masalah.

- Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

Referensi: Hapsari, E. D. (2018). Pengantar Evidence-Based Nursing. In PROSIDING SEMINAR


NASIONAL & INTERNASIONAL.

Anda mungkin juga menyukai