0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep penjaminan mutu berbasis bukti (evidence based practice/EBP) dalam keperawatan. EBP merupakan proses untuk mendapatkan informasi terbaru berdasarkan bukti agar tenaga kesehatan dapat membuat keputusan klinis yang efektif. Tujuan EBP adalah meningkatkan kualitas perawatan dan hasil perawatan dengan memaksimalkan bukti-bukti terbaru dari hasil penelitian.
Dokumen tersebut membahas konsep penjaminan mutu berbasis bukti (evidence based practice/EBP) dalam keperawatan. EBP merupakan proses untuk mendapatkan informasi terbaru berdasarkan bukti agar tenaga kesehatan dapat membuat keputusan klinis yang efektif. Tujuan EBP adalah meningkatkan kualitas perawatan dan hasil perawatan dengan memaksimalkan bukti-bukti terbaru dari hasil penelitian.
Dokumen tersebut membahas konsep penjaminan mutu berbasis bukti (evidence based practice/EBP) dalam keperawatan. EBP merupakan proses untuk mendapatkan informasi terbaru berdasarkan bukti agar tenaga kesehatan dapat membuat keputusan klinis yang efektif. Tujuan EBP adalah meningkatkan kualitas perawatan dan hasil perawatan dengan memaksimalkan bukti-bukti terbaru dari hasil penelitian.
M.JUL FADLI ROMLI KHGA20047 ILHAM MULYANA KHGA20063 NADYA LESTARI KHGA20069 ZIDAN ABDOEL GHANI KHGA20083 MITA NUR AGUSTINA KHGA20084 SITI SOFIA RAHMA KHGA20090 DEFINISI EBP
Evidence-based practice (EBP) adalah sebuah proses yang
akan membantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada pasien. Evidence Based Practice (EBP) merupakan suatu strategi untuk mendapatkan knowledge atau pengetahuan terbaru berdasarkan evidence atau bukti yang jelas dan relevan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan meningkatkan skill dalam praktik klinis guna meningkatkan kualitas kesehatan pasien. TUJUAN EBP
Tujuan utama diimplementasikannya evidence-based practice di dalam praktek
keperawatan adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil yang terbaik dari asuhan keperawatan yang diberikan. Selain itu juga, dengan memaksimalkannya kualitas perawatan tingkat kesembuhan pasien bisa lebih cepat dan lama perawatan bisa lebih pendek serta biaya perawatan bisa ditekan (Madarshahian et al., 2012).
Oleh karena itu, pengintegrasian evidenced based practice kedalam kurikulum
pendidikan keperawatan sangatlah penting. Tujuan utama mengajarkan EBP dalam pendidikan keperawatan pada level undergraduate student adalah menyiapkan perawat profesional yang mempunyai kemampuan dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas berdasarkan evidence- based (Ashktorab, 2015). MANFAAT EBP
• Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik
• Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian yang buruk • Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasil- hasil penelitian • Mengeliminasi budaya "practice which is not evidence based" LANGKAH-LANGKAH EBP • Menumbuhkan semangat penyelidikan • Menanyakan pertanyaan klinik dengan menggunakan PICO/PICOT format • Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti (artikel penelititan) yang paling relevan dengan PICO/PICOT • Melakukan penilaian critis terhadap bukti-bukti (artikel penelititan) • Mengintegrasikan bukti-bukti (artikel penelititan) terbaik dengan salah satu ahli di klinik serta memperhatikan keinginan dan manfaatnya bagi pasien dalam membuat keputusan atau perubahan • Mengevaluasi outcome dari perubahan yang telah diputuskan berdasarkan bukti-bukti. • Menyebarluaskan hasil dari EBP Mengajukan pertanyaan PICO(T) question : Menurut (Newhouse et al., 2007) dalam mencari jawaban untuk pertanyaan klinis yang muncul, maka diperlukan strategi yang efektif yaitu dengan membuat format PICO. a) P adalah pasien, populasi atau masalah baik itu umur, gender, ras atapun penyakit seperti hepatitis dll. b) I adalah intervensi baik itu meliputi treatment di klinis ataupun pendidikan dan administratif. Selain itu juga intervensi juga dapat berupa perjalanan penyakit ataupun perilaku beresiko seperti merokok. c) C atau comparison merupakan intervensi pembanding bisa dalam bentuk terapi, faktor resiko, placebo ataupun non-intervensi. d) O atau outcome qadalahdalah hasil yang ingin dicari dapat berupa kualitas hidup, patient safety, menurunkan biaya ataupun meningkatkan kepuasan pasien MODEL EBP 1) Model Johns Hopkins, 2) Model Stetler, model ini 3) Model IOWA, meliputi tahap awal model Johns berfokus pada 5 tahap yaitu pertama, evaluasi Hopkins yaitu pertama, persiapan pengetahuan dan pencetus mengidentifikasi evidence- penelitian bukti; kedua, terjadinya suatu masalah; based practice, kemudian validasi dari temuan; ketiga, kedua, mengumpulkan dan membentuk tim, sintesis dari temuan dan kritik bukti; ketiga, memperoleh, menilai dan kumulatif keputusan keputusan mengenai meringkas adanya bukti- mengenai dilakukan atau dilakukan atau tidak bukti yang akan tidak untuk perubahan perubahan dalam praktik direkomendasi dalam pelaksanakan dalam praktik; dan apakah memang praktik mulai dari keempat, terjemahan dan pantas dimiliki kemudian; pelaksanakan sampai praktis penerapan temuan; keempat, evaluasi dari dengan evaluasi. kelima, evaluasi. struktur, proses dan hasil. Keuntungan EBP ● Metode untuk mengevaluasi sistem kerja perawat dalam melakukan praktik keperawatan ● Mengintegrasikan komponen – komponen pendukung EBP dalam pelayanan kesehatan ● Melakukan intervensi kepada pasien berdasarkan bukti-bukti hasil penelitian ● Meminimalisir resiko yang mungkin terjadi dalam proses pelayanan kesehatan ● Bersikap profesional dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien Hambatan menjalankan EBP
3. Kurangnya pelatihan terkait
usaha untuk mencari informasi dan Sebagaimana dijelaskan oleh ketrampilan dalam mengkritisi hasil DiNesco dan Cullum (1998) penelitian adalah: 4. Ideologi yang menekankan 1. Keterbatasan waktu praktek dibandingkan dengan 2. Keterbatasan akses terhadap pengetahuan intelektua literature 5. Lingkungan kerja tidak mendukung dalam usaha mencari informasi hasil penelitian Penerapan EBP dalam Proses Keperawatan Dalam dunia keperawatan EBP adalah proses mengumpulkan data, memproses, dan menerapkan hasil penelitian untuk meningkatkan praktik klinis, lingkungan kerja, atau outcome pasien. Penggunaan EBP untuk praktik klinik keperawatan sangat membantu perawat dalam memberikan perawatan pasien dengan kualitas tertinggi dan seefisien mungkin. Sehingga asuhan berbasis pendekatan EBP terbukti mampu meningkatkan kwalitas patient safety dan peningkatan outcome asuhan keperawatan. Dan hasil-hasil penelitian dapat membantu perawat dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan yang mempunyai dasar/rasional hasil penelitian yang kuat. Sekian dan Terimakasih