Anda di halaman 1dari 12

Komunikasi Efektif SBAR

Disusun sebagai Salah Satu Syarat dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keperawatan Semester V Tahun Akademik 2022 – 2023

Disusun Oleh :
Fahri Nurhakim NIM. KHGA 20056
Siti Sofia Rahma NIM. KHGA 20090
Neng Lutvi Latifah NIM. KHGA 20054
Putri Aprilia NIM. KHGA 20086
M Rafi Asbahani NIM. KHGA 20068
Diantika Altisya S. NIM. KHGA 20055
Novia Rahmawati NIM. KHGA 20071
Ilham Mulyana NIM. KHGA 20063
Sahlan Rizki Supriadi NIM. KHGA 20072
Naufal Fikri V. NIM. KHGA 20070
Siti Sobariah NIM. KHGA 20089
Riani Nurpadilah NIM. KHGA 20087
Teja Setia Trenggana NIM. KHGA 20077
M. Jul Fadli Romli NIM. KHGA 20047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
TAHUN 2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ilmiah ini membahas tentang “Komunikasi Efektif
SBAR”

Tidak lupa dukungan baik secara materil dan nonmateril yang diberikan
kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu,
izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Asep Hilman gelarr? selaku dosen mata kuliah “Manajemen


Keperawatan ” yang telah memberikan bimbingan ilmunya sesuai mata
kuliah yang kami tekuni.
2. Teman-teman kelompok yang telah berkontribusi dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dalam


penyusunan hingga tata Bahasa penyampaian makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini dengan lebih baik lagi.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan inspirasi serta ilmu untuk pembaca. Semoga Allah SWT meridhoi segala us-
aha. Amin.

Garut, 15 Oktober 2022

Kelompok 1
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...............................................................................................3
2.1. Definisi Komunikasi SBAR..................................................................3
2.3. Keuntungn Komunikasi Efektif SBAR.................................................3
2.4. Penjabaran SBAR..................................................................................4
2.5. Contoh Komunikasi Efektif SBAR Antara Perawat dan Dokter...........5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
3.1. Kesimpulan............................................................................................7
3.2. Saran......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan, ter-
lebih dalam dunia kesehatan, dimana tim kesehatan harus selalu berkoordi-
nasi dan berkomunikasi mengenai kondisi pasien. Dalam menyampaikan
informasi haruslah singkat, padat dan jelas, agar penerima informasi dapat
memahami isi informasi dengan baik. Tidak jarang terdapat perbedaan
persepsi antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga infor-
masi yang dihasilkan tidak sesuai dengan situasi yang sebenarnya. (As-
mayanti, 2013)

Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti


sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindak-
lanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan, dan
tidak ada hambatan untuk hal itu. Komunikasi efektif sebagai dasar untuk
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga agar mereka memahami
kondisi kesehatannya sehingga pasien berpartisipasi lebih baik dalam
asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputu-
san tentang asuhannya. Edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh
staf klinis terutama PPA yang sudah terlatih (dokter, perawat, nutrisionis,
apoteker dll). Mengingat banyak profesi yang terlibat dalam edukasi
pasien dan keluarganya, maka perlu koordinasi kegiatan dan fokus pada
kebutuhan edukasi pasien (Kementrian kesehatan RI : p.322). (Ahda et al.,
2021)

Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam


memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima se-
hingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dna umpan balik seimbang

1
dan melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik. (Uripni, 2003, p.
41)

1
2

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi verbal efektif


adalah jelas dan ringkas, perbendaharaan kata, arti denotative dan kono-
tatif, intonasi kecepatan bicara, dan humor. Sedangkan pada komunikasi
nonverbal yang diperhatikan adalah penampilan fisik, sikap tubuh dan cara
berjalan, ekspresi wajah dan sentuhan (Uripni, 2003, p. 46). (Ahda et al.,
2021)

Untuk itu ditempat pelayanan kesehatan perlu diterapkan metode


komunikasi yang efektif yaitu SBAR. SBAR (situation, background,asses-
ment, dan recomendation) merupakan komunikasi efektif yang digunakan
untuk tim kesehatan dalam melaporkan kondisi pasien. Dengan komu-
nikasi yang baik antar tim kesehatan diharapkan informasi mengenai
pasien akan tersampaikan dengan jelas dan efisien. (Asmayanti, 2013)

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif SBAR?
2. Apa tujuan dari komunikasi efektif SBAR?
3. Apa keuntungan dari penggunaan komunikasi efektif SBAR?
4. Bagaimana penjabaran dan contoh komunikasi SBA (komunikasi an-
tara perawat dan dokter)?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian komunikasi efektif SBAR
2. Mengetahui tujuan dari komunikasi efektif SBAR
3. Mengetahui keuntungan dalam penggunaan komunikasi efektif SBAR
4. Mengetahui pengaplikasian komunikasi efektif SBAR
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Komunikasi SBAR


Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat
yang logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada
orang lainsecara akurat dan efisien. Komunikasi dengan alat terstruktur
SBAR (Situation, Background, assesment, dan Recomendation) untuk
mencapai keterampilan berfikir kritis dan menghemat waktu (NHS, 2012)

SBAR adalah metode tersruktur untuk menyampaikan suatu infor-


masi agar informasi yang disampaikan lebih jelas, singkat, efisien dan sis-
tematis. SBAR melibatkan semua tim kesehatan agar dapat berkomu-
nikasi, berdiskusi mengenai keadaan pasien dan apa yang akan dilakukan
terhadap pasien.

2.2. Tujuan Komunikasi Efektif SBAR

Dengan menjalin komunikasi yang baik antar tim kesehatan, dapat


menumbuhkan rasa saling pengertian, karena pada dasarnya komunikasi
SBAR memiliki tujuan untuk:

a. Informasi tersampaikan dengan baik, sesuai dengan keadaan pasien


b. Terjalin pemikiran yang selaras sehingga tidak terjadi perbedaan
persepsi antar tim kesehatan
c. Memberikan informasi kepada tim kesehatan lain, sehingga penerima
informasi dapat mengetahui informasi dengan baik

2.3. Keuntungn Komunikasi Efektif SBAR


a. Tim kesehatan dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas
b. Dokter percaya pada perawat karena dinilai memahami kondisi pasien
c. Memperbaiki komunikasi dan memperbaiki kondisi pasien

3
4

2.4. Penjabaran SBAR


1. Situation : bagaimana kondisi/situasi yang akan disampaikan?
a. Menyebutkan nama, ruangan petugas dan pasien yang akan dila-
porkan
b. Menyebutkan diagnosa medis pasien
c. Kondisi umum pasien
2. Background : apa latar belakang kondisi klinis pasien saat ini?
a. Obat yang diberikan saat ini dan alergi (jika pasien mengalami)
b. Tanda-tanda vital terbaru
c. Hasil pemeriksaan diagnostik
d. Temuan kondisi klinis terbaru
3. Assesment : bagaimana penilaian klinis menurut perawat?
a. Apa saja temuan klinis?
b. Apa analisis dan pertimbangan perawat?
c. Apakah masalah yang ditemukan parah dan mengancam nyawa?
4. Recomendation : apa yang ingein perawat ajukan dan kapan harus di-
lakukan?
a. Apa tindakan/ rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki
masalah?
b. Solusi apa yang dapat perawat ajukan pada dokter?
c. Perawat membutuhkan apa dari dokter untuk memperbaiki
keadaan?
d. Dan kapan waktu yang diharapkan perawat untuk melaksanakan
tindakan tersebut?
5

2.5. Contoh Komunikasi Efektif SBAR Antara Perawat dan Dokter

1) Contoh 1
Situation: “selamat siang dok, saya Salma perawat ruang Wi-
jayakusuma. Saat ini pasien atas nama An. Dzikri kamar 4 dengan
tanggal lahir 23 Agustus 2016 mengeluh sesak napas.”
Background: “pasien memiliki riwayat Pneumonia dengan frekuensi
napas 42x/menit dan saturasi 78%. “
Assesment: “Terdapat suara napas tambahan ronchi pada paru-
parunya, pasien batuk dan sulit mengeluarkan dahak dan terdapat re-
traksi dada.”
Recomendation: “saya rasa pasien harus ditangani segera, apakah
dokter akan datang?”

2) Contoh 2
Situation : “Dok, ini Tn. Karmadi usianya 39 tahun dengan DHF hari
perawatan ke 2, sejak kemarin sampai sekarang pasien tidak men-
galami demam, namun mengalami perdarahan digusi.”
Background : “hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan trombosit
20.000g/dl. Tanda tanda vital TD: 120/80mmHg, Nadi: 75x/menit,
Respirasi: 16x/menit, dengan suhu 36,8ᵒc. Pasien mendapatkan terapi
Transamin 1amp/8jam dan infus NaCl 0,9% 30tpm.”
Assesment : “trombosit menurun, perdarahan digusi dan terdapat
bercak merah dikulit.”
Recomendation : “bagaimana untuk intervensi selanjutnya, Dok?
Apakah perlu diberikan transfusi trombosit?”
6

3) Contoh 3
Situation : “Siang Dok, saya Hafsoh perawat ruang Madinah. Saya in-
gin melaporkan terkait keadaan pasien atas nama Tn. Dandang kamar
4, berusia 54 tahun mengalami penurunan urine output (40cc dari
pukul 21:00-07:00) pasien juga mengalami sesak napas.”
Background : “diagnosa medis GGK dengan program HD hari Selasa
dan Jum’at. Tindakan yang telah kami lakukan adalah mereposisi semi
fowler, sudah terpasang kateter dan diberikan bantuan oksigen 3liter/
menit. Obat diuretik telah diberikan tanda tanda vital terbaru TD:
150/90mmHg, Nadi: 100x/menit, Respirasi 30x/menit, terdapat
oedema pada ekstremitas bawah.”
Assesment : “saya mendapatkan masalah ketidak seimbangan cairan
dan pola napas tidak efektif.”
Recommendation :” apa yang harus saya lakukan sekarang, Dok?
Apakah perlu saya berikan oksigen dengan NRM? Atau pasien perlu
dipindahkan ke ruang ICU?”
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahda, M. H., Mustaqimmah, N., Lestari, S. S., David, M., Arif, M., & Alwi, R.
(2021). Komunikasi Efektif dengan Menggunakan Teknik S.B.A.R pada
Staf dan Karyawan RS Mata Pekanbaru Eye Center. Menara Riau, 15(1),
33. https://doi.org/10.24014/menara.v15i1.13555
Asmayanti, A. (2013). MAKALAH SBAR.docx. academia.edu. https://www.a-
cademia.edu/37688816/MAKALAH_SBAR_docx

Anda mungkin juga menyukai