Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN METODE ISBAR


Tugas Mata Kuliah Manajemen Pasien Safety
Dosen Pengampu : Eka Riyanti, MKep.Sp.Kep.Mat.

Nama Anggota Kelompok 6:


1. Sawitri (A02020055)
2. Tiara Shinta Dewi (A02020068)
3. Priska Previa Rizki (A02020076)
4. Anita Silviah (A02020079)
5. Ridho A Hidayat (A02020082)

Kelas 1B D3 Keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Solawat serta salam tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para pengikutnya.
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang MENINGKATKAN
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DENGAN METODE ISBAR. Penyusunan makalah ini
merupakan syarat untuk mendapat penilaian tugas semester tiga mata kuliah Manajemen
Pasien Safety.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya kesempurnaan
dalam pembuatan makalah berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Gombong, 23 Oktober 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….
1
B. Rumusan Masalah……………....................................................................
2
C. Tujuan……………………………………………………………...……… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi efektif dan komunikasi efektif ISBAR …………… 3
B. Tujuan komunikasi ISBAR………………………………………………… 3
C. Pelaku komunikasi ISBAR………………………………………………… 4
D. Keuntungan komunikasi efektif ISBAR …………………………...……… 4
E. Pengaplikasian komunikasi metode ISBAR…………………………….…. 4
F. Kerangka komunikasi dengan metode ISBAR …………….………………. 4
G. Penggunaan ISBAR…………………………………………………………… 5
H. Macam-macam koomunikasi efektif ISBAR…………………………………….. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………….……….…………… 7
B. Saran……………………………………………….………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
karena itu tujuan pelayanan perawatan merupakan salah satu bagian dari tujuan utama
rumah sakit. Sesuai dengan UU No 44 tahun 2009 bahwa rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Karen
itu, perawat sebagai ujung tombak pemberi pelayanan di rumah sakit dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, aman dan professional sesuai dengan
perkembangan IPTEK kesehatan serta kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Komunikasi dalam praktek keperawatan profesional merupakan unsur utama bagi
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam mencapai hasil yang
optimal dalam kegiatan keperawatan. Komunikasi adalah bagian dari strategi
koordinasi yang berlaku dalam pengaturan pelayanan di rumah sakit khususnya
pada unit keperawatan.
Komunikasi yang efektif dalam lingkungan perawatan kesehatan membutuhkan
pengetahuan, keterampilan dan empati. Ini mencakup mengetahui kapan harus
berbicara, apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya serta memiliki
kepercayaan diri dan kemampuan untuk memeriksa bahwa pesan telah diterima dengan
benar. Meskipun digunakan setiap hari dalam situasi klinis, keterampilan komunikasi
perlu dipelajari, dipraktekkan dan disempurnakan oleh semua perawat sehingga
mereka dapat berkomunikasi dengan jelas, singkat dan tepat dalam lingkungan yang serba
cepat dan menegangkan. Untuk itu diperlukan pendekatan sistematik untuk memperbaiki
komunikasi tersebut salah satunya dengan cara komunikasi teknik SBAR. Menurut
Vardaman (2012) bahwa sistem komunikasi SBAR dapat berfungsi sebagai alat
untuk standarisasi komunikasi antara perawat dan dokter. Jurnal ini menunjukkan
bahwa SBAR dapat membantu dalam pengembangan skema yang memungkinkan
membuat keputusan yang cepat
Komunikasi Situasion Background Assessment Recommendation (SBAR) dalam
dunia kesehatan dikembangkan oleh pakar Pasien Safety dari Kaiser Permanente
Oakland California untuk membantu komunikasi antara dokter dan perawat. Meskipun
komunikasi SBAR di desain untuk kumunikasi dalam situasi beresiko tinggi antara

1
perawat dan dokter, teknik SBAR juga dapat digunakan untuk berbagai bentuk
operan tugas, misalnya operan antara perawat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi efektif dan komunikasi efektif ISBAR?
2. Apa saja tujuan komunikasi ISBAR?
3. Siapa pelaku komunikasi ISBAR?
4. Apa saja keuntungan komunikasi efektif ISBAR?
5. Bagaimana pengaplikasian Komunikasi Metode ISBAR?
6. Bagaimana kerangka Komunikasi dengan metode ISBAR?

7. Bagaimana cara menggunakan teknik Penggunaan ISBAR?

8. Apa saja contoh komunikasi efektif ISBAR?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian komunikasi efektif dan komunikasi efektif
ISBAR.
2. Mengetahui tujuan komunikasi ISBAR.
3. Mengetahui dan memahami pelaku komunikasi ISBAR.
4. Mengetahui dan memahami keuntungan komunikasi efektif ISBAR.
5. Mengetahui dan memahami pengaplikasian Komunikasi Metode ISBAR.
6. Mengetahui kerangka Komunikasi dengan metode ISBAR.
7. Mengetahui dan memahami cara menggunakan teknik Penggunaan ISBAR.
8. Mengetahui dan memahami contoh komunikasi efektif ISBAR.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Meningkatkan Komunikasi Efektif

A. Pengertian

Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang tepat sasaran dan mencapai tujuan.
Komunikasi dikatakan efektif jika, informasi, ide atau pesan yang disampaikan dapat
diterima dan dipahami dengan baik sehingga terbentuk kesamaan persepsi, perubahan
perilaku atau saling mendapatkan informasi atau menjadi paham.

Komunikasi efektif ISBAR adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi


mengenai suatu kondisi baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis,
ruangan, peralatan, permintaan, dll kepada seseorang (dokter, perawat, kabag/karu,
atasan, bawahan dll) melalui telepon maupun secara langsung (tatap muka) yang
dilakukan secara akurat, lengkap, dimengerti, dan tepat kepada penerima informasi
sehingga dapat mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien..
Kerangka komunikasi ISBAR memuat informasi pasien tentang Introduction,
Situation, Background, Assessment dan Recommendation. Komunikasi ISBAR
adalah cara sederhana yang secara efekif telah mengembangkan komunikasi dalam
setting lain dan efektif pula digunakan pada pelayanan kesehatan (Ohio’s Medicare,
2010).

B. Tujuan Komunikasi ISBAR

Pelaksanaan komunikasi ISBAR digunakan sebagai acuan penerapan langkah-langkah


untuk :
1) Memastikan keakuratan semua informasi

2) Memastikan semua informasi terkait tentang status kesehatan pasien di


sampaikan dengan tepat dan benar

3) Memastikan instuksi yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan di pahami
dan di terima dengan tepat dan benar.

4) Meningkatkan keselamatan pasien

3
5) Menyediakan kerangka kerja untuk komunikasi yang efektif antara anggota tim
perawat kesehatan dan dokter

C. Pelaku komunikasi ISBAR

- Perawat dengan dokter

- Perawat dengan perawat

D. Keuntungan Komunikasi Efektif ISBAR


a. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif
b. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan
kondisi pasien
c. Memperbaiki komunikasi dan memperbaiki keamanan pasien

E. Pengaplikasian Komunikasi Metode S-BAR


Metode ISBAR sama dengan SOAP yaitu Introduction, Situation, Background,
Assessment, Recommendation. Komunikasi efektif ISBAR dapat diterapkan oleh semua
tenaga kesehatan, sehingga dokumentasi tidak terpecah sendiri-sendiri. Diharapkan
dokumentasi catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan baik. sehingga tenaga
kesehatan lain dapat mengetahui perkembangan pasien.

F. Kerangka Komunikasi dengan metode ISBAR

Kerangka komunikasi ISBAR adalah kerangka tehnik komunikasi yang


disediakan untuk berkomunikasi antar para petugas kesehatan dalam menyampaikan
kondisi pasien (Permanente, 2011). ISBAR adalah kerangka yang mudah untuk
diingat, mekanisme yang digunakan untuk menyampaikan kondisi pasien yang kritis atau
perlu perhatian dan tindakan segera. ISBAR menyediakan metode komunikasi yang
jelas mengenai informasi yang berkaitan tentang kondisi pasien antara tenaga
medis (klinis), mengajak semua anggota tim pelayanan kesehatan untuk memberikan
masukan pada situasi/kondisi pasien termasuk rekomendasi. Fase pemeriksaan dan
rekomendasi memberikan kesempatan untuk diskusi diantara tim pelayanan
kesehatan. Metode ini mungkin agak sulit pada awalnya bagi pemberi dan penerima
informasi (Leonard, 2014).

4
G. Teknik Penggunaan ISBAR

Menurut leonard (2014), adapun prinsip-prinsip bagaimana menggunakan ISBAR


dan apa saja yang harus dikomunikasikan adalah sebagai berikut :

a. I (Introduction) perkenalan diri dan pasien yang akan dilaporkan

b. S (Situation) mengandung informasi tentang identitas pasien, masalah yang


terjadi saat ini dan diagnosa medis.

c. B (Background) menggambarkan riwayat/data sebelumnya yang mendukung


situasi saat ini seperti:

1) Riwayat penyakit/kondisi sebelumnya

2) Riwayat pengobatan

3) Riwayat tindakan medis atau keperawatan yang sudah dilakukan

4) Riwayat alergi

5) Pemeriksaan penunjang yang mendukung

6) Vital sign terakhir

d. A (Assessment) adalah kesimpulan dari masalah yang terjadi saat ini, apakah
kondisi membaik atau memburuk.

e. R (Recommendation) mengandung informasi tentang:

1) Tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi

2) Solusi apa yang bisa ditawarkan ke dokter

3) Solusi/tindakan apa yang direkomendasi oleh dokter.

4) Kapan dan dimana dilakukan.

Sebelum serah terima pasien, perawat harus melakukan :


a. Perawat mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.

5
b. Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan
kondisi pasien yang akan dilaporkan.
c. Perawat memastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang
harus dilanjutkan.
d. Perawat membaca dan pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian
perawat shift sebelumnya.
e. Perawat menyiapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian.
Dari beberapa laporan dan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa tehnik
ISBAR efektif dalam mencegah terjadinya kesalahan pelayanan yang dilakukan oleh
penyedia layanan. Komunikasi tidak efektif merupakan akar penyebab tertinggi dari
sentinel event (Amato-Vealey, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh The Joint
Commmission Organizations tentang sentinel events didapatkan data bahwa kejadian
total sentinel events terjadi oleh karena masalah komunikasi sebesar 70% ( Mikos,
2007). Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah komunikasi adalah hal yang penting
dalam pelayanan keperawatan karena kesalahan komunikasi dapat mengakibatkan
insiden keselamatan pasien.

H. Contoh Komunikasi efektif ISBAR


a. Introduction (I) :
Selamat Siang saya Ners Ika yang merawat pasien Adi. Saya ingin menyampaikan
kondisi pasien adi.
b. Situation (S) :
Adi panasnya tinggi, tindakan keperawatan sudah dilakukan :
- Pakaian dan selimut tipis
- Minum banyak dan kompres air hangat
c. Background (B) :
Dia post op hari ke 2, kondisi terakhir setelah perawatan luka, kondisi luka baik tidak
ada tanda-tanda peradangan.
d. Assessment (A) :
Assesment yang sudah dilakukan :
- TD : 130/70 mmHg
- S : 39 C
- RR : 24x/ menit
- N : 84x/menit

6
e. Recommendation (R) :
“ Dok , sepertinya Tn. Adi memerlukan obat penurun panas” .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan komunikasi
SBAR dapat memudahkan pekerjaan perawat karena pekerjaan terkoordinir dengan baik,
perawat dituntut untuk teliti dalam pendokumentasian asuhan keperawatan karena
menjadi acuan dan prosedur tetap dalam melaksanakan pertanggung jawaban
keperawatan. Manfaat yang dirasakan perawat saat melaksanakan komunikasi SBAR
yaitu meningkatkan mutu timbang terima pasien dan meningkatkan mutu keselamatan
pasien, kemudian tantangan yang dihadapi perawat pada penerapan komunikasi SBAR
dalam melaksanakan handover yaitu perawat termotivasi menambah ilmu pengetahuan
dan teknologi dibidang keperawatan dan selalu mengikuti prosedur yang diberlakukan
oleh rumah sakit.
B. Saran
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan non formal seperti
pelatihan pelaksanaan dan pendokumentasian komunikasi SBAR dengan mengadakan in
house training mengundang pakar di bidang keilmuwan tersebut. Meningkatkan ketelitian
perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan terkait penerapan
komunikasi SBAR secara berkelanjutan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fuadil Ulum. 2017. “Komunikasi Efektif Dengan Metode S-BAR” file:///D:/komuikasi


%20esbar/PERAWAT%20BUKITTINGGI_%20KOMUNIKASI%20EFEKTIF
%20DENGAN%20METODE%20S-BAR.html. (Diakses Pada Juni 2018)

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta : Salemba Medika
https://www.scribd.com/document/475955499/Makalah-ISBAR-dan-SBAR-Revisi

hhtps://pdfcoffe.com/makalah-model-komunikasi-sbar-dan-tbak-dalam keperawatan-pdf-
free.html

http://eprints.umbjm.ac.id/281/6/BAB%206%20TESIS%20SBAR.pdf

Anda mungkin juga menyukai