Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Meningkatkan Komunikasi Efektif

A. Pengertian

Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang tepat sasaran dan mencapai


tujuan. Komunikasi dikatakan efektif jika, informasi, ide atau pesan yang
disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik sehingga terbentuk
kesamaan persepsi, perubahan perilaku atau saling mendapatkan informasi
atau menjadi paham.

Komunikasi efektif ISBAR adalah suatu cara untuk menyampaikan


informasi mengenai suatu kondisi baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan
penunjang yang kritis, ruangan, peralatan, permintaan, dll kepada seseorang
(dokter, perawat, kabag/karu, atasan, bawahan dll) melalui telepon maupun
secara langsung (tatap muka) yang dilakukan secara akurat, lengkap,
dimengerti, dan tepat kepada penerima informasi sehingga dapat mengurangi
kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.. Kerangka
komunikasi ISBAR memuat informasi pasien tentang Introduction,
Situation, Background, Assessment dan Recommendation. Komunikasi
ISBAR adalah cara sederhana yang secara efekif telah mengembangkan
komunikasi dalam setting lain dan efektif pula digunakan pada pelayanan
kesehatan (Ohio’s Medicare, 2010).

B. Tujuan Komunikasi ISBAR

Pelaksanaan komunikasi ISBAR digunakan sebagai acuan penerapan


langkah-langkah untuk :

1) Memastikan keakuratan semua informasi


2) Memastikan semua informasi terkait tentang status kesehatan pasien
di sampaikan dengan tepat dan benar

3) Memastikan instuksi yang diberikan oleh dokter dan tenaga


kesehatan di pahami dan di terima dengan tepat dan benar.

4) Meningkatkan keselamatan pasien

5) Menyediakan kerangka kerja untuk komunikasi yang efektif antara


anggota tim perawat kesehatan dan dokter

C. Pelaku komunikasi ISBAR

- Perawat dengan dokter

- Perawat dengan perawat

D. Keuntungan Komunikasi Efektif ISBAR


a. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif
b. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham
akan kondisi pasien
c. Memperbaiki komunikasi dan memperbaiki keamanan pasien

E. Pengaplikasian Komunikasi Metode S-BAR


Metode ISBAR sama dengan SOAP yaitu Introduction, Situation,
Background, Assessment, Recommendation. Komunikasi efektif ISBAR
dapat diterapkan oleh semua tenaga kesehatan, sehingga dokumentasi tidak
terpecah sendiri-sendiri. Diharapkan dokumentasi catatan perkembangan
pasien terintegrasi dengan baik. sehingga tenaga kesehatan lain dapat
mengetahui perkembangan pasien.

F. Kerangka Komunikasi dengan metode ISBAR

Kerangka komunikasi ISBAR adalah kerangka tehnik komunikasi


yang disediakan untuk berkomunikasi antar para petugas kesehatan dalam
menyampaikan kondisi pasien (Permanente, 2011). ISBAR adalah
kerangka yang mudah untuk diingat, mekanisme yang digunakan untuk
menyampaikan kondisi pasien yang kritis atau perlu perhatian dan tindakan
segera. ISBAR menyediakan metode komunikasi yang jelas mengenai
informasi yang berkaitan tentang kondisi pasien antara tenaga medis
(klinis), mengajak semua anggota tim pelayanan kesehatan untuk
memberikan masukan pada situasi/kondisi pasien termasuk rekomendasi.
Fase pemeriksaan dan rekomendasi memberikan kesempatan untuk
diskusi diantara tim pelayanan kesehatan. Metode ini mungkin agak sulit
pada awalnya bagi pemberi dan penerima informasi (Leonard, 2014).

G. Teknik Penggunaan ISBAR

Menurut leonard (2014), adapun prinsip-prinsip bagaimana menggunakan


ISBAR dan apa saja yang harus dikomunikasikan adalah sebagai berikut :

a. I (Introduction) perkenalan diri dan pasien yang akan dilaporkan

b. S (Situation) mengandung informasi tentang identitas pasien, masalah


yang terjadi saat ini dan diagnosa medis.

c. B (Background) menggambarkan riwayat/data sebelumnya yang


mendukung situasi saat ini seperti:

1) Riwayat penyakit/kondisi sebelumnya

2) Riwayat pengobatan

3) Riwayat tindakan medis atau keperawatan yang sudah dilakukan

4) Riwayat alergi

5) Pemeriksaan penunjang yang mendukung

6) Vital sign terakhir


d. A (Assessment) adalah kesimpulan dari masalah yang terjadi saat ini,
apakah kondisi membaik atau memburuk.

e. R (Recommendation) mengandung informasi tentang:

1) Tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang


terjadi

2) Solusi apa yang bisa ditawarkan ke dokter

3) Solusi/tindakan apa yang direkomendasi oleh dokter.

4) Kapan dan dimana dilakukan.

Sebelum serah terima pasien, perawat harus melakukan :


a. Perawat mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
b. Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan
dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan.
c. Perawat memastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah
keperawatan yang harus dilanjutkan.
d. Perawat membaca dan pahami catatan perkembangan terkini & hasil
pengkajian perawat shift sebelumnya.
e. Perawat menyiapkan medical record pasien termasuk rencana perawat
harian.
Dari beberapa laporan dan penelitian yang dilakukan disimpulkan
bahwa tehnik ISBAR efektif dalam mencegah terjadinya kesalahan pelayanan
yang dilakukan oleh penyedia layanan. Komunikasi tidak efektif merupakan
akar penyebab tertinggi dari sentinel event (Amato-Vealey, 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh The Joint Commmission Organizations
tentang sentinel events didapatkan data bahwa kejadian total sentinel
events terjadi oleh karena masalah komunikasi sebesar 70% ( Mikos,
2007). Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah komunikasi adalah hal
yang penting dalam pelayanan keperawatan karena kesalahan komunikasi
dapat mengakibatkan insiden keselamatan pasien.
H. Contoh Komunikasi efektif S-BAR
a. Introduction (I) :
Selamat Siang saya Ners Ika yang merawat pasien Adi. Saya ingin
menyampaikan kondisi pasien adi.
b. Situation (S) :
Adi panasnya tinggi, tindakan keperawatan sudah dilakukan :
- Pakaian dan selimut tipis
- Minum banyak dan kompres air hangat
c. Background (B) :
Dia post op hari ke 2, kondisi terakhir setelah perawatan luka, kondisi luka
baik tidak ada tanda-tanda peradangan.
d. Assessment (A) :
Assesment yang sudah dilakukan :
- TD : 130/70 mmHg
- S : 39 C
- RR : 24x/ menit
- N : 84x/menit
e. Recommendation (R) :
“ Dok , sepertinya Tn. Adi memerlukan obat penurun panas” .
DAFTAR PUSTAKA

Fuadil Ulum. 2017. “Komunikasi Efektif Dengan Metode S-BAR”


file:///D:/komuikasi%20esbar/PERAWAT%20BUKITTINGGI_
%20KOMUNIKASI%20EFEKTIF%20DENGAN%20METODE
%20S-BAR.html. (Diakses Pada Juni 2018)

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika
https://www.scribd.com/document/475955499/Makalah-ISBAR-dan-SBAR-
Revisi

hhtps://pdfcoffe.com/makalah-model-komunikasi-sbar-dan-tbak-dalam
keperawatan-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai