Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang tepat sasaran dan mencapai
tujuan. Komunikasi dikatakan efektif jika, informasi, ide atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik sehingga terbentuk kesamaan persepsi, perubahan perilaku atau saling mendapatkan informasi atau menjadi paham.
Komunikasi efektif ISBAR adalah suatu cara untuk menyampaikan
informasi mengenai suatu kondisi baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang kritis, ruangan, peralatan, permintaan, dll kepada seseorang (dokter, perawat, kabag/karu, atasan, bawahan dll) melalui telepon maupun secara langsung (tatap muka) yang dilakukan secara akurat, lengkap, dimengerti, dan tepat kepada penerima informasi sehingga dapat mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.. Kerangka komunikasi ISBAR memuat informasi pasien tentang Introduction, Situation, Background, Assessment dan Recommendation. Komunikasi ISBAR adalah cara sederhana yang secara efekif telah mengembangkan komunikasi dalam setting lain dan efektif pula digunakan pada pelayanan kesehatan (Ohio’s Medicare, 2010).
B. Tujuan Komunikasi ISBAR
Pelaksanaan komunikasi ISBAR digunakan sebagai acuan penerapan
langkah-langkah untuk :
1) Memastikan keakuratan semua informasi
2) Memastikan semua informasi terkait tentang status kesehatan pasien di sampaikan dengan tepat dan benar
3) Memastikan instuksi yang diberikan oleh dokter dan tenaga
kesehatan di pahami dan di terima dengan tepat dan benar.
4) Meningkatkan keselamatan pasien
5) Menyediakan kerangka kerja untuk komunikasi yang efektif antara
anggota tim perawat kesehatan dan dokter
C. Pelaku komunikasi ISBAR
- Perawat dengan dokter
- Perawat dengan perawat
D. Keuntungan Komunikasi Efektif ISBAR
a. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif b. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan kondisi pasien c. Memperbaiki komunikasi dan memperbaiki keamanan pasien
E. Pengaplikasian Komunikasi Metode S-BAR
Metode ISBAR sama dengan SOAP yaitu Introduction, Situation, Background, Assessment, Recommendation. Komunikasi efektif ISBAR dapat diterapkan oleh semua tenaga kesehatan, sehingga dokumentasi tidak terpecah sendiri-sendiri. Diharapkan dokumentasi catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan baik. sehingga tenaga kesehatan lain dapat mengetahui perkembangan pasien.
F. Kerangka Komunikasi dengan metode ISBAR
Kerangka komunikasi ISBAR adalah kerangka tehnik komunikasi
yang disediakan untuk berkomunikasi antar para petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien (Permanente, 2011). ISBAR adalah kerangka yang mudah untuk diingat, mekanisme yang digunakan untuk menyampaikan kondisi pasien yang kritis atau perlu perhatian dan tindakan segera. ISBAR menyediakan metode komunikasi yang jelas mengenai informasi yang berkaitan tentang kondisi pasien antara tenaga medis (klinis), mengajak semua anggota tim pelayanan kesehatan untuk memberikan masukan pada situasi/kondisi pasien termasuk rekomendasi. Fase pemeriksaan dan rekomendasi memberikan kesempatan untuk diskusi diantara tim pelayanan kesehatan. Metode ini mungkin agak sulit pada awalnya bagi pemberi dan penerima informasi (Leonard, 2014).
G. Teknik Penggunaan ISBAR
Menurut leonard (2014), adapun prinsip-prinsip bagaimana menggunakan
ISBAR dan apa saja yang harus dikomunikasikan adalah sebagai berikut :
a. I (Introduction) perkenalan diri dan pasien yang akan dilaporkan
b. S (Situation) mengandung informasi tentang identitas pasien, masalah
yang terjadi saat ini dan diagnosa medis.
c. B (Background) menggambarkan riwayat/data sebelumnya yang
mendukung situasi saat ini seperti:
1) Riwayat penyakit/kondisi sebelumnya
2) Riwayat pengobatan
3) Riwayat tindakan medis atau keperawatan yang sudah dilakukan
4) Riwayat alergi
5) Pemeriksaan penunjang yang mendukung
6) Vital sign terakhir
d. A (Assessment) adalah kesimpulan dari masalah yang terjadi saat ini, apakah kondisi membaik atau memburuk.
e. R (Recommendation) mengandung informasi tentang:
1) Tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang
terjadi
2) Solusi apa yang bisa ditawarkan ke dokter
3) Solusi/tindakan apa yang direkomendasi oleh dokter.
4) Kapan dan dimana dilakukan.
Sebelum serah terima pasien, perawat harus melakukan :
a. Perawat mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini. b. Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan. c. Perawat memastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan. d. Perawat membaca dan pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian perawat shift sebelumnya. e. Perawat menyiapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian. Dari beberapa laporan dan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa tehnik ISBAR efektif dalam mencegah terjadinya kesalahan pelayanan yang dilakukan oleh penyedia layanan. Komunikasi tidak efektif merupakan akar penyebab tertinggi dari sentinel event (Amato-Vealey, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh The Joint Commmission Organizations tentang sentinel events didapatkan data bahwa kejadian total sentinel events terjadi oleh karena masalah komunikasi sebesar 70% ( Mikos, 2007). Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah komunikasi adalah hal yang penting dalam pelayanan keperawatan karena kesalahan komunikasi dapat mengakibatkan insiden keselamatan pasien. H. Contoh Komunikasi efektif S-BAR a. Introduction (I) : Selamat Siang saya Ners Ika yang merawat pasien Adi. Saya ingin menyampaikan kondisi pasien adi. b. Situation (S) : Adi panasnya tinggi, tindakan keperawatan sudah dilakukan : - Pakaian dan selimut tipis - Minum banyak dan kompres air hangat c. Background (B) : Dia post op hari ke 2, kondisi terakhir setelah perawatan luka, kondisi luka baik tidak ada tanda-tanda peradangan. d. Assessment (A) : Assesment yang sudah dilakukan : - TD : 130/70 mmHg - S : 39 C - RR : 24x/ menit - N : 84x/menit e. Recommendation (R) : “ Dok , sepertinya Tn. Adi memerlukan obat penurun panas” . DAFTAR PUSTAKA
Fuadil Ulum. 2017. “Komunikasi Efektif Dengan Metode S-BAR”
file:///D:/komuikasi%20esbar/PERAWAT%20BUKITTINGGI_ %20KOMUNIKASI%20EFEKTIF%20DENGAN%20METODE %20S-BAR.html. (Diakses Pada Juni 2018)
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika https://www.scribd.com/document/475955499/Makalah-ISBAR-dan-SBAR- Revisi