Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah instrumen dasar dari interaksi manusia yang
memungkinkan seseorang untuk melakukan kontak dengan orang lain
karena komunikasi dilakukan oleh seseorang setiap hari baik disadari
maupun tidak. Jadi komunikasi ini merupakan hal penting yang tak bisa
lepas dari segala hal bidang kehidupan. Tiap orang tentu pernah
melakukannya, karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial
yang selalu bergantung pada manusia lain. Sehingga satu-satunya cara yang
dapat digunakan agar tetap bisa saling berhubungan adalah dengan
berkomunikasi satu sama lain. Baik itu secara sederhana atau secara canggih
dan modern karena proses penyampaiannya melalui media massa.
Di dunia kesehatan, terutama pada saat menghadapi klien, seorang
perawat juga harus mengadakan suatu komunikasi agar informasi yang ada
dapat tersampaikan dengan baik. Terutama informasi yang berkenaan
dengan kebutuhan klien akan asuhan keperawatan yang akan diberikan.
Oleh karena itu, komunikasi adalah faktor yang paling penting, yang
digunakan untuk menetapkan hubungan antara perawat dengan klien.
Makalah ini akan menjabarkan lebih mendalam mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi komunikasi. Dengan begitu pembaca juga diharapkan
dapat mengerti dan juga memahami tentang materi di dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori kapabilitas sasaran?
2. Bagaimana contoh aplikasi kapabilitas sasaran?
C. Tujuan penulisan
1. Dapat mengetahui konsep teori kapabilitas sasaran
2. Dapat mengetahui contoh aplikasi kapabilitas sasaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah bagian dari strategi koordinasi yang berlaku
dalam pengaturan pelayanan di rumah sakit khususnya pada unit
keperawatan. Komunikasi terhadap berbagai informasi mengenai
perkembangan pasien antar profesi kesehatan di rumah sakit merupakan
komponen yang fundamental dalam perawatan pasien (Suhriana, 2012).
Komunikasi yang efektif dalam lingkungan perawatan kesehatan
membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan empati. Ini mencakup
mengetahui kapan harus berbicara, apa yang harus dikatakan dan bagaimana
mengatakannya serta memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk
memeriksa bahwa pesan telah diterima dengan benar. Di dunia kesehatan,
terutama pada saat menghadapi klien, perawat juga harus mengadakan suatu
komunikasi agar informasi yang ada dapat tersampaikan dengan baik.
Terutama informasi yang berkenaan dengan kebutuhan klien akan asuhan
keperawatan yang akan diberikan.
Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia yang satu
dengan manusia yang lain baik itu secara individu ataupun secara
berkelompok. Disadari atau tidak komunikasi dilakukan manusia setiap
harinya, karena komunikasi merupakan bagian dari proses berjalannya
kehidupan. Bisa dikatakan keakraban dalam suatu masyarakat dapat tercipta
karena adanya komunikasi yang membuat anggota masyarakatnya
saling pengertian.
Cara yang tepat untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan : who, say what, in which channel, to whom, with
what effect? Rumusan pertanyaan tersebut mengandung lima
unsur dasar dalam komunikasi, yaitu:
a. Siapa yang mengatakan? (komunikator, pengirim pesan, sumber)
2
b. Apa yang disampaikan? (pesan, ide, gagasan)
c. Dengan saluran mana? (media atau sarana)
d. Kepada siapa? (komunikan, penerima pesan)
e. Apa dampaknya? (efek atau hasil komunikasi)
Dari paradigma Lasswell tersebu dapat disimpulkan bahwa,
komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan, idea atau gagasan
dari komunikator kepada komunikan melalui suatu saluran tertentu dan
menghasilkan efek-efek tertentu pula. Manusia berkomunikasi untuk
membagi pengetahuan taupun pengalaman. Komunikasi dilakukan manusia
dengan berbagai cara, misalnya berbicara, tulisan dan gesture.
Komunikasi dapat berupa interaktif, translatif, bertujuan atau tak
bertujuan. Dengan komunikasi seseorang atau suatu kelompok dapat
memahami sikap dan perasaan orang lain atau kelompok lain. Komunikasi
dapat berjalan efektif ketika terjadi kesamaan makna atara komunikator.
3
Kesesuaian dengan isi pesan yaitu pesan yang disampaikan harus
berhubungan dengan kepentingan sasaran. Karena itu dalam
berkomunikasi dengan klien perawat harus memahami terlebih dahulu
permasalahan klien.
4. Kejelasan pesan
Kejelasan Clarity dari pesan atau informasi yang disampaikan oleh
komunikator sangat penting. Untuk menghindari kesalahpahaman
komunikan dalam menangkap isi pesan atau informasi yang
disampaikan komunikator.
5. Kesinambungan dan konsistensi
Kesinambungan dan konsistensi Continuity and consistency pesan
atau informasi yang disampaikan diperlukan agar komunikasi berhasil
dilakukan.
6. Saluran
Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam penyampain berita
merupakan faktor yang penting dalam berkomunikasi
7. Kapabilitas Sasaran
Kapabilitas menurut Amir (2011:86) adalah kemampuan
mengeksploitasi secara baik sumber daya yang dimiliki dalam diri
maupun didalam organisasi, serta potensi diri untuk menjalankan
aktivitas tertentu ataupun serangkaian aktivitas.
Kapabilitas menurut kamus bahasa Indonesia artinya juga sama
dengan Kompetensi, yaitu kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas
tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) saja namun lebih dari itu,
yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai
kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya.
Kapabilitas sasaran capability of audience, materi dan teknik
penyampaian pesan disesuaikan dengan kemampuan penerimaan
sasaran sehingga tidak terkesan membingungkan. Kapabilitas sasaran
terdapat pada komunikan dalam menyampaikan pesan, komunikator
4
harus memeperhitungkan kemampuan sasaran dalam menerima pesan
yang dipengaruhi oleh:
a. Tingkat pendidikan
Menurut Maharani et al, pengetahuan adalah untuk
mengetahui cara menggunakan bahasa yang umum agar mudah
dipahami dalam mengirim dan menerima pesan. Dari tingkat
pengetahuan seseorang, bisa menjadi salah satu faktor utama dalam
komunikasi. Seseorang mampu menyampaikan isi pesan dengan
mudah apabila seseorang tersebut memiliki pengetahuan yang luas.
Seorang komunikator yang biasanya memiliki tingkat pengetahuan
sangat tinggi, maka dia akan lebih mudah dalam memilih kata-kata
(diksi) untuk menyampaikan informasi lebih baik secara verbal
maupun non verbal kepada komunikan.
b. Persepsi
Persepsi merupakan cara seseorang dalam menggambarkan
sesuatu atau menafsirkan beberapa informasi yang harus diolahnya
untuk bisa dijadikan dalam sebuah pandangan. Pembentukan
persepsi harus terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan
perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu rangsangan
atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda.
Selain dapat menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi
penghambat untuk komunikasi.
c. Sosial budaya
Faktor ini memang sedikit pengaruhnya, namun paling tidak
dijadikan pegangan bagi perawat dalam bertutur kata, bersikap
dalam berkomunikasi dengan klien. Budaya dan komunikasi
memiliki hubungan timbal balik, melalui budaya dapat
mempengaruhi proses dimana seseorang mempersepsikan suatu
realitas.
5
d. Nilai
Nilai adalah keyakinan yang dianut seseorang yang sangat
dekat dengan masalah etika, menjadi pandangan yang dapat kita
jadikan tolak ukur dalam komunikasi komunikasi (pantas atau tidak
pantasnya) supaya komunikasi bisa terjalin dengan baik.
e. Keyakinan
Perawat sebagai petugas yang selalu berhubungan dengan
pasien hendaknya dalam memberikan asuhan keperawatan harus
mempertimbangkan situasi pasien tidak hanya dalam hal kesehatan
jasmani maupun rohani tetapi juga dalam hal keyakinan atau agama.
f. Usia
Ketika seorang perawat melakukan komunikasi dengan
pasien juga harus memperhatikan tingkat usia pasien. Karena cara
berkomunikasi dengan yang lebih muda atau lebih tua sangat
berbeda.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah strategi komunikasi yang berlaku dalam
pengaturan pelayanan di rumah sakit khusus nya di dunia kesehatan dan
keperawatan. Di dunia kesehatan terutama pada saat pada saat menghadapi
klien, perawat juga harus mengadakan suatu komunikasi agar informasi
yang ada dapat tersampaikan dengan baik. Dalam komunikasi pun bisa juga
dikatakan keakraban dalam suatu masyarakat dapat tercipta karena adanya
komunikasi yang membuat anggota masyarakat nya saling pengertian.
Adapun dari paradigma Lasswell tersebut dapat disimpulkan bahwa,
komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan, idea atau gagasan
dari komunikator kepada komunikan melalui suatu saluran tertentu dan
menghasilkan efek-efek tertentu pula. Manusia berkomunikasi untuk
membagi pengetahuan taupun pengalaman. Komunikasi dilakukan manusia
dengan berbagai cara, misalnya berbicara, tulisan dan gesture.
Kapabilitas sasaran atau capability of audience yaitu materi dan
teknik penyampaian pesan disesuaikan dengan kemampuan penerimaan
sasaran sehingga tidak terkesan membingungkan. Kapabilitas sasaran
terdapat pada komunikan dalam menyampaikan pesan, komunikator harus
memeperhitungkan kemampuan sasaran dalam menerima pesan yang
dipengaruhi oleh, tingkat Pendidikan, persepsi, sosial budaya, nilai,
keyakinan, usia. Adapun kapabilitas menurut Amir adalah kemampuan
mengeksploitasi secara baik sumber daya yang dimiliki dalam diri maupun
didalam organisasi, serta potensi diri untuk menjalankan aktivitas tertentu
ataupun serangkaian aktivitas.
7
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin memberikan saran-saran
sebagai berikut:
4. Kepada dosen di kampus harus meningkatkan komunikasi yang baik
dalam proses belajar Mengajar agar mahasiswa termotivasi dan
semangat dalam belajar.
5. Kepada mahasiswa agar menumbuhkan rasa percaya dirinya bukan
hanya dalam belajar tapi Juga dalam berkomunikasi kehidupannya
sehari-hari .
8
DAFTAR PUSTAKA