Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN LABORATORIUM

Komunikasi Keperawatan I

Oleh :
TIM KOMUNIKASI
KEPERAWATAN 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020/2021

IDENTITAS MAHASISWA

Komunikasi Keperawatan_ 1
NAMA : Muh. Ikhsan Fadli Nanlohy

NIM : 14220190109

KELOMPOK : II (Dua)

KELAS : D1-2019

EMAIL : fadlinanlohy@gmail.com

KATA PENGANTAR
Komunikasi Keperawatan_ 2
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,
kemampuan dan waktu kepada kami sehingga Buku Pedoman Praktik laboratorium Studi
Ilmu Komunikasi Keperawatan ini dapat selesai dan diterbitkan

Praktik laboratorium merupakan bagian dan tahapan Program Studi Ilmu


Keperawatan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan perawat yang professional. Dengan
kegiatan praktik laboratorium ini mahasiswa dapat mencapai keterampilan sesuai kompetensi
yang diharapkan. Unyuk mencapai hal ini dibutuhkan berbagai komponen dalam proses
pembelajaran. Buku Pedoman Praktik Laboratorium Program Studi Ilmu Keperawatan
merupakan salah satu komponen pembelajaran yang memberikan uraian pelaksanaan praktik
tentang komunikasi.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas segala konstribusi yang telah
diberikan dalam penyelelesaian penyusunan buku ini. Oleh sebab itu penyusun berharap
saran untuk kesempurnaan di massa yang akan datang

Penyusun

Tim Komunikasi Keperawatan

DAFTAR ISI

Komunikasi Keperawatan_ 3
Komunikasi Verbal 1
Komunikasi Non Verbal 4
Komunikasi Kelompok 7
Komunikasi Perawat Klien 11
Variabel Komunikasi 17
Komunikasi Intrapersonal 19
Komunikasi Interpersonal 20
Komunikasi Massa 23

VISI

Komunikasi Keperawatan_ 4
Sebagai pusat pendidikan dan pengembangan ilmu keperawatan yang menghasilkan perawat
professional yang islami, unggul, dan kompetitif di tingkat nasional pada tahun 2020 dan
internasional pada tahun 2030

MISI

1. Melaksanakan program pendidikan NERS yang berbasis KKNI ditunjang dengan


peningkatan sarana dan prasarana serta pengembangan SDM yang memadai
2. Melaksanakan proses asuhan keperawatan yang terintegrasi dengan keperawatan spiritual
yang islami
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan civitas akademika khusus di bidang
kegawatdaruatan yang ditunjang dengan sarana dan prasarana laboratorium
kegawatdadruratan dan disaster.
4. Mendorong civitas akademika dalam mengembangkan kemampuan berbahasa
internasional
5. Meningkatkan keterampilan civitas akademika yang berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi terkini
6. Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan
kajian ALquran dan Hadis

KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi Keperawatan_ 5
A. Konsep Dasar Komunikasi Verbal

Definisi

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan melaui ucapan lisan


termasuk penggunaan tulisan. Terkadang bahasa yang digunakan oleh seseorang
dalam berkomunikasi hanya dimengerti oleh komunitas tempat individu berada,
sehingga memerlukan tulisan untuk memperjelas arti dan maksud komunikasi.

B. Bentuk Komunikasi Verbal


1. Kontak atau hubungan tatap muka
2. Wawancara
3. Konsultasi bersama
4. Pidato
C. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Verbal
1. Denotative dan connotative meaning
Kemaknaan dari kata, kalimat, bahasa yang digunakan menjadi hal yang
sangat penting untuk dimengerti pada saat melakukan proses komunikasi verbal,
karena satu kata dapat bermakna ganda (denotatif dan konotatif.
Makna konotatif apabila digunakan dalam komunikasi sehari-hari
seringkali membuat proses komunikasi terganggu dan tidak jarang menimbulkan
persepsi yang berbeda bahkan berakhir dengan konflik, seperti: wajah halus bagai
rembulan. Kemaknaaan yang sesungguhnya relatif lebih mudah ditangkap karena
makna sesuai dengan kata yang diucapkan
2. Vocabulary
Perbendaharaan Kata, dipunyai seseorang berpengaruh terhadap jalannya
komunikasi secara verbal.
Bisa dikatakan bahwa komunikasi menjadi tidak berhasil apabila penerima
tidak mampu mengartikan kata-kata atau kalimat dari pengirim. idealnya antara
pengirim dari penerima mempunyai kapasitas kemampuan (usia, pendidikan,
budaya, ras, negara, agama, politik, sosial fisik, psikologis) yang relatif sama
sehingga kesalahpahaman arti kata dikurangi sekecil mungkin.

Vocabulary pada konteks kesehatan (kedokteran dan keperawatan) menimpulkan


kesulitan tersendiri bagi orang awam atau pasien. Bagi tenaga kegehatan termasuk
keperawatan harus mampu memahami perbendaharaan kata yang terkait
3. Pacing
Kecepatan ucapan merupakan aspek yang mempengaruhi proses komunikasi
verbal Komunikasi berhasil apabila diekspresikan dengan tempo yang tepat. Bagi
tenaga keperawatan:
a. Berbicara tidak terlalu cepat dan menggunakan jeda sehingga ucapan jelas
didengar dan penerima pesan mempunyai waktu untuk memahami pesan yang
disampaikan
b. Bertanya apakah pesan yang disampaikan terlalu cepat atau terlalu lambat

Komunikasi Keperawatan_ 6
4. Intonation
Nada suara dari penyampai pesan mengakibatkan dampak yang luar biasa
terhadap arti pesan yang disampaikan. Emosi seseorang dapat secara langsung
mempengaruhi nada suara Bagi tenaga keperawatan selayaknya menyadari
kondisi emosinya ketika sedang berinteraksi dengan pasien
5. Clarity dan brevity
Faktor penting lainnya adalah kejelasan dan keringkasan . Komunikasi
dikatakan efektif jika disampaikan dengan sederhana, ringkas, padat dan langsung
pada topik pembicaraan. Semakin singkat kata yang digunakan semakin sedikit
kebingungan yang ditimbulkan. Dengan memberikan contoh-contoh dapat
memperjelas komunikasi yang terjadi
6. Timing dan relevance
Waktu dan relevansi ikut mempengaruhi proses komunikasi verbal. Waktu
menjadi sesuatu yang sangat kritis bagi persepsi seseorang terhadap pesan yang
disampaikan, seperti: tidak tepat jika perawat menjelaskan resiko operasi pada
pasien yang sedang nyeri atau menangis. Banyak pasien Yang enggan
berkomunikasi dengan perawat karena konteks diskusi tidak relevan dengan
kondisi pasien saat ini.

DESKRIPSI ATAU GAMBARAN SITUASI

Peserta didik diharapkan membuat kelompok yang nantinya bermain peran dalam
setting di pelayanan kesehatan. Kelompok mengaplikasikan saat perawat/ Ners melakukan
pengkajian asuhan keperawatan kepada klien untuk mengkaji keluhan dan respon kebutuhan
dasar manusia klien.

TUJUAN

Peserta didik diharapan mengerti dan mengaplikasikan komunikasi verbal dimana


merupakan komunikasi yang dilakukan melalui ucapan lisan termasuk penggunaan tulisan.
Terkadang bahasa yang digunakan oleh seseorang dalam berkomunikasi hanya dimengerti
oleh komunitas tempat individu berada, sehingga memerlukan tulisan untuk memperjelas arti
dan maksud komunikasi.

CARA PERMAINAN

Peserta didik dibagi menjadi menjadi beberapa kelompok dimana tiap kelompok
melakukan bermain peran dengan setting ruang rawat inap. Tiap kelompok melakukan
pengkajian asuhan keperawatan medical bedah, anak, maternitas, jiwa dll. Hasil pengkajian
tiap kelompok dipresentasikan kepada kelompok yang lain dan mendapatkan tanggapan
mengenai hasil komunikasi verbal yang dilakukan.

Komunikasi Keperawatan_ 7
KOMUNIKASI NON VERBAL

A. Definisi

Komunikasi Keperawatan_ 8
Komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang mencakup sikap dan
penampilan, lebih mengutamakan pesan relasional (tingkat perasaan dan emosi)
daripada pikiran-pikiran (komunikasi verbal).

B. Bentuk Komunikasi Non Verbal


1. Penampilan
a. Termasuk di dalamnya karakter fisik, cara berpakaian, pemakaian aksesoris
b. Penampilan Fisik perawat dalam mendukung proses komunikasi yang
dilakukan dengan klien, harus mampu memberikan citra positif kepada klien
c. Perawat seharusnya memberikan penampilan secara profesional, menunjukkan
bersahaja, bersih, nyaman, tidak merasa terbebani dalam melaksanakan
tugasnya, kondisi rambut, kulit, berat badan harus selalu diperhatikan.
2. Postur Atau Cara Berjalan
a. Postur, cara berdiri, bergerak, berjalan adalah bentuk ekspresi diri perawat
(emosi konsep diri, kondisi fisik) yang dapat menjadi perhatian klien dalam
berkomunikasi atau sebaliknya
b. Perawat dapat juga mengamati postur, cara berdiri, bergerak, berjalan klien
untuk mengumpulkan data atau informasi asuhan keperawatan atau saat
berkomunikasi karna dapat menunjukkan respon kesehatan pada klien.
3. Ekspresi Wajah
a. Raut wajah memberikan tanda paling awal dalam menginterpretasikan pesan
komunikasi yang disampaikan.
b. Wajah dapat menunjukkan ekspresi yang sebenarnya atau sebaliknya,
sehingga memerlukan umpan balik yang jelas untuk mengurangi kebingungan
dan jika ekspresi wajah gagal dapat dilakukan verbal komunikasi.
c. Kontak mata merupakan bagian dari ekspresi wajah yang apabila dapat
mempertahankan kontak mata berarti menunjukkan keinginan untuk tetap
berkomunikasi.

Ekspresi emosi dapat dilihat pada wajah:

a. Heran (surprice)
b. Takut (fear)
c. Marah (angry)
d. Senang (happiness)
e. Sedih (sadness)
f. Benci atau muak (disgust)
4. lsyarat tangan
a. Lambaian tangan atau acungan jempol merupakan bagian dari isyarat tangan,
atau bentuk yang lain.
b. Dalam berkomunikasi perawat dapat menggunakan gerakan tangan Untuk
mendukung komunikasi yang dilakukan, demikian juga isyarat atau gerakan
tangan yang dilakukan oleh klien harus diperhatikan oleh perawat untuk
mendukung data yang diperoleh.
Komunikasi Keperawatan_ 9
5. Sentuhan
a. Sentuhan tangan bersifat sangat pribadi, sehingga dapat dilakukan untuk
mendukung komunikasi yang sudah mempunyai hubungan dekat, perawat
dengan pasien Sentuhan tangan dapat berarti rasa kasih sayang, dukungan
emosi, dorongan atau motivasi, perhatian pribadi.
b. Perawat dapat melakukan sentuhan ketika pemeriksaan fisik, memandikan,
memakaikan pakaian, mengoleskan saiep atau sejenisya, merawat luka dan
sebagainya.

6. Pengaturan Jarak Atau Wilayah Komunlkasi


a. Pengaturan jarak atau wilayah komunikasi harus diperhatikan sesuai dengan
kebutuhan jenis komunikasi yang dilakukan.
b. Pengaturan jarak komunikasi Perawat-Klien ;
 Jarak intim : 45 cm atau kurang
Misal : melakukan prasat
 Jarak personal : 1,5 cm atau kurang
Misal : duduk dengan pasien
 Jarak Sosial : 1,5 – 18 m
Misal : Health Education

DESKRIPSI ATAU GAMBARAN SITUASI

Seluruh peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu orang yang mewakili
kelompok mengambar dl flipchart dan melakukan gerak isyarat sedangkan anggota tim
lainnya menebak. Tim yang berhasil menebak gambar dan gerak dalam waktu yang
ditentukan akan keluar sebagai pemenang.

TUJUAN

Melatih komunikasi antara 2 orang atau lebih dengan memakai sarana visualisasi dan
gerak dengan interpretasi yang memadai dimana merupakan aplikasi dari komunikasi non
verbal.

CARA PERMAINAN

Pada setiap kelompok akan ditunjuk perwakilan untuk melakukan visualisasi atau
gerak di depan anggota kelompoknya. Anggota kelompok yang tidak ditunjuk mempunyai

Komunikasi Keperawatan_ 10
tugas untuk menebak. Setiap soal ada batas waktunya. Jika batas waktunya habis dan tidak
terjawab maka berarti satu sal gagal dan dapat dilanjutkan ke soal berikutnya.

KOMUNIKASI KELOMPOK

Faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok:

1. Faktor situasional: karakteristik kelompok


a. Ukuran kelompok
Komunikasi Keperawatan_ 11
Makin banyak jumlah anggota, makin sedikit tersedia peluang untuk
berinteraksi dengan anggota lainnya dalam jarak waktu tertentu. Akibatnya,
sejumlah orang tidak mendapat kesempatan berinteraksi. Pada kelompok besar
ada beberapa orang yang dominan, sebagian besar membisu. Pada kelompok
kecil, tingkat partisipasi setiap anggota relatif sama.
b. Jaringan komunikasi: model roda, rantai, Y, lingkaran dan bintang Kohesi
kelompok
c. Kohesi kelompok: kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap
tinggal dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Adapun kohesi diukur dari:
1) Ketertarikn anggota secara interpersonal satu sama lain
2) Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
3) Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan
kebutuhan personaliti
Makin kohesif sebuah kelompok, makin mudah anggotanya tunduk pada
norma kelompok dan makin tidak toleran pada anggota yang devian.
d. Kepemimpinan
Komunikasi secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah
tujuan kelompok. Gaya kepemimpinan: otoriter, demokratis, laissez faire.
Gaya kepemimpinan demogratis efektif bila:
 Tidak ada anggota kelompok yang merasa dirinya mampu mengatasi
persoalan diri pada kelompok lain
 Bila metode komunikasi yang tepat belum diketahui dan di pahami
 Bila semua anggota kelompok berusaha mempertahankan hak – hak individu
mereka

Gaya kepemimpinan otoriter efektif bila:

 Kecepatan dan efisiensi pekerjaan perundingan


 Situasinya begitu baru sehingga mereka tidak tahu apa yang harus mereka
lakukan dan memerlukan Pengarahan dari pimpinan

2. Faktor personal: karakteristik anggota kelompok


a. Kebutuhan interpersonal
b. Tindak komunikasi
c. Peranan

DESKRIPSI ATAU GAMBARAN SITUASI

Fasilitator menyiapkan sebuah surat tetapi belum lengkap dan disimpan oleh
fasilitator. Ada beberapa kata yang harus diisi oleh peserta didik. Cara melengkapinya adalah
dengan memberikan kata yang paling baik. Dari semua pendapat peserta didik perlu

Komunikasi Keperawatan_ 12
disepakati untuk pemilihan kata yang paling menonjol, paling mewah, paling mahal, paling
besar, paling enak, dan semua yang nomor satu (1) menurut consensus para peserta didik.
Setelah melalui kata yang paling bagus, surat istimewapun telah diselesai dan siap dibacakan.
Seperti apakah romantisme isi surat cintanya? Coba disimak bersama hasilnya!

TUJUAN

Menunjukkan factor komunikasi yang dilakukan secara berkelompok atau massa.


Segala pilihan yang terbaik menurut pandangan umum atau kelompok ternyata bisa terjadi
perbedaan pendapat, usulan dan hal yang lain.

CARA PERMAINAN

Semua peserta diminta berpartisipasi aktif. Fasilitator mempunyai surat cinta yang
konon paling romantic yang pernah ada di indonesia bahkan untuk sepanjang zaman. Paling
romantic karena pilihan kata didalamnya adalah kumpulan kata yang paling menonjol, paling
indah, paling terkenal, paling bagus, dan serba paling lainnya.

Surat belum lengkap karena ada beberapa kata kunci yang perlu dipilihkan oleh
semua peserta didik yang merupakan hasil consensus menurut forum. Daftar kata yang harus
dipilih adalah sebagai berikut:

1. Nama wanita terbaik dan lengkap


2. Panggilan bintang film terkenal
3. Pelengkap makan soto paling top
4. Alasan paling banyak orang tidak bisa tidur
5. Pelawak cewek paling terkenal
6. Nama binatang piaraan paling terkenal
7. Nama cabang atletik paling terkenal
8. Waktu terbaik pedagang berangkat ke pasar
9. Tempat beristirahat paling tenang
10. Tempat rekreasi paling terkenal
11. Nama pohon kecil paling bagus
12. Bagian tubuh dari leher ke kaki yang paling sensitive
13. Bunyi iklan paling terkenal di TV
14. Film kartun paling terkenal
15. Acara TV Paling terkenal
16. Nama bendungan yang paling terkenal
17. Bagian wajah yang paling menunjukkan keperkasaan
18. Judul lagu paling terkenal saat ini yang menunjukkan harapan
19. Nama tempat penjualan yang paling terkenal
20. Harga paling bagus menurut masyarakat awam
21. Nama minuman tradisional paling terkenal
22. Bintang film pria yang paling terkenal
23. Bintang film wanita yang paling terkenal
24. Tempat olahraga paling terkenal
Komunikasi Keperawatan_ 13
25. Warna paling meriah
26. Nama jenis cat paling terkenal
27. Topi paling top untuk anak muda
28. Himbauan iklan yang paling terkenal
29. Warna kostum yang sering dipakai para kesebelasan
30. Profesi yang paling menantang
31. Nama gedung terkenal
32. Bagian atas rumah
33. Rasa jeruk yang paling dominan
34. Binatang ternak yang terkenal
35. Alasan seorang wanita pergi ke spa
36. Alasan orang lari terbirit-birit
37. Jenis gender paling perkasa
38. Bagian acting paling terkenal
39. Ekspresi paling ketakutan ketika mau diterkam harimau
40. Nama angkutan rakyat yang paling terkenal
41. Daerah paling rawan banjir
42. Nama pengemudi angkutan umum paiing terkenai
43. Diseruduk binatang apa yang paiing sakit
44. Rasa yang paling tepat untuk orang yang baru
45. Nama saiah satu peserta didik yang paling terkena

The Most Romantic Love Letter

Dear Wulandari Herman 1)

Hallo Honey 2) Dengan melayangnya surat ini, hati saya seperti perih, bagaikan luka diberi
Jeruk Nipis 3) Setiap malam saya tidak bisa tidur karena Memikirkan 4)

Komunikasi Keperawatan_ 14
Wajahmu seialu membayangi, Engkau bagaikan Omas 5) dan senyummu seperti Kucing 6)
yang sedang Memanah 7). Kutunggu kedatanganmu setiap Pagi 8) di Depan Rumah 9)

Saat pertama kita bertemu di Taman Kota 10), waktu itu kita duduk di bawah pohon Bonsai
11). Aku mencoba membelai Tangan 12), engkau malah berucap Kuberi Satu Permintaan 13)

Engkau mulai berdiri, saya pun berdiri seperti Tom & Jery 14). Kau berlari, Saya berlari,
pelan saja persis seperti acara Superdeal Dua Milyar 15)

Saat di tepi Jatiluhur 16), engkau menunjukkan Wajah mu 17). Wow keren, tapi aku
merasakan antara suka cita dan takut dan berharap Antara Nyaman Dan Cinta 18), kulihat
masih tertera harganya Rp 50.000,- 20) dengan merek Kameko 21). Waktu itu aku merasa
seperti Aliando Syarif 22) dan kau seperti Natasya Wilona 23).

Masih terngiang dalam benakku, pertemuan kedua kita di Stadion Lakidende 24) kulihat
engkau memakai baju berwarna Orange 25), bibirmu engkau cat dengan Nipon Paint 26)
engkau mengenakan topi Hermes 27), kaosmu bertuliskan Dua Anak Cukup 28) dengan
warna Biru 29). Dari kejauhan engkau seperti Tentara 30) yang telah pensiun.

Pertemuan ketiga kita sewaktu di Clarion 31), kulihat engkau berada di atas Balkon 32).
Kuberi salam mesra dan kau menjawab Manis 33). Mirip seperti Kelinci 34) yang baru keluar
dari Menengkan Diri 35). Rupanya engkau baru Joging 36)

Baru kusadari bahwa engkau seorang Waria 37) yang berlagak Antagonis 38) aku jadi takut
sampai Jantungan 39)

.Biarlah kupulang sendiri naik Grab 40) menuju Kali Wanggu 41) dan kuberikan isi
dompetku semuanya. Lebih baik telinga panas dimaki Komeng 42) dari pada Banteng 43)
dan aku yang Curiga 44) Tertanda La Ode Purwanto45)

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Komunikasi Keperawatan_ 15
KOMUNIKASI PERAWAT KLIEN

Komunikasi perawat-klien merupakan faktor penting dalam melaksanakan asuhan


keperawatan, dimana perawat menyampaikan dan menerima pesan.

Manfaat untuk kegiatan keperawatan :

a. Dapat berjalan lancar


b. Tujuan pelayanan atau askep
c. Dapat tercapai

Komunikasi Keperawatan_ 16
A. Komunikasi Perawat-Klien
Menurut Kren (1981) 5 komponen komunikasi meliputi:
1. Thinking:
a. Sebelum melakukan komunikasi perawat berpikir tentang ide yang akan
disampaikan.
b. Pemikiran logis keberhasilan menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
c. Supaya kegiatan komunikasi tercapai bedakan antara fakta dengan opmi.
2. Listening:
a. Mendengar: upaya mengartikan berita atau pesan yang disampaikan. Davis (1972)
dalam Burgess (1988)
b. Petunjuk pendengar yang baik: 1) Berhenti berbicara. 2) Berikan pembicara
kebebasan bicara. 3) Tunjukan anda ingin mendengar. 4) Singkirkan berbagai
hambatatt. 5) Empati terhadap seseorang. 6) Penuh perhatian. 7) Jaga emosi. 8)
Tenang dalam argumentasi
3. Speaking: a. Seorang manager harus trampil berbicara. b. Bicara: suatu cara
menyampaikan ide, pendapat baik melalui diskusi, dialog, penjelasan dan lain-lain.
4. Reading: a. Harus mencakup kebutuhan perawat. 5Dengan membaca dapat
diidentifikasi apa yang harus dilakukan etch perawat dan bagaimana cara
melakukannya.
5. Writing: Kegiatan managerial, erat kaitanya dengan tulis menulis baik dalam bentuk
laporan, surat, rencana keperawatan dan lain-lain. Perawat perlu menyampaikan atau
mengkaji berita atau pesan secara verbal atau non verbal, antara lain:
a. Vokal: nada suara, kualitas, keras, lembut kecepatan menggambarkan tingkat
emosi klien.
b. Gerakan: reflek, postur, ekspresi wajah gerakan berulang, kususnya ekspresi
wajah, suasana hati.
c. Jarak bicara: komunikasi yang intim < 4 5 cm
d. Komunikasi personal 45 cm sampai dengan 120 cm (Stuard & Sundeen, 1991)
e. Sentuhan: dorongan mental tapi pertimbangkan aspek budaya dan kebiasaan.

KOMUNIKASI TERAPUETIK

Menurut Stuart & Sundeen (19912108) Komunikasi sangat penting dalam aspek
keperawatan. Karena:

a. Komunikasi cara untuk membina hubungan terapeutik. Dalam peran komunikasi


menyampaikan pesan informasi, pertukaran perasaan dan pikiran.
b. Tujuan komunikasi merubah perilaku orang lain, keberhasilan interverensi
keperawatan komunikasi, karena proses keperawatan merubah perilaku derajat
kesehatan optimal

DESKRIPSI ATAU GAMBARAN SITUASI

Komunikasi Keperawatan_ 17
Semua peserta diminta berdiri. Diminta membentuk lingkaran dan menunjuk salah
satu peserta untuk berada di tengah. Tujuan komunikasi dengan kata yang diucapkan
adalauntuk membuat orang lain tersenyum.

TUJUAN

Mengkomunikasikan keinginan seseorang agar bisa dituruti oleh orang lain dan
menggunakan pendekatan influensial dalam hal ini adalah komunikasi antara perawat dan
kliennya.

CARA PERMAINAN

Peserta didik diharapkan berdiri membentuk kelompok-kelompok yang berbentuk


lingkaran. Fasilitator kemudian memberikan arahan bahwa peserta yang ditunjuk harus maju
dan berdiri di tengah lingkaran. Peserta yang ditunjuk harus memilih salah satu peserta yang
berjejer di lingkaran dan membuatnya tersenyum dengan memberikan kata-kata atau gerakan
yang lucu sampai akhirnya bisa tersenyum. Apabila orang pertama tidak bisa membuat orang
kedua tersenyum maka ia tetap berdiri dan menunjuk orang berikutnya. Namun apabila orang
pertama dapat membuat orang kedua tersenyum maka orang pertama dapat kembali ke
barisan dan orang kedua menggantikan berdiri di tengan lingkaran dan seterusnya. Peserta
lain yang tidak ikut diunjuk harus ikut tersenyum jika tidak maka dicatat dan disuruh
menggantikan rekannya dan berada di tengah lingkaran.

Secara bergiliran satu persatu peserta harus melakukannya sampai semua peserta
mendapat giliran. jika jumlah peserta terlalu banyak, maka dibatasi oleh waktu. Seusai
permainan atau sejak permainan berlangsung, semua peserta akan tertawa dan mengalami
suasana yang fun.

VARIABEL KOMUNIKASI

Konsep Dasar Variabel Komunikasi

Variabel komunikasi merupakan unsur-unsur atau komponen yang harus ada pada
saat berkomuikasi. Adapun unsur-unsur utama antara lain :

1. Komunikasi
Komunikasi adalah individu atau kelompok yang memiliki kemampuan dan
keterampilan menyampaikan pesan kepada orang lain (komunikan). Fungsi komunikator
adalah menyiapkan dan mengirim pesan dapat diterjemahkan secara lengkap dan
sesuaiyang diharapkan.

Komunikasi Keperawatan_ 18
2. Pesan
Pesan adalah produk actual dari sumber dan komunikator. Isi pesan dapat berupa ide
atau gagasan, perintah, informasi dan ungkapan perasaan. Pesan yang efektif adalah pesan
yang dapat dipahami (decodable) oleh komunikan secara utuh dan tidak menimbulkan
bias atau distorsi pesan.
3. Komunikan
Komunikan adalah individu atau kelompok atau massa yang diharapkan menerima
pesanyang disampingan oleh komunikator atau sumber.

Syarat Komunikator yang baik :

 Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menangkap dan menerjemahkan


pesan
 Memiliki cukup atensi untuk menerima pesan yang disampaikan oleh kamunikator
 Memiliki keterampilan untuk merspons pesan yang disampaikan.

Syarat Saluran yang baik :


a. Dipahami atau dimengerti oleh komunikator dan komunikan
b. Meminimalkan kesalahan persepsi
c. Menggunkan teknik merangsang lebih dari satu indra; misalkan mengajar dengan
menggunakan suara, gambar, dan gerakan tubuh (peragaan)
4. Decoding ( Pengawasandian)
Decoding adalah proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing
yang disampaikan oleh komunikator.
5. Response (Tanggapan)
Response adalah seperangkat reaksi pada komunikasi apabila tersampaikan atau
disampaikan komunikator.
6. Feedback (Umpan balik)
Umpan balik adalah reaksi atau respon komunikan setelah mendapat pesan dari
komunikator.
7. Noise (Gangguan)
Ganggaun tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat
diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan
oleh komunikator kepadanya.

Deskripsi atau gambaran situasi permainan

Kelompok peserta didik akan menerima informasi secara berantai mulai dari peserta
pertama sampai peserta berikutnya. Peserta dilarang menulis dan berhubungan dengan peseta
pemberi informasi berikutnya.

Tujuan Permainan

Komunikasi Keperawatan_ 19
Dapat mengerti variabel komunikasi adalah menyampaikan berita (pesan),
penyampaian berita (komunkator atau sender) dan penerima berita (komunikan atau
receiver). Namun persoalannya tidak sesederhana itu. Sebelum berita sampai ke penerima
berita, ada hambatan yang bias menghalangi jalannya komunikasi yaitu distorsi atau noise
antara lain perbedaan pengetahuan, kondisi fisik, emosi, penguasaan materi, emosi dan lain-
lain.

Cara Permainan

Komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi berantai secara berurutan. Informasi awal
berupa kata tertulis dan ditunjukkan kepada peserta barisan pertama dalam kelompok. Peserta
tersebut mendapatkan kesempatan membaca teliti selama 2 menit, selanjutnyamembisikkan
informasi kepada orang kedua, peserta kedua ke peserta ketiga dan seterusnya. Selanjutnya
peserta terakhir akan mengungkapkan informasi yang telah didapat.

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Konsep Dasar Komunikasi Intrapersonal

Dekskripsi Atau Gambaran Situasi

Setiap peserta pelatihan diminta untuk menyesaikan soal aritmatik secara didikte.
Namun ada aturan khusus yang harus ditaati, yaitu pemakaian tanda pengurangan,
penambahan, perkalian dan pembagian yang dibuat secara khusus.

+ berarti dikurangi : berarti dikali

- Berarti ditambah x berarti dibagi

Tujuan

Komunikasi Keperawatan_ 20
Menunjukkan perubahan sistem berkomunikasi yang biasa menimbulkan salah pengertian
dalam individu dan orang lain.

Cara Bermain

Syarat permainan adalah tidak boleh bicara atau bertanya selama menjawab soal-soal
Contoh :
57 – 11 =…68 55 x 11 = …5
34 + 43 = …-9 9:3 = …27

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Konsep Dasar Komunikasi Interpersonal


Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang atau
dalam kelompok kecil. Komunikasi ini sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari dan
penting untuk kehidupan social, seperti bertukar pikiran, menyelesaikan masalah, membuat
keputusan dan melakukan tindakan.

Ciri- ciri Komunikasi Interpersonal

1. Spontanitas
2. Tidak mempunyai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
3. Mengakibatkan dampak yang disengaja dan tidak sengaja
Komunikasi Keperawatan_ 21
4. Kerap kali berbalas-balasan
5. Mempersyaratkan hubungan paling sedikit dua orang dengan hubungan yang bebas
dan bervariasi, ada pengaruh.
6. Harus membuahka hasil
7. Menggunakan lambing-lambang bermakna

Faktor-faktor Pembentukan Komunikasi Interpersonal

Halloran (1980) mengemukakan manusia berkomunikasi dengan orang lain karena


didorong oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Perbedaan antarpribadi
b. Pemenuhan kekurangan
c. Perbedaan motivasi antar manusia
d. Pemenuhan akan harga diri
e. Kebutuhan atas pengakuan orang lain

Tahap-tahap Komunikasi Interpersonal

1. Pembentukan hubungan Interpersonal


2. Peneguhaan hubungan interpersonal
3. Pemutusan hubungan interpersonal

Deskripsi Atau Gambaran Situasi

Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Peserta didik akan belajar


mengaplikasikan komunikasi interpersonal kepada klien dengan setting yang telah dibuat
antara lain di pelayanan kesehatan dan di masyarakat.

Tujuan

Dapat mengerti tentang komunikasi interpersonal yaitu komunikasi dimana terjadi


diantara dua orang lain dalam kelompok kecil dan sering digunakan dalam kegiatan sehari-
hari, penting untuk kehidupan social, seperti bertukar pikiran, menyelesaikan masalah,
membuat keputusan dan melakukan tindakan.

Cara Permainan

Komunikasi yang dilakukan adalah role play health education atau pendidikan
kesehatan kepada klien dalam berbagai setting tempat baik di pelayanan kesehatan maupun di
masyarakat, antara lain helath education pada klien diruang rawat inap, health education di
rawat jalan, health education di masyarakat. Peserta didik diharapkan juga melengkapi
sarana health education anatara lain leaflet atau poster atau lembar balik, SAP (Satuan Acara
Penyuluhan).

Komunikasi Keperawatan_ 22
KOMUNIKASI MASSA

Konsep Dasar Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang.

Sifat – sifat Komunikasi

1. Tidak Langsung
Harus melewati media teknis
2. Satu arah
Tidak ada interaksi antara lain peserta komunikasi
3. Bersifat Terbuka
Ditunjukkan pada public yang tidak terbatas anonim
4. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar

Sudut pandang komunikasi massa

1. Berkaitan dengan pesan dan media massa itu sendiri


Komunikasi Keperawatan_ 23
2. Jenis perubahan yang terjadi
Kognitif : apa yang dipahami masyarakat pengetahuan ketrampilan,
kepercayaan
Afektif : apa yang diarasakan, dibenci, disenangi emosi, sikap, dan nilai.
Perilaku perilaku nyata yang dapat diamati tindakan, kegiatan
3. Efek yang dikenali
Individu, kelompok, Organisasi, Masyarakat, bangsa.

Aplikasi Komunikasi Massa Dalam Keperawatan


Kebutruhan masyarakat (nutrisi, pengetahuan)
Ancaman Kesehatan (KB, Imunisasi, nyamuk)

Pemateri tenaga kesehatan

Editor

Media massa

Masyarakat

a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Perilaku sehat ( Pengelolaan sampah, limbah. Penyediaan menu keluarga,
pemanfaatan fasilitas kesehatan).

Deskripsi Atau Gambaran Situasi

Peserta didik membentuk kelompok. Tiap kelompok melakukan aplikasi komunikasi


massa dengan memberikan pesan komunikasi massa di dalamnya.

Tujuan

Peserta didik dapat mengaplikasikan komunikasi massa dalam bentuk media massa
yang didalamnya memuat pesan yang disampaikan untuk khalayak umum.

Cara Permaianan

Peserta didik dibentuk dalam kelompok dan setiap kelompok membuat poster sebagai
aplikasi kmunikasi massa. Poster diharapkan berisi pesan yang dapat disampaikan kepada
khalayak umum. Tema pesan dalam komunikasi massa tersebut disesuaikan dengan informasi
dan tehnologi yang berkembang.
Komunikasi Keperawatan_ 24
Komunikasi Keperawatan_ 25

Anda mungkin juga menyukai