Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN


“Komunikasi dalam pelayanan kesehatan khususnya komunikasi
multidisiplin”

Dosen pengampu : Wuri Komalasari, M.Pd

Anggota Kelompok :
1. Diva Permata V (012021005)
2. Nadila (012021015)
3. Rahmi fitri (012021016)

STIKes RANAH MINANG PADANG


PRODI S1 KEPERAWATAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan Inayah-
Nya kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas kaislaman sampai
sekarang ini. Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang
telah membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.
Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang

berjudul “Komunikasi dalam pelayanan kesehatan khususnya komunikasi

multidisiplin” Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing buk
Wuri Komalasari, M.Pd yang telah membimbing kami dalam setiap materi tentang
Komunikasi Dasaar Keperawatan, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami
banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang
dijalan Allah SWT.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun. Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat yang
kurang dapat dipahami.

Padang, 22 Maret 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam ilmu kesehatan, komunikasi tidak bisa dipisahkan dengan peranan perawat
sebagai petugas kesehatan. Salah satu syarat yang paling penting dalam pelayanan
kesehatan adalah pelayanan yang bermutu. Suatu pelayanan dikatakan bermutu
apabila memberikan kepuasan pada pasien. Kepuasan pada pasien dalam menerima
pelayanan kesehatan mencakup beberapa dimensi. Salah satunya adalah dimensi
kelancaran komunikasi antaran petugas kesehatan (termasuk dokter) dengan pasien.
Hal ini berarti pelayanan kesehatan bukan hanya berorientasi pada pengobatan
secara medis saja, melainkan juga berorientasi pada komunikasi karena pelayanan
melalui komunikasi sangat penting dan berguna bagi pasien, serta sangat membantu
pasien dalam proses penyembuhan (Muharamiatul, 2012).
Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang
sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok.
Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar
individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai
salah satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada
unsur komunikasi. Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal
utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan Khususnya Komunikasi Multidisiplin


Menurut Wywialowski (2004 : 135), multidisiplin atau multidisipliner mengacu
pada tim dimana sejumlah orang atau individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat
dalam suatu proyek namun masing-masing individu bekerja secara mandiri. Setiap
individu dalam tim multidisiplin memiliki keterampilan dan keahlian yang berbeda
namun saling melengkapi satu sama lain.
Komunikasi multidisiplin dalam keperawatan adalah komunikasi yang melingkupi
seluruh aspek jalur komunikasi penanganan dan perawatan pasien. Dalam bidang
komunikasi kesehatan, komunikasi multidisiplin terjadi antara sesama anggota tim
multidisiplin dan antara anggota tim multidisiplin dengan pasien serta anggota
keluarga pasien dalam rangka penanganandan perawatan pasien. Komunikasi
multidispilin yang baik sangat penting bagi keberhasilan tim dalam menangani dan
merawat pasien. Karena itu, setiap anggota tim hendaknya dibekali dengan pelatihan
komunikasi agar setiap anggota tim memiliki keterampilan komunikasi sebagai
bagian dari upaya penanganan dan perawatan pasien.
Tim multidisiplin dapat temui di bidang kesehatan atau medis. Di lingkungan
kesehatan atau medis, tim multidisiplin adalah sebuah kelompok pekerja kesehatan
atau pekerjamedis yang terdiri dari anggota-anggota dengan latar belakang ilmu atau
profesi yang berbeda masing-masing anggota tim memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien. Masing-masing anggota tim bekerja secara mandiri dalam menangani
berbagai permasalahan yang dihadapi pasien dan mereka hanya menitikberatkan pada
permasalahan yang menjadi spesialisasinya.
Permasalahan yang ditangani dapat berkaitan ataupun tidak berkaitan dengan
permasalahan lain yang dihadapi oleh individu anggota tim. Keberhasilan tim
multidiplin dalam menangani dan merawat pasien ditentukan oleh beberapa hal salah
satunya adalah komunikasi yang efektif. Tim multidisiplin yang baik adalah tim yang
saling berbagi ide atau gagasan dan informasi dengan cepat dan dilakukan secara
teratur. Setiap catatan penting disimpan secara tertulis sebagai salah satu cara bagi tim
untuk merefleksikan diri. Terkait dengan penanganan dan perawatan pasien,
keterampilan komunikasi

4
2. Cara komunikasi multidisiplin dalam keperawatan
Terdapat beberapa cara komunikasi multidisiplin dalam keperawatan yang dapat
diterapkan ketika berkomunikasi dengan pasien, yaitu :
1. Menciptakan hubungan inerpersonal yang baik
Menciptakan dan memilihara hubungan yang baik adalah pentig dalam upaya
penanganan dan perawatan pasien. Hasil studi menunjukan bahwa komunikasi
dan hubungan yang baik antara pasien dengan anggota tim memberikan dampak
positif pada kepuasan pasien, pengetahuan dan pemahaman, kepatuhan terhadap
program pengobatan, dan hasil kesehatan yang terukur.
2. Bertukar informasi
Bagi pasien, pasien perlu mengetahui, memahami, merasa dikenal, dan
dipahami oleh anggota tim. Untuk itu, pasien dan tenaga kesehatan sangat perlu
melakukan komunikasi dua arah sebagai upaya untuk saling bertukar informasi.
3. Mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian
Perawat sebagai salah satu anggota tim yang bertanggung jawab dalam
memberikan perhatian dan memobilisasi semua indera untuk mempersepsi semua
pesan verbal maupun pesan nonverbal yang diberikan oleh pasien. Dengan
mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian, perawat dapat menilai situasi
dan masalah yang dialami pasien. Selain itu perawat juga dapat meningkatkan
harga diri pasien dan mengintergrasikan diagnosa keperawatan dan proses
pewarawatan.
4. Penggunaan bahasa yang tepat
Infomasi yang diberikan selama proses konsultasi, penanganan, dan
perawatan pasien perlu dilakukan dengan menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh pasien dan anggota pasien. Dalam proses konsultasi, penanganan,
dan perawatan pasien hendaknya tidak menggunakan jargoan dan istilah teknis
kesehatan kecuali dijelaskan dengan komprehensif, yang harus dihindari juga
adalah penggunaan eufemisme karena dapat mengarah pada ambigu.
5. Bahasa tubuh dan penampilan
Berbagai komunikasi nonverbal yang ditampilkan seperti postur tubuh, gaya,
dan perilaku dapat berdampak pada kemajuan dan hasil konsultasi antara pasien
dengan anggota tim. Untuk itu, bahasa tubuh yang ditampilkan selama proses
konsultasi harus ditampilkan secara lengkap danfokus pada pasien.
6. Bersikap jujur

5
Anggota tim seperti perawat harus bersikap jujur agar diskusi atau konsultasi
yang dilakukan tidak menimbulkan kecurigaan, keraguan, dan kesalahpahaman.
Jika ada kebutuhan diskusi yang terpisah dengan anggota keluarga pasien maka
harus dilakukan dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik seperti hati-
hati, memperhatikan tempat diskusi, dan waktu yang tepat.
7. Memperhatikan kebutuhan pasien
Anggota tim seperti pasien perlu mengetahui apa yang menjadi kebutuhan
komunikasi pasien. Beberapa orang pasien hanya ingin didengar tanpa banyak
penjelasan dan beberapa pasien lainnya ingin mengetahui penjelasan yang
lengkap tentang penyakit yang diderita. Perawat harus dapat mendeteksi seperti
apa yang diinginkan pasien.
8. Mengembangkan sikap empaty
Empaty adalah perawat dapat merakan apa yang dirasakan oleh pasien dalam
artian, perawat hendaknya dapat memposisikan dirinya pada posisi pasien.

3. Trend dan Issue Komunikasi dalam Pelaksanaan Kolaborasi Pelayanan


Keperawatan Perawat-Dokter.
Hubungan perawat –dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah
cukup lama di kenal ketika memberikan bantuan pada pasien . Berbagai penelitian
menunjukan bahwa banyak aspek positif yang dapat timbul jika hubungan kolaborasi
perawat-dokter berjalan dengan baik adalah sebagai berikut yakni:
a. Meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan, masalah, atau solusi.
b. Mempengaruhi sikap untuk membuat dukungan untuk tindakan individual
atau kolektif.
c. Menunjukkan atau menggambarkan keterampilan.
d. Meningkatkan permintaan untuk layanan kesehatan
e. Memberikan informasi atau memperkuat pengetahuan, sikap dan etika.

Selain dari aspek positif dari hubungan kolaborasi pelayanan keperawatan


perawat-dokter, ada juga hal yang menghambat hubungan kolaborasi tersebut.
Adapun aspek yang menghambatnya adalah perbedaan status dan kekuasaan tetap
menjadi sumber utama ketidaksesuaian yang membatasi pendirian profesional dalam
aplikasi kolaborasi. Inti sesungguhnya dari konflik perawat dan dokter terletak pada

6
perbedaan sikap profesional mereka terhadap pasien dan cara berkomunikasi diantara
keduanya.

4. Trend dan Issue Komunikasi dalam Pelayanan Keperawatan


Kini dengan kemajuan teknologi komunikasi maka lahir teknologi multimedia
yang mengakibatkan semakin cepat penyebaran informasi, termasuk informasi
kesehatan. Sebagai contoh, kini berkembang Health e Communication dimana
komunikasi tentang kesehatan dapat disebarluaskan melalui internet, sebagai contoh
yaitu :
a. Health e Communication merupakan suatu jaringan elektronik (internet)
yang dibangun oleh Health Communication Parnership (HCP) dan The
Communication Initiative. Jaringan ini berbasis untuk melayani dan
mengomentari kelompok luas berjaringan world web wide group para
praktisi komunikasi kesehatan.
b. Jaringan HCP yang berkaitan dengan lima institusi itu bersama-sama
menangani tujuan memperkuat kesehatan masyarakat melalui strateegi
komunikasi. Untuk menciptakan lingkungan pendukung individual, keluarga
dan komunitas untuk bertindak secara positif bagi kesehatan dan memberikan
advokasi agar mereka dapat mengakses layanan informasi yang berkualitas.
c. Interaktive Health Communication (IHC) dapat diartikan sebagai interaksi
antara individu-konsumen, pasien, pelayanan kesehatan dengan teknologi
komunikasi sebagai pembagi atau pengalih informasi untuk memberikan
bimbingan dan penyuluhan yang berkaitan dengan informasi kesehatan.

Beberapa aplikasi yang mengintegrasikan fungsi-fungsi komunikasi kesehatan


tersebut belum termasuk aplikasi modul pembagi informasi kesehatan, seperti:
a. Jaringan informasi kesehatan melalui internet (health web site)
b. Kelompok diskusi kesehatan ( online chat group)
c. Kelompok pengakses berita layanan kesehatan (list service and news group)
d. Warnet (stan alone kiosks)
e. Aplikasi CD room kesehatan, dll.

7
Aplikasi komunikasi kesehatan yang meliputi:
a. Telehealth merupakan aplikassi telekomunikasi dan teknologi komputer
untuk memperluas spektrum informasi mengenai kesehatan dan obat-obatan.
b. Interactive health communication yaitu interaksi individu dan konsumen
dalam memberikan bimbingan mengenai isu-isu kesehatan.
c. Consumer interactive health communication yaitu interaktif komunikasi
kesehatan yang difokuskan pada konsumen.
d. Tele Medicin yaitu aplikasi telekomunikasi dan teknologi komputer yang
secara luas melayani klinik.

8
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Komunikasi multidisiplin dalam keperawatan adalah komunikasi yang melingkupi
seluruh aspek jalur komunikasi penanganan dan perawatan pasien. Dalam bidang
komunikasi kesehatan, komunikasi multidisiplin terjadi antara sesama anggota tim
multidisiplin dan antara anggota tim multidisiplin dengan pasien serta anggota
keluarga pasien dalam rangka penanganandan perawatan pasien. Terdapat beberapa
cara komunikasi multidisiplin dalam keperawatan yang dapat diterapkan ketika
berkomunikasi dengan pasien, yaitu :
 Menciptakan hubungan inerpersonal yang baik
 Bertukar informasi
 Mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian
 Penggunaan bahasa yang tepat
 Bahasa tubuh dan penampilan
 Bersikap jujur
 Memperhatikan kebutuhan pasien
 Mengembangkan sikap empaty

9
DAFTAR PUSTAKA
e book komunikasi dasar keperawatan merupakan buku yang berbentuk digital untuk
mahasiswa keperawatan
Keywords: #e.bookteks
MADI ISMAIL
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
https://anyflip.com/nyxrw/rbld/basic
https://wulanmaulina.wordpress.com/2014/03/18/konsep-komunikasi-keperawatan/
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3596/keperawatan-
jenny.pdf;sequence=1
Tren Dan Issue Komunikas – lismawati "perawat indonesia (wordpress.com)

Anda mungkin juga menyukai