Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial (zoon politicon), manusia tidak akan terlepas dari
yang namanya interaksi dengan sesamanya. Salah satu bentuk interaksi sosial
yaitu Komunikasi, dalam interaksi sosial hal ini sangat penting dengan maksud
adanya saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap bahkan
gesture untuk menyampaikan pesan. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi
memegang peranan yang penting karena dapat membangun hubungan yang
efektif hal ini memungkinkan manusia untuk dapat memahami satu sama lain
dengan lebih baik. Tanpa adanya komunikasi segala sesuatu pasti tidak akan
berjalan baik kemungkinan besar akan terjadi kesalah pahaman dengan
seseorang yang dampaknya cukup besar bagi individu maupun organisasi sendiri
yang akan terjadi adalah ketidakharmonisan maupun ketidakcocokkan.
1
rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien. Dapat disimpulkan bahwa
komunikasi terapeutik adalah hubungan antara staff dan pasien untuk membantu
mengatasi gangguan psikologis dan memperoleh pengalaman belajar bersama
untuk memperbaiki emosional.
2
1. Mengetahui bagaimana komunikasi terapeutik jika diliat dari segi Instalasi
Gawat Darurat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
komunikasi terdapat beberapa prinsip dasar dalam komunikasi terapeutik antara
lain :
5
4. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien
bebas berkembang tanpa rasa takut.
- Perawat harus memberikan waktu untuk pasien agar dapat
beradaptasi dan memberikan kata kata seperti semangat dan
motivasi. Hal itu memungkikan untuk pasien dapat berkembang
tanpa adanya rasa takut.
5. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan
pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap, tingkah
lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi.
- Perawat harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan
pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya karena motivasi
adalah salah satu faktor yang penting dalam proses perubahan.
Jika pasien tidak memiliki motivasi, maka proses perubahan akan
menjadi sulit atau tidak akan berlangsung secara efektif.
6
4. Memberikan informasi dan membantu mereka mengurangi tingkat
kecemasan. Perawat harus memberikan pemahaman dan informasi
mengenai Tindakan yang akan dilakukan dengan menggunakan Bahasa
yang mudah ditangkap. Hal itu akan membuat pasien merasa percaya
kepada perawat dan dapat mengurangi Tingkat kecemasan.
5. Meningkatkan kesejahteraan serta fungsi pasien dan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan personal yang realistis.
Tujuan perawat dengan kondisi seperti ini adalah membimbing klien
dalam membuat tujuan yang realistis serta meningkatkan klien memenuhi
kebutuhan dirinya
6. Mempererat interaksi kedua pihak ( antara pasien dan perawat ). Hal ini
akan mempermudah satu sama lain dalam berkomunikasi agar proses
penyembuhan bisa berjalan dengan lancar.
7
pasien. Tak jarang dijumpai pasien yang kesulitan dalam
mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran di dalam diri mereka,
khusunya para remaja.
7. Selain bagi pasien, komunikasi terapeutik juga mernafaat bagi
perawat yaitu melalui praktik komunikasi terapeutik. Perawat dapat
meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, termasuk
kemampuan mendengarkan aktif, memberikan empati, dan
memahami kebutuhan pasien.
8. Berbagai tahapan komunikasi terapeutik ternyata bermanfaat sebagai
indidikator peningkatan kualitas pelayanan sebuah instalasai
Kesehatan. Melalui komunikasi terapeutik dapat ditingkatkan kualitas
perawatan yang diberikan oleh perawat, karena perawat lebih mampu
memahami dan merespons kebutuhan pasien dengan tepat.
8
proses perawatan dan pemulihan pasien. Keefektifan komunikasi terapeutik
antara perawat dan pasien akan mengoptimalkan tindakan keperawatan yang
akan mempercepat proses penyembuhan fisik dan psikologis pasien.
1. Mendengarkan.
2. Bertanya.
3. Penerimaan.
4. Mengulangi (Restating)
9
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan pasien dengan
menggunakan ungkapan sehingga menunjukkan bahwa perawat
mengikuti proses komunikasi, memberikan perhatian dan mengharapkan
komunikasi bisa lanjut. Dengan melalui pengulangan kembali kata-kata
pasien, perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan
pasien dan berharap komunikasi dilanjutkan.
5. Klarifikasi (Clarificion)
6. Memfokuskan (Focusing)
7. Diam (Silence)
9. Menyimpulkan (summerizing)
Hasil teknik ini adalah melakukan penyamaan persepsi terhadap ide dan
perasaan pada saat mengakhiri pertemuan.
10
10. Mengubah cara pandang (reframing)
11. Humor
Humor dalam teknik terapeutik akan mampu mengatasi rasa takut dan
tidak enak untuk berkomunikasi dengan pasien. Karena humor sendiri
dapat menimbulkan pikiran yang sehat dan dapat menoleransi terhadap
rasa sakit.
1. Tahap Pra-interaksi.
Tahap pertama yaitu pra-interkasi. Pada tahapan ini, komunikasi
terapeutik diawali dengan tahap pra interaksi yang Dimana perawat
bertugas mengumpulkan data tentang klien/pasien, mengeksplorasi
perasaan, fantasi, dan ketakutan pada diri klien/pasien, menganalisis
kemampuan dan keterbatasan diri, dan membuat rencana pertemuan
dengan pasien. Tahapan ini menjadi salah satu tahapan yang penting
sebelum menganalisis lebih jauh ataupun lebih banyak tentang pasien.
2. Tahap Orientasi
Pada tahap ini perawat menyapa dan menanyakan nama klien.
Selanjutnya, konfirmasikan pada pertemuan berikutnya, cari tahu
11
mengapa klien mencari bantuan, tunjukkan komunikasi terbuka,
penerimaan, dan kepercayaan. Setelah itu, lakukan hubungan timbal balik
di mana mengeksplorasi ide, perasaan, dan perilaku klien. mendefinisikan
masalah dengan klien, mengidentifikasi masalah yang dihadapi klien,
menjelaskan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,
dan menjelaskan kerahasiaan. Pada tahapan ini kita harus mulai
membangun kepercayaan dengan pasien melalui pemecahan masalah.
3. Tahap Kerja
Pada tahap ini, perawat mengizinkan pasien untuk menanyakan masalah
umum serta keluhan mengenai kelancaran pelaksanaan aktivitas, seperti
memulai aktivitas tepat waktu dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan
rencana.Pada tahapan ini dilakukan tujuan dari komunikasi terapeutik
yaitu menjaga dan mendorong kerja sama serta hubungan antara pasien
dan perawat yang berguna sebagai sebuah tindakan yang memantik
kepuasan dari sang pasien itu sendiri.
4. Tahap Terminasi
Tahap terakhir yaitu Terminasi, dimana perawat merangkum hasil
kegiatan melalui evaluasi hasil dan prosedur. Kemudian, diskusikan
emosi masing-masing, penolakan, kesedihan, kesedihan, kemarahan,
dan tindakan lainnya. Selanjutnya, berikan dorongan positif, jadwalkan
tindak lanjut dengan pasien, buatlah janji untuk pertemuan berikutnya,
dan akhiri aktivitas dengan sukses. Tahap ini sangat penting untuk
menyelesaikan koneksi dengan sukses dan meninggalkan citra yang
bagus. Terminasi berguna untuk memastikan bahwa hubungan terapeutik
diakhiri dengan baik dan menghormati perasaan dan kebutuhan pasien.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
12
Komunikasi terapeutik sendiri merupakan proses berkomunikasi yang
mencakup aspek terapeutik yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan
pasien, membantu pasien dalam proses pemulihan, dan mengurangi stres
dan kecemasan. Komunkasi ini efektif untuk membangun rasa saling percaya
dan jikalau tidak diterapkan maka akan berpotensi menganggu hubungan
terapeutik yang berdampak pada ketidakpuasan dari pasien. Terdapat
beberapa teknik yang digunakan dalam komunikasi ini, mulai dari bertanya,
mendengarkan, diam, penerimaan, dll. Tak hanya itu, saat ingin melakukan
komunikasi terapeutik di IGD, dapat dilalui 4 tahapan yaitu mulai dari pra-
interaksi, orientasi, kerja, dan terminasi, dimana setiap tahapan ini berperan
penting dalam keberhasilan komunikasi terapeutik.
3.2 Saran
Komunikasi Terapeutik merupakan salah satu alternatif terbaik dalam
penanganan pasien, harapannya semakin banyak instalasi kesehatan yang
menggunakan metode ini sebagau metode dalam melayani para pasien.
Hubungan perawat dan pasien merupakan kunci penting dalam proses
penyembuhan dan kepercayaan pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
13
Sukarji, G. (2017, November 06). PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISAS.
Retrieved from KEMENTERIAN ESDM REPUBLIK INDONESIA:
https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/artikel/peran-komunikasi-dalam-
organisasi#:~:text=Komunikasi%20merupakan%20elemen%20penting
%20dalam,besar%20bagi%20individu%20maupun%20organisasi.
14
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/35905/MODUL
%20komunikasi%20terapeutik.doc?sequence=1&isAllowed=y
15