OLEH
Cetrine Sal Sabila J
203310689
DIAGNOSA :
1. Medis Stroke + Hiperglikemia + CAP
2. Perawat
Skin test (tes kulit) adalah prosedur pemeriksaan pada kulit pasien yang dilakukan
untuk mengidentifikasi reaksi hipersensitivitas terhadap alergen tertentu dan faktor
pencetus pada penyakit yang berhubungan dengan alergi, seperti dermatitis atopik
dan urtikaria.
Tujuan dari skin test sendiri yaitu untuk mengetahui jika pasien alergi terhadap obat
yang akan berikan selanjutnya.
- Bersin-bersin
- Pilek atau hidung tersumbat
- Mata berair dan gatal
- Muntah
- Batuk
- Diare
- Sesak napas
- Mengi atau bengek
Kontraindikasi Tes Alergi
- Pernah mengalami reaksi alergi berat (anafilaksis)
- Menderita asma yang tidak terkontrol
- Menderita eksim dan psoriasis yang menutupi sebagian besar area kulit di tangan
dan punggung
5. Tindakan Nebulizer
Nebulizer adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang
dihirup. Pengobatan yang memanfaatkan nebulizer biasanya diberikan pada penderita
gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) saat
gejala sesak napas sedang muncul.Salah satu pengobatan gangguan pernapasan atau
penyakit paru-paru adalah dengan menggunakan obat yang dihirup atau terapi
aerosol. Obat ini ada yang bekerja untuk mengatasi sesak napas, mengurangi
peradangan, dan mencegah kekambuhan gejala. Pemberian obat hirup ini bisa melalui
inhaler dan nebulizer.
Tujuan : Alat Nebulizer digunakan sebagai terapi pengobatan penyakit pernapasan
kronis, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Ini karena dibanding dengan
inhaler, uap yang dihasilkan nebulizer amat sangat kecil sehingga obat akan bisa lebih
cepat meresap ke bagian paru yang ditargetkan.
Kontraindikasi
Nebulasi tidak dilakukan pada klien dengan:
- Tekanan darah tinggi (Autonomic Hiperrefleksia)
- Nadi yang meningkat atau takikardi.
- Riwayat reaksi yang tidak baik dari pengobatan
BAB III
PENUTUP
Pada kenyataanya perawat di samping kodratnya sebagai mahluk individu dan mahluk
sosial , diapun sebagai mahluk profesi memerlukan tenaga skil di bidangnya, khususnya di
bidang keperawatan. Perawat harus mampu menjalankan segala tahapan dalam komunikasi
terapeutik yang meliputi tahap awal, lanjutan dan terminasi.. Perawat dituntut untuk lebih
mengutamakan pelayanan paripurna terhadap pasien, terutama dalam memenuhi kebutuhan
pasien . Hubungan yang baik ini akan lebih baik lagi bila perawat dapat meningkatkan
pengetahuannya dalam komunikasi khususnya komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
Dengan adanya Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik ini diharapkan pembaca
dapat memahami bahwa pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari terutama
dalam proses pembangunan dan dalam proses keperawatan dan diharapkan juga bagi
pembaca agar dapat menggunakan bahasa yang sesuai dalam pergaulan sehari-hari,
khususnya bagi pembaca yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis lainnya
agar dapat berkomunikasi yang baik dengan pasien guna untuk menjalin kerjasama dengan
pasien dalam melakukan proses keperawatan yang bertujuan untuk kesehatan pasien serta
berkomunikasi dengan baik terhadap rekan kerja dan siapapun yang terdapat di tempat kita
bekerja
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT.Rosdakarya
Farouk.2004. Praktik Ilmu Komunikasi. Teraju
Liliweri, Alo. 2007. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Mulyana, Deddy.2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
TERLAMPIR
SOP
Prosedur Kerja :
1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan Pemasangan infus | dok. Aristianto
2. Cuci tangan
3. Hubungkan cairan & infus set dgn memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke
botol infuse
4. Isi cairan ke dalam set infus dgn menekan ruang tetesan sampai terisi sebagian & buka
klem slang sampai cairan memenuhi selang & udara selang ke luar
5. Letakkan pangalas dibawah lokasi (vena) yg akan dilakukan penginfusan
6. Lakukan pembendungan dengan tornikut (karet pembendung) 10 sampai 12 cm di atas
tempat penusukan & anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular
(apabila sadar)
7. Gunakan sarung tangan steril
8. Disinfeksi daerah yg akan ditusuk dengan kapas alcohol
9. Lakukan penusukan pada pembuluh intra vena dengan meletakkan ibu jari di bagian
bawah vena da posisi jarum (abocath) mengarah ke atas
10. Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum (abocath / surflo) maka tarik ke luar bagian
dalam (jarum) sambil melanjutkan tusukan ke dalam vena
11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena
dengan melakukan tekanan menggunakan jari tangan agar darah tidak ke luar. Seterusnya
bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse
12. Buka pengatur tetesan & atur kecepatan sesuai dengan dosis yg diberikan
13. Jalankan fiksasi dengan kasa steril
14. Tuliskan tanggal & waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
15. Lepaskan sarung tangan & cuci tangan
2.