Anda di halaman 1dari 24

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

???????

 Komunikasi yang mendorong proses


penyembuhan klien (Depkes RI, 1997).
 Komunikasi dikatakan juga proses yang
digunakan oleh tenaga kesehatan
memakai pendekatan yang
direncanakan secara sadar, bertujuan
dan berkegiaatan pada pasien.
 Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indrawati,
2003 48).
 Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi
interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan
mendasar dan komunikasi in adalah adanya saling
membutuhan antara perawat dan pasien, sehingga
dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di
antara perawat dan pasien, perawat membantu dan
pasien menerima bantuan (Indrawati, 2003 : 48).
 Komunikasi terapeutik bukan
pekerjaan yang bisa
dikesampingkan, namun harus
direncanakan, disengaja, dan
merupakan tindakan profesional.
Akan tetapi, jangan sampai karena
terlalu asyik bekerja, kemudian
melupakan pasien sebagai manusia
dengan beragam latar belakang dan
masalahnya (Arwani, 2003 50).
MANFAAT K.T

 Manfaat komunikasi terapeutik adalah


untuk mendorong dan menganjurkan kerja
sama antara perawat dan pasien melalui
hubungan perawat dan pasien.
Mengidentifikasi. mengungkap perasaan dan
mengkaji masalah dan evaluasi tindakan
yang dilakukan oleh perawat (Indrawati,
2003 : 50).
TUJUAN K.T

 Membantu pasien untuk


memperjelas dan mengurangi
beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk
mengubah situasi yang ada bila
pasien pasien percaya pada hal yang
diperlukan.
 Mengurangi keraguan, membantu
dalam hal mengambil tindakan yang
efektif.
 Mempengaruhi orang lain,
lingkungan fisik dan dirinya sendiri
CON’T

 Membantu pasien untuk


memperjelas dan mengurangi beban
perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif
untuk pasien, membantu
mempengaruhi orang lain,
lingkungan fisik dan diri sendiri.
 Kualitas asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien sangat
dipengaruhi oleh kualitas hubungan
perawat-klien, Bila perawat tidak
memperhatikan hal ini, hubungan
perawat-klien tersebut bukanlah
hubungan yang memberikan dampak
terapeutik yang mempercepat
kesembuhan klien, tetapi hubungan
sosial biasa.
KOMPONEN K.T

1. Pengirim : yang menjadi asal dr pesan


2. Pesan : suatu unit informasi yang dipindahkan
dr pengirim kepada penerima
3. Penerima : yang mempersepsikan pesan, yang
prilakunya dipengaruhi oleh pesan.
4. Umpan balik : respon dr penerima pesan kepada
pengirim pesan
5. Konteks : Tatanan dimana komunikasi terjadi
FASE HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Fase preinteraksi
Tugas Farmasi :
a. Mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasannya
b. Menganalisa kekuatan dan kelemahan diri, untuk memaksimalkan dirinya
agar bernilai terapeutik bagi pasien, jika merasa tidak siap maka perlu
belajar kembali
c. Mengumpulkan data tentang pasien
d. Membuat rencana pertemuan secara tertulis, yang akan
diimplementasikan saat bertemu pasien
2. Fase Orintasi
Tugas Farmasi
a. Membina hubungan saling percaya, menunukan sikap penerimaan dan
komunikasi terbuka.
b. Merumuskan kontrak bersama pasien. (tempat, waktu dan topik pertemuan)
c. Menggali perasaan dan pikiran serta mengidentifikasi masalah pasien
d. Merumuskan tujuan dengan pasien. Tujuan dirumuskan setelah masalah pasien
teridentifikasi
 Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan komunikasi yang terjadi
bersifat penggalian informasi antara farmasi dan pasien. Fase ini dicirikan oleh lima
kegiatan pokok yaitu testing, building trust, identification of problems and
goals, clarification of roles dan contract formation.
 yakni tahap dimana farmasi pertama kali bertemu dengan klien. Tugas farmasi
dalam tahap ini meliputi: menetapkan alasan klien untuk mencari bantuan;
membina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka; menggali pikiran,
perasaan dan tindakan-tindakan klien; mengidentifikasi masalah klien; menetapkan
tujuan dengan klien; dan, merumuskan bersama kontrak yang bersifat saling
menguntungkan dengan mencakupkan nama, peran, tanggung jawab, harapan,
tujuan, tepat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi untuk terminasi dan
kerahasiaan.
3. Fase kerja
Tahap ini berkaitan dengan pelaksanaan rencana asuhan yang telah ditetapkan. Teknik
yang sering digunakana ialah mengeksplorasi, mendengarkan dengan aktif, refleksi,
berbagai persepsi, menfokuskan dan menyimpulkan.
Pada fase ini farmasi dituntut untuk bekerja keras untuk memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan pada fase orientasi. Bekerja sama dengan pasien untuk berdiskusi tentang
masalah-masalah yang merintangi pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dari dua kegiatan
pokok yaitu menyatukan proses komunikasi dengan tindakan perawatan dan
membangun suasana yang mendukung untuk proses perubahan
4. Fase Terminasi
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan yang dibagi menjadi 2 yaitu
a. Terminasi Sementara, berarti masih ada pertemuan lanjutan
b. Terminasi akhir, terjadi jika farmasi telah menyelesaikan proses pengobatan
secara menyeluruh.
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1.Berhadapan. Artinya “saya siap untuk anda”


2. Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berarti
menghargai pasien.
3. Membungkuk ke arah pasien. Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan
atau mendengar sesuatu.
4. Mempertahankan sikap terbuka, tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi.
5. Tetap rileks.
JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan


memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993) dalam Purba (2003), komunikasi
terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
 Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan Tappen
(1995) dalam Purba (2003) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis dan
non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.
5 KATEGORI KOMUNIKASI NON VERBAL

1. Isyarat vokal : Tekanan suara, kualitas suara, tertawa, irama dan kecepatan
bicara.
2. Isyarat tindakan : yaitu semua gerakan tubuh termasuk ekspresi wajah dan
sikap tubuh
3. Isyarat objek : pakaian dan benda pribadi
4. Ruang memberikan isyarat tenteng kedekatan hubungan antara dua orang
5. Sentuhan, tindakan ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya, jenis
hubungan, jenis kelamin, usia dan harapan.
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 Syarat dasar komunikasi efektif


1. Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun
penerima
2. Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan lebih dahulu
sebelum memberikan saran, informasi maupun masukkan.
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
2. Menunjukkan penerimaan
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
4. Mengulangi ucapan klien dengan kata-kata sendiri
5. Mengklasifikasi
6. Memfokuskan
7. Menyatakan hasil observasi
8. Menawarkan informasi
9. Diam
10. Meringkas
11. Memberi penghargaan
12. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
13. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
14. Menempatkan kejadian secara berurutan
15. Memberikan kesempatan kepada kllien untuk menguraikan persepsinya
16. Refleksi
PENGHAMBAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Resisten :upaya pasien untuk tetap tidak menyadari aspek penyebab ansietas yang
dialaminya. Resisten adalah upaya klien untuk tetap tidak menyadari aspek penyebab
ansietas yang dialaminya. Resisten merupakan kerengganan alamiah atau penghindaran
verbalisasi yang dipelajari atau mengalami peristiwa yang menimbulkan masalah aspek
diri seseorang. Resisten sering merupakan akibat dari ketidaksediaan klien untuk
berubah ketika kebutuhan untuk berubah telah dirasakan. Perilaku resisten biasanya
diperlihatkan oleh klien selama fase kerja, karena fase ini banyak berisi penyelesaian
masalah.
2. Transferens : respon tidak sadar dimana klien mengalami perasaan dan sikap terhadap
tenaga kesehatan yang pada dasarnya terkait dengan tokoh kehidupan dimasa lalu.
Transferens adalah respon tidak sadar dimana klien mengalami perasaan dan sikap
terhadap perawat yang pada dasarnya terkait dengan tokoh dalam kehidupannya
dimasa lalu. Sifat yang paling menonjol adalah ketidaktepatan respon klien dalam
intensitas dan penggunaan mekainsme pertahanan pengisaran (displacement) yang
maladaptif. Dua jenis reaksi utamanya adalah bermusuhan dan tergantung.
3. Kontertransferens : kebuntuan terapeutik yang dibuat oleh tenaga kesehtan bukan
oleh klien. Yaitu kebuntuan terapeutik yang dibuat oleh perawat bukan oleh klien.
Kontertranferens merujuk pada respon emosional spesifik oleh perawat terhadap
klien yang tidak tepat dalam isi maupun konteks hubungan terapeutik atau
ketidaktepatan dalam intensitas emosi. Reaksi ini biasanya berbentuk salah satu dari
tiga jenis reaksi sangat mencintai, reaksi sangat bermusuhan atau membenci dan reaksi
sangat cemas seringkali digunakan sebagai respon terhadap resisten klien.
FAKTOR PENGHAMBAT K.T
Faktor-faktor yang menghambat komunikasi terapeutik adalah (Indrawati, 2003 : 21):
1. Perkembangan.
2. Persepsi.
3. Nilai.
4. Latar belakang sosial budaya.
5. Emosi.
6. Jenis Kelamin.
7. Pengetahuan.
8. Peran dan hubungan.
9. Lingkungan.
10. Jarak.
11. CitraDiri.
12. Kondisi Fisik.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 Unsur dalam K.T adalah dari komunikator, komunikan, pesan yang disampaikan
dan lingkungan waktu komunikasi berlangsung, saluran penyampaian pesan.
KARAKTERISTIK K.T

Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaitu sebagai
berikut: (Arwani, 2003 : 54).
 1. Ikhlas (Genuiness) Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien barus bisa
diterima dan pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan
memberikan bantuan kepada pasien untuk mengkomunikasikan kondisinya secara
tepat.
 2. Empati (Empathy) Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien.
Obyektif dalam memberikan penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak
berlebihan.
 3. Hangat (Warmth) Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan
pasien dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga
pasien bisa mengekspresikan perasaannya lebih mendalam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai