Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya yang telah
diberikan kemudahan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
Makalah ini berjudul “ASCARIS LUMBRICOIDES (CACING GELANG)”.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Dasar Keperawatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wuri
Komalasari, M. Biomed selaku dosen mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
saya sangat terbuka pada kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini bisa
lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Kami ucapkan
Terimakasih
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan............................................................................................10
3.2. Saran......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ascaris lumbricoides adalah nama latin dari cacing gelang yang hidup di perut
atau usus manusia. Cacing gelang adalah penyebab penyakit ascariasis alias cacingan
pada manusia. Cacing gelang termasuk parasit dalam tubuh manusia dari jenis
roundworms. Cacing ini umumnya berada pada lingkungan yang tidak bersih dan
tinggal di wilayah yang beriklim hangat.
Panjang cacing gelang dewasa yang berkembang biak di usus manusia bisa lebih
dari 30 sentimeter (cm). Itu sebabnya, cacing gelang besar ini dapat dilihat dengan
mata telanjang. Mereka hidup di rongga usus halus manusia. Berukuran 10-30 cm
untuk cacing jantan dan 22-35 cm untuk cacing betina. Satu cacing betina Ascaris
lumbricoides dapat berkembang biak dengan menghasilkan 200.000 telur setiap
harinya.
2.2. Klasifikasi
Phylum : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Family : Ascarididae
Class : Secernentea
Genus : Ascaris
3
2.3. Anatomi Ascaris Lumbricoides (Cacinng Gelang)
Struktur tubuh dari cacing ini yaitu tidak bersegmen, kulitnya halus, licin, dan
dilapisi oleh kutikula yang digunakan untuk melindungi diri dari enzim pencernaan
yang berasal dari inangnya. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat tubuhnya
bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan hewan yang triplobastik
pseudoselomata. Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi
sistem pencernaannya sudah lengkap
4
Ukuran cacing betina : panjang tubuh 20 – 40 cm dan diameter 0,3 – 0,6
cm.
2. Morfologi Telur
Terdapat 2 macam jenis telur yaitu telur yang mengalami pembuahan (fertil) dan
yang tidak mengalami pembuahan (infertil). Dari kedua jenis telur ini kadang
dijumpai telur yang tanpa dilapisi albumin (dekortikasi) dan telur yang utuh / dilapisi
albumin (kortikasi).
5
Gambar telur Ascaris lumbricoides fertil
Ascaris lumbricoides dewasa hidup di dalam usus, cacing betina mampu bertelur
rata-rata 200.000 butir perhari, telur ini kemudian keluar dari tubuh hospes bersama
tinja. Apabila ditanah kondisinya menguntungkan dalam jangka waktu 3 minggu akan
menjadi infektif. Apabila telur infektif tertelan manusia telur akan menetas menjadi
larva rhabditiform di usus, kemudian larva akan menembus dinding usus dan masuk
6
ke vena atau pembuluh limfe, ikut dalam sirkulasi darah, ke jantung dan kemudian
sampai paru-paru.
b. Manifestasi alergi karena adanya larva dalam tubuh bisa berupa asma,
sindroma loeffler atau tropycal eosinofilia.
7
2. Gejala yang Disebabkan Cacing Dewasa Ascaris Lumbricoides
c. cacing dewasa kadang bisa saling belit satu sama lain sehingga membentuk
gumpalan yang bisa menyimbat saluran usus dan mengakibatkan terjadinya
“ileus obstruktivus” yang bisa berakibat fatal.
c. CT scan atau MRI, untuk melihat apakah cacing telah menyumbat saluran
hati atau pankreas
1. Pencegahan askariasis
8
c. Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan, tangan
dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
2. Pengobatan askariasis
a. Albendazole (Albenza)
b. Ivermectin (Stromectol)
c. Mebendazole
Obat-obat ini bekerja dengan membunuh cacing dewasa. Semua obat dapat
diambil sebagai dosis tunggal. Pada ascariasis berat diperlukan operasi untuk
memperbaiki kerusakan yang telah disebabkan oleh cacing dan untuk
menghilangkan cacing.
9
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kita perlu menerapkan hidup bersih dan sehat serta perbaikan beberapa sarana
kebersihan serta pemberian obat secara rutin. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk
tanaman. Dan juga perlu menghindari sayuran mentah didaerah yang menggunakan
tinja sebagai pupuk.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : https://www.indonesian-publichealth.com/epidemiologi-askariasis/
Sumber : https://www.alodokter.com/ascariasis
Sumber : https://medlab.id/ascaris-lumbricoides/
Sumber :http://lailyychan.blogspot.com/2015/03/mengenal-phylum-nemathelminthes-
cacing.html
11