Anda di halaman 1dari 12

NS. AIDA YULIA,M.

KEP

PEMERIKSAAN FISIK
PENDAHULUAN

 Pemeriksaan fisik merupakan proses pemeriksaan tubuh


pasien untuk menentukan ada atau tidaknya masalah fisik.
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk mendapatkan
informasi valid tentang kesehatan pasien.
 Pemeriksa harus dapat mengidentifikasi, menganalisis dan
menyusun informasi yang terkumpul menjadi suatu penilaian
komprehensif. Empat prinsip kardinal pemeriksaan fisik
meliputi : melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk
(perkusi) dan mendengarkan (auskultasi). Dapat ditambah
dengan yang kelima yaitu membau/smelling. Ada slogan
yang mengatakan : ”Ajarilah mata untuk melihat, jari untuk
merasa/meraba dan telinga untuk mendengar”.
3. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan untuk memperoleh Data Objektif ( DO )
dan Data Subjektif (DS) dari riwayat keperawatan
klien.

 pada pengkajian fisik ini perawat dituntut untuk


menguasai pengkajian fisik secara menyeluruh
(head to toe), digunakan untuk mengkaji secara
sistematis setiap bagia tubuh mulai dari kepala
sampai ujung kaki .
(Braven dan Hirnle, 2000).
Dalam pemeriksaan fisik, terdapat beberapa komponen yang perlu dilakukan,
yaitu inspeksi, perkusi, palpasi dan auskultasi. Adapun cara melakukannya bisa
secara sequential dan dapat pula dengan proper expose.
 Sequential : per bagian, secara urut dan sistematis. Dilakukan dengan urutan dari
kepala sampai dengan kaki. Kepala, leher, dada, abdomen/ perut, tulang belakang,
anggota gerak, anal/ anus, alat genital dan sistem saraf. Penderita akan cepat lelah
jika diminta untuk berganti-ganti posisi yaitu duduk, berbaring, berbalik ke sisi kiri
dan seterusnya. 
 Proper Expose / hanya menampakkan atau menyingkapkan bagian yang tepat/
bagian tertentu saja (bagian yang akan diperiksa), tanpa mempertunjukkan
daerah/ area lainnya.
 Ketika memeriksa payudara seorang wanita, perlu untuk memeriksa adanya
asimetri dengan melihat kedua payudara pada saat yang bersamaan. Setelah
inspeksi dilaksanakan
dengan lengkap, dokter harus memakaikan pakaian milik pasien untuk menutupi
payudara yang tidak diperiksa. Hal ini untuk menjaga privasi untuk jangka lama,
dalam mempertahankan hubungan yang baik antara dokter-pasien.
Kemampuan Misalnya : jika klien
fungsional gangguan sistem
klien, pernafasan, perawat
Fokus mengkaji apakah
pengkajian gangguan tersebut
fisik adalah : mempengaruhi klien
dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari.
Metode / Teknik P. E ( Physical Examination ) ;
Ada 4 metode PF yaitu dengan IPPA antara lain :
1. Inspeksi
Adalah suatu proses observasi yang dilakukan secara
sistematis dengan menggunakan indra penglihatan,
pendengaran, penciuman sebagai alat pengumpulan data.
 
Fokus inspeksi pada bagian tubuh antara lain :
 Ukuran tubuh
 Warna
 Bentuk
 Posisi
 Simetris
  
iNSPEKSI
 Inspeksi adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat. Inspeksi
merupakan metode observasi yang digunakan dalam pemeriksaan
fisik. 
 Inspeksi yang merupakan langkah pertama dalam memeriksa seorang
pasien atau bagian tubuh meliputi : ”general survey” dari pasien.
 General survey merupakan bagian penting dan dilakukan pada
permulaan pemeriksaan fisik. Bahkan ada beberapa pemeriksaan
general survey yang dilakukan sebelum anamnesis, seperti mengamati
cara berjalan pasien, ekspresi wajah, tingkat kesadaran, dan lain-lain.
Pemeriksaan general survey sangat efektif untuk mengarahkan
diagnosis karena terkadang kita sudah bisa menduga diagnosis at the
first sight (pada pandangan pertama). Tetapi dugaan tersebut harus
tetap dibuktikan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
2. Palpasi
Adalah teknik yang menggunakan indra peraba.
Tangan dan jari adalah instrumen yang sensitif
dan digunakan untuk pengumpulan data ttg :
Temperatur
Bentuk
Kelembaban
Vibrasi dan ukuran
3. Perkusi
Adalah suatu pemeriksaan dengan jalan
mengetuk untuk membandingkan kiri dan kanan
pada daerah permukaan tubuh dengan tujuan
menghasilkan suara dengan menggunakan
kedua tangan sebagai alat.

Tujuan dari perkusi ini adalah untuk


mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan
konsistensi jaringan.
Suara- suara yang dijumpai pada perkusi :

Hipersonor atau
Pekak : suara tympani : suara
Redup : suara perkusi jaringan perkusi pada
perkusi jaringan yang padat abdomen, suara
Sonor : suara perkusi klien asthma
yang lebih padat seperti : adanya
perkusi jaringan atau konsolidasi cairan dirongga
kronik terutama
yang normal bentuk dada barel
paru, seperti pleura, perkusi chest akan
pneumonia daerah jantung terdengar seperti
dan hepar ketukan benda
kosong, bergema
4. Auskultasi
Adalah pemeriksaan dengan jalan
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh
tubuh dengan stetoskop.
 
Aspek Pendekatan P. E ( Physical Examination ) yaitu
dengan Mengenali Pola Data yaitu dengan upaya
perawat dalam mengenali kecenderungan data.
1. Head to toe ( kepala ke kaki )
Contoh : keadaan umum ( KU ), Tanda-tanda vital (TTV), kepala,
wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher,
dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, genetika, rectum,
ektremitas dan punggung.
 
2. ROS (Review of System )- sistem tubuh
Perawat mengkaji sistem tubuh secara keseluruhan untuk
menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapat perhatian
khusus. Adapun lingkup mayor body sistem adalah : keadaan
umum (KU), TTV, sistem pernafasan, sistem kardivaskuler, sistem
persyarafan, sistem perkencingan (renal), sistem pencernaan,
sistem muskuluskletal dan integumen dan sistem reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai