Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN FISIK DASAR

Tujuan pembelajaran
1. Menjelaskan prinsip-prinsip pemeriksaan fisik
2. Melakukan Inspeksi
3. Melakukan Palpasi
4. Melakukan Perkusi
5. Melakukan Auskultasi
Pendahuluan
Untuk menjadi seorang dokter yang baik harus dimulai dengan penguasaan teknik-teknik
pemeriksaan fisik yang baik dan benar. Melalui pemeriksaan fisik yang baik seorang dokter akan
memperoleh data atau informasi yang berharga tentangpasiennya yang benar dan pada akhirnya
menentukan terapi yang tepat untuk pasien tersebut.
Seorang dokter harus menguasai bagaimana cara melakukan pemeriksaan fisik yang
sistematis sehingga tidak ada yang terlewat selama pemeriksaan. Selain itu seorang dokter juga
harus melati dan mengembangkan cara berpikir yang sistematis dan analitis agar pemeriksaan
fisik tersebut terarah dan berhasil.
Batasan:
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-kelainan
dari suatu system atau suatu organ bagian tubuh dengan cara melihat (inspeksi) meraba
(palpasi),mengetuk (perkusi) dan mendengar (aukustasi).
1. Inspeksi
Inspeksi adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat. Dengan melihat maka kita
mendapatkan hasil pemeriksaan dalam hal antara lain:
 Kesan umum penderita: apakah tampak kesakitan atau tidak, bagaimana cara jalannya,
dll.
 Warna dari permukaan tubuh yang dapat melihat seperti warna kulit, warna sklera, pucat,
sianosis dll.
 Bentuk: bentuk badan atau bagian tubuh tertentu
 Ukuran: perbandingan antar bagian tubuh, atau ukuran tubuh seluruhnya.
 Gerakan: adanya gerakan normal atau abnormal dari dinding dada pada waktu bernafas.
 Dalam melakukan pemeriksaan jasmani harus selalu posisi dokter/ pemeriksa ada
disebelah kanan penderita (kecual bagi dokter yang kidal)
 Buatlah penerangan yang baik. Penerangan alamakan lebih baik dari pada lampu.
Usahakan temperature lampu yang nyaman.

Cara melakukaninspeksi
Perhatikanlahdancatat:
 Betuk tubuh penderita: apakah kurus, atletis, atau gemuk
 Perbandingkan ukuran kepala dan panjang anggota badan
 Cara berjalan dan gerakan
 Adanya deformitas/ kelainan bentuk
 Keadaan kulit, rambutmukosa mata dan kuku secara umum
 Ekspresi wajah, apakah cemas, tertekan, malu, kesakitan dll
 Ciri-ciri lain yang didapat

2. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan dengan perabaan mempergunakan rasa propioseptif ujung
jari dan tangan. Dengan palpasi dapat terbentuk gambaran dari berbagai aspek seperti:
 Permukaan: misalnya halus atau kasar, menonjol atau datal, keras atau lunak dll
 Getaran-getaran atau denyutan: denyut nadi, pukulan jantung pada dinding dadadll
 Keadaan alat dibawah permukaan: misalnya batas-batas hepar (hati), adanya massa
abnormal di tempat yang tidaksegarusnya, dll.
Cara melakukanpalpasi
 Daerah yang akan diperiksa harus bebas dari gangguan-gangguan yang menutupi
 Yakinkan bahwa tangan anda tidak dingin, untuk menghindari krambagi yang sensitive.
Cara meraba dapat memakai:
 Jari telunjuk dan ibu jari: untuk menentukan besarnya benda
 Jari ke 2, 3, 4 bersama dapat digunakan untuk menentukan konsistensi atau garis besar
kualitas benda
 Sedikit tekanan dengan ujung atau telapak jari dapat menemukan adanya rasa sakit yang
dapat dilihat dari perubahan mimic muka atau mendengarkan keluhan yang tertekan.

3. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk permukaan badan dengan perantaraan
jari tangan. Tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan organ-organ di dalam tubuh.
Tergantung dari isi jaringan yang ada dibawahnya, maka akan timbul berbagai nada yang
dibedakan menjadi lima kualitas dasar, yaitu: pekak, redup, sonor, hipersonor, dan timpani.
 Nada suara pekak dihasilkan oleh massa padat, misalnya perkusi pada paha.
 Nada suara redup dihasilkan oleh: suara perkusi dari hati
 Nada suara sonor dihasilkan oleh: perkusi pada paru yang normal.
 Nada suara hipersonor dihasilkan oleh: paru yang emfisematous.
 Nada suara timpani dihasilkan oleh: perkusi pada pipi yang dikembungkan atau
gelembung udara pada lambung.
Cara melakukan perkusi:
Jari tengah dari tangan kiri diletakkan pada permukaan yang akan diperkusi. Jari tersebut
dalam sikap hiperekstensi. Tekankan persen dianinterfalang pada permukaan yang diperkusi
dengan bagian lain dari tangan kiri tersebut.
Tempatkan tangan kanan kedekat daerah yang akan diperkusi dalam posisi menekuk
keatas. Jari tengan dalam sikap refleksi, relaks dan siap untuk mengetuk.
Dengan gerakan yang cepat, tapi relaks dari pergelangan tangan kanan ketuklah jari
tangan kiri yang menempel pada bidang yang diperiksa dengan jari tengah kanan. Gunakan
ujung jari dengan posisi yang sedapat mungkin tegak lurus (kuku harus dipotong pendek).
Buatlah ketukan seringan mungkin yang dapat menghasilkan suara yang jelas.
4. Auskultasi
Auskultasi adalah mendengarkan suara yang terdapat di dalam tubuh dengan bantuan alat
yang disebut stetoskop. Alat ini berfungsi sebagai saluran pendengaran di luar tubuh untuk dapat
meredam suara di sekitarnya. Dari pemeriksaan auskultasi, dokter dapat mendengarkan suara-
suara secara kualitatif yang ditimbulkan oleh jantung, pembuluh darah, paru dan usus.

Stetoskop terdiri dari:


Bagian yang menempel pada permukaan tubuh penderita yang terdiri dari dua sisi
permukaan, yaitu:
1. Sisi membrane yang terdiri dari suatu bentuk membrane berdiameter 3,5-4 cm.
2. Sisi bel atau “cup” yang berbentuk corong dan diameter 3,8 cm.
Bagian tersebut diatas dihubungi oleh “ear pieces” atau “ear plug” oleh suatu pipa lentur
yang berdinding tebal.

Gambar Stetoskop

Cara melakukan auskultasi


 Gunakan stetoskop dengan pipa pendek (25-30 cm). pasangkan kedua “ear pieces”
kedalam telinga, sehingga betul-betul masuk, tetapi tidak menekan.
 Gunakan bagian bel dari stetoskop untuk memeriksa thoraks dan bagian dalam diafragma
untuk memeriksa abdomen (baguan cup meneruskan sebagian besar dari suara
berfrekuensi rendah, sedangkan bagian membrane menyaring suara berfrekuensi rendah,
sehingga meneruskan terutama suara berfrekuensi tinggi).

Pelaksanaan latihan
1. Perhatikan posisi pemeriksa dan penderita
2. Pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya
3. Bekerjalah secara sistematis
4. Inspeksi:
a. Perkatikan kesan umum dari partner anda. Bagaimana bentuk tubuhnya,
perbandingan antara kepala dengan badan, dll
b. Perhatikan sikap, gerakan motoris dan cara bergerak/ berjalanya
c. Perhatikan warna kulit, dan kelainannya (kalua ada), warna rambut, keadaan kuku
dan ciri-ciri lain.
5. Palpasi
a. Cobalah untuk meraba denyut nadi partner anda (frekuensi dan regulasinya)
b. Letakkan tangan pada dada partner anda. Rasakan adanya permukaan yang rata.
Dengan sedikit tekananakan terasa adanya tulang iga dan rasakan gerakannya pada
pernafasan.
c. Letakkan jari di antara tulang iga. Rasakan gerakan udara yang keluar masuk pada
pernafasan dan disalurkan oleh massa ke dinding dada.
d. Bandingkan gerakan dada kanan dan kiri
6. Perkusi
a. Pertama kali berlatihlah melakukan perkusi pada permukaan benda disekitaran daun
tuk melatih gerakannya. Kemudian berlatih pada permukaan badan (dada atau perut)
partner anda untuk melatih telinga anda mendengarkan dan mengartikan suara yang
timbul.
b. Dengan partner dalam keadaan tidur terlentang, lakukanlah perkusi pada dada dan
perhatikanlah berbagai suara yang timbul karena perkusi pada berbagai tempat yang
berbeda pada dada. Lakukan juga perkusi pada dinding perut dan perhatikan suara
yang dihasilkan.
c. Lakukan juga perkusi pada dinding perut dan perhatikan suara yang dihasilkan.
7. Auskultasi
a. Lakukanlah auskultasi pada partner anda. Coba dengarkan suara yang ditimbulkan
pada dada dan abdomen. Dapatkah anda kenali suara pernafasan, suara jantung dan
suara peristaltic usus?
CHEKLIST PEMERIKSAAN FISIK DASAR

N Nilai
Aspek yang dinilai
o 0 1 2 3
A Memberi penjelasan dan informasi kepada pasien
1 Memberikan penjelasan dengan benar dan jelas tentang tujuan dan manfaat
sebelum pemeriksaan fisik
2 Memberitahukan adanya rasa tidak nyaman yang mungkin timbul selama
pemeriksaan fisik
3 Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah dan mengeringkan tangan dengan lap
bersih
B Melakukan pemeriksaan inspeksi
4 Menunjukkan bagaimana melakukan inspeksi pada bagian tubuh tertentu pada
saat duduk: wajah, mata dan lain-lain
5 Menyuruh pasien untuk berdiri dan bergerak / berjalan
6 Menunjukan bagaiman melakukan inspeksi pasien sewaktu berdiri dan bergerak
7 Memberi instruksi pasien untuk berbaring dan pemeriksa berdiri di sisi kanan
pasien serta meminta pasien untuk membuka pakaiannya.
8 Menunjukkan bagaimanan melakukan inspeksi pasien dalam keadaan berbaring:
dada, perut dan anggota gerak
9 Melaporkan hasil pemeriksaan inspeksi
C Melakukan pemeriksaan palpasi
10 Meletakkan 3 jari pada pergelangan tangan pasien, meraba arteri radialis dan
membandingkan antara kiri dan kanan
11 Meraba dada pasien dengan seluruh telapak tangan dan merasakan gerakan
pernafasan dan getarannya (fremitus tasktil)
12 Tampak membandingkan gerakan dada kanan dan kiri dengan meletakkan satu
tangan di dada kanan dan tangan lain di dada kiri
13 Melaporkan hasil pemeriksaan palpasi
D Melakukan pemeriksaan perkusi
14 Menekankan interfalang jari ke-3 tangan kiri ke permukaan dinding dada
15 Mengetuk dengan jari tangan kanan secara tegak lurus terhadap interfalang jari
ke-3 tangan kiri
16 Sikap tangan kanan rileks, gerakan pada pergelangan tangan
17 Suara yang dihasilakn benar, sesuai dengan daerah yang diperkusi
18 Melaporkan hasil pemeriksaan
E Melakukan pemeriksaan auskultasi
19 Memasang ear plug stateskop pada telinga
20 Mendengan suara selama 2-3 detik pada suatu tempat sebelum berpindah tempat
21 Melaporkan hasil pemeriksaan
22 Mencuci tangan kembali dengan teknik 6 langkah dan mengeringkan dengan lap
bersih
23 Menerangkan kesimpulan hasil pemeriksaan kepada pasien dan
memberitahukan tindak lanjut pada pasien

Keterangan Skor Aceh Besar, ................2020


0. Tidak Dilakukan sama sekali Instruktur,
1. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan > 50 %)
2. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan < 50 %)
3. Dilakukan dengan benar

NILAI : Skor Total X 100 = ....... (..........................................)


69

Anda mungkin juga menyukai