Semester I
BLOCK BASIC MEDICAL SCIENCE I
School of Dentistry
Faculty of Medicine Udayana University
2017
Study Guide Basic Medical Science I 2017
DOMAIN
II. Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
III. Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
IV. Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
KOMPETENSI UTAMA
5.1. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber
keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik
kedokteran gigi
6.1. Memahami Ilmu Kedokteran Klinik yang relevan sebagai pertimbangan
dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis
7.1. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup : Biologi Oral,
Biologi Material, dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjang
keterampilan klinis preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran
gigi
9.1 Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik
dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan
sosial guna mengevaluasi kondisi medik pasien
KOMPETENSI PENUNJANG
5.1.1. Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran
gigi untuk menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis, dan
merencanakan tindakan medik Kedokteran Gigi (C3, P3, A4)
5.1.2. Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskopis, dan topografi
organ, jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai
landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis, dan merencanakan
tindakan medik kedokteran gigi (C3, P3, A4)
7.1.1. Memahami ilmu-ilmu kedokteran gigi dasar untuk pengembangan ilmu
kedokteran gigi dasar klinik (C2, P4, A4)
7.1.3. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar untuk menunjang
keterampilan preklinik, dan klinik, serta penelitian bidangkedokteran gigi,
meliputi : Biologi Oral, Biomaterial Kedokteran Gigi, Radiologi Kedokteran
Gigi (C2, P3, A4)
9.1.3. Menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang dibutuhkan (C4,
P3, A4).
9.1.4. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris (C4, P3, A3).
1
Study Guide Basic Medical Science I 2017
PLANNERS TEAM
NOMOR KETERAN
NO. NAMA
HANPHONE GAN
LECTURERS
NOMOR
NO. NAMA
HANDPHONE
085792652363
9. dr. Yuliana, M.Biomed
03619979303
2
Study Guide Basic Medical Science I 2017
FACILITATORS
NOMOR
NO. NAMA
HANDPHONE
STUDENT PROJECT
TOPIK :
1. laryngomalacia
3
Study Guide Basic Medical Science I 2017
TIME TABLE
BLOK BASIC MEDICAL SCIENCE I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
2017
4
Study Guide Basic Medical Science I 2017
5
Study Guide Basic Medical Science I 2017
6
Study Guide Basic Medical Science I 2017
7
Study Guide Basic Medical Science I 2017
8
Study Guide Basic Medical Science I 2017
SGD Histologi :
Respirasi dan Discussion Room
Kamis 08.00 - 09.00 Kardiovaskuler PSPDG (FK) Facilitators
SGD Histologi : Discussion Room
9 09.00 - 10.00 Reproduksi dan Urinalis PSPDG (FK) Facilitators
Nov 10.00 - 11.00 Break
SGD Histologi :
Darah dan Sumsum Discussion Room
2017 11.00 - 12.00 Tulang PSPDG (FK) Facilitators
Laboratorium
12.00 - 13.00 Praktikum Anatomi Anatomi (Lt. I) Tim Anatomi
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00
Jumat, 10 nov
2017 Libur Kuningan
9
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Nov
2017
Jumat 08.00 - 09.00
17 09.00 - 10.00 PPKN (Group 1)
Nov 10.00 - 11.00 Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU
2017 11.00 - 12.00 Break
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00 PPKN (Group 2)
14.00 - 15.00 Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU
Senin
20
OSCE I
Nov
2017
Selasa
21
OSCE I
Nov
2017
10
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ABSTRACTS
ANATOMI :
SKELETAL SYSTEM
ANATOMI :
ARTICULAR AND MUSCULAR SYSTEM
ANATOMI :
RESPIRATORY SYSTEM
11
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Sistema respiratorium dibagi menjadi dua zona yaitu: 1). Zona konduksi: pada zona
ini gas-gas hanya dihantarkan, disebabkan dinding saluran terlalu tebal sehingga
tidak memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas antara kapiler dan saluran
nafas. 2). Zona respirasi: pada zona ini dindingnya tipis sehingga memumgkin
terjadinya proses pertukaran gas antara kapiler dan saluran nafas. Selain zona
tersebut otot-otot pernafasan, dinding thorax, dan pleura akan dibahas dalam
perkuliahan ini
ANATOMI :
ALIGMENTARY SYSTEM
Alimentary system dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1). Canalis Alimentaris dan 2).
Organ-Organ Aksesoris. Canalis alimentaris dimulai dari cavum oris, pharynk,
esophagus, gaster, instestinum teneu, instestinem crassum, dan berakhir pada
canalis analis. Sedangkan organ aksesoris adalah struktur yang sekresinya
dituangkan ke dalam canalis alimentaris meliputi: glandula salivatorius, hepar,
pancreas, dan spleen yang berfungsi membantu proses pencernaan dalam tubuh.
Mencerna adalah proses kimia dan mekanik yang berfungsi untuk memecah
makanan dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil.
12
Study Guide Basic Medical Science I 2017
LEARNING TASK 1
SKELETAL SYSTEM
SELF ASSESSMENT :
1. Sebutkan fungsi tulang!
2. Sebutkan jenis-jenis tulang dan berikan contohnya!
3. Apa yang dimaksud dengan axial dan appendicular skeleton, jelaskan dan
sebutkan tulang-tulang penyusunnya!
4. Tulang cranium dibagi menjadi 2, sebut dan jelaskan. Sebutkan pula tulang-
tulang pembentuknya!
5. Sebut dan jelaskan susunan collumna vertebralis dan bagian-bagian umum
vertebrae!
6. Sebut dan jelaskan tulang-tulang yang menyusun kerangka thorax!
13
Study Guide Basic Medical Science I 2017
SELF ASSESSMENT :
RESPIRATORY SYSTEM
ALIGMENTARY SYSTEM
14
Study Guide Basic Medical Science I 2017
d. Mesenterium
e. Omentum majus dan minum
6. Sebutkan otot-otot yang membentuk ventrolateral abdominal wall
7. Jelaskan mengenai gaster, intestinum tenue, intestinum crassum
8. Deskrisikan hepar dan gallblader serta ductus-ductusnya
15
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ABSTRACTS
HISTOLOGI :
EPITEL DAN JARINGAN IKAT
Jaringan epitel terdapat dalam 2 bentuk, yaitu sebagai lembaran sel yang
berkelanjutan (epitel penutup) dan sebagai kelenjar. Secara histologi, epitel penutup
diklasifikasikan berdasarkan jumlah lapisan sel (selapis atau berlapis) dan bentuk
selnya (pipih, kubis, atau silindris). Sedangkan epitel kelenjar diklasifikasikan
berdasarkan kemurnian dari sekresinya (asinus serus, mukus, dan tercampur), tipe
sekresinya (holokrin, apokrin, dan merokrin), dan jumlah selnya (uniselular dan
multiselular). Fungsi sel epitel adalah untuk proteksi, transport transelular, sekresi,
absorpsi, permeabilitas selektif, dan deteksi sensasi. Fungsi ini dihubungkan dengan
morfologi sel epitel.
16
Study Guide Basic Medical Science I 2017
HISTOLOGI :
TULANG DAN TULANG RAWAN
Tulang rawan terdiri dari sel dan matrik. Sel tulang rawan disebut kondrosit, sedangkan
matrik ekstrasellulernya terdiri dari bahan amorf (tidak berbentuk) yang kaya akan
glukosaminoglikan dan proteoglicans serta bahan berbentuk yaitu serat kolagen dan elastis.
Variasi dalam komponen matriks menghasilkan 3 jenis tulang rawan. Ada tiga bentuk tulang
rawan: tulang rawan hialin, elastis dan fibrocartilage.
Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri sel dan matrik ekstraseluler. matrik
ekstraseluler dari tulang berbeda dari tulang rawan karena mengandung matrik anorganik
yang terdiri dari kalsium phospat.
Terdapat 3 jenis sel dalam tulang yaitu : osteocytes, osteoblast dan osteoklas. Pada
pemeriksaan mikroskopis tulang menunjukkan 2 tipe yaitu tulang primer (immature bone)
dan tulang sekunder (lamellar bone). Pada tulang immature tidak ditemukan adanya osteon
sedangkan pada tulang lamellar sudah ditemukan adanya osteon. Tulang dapat dibentuk
dalam 2 cara: secara intramembran dan secara endokondral.
HISTOLOGI :
OTOT
Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang mengandung protein kontraktil pada
sitoplasmanya. Struktur protein ini menghasilkan kekuatan yang memungkinkan
kontraksi seluler, yang selanjutnya memungkinkan pergerakan organ-organ tubuh
dan bisa menggerakan tubuh secara keseluruhan. Sel-sel penyusun jaringan otot
berasal mesoderm, yang mengalami diferensiasi menjadi sel yang panjang dan
memproduksi protein myofibrillar dalam sitoplasma.
Organel sel-sel otot diberi nama yang berbeda dari sel-sel lainnya pada tubuh
manusia. Sitoplasma sel otot disebut sarcoplasm, retikulum endoplasma disebut
sarcoplasmic retikulum. , membrane sel atau plasmalemma disebut sarcolemma,
dan ribosom disebut sarcomere.
Pada mamalia / tubuh manusia ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka,
otot polos dan otot jantung. Ketiga jenis otot tersebut diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik morfologi dan fungsinya, dengan kata lain setiap jenis
jaringan otot memiliki struktur yang disesuaikan dengan peran fisiologisnya.
1. Otot rangka
Otot rangka terdiri dari sel-sel otot yang sangat panjang,berbentuk
silinder,mempunyai lebih dari satu inti pada sitoplasnya ( sel multinuklear), dan pada
sitoplasma dapat diamati adanya garis gelap dan terang (cross-striations). Garis
gelap dan terang pada sitoplasma disebabkan oleh adanya kumpulan myofilamen
17
Study Guide Basic Medical Science I 2017
pada sitoplasma. Myofilament disusun oleh unit kontraksi yang disebut sarkomer.
Karakteristik kontraksi otot rangka adalah : cepat, kuat, dan dibawah kesadaran
(volunter). Kontraksi otot rangka disebabkan oleh adanya interaksi antara filamen
tipis (aktin) dan filament tebal (myosin) pada sarkomer, yang mempunyai konfigurasi
tertentu yang memungkinkan mereka untuk meluncur di atas satu sama lain.
2. Otot Jantung
Otot jantung jika diamati dibawah mikroskop juga memiliki garis gelap dan
terang seperti halnya otot rangka. Sel-sel otot jantung berbentuk silindris dan
memiliki cabang. Pada sambungan antara satu sel dengan sel yang lain didapatkan
adanya intercalated-disc, struktur yang hanya ditemukan pada otot jantung. Sel
otot jantung memiliki satu inti yang terletak ditengah. Kontraksi otot jantung bersifat
kuat, berirama dan involunter (tidak dibawah kendali). Unit kontraksi dan
mekanisme kontraksi otot jantung sama dengan otot rangka.
3. Otot Polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel-sel berbentuk fusiform. Sitoplasma sel
otot polos tidak menunjukan adanya garis gelap dan terang (cross-striations). Sel
otot polos mempunyai satu inti yang terletak ditengah. Karakteristik kontraksinya
lambat dan bersifat involunter. Unit kontraksi dan mekanisme kontraksi otot polos
berbeda dengan otot rangka dan jantung.
Kata kunci : jaringan otot, myofilament, aktin, myosin, sarkomer, kontraksi,
volunteer, involunter.
HISTOLOGI :
SISTEM PENCERNAAN
Pencernaan atas dimulai dari bibir, pipi, lidah, palatum, dan faring. Apabila
dilakukan pemeriksaan mikroskopis maka struktur tersebut diatas dapat dibagi
secara umum menjadi 3 lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, dan tunika
muskularis. Tunika mukosa terdiri dari epitel berlapis pipih serta tunika propria
dimana merupakan jaringan ikat fibroelastis padat yang terdapat pembuluh darah,
saraf, limfe dan kelenjar. Tunika submukosa terdiri dari jaringan fibroelastis namun
lebih longgar daripada tunika mukosa. Tunika muskularis terdiri dari otot bergaris.
Bibir dibagi menjadi 3 bagian yaitu pars kutanea, pars intermedia dan pars
mukosa. Pipi dibagi menjadi 2 bagian yaitu pars kutanea dan pars mukosa. Lidah
dibagi menjadi 2 bagian yaitu radix lidah (⅓ belakang) dan korpus lidah (2/3 depan).
Pada korpus lidah dapat dijumpai adanya papil lidah sedang radik lidah tidak
memiliki papil lidah. Papil lidah dapat berupa papilla filiformis, fungiformis,
circumvalata, dan foliate. Lidah memiliki 2 otot yaitu otot ekstrinsik dan otot intrinsik.
18
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap, oleh karenanya secara histologis terdapat
alat pengecap yang terdiri dari sel basal, sel penyangga, dan sel pengecap. Palatum
dibagi menjadi 2 yaitu palatum durum (langit-langit keras) dan palatum mole (langit-
langit lunak). Faring secara umum memiliki 3 lapisan yaitu tunika mukosa, tunika
submukosa, tunika muskularis.
HISTOLOGI :
KELENJAR LUDAH
Kelenjar ludah secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu kelenjar ludah
besar dan kelenjar ludah kecil. Kelenjar ludah besar meliputi kelenjar parotis,
submaksilaris, submandibularis, sub lingualis, serta pancreas. Kelenjar ludah kecil
meliputi kelenjar labialis, bukalis, von ebner, weber, blandin-nuhn.
19
Study Guide Basic Medical Science I 2017
LEARNING TASK 2
SKENARIO:
Wanita 20 tahun, mengkonsumsi suplemen peninggi badan namun tidak berhasil
meningkatkan tinggi badannya.
LEARNING TASK :
Berdasarkan skenario di atas:
1. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ? jelaskan secara histologis!
2. Jelaskan tentang struktur mikroskopis Pertumbuhan panjang tulang panjang!
OTOT
1. Diskusikan istilah-istilah yang khusus untuk jaringan otot!
2. Jelaskan perbedaan struktur sel otot rangka, otot polos, dan otot jantung
3. Jelaskan struktur unit kontraksi otot
4. Jelaskan mekanisme kontraksi otot
5. Jelaskan jaringan ikat yang membungkus jaringan otot
20
Study Guide Basic Medical Science I 2017
SISTEM PENCERNAAN
Skenario
Seorang anak umur 5 tahun diantar kedua orang tuanya berobat ke dokter dengan
keluhan nyeri di tenggorakan disertai demam, selama 3 hari, tanpa adanya pilek,
batuk. Dari riwayat diketahui sang anak suka makan jajanan gorengan serta es krim
sebelum sakit. Dokter mendiagnosa anak tersebut menderita faringitis.
Tugas Belajar
1. Bedakan secara mikroskopis antara pars kutanea, pars intermedia, pars mukosa
pada bibir!
2. Bedakan secara mikroskopis antara palatum mole dengan palatum durum!
Skenario :
Seorang anak umur 3 tahun pada bawah telinga kanan membengkak disertai riwayat
demam selama 2 hari, tanpa adanya pilek, batuk, serta nyeri di tenggorokan. Dokter
mendiagnosa anak tersebut menderita parotitis (gondongan).
Tugas Belajar
1. Bedakan secara mikroskopis antara asinus serus dengan asinus mukus
(perbedaan berdasarkan secret yang dihasilkan, inti sel, besar lumen,
pengecatan HE, kanalikuli interselular)
2. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki
asinus seromukus?
3. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki
asinus mukus?
4. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki
asinus serus?
21
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ABSTRACTS
ANATOMI :
CARDIOVASCULAR SYSTEM
Jantung merupakan pompa darah yang terletak pada mediastinum. Jantung terletak
pada middle mediastinum. Jantung terdiri dari bagian kanan yang menerima darah
beroksigen rendar melalui vena dari tubuh yang masuk ke jantung melalui superior
venae cava (SVC) dan inferior venae cava (IVC). Sedangkan jantung bagian kiri
menerima darah beroksigen tinggi melalui arteri dari paru-paru menuju ke jantung.
Masing-masing dari bagian tersebut terdiri dari atrium dan ventrikel yang dipisahkan
oleh katup (valve). Jantung bagian kanan dipisahkan oleh tricuspid valve dan
jantung bagian kiri dipisahkan oleh bicuspid valve atau katub mitral.
Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu: lapisan mukosa disebut endometrium, lapisan
otot disebut myocardium dan lapisan serosanya disebut epicardium.
Tubuh kita memiliki dua sirkulasi yaitu systemic (greater/ mayor) circulation dan
pulmonic (lesser/ minor) circulation. Systemic circulation dimulai dari ventricle kiri
melalui aorta ke seluruh tubuh dan menuju ke jantung, sedangkan pulmonic
circulation dimulai dari ventricle kanan menuju paru melalui pulmonal artery lalu
kembali ke jantung menuju atrium kiri melalui pulmonal vein. Sirkulasi ini terdapat
perbedaan dengan sirkulasi prenatal.
Sistem konduksi pada jantung adalah sinoatrial (SA) node, atrioventricular (AV)
node, AV bundle (bundle of His), right dan left branches, dan Purkinje fiber.
22
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ANATOMI :
URINARY SYSTEM
Urinary system adalah system perkemihan yang meliputi : ren (kidney), ureter,
urinary bladder dan urethra. Ginjal terletak pada spatium retroperineal setinggi Th 12
– L3. Ginjal kanan letaknya lebih rendah dari ginjal kiri. Ginjal mempunyai ukuran
sekitar : panjang 10 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm. bagian lateral dari ginjal
berbentuk convex dan bagian medialnya concave. Ginjal terdiri dari nephron yang
merupakan unit fungsional terkecil dari ginjal. Nephron terdiri dari: glomerulus,
tubulus proximalis, tubulus Henle (loop in Henle), tubulus distalis dan tubulus
colligentes. Ginjal terbagi menjadi 5 segmen yaitu segmen : superior, anterosuperior,
anteroinferior, inferior dan posterior yang masing-masing mempunyai vascularisasi
tersendiri.
Urethra pada laki-laki mempunyai panjang sekitar 18-20 cm, sehingga dibagi
menjadi 4 bagian yaitu: preprostatic, prostatic, intermediate dan spongy urethra.
Sedangkan urethra wanita mempunyai panjang sekitar 2,5-4 cm sehingga tidak
dibagi.
23
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ANATOMI :
REPRODUCTIVE SYSTEM
A. INTERNAL
Organ reproduksi pria internal terdiri dari testis, epididimys, ductus deferens,
seminal glands, ejaculatory ducts, prostate, dan bulbouthralis ducts.
Seminal glands merupakan struktur yang terletak miring pada bagian posterior
dari prostat dan tidak menyimpan sperma. Tiap seminal gland merupakan
struktur yang memanjang dan terletak antara bagian fundus kandung kemih dan
rektum.
Ejaculatory duct tampak di dekat bagian servikal dari kandung kemih dan
melintang rapat satu sama lain dari aspek anteroinferior melalui bagian posterior
dari prostat. Setiap ejaculatory duct berbentuk tabung sempit memanjang yang
terbentuk akibat adanya penggabungan duktus dari seminal gland dengan duktus
deferns.
24
Study Guide Basic Medical Science I 2017
B. EKSTERNAL
Scrotum merupakan suatu kantong cutaneous yang terdiri dari 2 lapisan : kulit yang
terpigmentasi padat dan yang sangat mirip dengan dartos fascia, yaitu lapisan
jaringan ikat bebas lemak meliputi serabut otot polos (dartos muscle) yang
membentuk tampilan ‘keriput’ pada scrotum. Scrotum akan mengkerut dan ‘keriput’
pada suhu dingin sebagai bentuk respon untuk mempertahankan suhu normal.
Penis merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi ganda sebagai saluran
keluarnya urin dan semen. Bagian-bagian penis terdiri dari bagian pangkal, badan,
dan glandula penis, yang membentuk 3 bentukan silindris yaitu jaringan erectile
cavernous, corpora cavernosa berpasangan, dan corpus spongiosum tunggal.
A. INTERNAL
Organ reproduksi wanita internal terdiri dari vagina, uterus, uterine tubes, dan
ovarium.
25
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Uterine tubes memanjang secara lateral dari tanduk uterus dan membuka ke dalam
rongga peritoneal di dekat ovarium. Uterine tubes berada dalam mesosalphink pada
tepi bebas dari broad ligament. Tiap uterine tube dibedakan menjadi 4 bagian :
infundibulum, ampulla, isthmus, dan bagian uterine.
B. EKSTERNAL
Organ reproduksi wanita internal meliputi mons pubis dan labia majora ( melingkupi
pudendal cleft), labia minora (melingkupi vestibulum), clitoris, bulbs of the vestibule,
serta greater and lesser vestibular glands. Istilah-istilah sinonim dari pudendum dan
vulva termasuk dalam hal ini. Vulva berfungsi sebagai jaringan sensorik dan erektil
pada rangsangan seksual dan proses hubungan intim, mengarahkan aliran urin dan
mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam organ-organ urogenital.
C. PAYUDARA
Baik pria maupun wanita memiliki payudara (mammae), dimana pada umumnya
glandula mammae berkembang dengan baik hanya pada kaum wanita. Glandula
mammae pada wanita memiliki fungsi aksesoris dan reproduksi, sementara pada
pria tidak memiliki fungsi apapun dan hanya mengandung duktus-duktus atau
serabut-serabut kecil. Glandula mammae merupakan modifikasi dari kelenjar
keringat, oleh karena itu tidak memiliki kapsul atau selaput selubung. Kontur dan
volume payudara dibentuk oleh lemak subkutan, kecuali selama masa kehamilan
saat glandula mamaae membesar dan jaringan glandular baru terbentuk.
26
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi oleh faktor genetik, ras, dan makanan.
Bagian dasar payudara wanita yang berbentuk sirkular melebar dari batas lateral
sternum ke arah garis midmaxillary dan secara vertikal dari tulang rusuk ke-2 sampai
ke-6.
ANATOMI :
ENDOCRINE SYSTEM
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh. Jika sistem endokrin bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
bekerja melalui neurotransmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
ANATOMI :
FIVE SENSES
Panca indra merupakan lima indra yang amat penting dalam tubuh ini, dan terdiri
dari mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Mata sebagai organ penting untuk
melihat, memiliki reseptor berupa rod dan cone cell yang berada di retina. Telinga
sebagai organ pendengaran, diatur oleh nervus cochlearis dan reseptornya berada
di cochlea (organon Corti). Hidung sebagai organ penghidu diatur oleh nervus
olfactorius dan reseptornya berada di mucosa nasi superior. Lidah sebagai organ
pengecap memiliki taste bud di mukosa corpus dan radix linguae. Lidah diatur oleh
nervus facialis dan nervus glossopharyngeus. Kulit sebagai indra peraba memiliki
beberapa reseptor. Reseptor nyeri berupa free nerve ending, reseptor panas yaitu
Ruffini, reseptor untuk dingin adalah Krause, reseptor raba halus yaitu Meissner,
reseptor tekan yaitu Paccini, dan untuk posisi sendi/proprioseptif diketahui dari
muscle’s spindle.
27
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Sense of sight (indra penglihatan) terdiri dari eye dan visual accessory
organs. Bulbus oculi (bola mata) berada di dalam orbita, dilindungi oleh palpebra
superior dan inferior. Bulbus oculi terdiri dari 3 lapisan yaitu tunica fibrosa (cornea
dan sclera), lamina vasculosa (choroid, ciliary body, iris), dan tunica sensorial
(retina). Bulbus oculi berisi refractive media yang terdiri dari aqeous humor, lensa,
cornea, dan corpus vitreous.
28
Study Guide Basic Medical Science I 2017
LEARNING TASK 3
CARDIOVASCULAR SYSTEM
URNARY SYSTEM
29
Study Guide Basic Medical Science I 2017
REPRODUCTIVE SYSTEM
REPRODUKSI PRIA
Kasus:
Pada seorang pasien pria berusia 72 tahun ditemukan peningkatan kesulitan
kencing. Pada siang hari pasien tersebut sering ke toilet dan di malam hari dia
terbangun sedikitnya 4 kali untuk pergi ke toilet, namun kondisi tersebut tidak
menyelesaikan masalahnya. Pasien ini memiliki kesulitan untuk mulai kencing,
aliran air kencingnya buruk, dan kadang-kadang air kencingnya tetap menetes
saat pasien merasa dirinya telah selesai kencing.
Self Assessment
1. Gambar dan beri keterangan mengenai bentuk makroskopis testis dan
scrotum dari arah koronal
2. Identifikasikan bagian-bagian dari epididymis dan ductus deferens.
3. Identifikasikan serabut spermatic dan sebutkan struktur-struktur utamanya.
4. Jelaskan hubungan antara serabut spermatic dan testis dengan lapisan-
lapisan dinding abdominal bagian anterior
5. Sebutkan vaskularisasi, innervasi, dan kelenjar limfe dari testis
6. Indentifikasikan mengenai penis menyangkut komponen-komponen struktur
dan perlekatannya
7. Sebutkan vaskularisasi, innervasi, dan kelenjar limfe dari seminal glands,
prostat dan penis
REPRODUKSI WANITA
Kasus :
Seorang pasien wanita berusia 40 tahun yang telah memiliki 6 orang anak
mengeluh ada rasa nyeri saat berhubungan intim (dyspareunia). Dari
pemeriksaan oleh dokter yang merawatnya didapatkan bahwa bagian fundus
uterus pasien tersebut dapat diraba per rectum, leher uterusnya berada 5 cm di
atas vestibulum vagina dan menekan dinding vagina bagian anterior.
30
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Self Assessment
ENDOCRINE SYSTEM
Self Assessment
1. Jelaskan posisi anatomi kelenjar pituitari
2. Jelaskan posisi anatomi kelenjar tiroid
3. Jelaskan posisi anatomi kelenjar paratiroid
4. Jelaskan posisi anatomi adrenal
5. Jelaskan posisi anatomi testes
6. Jelaskan posisi anatomi ovarium
7. Jelaskan posisi anatomi timus
31
Study Guide Basic Medical Science I 2017
FIVE SENSES
1. Uraikan apa saja yang diketahui mengenai komponen panca indra secara
umum!
2. Jelaskan apa saja komponen indra penglihatan (bagian eye dan visual
accessory organ)!
3. Uraikan perjalanan cahaya dari sinar masuk sampai ditangkap retina!
4. Jelaskan peran penting pharyngotympanic tube (auditory or Eustachian tube)!
5. Jelaskan innervasi lidah!
6. Jelaskan pembagian lidah secara anatomis!
7. Uraikan peran taste bud dan papilla pada lidah!
8. Sebutkan bagian-bagian kulit!
9. Jelaskan mengenai adneksa kulit!
10. Jelaskan pembagian hidung secara anatomi
32
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ABSTRACTS
ANATOMI :
NERVOUS SYSTEM
33
Study Guide Basic Medical Science I 2017
34
Study Guide Basic Medical Science I 2017
HISTOLOGI :
SISTEM SARAF
Secara Anatomis sistem saraf dibagi ke dalam sistem saraf pusat (CNS),
yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord) dan sistem
saraf perifer (PNS), yang terdiri dari serabut saraf (nerve fiber) dan sekumpulan
kecil badan sel saraf yang disebut ganglia saraf (nerve ganglia). Secara struktural,
jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel, yaitu : sel saraf, atau neuron, dan beberapa
jenis sel glia.
Otak mempunyai sekitar 1012 sel saraf (neuron), setiap sel saraf memiliki
tonjolan membrane sel yaitu akson dan dendrite. Akson jumlahnya hanya satu
untuk setiap sel saraf dan bisa mencapai panjang satu meter, sedangkan dendrite
merupakan tonjolan pendek dan jumlahnya satu sampai ribuan untuk setiap sel
saraf. Antar satu sel saraf dengan sel saraf yang lain melakukan kontak melalui
pembentukan sinaps. Sinaps bisa terjadi antara akson dengan dentrit
(axodendritik), akson dengan badan sel (axosomatik), dendrite dengan dendrite
(dendritodentritik) atau akson dengan akson (axoaxonik). Satu sel saraf bisa
melakukan sinaps dengan ratusan sampai ribuan sel saraf, sehingga menyebabkan
system saraf menjadi sangat kompleks.
Ruang diantara sel-sel saraf diisi oleh sel glia (neuroglia) yang
menggantikan fungsi jaringan ikat. Ada empat macam sel neuroglia pada CNS dan
satu sel neuroglia pada PNS yang mempunyai struktur dan fungsi berbeda.
Astrosit merupakan sel neuroglia terbesar yang mempunyai peran dalam menjaga
keseimbangan lingkungan mikro otak dan membentuk sawar darah-otak (blood-
brain barrier). Oligodendrocyte mempunyai tonjolan sel yang tidak terlalu banyak
dan berfungsi memproduksi lapisan myelin pada SSP. Microglia merupakan sel
neuroglia terkecil pada SSP yang mempunyai peran sebagai sel imun pada SSP.
Sel ependymal adalah sel neuroglia yang melapisis kanalis sentral (canalis
sentralis) dari medulla spinalis, yang berfungsi memproduksi dan mengatur sirkulasi
cairan serebrospinal (CSF). Satu-satunya sel glia pada PNS adalah sel Schwan
yang berperan dalam sintesis lapisan myelin untuk melapisi akson pada PNS.
Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tiga lapisan jaringan ikat,
yaitu meningens. Lapisan terluar adalah dura mater, yang terdalam adalah
piameter, dan lapisan diantaranya adalah arakhnoid.
Saraf pada PNS terdiri dari sejumlah akson baik yang dilapisis myelin
(myelinated) dan dan tidak dilapisi myelin (unmyelinated). Akson berasal dari
neuron yang terletak di otak, sumsum tulang belakang, atau ganglia. Secara
fungsional, PNS dibagi menjadi komponen (aferen) sensorik, yang menerima dan
mengirimkan impuls ke CNS, dan komponen motorik (eferen), yang berasal dari
35
Study Guide Basic Medical Science I 2017
SSP dan mengirimkan impuls ke organ efektor seluruh tubuh. Komponen motor
kemudian dibagi lagi menjadi : sistem somatik dan sistem otonom.
Fungsi utama dari CNS adalah untuk menerima rangsangan sensorik dari
berbagai bagian tubuh, menganalisis informasi dan menghasilkan respon yang
dikirim melalui PNS untuk memulai dan mengintegrasikan fungsi-fungsi tubuh,
kontraksi otot, sekresi, dan kegiatan lainnya dalam tubuh. Fungsi system saraf tidak
terbatas pada integrasi informasi dari perifer, tetapi ada beberapa fungsi lain yang
sampai saat masih belum banyak dimengerti misalnya : kesadaran, memori,
penalaran, dan pengaturan perilaku.
HISTOLOGI :
SISTEM ENDOKRIN
36
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Kelenjar adrenal adalah penghasil utama hormon steroid dan terletak pada
kutub atas ginjal kanan dan kiri. Secara histologis organ ini terdiri atas korteks dan
medula. Bagian korteks dapat dibedakan menjadi zona glomerulosa, yang terdiri
atas sel-sel asidofilik yang berkelompok membentuk rantai; zona fasikulata yang
mengandung sinus dan sel spongiosit yang tersusun radial; zona retikularis
merupakan zona paling dalam dari korteks dan terdiri atas sel yang mengandung
pigmen lipofusin. Bagian medula kelanjar adrenal terdiri dari sel kromafin yang
merupakan modifikasi dari sel saraf post ganglion dan ganglion sel saraf simpatis.
HISTOLOGI :
SISTEM LIMFATIS
Timus merupakan organ limfoid primer karena menjadi tempat maturasi sel-
sel imun. Secara histologis timus terdiri atas korteks yang banyak mengadung sel
limfosit T dan medulla yang mengandung sedikit limfosit T serta dapat dikenali dari
adanya badan Hassal. Kelenjar limfoid atau limfe atau getah bening terletak hampir
diseluruh tubuh dan menerima limpahan debris yang dibawa oleh pembuluh limfe.
37
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Secara histologis kelenjar limfoid terdiri dari korteks, parakorteks, dan medulla.
Korteks terdiri atas nodul primer dan sekunder tempat berkumpulnya sel-sel limfosit
B maupun T, sedangkan parakorteks merupakan bagian antara korteks dan medula
yang banyak mengandung sel T. Medula kelenjar limfoid terletak pada bagian
sentral terdiri atas sinus dan sel-sel yang membentuk medullary cord. Limpa
merupakan organ limfoid terbesar, yang terdiri dari pulpa putih dan pulpa merah.
Pulpa putih merupakan struktur yang disusun oleh peri arterial lymphatic sheat
(PALS) dan nodul limfoid yang mengelilingi arteri sentralis. Pulpa merah menempati
ruang disekitar pulpa putih yang berisi sinus-sinus limfatikus dan splenic cord.
Tonsil dapat dibedakan menjadi tiga jenis menurut letak dan struktur
histologisnya, yaitu tonsila palatina, faringika, dan lingualis. Bagian parenkim dari
tonsil-tonsil tersebut berupa nodul limfoid. Tonsila palatina, sering disebut dengan
amandel, memiliki kapsul yang tak sempurna serta memiliki kripte yang dalam.
Tonsila faringika dan lingualis masing-masing memiliki kripte yang dangkal. Jaringan
limfoid mukosa merupakan nodul limfoid yang terletak pada mukosa dari berbagai
organ, tertutama organ yang sering berhubungan dengan dunia luar, seperti di
saluran pencernaan disebut dengan gut associated lymphoid tissue (GALT) dan
respirasi, disebut dengan bronchus associated lymphoid tissue (BALT).
38
Study Guide Basic Medical Science I 2017
LEARNING TASK 4
NERVOUS SYSTEM
SISTEM SARAF
1. Diskusikan struktur sel saraf serta klasifikasinya!
2. Jelaskan tentang jenis sel glia dan fungsinya masing-masing!
3. Jelaskan tentang struktur dan fungsi sawar-darah otak (blood-brain barrier)!
4. Jelaskan jaringan ikat pada system saraf tepi !
5. Jelaskan tentang mekanisme timbulnya rasa nyeri yang dihubungkan dengan
struktur system saraf!
39
Study Guide Basic Medical Science I 2017
SISTEM ENDOKRIN
1. Jelaskan struktur histologis timus!
2. Jelaskan struktur histologis kelenjar limfoid!
3. Jelaskan struktur histologis limpa!
4. Bandingkan struktur histologis tonsila palatina, faringika, dan lingualis!
5. Jelaskan struktur histologis jaringan limfoid mukosa!
SISTEM LIMFATIS
1. Jelaskan struktur histologis hipofise!
2. Jelaskan struktur histologis kelenjar tiroid!
3. Jelaskan struktur histologis kelenjar paratiroid!
4. Jelaskan struktur histologis kelenjar adrenal!
5. Jelaskan struktur histologis kelenjar pineal!
6. Jelaskan struktur histologis bagian endokrin pankreas!
40
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ABSTRACTS
HISTOLOGI :
SISTEM RESPIRASI
Sistem respirasi atau sistem pernapasan termasuk paru paru dan sistem
tubulus ( saluran) yang menghubungkan paru paru dengan lingkungan luar
(eksternal environment).
Secara umum sistem ini dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Bagian konduksi ; yang terdiri dari rongga hidung, nasofaring, laring,
trakhea, bronkhus dan bronkhiolus
2. Bagian respirasi ; yang terdiri dari bronkhiolus respiratorius sampai alveoli
Pertukaran gas terjadi di antara udara dan darah hanya di alveoli yang
merupakan struktur berbentuk kantong sehingga memperluas permukaan paru paru
Bagian konduksi mempunyai 2 fungsi utama :
1. Menyediakan jalan untuk keluar dan masuknya udara dari dan ke paru paru
2. Mengkondisikan udara pada saat inspirasi
Bagian konduksi mempunyai struktur umum yang merupakan kombimasi antara
tulang rawan, otot polos, sabut elastis yang akan menberi kekuatan dan kelenturan
(flexibilitas) dari bagian ini. Tulang rawan yang membentuk umumnya tulang rawan
hyalin (dengan sedikit tulang rawan elastis pada laring) dalam bentuk irregular
sampai membentuk cincin yang utuh. Tulang rawan ini akan mencegah kolapsnya
lumen bagian konduksi ini sehingga dapat mengalirkan udara yang banyak ke paru
paru.
Bagian konduksi maupun bagian respirasi banyak mengandung sabut sabut
elastis yang memberikan elastisitas sehingga bagian ini dapat kembali ke dalam
keadaan normal setelah mengalami distensi.
Sabut sabut elastis ini pada bagian konduksi didapatkan pada lamina propria
dan jumlahnya makin ke dalam makin banyak artinya makin kecil diameter makin
banyak sabut elastisnya.
Sabut otot polos menyebar mulai dari trachea sampai ke duktus alveolaris,
dan makin kecil diameter sabut otot polos makin berkurang akhirnya hilang pada
bronkhiolus.
Pada saat udara masuk rongga hidung disana ada bulu bulu ( vibrissae )yang
akan menghalau kotoran /debu. Pada lapisan dalam ada mukosa dengan secret
yang dikeluarkan akan membasahi udara yang masuk.
Epitel dari system respirasi ini umumnya adalah epitel berderet bersilia
(pseudostratified columnar ciliated epithelium) dengan banyak sel piala (goblet cells)
Makin ke dalam dari sistem respirasi ini epitelnya akan mengalami
perubahan/modifikasi dari epitel berderet ke epitel selapis silindris sampai epitel
selapis pipih.
Sel piala ( sel goblet ) akan menghilang mulai bronkhiolus terminalis.
41
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Sel bersilia yang meyertai sel piala melanjut sampai ke bronkhiolus yang lebih
kecil untuk mencegah penunpukan mucus pada bagian respirasi dari system ini.
Mukus yang mengandung partikel partikel dan gas yang larut dalam air akan
didorong kearah faring bisa tertelan atau dibatukkan ke luar.
HISTOLOGI :
KARDIOVASKULER
Sistem sirkulasi tediri dari dua komponen yang yang ada hubungannya satu
sama lain yaitu sistem kardiovaskuler dan sistem vaskuler limfatik (sistem vaskuler
limfe).
Sistem kardiovaskuler membawa darah dalam dua arah dari jantung ke
jaringan dan dari jaringan balik ke jantung, sedangkan sistem vaskuler limfatik
membawa cairan limfe dan cairan ekstra seluler yang berlebihan dari jaringan ke
sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah ( arteri dan
vena ) dimana sistem ini dibentuk oleh dua sistem sirkulasi yaitu sirkulasi pulmoner
dan sirkulasi sitemik. Sirkulasi pulmoner membawa darah dari jantung ke paru paru
untuk diberi O2 dan dikembalikan ke jantung, sedangkan sirkulasi sistemik
membawa darah kaya O2 ke seluruh jaringan dan mengembalikan darah yang berisi
CO2 dari jaringan ke jantung. Sistem vaskuler limfatik ( sistem vaskuler limfe )
mengumpulkan cairan limfe dan cairan ekstra seluler yang berlebihan dan
dikembalikan ke dalam sistem kardiovaskuler., sehingga sistem ini berfungsi
drainase ( one way transport ).
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung
merupakan organ muskuler yang sebagian besar terdiri dari otot dan mempunyai
empat buah ruangan dua buah atrium dan dua buah ruang ventrikel (kanan dan kiri)
dimana antara ruang atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan ikat septum
atrioventrikuler. Antara atrium kanan dan atrium kiri ada septum inter atriale dan
antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri ada septum interventrikulare.
Otot yang membentuk organ jantung sebenarnya adalah bergaris yang telah
mengalami modifikasi sehingga bisa berkontraksi secara rithmis dan dapat
menghantarkan impuls yang masuk ke jantung melalui pace maker dari jantung.
Organ jantung mempunyai jaringan ikat fibrous sebagai kerangka dimana otot
otot jantung ( miokardium ) melekat, dan disebut kerangka jantung atau cardiac
skeleton.
Sistem pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah arteri dan vena mulai dari
pembuluh darah yang terkecil diameternya ( kapiler ) sampai pembuluh darah yang
besar dan secara umum mempunyai tiga lapisan dinding.
Sistem pembuluh limfe mempunyai struktur sama dengan struktur pembuluh
darah vena hanya seluruh lapisan dindingnya lebih tipis dari pembuluh darah vena.
42
Study Guide Basic Medical Science I 2017
43
Study Guide Basic Medical Science I 2017
HISTOLOGI :
SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi pria terdiri dari testis, genital ductus, accessory glands,
dan penis. Testis memilki fungsi ganda, yaitu memproduksi spermatozoa dan
hormone. Genital ductus dan accessory glands memproduksi cairan yang bersama-
sama dengan spermatozoa disebut dengan semen.
Tiap testis dibungkus oleh tunica albugenia. Testis dibagi menjadi 250
kompartemen berbentuk pyramidal yang disebut testicular lobules. Setiap lobules
diisi oleh satu sampai empat tubulus seminiferus, diantara tubulus diisi oleh sel
Leydig. Tubulus seminiferus memproduksi spermatozoa, sedangkan sel Leydig
memproduksi Testoteron.
Tubulus seminiferus dilapisi oleh dua jenis sel , yaitu sel spermatogenik dan sel
sertoli. Sel spermatogenik mengalami proses spermatogenesis dan menghasilkan
spermatozoa. Sel sertoli mempunyai peran sangat penting dalam proses
44
Study Guide Basic Medical Science I 2017
HISTOLOGI :
SISTEM URINALIS
Sistem Urinaris terdiri dari sepasang ginjal dan ureter serta kandung kemih
(bladder) dan urethra. Sistem urinalis berperan penting dalam membuang sampah
metabolisme melalui pembentukan urin serta menjaga keseimbangan air dan
elektrolit tubuh Fungsi sistem urinaris yang kompleks ini dilakukan melalui dua
proses dasar yaitu filtrasi pada glomerulus dan absorbsi selektif dan sekresi
pada sistem duktus ginjal. Ginjal juga berperan sebagai organ endokrin melalui
sekresi dan rennin serta eritropoetin.
Setiap ginjal dibungkus oleh kapsul jaringan ikat pada bagian luarnya.
Parenkim dapat dibagi menjadi dua area yaitu kortek pada pagian luar dan medulla
di bagian dalam. Medula diisi oleh struktur seperti piramid, yaitu medullary
pyramid. Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nephrone yang merupakan unit
fungsional ginjal. Nephron terdiri dari renal corpuscle dan sistem tubule/duktus
(proximal convoluted tubule, thin and thick limbs of Henle's loop, distal
convoluted tubule , collecting tubules dan collecting tubules ducts). Renal
corpuscle terdiri dari kapiler yang berkelok-kelok (glomerulus) yang dibungkus oleh
dua lapis kapsul (capsula Bowmans). Renal corpuscle mempunyai dua pole yaitu
vascular pole tempat masuknya kapiler, dan urinary pole tempat berawalnya
proximal convulated tubule. Kapiler fenestrated yang menyusun glomerulus bersama
dengan sel podosit membentuk celah filtrasi (filtration slit). Darah yang melewati
glomerulus akan mengalami filtrasi, plasma beserta bahan yang larut didalamnya
akan melewati celah filtrasi sedangkan sel-sel darah dan protein masih didalam
kapiler. Filtrat ditampung didalam urinary space, yaitu ruangan diantara kapsula
Bowmans visceral dan parietal. Filtrat kemudian memasuki proximal convulated
tubule melalui urinary pole.
45
Study Guide Basic Medical Science I 2017
Sistem duktus ginjal dilapisi oleh epitel kuboid dan squamous dengan beberapa
variasi sesuai dengan fungsinya. Sistem duktus berperan dalam memodifikasi filtrat
yang terbentuk melalui nproses filtrasi di renal corpuscle melalui proses reabsorbsi
selektif dan sekresi, sehingga terbentuk urin.
HISTOLOGI :
DARAH DAN SUMSUM TULANG
Dalam darah tepi mengandung komposisi cair dan padat yaitu sekitar 55%
untuk komponen cair (plasma) dan hampir 45% untuk komponen padat (eritrosit,
platelet dan leukosit). Komponen cair (plasma) mengandung air, zat-zat pembekuan
darah, protein-protein darah dan lain-lain. Komponen padat yang paling banyak
adalah eritrosit, yaitu sel yang berbentuk bikonkaf, ukuran sekitar 7,5 um, tidak
mempunyai inti, dan mengandung hemoglobin untuk mengangkut oksigen.
Komponen yang lain, yaitu leukosit dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan warna
granul spesifik yaitu agranulosit dan granulosit. Agranulosit artinya sel tidak
mempunyai granul spesifik, dibagi menjadi limfosit dan monosit. Granulosit artinya
sel mempunayi granul spesifrik, dibagi menjadi neutrofil, eosinofil dan basofil.
Komponen padat terakhir trombosit/platelet mempunyai fungsi dalam proses
pembekuan darah dan tidak mempunyai inti sel
46
Study Guide Basic Medical Science I 2017
LEARNING TASK 5
SISTEM RESPIRASI
SISTEM KARDIOVASKULER
1. Jelaskan dan diskusikan apa yang dimaksud dengan : sistem sirkulasi, sistem
kardiovaskuler, dan sistem vaskuler limfe !
2. Jelaskan dan diskusikan gambaran umum dari organ jantung serta struktur
histologi dari organ jantung !
3. Diskusikan tentang kerangka jantung, dimana saja didapatkan .
4. Diskusikan bagaimana impuls ( rangsangan ) masuk ke jantung sehingga bisa
terjadi kontraksi pada seluruh otot jantung !
5. Jelaskan struktur histologi sacara umum dari pembuluh darah !
SISTEM REPRODUKSI
47
Study Guide Basic Medical Science I 2017
SISTEM URINALIS
SKENARIO
Seorang anak umur 10 tahun dirawat dengan riwayat post-operasi pemasangan pen
pada 3 hari yang lalu pada tulang femur kiri mengalami komplikasi perdarahan,
suspek DHF dan infeksi nosokomial MRSA. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil lab: anemia, trombositopenia, hematokrit meningkat dan neutrofilia.
Tim Dokter memberikan rencana terapi sesuai diagnosis dan rencana fisioterapi
setelah komplikasi bisa diatasi.
LEARNING TASKS :
48
Study Guide Basic Medical Science I 2017
SELF ASSESSMENT :
49
Study Guide Basic Medical Science I 2017
REFERENSI
2. Gray’s Anatomy
50