Anda di halaman 1dari 51

STUDY GUIDE

Semester I
BLOCK BASIC MEDICAL SCIENCE I

12 Oktober 2017 – 16 November 2017

School of Dentistry
Faculty of Medicine Udayana University
2017
Study Guide Basic Medical Science I 2017

~ KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI ~

DOMAIN
II. Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
III. Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
IV. Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik

KOMPETENSI UTAMA
5.1. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber
keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik
kedokteran gigi
6.1. Memahami Ilmu Kedokteran Klinik yang relevan sebagai pertimbangan
dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis
7.1. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup : Biologi Oral,
Biologi Material, dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjang
keterampilan klinis preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran
gigi
9.1 Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik
dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan
sosial guna mengevaluasi kondisi medik pasien

KOMPETENSI PENUNJANG
5.1.1. Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran
gigi untuk menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis, dan
merencanakan tindakan medik Kedokteran Gigi (C3, P3, A4)
5.1.2. Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskopis, dan topografi
organ, jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai
landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis, dan merencanakan
tindakan medik kedokteran gigi (C3, P3, A4)
7.1.1. Memahami ilmu-ilmu kedokteran gigi dasar untuk pengembangan ilmu
kedokteran gigi dasar klinik (C2, P4, A4)
7.1.3. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar untuk menunjang
keterampilan preklinik, dan klinik, serta penelitian bidangkedokteran gigi,
meliputi : Biologi Oral, Biomaterial Kedokteran Gigi, Radiologi Kedokteran
Gigi (C2, P3, A4)
9.1.3. Menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang dibutuhkan (C4,
P3, A4).
9.1.4. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris (C4, P3, A3).

1
Study Guide Basic Medical Science I 2017

PLANNERS TEAM
NOMOR KETERAN
NO. NAMA
HANPHONE GAN

1. drg. I G. A. Sri Pradnyani 082147123898 Ketua

2. drg. L. Cinthia Hutomo, Sp.Ort 085857373714 DEU

LECTURERS
NOMOR
NO. NAMA
HANDPHONE

1. dr. I G.N. Mayun , PHK 08155715359

2. dr. I Wayan Sugiritama, Mkes 08164732743

3. Dr. dr. Ni Made Linawati, M.Si 081337222567

4. dr. I G A Dewi Ratnayanti, M.Biomed 081934332433

5. dr. I G K Nyoman Arijana, M.Si.Med 08124665966

Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku Karmaya,


6. 0811387105
M.Repro., PA(K)

7. dr. Muliani, M.Biomed 0361-8043575

8. dr. I Nyoman Gede Wardana, M.Biomed 081999234174

085792652363
9. dr. Yuliana, M.Biomed
03619979303

2
Study Guide Basic Medical Science I 2017

FACILITATORS

NOMOR
NO. NAMA
HANDPHONE

1. drg. I Gusti Ayu Ari Widiastuti 081916124396

2. drg. Nyoman Sidi Wisesa 081933109818

3. drg. Steffano Aditya Handoko, MPH 0811110393

4. drg. Putu Ika Anggaraeni, Sp.Ort 085868935557

5. drg. I G. A. Fienna Novianthi Sidiartha, Sp.KG 082144995522

STUDENT PROJECT
TOPIK :
1. laryngomalacia

2. struktur anatomi otot-otot pengunyahan

3. anatomi dan embriologi lidah

4. histofisiologi mukosa rongga mulut

5. saliva sebagai system pertahanan rongga mulut

Kelompok Pembimbing Student Project

1 Drg. L. Wy. Ayu Rahaswanti, Sp.KGA


2 Drg. L. Cinthia Hutomo, Sp.Ort
3 Drg. I G. A. Dyah Ambarawati
4 Drg. Mia Ayustina, SpKGA
5 Drg. Putu Lestari Sudirman, M.Biomed

3
Study Guide Basic Medical Science I 2017

TIME TABLE
BLOK BASIC MEDICAL SCIENCE I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
2017

Day / Date Time Activity Venue Lectures


Prof. Dr. dr. I
Lecture Anatomi : Nyoman Mangku
Introduction, Skeletal Lab. Bahasa Karmaya,
Kamis 08.00 - 09.00 System (FK 3rd Floor) M.Repro., PA(K)
12 Lecture Anatomi :
Articular and Muscular Lab. Bahasa dr. Muliani,
Oct 09.00 - 10.00 System (FK 3rd Floor) M.Biomed
2017 10.00 - 11.00 Independent Learning
Lecture Anatomi : dr. I Nyoman
Respiratory and Lab. Bahasa Gede Wardana,
11.00 - 12.00 Aligmentary System (FK 3rd Floor) M.Biomed
12.00 - 13.00 Break
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 Student Project
Jumat 08.00 - 09.00
13 09.00 - 10.00 PPKN (Group 1)
Oct 10.00 - 11.00 Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU
2017 11.00 - 12.00 Break
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00 PPKN (Group 2)
14.00 - 15.00 Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU

Senin 08.00 - 09.00 Independent Learning


SGD Anatomi : Discussion Room
16 09.00 - 10.00 Skeletal System PSPDG (FK) Facilitators
SGD Anatomi :
Articular and Muscular Discussion Room
Oct 10.00 - 11.00 System PSPDG (FK) Facilitators
2017 11.00 - 12.00 Break
SGD Anatomi :
Respiratory and Discussion Room
12.00 - 13.00 Aligmentary System PSPDG (FK) Facilitators
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 Student Project
Laboratorium
Selasa 08.00 - 09.00 Praktikum Anatomi Anatomi (Lt. I) Tim Anatomi
17 09.00 - 10.00

4
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Oct 10.00 - 11.00


2017 11.00 - 12.00 Break
Prof. Dr. dr. I
Nyoman Mangku
Plenary Anatomi : Lab. Bahasa Karmaya,
12.00 - 13.00 Skeletal System (FK 3rd Floor) M.Repro., PA(K)
Plenary Anatomi :
Articular and Muscular Lab. Bahasa dr. Muliani,
13.00 - 14.00 System (FK 3rd Floor) M.Biomed
Plenary Anatomi : dr. I Nyoman
Respiratory and Lab. Bahasa Gede Wardana,
14.00 - 15.00 Aligmentary System (FK 3rd Floor) M.Biomed
Rabu Lecture Histologi : dr. I G. A. Dewi
Introduction, Jaringan Lab. Bahasa Ratnayanti,
18 08.00 - 09.00 dasar (FK 3rd Floor) M.Biomed
Lecture Histologi :
Tulang dan Tulang Lab. Bahasa dr. Ni Made
Oct 09.00 - 10.00 Rawan (FK 3rd Floor) Linawati, M.Si
2016 10.00 - 11.00 Independent Learning
Lecture Histologi :
Otot, sistem
pencernaan dan Lab. Bahasa dr. I G.N. Mayun ,
11.00 - 12.00 kelenjar ludah (FK 3rd Floor) PHK

12.00 - 13.00 Break


13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 Student Project
Kamis 08.00 - 09.00 Independent Learning

SGD Histologi : Discussion Room


19 09.00 - 10.00 Jaringan dasar PSPDG (FK) Facilitators
SGD Histologi :
Tulang dan Tulang Discussion Room
Oct 10.00 - 11.00 Rawan PSPDG (FK) Facilitators
2017 11.00 - 12.00 Break
SGD Histologi :
Otot, sistem
pencernaan dan Discussion Room
12.00 - 13.00 kelenjar ludah PSPDG (FK) Facilitators
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 Student Project

Jumat 08.00 - 09.00 PPKN (Group 1)


20 09.00 - 10.00 Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU

5
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Oct 10.00 - 11.00


2016 11.00 - 12.00 Break
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00 PPKN (Group 2)
14.00 - 15.00 Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU
Senin 08.00 - 09.00
23 09.00 - 10.00 Laboratorium
Oct 10.00 - 11.00 Praktikum Histologi Histologi (Lt. IV) Tim Histologi
2017 11.00 - 12.00 Break
dr. I G. A. Dewi
Plenary Histologi : Lab. Bahasa Ratnayanti,
12.00 - 13.00 Jaringan dasar (FK 3rd Floor) M.Biomed
Plenary Histologi :
Tulang dan Tulang Lab. Bahasa dr. Ni Made
13.00 - 14.00 Rawan (FK 3rd Floor) Linawati, M.Si
Plenary Histologi :
Otot, sistem
pencernaan dan Lab. Bahasa dr. I G.N. Mayun ,
14.00 - 15.00 kelenjar ludah (FK 3rd Floor) PHK
dr. I Nyoman
Lab. Bahasa Gede Wardana,
Selasa 08.00 - 09.00 Lecture Anatomi : (FK 3rd Floor) M.Biomed
24 Cardiovascular System
Prof. Dr. dr. I
Nyoman Mangku
Lecture Anatomi : Lab. Bahasa Karmaya,
Oct 09.00 - 10.00 Urogenital System (FK 3rd Floor) M.Repro., PA (K)
2017 10.00 - 11.00 Independent Learning
Lecture Anatomi :
Endocrine and Special Lab. Bahasa dr. Yuliana,
11.00 - 12.00 Sense (FK 3rd Floor) M.Biomed

12.00 - 13.00 Break


13.00 - 14.00 Student Project
14.00 - 15.00
Rabu 08.00 - 09.00 Independent Learning
SGD Anatomi : Discussion Room
25 09.00 - 10.00 Cardiovascular System PSPDG (FK) Facilitators
SGD Anatomi : Discussion Room
Oct 10.00 - 11.00 Urogenital System PSPDG (FK) Facilitators
2017 11.00 - 12.00 Break
SGD Anatomi :
Endocrine and Special Discussion Room
12.00 - 13.00 Sense PSPDG (FK) Facilitators

6
Study Guide Basic Medical Science I 2017

13.00 - 14.00 Student Project


14.00 - 15.00
Laboratorium
Kamis 09.00 - 10.00 Praktikum Anatomi Anatomi (Lt. I) Tim Anatomi
26 10.00 - 11.00
Oct 10.00 - 11.00
2017 11.00 - 12.00 Break
dr. I Nyoman
Lab. Bahasa Gede Wardana,
12.00 - 13.00 Pleno Anatomi : (FK 3rd Floor) M.Biomed
Cardiovascular System
Prof. Dr. dr. I
Nyoman Mangku
Pleno Anatomi : Lab. Bahasa Karmaya,
13.00 - 14.00 Urogenital System (FK 3rd Floor) M.Repro., PA (K)
Pleno Anatomi :
Endocrine and Special Lab. Bahasa dr. Yuliana,
14.00 - 15.00 Sense (FK 3rd Floor) M.Biomed
Jumat 08.00 - 09.00
27 09.00 - 10.00 PPKN (Group 1)
Oct 10.00 - 11.00 Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU
2017 11.00 - 12.00 Break
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00 PPKN (Group 2)
14.00 - 15.00 Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU
Prof. Dr. dr. I
Nyoman Mangku
Lecture Anatomi : Lab. Bahasa Karmaya,
Senin 08.00 - 09.00 Nervous System (FK 3rd Floor) M.Repro., PA (K)
Lab. Bahasa dr. I G.N. Mayun ,
30 09.00 - 10.00 Lecture Histologi : (FK 3rd Floor) PHK
Oct Sistem Saraf
2017 10.00 - 11.00 Independent Learning
dr. I.G.A Dewi
Lab. Bahasa Ratnayanti,
11.00 - 12.00 Lecture Histologi : (FK 3rd Floor) M.Biomed
Endokrin dan limfatis
12.00 - 13.00 Break
13.00 - 14.00 Student Project
14.00 - 15.00
31 oct-2 nov
Libur Galungan
2017
Jumat 08.00 - 09.00
3 09.00 - 10.00 PPKN (Group 1)
Nov 10.00 - 11.00 Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU

7
Study Guide Basic Medical Science I 2017

2017 11.00 - 12.00 Break


12.00 - 13.00
13.00 - 14.00 PPKN (Group 2)
14.00 - 15.00 Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU

Senin 08.00 - 09.00 Independent Learning


SGD Anatomi : Discussion Room
6 09.00 - 10.00 Nervous System PSPDG (FK) Facilitators
SGD Histologi : Discussion Room
Nov 10.00 - 11.00 Sistem Saraf PSPDG (FK) Facilitators

2017 11.00 - 12.00 Break


SGD Histologi : Discussion Room
12.00 - 13.00 Endokrin dan Limfatis PSPDG (FK) Facilitators
13.00 - 14.00 Student Project
14.00 - 15.00
Laboratorium
Selasa 08.00 - 09.00 Praktikum Histologi Histologi (Lt. IV) Tim Histologi
7 09.00 - 10.00
Nov 10.00 - 11.00
2017 11.00 - 12.00 Break
Prof. Dr. dr. I
Nyoman Mangku
Pleno Anatomi : Lab. Bahasa Karmaya,
12.00 - 13.00 Nervous System (FK 3rd Floor) M.Repro., PA (K)
Plenary Histologi : Lab. Bahasa dr. I G.N. Mayun ,
13.00 - 14.00 Sistem Saraf (FK 3rd Floor) PHK
dr. I.G.A Dewi
Plenary Histologi : Lab. Bahasa Ratnayanti,
14.00 - 15.00 Endokrin dan Limfatis (FK 3rd Floor) M.Biomed
Lecture Histologi :
Respirasi dan Lab. Bahasa dr. I Wayan
Rabu 08.00 - 09.00 Kardiovaskuler (FK 3rd Floor) Sugiritama, M.Kes
Lecture Histologi : Lab. Bahasa dr. I Wayan
8 09.00 - 10.00 Reproduksi dan Urinalis (FK 3rd Floor) Sugiritama, M.Kes
Lecture Histologi :
Darah dan Sumsum Lab. Bahasa dr. I G K Nyoman
Nov 10.00 - 11.00 Tulang (FK 3rd Floor) Arijana, M.Si.Med
2017 11.00 - 12.00 Break
Laboratorium
12.00 - 13.00 Praktikum Histologi Histologi (Lt. IV) Tim Histologi
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00

8
Study Guide Basic Medical Science I 2017

SGD Histologi :
Respirasi dan Discussion Room
Kamis 08.00 - 09.00 Kardiovaskuler PSPDG (FK) Facilitators
SGD Histologi : Discussion Room
9 09.00 - 10.00 Reproduksi dan Urinalis PSPDG (FK) Facilitators
Nov 10.00 - 11.00 Break
SGD Histologi :
Darah dan Sumsum Discussion Room
2017 11.00 - 12.00 Tulang PSPDG (FK) Facilitators
Laboratorium
12.00 - 13.00 Praktikum Anatomi Anatomi (Lt. I) Tim Anatomi
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00
Jumat, 10 nov
2017 Libur Kuningan

Senin 08.00 - 09.00 Independent Learning


Plenary Histologi : dr. I.G.N Sri
Respirasi dan Lab. Bahasa Wiryawan,
13 09.00 - 10.00 Kardiovaskuler (FK 3rd Floor) M.Repro
Plenary Histologi : Lab. Bahasa dr. I Wayan
Nov 10.00 - 11.00 Reproduksi dan Urinalis (FK 3rd Floor) Sugiritama, M.Kes
Plenary Histologi :
Darah dan Sumsum Lab. Bahasa dr. I G K Nyoman
2017 11.00 - 12.00 Tulang (FK 3rd Floor) Arijana, M.Si.Med
12.00 - 13.00 Break
13.00 - 14.00
Presentasi Student Lab. Bahasa
14.00 - 15.00 Project (FK 3rd Floor) Pembimbing SP
Selasa 08.00 - 09.00
14 09.00 - 10.00
Laboratorium
Nov 10.00 - 11.00 Praktikum Histologi Histologi (Lt. IV) Tim Histologi
2015 11.00 - 12.00 Break
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
Presentasi Student Lab. Bahasa
14.00 - 15.00 Project (FK 3rd Floor) Pembimbing SP
Rabu
15
Nov
2017 BREAK FOR EXAM
Kamis
16 ASSESSMENT

9
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Nov
2017
Jumat 08.00 - 09.00
17 09.00 - 10.00 PPKN (Group 1)
Nov 10.00 - 11.00 Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU
2017 11.00 - 12.00 Break
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00 PPKN (Group 2)
14.00 - 15.00 Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU
Senin
20
OSCE I
Nov
2017
Selasa
21
OSCE I
Nov
2017

10
Study Guide Basic Medical Science I 2017

ABSTRACTS

ANATOMI :
SKELETAL SYSTEM

Sistem musculoskeletal terdiri dari 3 sistem, yaitu: sistem skeletal, sistem


articular dan sistem muscular. Sistem skeletal mempelajari mengenai tulang-tulang
rangka yang terdapat dalam tubuh. Tulang-tulang yang membentuk skeletal sistem
dibagi menjadi tulang axial dan tulang appendicular. Tulang axial terdiri dari cranium,
vertebra, sternum dan costae sedangkan tulang appendicular terdiri dari extremitas
superior dan extremitas inferior.

ANATOMI :
ARTICULAR AND MUSCULAR SYSTEM

Sistem articular mempelajari mengenai jenis-jenis persendian yang terdapat


pada tubuh beserta pergerakan yang dihasilkan dari persendian tersebut.
Persendian diklasifikasikan menjadi persendian synarthrosis dan diarthrosis.
Persendian diarthrosis memiliki pergerakan yang lebih bebas karena adanya cavum
articularis di antara kedua tulang yang mengadakan persendian.

Sistem muscular mempelajari mengenai otot-otot skelet. Otot skelet


merupakan otot yang menempel pada tulang dan berfungsi untuk menggerakkan
tulang rangka (skelet). Penamaan otot skelet umumnya berdasarkan bentuk, lokasi,
arah serat, origo-insertio, fungsi dan komponen otot tersebut. Origo merupakan
bagian otot yang tidak bergerak sementara insertion adalah bagian otot yang
bergerak.

ANATOMI :
RESPIRATORY SYSTEM

11
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Sistema respiratorium dibagi menjadi dua zona yaitu: 1). Zona konduksi: pada zona
ini gas-gas hanya dihantarkan, disebabkan dinding saluran terlalu tebal sehingga
tidak memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas antara kapiler dan saluran
nafas. 2). Zona respirasi: pada zona ini dindingnya tipis sehingga memumgkin
terjadinya proses pertukaran gas antara kapiler dan saluran nafas. Selain zona
tersebut otot-otot pernafasan, dinding thorax, dan pleura akan dibahas dalam
perkuliahan ini

ANATOMI :
ALIGMENTARY SYSTEM

Alimentary system dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1). Canalis Alimentaris dan 2).
Organ-Organ Aksesoris. Canalis alimentaris dimulai dari cavum oris, pharynk,
esophagus, gaster, instestinum teneu, instestinem crassum, dan berakhir pada
canalis analis. Sedangkan organ aksesoris adalah struktur yang sekresinya
dituangkan ke dalam canalis alimentaris meliputi: glandula salivatorius, hepar,
pancreas, dan spleen yang berfungsi membantu proses pencernaan dalam tubuh.
Mencerna adalah proses kimia dan mekanik yang berfungsi untuk memecah
makanan dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil.

12
Study Guide Basic Medical Science I 2017

LEARNING TASK 1

SKELETAL SYSTEM

1. Sebutkan tulang-tulang yang termasuk dalam long, short, flat, sesamoid,


irregular dan pneumatic!
2. Sebutkan tulang-tulang cranium yang terlihat dari arah anterior!
3. Sebutkan tulang-tulang cranium yang terlihat dari arah inferior!
4. Sebutkan tulang-tulang cranium yang terlihat dari arah lateral!
5. Sebutkan bagian-bagian dari os mandibulla!

SELF ASSESSMENT :
1. Sebutkan fungsi tulang!
2. Sebutkan jenis-jenis tulang dan berikan contohnya!
3. Apa yang dimaksud dengan axial dan appendicular skeleton, jelaskan dan
sebutkan tulang-tulang penyusunnya!
4. Tulang cranium dibagi menjadi 2, sebut dan jelaskan. Sebutkan pula tulang-
tulang pembentuknya!
5. Sebut dan jelaskan susunan collumna vertebralis dan bagian-bagian umum
vertebrae!
6. Sebut dan jelaskan tulang-tulang yang menyusun kerangka thorax!

ARTICULAR DAN MUSCULAR SYSTEM

1. Gambarkan bagian-bagian dari suatu persendian diarthrosis.


2. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis persendian diarthrosis beserta tulang-
tulang yang menyusun persendian tersebut.
3. Jelaskan dan sebutkan tipe, pergerakan dan tulang yang mengadakan
persendian pada temporomandibular joint.
4. Jelaskan dan sebutkan masticatorii muscle.
5. Jelaskan dan sebutkan facial musle.
6. Jelaskan dan sebutkan otot-otot pada dinding ventrolateral abdomen.

13
Study Guide Basic Medical Science I 2017

SELF ASSESSMENT :

1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis sendi dan pergerakan yang dimungkinkan!


2. Sebut jenis dan pergerakan masing-masing persendian berikut:
a. Humeral joint.
b. Acromioclavicular joint.
c. Elbow joint.
d. Wrist joint.
e. Interphalangeal joint.
f. Femoral joint.
g. Knee joint.
h. Ankle join
3. Jelaskan perbedaan shoulder dan pelvic girdle!
4. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang menghambat persendian.
5. Apa yang dimaksud dengan ligament, tendon, bursa, aponeurosis,
6. Sebut dan jelaskan penamaan otot beserta contoh otot-ototnya.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan origo dan insertion.

RESPIRATORY SYSTEM

1. Sebutkan struktur-struktur yang termasuk dalam zona konduksi dan zona


respirasi
2. Deskripsikan nasus, cavum nasi, sinus paranasales, larynx, trachea,
bronchus
3. Sebutkan persamaan antara pulmo dexter dan sinister, serta apa perbedaan
antara pulmo dexter dan sinister
4. Jelaskan mengenai pleura

ALIGMENTARY SYSTEM

1. Jelaskan pembagian dari cavum oris


2. Jelaskan mengenai pharynx
3. Sebutkan mm. Masticatoria dan glandula salivatorius
4. Identifikasi regio-regio dan kuadran yang dipakai untuk membagi cavum
abdomen
5. Cari definisi
a. Peritoneum parietalis
b. Peritoneum visceralis
c. Cavum peritoneum

14
Study Guide Basic Medical Science I 2017

d. Mesenterium
e. Omentum majus dan minum
6. Sebutkan otot-otot yang membentuk ventrolateral abdominal wall
7. Jelaskan mengenai gaster, intestinum tenue, intestinum crassum
8. Deskrisikan hepar dan gallblader serta ductus-ductusnya

15
Study Guide Basic Medical Science I 2017

ABSTRACTS

HISTOLOGI :
EPITEL DAN JARINGAN IKAT

Sebagian besar sel dalam organisme multiselular terorganisasi membentuk


jaringan. Terdapat 4 jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot,
dan jaringan saraf. Keempat jaringan dasar ini ditemukan pada sebagian besar
organ. Jaringan epitel terdiri dari banyak sel yang letaknya rapat satu sama lain
dengan sedikit matriks ekstraselular yang disebut basal lamina. Sedangkan jaringan
ikat terdiri dari sedikit sel dengan banyak matriks ekstraselular.

Jaringan epitel terdapat dalam 2 bentuk, yaitu sebagai lembaran sel yang
berkelanjutan (epitel penutup) dan sebagai kelenjar. Secara histologi, epitel penutup
diklasifikasikan berdasarkan jumlah lapisan sel (selapis atau berlapis) dan bentuk
selnya (pipih, kubis, atau silindris). Sedangkan epitel kelenjar diklasifikasikan
berdasarkan kemurnian dari sekresinya (asinus serus, mukus, dan tercampur), tipe
sekresinya (holokrin, apokrin, dan merokrin), dan jumlah selnya (uniselular dan
multiselular). Fungsi sel epitel adalah untuk proteksi, transport transelular, sekresi,
absorpsi, permeabilitas selektif, dan deteksi sensasi. Fungsi ini dihubungkan dengan
morfologi sel epitel.

Jaringan ikat, sesuai dengan namanya berfungsi untuk menghubungkan


jaringan lain dalam tubuh kita. Dengan demikian, jaringan ikat dapat ditemukan pada
setiap organ atau dapat sebagai organ itu sendiri. Selain sebagai penghubung,
jaringan ikat juga berfungsi untuk penyokong, proteksi, transportasi, penyimpanan,
dan produksi hormon. Secara histologi, jaringan ikat diklasifikasikan menjadi jaringan
ikat embryonal dan jaringan ikat yang sebenarnya. Jaringan ikat embryonal terdiri
dari mesenkim dan jaringan mukoid. Jaringan ini hanya ditemukan pada embrio dan
tali pusat. Sedangkan jaringan ikat yang sebenarnya ditemukan pada jaringan matur
atau organ. Jaringan ini terdiri dari 4 jenis, yaitu jaringan ikat longgar, padat,
retikular, dan lemak. Jaringan ikat juga bisa dispesialisasikan menjadi tipe jaringan
yang berbeda, yaitu tulang, tulang rawan, dan darah.

16
Study Guide Basic Medical Science I 2017
HISTOLOGI :
TULANG DAN TULANG RAWAN

Tulang rawan terdiri dari sel dan matrik. Sel tulang rawan disebut kondrosit, sedangkan
matrik ekstrasellulernya terdiri dari bahan amorf (tidak berbentuk) yang kaya akan
glukosaminoglikan dan proteoglicans serta bahan berbentuk yaitu serat kolagen dan elastis.
Variasi dalam komponen matriks menghasilkan 3 jenis tulang rawan. Ada tiga bentuk tulang
rawan: tulang rawan hialin, elastis dan fibrocartilage.

Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri sel dan matrik ekstraseluler. matrik
ekstraseluler dari tulang berbeda dari tulang rawan karena mengandung matrik anorganik
yang terdiri dari kalsium phospat.

Terdapat 3 jenis sel dalam tulang yaitu : osteocytes, osteoblast dan osteoklas. Pada
pemeriksaan mikroskopis tulang menunjukkan 2 tipe yaitu tulang primer (immature bone)
dan tulang sekunder (lamellar bone). Pada tulang immature tidak ditemukan adanya osteon
sedangkan pada tulang lamellar sudah ditemukan adanya osteon. Tulang dapat dibentuk
dalam 2 cara: secara intramembran dan secara endokondral.

HISTOLOGI :
OTOT

Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang mengandung protein kontraktil pada
sitoplasmanya. Struktur protein ini menghasilkan kekuatan yang memungkinkan
kontraksi seluler, yang selanjutnya memungkinkan pergerakan organ-organ tubuh
dan bisa menggerakan tubuh secara keseluruhan. Sel-sel penyusun jaringan otot
berasal mesoderm, yang mengalami diferensiasi menjadi sel yang panjang dan
memproduksi protein myofibrillar dalam sitoplasma.
Organel sel-sel otot diberi nama yang berbeda dari sel-sel lainnya pada tubuh
manusia. Sitoplasma sel otot disebut sarcoplasm, retikulum endoplasma disebut
sarcoplasmic retikulum. , membrane sel atau plasmalemma disebut sarcolemma,
dan ribosom disebut sarcomere.
Pada mamalia / tubuh manusia ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka,
otot polos dan otot jantung. Ketiga jenis otot tersebut diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik morfologi dan fungsinya, dengan kata lain setiap jenis
jaringan otot memiliki struktur yang disesuaikan dengan peran fisiologisnya.

1. Otot rangka
Otot rangka terdiri dari sel-sel otot yang sangat panjang,berbentuk
silinder,mempunyai lebih dari satu inti pada sitoplasnya ( sel multinuklear), dan pada
sitoplasma dapat diamati adanya garis gelap dan terang (cross-striations). Garis
gelap dan terang pada sitoplasma disebabkan oleh adanya kumpulan myofilamen

17
Study Guide Basic Medical Science I 2017

pada sitoplasma. Myofilament disusun oleh unit kontraksi yang disebut sarkomer.
Karakteristik kontraksi otot rangka adalah : cepat, kuat, dan dibawah kesadaran
(volunter). Kontraksi otot rangka disebabkan oleh adanya interaksi antara filamen
tipis (aktin) dan filament tebal (myosin) pada sarkomer, yang mempunyai konfigurasi
tertentu yang memungkinkan mereka untuk meluncur di atas satu sama lain.

2. Otot Jantung
Otot jantung jika diamati dibawah mikroskop juga memiliki garis gelap dan
terang seperti halnya otot rangka. Sel-sel otot jantung berbentuk silindris dan
memiliki cabang. Pada sambungan antara satu sel dengan sel yang lain didapatkan
adanya intercalated-disc, struktur yang hanya ditemukan pada otot jantung. Sel
otot jantung memiliki satu inti yang terletak ditengah. Kontraksi otot jantung bersifat
kuat, berirama dan involunter (tidak dibawah kendali). Unit kontraksi dan
mekanisme kontraksi otot jantung sama dengan otot rangka.

3. Otot Polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel-sel berbentuk fusiform. Sitoplasma sel
otot polos tidak menunjukan adanya garis gelap dan terang (cross-striations). Sel
otot polos mempunyai satu inti yang terletak ditengah. Karakteristik kontraksinya
lambat dan bersifat involunter. Unit kontraksi dan mekanisme kontraksi otot polos
berbeda dengan otot rangka dan jantung.
Kata kunci : jaringan otot, myofilament, aktin, myosin, sarkomer, kontraksi,
volunteer, involunter.

HISTOLOGI :
SISTEM PENCERNAAN

Pencernaan atas dimulai dari bibir, pipi, lidah, palatum, dan faring. Apabila
dilakukan pemeriksaan mikroskopis maka struktur tersebut diatas dapat dibagi
secara umum menjadi 3 lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, dan tunika
muskularis. Tunika mukosa terdiri dari epitel berlapis pipih serta tunika propria
dimana merupakan jaringan ikat fibroelastis padat yang terdapat pembuluh darah,
saraf, limfe dan kelenjar. Tunika submukosa terdiri dari jaringan fibroelastis namun
lebih longgar daripada tunika mukosa. Tunika muskularis terdiri dari otot bergaris.

Bibir dibagi menjadi 3 bagian yaitu pars kutanea, pars intermedia dan pars
mukosa. Pipi dibagi menjadi 2 bagian yaitu pars kutanea dan pars mukosa. Lidah
dibagi menjadi 2 bagian yaitu radix lidah (⅓ belakang) dan korpus lidah (2/3 depan).
Pada korpus lidah dapat dijumpai adanya papil lidah sedang radik lidah tidak
memiliki papil lidah. Papil lidah dapat berupa papilla filiformis, fungiformis,
circumvalata, dan foliate. Lidah memiliki 2 otot yaitu otot ekstrinsik dan otot intrinsik.

18
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Lidah berfungsi sebagai alat pengecap, oleh karenanya secara histologis terdapat
alat pengecap yang terdiri dari sel basal, sel penyangga, dan sel pengecap. Palatum
dibagi menjadi 2 yaitu palatum durum (langit-langit keras) dan palatum mole (langit-
langit lunak). Faring secara umum memiliki 3 lapisan yaitu tunika mukosa, tunika
submukosa, tunika muskularis.

HISTOLOGI :
KELENJAR LUDAH

Kelenjar ludah berfungsi menghasilkan saliva, dimana saliva berfungsi pada


pencernaan, lubrikasi rongga mulut, antibacterial, dll. Komponen saliva sebagian
besar terdiri dari air (97-99,5%), enzim, serta zat organik dan inorganik.

Kelenjar ludah secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu kelenjar ludah
besar dan kelenjar ludah kecil. Kelenjar ludah besar meliputi kelenjar parotis,
submaksilaris, submandibularis, sub lingualis, serta pancreas. Kelenjar ludah kecil
meliputi kelenjar labialis, bukalis, von ebner, weber, blandin-nuhn.

Secara umum, struktur histologis kelenjar-kelenjar ludah tersebut dibagi


menjadi dua yaitu parenkim dan stroma. Parenkim sendiri dibagi menjadi dua yaitu
asinus (bagian sekretoris yang mengeluarkan sekret) dan duktus (saluran tempat
secret dialirkan ke muara). Sedangkan stroma merupakan jaringan ikat antara
asinus-duktus, jaringan yang membungkus kelenjar ludah (kapsel) dan masuk ke
dalam kelenjar sehingga terbagi menjadi lobus dan lobules. Pada stroma dapat
dijumpai pembuluh darah dan saraf. Asinus sendiri secara mikroskopis dapat
dibedakan menjadi serus murni, mucus murni, dan campuran seromukus serta
mukoserus. Duktus terbagi menjadi duktus intralobularis dan duktus interlobularis.
Duktus intralobularis dapat berupa duktus sekretoris dan duktus interkalaris. Duktus
interlobularis misalnya Stenon, Wharton, Bhartolin.

19
Study Guide Basic Medical Science I 2017

LEARNING TASK 2

EPITEL DAN JARINGAN IKAT


1. Jelaskan klasifikasi epitel penutup dan epitel kelenjar serta contoh lokasinya!
2. Jelaskan polaritas epitel penutup!
3. Jelaskan komponen dari jaringan ikat!
4. Jelaskan klasifikasi jaringan ikat!
5. Bedakan jenis jaringan ikat berikut berdasarkan komponennya (sel, substansi
dasar, dan sabut) dan susunannya :
a. Jaringan ikat padat dan longgar
b. Jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur
c. Jaringan ikat padat kolagen dan elastis teratur
d. Jaringan lemak putih dan coklat

TULANG DAN TULANG RAWAN

SKENARIO:
Wanita 20 tahun, mengkonsumsi suplemen peninggi badan namun tidak berhasil
meningkatkan tinggi badannya.

LEARNING TASK :
Berdasarkan skenario di atas:
1. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ? jelaskan secara histologis!
2. Jelaskan tentang struktur mikroskopis Pertumbuhan panjang tulang panjang!

OTOT
1. Diskusikan istilah-istilah yang khusus untuk jaringan otot!
2. Jelaskan perbedaan struktur sel otot rangka, otot polos, dan otot jantung
3. Jelaskan struktur unit kontraksi otot
4. Jelaskan mekanisme kontraksi otot
5. Jelaskan jaringan ikat yang membungkus jaringan otot

20
Study Guide Basic Medical Science I 2017

SISTEM PENCERNAAN

Skenario
Seorang anak umur 5 tahun diantar kedua orang tuanya berobat ke dokter dengan
keluhan nyeri di tenggorakan disertai demam, selama 3 hari, tanpa adanya pilek,
batuk. Dari riwayat diketahui sang anak suka makan jajanan gorengan serta es krim
sebelum sakit. Dokter mendiagnosa anak tersebut menderita faringitis.

Berdasarkan skenario diatas:


1. Bagian pencernaan atas mana yang mengalami infeksi?
2. Jelaskan struktur histologis bagian pencernaan atas yang terkena infeksi
tersebut!

Tugas Belajar
1. Bedakan secara mikroskopis antara pars kutanea, pars intermedia, pars mukosa
pada bibir!
2. Bedakan secara mikroskopis antara palatum mole dengan palatum durum!

Skenario :
Seorang anak umur 3 tahun pada bawah telinga kanan membengkak disertai riwayat
demam selama 2 hari, tanpa adanya pilek, batuk, serta nyeri di tenggorokan. Dokter
mendiagnosa anak tersebut menderita parotitis (gondongan).

Berdasarkan skenario diatas:


1. Kelenjar ludah mana yang mengalami infeksi? Apakah termasuk kelenjar ludah
kecil/besar?
2. Jelaskan struktur histologis kelenjar ludah yang terkena infeksi tersebut!

Tugas Belajar
1. Bedakan secara mikroskopis antara asinus serus dengan asinus mukus
(perbedaan berdasarkan secret yang dihasilkan, inti sel, besar lumen,
pengecatan HE, kanalikuli interselular)
2. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki
asinus seromukus?
3. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki
asinus mukus?
4. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki
asinus serus?

21
Study Guide Basic Medical Science I 2017

ABSTRACTS

ANATOMI :
CARDIOVASCULAR SYSTEM

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH BESAR

Jantung merupakan pompa darah yang terletak pada mediastinum. Jantung terletak
pada middle mediastinum. Jantung terdiri dari bagian kanan yang menerima darah
beroksigen rendar melalui vena dari tubuh yang masuk ke jantung melalui superior
venae cava (SVC) dan inferior venae cava (IVC). Sedangkan jantung bagian kiri
menerima darah beroksigen tinggi melalui arteri dari paru-paru menuju ke jantung.
Masing-masing dari bagian tersebut terdiri dari atrium dan ventrikel yang dipisahkan
oleh katup (valve). Jantung bagian kanan dipisahkan oleh tricuspid valve dan
jantung bagian kiri dipisahkan oleh bicuspid valve atau katub mitral.

Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu: lapisan mukosa disebut endometrium, lapisan
otot disebut myocardium dan lapisan serosanya disebut epicardium.

Tubuh kita memiliki dua sirkulasi yaitu systemic (greater/ mayor) circulation dan
pulmonic (lesser/ minor) circulation. Systemic circulation dimulai dari ventricle kiri
melalui aorta ke seluruh tubuh dan menuju ke jantung, sedangkan pulmonic
circulation dimulai dari ventricle kanan menuju paru melalui pulmonal artery lalu
kembali ke jantung menuju atrium kiri melalui pulmonal vein. Sirkulasi ini terdapat
perbedaan dengan sirkulasi prenatal.

Sistem konduksi pada jantung adalah sinoatrial (SA) node, atrioventricular (AV)
node, AV bundle (bundle of His), right dan left branches, dan Purkinje fiber.

22
Study Guide Basic Medical Science I 2017

ANATOMI :
URINARY SYSTEM

Urinary system adalah system perkemihan yang meliputi : ren (kidney), ureter,
urinary bladder dan urethra. Ginjal terletak pada spatium retroperineal setinggi Th 12
– L3. Ginjal kanan letaknya lebih rendah dari ginjal kiri. Ginjal mempunyai ukuran
sekitar : panjang 10 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm. bagian lateral dari ginjal
berbentuk convex dan bagian medialnya concave. Ginjal terdiri dari nephron yang
merupakan unit fungsional terkecil dari ginjal. Nephron terdiri dari: glomerulus,
tubulus proximalis, tubulus Henle (loop in Henle), tubulus distalis dan tubulus
colligentes. Ginjal terbagi menjadi 5 segmen yaitu segmen : superior, anterosuperior,
anteroinferior, inferior dan posterior yang masing-masing mempunyai vascularisasi
tersendiri.

Ureter mempunyai panjang sekitar 25-30 cm yang menghubungkan ginjal dengan


urinary bladder dan terbagi menjadi dua bagian yaitu: pars abdominalis dan pelvis.
Ureter merupakan saluran yang sempit dan memiliki tiga penyempitan, yaitu: pada
saat keluar dari pelvis renalis (uteropelvical junction), pada saat ureter masuk ke
dalam pelvis inlet dan pada saat masuk ke dalam urinary bladder.

Urinary bladder mempunyai tempat penyimpanan sementara dari urine yang


letaknya subperitoneal. Pada saat kosong, urinary bladder berada pada lesser pelvis
dan pada saat penuh dapat setinggi umbilicus. Urinary bladder memiliki bagian :
apex, body, fundus, neck dan uvula. Vascularisasinya merupakan cabang dari
superior dan inferior vesical artery yang merupakan cabang dari internal iliac artery.

Urethra pada laki-laki mempunyai panjang sekitar 18-20 cm, sehingga dibagi
menjadi 4 bagian yaitu: preprostatic, prostatic, intermediate dan spongy urethra.
Sedangkan urethra wanita mempunyai panjang sekitar 2,5-4 cm sehingga tidak
dibagi.

23
Study Guide Basic Medical Science I 2017
ANATOMI :
REPRODUCTIVE SYSTEM

ORGAN REPRODUKSI PRIA

A. INTERNAL

Organ reproduksi pria internal terdiri dari testis, epididimys, ductus deferens,
seminal glands, ejaculatory ducts, prostate, dan bulbouthralis ducts.

Testis yang berbentuk oval tertahan di dalam scrotum oleh serabut-serabut


penghasil sperma. Testes menghasilkan sperma (spermatozoa) dan hormon-
hormon yaitu hormon testosteron. Sperma dibentuk dalam tubulus-tubulus
seminiferus yang digabungkan oleh sebuah tubulus yang langsung menuju rete
testis.

Epididymis merupakan struktur yang memanjang pada permukaan posterior dari


testis dan terbentuk akibat adanya pelebaran duktus pada epididymis, dimana
struktur tersebut rapat satu sama lain sehingga tampak sebagai suatu bentukan
yang padat. Ductus efferent mendistribusikan sperma-sperma yang baru
terbentuk dari rete testis ke epidydimis, di mana sperma akan disimpan sampai
matang. Rete testis merupakan suatu sekelompok kanal-kanal yang saling
berhubungan di ujung akhir tubulus seminiferous. Bagian-bagian epydidimis
terdiri dari kepala, badan, dan ekor.

Ductus deferens merupakan lanjutan dari ductus epidydimis, dengan ciri-ciri :


1. Berawal pada bagian ekor epidydimis di bagian inferior dari testis.
2. Mengarah ke atas dalam serabut spermatik dan mengalir melalui inguinal
canal.
3. Menyeberangi dinding lateral dari pelvis mulai dari bagian eksternal
sampai parietal dari peritoneum.
4. Berakhir dengan bergabungnya duktus-duktus seminal glands dan
membentuk ejaculatory duct.

Seminal glands merupakan struktur yang terletak miring pada bagian posterior
dari prostat dan tidak menyimpan sperma. Tiap seminal gland merupakan
struktur yang memanjang dan terletak antara bagian fundus kandung kemih dan
rektum.
Ejaculatory duct tampak di dekat bagian servikal dari kandung kemih dan
melintang rapat satu sama lain dari aspek anteroinferior melalui bagian posterior
dari prostat. Setiap ejaculatory duct berbentuk tabung sempit memanjang yang
terbentuk akibat adanya penggabungan duktus dari seminal gland dengan duktus
deferns.

24
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Prostat yang berukuran sebesar kacang walnut mengelilingi prostatic urethra.


Dua pertiga bagian prostat berbentuk glandula dan sepertiga bagian sisanya
berupa jaringan fibromuskuler. Prostat terdiri dari bagian dasar, apeks, bagian
muskuler di permukaan anterior, posterior, dan inferior.
Glandula bulbourethralis sebesar dua biji kacang (Cowper glands) terletak di
bagian posterolateral ke bagian intermediate dari urethra, terbenam dalam
urethral sphincter bagian eksternal. Duktus dari bulbourethralis glands bersama
bagian intermediate dari urethra melewati membran perineal kemudian membuka
celah sempit menuju bagian proksimal dari spogy urethra ke bagian penis.

B. EKSTERNAL

Organ reproduksi pria eksternal terdiri dari scrotum dan penis.

Scrotum merupakan suatu kantong cutaneous yang terdiri dari 2 lapisan : kulit yang
terpigmentasi padat dan yang sangat mirip dengan dartos fascia, yaitu lapisan
jaringan ikat bebas lemak meliputi serabut otot polos (dartos muscle) yang
membentuk tampilan ‘keriput’ pada scrotum. Scrotum akan mengkerut dan ‘keriput’
pada suhu dingin sebagai bentuk respon untuk mempertahankan suhu normal.

Penis merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi ganda sebagai saluran
keluarnya urin dan semen. Bagian-bagian penis terdiri dari bagian pangkal, badan,
dan glandula penis, yang membentuk 3 bentukan silindris yaitu jaringan erectile
cavernous, corpora cavernosa berpasangan, dan corpus spongiosum tunggal.

ALAT REPRODUKSI WANITA

A. INTERNAL

Organ reproduksi wanita internal terdiri dari vagina, uterus, uterine tubes, dan
ovarium.

Vagina merupakan suatu bentukan tabung muculomembranous, yang memanjang


dari bagian servikal uterus sampai ke bagian vestibulum, yaitu celah antara labia
minora ke arah terbukanya vagina dan urethra. Pangkal vagina bagian superior
mengelilingi bagian servikal dari uterus. Bagian dinding anterior dan posterior dari
vagina biasanya berdekatan sehinga tampak menempel, kecuali di ujung akhir
vagina bagian superior yang dipisahkan oleh bagian servikal uterus. Vagina memiliki
fungsi sebagai saluran cairan menstruasi, membentuk bagian inferior dari jalan lahir,
sebagai tempat penis dan proses ejakulasi saat proses hubungan intim.

25
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Uterus merupakan organ muskular berongga, berdinding tebal, dan berbentuk


seperti buah pir. Uterus biasanya terletak di daerah pelvis bagian bawah, di mana
bagian badannya terletak di atas kandung kemih, dan bagian servikalnya terletak
antara kandung kemih dan rektum. Posisi uterus dewasa biasanya anteverson dan
anteflexion sehingga organ ini terletak di atas kandung kemih. Uterus dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu bagian badan rahim dan bagian leher rahim. Dinding dari
bagian badan uterus terdiri dari 3 lapisan, yaitu perimetrium, myometrium, dan
endometrium.

Uterine tubes memanjang secara lateral dari tanduk uterus dan membuka ke dalam
rongga peritoneal di dekat ovarium. Uterine tubes berada dalam mesosalphink pada
tepi bebas dari broad ligament. Tiap uterine tube dibedakan menjadi 4 bagian :
infundibulum, ampulla, isthmus, dan bagian uterine.

Ovarium yang berbentuk seperti kacang almond biasanya berada di dekat


perlekatan antara broad ligament dengan dinding lateral dari pelvis, dipisahkan dari
kedua organ tersebut oleh peritoneal folds, yaitu memisahkan mesovarium dengan
bagian posterosuperior dari broad ligament, dan memisahkan suspensory ligament
dari ovarium dengan dinding pelvis.

B. EKSTERNAL

Organ reproduksi wanita internal meliputi mons pubis dan labia majora ( melingkupi
pudendal cleft), labia minora (melingkupi vestibulum), clitoris, bulbs of the vestibule,
serta greater and lesser vestibular glands. Istilah-istilah sinonim dari pudendum dan
vulva termasuk dalam hal ini. Vulva berfungsi sebagai jaringan sensorik dan erektil
pada rangsangan seksual dan proses hubungan intim, mengarahkan aliran urin dan
mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam organ-organ urogenital.

C. PAYUDARA

Baik pria maupun wanita memiliki payudara (mammae), dimana pada umumnya
glandula mammae berkembang dengan baik hanya pada kaum wanita. Glandula
mammae pada wanita memiliki fungsi aksesoris dan reproduksi, sementara pada
pria tidak memiliki fungsi apapun dan hanya mengandung duktus-duktus atau
serabut-serabut kecil. Glandula mammae merupakan modifikasi dari kelenjar
keringat, oleh karena itu tidak memiliki kapsul atau selaput selubung. Kontur dan
volume payudara dibentuk oleh lemak subkutan, kecuali selama masa kehamilan
saat glandula mamaae membesar dan jaringan glandular baru terbentuk.

26
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi oleh faktor genetik, ras, dan makanan.
Bagian dasar payudara wanita yang berbentuk sirkular melebar dari batas lateral
sternum ke arah garis midmaxillary dan secara vertikal dari tulang rusuk ke-2 sampai
ke-6.

ANATOMI :
ENDOCRINE SYSTEM

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh. Jika sistem endokrin bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
bekerja melalui neurotransmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Kelenjar endokrin meliputi hipofisis (pituitary), tiroid, paratiroid, adrenal, testes,


ovarium, dan timus. Kelenjar pituitari disebut dengan master gland. Hormon yang
dihasilkan kelenjar pituitari akan mengatur kerja kelenjar endokrin yang lainnya.
Sebagai contoh, Thyroid Stimulating Hormone yang dihasilkan oleh pituitari akan
mengatur kerja kelenjar tiroid.

ANATOMI :
FIVE SENSES

Panca indra merupakan lima indra yang amat penting dalam tubuh ini, dan terdiri
dari mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Mata sebagai organ penting untuk
melihat, memiliki reseptor berupa rod dan cone cell yang berada di retina. Telinga
sebagai organ pendengaran, diatur oleh nervus cochlearis dan reseptornya berada
di cochlea (organon Corti). Hidung sebagai organ penghidu diatur oleh nervus
olfactorius dan reseptornya berada di mucosa nasi superior. Lidah sebagai organ
pengecap memiliki taste bud di mukosa corpus dan radix linguae. Lidah diatur oleh
nervus facialis dan nervus glossopharyngeus. Kulit sebagai indra peraba memiliki
beberapa reseptor. Reseptor nyeri berupa free nerve ending, reseptor panas yaitu
Ruffini, reseptor untuk dingin adalah Krause, reseptor raba halus yaitu Meissner,
reseptor tekan yaitu Paccini, dan untuk posisi sendi/proprioseptif diketahui dari
muscle’s spindle.

27
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Sense of sight (indra penglihatan) terdiri dari eye dan visual accessory
organs. Bulbus oculi (bola mata) berada di dalam orbita, dilindungi oleh palpebra
superior dan inferior. Bulbus oculi terdiri dari 3 lapisan yaitu tunica fibrosa (cornea
dan sclera), lamina vasculosa (choroid, ciliary body, iris), dan tunica sensorial
(retina). Bulbus oculi berisi refractive media yang terdiri dari aqeous humor, lensa,
cornea, dan corpus vitreous.

Telinga merupakan organ vestibulocochlearis yang berfungsi untuk


keseimbangan dan pendengaran. Telinga dibagi menjadi telinga luar, tengah, dan
dalam. Telinga luar (external ear) meliputi auricle dan meatus accusticus externus.
Middle ear terdiri dari tulang-tulang pendengaran (maleus, incus, stapes). Inner ear
terdiri dari cochlea, ampula, dan semicircular canal.
Lidah (tongue) merupakan organ pengecap yang dilayani oleh n. V, n. VII, n.
IX, dan n. X. Taste bud pada papilla lidah amat penting untuk mengecap berbagai
rasa makanan maupun minuman. Secara anatomis lidah dibagi menjadi dua bagian,
yaitu root (radix) dan body (corpus).
Hidung terdiri dari external nose dan nasal cavity. External nose terdiri dari
radix, dorsum, apex, nares, dan septum. Nasal cavity dibagi menjadi dua area, yaitu
respiratory area dan olfactory area. Sepertiga mukosa nasi superior berperan
sebagai area olfactorius, sedangkan duapertiga inferiornya untuk respirasi.
Kulit sebagai alat peraba terdiri dari epidermis dan dermis. Epidermis terdiri
dari 4-5 lapis. Dalam dermis ditemukan ujung saraf, corpusculum meissner, dan
paccini. Kulit berfungsi untuk proteksi, menutupi jaringan/organ di bawahnya,
mengatur suhu tubuh, reseptor raba, suhu, dan nyeri, ekskresi keringat, serta
absorpsi sinar ultraviolet.

28
Study Guide Basic Medical Science I 2017

LEARNING TASK 3

CARDIOVASCULAR SYSTEM

1. Sebut dan jelaskan empat komponen utama dari sistem sirkulasi


2. Definisikan sistem cardiovascular, sebutkan empat komponen utamanya serta
cocokan dengan empat komponen utama dari sistem sirkulasi
3. Jelaskan mengenai karakteristik dari pembuluh darah, sebutkan tiga tipe
pembuluh darah serta fungsinya
4. Jelaskan mengenai sirkulasi pulmonal dan sistemik
5. Jelaskan struktur dari atrium dexter, ventrikel dexter, atrium sinister, dan
ventrikel dexter, masing-masing katup, vascularisasi dari jantung
6. jelaskan konsep dasar vaskularisasi dari regio kepala-leher, extremitas
superior-inferior, thorax, dan abdominopelvis

URNARY SYSTEM

1. Jelaskan struktur anatomi dan vascularisasi dari kidney dan posisinya di


dalam abdomen
2. Jelaskan struktur anatomi pada coronal section dari kidney
3. Identifikasi struktur anatomi dari ureter dan posisinya di dalam pelvis.
4. Identifikasi struktur anatomi dari bony pelvis
5. Identifikasi struktur anatomi dan vascularisasi and inervasi dari urinary
bladder dan bagaimana posisinya di dalam pelvis!
6. Jelaskan perbedaan antara urethra laki-laki dan urethra wanita

29
Study Guide Basic Medical Science I 2017
REPRODUCTIVE SYSTEM

REPRODUKSI PRIA

Kasus:
Pada seorang pasien pria berusia 72 tahun ditemukan peningkatan kesulitan
kencing. Pada siang hari pasien tersebut sering ke toilet dan di malam hari dia
terbangun sedikitnya 4 kali untuk pergi ke toilet, namun kondisi tersebut tidak
menyelesaikan masalahnya. Pasien ini memiliki kesulitan untuk mulai kencing,
aliran air kencingnya buruk, dan kadang-kadang air kencingnya tetap menetes
saat pasien merasa dirinya telah selesai kencing.

1. Apa masalah yang dihadapi pasien tersebut?


2. Jelaskan mengenai prostate, lobus dan salurannya serta vascularisasinya!
3. Jelaskaan mengenai testes, ukuran, bentuk dan lokasinya!
4. Sebutkan dan jelaskan mengenai internal male organs, vascularisasi serta
inervasinya!
5. Sebutkan dan jelaskan mengenai external male organs, vascularisasi
serta inervasinya!
6. Jelaskan perjalanan sperma keluar dari male reproductive system

Self Assessment
1. Gambar dan beri keterangan mengenai bentuk makroskopis testis dan
scrotum dari arah koronal
2. Identifikasikan bagian-bagian dari epididymis dan ductus deferens.
3. Identifikasikan serabut spermatic dan sebutkan struktur-struktur utamanya.
4. Jelaskan hubungan antara serabut spermatic dan testis dengan lapisan-
lapisan dinding abdominal bagian anterior
5. Sebutkan vaskularisasi, innervasi, dan kelenjar limfe dari testis
6. Indentifikasikan mengenai penis menyangkut komponen-komponen struktur
dan perlekatannya
7. Sebutkan vaskularisasi, innervasi, dan kelenjar limfe dari seminal glands,
prostat dan penis

REPRODUKSI WANITA

Kasus :
Seorang pasien wanita berusia 40 tahun yang telah memiliki 6 orang anak
mengeluh ada rasa nyeri saat berhubungan intim (dyspareunia). Dari
pemeriksaan oleh dokter yang merawatnya didapatkan bahwa bagian fundus
uterus pasien tersebut dapat diraba per rectum, leher uterusnya berada 5 cm di
atas vestibulum vagina dan menekan dinding vagina bagian anterior.

1. Jelaskan bagaimana posisi normal uterus!

30
Study Guide Basic Medical Science I 2017

2. Jelaskan mengenai struktur anatomi, vaskularisasi, dan inervasi gorgan


reproduksi wanita internal!
3. Jelaskan mengenai struktur anatomi, vaskularisasi, dan inervasi gorgan
reproduksi wanita eksternal!
4. Jelaskan mengenai struktrur anatomi payudara beserta vaskularisasi dan
aliran limfenya!
5. Jelaskan perbedaan pelvis wanita dan pelvis laki-laki!

Self Assessment

1. Identifikasikan mengenai ovarium, uterine tubes, uterus, dan broad ligament


2. Sebutkan hubungan peritoneal dari ovarium dengan uterine tube
3. Jelaskan komponen-komponen pembentuk uterine tube
4. Jelaskan mengenai dinding, fornices, dan otot-otot yang membentuk vagina
5. Jelaskan mengenai jaringan-jaringan pendukung uterus

ENDOCRINE SYSTEM

1. Mengapa kelenjar pituitari disebut dengan master gland ? Coba berikan 2


contoh
2. Jelaskan vaskularisasi kelenjar tiroid dan paratiroid
3. Jelaskan inervasi kelenjar adrenal
4. Jelaskan vaskularisasi dan inervasi testes, ovarium, dan timus

Self Assessment
1. Jelaskan posisi anatomi kelenjar pituitari
2. Jelaskan posisi anatomi kelenjar tiroid
3. Jelaskan posisi anatomi kelenjar paratiroid
4. Jelaskan posisi anatomi adrenal
5. Jelaskan posisi anatomi testes
6. Jelaskan posisi anatomi ovarium
7. Jelaskan posisi anatomi timus

31
Study Guide Basic Medical Science I 2017

FIVE SENSES

1. Uraikan apa saja yang diketahui mengenai komponen panca indra secara
umum!
2. Jelaskan apa saja komponen indra penglihatan (bagian eye dan visual
accessory organ)!
3. Uraikan perjalanan cahaya dari sinar masuk sampai ditangkap retina!
4. Jelaskan peran penting pharyngotympanic tube (auditory or Eustachian tube)!
5. Jelaskan innervasi lidah!
6. Jelaskan pembagian lidah secara anatomis!
7. Uraikan peran taste bud dan papilla pada lidah!
8. Sebutkan bagian-bagian kulit!
9. Jelaskan mengenai adneksa kulit!
10. Jelaskan pembagian hidung secara anatomi

32
Study Guide Basic Medical Science I 2017

ABSTRACTS

ANATOMI :
NERVOUS SYSTEM

Susunan/system saraf mempunyai 2 sifat spesifik: irritabilitas, konduktivitas;


sehingga dengan 2 sifat utama dari system saraf ini manusia dapat mengadakan
integrasi terhadap lingkungan, baik external maupun internal. Biasanya system saraf
dibagi menjadi susunan saraf pusat dan perifer. Susunan saraf pusat terdiri dari
medulla spinalis dan otak/brain/ encephalon. Susunan saraf perifer terdiri dari: saraf
cranialis, spinalis dan otonom. Secara anatomi system saraf penyususn dasarnya
adalah neuron: yang dibagi menurut ukurannya: kecil, sedang dan besar dengan
rentang ukurannya: 4-120 mikron. Namun yang lebih penting adalah dibagi menurut
tonjolan sitoplasmanya: unipolar, bipolar dan multipolar (type I dan type II). Secara
fungsional susunan saraf disusun oleh: lengkungan reflex, yaitu: reseptor, serat
afferent, efferent, effektor dan interneuron/neuron intercalatus.
Nervus cranialis ada 12 pasang (I s/d XII): I. N. Olfactorius, sifatnya
sensoris, ubntuk pembau; II N. Opticus, sensoris, penglihatan; III. N. Oculomotorius,
motoris dan parasymphatis, untuk otot bola mata dan otot polos (m. ciliaris dan
constrictor papillae.; IV. N. Trochlealis, motoris, otot bola mata; V. N. rigeminus,
motoris dan sensoris (motorisnya untuk otot pengunyah, sensorisnya untuk rasa-
rasa dari kulit muka, mukosa mulut, rongga hidung, paranasalis, lidah (rasa umum),
gusi, gigi.; VI. N. Abducens, Motoris untuk otot bola mata-m. rectus lateralis. VII. N.
Facialis, motoris-otot mimic, sensorisnya untuk rasa kecap/taste dari lidah 2/3
anterior-rasa manis asam asin, parasymphatis-untuk kelenjar sublingualis dan
submandibularis, kelenjar air mata. VIII. N. Octavus/vestibulocochlearis, sensoris
saja, canalis semicircularis dan cochlea ( keseimbangan leher kepala dan
pendengaran). IX. N. Glossopharyngeus, sensoris-rasa kecap/taste pahit pangkal
lidah, motoris-untuk otot larynx dan pharynx, parasymphatis untuk kelenjar parotis.
X. N. Vagus: sensoris-rasa visceral umum dari thorax dan abdomen, motoris dari
pharynx bagian bawah dan esophagus, parasymphatis untuk kelenjar dan otot pols
organ viscera di cavum thoracis dan abdominis. XI. N. Accerssorius, motoris, untuk
otot:m sternocleidomastoideus dan trapezius. XII. N. Hypoglossus, motoris, untuk
otot lidah (extrinsic dan intrinsic).
Saraf spinalis-keluar dari medulla spinalis, atau n. segmentalis/n.
intervertebralis mempunyai sifat sensoris dan motoris, kecuali segment th. 1—L2/3
tambahan symphaticus; segmen sacral 2 3 4 tambahan parasymphaticus.
Saraf/N. otonom disebut juga saraf vegetative. Symphaticus bersifat
katabolisme karena memakai ATP/kalori, mempunyai synapse di ganglion
paravertebralis. Untuk organ abdomen bersynaps di prevertebralis/preaorticus, untuk
medulla adrenal gland tak mempunyai synapse.

33
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Parasymphaticus, bersifat menghimpun kalori/anabolisme; mempunyai pusat


di n. cranialis III, VII, IX dan X. dan Sacral 2 3 4 sehingga disebut juga saraf
craniosacral, atau saraf visceromotorik karena mensarafi otot polos+ kelenjer organ
viscera serta otot jantung.
Medulla spinalis, sebelah luarnya substantia alba, profundusnya substantia
grisea; terbagi menjadi bagian cervical, thoracal, lumbal, sacral dan coccygeus.
Pada orang dewasa ujung distalnya(conus medullaris) setinggi L ½; distalnya diisi
serat2 saraf yang disebut cauda equine. Sehingga ini dapat dimanfaatkan untuk
mengambil contoh LCS untuk pemeriksaan lab. Dengan Lumbal puncsi melalui L#_$
paling sering.
Medulla spinalis dan otak dibungkus meningen (3 lapisan), di otak duramater
membentuk lipatan terjadi falx dan sinus duramateris (falx sebagai sekat, sinus
duramateris tempat lewatnya LCS.
Batang otak (mesencephalon, pons dan medulla oblongata) merupakan
penghubung antara MS dan cerebrum, tempat pusat vital (respirasi, cardiovascular
dan kesadaran primer). Disamping itu tempat 9 dari 12 nucleus nervi craniales
(kecuali No. 1, 2 dan 11).
Otak/brain/encephalon mempunyai 2 hemispherium yang dihubungkan oleh
corpus callosum. Permukaan luar cerebrum substantia grisea-cortex cerebri-tempat
belajar mengingat, asosiasi. Cerebellum terutama berfungsi mengatur koordinasi
gerakan, disamping terlibat dalam mengatur keseimbangan.
LCS/liquor cerebrospinalis dibentuk di plexus choroideus yang ada di dasar
ventricle lateralis, atap ventricle III dan IV. Keluar dari system ventricle ke
subarachnoidal space melalui for. Luskha dan Magendie. Dari subarachnoidal space
–villisistim sinus v. jugularis internadst.
Otak dan medulla spinalis dilayani 2 pasang arteri (a. Carotis interna dan
vertebralis. Didasar otak kedua pasang arteri ini membentuk circulus arteriosus
(lingkaran arteri). Baru dari sini memberikan cabang2 untuk bagian otak lainnya.
Stroke adalah salah satu kelainan klinik dibidang neurologi yang diawali kerusakan
endothel, sebabnya multifactorial. Stroke dan serangan jantung pembunuh no. 1 di
Indonesia saat ini.

34
Study Guide Basic Medical Science I 2017

HISTOLOGI :
SISTEM SARAF

Secara Anatomis sistem saraf dibagi ke dalam sistem saraf pusat (CNS),
yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord) dan sistem
saraf perifer (PNS), yang terdiri dari serabut saraf (nerve fiber) dan sekumpulan
kecil badan sel saraf yang disebut ganglia saraf (nerve ganglia). Secara struktural,
jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel, yaitu : sel saraf, atau neuron, dan beberapa
jenis sel glia.

Otak mempunyai sekitar 1012 sel saraf (neuron), setiap sel saraf memiliki
tonjolan membrane sel yaitu akson dan dendrite. Akson jumlahnya hanya satu
untuk setiap sel saraf dan bisa mencapai panjang satu meter, sedangkan dendrite
merupakan tonjolan pendek dan jumlahnya satu sampai ribuan untuk setiap sel
saraf. Antar satu sel saraf dengan sel saraf yang lain melakukan kontak melalui
pembentukan sinaps. Sinaps bisa terjadi antara akson dengan dentrit
(axodendritik), akson dengan badan sel (axosomatik), dendrite dengan dendrite
(dendritodentritik) atau akson dengan akson (axoaxonik). Satu sel saraf bisa
melakukan sinaps dengan ratusan sampai ribuan sel saraf, sehingga menyebabkan
system saraf menjadi sangat kompleks.

Ruang diantara sel-sel saraf diisi oleh sel glia (neuroglia) yang
menggantikan fungsi jaringan ikat. Ada empat macam sel neuroglia pada CNS dan
satu sel neuroglia pada PNS yang mempunyai struktur dan fungsi berbeda.
Astrosit merupakan sel neuroglia terbesar yang mempunyai peran dalam menjaga
keseimbangan lingkungan mikro otak dan membentuk sawar darah-otak (blood-
brain barrier). Oligodendrocyte mempunyai tonjolan sel yang tidak terlalu banyak
dan berfungsi memproduksi lapisan myelin pada SSP. Microglia merupakan sel
neuroglia terkecil pada SSP yang mempunyai peran sebagai sel imun pada SSP.
Sel ependymal adalah sel neuroglia yang melapisis kanalis sentral (canalis
sentralis) dari medulla spinalis, yang berfungsi memproduksi dan mengatur sirkulasi
cairan serebrospinal (CSF). Satu-satunya sel glia pada PNS adalah sel Schwan
yang berperan dalam sintesis lapisan myelin untuk melapisi akson pada PNS.

Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tiga lapisan jaringan ikat,
yaitu meningens. Lapisan terluar adalah dura mater, yang terdalam adalah
piameter, dan lapisan diantaranya adalah arakhnoid.

Saraf pada PNS terdiri dari sejumlah akson baik yang dilapisis myelin
(myelinated) dan dan tidak dilapisi myelin (unmyelinated). Akson berasal dari
neuron yang terletak di otak, sumsum tulang belakang, atau ganglia. Secara
fungsional, PNS dibagi menjadi komponen (aferen) sensorik, yang menerima dan
mengirimkan impuls ke CNS, dan komponen motorik (eferen), yang berasal dari

35
Study Guide Basic Medical Science I 2017

SSP dan mengirimkan impuls ke organ efektor seluruh tubuh. Komponen motor
kemudian dibagi lagi menjadi : sistem somatik dan sistem otonom.

Fungsi utama dari CNS adalah untuk menerima rangsangan sensorik dari
berbagai bagian tubuh, menganalisis informasi dan menghasilkan respon yang
dikirim melalui PNS untuk memulai dan mengintegrasikan fungsi-fungsi tubuh,
kontraksi otot, sekresi, dan kegiatan lainnya dalam tubuh. Fungsi system saraf tidak
terbatas pada integrasi informasi dari perifer, tetapi ada beberapa fungsi lain yang
sampai saat masih belum banyak dimengerti misalnya : kesadaran, memori,
penalaran, dan pengaturan perilaku.

HISTOLOGI :
SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin bersama-sama dengan sistem saraf merupakan pengatur


metabolisme berbagai organ tubuh sehingga tercapai keseimbangan (homeostasis)
untuk terlaksananya berbagai fungsi biologis. Organ-organ sistem endokrin
merupakan penghasil hormon yang bekerja secara lambat dan mencapai target
organnya melalui pembuluh darah. Organ-organ tersebut antara lain, hipofise,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, kelanjar pineal, dan bagian
endokrin pankreas. Belakangan jaringan lemak juga diketahui mensekresikan
hormon, sehingga dapat dimasukkan dalam salah satu organ endokrin.

Hipofise merupakan organ endokrin yang terletak di dalam tengkorak dan


disebut sebagai “the master gland”. Hal ini karena kelenjar ini menghasilkan hormon
yang mengatur sekresi dari organ-organ endokrin lainnya. Struktur hipofise terdiri
atas dua bagian,yaitu adenohipofise dan neurohipofise. Adenohipofise dibagi atas
tiga bagian, pars distalis yang mengandung sel kromofil dan kromofob; pars
intermedia yang mengadung kista sisa dari kantong Rathke; dan pars tuberalis
berupa sel-sel kubus hingga silindris yang mengelilingi tangkai hipofise.
Neurohipofise merupakan perkembangan dari otak bagian hipotalamus, terdiri atas
median eminence, tangkai hipofise atau infundibulum dan pars nervosa.

Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu yang terletak di depan trakea. Kelenjar


tiroid terdiri atas tiga bagian, yaitu lobus kanan, kiri, dan penghubung yang disebut
isthmus. Secara histologis kelenjar tiroid terdiri dari folikel-folikel tiroid yang
merupakan unit fungsional dari kelenjar ini. Setiap folikel terdiri dari sel folikel
berbentuk pipih hingga kubus yang tersusun seperti dinding mengelilingi ruangan
yang berisi koloid. Diluar folikel tiroid terdapat septa jaringan ikat dan juga sel
parafolikular yang ukurannya lebih besar dari sel folikel tersebar secara tunggal
maupun berkelompok.

36
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Kelenjar paratiroid terletak tepat di belakang kelenjar tiroid, berupa empat


gumpalan terpisah pada masing-masing sudut sisi belakangnya. Secara histologis
dikelilingi oleh kapsul dari jaringan ikat fibrus tipis, sedangkan parenkim organ ini
tersusun atas sel utama/chief cell dan sel oksifil.

Kelenjar adrenal adalah penghasil utama hormon steroid dan terletak pada
kutub atas ginjal kanan dan kiri. Secara histologis organ ini terdiri atas korteks dan
medula. Bagian korteks dapat dibedakan menjadi zona glomerulosa, yang terdiri
atas sel-sel asidofilik yang berkelompok membentuk rantai; zona fasikulata yang
mengandung sinus dan sel spongiosit yang tersusun radial; zona retikularis
merupakan zona paling dalam dari korteks dan terdiri atas sel yang mengandung
pigmen lipofusin. Bagian medula kelanjar adrenal terdiri dari sel kromafin yang
merupakan modifikasi dari sel saraf post ganglion dan ganglion sel saraf simpatis.

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin terkecil yang terletak di ataf


diensefalon. Kapsulnya dbentuk oleh piamater yangmembagi kelenjar ini dalam
lobulus tak sempurna. Parenkim kelanjar ini terdiri atas sel pinealosit dan sel
interstisial. Pada kelenjar ini juga ditemukan korpora arenasea yang menjadi
petanda histologisnya.

Pankreas merupakan organ eksokrin dan juga organ endokrin. Bagian


endokrin pankreas di sebut dengan pulau Langerhans. Pulau Langerhans tersebar di
antara asinus eksokrin pankreas dan terdiri atas beberapa jenis sel, yaitu sel beta
(β), alfa (α), delta (δ), polipeptida pancreas (PP), dan gastrin (G).

HISTOLOGI :
SISTEM LIMFATIS

Tubuh manusia memerlukan perangkat untuk melindungi diri dari berbagai


bahan yang mungkin mengancam kelangsungan hidupnya, seperti virus, bakteri,
toksin, polusi, dan lain-lain. Pertahanan tubuh tersebut disebut dengan sistem imun.
Organ-organ yang terlibat dalam sistem imun ini disebut dengan organ limfoid.
Organ limfoid secara garis besar terdiri dari organ yang berkapsul dan tidak
berkapsul. Organ berkapsul meliputi timus, kelenjar limfoid, dan limpa. Organ yang
tidak berkapsul termasuk organ limfoid difus, seperti tonsil dan jaringan limfoid
mukosa.

Timus merupakan organ limfoid primer karena menjadi tempat maturasi sel-
sel imun. Secara histologis timus terdiri atas korteks yang banyak mengadung sel
limfosit T dan medulla yang mengandung sedikit limfosit T serta dapat dikenali dari
adanya badan Hassal. Kelenjar limfoid atau limfe atau getah bening terletak hampir
diseluruh tubuh dan menerima limpahan debris yang dibawa oleh pembuluh limfe.

37
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Secara histologis kelenjar limfoid terdiri dari korteks, parakorteks, dan medulla.
Korteks terdiri atas nodul primer dan sekunder tempat berkumpulnya sel-sel limfosit
B maupun T, sedangkan parakorteks merupakan bagian antara korteks dan medula
yang banyak mengandung sel T. Medula kelenjar limfoid terletak pada bagian
sentral terdiri atas sinus dan sel-sel yang membentuk medullary cord. Limpa
merupakan organ limfoid terbesar, yang terdiri dari pulpa putih dan pulpa merah.
Pulpa putih merupakan struktur yang disusun oleh peri arterial lymphatic sheat
(PALS) dan nodul limfoid yang mengelilingi arteri sentralis. Pulpa merah menempati
ruang disekitar pulpa putih yang berisi sinus-sinus limfatikus dan splenic cord.

Tonsil dapat dibedakan menjadi tiga jenis menurut letak dan struktur
histologisnya, yaitu tonsila palatina, faringika, dan lingualis. Bagian parenkim dari
tonsil-tonsil tersebut berupa nodul limfoid. Tonsila palatina, sering disebut dengan
amandel, memiliki kapsul yang tak sempurna serta memiliki kripte yang dalam.
Tonsila faringika dan lingualis masing-masing memiliki kripte yang dangkal. Jaringan
limfoid mukosa merupakan nodul limfoid yang terletak pada mukosa dari berbagai
organ, tertutama organ yang sering berhubungan dengan dunia luar, seperti di
saluran pencernaan disebut dengan gut associated lymphoid tissue (GALT) dan
respirasi, disebut dengan bronchus associated lymphoid tissue (BALT).

38
Study Guide Basic Medical Science I 2017

LEARNING TASK 4

NERVOUS SYSTEM

Sebut dan jelaskan mengenai :

1. Dasar-dasar, sifat-sifat, penyusun dari susunan saraf.


2. Pembagian serta penyusun masing-masing bagian system saraf.
3. Nervi craniales: nama, sifat dan innervasinya.
4. Nervi spinals: susunan,sifat-sifatnya dan innervasinya.
5. Susunan saraf otonom/sso: symphatis dan parasymphatis.
6. Susunan medulla spinalis: bagian-bagiannya, nucleus, tractus.
7. Susunan dasar batang otak, serta hubungan-hubungannya.
8. Susunandasar dan fungsi utama dari cerebellum.
9. Susunan dari cerebrum, bagian-bagiannya, lapisan2 dari cortex, maupun
fungsi utama dari cortex cerebri.
10. Susunan dasar dari meningen, refleksinya, serta pembentukan sinus dan falx.
11. Sistem ventricle otak, serta pembentukan, aliran dari liquor cerebrospinalis.
12. Sistem vascularisasi susunan saraf pusat maupun perifer.

SISTEM SARAF
1. Diskusikan struktur sel saraf serta klasifikasinya!
2. Jelaskan tentang jenis sel glia dan fungsinya masing-masing!
3. Jelaskan tentang struktur dan fungsi sawar-darah otak (blood-brain barrier)!
4. Jelaskan jaringan ikat pada system saraf tepi !
5. Jelaskan tentang mekanisme timbulnya rasa nyeri yang dihubungkan dengan
struktur system saraf!

39
Study Guide Basic Medical Science I 2017

SISTEM ENDOKRIN
1. Jelaskan struktur histologis timus!
2. Jelaskan struktur histologis kelenjar limfoid!
3. Jelaskan struktur histologis limpa!
4. Bandingkan struktur histologis tonsila palatina, faringika, dan lingualis!
5. Jelaskan struktur histologis jaringan limfoid mukosa!

SISTEM LIMFATIS
1. Jelaskan struktur histologis hipofise!
2. Jelaskan struktur histologis kelenjar tiroid!
3. Jelaskan struktur histologis kelenjar paratiroid!
4. Jelaskan struktur histologis kelenjar adrenal!
5. Jelaskan struktur histologis kelenjar pineal!
6. Jelaskan struktur histologis bagian endokrin pankreas!

40
Study Guide Basic Medical Science I 2017

ABSTRACTS

HISTOLOGI :
SISTEM RESPIRASI

Sistem respirasi atau sistem pernapasan termasuk paru paru dan sistem
tubulus ( saluran) yang menghubungkan paru paru dengan lingkungan luar
(eksternal environment).
Secara umum sistem ini dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Bagian konduksi ; yang terdiri dari rongga hidung, nasofaring, laring,
trakhea, bronkhus dan bronkhiolus
2. Bagian respirasi ; yang terdiri dari bronkhiolus respiratorius sampai alveoli
Pertukaran gas terjadi di antara udara dan darah hanya di alveoli yang
merupakan struktur berbentuk kantong sehingga memperluas permukaan paru paru
Bagian konduksi mempunyai 2 fungsi utama :
1. Menyediakan jalan untuk keluar dan masuknya udara dari dan ke paru paru
2. Mengkondisikan udara pada saat inspirasi
Bagian konduksi mempunyai struktur umum yang merupakan kombimasi antara
tulang rawan, otot polos, sabut elastis yang akan menberi kekuatan dan kelenturan
(flexibilitas) dari bagian ini. Tulang rawan yang membentuk umumnya tulang rawan
hyalin (dengan sedikit tulang rawan elastis pada laring) dalam bentuk irregular
sampai membentuk cincin yang utuh. Tulang rawan ini akan mencegah kolapsnya
lumen bagian konduksi ini sehingga dapat mengalirkan udara yang banyak ke paru
paru.
Bagian konduksi maupun bagian respirasi banyak mengandung sabut sabut
elastis yang memberikan elastisitas sehingga bagian ini dapat kembali ke dalam
keadaan normal setelah mengalami distensi.
Sabut sabut elastis ini pada bagian konduksi didapatkan pada lamina propria
dan jumlahnya makin ke dalam makin banyak artinya makin kecil diameter makin
banyak sabut elastisnya.
Sabut otot polos menyebar mulai dari trachea sampai ke duktus alveolaris,
dan makin kecil diameter sabut otot polos makin berkurang akhirnya hilang pada
bronkhiolus.
Pada saat udara masuk rongga hidung disana ada bulu bulu ( vibrissae )yang
akan menghalau kotoran /debu. Pada lapisan dalam ada mukosa dengan secret
yang dikeluarkan akan membasahi udara yang masuk.
Epitel dari system respirasi ini umumnya adalah epitel berderet bersilia
(pseudostratified columnar ciliated epithelium) dengan banyak sel piala (goblet cells)
Makin ke dalam dari sistem respirasi ini epitelnya akan mengalami
perubahan/modifikasi dari epitel berderet ke epitel selapis silindris sampai epitel
selapis pipih.
Sel piala ( sel goblet ) akan menghilang mulai bronkhiolus terminalis.

41
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Sel bersilia yang meyertai sel piala melanjut sampai ke bronkhiolus yang lebih
kecil untuk mencegah penunpukan mucus pada bagian respirasi dari system ini.
Mukus yang mengandung partikel partikel dan gas yang larut dalam air akan
didorong kearah faring bisa tertelan atau dibatukkan ke luar.

HISTOLOGI :
KARDIOVASKULER

Sistem sirkulasi tediri dari dua komponen yang yang ada hubungannya satu
sama lain yaitu sistem kardiovaskuler dan sistem vaskuler limfatik (sistem vaskuler
limfe).
Sistem kardiovaskuler membawa darah dalam dua arah dari jantung ke
jaringan dan dari jaringan balik ke jantung, sedangkan sistem vaskuler limfatik
membawa cairan limfe dan cairan ekstra seluler yang berlebihan dari jaringan ke
sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah ( arteri dan
vena ) dimana sistem ini dibentuk oleh dua sistem sirkulasi yaitu sirkulasi pulmoner
dan sirkulasi sitemik. Sirkulasi pulmoner membawa darah dari jantung ke paru paru
untuk diberi O2 dan dikembalikan ke jantung, sedangkan sirkulasi sistemik
membawa darah kaya O2 ke seluruh jaringan dan mengembalikan darah yang berisi
CO2 dari jaringan ke jantung. Sistem vaskuler limfatik ( sistem vaskuler limfe )
mengumpulkan cairan limfe dan cairan ekstra seluler yang berlebihan dan
dikembalikan ke dalam sistem kardiovaskuler., sehingga sistem ini berfungsi
drainase ( one way transport ).
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung
merupakan organ muskuler yang sebagian besar terdiri dari otot dan mempunyai
empat buah ruangan dua buah atrium dan dua buah ruang ventrikel (kanan dan kiri)
dimana antara ruang atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan ikat septum
atrioventrikuler. Antara atrium kanan dan atrium kiri ada septum inter atriale dan
antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri ada septum interventrikulare.
Otot yang membentuk organ jantung sebenarnya adalah bergaris yang telah
mengalami modifikasi sehingga bisa berkontraksi secara rithmis dan dapat
menghantarkan impuls yang masuk ke jantung melalui pace maker dari jantung.
Organ jantung mempunyai jaringan ikat fibrous sebagai kerangka dimana otot
otot jantung ( miokardium ) melekat, dan disebut kerangka jantung atau cardiac
skeleton.
Sistem pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah arteri dan vena mulai dari
pembuluh darah yang terkecil diameternya ( kapiler ) sampai pembuluh darah yang
besar dan secara umum mempunyai tiga lapisan dinding.
Sistem pembuluh limfe mempunyai struktur sama dengan struktur pembuluh
darah vena hanya seluruh lapisan dindingnya lebih tipis dari pembuluh darah vena.

42
Study Guide Basic Medical Science I 2017

43
Study Guide Basic Medical Science I 2017
HISTOLOGI :
SISTEM REPRODUKSI

Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi interna ( sepasang


ovarium dan oviduct, uterus dan vagina) dan organ reproduksi eksterna ( klitoris,
labia mayora dan labia minora )
Ovarium terbagi menjadi dua area yang tidak berbatas tegas yaitu : kortek dan
medulla. Kortek disusun oleh jaringan ikat yang diantaranya terdapat ovarian
follicles dalam berbagai tahap perkembangannya, yaitu folikel primordial, primer,
sekunder dan folikel de Graaf. Pada saat terjadi pertumbuhan folikel, jaringan ikat
disekitar folikel juga mengalami perubahan yaitu menjadi teka interna dan
eksterna. Teka interna berperan dalam memproduksi hormone yang penting bagi
reproduksi wanita yaitu estrogen.
Oviduct merupakan sepasang tabung yang berperan dalam menangkap dan
memindahkan oosit setelah ovulasi, serta menjadi tempat terjadinya fertilisasi.
Oviduct pada bagian dalam dilapisi oleh dua jenis sel, yaitu : epitel kuboid tidak
bersilia dan epitel kuboid bersilia.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapis yaitu endometrium, myometrium dan
serosa. Lapisan Endometrium bias dibagi menjadi dua yaitu lapisan basal dan
fungsional. Lapisan fungsional mengalami perubahan siklik setiap siklus menstruasi
dan akan dilepaskan saat menstruasi jika tidak ada fertilisasi. Mymetrium terdiri dari
lapisan otot polos yang cukup tebal.
Vagina merupakan tabung fibromuskular yang mempunyai sifat sangat
elastis. Bagian dalam vagina dilapisi oleh epitel berlapis pipih tidak mennduk yang
sangat tebal. Dibawah lapisan epitel diisi oleh jaringan ikat yang kaya dengan sabut
elastic.
Kelenjar payudara walapun bukan merupakan bagian langsung dari sistem
reproduksi, tetapi memilki fungsi dan fisiologi yang berkaitan erat dengan sistem
reproduksi. Kelenjar payudara disusun oleh 15-20 lobus compound tubuloalveolar
glands.

Sistem reproduksi pria terdiri dari testis, genital ductus, accessory glands,
dan penis. Testis memilki fungsi ganda, yaitu memproduksi spermatozoa dan
hormone. Genital ductus dan accessory glands memproduksi cairan yang bersama-
sama dengan spermatozoa disebut dengan semen.
Tiap testis dibungkus oleh tunica albugenia. Testis dibagi menjadi 250
kompartemen berbentuk pyramidal yang disebut testicular lobules. Setiap lobules
diisi oleh satu sampai empat tubulus seminiferus, diantara tubulus diisi oleh sel
Leydig. Tubulus seminiferus memproduksi spermatozoa, sedangkan sel Leydig
memproduksi Testoteron.
Tubulus seminiferus dilapisi oleh dua jenis sel , yaitu sel spermatogenik dan sel
sertoli. Sel spermatogenik mengalami proses spermatogenesis dan menghasilkan
spermatozoa. Sel sertoli mempunyai peran sangat penting dalam proses

44
Study Guide Basic Medical Science I 2017

spermatozoa yaitu mensuport dan melindungi sel spermatogenik yang sedang


tumbuh dan berkembang.
Spermatogenesis dimulai dari saat pubertas, yaitu terjadi pembelahan
spermatogonia dan menghasil dua jenis sel yaitu spermatogonia tipe A dan B.
Spermatogonia tipe B selanjutnya mengalami diferensiasi menjadi spermatosit
primer, kemudian membelah lagi dan menghasilkan spermatosit sekunder.
Spermatosit sekunder kemudian membelah dan menghasilkan spermatid, setelah
spermatid tidak ada lagi pembelahan sel. Proses selanjutnya adalah pematangan sel
yang dikenal dengan spermiogenesis. Spermiogenesis menyebabkan perubahan
morfologi spermatid menjadi spermatozoa. Spermatozoa kemudian ditranport
melewati beberapa duktus yaitu tubulus rectus, rete testis, and ductuli
efferentes, ductus epididymidis, ductus (vas) deferens, dan akhirnya sampai di
urethra

HISTOLOGI :
SISTEM URINALIS

Sistem Urinaris terdiri dari sepasang ginjal dan ureter serta kandung kemih
(bladder) dan urethra. Sistem urinalis berperan penting dalam membuang sampah
metabolisme melalui pembentukan urin serta menjaga keseimbangan air dan
elektrolit tubuh Fungsi sistem urinaris yang kompleks ini dilakukan melalui dua
proses dasar yaitu filtrasi pada glomerulus dan absorbsi selektif dan sekresi
pada sistem duktus ginjal. Ginjal juga berperan sebagai organ endokrin melalui
sekresi dan rennin serta eritropoetin.
Setiap ginjal dibungkus oleh kapsul jaringan ikat pada bagian luarnya.
Parenkim dapat dibagi menjadi dua area yaitu kortek pada pagian luar dan medulla
di bagian dalam. Medula diisi oleh struktur seperti piramid, yaitu medullary
pyramid. Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nephrone yang merupakan unit
fungsional ginjal. Nephron terdiri dari renal corpuscle dan sistem tubule/duktus
(proximal convoluted tubule, thin and thick limbs of Henle's loop, distal
convoluted tubule , collecting tubules dan collecting tubules ducts). Renal
corpuscle terdiri dari kapiler yang berkelok-kelok (glomerulus) yang dibungkus oleh
dua lapis kapsul (capsula Bowmans). Renal corpuscle mempunyai dua pole yaitu
vascular pole tempat masuknya kapiler, dan urinary pole tempat berawalnya
proximal convulated tubule. Kapiler fenestrated yang menyusun glomerulus bersama
dengan sel podosit membentuk celah filtrasi (filtration slit). Darah yang melewati
glomerulus akan mengalami filtrasi, plasma beserta bahan yang larut didalamnya
akan melewati celah filtrasi sedangkan sel-sel darah dan protein masih didalam
kapiler. Filtrat ditampung didalam urinary space, yaitu ruangan diantara kapsula
Bowmans visceral dan parietal. Filtrat kemudian memasuki proximal convulated
tubule melalui urinary pole.

45
Study Guide Basic Medical Science I 2017

Sistem duktus ginjal dilapisi oleh epitel kuboid dan squamous dengan beberapa
variasi sesuai dengan fungsinya. Sistem duktus berperan dalam memodifikasi filtrat
yang terbentuk melalui nproses filtrasi di renal corpuscle melalui proses reabsorbsi
selektif dan sekresi, sehingga terbentuk urin.

HISTOLOGI :
DARAH DAN SUMSUM TULANG

Dalam darah tepi mengandung komposisi cair dan padat yaitu sekitar 55%
untuk komponen cair (plasma) dan hampir 45% untuk komponen padat (eritrosit,
platelet dan leukosit). Komponen cair (plasma) mengandung air, zat-zat pembekuan
darah, protein-protein darah dan lain-lain. Komponen padat yang paling banyak
adalah eritrosit, yaitu sel yang berbentuk bikonkaf, ukuran sekitar 7,5 um, tidak
mempunyai inti, dan mengandung hemoglobin untuk mengangkut oksigen.
Komponen yang lain, yaitu leukosit dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan warna
granul spesifik yaitu agranulosit dan granulosit. Agranulosit artinya sel tidak
mempunyai granul spesifik, dibagi menjadi limfosit dan monosit. Granulosit artinya
sel mempunayi granul spesifrik, dibagi menjadi neutrofil, eosinofil dan basofil.
Komponen padat terakhir trombosit/platelet mempunyai fungsi dalam proses
pembekuan darah dan tidak mempunyai inti sel

46
Study Guide Basic Medical Science I 2017

LEARNING TASK 5

SISTEM RESPIRASI

1. Jelaskan dan diskusikan mengenai sistem respirasi !


2. Jelaskan dan diskusikan gambaran umum atau komponen komponen yang
membentuk sistem respirasi!
3. Jelaskan struktur mikroskopik dari trakhea!
4. Jelaskan dan diskusikan perbedaan antara bronkhus dan bronkhiolus !
5. Jelaskan fungsi paru paru dan proses yang terjadi dalam paru paru ! Apa
yang dimaksud dengan „bronchial tree“ ?

SISTEM KARDIOVASKULER

1. Jelaskan dan diskusikan apa yang dimaksud dengan : sistem sirkulasi, sistem
kardiovaskuler, dan sistem vaskuler limfe !
2. Jelaskan dan diskusikan gambaran umum dari organ jantung serta struktur
histologi dari organ jantung !
3. Diskusikan tentang kerangka jantung, dimana saja didapatkan .
4. Diskusikan bagaimana impuls ( rangsangan ) masuk ke jantung sehingga bisa
terjadi kontraksi pada seluruh otot jantung !
5. Jelaskan struktur histologi sacara umum dari pembuluh darah !

SISTEM REPRODUKSI

1. Jelaskan struktur histologist ovarium !


2. Jelaskan tahap perkembangan folikel !
3. Jelaskan struktur histologis endometrium pada fase menstuasi, follikulas dan
luteal !
4. Jelaskan struktur histologist oviduct !
5. Jelaskan struktur histologist vagina !
6. Jelaskan struktur histologist testis !
7. Jelaskan proses spermatogenesis !

47
Study Guide Basic Medical Science I 2017

8. Jelaskan perjalanan spermatozoa dari tempat produksi sampai dikeluarkan


dari urethra !
9. Jelaskan struktur kelenjar prostat !
10. Jelaskan struktur histologist penis !

SISTEM URINALIS

1. Jelaskan struktur histologis ginjal !


2. Jelaskan tentang unit fungsional ginjal !
3. Jelaskan proses dasar dalam pembentukan urin !
4. Jelaskan struktur vesika urinaria !

DARAH DAN SUMSUM TULANG

SKENARIO

Seorang anak umur 10 tahun dirawat dengan riwayat post-operasi pemasangan pen
pada 3 hari yang lalu pada tulang femur kiri mengalami komplikasi perdarahan,
suspek DHF dan infeksi nosokomial MRSA. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil lab: anemia, trombositopenia, hematokrit meningkat dan neutrofilia.
Tim Dokter memberikan rencana terapi sesuai diagnosis dan rencana fisioterapi
setelah komplikasi bisa diatasi.

LEARNING TASKS :

Berdasarkan skenario diatas:


1. Pasien mengalami anemia akibat perdarahan, jelaskan sel yang mengalami
kelainan dan ciri sel tersebut?
2. Pasien mengalami trombositopenia, jelaskan sel apa yang mengalami
kelainan dan ciri sel tersebut!
3. Pasien mengalami hematokrit meningkat, jelaskan konsep hematokrit!
4. Pasien mengalami neutrofilia, jelaskan sel apa yang mengalami kelainan dan
perbedaannya dengan sel-sel lain dalam kelompok leukosit!

48
Study Guide Basic Medical Science I 2017

SELF ASSESSMENT :

1. Bedakan secara mikroskopis antara limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil dan


basofil
2. Bedakan secara mikroskopis eritrosit
3. Bedakan secara mikroskopis platelet

49
Study Guide Basic Medical Science I 2017

REFERENSI

1. Sobotta Atlas of Human Anatomy

2. Gray’s Anatomy

3. Moore KL., Agur AMR., 2002. Essential Clinical


Anatomy. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins.

4. Langman’s Medical Embryology, 12th edition

5. Leslie P. Gardner; James L. Hiatt, Color Textbook of


Histologi, 3rd Edition

6. Leslie P. Gardner; James L. Hiatt, Concise Histology,


3rd Edition

7. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas

50

Anda mungkin juga menyukai