Anda di halaman 1dari 63

ILMU PENYAKIT DAN

PENUNJANG DIAGNOSTIK

Ns. I Gde Agus Murdika, S.kep


KOMPETENSI DASAR

3.1 MENERAPKAN PEMERIKSAN PENYAKIT SISTEM TUBUH SECARA


UMUM BERDASARKAN MANEFESTASI KLINISNYA
3.2 MENERAPKAN PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM OTOT DAN
ANGKA (MUSKULOSKELETAL) BERDASARKAN MANEFESTASI
KLINISNYA
3.3 MENERAPKAN PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM JANTUNG
DAN PEMBULUH DARAH (KARDIOVASKULAR) BERDASARKAN
MANEFESTASI KLINISNYA
3.4 MENERAPKAN PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM LIMFATIK
BERDASARKAN MANEFESTASI KLINISNYA
3.5 MENERAPKAN PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN
(RESPIRATORY) BERDASARKAN MANEFESTASI KLINISNYA
Apakah anda sehat???
MENURUT ANDA APA SEHAT ITU???
UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal
2 : kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan
sosial
(WHO) tahun 1975: Sehat adalah suatu kondisi yang
terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik,
mental, dan sosial
Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4
aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial,
dan ekonomi.
Perwujudan dari masing-masing aspek
tersebut

1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak


merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara objektif tidak tampak
sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau
tidak mengalami gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni
pikiran, emosional, dan spiritual.
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan
pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang
untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira,
kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan
dansebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni
TuhanYang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam).
3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang
mampu
berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain
secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama
atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan
sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila
seseorang (dewasa)
produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong
terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara
finansial.
MENERAPKAN PEMERIKSAN PENYAKIT SISTEM TUBUH
SECARA UMUM BERDASARKAN MANEFESTASI
KLINISNYA
Anatomi Tubuh Manusia

Tubuh manusia terdiri dari berbagai tingkatan


struktur dan pengorganisasian yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Tubuh
dimulai dari struktur kimia terkecil
sel,jaringan,organ,sistem organ sampai bentuk
organisme yang utuh
4 struktur utama yang membagi tubuh dari atas ke bawah
(kepala-kaki)

 Frontal plane : garis yang membagi tubuh secara vertical


antara anterior dan posterior
 Transversal plane : garis yang membagi tubuh antara superior
dan inferior
 Sagital plane : garis yang membagi tubuh antara kanan dan
kiri
 Oblique plane : garis yang membagi tubuh disudut antara
bagian atas dan bawah dengan bagian lain dari depan /
belakang
Posisi

Superior (cepalik/cranial) : Bagian kea rah kepala


atau struktur bagian atas
Inferior (caudal) : Bagian kearah kaki atau struktur
bagian bawah
Anterior (ventral) : Bagian depan tubuh
Posterior (dorsal) : Bagian belakang tubuh
Lateral : Basis batas yang mengarah ke samping
Medial : Basis tengah kearah tengah
Pemeriksaan Fisik

adalah tindakan di mana kita menganalisa dan


mesintesa informasi yang terkumpul dalam rangka
mengambil keputusan tentang status kesehatan klien
sebagai bagian dari proses keperawatan. Ada 4
(empat) teknik utama yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
dilakukan pemeriksaan fisik

pemberiaan posisi sesuai tujuan


pemeriksaan dan universal precaution
Inspeksi

langkah kerja Inspeksi adalah


 Atur pencahayaan yang cukup sebelum melakukan inspeksi
 Atur suhu dan suasana ruangan yang nyaman
 Buka bagian yang diinspeksi dan yakinkan bahwa bagian
tersebut tidak tertutup baju,selimut dan sebagainya.
 Selalu jelas dalam menetapkan apa yang dilihat
Palpasi

Palpasi dangkal banyak digunakan dalam


pengkajian.Dengan cara rapatkan ujung-ujung jari
tangan yang akan digunakan,tekan daerah yang
diperiksa sedalam 1-2 cm dengan perlahan
Palpasi dalam

dikerjakan untuk merasakan isi abdomen yang


dapat dilakukan dengan dua tangan sehingga
disebut bimanual,dengan cara menekankan
seperempat distal permukaan tangan pada tangan
yang lain yang diletakan diperut klien sedalam 4-5
cm.
Perkusi

 Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut:


 Buka/lepaskan pakaian klien sesuai yang diperlukan
 Luruskan jari tengah tangan kiri,tekan bagian ujung jari dan letakkan
dengan kuat pada permukaan yang diperkusi,upayakan jari-jari yang
lain tidak menyentuh permukaan,karena akan mengaburkan suara.
 Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dengan lengan bawah
relaks.Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan.
 Gerakan pergelangan tangan dengan cepat,jelas dan relaks serta
ketukkan ujung jari tengah tangan kanan pada jari tengah tangan
kiri,arahkan pada ujung jari tengah tangan kiri (setelah batas kuku) di
mana tekanan yang mendesak pada yang diperkusi paling besar.
Auskultasi

 pemeriksaan fisik dengan bantuan alat stetoskop untuk


 Mendeteksi suara yang dihasilkan oleh kerja organ tubuh
seperti paru,jantung,pembuluh darah,dan organ
abdomen.Suara auskultasi meliputi tinggi,intensitas,durasi
dan kualitas suara yang dihasilkan.Tinggi suara ditentukan
oleh frekuensi vibrasi suara dan dapat diklasifikasikan
menjadi tinggi atau rendah
TUGAS

Carilah pasangan dengan teman anda dan


lakukan ke 4 (empat) tehnik Pemeriksaan fisik
Bagian 1: Pemeriksaan Fisik Kepala dan Leher

Alat-alat yang dibutuhkan


 Stetoskop,optalmoskop,otoskop,garpu tala,kapas,kain
kassa,kartu alfabet snellen,pita
pengukur,penlight,spekulum nasal,spekulum telinga,spatel
lidah,sarung tangan,penutup mata,zat-zat penguji
penciuman seperti bubuk kopi,parfum,kayu manis.zat-zat
penguji pengecapan seperti gula,garam,lemon, dsb.
Pemeriksaan Kepala

Inspeksi dan palpasi kulit


kepala,bentuk,kesimetrisan,kelembutan, ada
tidaknya lesi,distribusi rambut,kondisi kulit kepala,
warna rambut,tekstur rambut, ketebalan,tipe
rambut,serta lakukan palpasi dan auskultasi bruit
arteri carotis dengan menggunakan stetoskop.
Pemeriksaan Mata

Inspeksi dan palpasi struktur mata eksternal


meliputi kesimetrisan,distribusi dan arah
pertumbuhan alis dan bulu mata,posisi kelopak
mata,karakter kulit dan kedipan,kesimetrisan bola
mata,warna konjungtiva,sklera,tekstur,lesi,tekstur
kornea,iris dan pupil.Inspeksi dan palpasi juga
aparatus lakrimalis,konjungtiva bagian dalam. , lihat
pergerakan bola mata
Test ketajaman visual dengan cara

 Siapkan kartu snellen/kartu yang lain untuk klien dewasa atau kartu
gambar untuk anak-anak
 Atur kursi tempat duduk klien dengan jarak 6 meter dari kartu
snellen
 Atur penerangan yang memadai sehingga kartu dapat dibaca dengan
jelas
 Beritahu klien untuk menutup mata kiri dengan satu tangan
 Periksa visus mata kanan klien dengan menyuruhnya membaca
huruf yang anda tunjuk,di mulai dari baris yang terbesar sampai
huruf yang terkecil yang masih dibaca klien dengan lancar tanpa
kesalahan
 Catat hasil pemeriksaan visus dan ulangi untuk mata kiri
Kartu Snellen
Palpasi

Palpasi pada mata dikerjakan dengan tujuan untuk


mengetahui tekanan bola mata dan untuk
mengetahui adanya nyeri tekan.Untuk mengukur
tekanan bola mata secara lebih teliti diperlukan alat
tonometri yang memerlukan keahlian khusus.
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran

Alat yang perlu disiapkan:


Otoskop,garpu tala
Inspeksi dan Palpasi

 Klien dalam posisi duduk,atur posisi pemeriksa menghadap pada


sisi telinga klien yang akan dikaji
 Untuk pencahayaan gunakan otoskop,lampu kepala sehingga tangan
amda akan bebas bekerja
 Mulailah mengamati telinga luar periksa keadaan,bentuk,warna,lesi
dan adanya massa
 Lanjutkan palpasi dengan cara memegang telinga dengan jempol
dan jari telunjuk
 Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan terhadap ada
tidaknya peradangan,perdarahan atau kotoran
 Dengan hati-hati masukkan otoskop kedalam lubang telinga untuk
mengamati adanya kotoran,serumen,peradangan atau adanya benda
asing.
Pemeriksaan pendengaran dengan garputala

Pemeriksaan Rinne dilakukan untuk


membandingkan antara konduksi udara dengan
konduksi tulang normalnya konduksi udara lebih
baik dibanding dengan konduksi tulang.
Pemeriksaan Weber

 digunakan untuk mengetahui lateralisasi


vibrasi (getaran,yang dirasakan baik oleh
telinga kanan maupun kiri)
Pemeriksaan Schwabach adalah

membandingkan hantaran suara


melalui tulang tengkorak ke cochlea
antara pemeriksa dan klien.
Tes Rinne

 Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak


tangan hingga timbul getaran
 Tekan ujung tangkai penala pada tulang prosessus mastoideus di
posterior salah satu telinga klien
 Tanyakan kepada klien apakah ia mendengar bunyi penala
mendengung,bila mendengar intruksikan klien untuk
mengacungkan jari telunjuk,dan bila sudah tidak mendengar bunyi
turunkan tangan
 Segera pindahkan penala dari prosessus mastoideus klien dan
tempatkan ujung penala sedekat-dekatnya ke depan liang telinga
klien
 Catat hasilnya
Tes Webber

Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya


pada telapak tangan hingga timbul getaran
Tekan ujung tangkai penala pada dahi klien di garis
median
Tanyakan pada klien,apa yang ia rasakan mengenai
bunyi yang di dengar
Tes Schwabach

 Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak


tangan hingga timbul getaran
 Tekan ujung penala pada prosessus mastoideus salah satu
telinga klien
 Suruh klien mengacungkan jarinya pada saat mendengar bunyi
dan menurunkan jari saat dengungan bunyi menghilang
 Segera pemeriksa memindahkan penala ke prosessus
mastoideus pemeriksa
TUGAS

Carilah pasangan (Teman anda) untuk melakukan


pemeriksaan fungsi
Pendengaran cara Rinne,Weber dan
Schwbach.tuliskan hasilnya
Pemeriksaan Hidung dan sinus-sinus

Pemeriksaan hidung dengan tujuan untuk


mengetahui keadan bentuk dan fungsi hidung
dimulai dari bagian luar,bagian dalam lalu sinus-
sinus.Peralatan yang dipersiapkan antara
lain:otoskop,spekulum hidung,dan sumber
penerangan/lampu.
Pemeriksaan Mulut dan Paring

Pemeriksaan mulut dan paring dimulai dengan


mengamati bibir,gigi,gusi,lidah,selaput lendir,pipi
bagian dalam,lantai dasar mulut dan palatum/langit-
langit mulut kemudian paring.
Pemeriksaan Leher,Fungsi N.XI (Nervus
asesori spinal)

Inspeksi leher : Mengetahui warna


kulit,integritas,bentuk dan kesimetrisan.Observasi
bila ada bengkak pada nodus limfe dibawah rahang
dan sepanjang otot sternum.
Pemeriksaan nodus di daerah leher

 Pre-auricular – di depan telinga


 Post auricular dan occipital
 Retro pharyngeal dan sub maxillary
 Sub mental
 Servical anterior superfisial
 Servical posterior
 Supraclavicular
Test ROM leher

 Antefleksi,normalnya 45°
 Dorsifleksi,normalnya60º
 Rotasi ke kanan,normalnya 70º
 Rotasi ke kiri,normalnya 70º
 Lateral fleksi ke kiri,normalnya 40º
 Lateral fleksi ke kanan,normalnya 40º
Pemeriksaan Toraks :sistem Kardiovaskuler

Menggunakan TITIK FIVE KEY LANDMARKS


terdapat tiga bagian penting yang digunakan
LANDMARK yaitu STERNUM,KLAVIKULA
(sebagai tanda vertical) dan IGA (sebagai tanda
horizontal).
Inspeksi sistem kardio vaskuler

 Observasi keadaan umum klien,mulailah


inspeksi dari kulit muka,mata dan jaringan
sekitar area periorbital,sklera,bibir dan kuku
 Inspeksi vena jugularis
Palpasi sistem kardiovaskuler

Palpasi dilakukan di kelima titik ”five key landmark”


Mulailah dengan meletakkan tangan kanan
pemeriksa di ruang intercosta ke-2 kanan,ruang
interkosta ke-2 kiri,ruang interkosta ke-3 kiri,daerah
apeks:midklavikula.intrakosta ke- 5 kiri,dan
akhirnya di area epigastrik
Perkusi sistem kardiovaskuler

Perkusi dilakukan dengan cara menempatkan jari


tengah tangan non dominan pemeriksa pada garis
aksila anterior kiri.Ketukkan jari pada palang distal
dengan menggunakan jari tangan
dominan.lanjutkan perkusi pada ruang intrakosta
ke-5 kiri di atas midklavikula dan batas sternum
kiri.Ulangi tehnik perkusi di atas ruang intrakosta
ke-2 dan ke-3 pada sisi kiri toraks
Auskultasi sistem kardiovaskuler

Auskultasi dilakukan dengan bantuan


stetoskop,Perhatikan titik-titik
auskultasi dan lakukan secara
berurutan
Pemeriksaan Fisik Toraks : Sistem Pernafasan

Pada pemeriksaan fisik system pernafasan ini,dada


anterior di bagi menjadi 5 garis imajiner yaitu;
garis midsternum
garis midklavikula kanan
garis midklavikula kiri
garis aksila anterior kanan
garis aksila anterior kiri
Dada posterior juga di bagi menjadi lima garis
imajiner,yaitu

 garis vertebra
 garis scapula kanan
 garis scapula kiri
 garis aksila posterior kanan
 garis aksila posterior kiri
Inspeksi system pernafasan

Observasi kemudahan klien untuk inspirasi dan


ekspirasi,inspeksi dilakukan dari bagian anterior dan
posterior,inspeksi warna kulit dada,kesimetrisan
dada.hitunglah frekuensi pernafasan klien
Palpasi system pernafasan

 dilakukan untuk menilai “tactile fremitus”.Fremitus adalah


vibrasi yang dirasakan diluar dinding dada saat klien
bicara.Vibrasi paling besar dirasakan di saluran nafas yang
berdiameter besar,Gunakan daerah sendi
metakarpophalangeal atau permukaan luar dari tangan
pemeriksa waktu palpasi.Mintalah klien untuk mengulangi
kata ”ninety-nine” atau “tujuh-tujuh” saat palpasi.
Perkusi sitem pernafasan

mulailah pada daerah apek paru-paru dilanjutkan


dengan daerah setiap iga dengan cara
sistematik,Perkusi sampai ke tulang rusuk paling
bawah sampai ke garis midaksila kanan dan
kiri.Bunyi yang seharusnya terbentuk pada perkusi
daerah paru-paru Resonan.
Auskultasi system pernafasan

 Auskultasi trakea dilakukan dengan cara meletakkan


stetoskop pada garis vertebra C7 dan turun ke bawah
sejajar T3
 Auskultasi bronkus dilakukan dengan meletakkan
stetoskop di kanan dan kiri garis vertebra setinggi T3-T5
 Auskultasi paru-paru dilakukan pada pola yang sama
dengan arah perkusi toraks posterior,mulailah pada daerah
apeks sampai selesai
Pemeriksaan Fisik Abdomen

Abdomen terdiri dari banyak organ dari beberapa


sistem Pencernaan dan Perkemihan.Sistem
pencernaan (gastrointestinal),terdiri dari saluran
pencernaan dan organ pencernaan tambahan.
Lanjutan

Menggunakan empat metode/teknik pemeriksaan


fisik dengan urutan pemeriksaan di mulai dengan
Inspeksi,auskultasi,perkusi dan palpasi.Auskultasi
penting dilakukan sebelum perkusi dan palpasi
karena perkusi dan palpasi dapat mempengaruhi
frekuensi dan karakter dari bising usus.
pada pemeriksaan abdomen di kenal dua cara
pembagian abdomen yaitu:

 pembagian menurut 4 kuadran


 pembagian menurut 9 region
TUGAS KELOMPOK

 Identifikasi pembagian rongga tubuh


 Lakukan pemeriksaan Fisik sistem kardiovaskuler
 Lakukan pemeriksaan Fisik Abdomen
 Pemeriksaan Refleks

Anda mungkin juga menyukai