Anda di halaman 1dari 23

OM SWASTYASTU

Nama Kelompk :
 Ni Kadek Devi Ariyanti(203213218)
 Ni Made Ariska (203213209)
 Ni Made Ratniawati (203213207)
Penerapan Holistic Care
Pengertian Holistic Care
 Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek
dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik.
Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep menyeluruh, yaitu keterpaduan
antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia
merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya
dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya. Pengobatan Holistic terpadu,memiliki perbedaan konsep yang
sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih
menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik
dengan pembedahan/ operasi, dan lain lain, sementara pengobatan holistic lebih menekankan
membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus
penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak
kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional padaumumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan)
sehingga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
Holistic Care
 Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts
dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah
holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik popular
dengan cepat di tahun 70-an. Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926,
penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang
lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan.
Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau
Cina. Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan
tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam. Contoh praktis holistik
adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini
dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya
bagian yang terpisah.
Perawatan Holistic
 Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan
seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total
dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks
lingkungan. Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total
yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang.
Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji
tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus
menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien
memahami arti kehidupan.
Lanjuuuuuuuuuut……..
 Dimensi Perawatan Holistik
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan
satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
 Nilai Utama Perawatan Holistik
 Filosofi dan Pendidikan yaitu menekanka n bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan
pengetahuan.
 Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset yaitu menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
 Holistik Nurse Save Care yaitu keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan
kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses
penyembuhan seseorang.
 Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency. Menekankan pada perkembangan untuk
memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.
Macam-macam Cabang Penyembuhan Holistic
 Holistik Tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa
disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah
akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-
macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.

 Holistik Modern  
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi dan
sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme.Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang
lalu dengan adanya homeopathy.Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy,
psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai
dengan aliran/disiplin ilmunya.
Lanjuttttttt…..
 Holistik Moderen Antophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana
tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada
gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Praktisi Ananopathy disebut sebagai
ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin Ananopath adalah Danton. Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3,
yaitu:
 Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi.

 Cerdik. Mengajarkan untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai

 Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan.

Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy ada tiga yaitu :


 Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan Hukum Alam.
 Berpedoman pada Hukum Alam.

 Kasih Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.


Teknik Pengobatan Atau Penerapan Holistic Care
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana
tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen /
unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Pengobatan Holistic terpadu,
memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional),
Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat
kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan
holistic lebih menekankan membangkitkan system imunpasien, dan memperbaiki secara
menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi
kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konvensional pada
umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien
Langgangan Dokter.
Kasus dan Pertanyaan
Ny M (52 tahun) dirawat di ruang penyakit dalam karena keluhan sesak dan maag. Ia adalah seorang perokok. Semenjak
pandemic Ny. M tidak bekerja karena dirumahkan oleh perusahaannya Ny.M sempat menderita Covid-19 namun tak bergejala.
Suami Ny.M yaitu Tn.G memiliki Riwayat DM dan HT dan kemudian tertular Covid-19 dari Ny.M dan akhirnya meninggal.
Selama 3 bulan ini dia tidak makan secara teratur dan sehari menghabiskan 1 ½ bungkus sejak suaminya meninggal 3 bulan
yang lalu akibat Covid-19.
Hasil pemeriksaan TB = 160 cm, BB = 41 kg
Tanda – tanda vital : TD : 138/86 mmHg, N : 92 x/menit, RR : 30 x/menit, Suhu : 36,5oC
Laboratorium : cholesterol dalam darah 280 mg/dl.
Sehari – hari Ny. M tinggal sendiri di rumah dan saat RS kadang – kadang ditemani oleh anaknya pada malam hari saja.

PERTANYAAN :
1. Bagaimana penerapan konsep holistik care pada kasus diatas ?
Pengkajian Kasus Holistic Care
 Pengkajian Holistic Care
1) Jasmani/Bio
Gambaran fisik : Nyonya M usia 52 tahun, TB = 160 cm, BB = 41 kg
Status kesehatan : Sesak, maag, perokok, makan makanan cepat saji. Hasil pemeriksaan tanda – tanda vital : TD : 138/86
mmHg, N : 92 x/menit, RR : 30 x/menit, Suhu : 36,5oC, laboratorium : cholesterol dalam darah 280 mg/dl.
No Data Masalah Kategori Kode
1 DS : pasien mengeluh sesak, Pola nafas tidak Fisiologis D0005 Disimpulkan terdapat 2 diagnosa keperawatan yang ditemukan :
DO : TD : 138/86 mmHg, N : 92 efektif (respirasi)  
x/menit, RR : 30 x/menit,   a. a) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan
2 DS : maag, perokok, Covid-19 Resiko Defisit Fisiologis D0032
tak bergejala. nutrisi (nutrisi dan cairan)   upaya nafas berkaitan dengan pula nafas abnormal,
DO :    
TB = 160 cm, BB = 41 kg RR : 30x/menit
IMT : 16
Hasil pemeriksaan, laboratorium
: cholesterol dalam darah 280 b. b) Resiko Defisit nutrisi dibuktikan dengan faktor psikologis
mg/dl.
 
2. Mental/Psiko
Gambaran tentang fungsi emosi : pasien perokok, sehari menghabiskan 1 ½ bungkus sejak suaminya meninggal tiga bulan yang
lalu. Selama tiga bulan ini ia tidak makan secara teratur. Suaminya meninggal akibat Covid-19 dan memiliki Riwayat penyakit
DM dan HT.
No Data Masalah Kategori Kode

1 pasien perokok, sehari menghabiskan Berduka Psikologis D0081


1 ½ bungkus sejak suaminya meninggal      
tiga bulan yang lalu. Selama tiga bulan
ini ia tidak makan secara teratur.
Bapaknya meninggal karena terkena
Covid-19 dan memiliki riwaya penyakit
DM dan HT.

Disimpulkan terdapat 1 diagnosa keperawatan yang ditemukan :


a. a) Berduka berhubungan dengan kematian orang yang berarti dibuktikan dengan pasien perokok, sehari menghabiskan 1 ½
bungkus sejak suaminya meninggal enam bulan yang lalu. Selama enam bulan ini ia tidak makan secara teratur dan makan
makanan cepat saji.
3. Sosial
Sehari – hari Ny. M tinggal sendiri di rumah dan saat RS kadang – kadang ditemani oleh anaknya pada malam hari saja
No Data Masalah Kategori Kode
1 Sehari – hari Ny. M Peurunan Psikologis D0097
tinggal sendiri di koping (itegritas ego)  
rumah dan saat RS keluarga
kadang – kadang  
ditemani oleh
anaknya pada malam
hari saja
 

Disimpulkan terdapat 1 diagnosa keperawatan yang ditemukan :


a. a) Penurunan koping keluarga berhubungan dengan perubahan peran keluarga dibuktikan dengan Sehari – hari Ny. M tinggal
sendiri di rumah dan saat RS kadang – kadang ditemani oleh anaknya pada malam hari saja

4. Spiritual
Pandangan spiritual klien terhadap masalah yang dihadapinya
 Penerapan Holistic Care
1. Jasmani/Bio
Dalam mengatasi kondisi biologis pasien Ny. M dapat dilihat bahwa pasien mngelami masalah pola nafas tidak efektif dan
defisit nutrisi. Dalam keperawatan kita dapat melakukan intervensi untuk mengatasi masalah pasien sesuai dengan analisa data
dan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan sebagai berikut :
a. No a. Diagnosa Keperawatan a. Tujuan a. Intervensi

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen jalan nafas
1
berkaitan dengan pola nafas abnormal, RR : 30x/menit selama ..x... Observasi
  Diharapkan pola nafas membaik dengan 1. Monitor pola nafas
kriteria hasil : 2. Monitor bunyi nafas tambahan
1. Dispnea menurun Terapeutik
2. Frekuensi nafas membaik 1. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Kedalaman nafas 2. Berikan oksigen sesuai indikasi
membaik Edukasi :
1. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dalam pemberian
broncodilator
Dukungan berhenti merokok
Obervasi
1. Identifikasi keinginan berhenti merokok
2. Identifikasi upaya berhenti merokok
Terapeutik
1. Diskusikan motivasi penghentian merokok
2. Diskusi keseiapan perubahan gaya hidup
3. Lakukan pendekatan untuk mendukung
dan membimbing upaya berhenti merokok

Edukasi
1. Jelaskan efek dari berhenti merokok
 
2 Resiko Defisit nutrisi dibuktikan dengan faktor psikologis Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajmen nutrisi
selama ..x... Observasi
  1. Identifikasi status nutrisi
Diharapkan status nutrisi membaik
2. Identifikasi makanan yang disukai
denga kriteria hasil : 3. Monitor asupan makanan
1. Nyeri abdomen menurun 4. Monitor berat badan
2. Berat badan membaik 5. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
3. Pengetahuan tentang pilihan  
Terapeutik
makanan sehat meningkat
1. Sajikan makanan dengan tampilan menarik
4. IMT membaik
dan suhu yang sesuai
   
2. Berikan makaanan tinggi kalori dan tinggi
protein
 
Edukasi
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
 
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
menentukan jumlah kalori dan nutrien yang
dibutuhkan
 
 
2. Mental/Psiko
Dalam masalah psikologis pasien masih mengalami masalah berduka dimana pasien mengalami beberapa prilaku yang
menganggap dirinya sudah tidak berguna setelah ditinggalkan orang terdekat. Serta pasien mengalami beberapa prilaku yang
berdampak buruk pada kesehatannya.
No a. Diagnosa Keperawatan a. Tujuan a. Intervensi
1 Berduka berhubungan dengan kematian orang yang berarti Setelah diberikan asuhan keperawatan Dukungan proses berduka
dibuktikan dengan pasien perokok, sehari menghabiskan 1 ½ selama ..x... Observasi
bungkus sejak suaminya meninggal tiga bulan yang lalu. Selama tiga Diharapkan tingkat berduka menurun dengan 1. identifikasi kehilangan yang dihadapi
bulan ini ia tidak makan secara teratur. kriteria hasil : 2. Identifikasi proses berduka
  1. Verbalisasi menerima kehilangan meningkat
2. Verbalisasi perasaan sedih menurun Terapeutik
  1. Motivasi agar mau mengungkapkan
perasaan kehilangan
2. Diskusikan strategi koping yang dapat
digunakan
Edukasi
1. Ajarkan melewati masa berduka
secara bertahap
2. Anjurkan mengekpresikan perasaan
kehilangan
 
3. Sosial
Melakukan silaturahmi dengan anggota keluarga yang masih ada
Mengikuti kegiatan/perkumpulan dengan pasien – pasien yang mempunyai penyakit yang sama sehingga bisa berbagi
pengalaman.Dukungan anggota keluarga adalah persoalan utama dalam hal ini.
a. No a. Diagnosa Keperawatan a. Tujuan a. Intervensi
1 Penurunan koping keluarga berhubungan dengan perubahan peran Setelah diberikan asuhan keperawatan Dukungan koping keluarga
keluarga dibuktikan dengan Sehari – hari Ny. M tinggal sendiri di rumah selama ..x... Observasi
dan saat RS kadang – kadang ditemani oleh anaknya Diharapkan status koping keluarga 1. Identifikasi renspon emosional
pada malam hari saja membaik dengan kriteria hasil : terhadap kondisi saat ini
  1. Perasaan diabaikan menurun 2. Idntifikasi beban prognosis secara
 

2. Komunikasi antar anggota keluarga psikologis


membaik 3. Identifikasi keseuaian antara harapan
3. Perilaku bertujuan sehat membaik pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
 

Terapeutik
1. Dengarn masalah, perasaan dan
pernyataan keluarga
2. Terima nilai – nila keluarga dengan
tidak menghakimi
3. Bersikap sebagai pengganti keluarga
untuk menenangkan pasien jika keluarga
tidak dapat memberikan perawatan
 
 
Lanjuttttan Intervensi…..
- Edukasi
1. Informasikan perkembangan pasien secara berkala
2. Rujuk terapi keluarga bila perlu

4. Spiritual
a. Dalam kasus tidak dapat dikaji masalah dalam kondisi spiritualnya. Namun bila terjadi masalah dalam kondisi spiritualnya
yang dapat dilakukan adalah dapat dilakukan dengan konsul pada ahli spiritual sesuai dengan agama pasien guna mendukung
kesehatan pasien.
 
Any Question?
Kesimpulan
Dalam kasus ditemukan masalah dalam manuasia sebagai mahluk bio adalah pola nafas tidak efektif dan resiko defisit nutrisi dimana ini dipengaruhi
juga dari psikologis pasien yang sedang berduka. Maka kita kaji manusia sebgai mahluk psiko nya juga didaptkan pada kasus pasien megalami berduka
atas kehingan keluarganya sehingga melakukan perikaku hidup yang kurang sehat. Serta kita kaji lingkungannya selama sakit ternyata didaptkan
dukungan eluarga selama sakit masih kurang jadi kia perlu berikan intervensi utnuk menajak keluarga ikut dalam proses peningkatan kesehatan pasien.
Amn dalam kasus tidak dapat dikaji apakah kenyakinan klien dan keluaraga mempengaruhi derajat kesehatan.

Dapat disimpulkan holistik care didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja
merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan
kesehatan dengan lebih memperhatikan 19 keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual
yang saling mempengaruhi. Dimana sebagai seorang perawat kita diperlukan sebuah pandangan yang lebih luas dalam melihat kondisi pasien kita.
Lebih mendalami dalam pengkajian jangan hanya mengkai dalam kondisi manusa sebagai biologis namun ke emapat dari konsep paragigma
keperawatan baik itu manusia sebagai mahluk psiko, manusia sebagai mahluk sosial, manusia sebagai mahluk spiritual. Kita harus lebih kompleks
memperhatikan keluhan pasien guna mencapai meningkatkan derajat kesehatan pasien. Selain itu kita juga dapa memperhatikanpeasie dengan tingkat
kebutuhan manusia yang sesaui dengan 5 kebutuhan dasar manusia sesuai Maslow seperti : kebutuhan fisologs, kebutuhan keelamatan dan
kenyamanan, kebutuhan rasa cinta dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dalam peningkaan derajat kesehatan dalam
peerapan holistic care seperti lingkaran yang tidak boeh lepas anata bio-psiko-sosial dan spiritual yang selalu saling mempengaruhi.
Om Santhi Santhi Santhi Om

Anda mungkin juga menyukai